HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANGTUA DENGAN STATUS IMUNISASI ANAKNYA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGUNTAPAN II BANTUL YOGYAKARTA 2017

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I. Pendahuluan. keharmonisan hubungan suami isteri. Tanpa anak, hidup terasa kurang lengkap

BAB 1 PENDAHULUAN. Batita, anak usia sekolah, dan wanita usia subur (WUS). Imunisasi lanjutan

Ike Ate Yuviska(¹), Devi Kurniasari( 1 ), Oktiana (2) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Bayi adalah anak usia 0-2 bulan (Nursalam, 2013). Masa bayi ditandai dengan

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan anak masih menjadi fokus perhatian masyarakat dunia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. kelompok bayi dari difteri, pertusis, tetanus dan campak. Cakupan imunisasi di

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

PERAN AYAH DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR DI PUSKESMAS KOTAGEDE I YOGYAKARTA

Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun menunjukkan adanya penurunan Angka Kematian Balita (AKABA) dibandingkan

BAB 1 PENDAHULUAN. xvi

Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2017

BAB I PENDAHULUAN. ditimbulkannya akan berkurang (Cahyono, 2010). Vaksin yang pertama kali dibuat adalah vaksin cacar (smallpox).

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN : SURVEI KELENGKAPAN IMUNISASI PADA BAYI UMUR 1-12 BULAN DI DESA PANCUR MAYONG JEPARA INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pandemik yang terlupakan atau the forgotten pandemic. Tidak

BAB I PENDAHULUAN. dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita. Imunisasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Imunisasi merupakan hal yang wajib diberikan pada bayi usia 0-9

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat berbahaya, demikian juga dengan Tetanus walau bukan penyakit menular

Oleh : Yophi Nugraha, Inmy Rodiyatam ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. Kata kunci: BBLR, kualitas, kuantitas, antenatal care. viii

Daftar Pustaka : 44 ( ) Kata Kunci : Perilaku Bidan, Inisiasi Menyusu Dini

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah kelahiran hidup. Faktor-faktor yang mempengaruhi AKB

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan kematian pada anak dibawah usia 5 tahun walaupun. tidak sebanyak kematian yang disebabkan oleh malnutrisi dan

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 2 juta disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Faktor-faktor yang..., Lienda Wati, FKM UI, 2009 UNIVERSITAS INDONESIA

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya, selain indikator Angka Kematian Ibu (AKI), Angka

BAB I PENDAHULUAN. oleh virus. Campak disebut juga rubeola, morbili, atau measles. Penyakit ini

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat. (1)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KETEPATAN WAKTU MELAKUKAN IMUNISASI PADA BAYI DI BPS SRI MARTUTI, PIYUNGAN, BANTUL, YOGYAKARTA

Kata Kunci: Pengetahuan, KIPI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Selama proses pertumbuhan dan perkembangan, anak memerlukan asupan

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 ini masih jauh lebih baik dibandingkan dengan 20 tahun

BAB I PENDAHULUAN. tujuan utama dari pemberian vaksinasi. Pada hakekatnya kekebalan tubuh

BAB 1 PENDAHULUAN. generasi penerus bangsa (Wijaya, 2005). tergolong rendah, 11 juta anak di bawah 5 tahun meninggal

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbaikan kualitas manusia di suatu negara dijabarkan secara internasional

BAB I PENDAHULUAN. terpajan pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit. Imunisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. paling kritis karena dapat menyebabkan kesakitan dan kematian bayi. Kematian

BAB I PENDAHULUAN. melawan serangan penyakit berbahaya (Anonim, 2010). Imunisasi adalah alat yang terbukti untuk mengendalikan dan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI 0-12 BULAN DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B-O DI WILAYAH PUSKESMAS KAYU KUNYIT BENGKULU SELATAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDO KABUPATEN MAGETAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tombak pelayanan kesehatan masyarakat di pedesaan/kecamatan. pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama (Kemenkes, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. garam-garam organik yang di sekresikan oleh kedua kelenjar payudara ibu, serta

Angka kematian bayi dan anak merupakan salah satu indikator penting yang

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tujuh macam penyakit (PD3I) yaitu penyakit TBC, Difteri, Tetanus,

