BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Manusia tidak terlepas dari bahasa, baik untuk mengungkapkan gagasan,

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sumarsono (2015 : 130), Waria adalah (Singkatan dari wanita-pria)

ANALISIS PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM WACANA CERPEN REMAJA DI TABLOID GAUL EDISI BULAN JANUARI-FEBRUARI 2009 SKRIPSI

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. bangsa. Melalui bahasa seseorang dapat mengetahui hakikat manusia. Dengan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. beberapa konsep yaitu sosiolinguistik, ragam bahasa, dan bahasa gaul.

BENTUK DAN FUNGSI RAGAM BAHASA GAUL REMAJA KOTA METROPOLITAN

BAB I PENDAHULUAN. berekspresi. Selain itu, dalam membangun pertumbuhan mental seseorang

PENGGUNAAN VARIASI BAHASA REMAJA DALAM RUBRIK MISS GAUL PADA MAJALAH GADIS

MODUL. BAHASA dan SASTRA INDONESIA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46). Untuk

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dialek oleh karena seperti

JURNAL LOGIKA, Vol XVIII, No 3, Desember 2016 p-issn: e-issn:

RAGAM BAHASA PADA RUBRIK ADA APA DI TABLOID REMAJA GAUL : SEBUAH TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK. Oleh : MASNITA PANJAITAN NIM ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa yang berkembang di masyarakat sangat beragam. Ragam

BAB I PENDAHULUAN. dipergunakan oleh individu maupun masyarakat. Tanpa ada bahasa berarti tidak

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain (KBBI,

BAB II LANDASAN TEORI. relevansi teori terhadap masalah yang diteliti dalam penelitian ini yakni gejala

: Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi sekaligus menjadi alat pemersatu bangsa. Sebagai

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses atau apa pun yang ada di luar

BAB I PENDAHULUAN. bahasa oleh berbagai media, baik itu media cetak maupun media non-cetak.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi

BAB II LANDASAN TEORI. Meja Siswa di MTs Muhammadiyah Patikaraja Tahun 2015 berbeda dengan penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mengandung nilai kesopanan, sehingga mudah dipahami oleh lawan bicara.

Bahasa Indonesia. Ragam Bahasa. Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. tata kalimat, dan tata makna. Ciri-ciri merupakan hakikat bahasa, antara lain:

PEMAKAIAN BAHASA GAUL PADA IKLAN PRODUK KOMERSIAL TELEVISI SKRIPSI. Oleh Ade Azwida NIM

BAB I PENDAHULUAN. dari lapisan atas sampai lapisan bawah. Bahasa surat kabar harus lancar agar

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

DAFTAR SINGKATAN DAFTAR LAMPIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nani Astuti, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. menunjang dalam kehidupan manusia. Peranan suatu bahasa juga sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

03Teknik RAGAM BAHASA DALAM BAHASA INDONESIA. Ragam Lisan dan Tulisan Bahasa Indonesia Baku Ragam Lisan dan Tulisan Bahasa Indonesia Tidak Baku

BAB I PENDAHULUAN. bahasa yang dipergunakan dalam masyarakat. Bahasa memiliki peran dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

RAGAM BAHASA REMAJA PUTERI DALAM PERCAKAPAN INFORMAL DI KAMPUS UPI TASIKMALAYA Oleh: Enung Rukiah ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Bahasa merupakan ciri yang paling khas dari manusia

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

Masmimar Mangiang, Dasar-dasar Penulisan materi kuliah Departemen Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORETIK

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa. (Keraf, 2004: 19). Bahasa dan penggunaannya mencakup aktivitas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM TABLOID GAUL DESSY NOVIANTY NIM

BAB I PENDAHULUAN. bunyi, yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Ritonga, 2008:1). Bahasa juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehidupan seseorang dalam bermasyarakat tidak lepas dari interaksi sosial

