HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PREMATURITAS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD JEND. AHMAD YANI KOTA METRO TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA KEHAMILAN SEROTINUS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD INDRAMAYU PERIODE 01 SEPTEMBER-30 NOVEMBER TAHUN 2014

HUBUNGAN PARITAS DAN RIWAYAT SC DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN DI RSUD ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ARJAWINANGUN TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

Hubungan Antara Partus Lama Dan Kondisi Air Ketuban Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir (Stady Kasus Di Rsud Kota Salatiga Tahun 2012)

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY K GIII P2101 DENGAN POST DATE DI POLI OBGYNE RSUD Dr. SOEGIRI LAMONGAN TAHUN 2015

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: X

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. paling kritis karena dapat menyebabkan kesakitan dan kematian bayi. Kematian

HUBUNGAN PERSALINAN KALA II LAMA DENGAN ASFIKSIA BAYI BARU. LAHIR DI RSUD.Dr.H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN Husin :: Eka Dewi Susanti

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU BERSALIN

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah kelahiran hidup. Faktor-faktor yang mempengaruhi AKB

BERAT BADAN LAHIR RENDAH DENGAN KEJADIAN ASFIXIA NEONATORUM

Hubungan Usia Kehamilan dan Preeklampsia dengan Asfiksia Neonatorum Bayi Baru Lahir di RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN KEHAMILAN GANDA DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum Di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

BAB I PENDAHULUAN. komplikasi pada ibu dan janin (Manuaba, 1998).

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN LAMANYA PELEPASAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH BERSALIN AL-AMIN DONOYUDAN KALIJAMBE SRAGEN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PARTUS LAMA DI RUANG KEBIDANAN RSUD IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015

HUBUNGAN HIPERTENSI DAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM

HUBUNGAN IBU HAMIL PEROKOK PASIF DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RSU MEURAXA BANDA ACEH

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN INDUKSI PERSALINAN DENGAN ASFIKSIA BAYI BARU LAHIR DI RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU KLATEN TAHUN Sri Wahyuni 1), Titin Riyanti 2)

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DAN PERDARAHAN POSTPARTUM

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR

PENELITIAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN TERHADAP HASIL LUARAN JANIN. Idawati*, Mugiati*

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMSIA DAN EKLAMSIA DENGAN KEJADIAN IUFD DI RSUD BREBES TAHUN 2013 ABSTRAK

FAKTOR RISIKO KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR (STUDI DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEYER DAN PUSKESMAS TOROH TAHUN 2011)

I. PENDAHULUAN. asfiksia, hampir 1 juta bayi meninggal (WHO, 2002). Di Indonesia, dari

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA PERIODE Lestrina *, Eny **

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RSUD ROKAN HULU TAHUN 2010

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2. Agustus 2012

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM MEURAXA KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

PENELITIAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PADA KEJADIAN ABORTUS. Diana Meti*

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

Prevalensi Kejadian Asfiksia Neonatorum Ditinjau Dari Faktor Risiko Intrapartum Di PONEK RSUD Jombang

HUBUNGAN KEHAMILAN POST TERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR SOEDIRMAN KEBUMEN

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : HUBUNGAN RIWAYAT PERSALINAN PADA IBU MULTIPARA DENGAN

HUBUNGAN GRAVIDITAS DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RSUD

HUBUNGAN FAKTOR RESIKO IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA DI RSIA NORFA HUSADA BANGKINANG TAHUN 2013

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN SEKSIO SESAREA DI RSUD SUMEDANG

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

PENGARUH UMUR KEHAMILAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Maolinda et al.,persalinan Tindakan...

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN NILAI APGAR BAYI BARU LAHIR DI RSUD SUKOHARJO

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGISIAN PARTOGRAF SECARA LENGKAP OLEH BIDAN PRAKTEK MANDIRI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK BUAYA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. salah satu strategi dalam upaya peningkatan status kesehatan di Indonesia.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN ANTEPARTUM DI RSUD ABDOEL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. bagi perkembangan dan pertumbuhan bayi selanjutnya. Salah satu masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN PARTUS PREMATUR DI RUANG (VK) BERSALIN BAPELKES RSD SWADANA JOMBANG. Sri Sudarsih*) ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

KASUS FENOMENA ASFIKSIA PADA BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) (Di RSUD Kota Semarang Tahun )

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: X

DAFTAR PUSTAKA. APN, Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusu Dini.Jakarta: JNPK-KR.