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPATUHAN IBU TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI DASAR

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dan Status Ekonomi dengan Kelengkapan Imunisasi Wajib pada Anak Usia 0-12 Bulan di Puskesmas Kampung Sawah

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG JADWAL IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI PUSKESMAS BANGUNTAPAN III BANTUL

Jurnal Ilmiah STIKES U Budiyah Vol.1, No.2, Maret 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BALITA DI DESA BALEGONDO KECAMATAN NGARIBOYO KABUPATEN MAGETAN

BAB I PENDAHULUAN. mencakup 74% (115,3 juta) dari 156 juta kasus di seluruh dunia. Lebih dari. dan Indonesia (Rudan, 2008). World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Program kesehatan di Indonesia periode adalah Program

BAB 1 : PENDAHULUAN. terbesar kedua dari negara South East Asian Region (SEAR) setelah Myanmar. (1)

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit campak merupakan salah satu penyebab kematian pada anak-anak di

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN INFORMASI IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS TITUE KABUPATEN PIDIE

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDO KABUPATEN MAGETAN

VOLUME I No 3 Juli 2013 Halaman

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan Milenium atau lebih dikenal dengan istilah Millenium Development

HUBUNGAN ANTARA SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN MIRI SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. yang meningkat dan mengurangi penyebaran infeksi (Ranuh dkk, 2011).

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. rendah. Berdasarkan Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

BAB I PENDAHULUAN. mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. dalam Sustainable Development Goals (SDG S). Tujuan ke ketiga SDGs adalah

BAB I PENDAHULUAN. satu diantaranya adalah pencegahan penyakit. Sebagai upaya

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap status gizi anak. upaya kesehatan masyarakat lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan cakupan yang diharapkan dalam MDG (Millenium. Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009 )

BAB I PENDAHULUAN. Demikian pula dari segi ekonomi dikatakan bahwa pencegahan adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN), salah satu indikator kerjanya ditinjau dari angka

BAB I PENDAHULUAN. meninggal karena penyakit yang sebenarnya masih dapat dicegah. Hal ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Gatak I Sukoharjo Penelitian ini dilaksanakan

tanda keberhasilan pembangunan di Indonesia. Semakin terjadinya peningkatan usia harapan hidup penduduk, dapat mengakibatkan jumlah

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI PUSKESMAS BARING KECAMATAN SEGERI KABUPATEN PANGKEP

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN KUALITAS VAKSIN DAN STATUS IMUN PENJAMU DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG TAHUN 2016

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG EFEK SAMPING IMUNISASI BCG DENGAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DASAR LENGKAP DI PUSKESMAS NGESREP SEMARANG

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS IMUNISASI BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KECAMATAN MALALAYANG

Hubungan Pengetahuan Ibu Yang Memiliki Anak Umur Bulan Dengan Pemberian Imunisasi Dasar

HUBUNGAN PEMBERIAN IMUNISASI DPT DAN CAMPAK TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA PADA ANAK USIA 10 BULAN - 5 TAHUN DI PUSKESMAS SANGURARA KOTA PALU TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. mencegah tubuh dari penularan penyakit infeksi. Penyakit infeksi. adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme

Oleh : Suyanti ABSTRAK

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

PERAN ORANG TUA DALAM PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK PADA ANAK SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR LUAR BIASA

Halijah Lidia Widia RINGKASAN. Kata Kunci : Persepsi ibu, Posyandu, dan Imunisasi Lengkap Pada Bayi ABSTRACT

HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 ABSTRAK

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 4 April 2017

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pencapaian derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari capaian indikator

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA ISPA PADA BAYI (1-12 BULAN) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAJABASA INDAH BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, USIA DAN PEKERJAAN IBU DENGAN STATUS IMUNISASI DASAR BAYI DI DESA JAPANAN KECAMATAN CAWAS KABUPATEN KLATEN TAHUN 2012