Modul ke: BAHASA INDONESIA RAGAM BAHASA. Fakultas EKONOMI DAN BSNIS. Drs. SUMARDI, M. Pd. Program Studi MANAJEMEN

RAGAM BAHASA DALAM BAHASA INDONESIA

Pengertian Universal dalam Bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran 2011/2012. Bab 1 ini mencakup latar belakang masalah penelitian,

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Ragam Bahasa. Sudrajat, S.Pd. M.Pd. Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

PRESENTASI ARTIKEL. Oleh : Nida Aniati. Tentang saya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Penelitian dengan judul Proses Pembentukan Kata dalam Bahasa Gaul pada Tabloid Edisi Tahun 2012, oleh Riana

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain

BAB I PENDAHULUAN. lambang bunyi yang dipakai oleh suatu masyarakat untuk berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selain musik, drama, anime dan lain-lain, untuk mempelajari dan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep dapat mendukung proses berjalannya suatu penelitian.

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia pendidikan. Anak sekolah di taman kanak-kanak hingga mahasiswa di

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia dan bahasa adalah dua komponen yang tidak terpisahkan satu sama

VARIASI BAHASA DALAM SOSIOLINGUISTIK. A. Pengertian Sosiolinguistik

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Nurlaila Djamali (2005) mengkaji tentang Variasi Bahasa Bolaang Mongondow

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Retno Eko Wulandari, 2013

PENGARUH PRESTISE LOKASI TUTURAN TERHADAP RAGAM BAHASA REMAJA PUTERI DALAM PERCAKAPAN INFORMAL Kurniawati., S.Pd., M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari kegiatan berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. alat untuk menyampaikan gagasan, pikiran, maksud, serta tujuan kepada orang lain.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah pemikiran rancangan suatu karya dasar yang ada di luar

BAB I PENDAHULUAN. memiliki bahasa daerahnya masing-masing. Hal tersebut sejalan dengan hakikat

UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. membedakannya dari makhluk-makhluk lain (Poerwadarminta, 2005: 106).

SEMINAR KESUSASTERAAN MELAYU ANTAR BANGSA ( INDONESIA, BRUNEI DARUSSALAM, THAILAND DAN MALAYSIA ) 21 MEI 2001 DI LABORATORIUM PARIWISATA USU O L E H

BAB I PENDAHULUAN. Komunitas yang terdapat di Indonesia sangat banyak, salah satunya

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang dalam kehidupannya. membutuhkan sistem komunikasi. Adapun sistem komunikasi dimaknai sebagai

VARIASI BAHASA. oleh. F P B S Universitas Pendidikan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia dalam hidupnya sangatlah beragam. Baik itu

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari makna pada hakikatnya berarti mempelajari bagaimana setiap

BAB I PENDAHULUAN. ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan

ANALISIS GEJALA KONTAMINASI, PENGGUNAAN BAHASA ASING DAN DAERAH DALAM BERITA POLITIK SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-NOVEMBER 2009 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. diterbitkan kurang begitu memperhatikan aspek gramatikal bahkan masih

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5

BAB I PENDAHULUAN. manusia itu pada dasarnya tidak bisa hidup sendiri. Manusia tentunya

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil budaya manusia yang bernilai

BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam BAB I, peneliti memaparkan hal-hal yang melatarbelakangi penelitian, uraian masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa bidang-bidang tertentu. Karakteristik masing-masing komunitas

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

I. PENDAHULUAN. berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zenitha Vega Fauziah, 2013

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Dalam bab 5 ini, peneliti memaparkan hasil simpulan dan saran. Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. menganggapnya sebagai hal yang biasa, seperti bernafas atau berjalan. (Bloomfield,

Transkripsi:

