FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) PROVINSI BALI MENERIMA ASPIRASI RAKYAT DI DALAM MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN YANG DEMOKRATIS

dokumen-dokumen yang mirip
2 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rak

Oleh : Ni Made Ayu Tresnasanti I Made Budi Arsika Program Kekhususan Hukum Pemerintahan, Universitas Udayana

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR..TAHUN.. TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

-2- demokrasi serta menyerap dan memperjuangkan aspirasi rakyat dan daerah sesuai dengan tuntutan perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara. Mesk

2 c. bahwa beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakila

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

FUNGSI LEGISLASI DPR DALAM PEMBENTUKAN UNDANG-UNDANG

FUNGSI LEGISLASI DPD-RI BERDASARKAN PASAL 22D UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH SESUAI DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 OLEH : Ida Bagus Rehadi Yoya Brahmana I Wayan Parsa Nengah Suharta

KEWENANGAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH DI BIDANG LEGISLASI

d. Mendeskripsikan perkembangan politik sejak proklamasi kemerdekaan.

BAB II TINJAUAN KEBERADAAN LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA

Keywords: Position, Authority, Governor, Local Government Administration

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih melalui

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Ketentuan DPR, Alokasi Anggaran dan Kendala Implementasinya

BAB I PENDAHULUAN. yang berlaku, yang mana bertujuan agar masyarakat dalam menjalani

KEDUDUKAN DPRD KABUPATEN JEMBRANA DALAM PENGAWASAN TERHADAP PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH. oleh Ni Putu Wilda Karismawati I Gede Yusa I Wayan Suarbha

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum adalah salah satu hak asasi warga negara yang sangat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Bab III Keanggotaan. Bagian Kesatu. Umum

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

STRUKTUR PEMERINTAHAN DAERAH MUCHAMAD ALI SAFA AT

BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan oleh lembaga legislatif.

TINJAUAN YURIDIS HAK RECALL OLEH PARTAI POLITIK DALAM SISTEM PEMILU PROPORSIONAL TERBUKA NASKAH PUBLIKASI

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN HAK INISIATIF UNTUK MENGHASILKAN PERATURAN DAERAH TENTANG PENGELOLAAN PEDAGANG KAKI LIMA YANG PARTISIPATIF DI KOTA PEKALONGAN

PENGAWASAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA DENPASAR TERHADAP PENJABARAN PERATURAN KEPALA DAERAH TENTANG APBD

EFEKTIFITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA SEBAGAI MITRA DAN PENGAWAS KEPALA DESA DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA. Oleh : Hendi Budiaman, S.H., M.H.

2016, No Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, serta aspirasi Anggota dalam kerangka representasi rakyat; d.

KEWENANGAN DPD DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI

2018, No Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang P

BAB II LANDASAN TEORI

KEWENANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DALAM MENETAPKAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi Daerah merupakan fenomena yang sangat dibutuhkan dalam era

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2003 TENTANG

TINJAUAN YURIDIS TUGAS DAN WEWENANG BADAN KEHORMATAN (BK) DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPRD) (Studi di DPRD Kabupaten Ponorogo)

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1/DPR RI/TAHUN 2009 TENTANG TATA TERTIB

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DEMAK KEPUTUSAN BADAN MUSYAWARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DEMAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan dan keleluasaan kepada daerah untuk menyelenggarakan otonomi

KEDUDUKAN DAN FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DI DALAM PROSES LEGISLASI PASCA AMANDEMEN UUD 1945 Oleh : Montisa Mariana, SH.,MH

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB

UU 22/2003, SUSUNAN DAN KEDUDUKAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. direalisasikan melalui wakil-wakilnya di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

AKIBAT HUKUM PENOLAKAN PENETAPAN ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA NEGARA OLEH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG

KEWENANGAN PENGUJIAN BERKALA KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA DENPASAR

Fungsi, Tugas, dan Wewenang DPD, Hak dan Kewajiban Anggotanya Serta Kelemahan dari DPD Dalam UUD 1945

II. TINJAUAN PUSTAKA. kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang

AKIBAT HUKUM ATAS DIBATALKANNYA PERATURAN DAERAH MELALUI KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARAN RAKYAT,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota 1 periode 2014-

PENTINGNYA KEBERADAAN DPD RI SEBAGAI LEMBAGA PENYEIMBANG DI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kekuasaan yang berfungsi

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN KEDUA Perkara Nomor 79/PUU-XII/2014 Tugas dan Wewenang DPD Sebagai Pembentuk Undang-Undang