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANGTUA DENGAN STATUS IMUNISASI ANAKNYA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGUNTAPAN II BANTUL YOGYAKARTA Titik Mariati 1 Prodi Kesehatan Masyarakat STIKES Surya Global Yogyakarta Jalan Ring Road Selatan Blado Potorono Banguntapan Bantul E-mail: titik_pct@yahoo.com Abstrak LatarBelakang: Salah satu tujuan MDG s adalah menurunkan 2/3 angka kematian anak di bawah usia lima tahun dari tahun 1990 sampai 2015. Pada tahun 2014 masih ada anak yang tidak diimunisasi sebanyak 8,%. Desa Wirokerten Bantul Yogyakarta terdapat balita sebanyak 11 dengan status imunisasi yang tidak lengkap. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap orangtua dengan status imunisasi anaknya di wilayah kerja Puskesmas Banguntapan II Yogyakarta. Metode: Penelitian ini merupakan studi penelitian observasional dengan rancangan crosssectional. Dimana penelitian ini menekankan pada waktu pengukuran atau observasional data variabel bebas dan variabel terikatnya hanya satu kali pada satu waktu. Sampel penelitian adalah ibu balita usia 0-12 bulan. Pengambilan sampel menggunakan random sampling. Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan ada hubungan sikap yang bermakna dengan status imunisasi anaknya dengan kategori tinggi sebanyak 86,9%. Sehingga dari hasil diatas menunjukkan bahwa sebanyak 86,9% status imunisasi anaknya tidak lengkap. Nilai OR pengetahuan sebesar 0, dengan nilai C1 0,15-4,04. Model ini menunjukkan bahwa pengetahuan responden dengan sikap orangtua bermakna baik secara statistik maupun praktis. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan status imunisasi anaknya di wilayah kerja puskesmas Banguntapan II Bantul Yogyakarta. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Status Imunisasi. 1. PENDAHULUAN Angka kematian bayi (AKB atau IMR) dalam dua dasawarsa terakhir ini menunjukkan penurunan yang bermakna. Apabila pada tahun 191 sampai 1980 memerlukan sepuluh tahun untuk menurunkan AKB dari 142 menjadi 112 per 00 kelahiran hidup. Pada tahun 1985 sampai 1990 Indonesia berhasil menurunkan AKB dari 1 menjadi 54. Angka kematian bayi menurun hingga 32 per 00 kelahiran hidup pada tahun 2012. Penurunan tersebut diikuti dengan penurunan angka kematian balita atau AKABA yang telah mencapai 40 per 00 kelahiran hidup [1]. Penyebab kematian anak di bawah satu tahun berdasarkan urutan penyebab terbesar adalahperinatal, infeksi saluran nafas, diare, penyakit terkait saluran cerna, tetanus dan penyakit neurologi. Diperkirakan 5% dari kematian balita di Indonesia adalahakibat PD3I. Angka kematian bayi (AKB) dalam dasawarsa terakhir ini menunjukkan penurunan yang bermakna, jikatahun 191 sebesar 142 dan menjadi 112 per 00 kelahiran hidup tahun 1980, tahun 1985 ke tahun 1990 dari 1 menjadi 54 per 00 kelahiran hidup [2]. WHO kembali menyerukan pentingnya imunisasi dengan slogan Ketahui, Cek dan Lindungi(know, check and protect). Pada dokumen sosialisasi minggu imunisasi sedunia tahun ini, WHO mengatakan bahwa, Imunisasi sudah berhasil 93