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMATIAN PERINATAL DI KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2014

HUBUNGAN KEHAMILAN POST TERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DENGAN DERAJAT LASERASI JALAN LAHIR PADA IBU PRIMIPARA DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu disebabkan karena abruptio plasenta, preeklampsia, dan eklampsia.

KETUBAN PECAH DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2011

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

Jesicca Omega Tarabit Program Studi DIV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ABSTRAK

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL YOGYAKARTA PERIODE NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR DI RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN 2010

PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN Sri Handayani, Umi Rozigoh

KEHAMILAN LETAK SUNGSANG DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU BERSALIN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

Lies Indarwati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

HUBUNGAN KELAINAN LETAK JANIN DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH SEBELUM WAKTUNYA DI KAMAR BERSALIN RSUD DR. IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENGISIAN PARTOGRAF PADA MAHASISWI TINGKAT II AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA BANJARMASIN ABSTRAK

Transkripsi:

HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK Lismiati Akademi Kebidanan Wira Buana Metro Email : lismi_ati@yahoo.co.id Abstrak Angka kejadian asfiksia menurut WHO pada di dunia adalah 19% dan di Indonesia 33,6%. Setiap tahunnya 3,6 juta dari 120 juta (3%) bayi baru lahir mengalami asfiksia dan hampir satu juta bayi ini meninggal. Di Propinsi Lampung pada tahun 2009 angka kejadian asfiksia yaitu sebesar 34,19%. Asfiksia pada bayi baru lahir menyebabkan hipoksia, jika tidak mendapatkan penanganan secara cepat dan tepat akan berakhir pada kematian bayi baru lahir. Berdasarkan hasil prasurvei di RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung diperoleh data persalinan dengan kasus asfiksia sebanyak 406 (13,61%) dan kehamilan postterm 83 kasus (2,78%).Tujuan dari penelitian untuk mengetahui hubungan antara kehamilan postterm dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin di RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung yang berjumlah 2.982 ibu bersalin, dan sampel dihitung menggunakan rumus berjumlah 353 responden dengan tehnik pengambilan simple random sampling. Cara ukur dengan angket dengan alat ukur berupa lembar checklist dianalisa secara univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat dengan uji chi square. Hasil pengolahan data Terdapat hubungan antara kehamilan postterm dengan kejadian asfiksia dengan nilai 2 hitung sebesar 72,799 dan nilai 2 tabel dengan dk = 1 sebesar 3,841. Kata Kunci : Kehamilan Postterm, Asfiksia Pendahuluan Angka Kematian Bayi (AKB) masih tinggi yaitu 34 per 1000 kelahiran hidup (SKDI, 2007), sekitar 56% kematian terjadi pada periode sangat dini yaitu di masa neonatal atau bayi baru lahir. untuk menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 23/1000 kelahiran hidup memerlukan rangkaian upaya dan strategi khususnya peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan pada masa neonatal (Kemenkes RI, 2010). Kehamilan postterm sebagai salah satu penyebab dari kejadian asfiksia karena janin kekurangan nutrisi dan oksigen akibat plasenta yang berkurang fungsinya. Plasenta telah mengalami proses penuaan sejak kehamilan berumur berumur 38-40 minggu sehingga fungsinya semakin menurun. Angka kejadian kehamilan lewat waktu kira-kira 10%, bervariasi antara 3,5-14%. Data statistik menunjukkan, angka kematian janin dalam kehamilan lewat waktu lebih tinggi ketimbang dalam kehamilan cukup bulan, di mana angka kematian kehamilan lewat waktu mencapai 5-7% (Manuaba, 2010). Di RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung didapat jumlah asfiksia sebanyak 269 (8,05%), kehamilan postterm sebanyak 55 kasus (1,64%)dan meningkat pada tahun 2012 terdapat 2982 persalinan dengan kasus asfiksia sebanyak 406 (13,61%) dan kehamilan postterm 83 kasus (2,78%) METODE Rancangan dalam Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang bersifat objektif, dengan rancangan penelitian analitik yaitu penelitian yang coba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan ini terjadi (Notoatmodjo, 2010: 37). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional digunakan untuk mengetahui hubungan antara postterm dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir. Populasi penelitian adalah keseluruhan subjek penelitian ibu bersalin di RSUD Abdoel Moeluk Bandar Lampung Tahun 2012 yang berjumlah 2.982 ibu bersalin Penetapan besarnya atau jumlah sampel penelitian ini yang dikutip dari Notoatmojo ( 2010 ) menggunakan rumus slovn memiliki tingkat kesalahan 5% Sehingga jumlah sempel adalah 353 ibu bersalin.teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel untuk menentukan sample dalam penelitian (sugiyono,2010).teknik pengambilan sample dalam penelitian ini adalah simple random sampling yaitu dengan teknik mengundi atau undian (lottery technique) caranya dengan mengundi keseluruhan dari populasi dengan cara dibuat daftar semua unit sample kemudian dikeluarkan satu persatu sampai dengan jumlah sample yang ditetapkan terpenuhi Lismiati: Hubungan Kehamilan Post Term Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir 6