PENUTUP. partai politik, sedangkan Dewan Perwakilan Daerah dipandang sebagai

I. PENDAHULUAN. dilakukan langsung oleh pemerintah pusat yang disebar ke seluruh wilayah

TINJAUAN UMUM TERHADAP DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH. A. Fungsi dan Peranan Undang-Undang Dasar 1945

PERAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH YANG DEMOKRATIS

BAB I PENDAHULUAN. otonom (locale rechtgemeenschappen) yang pembentukannya ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara menganut sistem pemerintahan yang sesuai dengan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH. Muchamad Ali Safa at

FUNGSI PARTAI POLITIK DALAM MENENTUKAN KEBIJAKAN LEGISLASI DI DPR RI

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan Negara Kesatuan yang berbentuk Republik. sesuai yang diamanatkan pada Pasal 1 ayat (1) UUD RI 1945.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata re yang artinya kembali dan call yang artinya panggil atau memanggil,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 12 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 12 TAHUN 2007 T E N T A N G

BAB I. Kebijakan otonomi daerah, telah diletakkan dasar-dasarnya sejak jauh. lamban. Setelah terjadinya reformasi yang disertai pula oleh gelombang

Kompetensi. Hukum Dan Hak Asasi Manusia Hak Turut Serta dalam Pemerintahan (HTSdP) Hak Turut Serta dalam Pemerintahan. hukum dengan HTSdP.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Tugas dan Wewenang serta Dasar Hukum Lembaga Negara

I. PENDAHULUAN. ini merupakan penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia. DPR dan DPRD dipilih oleh rakyat serta utusan daerah dan golongan

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Tahun Dalam rangka penyelenggaraan

BAB III DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) DAN OTORITASNYA DALAM PEMAKZULAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

BAB III PENUTUP. dimaksudkan sebagai jalan untuk mewujudkan gagasan meniadakan. kedudukan MPR sebagai lembaga tertinggi negara.

BAB II PENGATURAN TUGAS DAN WEWENANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH DI INDONESIA. A. Kewenangan Memberi Pertimbangan dan Fungsi Pengawasan Dewan

I.PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD Tahun 1945) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN Jimly Asshidiqi, Gagasan Kedaulatan Rakyat dalam Konstitusi dan Pelaksanaannya di

BAGIAN KEDUA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH

KEWENANGAN DPD DALAM PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG

KEWENANGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI TERHADAP PERLINDUNGAN DISABILITAS

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan Perubahan Undang-undang Dasar Tahun 1945

PERATURAN BUPATI BERAU

PENGUATAN FUNGSI LEGISLASI DPRD KABUPATEN/KOTA Oleh: Achmadudin Rajab * Naskah diterima: 06 April 2016; disetujui: 22 April 2016

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1985

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA FAKULTAS HUKUM

KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI PADA SENGKETA HASIL PEMILIHAN KEPALA DAERAH

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

ANOTASI UNDANG-UNDANG BERDASARKAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUPANG

Transkripsi:

FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) PROVINSI BALI MENERIMA ASPIRASI RAKYAT DI DALAM MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN YANG DEMOKRATIS Oleh Agus Pradnyana I Nengah Suantra I Wayan Suarbha HTN Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT The functions of the Local House of Representative of the Province of Bali (DPRD Bali) are the regulation maker and supervising function. In order to establish democratic government the people aspiration has to be seriously considered. The issues in this article are :1. to examine the legal basis of the authority of DPRD Bali to receive the people aspirations, 2. to examine the function of the function of the deliberation of people aspiration through DPRD Bali. purpose of this study was to assess the function of the Regional Representatives Council (DPRD) of Bali in realizing the aspirations of the people in order to establish. The Conclusion are : 1. DPRD Bali is an absorber of aspiration of the community as stated in the mandate of Article 300 letters (J) of Law No. 27 of 2009 and the Rules of Procedure of the Provincial Parliament of Bali No. 9 of 2010, 2. Through DPRD s role as an absorber of aspiration of the community, people are expected to participate by providing feedback or complaints in the area so as to promote the establishment of a democratic government. Keyword: Local House of Representative, People Aspiration, Democratic Government ABSTRAK Fungsi DPRD Provinsi Bali sebagaimana diatur dalam Peraturan DPRD Provinsi Bali No.10 tahun 2009 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Bali adalah sebagai pembuat peraturan daerah dan melakukan fungsi pengawasan. Untuk mewujudkan pemerintahan yang demokratis maka DPRD Provinsi Bali perlu menindaklanjuti aspirasi masyarakat. Hal yang dibahas dalam tulisan ini adalah: 1. untuk mengkaji dasar hukum kewenangan DPRD Provinsi Bali menerima aspirasi rakyat, 2. Untuk mengkaji fungsi penyaluran aspirasi rakyat melalui DPRD Provinsi Bali menerima aspirasi rakyat di dalam mewujudkan pemerintah yang demokratis. Tulisan ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif. Kesimpulan yang diperoleh: 1. DPRD Provinsi Bali merupakan penyalur aspirasi masyarakat sebagaimana yang tertera dalam amanat pasal 300 huruf (J) Undang- Undang Nomor 27 Tahun 2009 dan dalam Peraturan Tata Tertib DPRD Provinsi Bali Nomor 9 tahun 2010, 2. Melalui peran DPRD Propinsi Bali sebagai penyalur aspirasi masyarakat, diharapkan masyarakat dapat berperan serta melalui pemberian masukan atau keluhan di daerah sehingga dapat mendorong terwujudnya pemerintahan demokratis. Kata Kunci: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Aspirasi Masyarakat, Pemerintahan Demokratis 1