mencegah 2-3 juta kematian setiap tahunnya. Melalui imunisasi anak-anak bisa terlindungi dari penyakit-penyakit fatal seperti difteri, measles, pertusis, pneumonia (penyebab 5000 kematian anak Indonesia tahun 2013), polio, diare (penyebab ke- 2 kematian anak Indonesia tahun 2013), rubella dan tetanus [3]. Oleh karena itu Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengeluarkan jadwal imunisasi anak sesuai rekomendasi terbaru untuk tahun 2014. Pembaharuan dari jadwal ini adalah adanya penambahan vaksin influenza sebagai salah satu imunisasi yang direkomendasikan kepada anak-anak [1]. Alasan utama anak tidak diimunisasi adalah layanan kesehatan, pengetahuan dan sikap orangtua. Sikap dan praktek petugas kesehatan, keandalan layanan, kontraindikasi palsu, pengetahuan praktis orangtua tentang vaksinasi, takut efek samping dan lain-lain [4]. 600.000 orang dewasa mengalami kematian karena infeksi Hepatitis B [5]. Disebutkan juga pada tahun 2006, 1,9 juta (6%) dari 2,5 juta anak yang meninggal karena PD3I di Afrika dan Asia Tenggara. Dari data puskesmas didapatkan bahwa di desa Wirokerten terdapat balita laki-laki yang tidak imunisasi sebanyak 80 dari total 84 balita. Balita perempuan yang tidak imunisasi sebanyak dari total total perempuan sebanyak 8 balita. Total balita yang tidak diimunisasi atau status imunisasinya kurang sebanyak 11 balita. Dari ke empat desa diatas menunjukkan desa Wirokerten yang paling banyak balita yang tidak diimunisasi. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik melakukan penelitian tentang Hubungan pengetahuan, sikap orangtua dengan status imunisasi di wilayah kerja Puskesmas Banguntapan II Yogyakarta. 2. METODE Penelitian ini adalah penelitian non eksperimental dengan rancangan cross-sectional study karena subyek yang diamati sesaat atau satu kali, dengan pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian ini Pengetahuan, Sikap adalah variabel bebas dan status imunisasi adalah variabel terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah orangtua yang mempunyai balita usia 0-12 bulan yang berada di wilayah kerja puskesmas khususnya di desa Wirokerten dengan jumlah balita usia 0-12 bulan 11 balita. Analisis data dan uji statistik dalam penelitian ini meliputi analisis desktriptif yang disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi, persentase, serta narasi dan analisis inferensial yang meliputi analisis bivariabel dengan menggunakan uji statistik chi-square X 2 pada tingkat kemaknaan p<0,05 dan confidence interval (CI) 95% serta analisis multivariat menggunakan regresi logistik. Data yang sudah terkumpul akan dilakukan analisis secara deskriptif dan analitik terhadap semua variabel penelitian. Analisis bivariabel menggunakan uji chisquare X 2 dengan CI 95% dan tingkat kemaknaan p-value <0,05 untukmengetahui besarnya efek perlakuan yaitu perbedaan rerata. Selanjutnya, analisis multivariabel untuk menilai pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang mempertimbangkan variabel luar lainnya dengan melakukan uji multivariabel yaitu Regresi Linear. Analisis bivariabel dan multivariabel tersebut dilakukan dengan menggunakan software Stata 12.1. 94

3. HASIL Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Subyek Penelitian jumlah Persentase Karakteristik (n) (%) Kelengkapan Imunisasi Imunisasi lengkap Imunisasi Tidak Lengkap Pengetahuan Pendidikan Pekerjaan Tidak Bekerja Bekerja Umur 20-35 tahun < 20 tahun dan >35 tahun Penolong Persalinan Rumah Sakit Puskesmas Bidan Kriteria Sikap Positif Negatif 15 50 55 42 23 50 15 3 28 45 19 46 23.1 6.9 84.6 64.6 35.4 6.9 23.1 56.9 43.1 69.2 29.2.8 Berdasarkan Tabel 1 secara umum sebagian besar responden karakteristiknya tidak diimunisasi sebanyak 50 (6.9). Dilihat dari hasil kuesioner bahwa Pengetahuan tinggi dari responden sebanyak 55 (84,6). Usia dari responden terbanyak adalah usia berusia 20 tahun-35 tahun sebanyak 3 responden (56,92%). Karakteristik responden dari data diatas adalah Pendidikan tinggi sebanyak 42 (64.62). karakteristik dari pekerjaan terbanyak adalah tidak bekerja sebanyak 50 responden (6.92) dan untuk karakteristik sikap dilihat dari tabel diatas adalah negatif sebanyak 46 (,8). Tabel 2. Hasil Analisis Bivariat hubungan pengetahuan dan sikap orangtua dengan status imunisasi anaknya Kelengkapan imunisasi Variabel Lengkap Tidak Lengkap p RP CI 95% n % n % Pengetahuan Sikap Positif Negatif 12 3 9 6 22 30 4,4 13,1 43 40 8 52,6 86,9 0.5 0.003 0,3 3,63 0,25-2,13 1,5-8,8 Nilai p untuk pengetahuan sebesar 0.5, sikap sebesar 0.003 dan untuk nilai RP pengetahuannya sebesar 0,3 kemudian untuk sikap nilai RP 3,63. Untuk 95