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konsep merupakan gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (2007 : 588). Untuk memahami hal-hal yang ada dalam penelitian ini perlu dipaparkan beberapa konsep, yaitu konsep bahasa gaul dan tabloid Gaul. 2.1.1 Bahasa Gaul Pergaulan di kalangan remaja mengenal apa yang disebut dengan budaya teman sebaya. Kelompok remaja yang sebaya itu umumnya mempunyai nilai serta karakteristik budaya yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan budaya orang dewasa. Mereka merasa orang dewasa terlalu banyak mengatur dan mengontrol hidup mereka, sementara mereka merasa bukan anak-anak lagi. Maka, dalam upayanya memisahkan diri dari budaya orang dewasa, mereka membuat budaya tandingan, budaya yang khas remaja (Alatas, 2006: 59). Budaya khas remaja ini kemudian menciptakan sebuah bahasa yang biasa digunakan oleh kaum remaja untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Bahasa tersebut kemudian disebut bahasa gaul, sesuai dengan pengertian awalnya yakni bahasa yang digunakan untuk berteman dan bersahabat di tengah masyarakat (KBBI, 2007 : 296). Bahasa gaul adalah bahasa yang digunakan untuk bergaul dan berteman di tengah masyarakat. Bahasa gaul berasal dari bahasa prokem yang telah mengalami perkembangan. Istilah ini mulai muncul pada akhir ahun 1980-an. Kata prokem sendiri berasal dari istilah kaum pencoleng untuk menyebut kata preman. Istilah prokem itu kemudian digunakan untuk

menyebut bahasa yang digunakan kaum pencoleng untuk berkomunikasi dengan sesama kaumnya sebagai bahasa rahasia (Sumarsono dan Paina, 2004: 154). Pengujar bahasa gaul umumnya adalah para remaja dan kaum selebritis. Biasanya bahasa gaul ini digunakan para remaja pada situasi tidak resmi atau santai. Bahasa gaul banyak digunakan pada sinetron-sinetron di televisi, majalah-majalah dan tabloid remaja. Di kalangan remaja sendiri kata gaul ini memiliki penilaian yang tinggi. Seorang remaja akan dikatakan gaul apabila ia memiliki beberapa kelebihan yang memungkinkan ia menjadi anak yang terkenal di antara teman-temannya, seperti: otak yang cerdas, memiliki fisik yang menarik, dan pergaulan yang luas. Jadi, seorang remaja pasti akan merasa bangga apabila predikat anak gaul dilekatkan padanya. Penelitian yang dilakukan oleh Sondang Manik (2004), membagi bahasa gaul ke dalam dua bagian yaitu bahasa gaul umum dan bahasa gaul khusus. Bahasa gaul umum adalah bahasa gaul yang sering digunakan oleh muda-mudi, khusususnya yang tinggal di daerah perkotaan untuk berteman di tengah masyarakat. Bahasa gaul umum banyak ditemukan pada sinetron-sinetron di televisi, majalah-majalah dan tabloid remaja. Bahasa gaul khusus pada awalnya merupakan bahasa rahasia antarsesama kaum waria. Penilaian masyarakat yang buruk terhadap kaum waria juga memberikan nilai yang buruk terhadap ragam bahasanya, hal inilah yang kemudian memicu penilaian bahwa setiap orang yang menggunakan bahasa kaum waria sama buruknya dengan komunitas penuturnya. Namun, seiring dengan masuknya ragam bahasa waria ke dalam lingkungan selebritis yang dibawa oleh para waria yang hampir sebagian besar berprofesi sebagai penata rias artis, sedikit demi sedikit penilaian masyarakat berubah terhadap ragam bahasa waria tersebut. Bahasa gaul khusus dapat dikategorikan sebagai bahasa rahasia, karena hanya dipakai oleh sekelompok orang tertentu, terutama kaum waria untuk berkomunikasi sesamanya.