1. PENDAHULUAN Dalam rumusan Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Dasar (UUD) 1945 disebutkan bahwa Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik, di mana prinsip dari Negara Kesatuan adalah pemegang kekuasaan tertinggi ialah Pemerintah Pusat. 1 Namun, karena geografis wilayah Indonesia sangat luas dan beragamnya suku serta kebudayaan masyarakatnya maka sudah tentu tidaklah mungkin jika segala sesuatunya akan diurus oleh Pemerintah Pusat. 2 Oleh karena itu, untuk menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan sampai ke seluruh pelosok Negara maka wilayah Negara Indonesia dibagi atas beberapa daerah dan masing-masing daerah tersebut diberikan hak dan wewenang untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri (hak otonomi). 3 Dalam pasal 18 UUD 1945 disebutkan bahwa Pemerintah daerah Provinsi, daerah Kabupaten, dan Kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang anggotaanggotanya dipilih melalui pemilihan umum. Mengenai kedudukan DPRD menurut Undangundang Nomor 32 Tahun 2004 adalah kedudukan DPRD berdiri sendiri terpisah dari pemerintah daerah. DPRD memiliki kekuasaan sebagai sosial kontrol dalam pelaksanaan jalannya pemerintahan di tingkat daerah baik Provinsi, Kabupaten, maupun Kota. DPRD merupakan wakil rakyat sehingga apapun masalah yang dihadapi oleh rakyat guna kepentingan masyarakat maka DPRD harus menerima dan mau memperjuangkan hak-hak rakyat. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa DPRD memiliki tugas, wewenang, dan hak-hak yang sangat luas diantaranya adalah menyalurkan aspirasi rakyat dan secara kongkrit menindaklanjuti aspirasi tersebut. II. ISI MAKALAH 2.1 Tujuan Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali menerima aspirasi rakyat di dalam mewujudkan pemerintah yang demokratis. 1 F. Sugeng Istanto, Beberapa Segi Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah Dalam Negara Kesatuan Indonesia, Karya Putera, Yogyakarta, 1971, h. 16. 2 M. Solly Lubis, Pergeseran Garis Politik dan Perundang-undangan Mengenai Pemerintah Daerah, Alumni Bandung, 1978, h. 22. 3 Moh. Kusnardi dan Harmaey Ibrahim, Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia IV, Pusat Studi HTN Fakultas Hukum Universitas Indonesia, dan CV. Sinar Bhakti, 1981, h. 45 2