Karakteristik Responden Karakteristik penelitian berdasarkan hasil penelitian di RSUD Abdoel Moeloek tahun 2015 dapat disajikan pada tabel 1. Tabel 1 Karakteristik jumlah prosentase Posterm 39 11,05% Tidak posterm 314 88,95% Jumlah 353 100 % Berdasarkan tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa distribusi kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2012, terdapat bayi baru lahir dengan asfiksia sebanyak 46 bayi(13,03%), dan yang tidak mengalami asfiksia sebanyak 307 bayi (86,97 Berdasarkan tabel1 di atas dapat diketahui bahwa distribusi frekuensi kejadian kehamilan postterm pada ibu bersalin di RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2012, terdapat 39 ibu (11,05%) yang mengalami postterm, dan 314 ibu (88,95%) yang tidak mengalamipostterm. Karakteristik jumlah prosentase Asfiksia 46 13,03% Tidak Asfiksia 307 86,97% Jumlah 353 100 % Tabel 3 Hubungan Kehamilan Postterm Dengan Kejadian Asfiksia di RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2015 Asfiksia Postterm Asfiksia Tidak Asfiksia Total n % n % n % Postterm 22 56,4 17 43,6 39 100 Tidak Postterm 24 7,6 290 92,4 314 100 46 13 307 87 353 100 x 2 hitung x 2 tabel 72,799 3,841 Tabel 4 Tabel Uji Statistik Csquare Manual O E (O-E) (O-E)2 (O-E)2/E 22 5.08 16.92 286.21 56.32 17 33.92-16.92 286.21 8.44 24 40.92-16.92 286.21 6.99 290 273.08 16.92 286.21 1.05 X 2 72,799 Berdasarkan tabel3 kontingensi di atas dapat diketahui bahwa dari 39 ibu bersalin dengan postterm terdapat 22 bayi baru lahir (56,4%) dengan asfiksia, sedangkan dari 314 ibu bersalin yang tidak mengalami postterm terdapat 24 bayi baru lahir (7,6%) dengan asfiksia. Berdasarkan tabel uji statistik menggunakan uji chi square didapatkan nilai 2 hitung sebesar 72,799 dan nilai 2 tabel dengan dk = 1 sebesar 3,841. Karena 2 hitung (72,799)> 2 tabel (3,841), artinya terdapat hubungan antara kehamilan postterm dengan kejadian asfiksia bayi baru lahir di RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun2015 Lismiati: Hubungan Kehamilan Post Term Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir 7