Bahasa gaul khusus biasanya dibentuk dengan menggunakan nama-nama orang (khususnya artis), marga, nama tempat/ negara, nama binatang, nama benda, dan kata-kata baru yang benar-benar asing. Kata-kata baru yang benar-benar asing maksudnya adalah kata-kata asing yang belum pernah kita dengar sebelumnya dan tidak kita temukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Bahasa gaul khusus ini pasti akan berubah kerahasiaanya apabila telah dimengerti dan dipakai oleh banyak orang secara umum dalam komunikasi sehari-hari. Contoh bahasa gaul umum dan bahasa gaul khusus: Bahasa Indonesia Bahasa Gaul umum Bahasa Gaul Khusus Memang Emang Ember Kamu Loe Anjani 2.1.2 Tabloid Gaul Tabloid merupakan salah satu media cetak yang berperan dalam arus perputaran informasi. Tabloid adalah (1) surat kabar ukuran kecil (setengah dari ukuran surat kabar biasa) isinya memuat berita secara singkat, padat, bergambar, mudah dibaca umum; surat kabar sensasi; surat kabar kuning. (2) tulisan dalam bentuk ringkas dan padat (tentang kritik, paparan, dan sebagainya) (KBBI, 2007:1117). Mengingat betapa luas dan beragamnya konsumen, menyebabkan orang mengelompokkan tabloid ke dalam golongan-golongan tertentu. Seperti ada tabloid wanita, tabloid remaja, dan tabloid anak-anak, sehingga ragam bahasa yang digunakan pun berbeda-beda disesuaikan dengan konsumennya. Tabloid Gaul merupakan salah satu tabloid remaja ternama yang diterbitkan di ibu kota Jakarta. Seperti semua hal yang dikeluarkan dari ibu kota pada umumnya, tabloid ini juga berskala nasional. Tabloid ini menyajikan informasi-informasi yang berguna bagi para pembacanya. Tabloid Gaul merupakan tabloid remaja sehingga bahasa yang digunakan juga bahasa yang selalu digunakan oleh remaja, yaitu bahasa yang santai atau bahasa gaul. Ada

beberapa rubrik seputar dunia remaja di dalam tabloid ini. Rubrik-rubrik tersebut meliputi : Sampul Gaul, Ada Apa, Surat Seleb, Mailbox, Musik, Gaul ilmiah, Gimana Dong, Cantik, Bintang Gaul, Cerpen, Hitz, Nonton, Cerita Cinta, Mama Gaul, Kata Bintang, Puisi, Sport, dan BOW ( Boy of The Week). 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Variasi Bahasa Bahasa menjadi beragam dan bervariasi karena penutur bahasa, meski berada dalam masyarakat tutur, tidak merupakan kumpulan manusia yang homogen. Dari segi penutur, ragam bahasa dapat dibagi atas idiolek, dialek, kronolek, dan sosiolek. Idiolek merupakan variasi bahasa yang bersifat perorangan. Variasi idiolek ini berkenaan dengan warna suara, pilihan kata, gaya bahasa, dan sebagainya. Dialek merupakan variasi bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif, yang berada pada suatu tempat, wilayah, atau area tertentu. Kronolek merupakan variasi bahasa yang digunakan oleh kelompok sosial pada masa tertentu. Variasi bahasa yang terakhir yaitu sosiolek, merupakan variasi bahasa yang berkenaan dengan status, golongan, dan kelas sosial para penuturnya. Sehubungan dengan variasi bahasa yang berkenaan dengan tingkat golongan, status, dan kelas sosial penuturnya, variasi bahasa dapat dibagi atas akrolek (variasi bahasa yang dianggap lebih bergengsi atau lebih tinggi dibandingkan variasi bahasa yang lainnya, misal: bahasa yang dipakai oleh keluarga keraton Jawa), basilek ( variasi bahasa yang dianggap kurang bergengsi atau dianggap lebih rendah dibandingkan variasi bahasa yang lainnya, misal: bahasa para cowboy di Inggris), vulgar ( variasi bahasa yang digunakan oleh kaum kurang terpelajar atau kalangan yang tak berpendidikan), kolokial (variasi bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari, jargon (variasi bahasa yang digunakan secara terbatas dalam kelompok sosial tertentu namun sifatnya tidak rahasia, misal: dalam istilah