2.2 Metode Penelitian ini dikualifikasikan sebagai jenis penelitian yuridis normatif yaitu sesuai dengan bahan hukum yang digunakan berdasarkan judul dan ruang lingkup yang akan dibahas serta dengan mengkaji permasalahan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan perundangundangan dan pendekatan konseptual dengan membangun konsep yang beranjak dari mengutip pandangan-pandangan sarjana dan doktrin-doktrin yang berkembang dalam ilmu hukum. 2.3 Hasil dan Pembahasan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah dan berkedudukan sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah. Lembaga ini mempunyai fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan. Peraturan tata tertib DPRD mengenai hak dan kewajiban DPRD dalam menyalurkan aspirasi rakyat dapat dilihat pada pasal 32 huruf I dan huruf J Peraturan DPRD Provinsi Bali Nomor 9 Tahun 2010 tentang Tata Tertib DPRD Provinsi Bali yaitu: dalam Pasal 32 huruf I berbunyi menyerap dan menghimpun aspirasi konstituen melalui kunjungan kerja secara berkala ; dan dalam huruf J berbunyi menampung dan menindaklanjuti aspirasi dan pengaduan masyarakat. Dengan demikian maka peraturan DPRD Provinsi Bali Nomor 9 Tahun 2010 tentang tata tertib DPRD Provinsi Bali menjelaskan secara rinci dan kongkrit mengenai penjabaran tugas, wewenang, hak, dan kewajiban DPRD Provinsi Bali dalam menyalurkan aspirasi rakyat yang merupakan penjabaran dari Undang-undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD serta Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Dalam hal menyerap aspirasi rakyat DPRD Provinsi Bali memiliki dua cara yaitu secara aktif dan pasif. Penerapan aspirasi secara aktif dilakukan dengan melakukan kunjungan secara langsung ke daerah-daerah dengan membentuk panitia khusus yang bertanggung jawab secara langsung kepada Dewan. Selain melalui kunjungan ke daerah-daerah, aspirasi rakyat dapat juga didapatkan melalui media cetak, media elektronik, dan melalui surat yang datang dari masyarakat secara langsung serta aspirasi yang didapatkkan melalui rapat-rapat atau pertemuan yang dilakukan oleh partai politik yang bersangkutan. Sebagai lembaga perwakilan rakyat di daerah, DPRD Provinsi Bali mempunyai peranan besar dalam mewarnai jalannya pemerintahan daerah otonom. Menurut Soerjono Soekanto dalam bukunya yang berjudul Sosiologi Suatu Pengantar menyatakan bahwa Peranan (role) merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak 3

dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka dia menjalankan suatu peranan. 4 Berdasarkan kedudukan dan kekuasaan yang dimiliki oleh DPRD Provinsi Bali maka konsep dan kedudukan yang diterapkan oleh DPRD Provinsi Bali ialah menggunakan konsep Legislatur Supremasi di mana kedaulatan DPRD Provinsi Bali sebagai lembaga perwakilan rakyat di daerah memiliki fungsi untuk melaksanakan demokrasi Pancasila yang memiliki tugas dan wewenang yang besar sebagai ujung tombak penyalur aspirasi rakyat. III. Kesimpulan DPRD Provinsi Bali adalah unsur legislatif yang susunannya mencerminkan perwakilan seluruh rakyat di daerah. DPRD Provinsi Bali merupakan penyalur aspirasi masyarakat sebagaimana yang tertera dalam amanat pasal 300 huruf (J) Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 dan dalam Peraturan Tata Tertib DPRD Provinsi Bali Nomor 9 tahun 2010. Fungsi DPRD Propinsi Bali dalam mewujudkan pemerintahan yang demokrasi DPRD Propinsi Bali sebagai pembuat peraturan daerah, anggaran dan pengawasan yang mana dalam pembahasan peran serta, aspirasi masyarakat diperlukan agar terwujud pemerintahan yang demokrasi. Melalui peran DPRD Propinsi Bali sebagai penyalur aspirasi masyarakat, diharapkan masyarakat dapat berperan serta atau memberikan masukan-masukan atau keluhan-keluhan di daerah sehingga dapat mendorong terwujudnya pemerintahan demokrasi. DAFTAR PUSTAKA Buku Kusnardi, Moh. dan Ibrahim, Harmaey, 1981, Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia IV, Pusat Studi HTN Fakultas Hukum Universitas Indonesia, dan CV. Sinar Bhakti. Lubis, M. Solly, 1978, Pergeseran Garis Politik dan Perundang-undangan Mengenai Pemerintah Daerah, Alumni Bandung. Soekanto, Soerjono, 1990, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT. Remaja Grafindo Persada. Peraturan Perundang-undangan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Lembaran Negara Tahun 2004 Nomer 125, Tambahan Lembaran Negara Nomer 4437. 268 4 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: PT. Remaja Grafindo Persada, 1990), hal. 4

Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Daerah. Lembaran Negara Tahun 2009 Nomer 5043, Tambahan Lembaran Negara Nomer 5043. Peraturan DPRD Provinsi Bali Nomor 9 Tahun 2010 Tentang Tata Tertib DPRD Provinsi Bali. 5