Pembahasan Hasil pengolahan data diketahui bahwa distribusi frekuensi kejadian kehamilan postterm ibu bersalin di RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2012, terdapat 39 ibu (11,05%) yang mengalami kehamilan postterm, dan 314 ibu (88,95%) yang tidak mengalami kehamilan postterm. Angka kejadian kehamilan postterm tersebut menunjukkan bahwa terdapat ibu hamil yang mengalami kehamilan yang telah berlangsung selama 42 minggu (294 hari) atau lebih. Keadaan ini dapat disebabkan saat menjelang persalinan terdapat penurunan progesterone, peningkatan oksitosin tubuh dan reseptor terhadap oksitosin sehingga otot rahim semakin sensitive terhadap rangsangan, karena ketegangan psikologis atau kelainan pada rahim (Saifuddin, 2010). Hasil mengenai angka kejadian kehamilan postterm tersebut memiliki hasil yang lebih rendah jika dibandingkan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Boniah (2012), tentang kejadian kehamilan postterm di Rumah Bersalin Puti Bungsu Bandar Jaya Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2011 sebesar 31,19% (58 bayi) dari 347 ibu bersalin. Berdasarkan hasil tersebut maka perlu dilakukan penanganpada kehamilan lewat waktu perlu mendapatkan perhatian dalam penanganansehingga hasil akhir menuju bayi dan ibu denagn kondisi yang baik. Deskripsi Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir Hasil pengolahan data diketahui bahwa distribusi frekuensi kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2012, terdapat bayi baru lahir dengan asfiksia sebanyak 46 bayi (13,03%), dan yang tidak mengalami asfiksia sebanyak 307 bayi (86,97%). Angka kejadian asfiksia tersebut menunjukkan bahwa terdapat bayi baru lahir yang tidak dapat segera bernafas secara spontan setelah lahir. Keadaan tersebut dapat disertai dengan adanya hipoksia, hiperkapnea sampai asidosi.asfiksia berarti hipoksia yang progresif, penimbunan CO 2 dan asidosis. Bila proses ini berlangsung terlalu jauh dapat mengakibatkan kerusakan otak dan kematian juga mempengaruhi organ-organ vital (Saifuddin, 2009). Hasil mengenai angka kejadian asfiksia tersebut memiliki hasil yang lebih rendah jika dibandingkan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Boniah (2012), tentang kejadian kehamilan posttermdan kejadian asfiksia bayi baru lahir di Rumah Bersalin Puti Bungsu Bandar Jaya Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2011 sebesar 33,87% (63 bayi) dari 347 ibu bersalin. Hasil mengenai angka kejadian asfiksia di RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2012 tersebut dapat dimungkinkan karena terdapat ibu bersalin dengan komplikasi yang dapat menjadi penyebab terjadinya asfiksia slahsatunya yaitu kehamilan postterm. Hubungan Kehamilan Postterm Dengan Kejadian Asfiksia Hasil uji statistik menggunakan uji chi square didapatkan nilai 2 hitung sebesar 72,799 dan nilai 2 tabel dengan dk = 1 sebesar 3,841. Karena 2 hitung (72,799)> 2 tabel (3,841), artinya terdapat hubungan antara kehamilan postterm dengan kejadian asfiksia bayi baru lahir di RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2012. Hubungan antara kehamilan postterm dan kejadian asfiksia tersebut dapat dilihat dari 39 ibu bersalin dengan postterm terdapat 22 ibu (56,4%) mengalami bayi baru lahir dengan asfiksia, sedangkan dari 314 ibu bersalin yang tidak mengalami postterm terdapat 24 ibu (7,6%) mengalami bayi baru lahir dengan asfiksia. Hubungan antara kehamilan postterm dengan kejadian asfiksia tersebut sesuai dengan teori Saifuddin (2010) yang menyatakan bahwa pengaruh kehamilan postterm terhadap janin sampai saat ini menambah bahaya pada janin. Fungsi plasenta mencapai puncak pada kehamilan 38 minggu dan kemudian menurun pada kehamilan setelah 42 minggu. Akibat dari proses penuaan plasenta pemasokan makanan dan oksigen menurun disamping adanya spasme arteri spiralis. Menurut Manuaba, dkk, (2010) permasalahan pada kehamilan lewat waktu adalah plasenta tidak sanggup memberikan nutrisi dan pertukaran CO 2 dan O 2 sehingga janin mempunyai risiko asfiksia sampai kematian dalam rahim. Makin menurunnya sirkulasi darah menuju sirkulasi plasenta dapat gakibatkan pertumbuhan janin makin lambat, terjadi perubahan metabolisme janin, air ketuban berkurang dan makin kental, sebagian janin bertambah berat, sehingga memerlukan tindakan operasi persalinan, berkurangnya nutrisi dan O 2 ke janin yang menimbulkan asfiksia dan setiap saat dapat meninggal dalam rahim, saat persalinan janin lebih mudah mengalami asfiksia. Lismiati: Hubungan Kehamilan Post Term Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir 8