perbengkelan kita sering mendengar kata-kata dices, dilas, didongkrak, dibalans), argot ( variasi bahasa yang digunakan secara terbatas oleh profesi tertentu dan bersifat rahasia, dan slang ( Chaer dan Agustina, 1995:80). Slang adalah variasi sosial yang bersifat khusus dan rahasia. Artinya, variasi ini digunakan oleh kalangan tertentu yang sangat terbatas, dan tidak boleh diketahui oleh kalangan di luar kelompok itu. Bahasa gaul digolongkan ke dalam kategori bahasa slang. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, bahasa gaul semakin banyak dipakai sebagai bahasa lisan dalam percakapan sahari-hari oleh masyarakat, terutama masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan. Bahasa gaul merupakan salah satu bentuk variasi bahasa yang timbul akibat perkembangan zaman. Bahasa gaul adalah bahasa yang digunakan untuk bergaul dan berteman di tengah masyarakat. Bahasa gaul berasal dari bahasa prokem yang telah mengalami perkembangan. Bahasa prokem yang pada awalnya merupakan bahasa rahasia antarsesama kaum pencoleng, pencopet, bandit dan sebangsanya, kemudian berkembang lebih luas dan dipakai oleh kaum muda, pelajar dan mahasiswa dengan inovasi-inovasi baru di kalangan mereka sendiri (Poedjosoedarmo, 2003:66). Bahasa gaul yang ada pada masyarakat juga berasal dari dialek Jakarta. Dialek Jakarta merupakan sistem kebahasaan yang digunakan oleh penduduk Jakarta untuk membedakannya dengan masyarakat lain. Dialek Jakarta berasal dari unsur bahasa Betawi, Sunda, dan Sebagainya (Ikranegara, 1975: 3). Dialek Jakarta dianggap memiliki posisi yang lebih tinggi dari dialek-dialek lainnnya, karena posisi Jakarta sebagai ibu kota negara. Dialek Jakarta tidak hanya digunakan oleh masyarakat Jakarta tetapi juga digunakan sebagai bahasa gaul atau bahasa pergaulan anak muda saat ini.

Contoh dialek Jakarta yang dijadikan bahasa gaul atau bahasa pergaulan anak muda saat ini adalah: - gue - bareng 2.2.2 Semantik Kata semantik dalam bahasa Indonesia (Inggris: semantics) berasal dari bahasa Yunani sema (kata benda) yang berarti tanda atau lambang. Kata kerjanya adalah semaino yang berarti menandai atau melambangkan. Jadi, kata semantik dapat diartikan sebagai ilmu tentang makna atau tentang arti (Chaer,1995:2). Pengertian makna (sense- bahasa Inggris) berbeda dengan arti (meaning bahasa Inggris) di dalam semantik. Makna adalah pertautan yang ada di antara unsur-unsur bahasa itu sendiri (terutama kata-kata). Lyons (dalam Fatimah, 1999:5) menyebutkan bahwa mengkaji atau memberikan makna suatu kata ialah memahami kajian kata tersebut yang berkenaan dengan hubungan-hubungan makna yang dibuat kata tersebut, berbeda dengan kata-kata lain. Arti dalam hal ini menyangkut makna leksikal dari kata-kata itu sendiri yang cenderung terdapat di dalam kamus sebagai leksem. Sebagai istilah, kata semantik digunakan untuk bidang linguistik yang mempelajari hubungan antara tanda-tanda atau lambang-lambang dengan hal-hal yang ditandainya, yang disebut makna atau arti. Dengan kata lain, semantik adalah salah satu bidang linguistik yang mempelajari makna atau arti, penggunaannya, perubahan makna atau arti, dan perkembangan dari makna atau arti tersebut (Sudaryat, 2009:3). Penggunaan suatu bahasa adalah bagaimana suatu bahasa yang dimaksud tersebut digunakan atau bagaimana makna dari suatu kata. Mempelajari suatu makna pada hakikatnya berarti mempelajari bagaimana setiap pengguna bahasa dalam suatu kelompok masyarakat