responden dengan status imunisasi lengkap dengan pengetahuan tinggi (22%) dan status imunisasi yang tidak lengkap dengan pengetahuan yang tinggi (8%). Responden dengan status imunisasi lengkap dengan sikap positif (4,4%) dan status imunisasi yang tidak lengkap dengan sikpa yang negatif (86,9%). Tabel 3. Analisis interaksi variabel pengetahuan, sikap dan variabel luar Kelengkapan imunisasi Imunisasi Imunisasi Tidak Variabel P RP CI 95% Lengkap Lengkap n % n % Pendidikan Pekerjaan Tidak bekerja Bekerja Usia 20-35 tahun <20 thn dan >35 thn Pertolongan persalinan Rumah sakit Puskesmas Bidan 5 13 2 8 2 3 23,8 21, 26 13,3 21,6 25 20 30 22,2 32 18 3 13 29 21 8 35 6,2 8,3 4 86, 8,4 5 80 0,85 0,3 0,4 0,84 1,09 1,95 0,86 0,9 0,42-2,81 0,49-,69 0,35-2,1 0,23-3,48 Hasil dari perhitungan tabel 3 menunjukkan diantara variabel luar tidak ada yang berhubungan dengan status imunisasi dibuktikan dengan p<0,05 4. PEMBAHASAN Dilihat dari hasil kuesioner bahwa Pengetahuan tinggi dari responden sebanyak 55 (84,6). Usia dari responden terbanyak adalah usia berusia 20 tahun- 35 tahun sebanyak 3 responden (56,92%). Karakteristik responden dari data diatas adalah Pendidikan tinggi sebanyak 42 (64.62). karakteristik dari pekerjaan terbanyak adalah tidak bekerja sebanyak 50 responden (6.92) dan untuk karakteristik sikap dilihat dari tabel diatas adalah negatif sebanyak 46 (,8) dan untuk hasil Nilai p untuk pengetahuan sebesar 0.5, sikap sebesar 0.003 dan untuk nilai RP pengetahuannya sebesar 0,3 kemudian untuk sikap nilai RP 3,63 Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan status imunisasi anaknya di wilayah kerja puskesmas banguntapan II bantul Yogyakarta. Variabel penelitian ini meliputi variabel bebas yaitu pengetahuan dan sikap, variabel terikat yaitu status imunisasi anaknya serta variabel luar yaitu pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, umur orangtua. Dilihat dari karakteristik responden bahwa sebagian besar responden karakteristiknya tidak diimunisasi sebanyak 6,9. 5. SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan tidak berhubungan atau tidak signifikan dengan status imunisasi. Sikap dari orangtua balita dari hasil penelitian ini adalah negatif sehingga hampir dari orangtua balita tidak memberikan imunisasi anaknya, sikap responden yang rendah dikarenakan faktor-faktor misalnya faktor kepercayaan dan keyakinan. 96

5.2. Saran Walaupun dengan pengetahuan yang tinggi masih harus meningkatkan kesadaran untuk orangtua balita untuk memberikan imunisasi kepada anaknya. Sikap atau perilaku yang tidak mendukung imunisasi diperlukan adanya pendekatan dengan tokoh yang berpengaruh dalam masyarakat untuk melakukan kesadaran akan pentingnya imunisasi untuk anaknya. DAFTAR PUSTAKA [1]. IDAI (2014) Pedoman imunisasi di Indonesia, Jakarta:Ikatan Dokter Anak Indonesia. [2]. Ranuh, I., Suyitno, H., Hadinegoro, S. & Kartasasmita, C. (2005) Pedoman imunisasi di Indonesia, Jakarta:IDAI. [3]. WHO (2014) World Immunization Week 2014 [Online]. Available: http://infoimunisasi.com/headline/world-immunization-week/ [Accessed 4 April 2016]. [4]. Favin, M., Steinglass, R., Fields, R., Banerjee, K. & Sawhney, M. (2012) Why children are not vaccinated: a review of the grey literature. International health, 4(4): 229-238. [5]. WHO (2008) Progress towards global immunization goals - 200: Key indicators, Geneva:WHO. 9