Berdasarkan jurnal penelitian oleh Boniah (2011) yang berjudul hubungan antara kehamilan posterm dengan kejadian asfiksia bayi baru lahir di RB Puti Bungsu Bandar Jaya tahun 2011 dengan hasil penelitian bahwa dari 58 ibu posterm terdapat 46,6% (27 ibu) dengan bayi asfiksia dan terdapat hubungan antara kehamilan postterm dengan kejadian asfiksia neonatorum dengan x 2 hitung: 6,025. Hasil penelitian Suharto, dkk., (2012) tentang hubungan antara kehamilan postterm dengan kejadian asfiksia bayi baru lahir di RSUD dr. Sayidiman Magetan dengan hasil bahwa terdapat hubungan antara kehamilan posterm dengan kejadian asfiksia dengan p value: 0,019. Berdasarkan hasil adanya hubungan antara kehamilan postterm dengan kejadian asfiksia tersebut menunjukkan perlu upaya penanganan yang tepat pada ibu hamil dengan kehamilan postterm sehingga nantinya bayi yang dilahirkan ibu tidak mengalami asfiksia. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai hubungan kehamilan postterm dengan kejadian asfiksia dirsud Abdoel Moeloek Bandar Lampung tahun 2012, dapatdisimpulkan hasil penelitian ini : 1. Distribusi Frekuensi kejadian kehamilan postterm pada ibu bersalin di RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2015, terdapat 39 ibu (11,05%) yang mengalami kehamilan postterm dari 353 responden. 2. Distribusi frekuensi kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2015 terdapat 46 bayi baru lahir (13,03%) yang mengalami asfiksia dari 353 responden. 3. Dari 39 ibu bersalin dengan kehamilan postterm terdapat 22 bayi baru lahir (56,4%) dengan asfiksia. 4. Ada hubungan antara kehamilan postterm dengan kejadian asfiksia di RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2015 dengan nilai 2 hitung sebesar 72,799 dan nilai 2 tabel dengan dk = 1 sebesar 3,841. Saran Bagi RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan tentang hubungan kehamilan postterm dengan asfiksia. Bagi Tenaga Kesehatan (Bidan) Untuk memberikan konseling pada ibu hamil trimester III. Bagi IbuHamil Agar rutin memeriksakan kehamilan minimal 4 kali selama kehamilan. Bagi peneliti selanjutnya Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi dasar dalam melakukan penelitian selanjutnya dengan meneliti lebih lanjut serta menambahkan variabel lain yang berhubungan dengan kejadian asfiksia yangbelum diangkat dalam penelitian ini. Daftar Pustaka Amirudin, Ridwan, 2007, Faktor Resiko Kejadian Partus Lama, FKM Hasanuddin, diakses dari http://ridwanamirudin.com. Arikunto, Suharsimi, 2010, Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Boniah, 2012, Hubungan Kehamilan Postterm dan Partus Lama Dengan Kejadian Asfiksia Bayi Baru Lahir di Rumah Bersalin Puti Bungsu Bandar Jaya Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2011, KTI Prodi Kebidanan Metro. Departemen Kesehatan RI, 2012, Profil Kesehatan Indonesia tahun 2011, Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, 2008,Profil Kesehatan Lampung Tahun 2007, Lampung, Bandar Lampung. JNPK-KR, 2007, Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar: Buku Acuan, Depkes RI, Kemenkes RI, 2011, Profil Kesehatan Indonesia tahun 2010, Manuaba, I. A. Candranita; Manuaba, I. B. G., Fajar; Manuaba, I. B. Gde, 2010, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan, EGC, Manuaba, Ida Bagus Gde,1998, Ilmu Kebidanan, Penyakit kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan, EGC, Mochtar, Rustam, 1998, Sinopsis Obstetri, EGC, Lismiati: Hubungan Kehamilan Post Term Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir 9

Notoatmodjo, Soekidjo, 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Notoatmodjo, Soekidjo, 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Oxorn dan Forte, 2010, Ilmu Kebidanan:Patologis dan Fisiologis Persalinan, Penerbit Andi Yogyakarta. Prawirohardjo, Sarwono, 2002, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan Sarwono Prawirohardjo, Prawirohardjo, Sarwono, 2007, Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Saifuddin, Abdul, Bari, 2009, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Saifuddin, Abdul, Bari, 2010, Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Suharto, 2012, Hubungan antara Kehamilan Postterm dan Kejadian Ketuban pecah Dini dengan Kejadian Asfiksia Bayi Baru Lahir, Tunas- Tunas Riset Kesehatan, Varney, Hellen, 2007, Buku Ajar Asuhan Kebidanan, EGC, Wiknjosastro, Hanifa, 2005, Ilmu Kebidanan, YBP- SO, Lismiati: Hubungan Kehamilan Post Term Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir 10