bahasa dapat saling mengerti. Makna sebagai penghubung bahasa dengan dunia luar harus sesuai dengan kesepakatan para pemakainya. Semantik juga merupakan cabang linguistik yang mempunyai hubungan erat dengan ilmu-ilmu sosial lain seperti sosiologi dan antropologi. Sosiologi mempunyai kepentingan dengan semantik karena sering dijumpai kenyataan bahwa penggunaan kata-kata tertentu untuk mengatakan sesuatu makna dapat menandai identitas kelompok dalam masyarakat. Kata besar dan gede memiliki makna yang sama, tetapi penggunaannya dapat menunjukkan identitas kelompok yang menggunakannya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan semantik untuk melihat bagaimana katakata bahasa gaul yang terdapat dalam tabloid Gaul digunakan. Contoh: - bokap Kata bokap digunakan sebagai istilah untuk menyatakan atau sebutan kepada orang tua laki-laki dan tidak dapat digunakan untuk panggilan seorang anak kepada orang tua lakilakinya. Kata bokap sendiri dapat berarti ayah, bapak, atau papa. 2.2.3 Gejala Bahasa Gejala bahasa ialah peristiwa yang menyangkut bentukan-bentukan kata atau kalimat dengan segala proses pembentukannya (Badudu,1985:57). Beberapa gejala bahasa yang ditemukan dalam bahasa gaul pada penelitian sebelumnya berupa penghilangan fonem (aferesis, sinkop, apokop), penambahan fonem (protesis, efentesis, paragog), gejala adaptasi, monoftongisasi, akronim, dan singkatan. 1. Penghilangan fonem terdiri atas: a.aferesis yaitu penghilangan sebuah fonem atau lebih pada awal kata. Contoh: - umudik menjadi mudik

- Stani (Sansekerta) menjadi tani Contoh gejala aferesis dalam bahasa gaul: - ntar dari sebentar - emang dari memang b. Sinkop yaitu proses penghilangan sebuah fonem atau lebih di tengah kata. Contoh: -bahasa menjadi basa - sahaya menjadi saya Contoh gejala sinkop dalam bahasa gaul: - blom dari belom - asik dari asyik c. Apokop yaitu proses penghilangan sebuah fonem atau lebih pada akhir kata. Contoh: - import menjadi impor - eksport menjadi ekspor Contoh gejala Apokokop dalam bahasa gaul: - cape dari capek - dikasi dari dikasih 2. Penambahan fonem terdiri atas: a. Protesis yaitu peristiwa penambahan sebuah fonem atau lebih di awal kata. Contoh: - mas menjadi emas - stri (sansekerta) menjadi istri b. Epentetis yaitu peristiwa penambahan sebuah fonem atau lebih di tengah kata.

Contoh: - kapak menjadi kampak - sajak menjadi sanjak c. Paragog adalah peristiwa penambahan sebuah fonem atau lebih di akhir kata. Contoh : - hulubala menjadi hulubalang - ina menjadi inang 3. Gejala Adaptasi Adaptasi artinya penyesuaian. Kata-kata pungut yang diambil dari bahasa asing berubah bunyinya sesuai dengan pendengaran atau ucapan orang Indonesia. Beberapa contoh adaptasi menurut Badudu: Dari bahasa Belanda: - persekot dari Voorschot - supir dari chaufferr Dari bahasa Arab: - perlu dari fardhu - mupakat dari muwafakat Contoh adaptasi bahasa asing menjadi bahasa gaul: - merit dari married (Inggris) - plis dari please (Inggris)

4. Monoftongisasi Monoftongisasi adalah proses perubahan suatu diftong menjadi monoftong. Contoh monoftongisasi: - bakau menjadi bako 5. Hiperkorek Gejala hiperkorek merupakan gejala pembentukan kata yang menunjukkan sesuatu yang salah, baik ucapan, maupun ejaan (tulisan). Contoh gejala hiperkorek: - zaman menjadi jaman - paham menjadi faham 6. Singkatan dan Akronim 6.1 Singkatan Singkatan adalah kependekan yang berupa huruf atau gabungan huruf, baik dilafalkan huruf demi huruf maupun dilafalkan dengan mengikuti bentuk lengkapnya (Sugihastuti, 2000:35). Contoh singkatan yang dilafalkan huruf demi huruf: - BRI dari Bank Rakyat Indonesia - SMA dari Sekolah Menengah Atas Contoh singkatan yang dilafalkan sesuai dengan bentuk lengkapnya: - dsb. dari dan sebagainya Contoh singkatan dalam bahasa gaul: - MBA dari Married By Accident (Hamil di luar Nikah) - TP dari Tebar Pesona

6.2 Akronim Akronim adalah kependekan yang berupa gabungan awal, gabungan suku kata, yang ditulis dan dilafalkan seperti halnya kata biasa. Contoh akronim : - Depkeu dari Departeman Keuangan - Pilkada dari Pemilihan Kepala Daerah Contoh akronim dalam bahasa gaul: - Curhat dari Curahan Hati - Ortu dari Orang tua 2.3 Tinjauan Pustaka Tinjauan adalah hasil meninjau, pandangan, pendapat sesudah menyelidiki atau mempelajari (KBBI, 2007: 1198). Pustaka adalah kitab, buku, buku primbon (KBBI, 2007: 912). Berdasarkan studi pustaka yang dilakukan, ada sejumlah sumber yang relevan untuk dikaji dalam penelitian ini yakni, sebagai berikut: 1. Sukmi (2006), dalam skripsinya yang berjudul Bahasa Gaul, menganalisis proses pembentukan kata dan perubahan makna kata dalam bahasa indonesia menjadi bahasa gaul yang terdapat di dalam Kamus Bahasa Gaul (Kamasutra Bahasa Gaul; 2003) yang disusun oleh Debby Sahertian. Dalam penelitiannya, dia menjelaskan bahwa bahasa gaul terbagi atas bagian, yaitu bahasa gaul umum (bahasa yang sering digunakan muda-mudi di perkotaan untuk bergaul), dan bahasa gaul khusus (bahasa yang sering dipakai para waria). Selanjutnya dia menyatakan bahwa bahasa yang terdapat di dalam Kamus Bahasa Gaul

merupakan bahasa gaul khusus, sehingga pembentukan kata dan makna bahasa gaul lebih dikhususkan pada bahasa gaul khusus yang terdapat dalam kamus. 2. Azwida (2007), dengan judul skripsinya Pemakaian bahasa gaul pada iklan produk komersial Televisi, melakukan penganalisisan terhadap pembentukan bahasa gaul yang terdapat pada iklan produk komersial televisi, bagaimana pesan atau makna yang ingin disampaikan pegiklan khususnya penulis naskah iklan (copy writer) serta bagaimana pengaruh dari pemakaian bahasa gaul pada iklan produk komersial televisi terhadap konsumen sebagai pemakai bahasa Indonesia. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yang diteliti oleh Sukmi dan Azwida di atas. Pada penelitian terdahulu dibicarakan tentang pembentukan bahasa gaul yang terdapat dalam kamus bahasa gaul dan dalam iklan produk komersial Televisi. Pada penelitian ini, pembahasannya fokus pada penggunaan kosa kata bahasa gaul serta pembentukan bahasa gaul yang terdapat dalam tabloid Gaul.