BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia dan Matematika di SD memiliki peranan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-undang pendidikan menyebutkan bahwa pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar mengajar. Kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu sistem yang berperan sebagai pusat bagi

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang bahasa. Keterampilanketerampilan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. belajar bahasa pada hakikatnya sama dengan belajar berkomunikasi. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

meggunakan metode penemuan. Secara umum, manfaat metode penemuan dalam proses pembelajaran matematika konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan

A. LATAR BELAKANG MASALAH

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

I. PENDAHULUAN. bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Apabila menguasai keempat

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu lingkungan sangat kaya dengan sumber-sumber media dan alat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di tengah kehidupan yang semakin global. Sistem pendidikan di Indonesia diatur oleh Undang-undang Nomor 20 Tahun

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STRUKTUR ANALITIK SINTETIK (SAS)

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan kemampuan untuk berbuat dan belajar pada masa-masa berikutnya. Rentangan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu bentuk keterampilan berbahasa, yang

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris yang baik dan benar secara lisan dan tulis.

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, mengembangkan gagasan dan perasaan serta dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. berekspresi dan salah satunya adalah menulis puisi. Puisi dalam Kamus Besar. penataan bunyi, irama, dan makna khusus; sajak.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa yang dimiliki manusia

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

berkonotasi. Kemampuan menulis puisi merupakan salah satu materi pembelajaran sastra yang diajarkan dikelas. Ketrampilan menulis puisi wajib dikuasai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, terutama keterampilan kebahasaan yang dimiliki.

permasalahannya Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai. berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm (Jakarta: Kementrian Agama Republik Indonesia, 2012), hlm. 27.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peran sentral dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini di kenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi

BAB I. daya manusia yang berkualitas dan tangguh. Pendidikan dasar mempunyai. tujuan memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Aep Suryana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN

BAB PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nita Ernawati Setiawan, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, khususnya di SD. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang

BAB I PENDAHULAN. A. LatarBelakangPenelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) dikemukakan bahwa kurikulum untuk jenis

SKRIPSI. Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan. Gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar. Oleh SITI JULAEHA NIM A.

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara

BAB I PENDAHULUAN. contoh kekayaan budaya tersebut adalah banyaknya bahasa daerah yang tersebar

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hesti Pratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) setelah bahasa Inggris. Dalam. bahasa Jerman baik secara lisan maupun tulisan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuniar Afrilian, 2013

Disusun Oleh : Nama : SITI FATIMAH ANWARI NIM :

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan pada semua

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam hal berpikir kritis peserta didik dimulai dari jenjang Sekolah Dasar sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan siswa yang memiliki watak tangguh serta kompetitif.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SEBAGAI UPAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS RESENSI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia dan Matematika di SD memiliki peranan yang sangat penting, bila dikaitkan dengan memberikan bekal kemamapuan dasar baca-tulis, dan hitung yaitu aspek-aspek keterampilan berbahasa dan operasi hitung dan sifat-sifatnya secara reseptif dan produktif. Kemampuan dasar bacatulis-hitung, pengetahuan, dan keterampilan dasar yang bermamnfaat bagi siswa dengan tingkat perkembangannya serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan di SLTP (Depdikbud, 1995). Keterampilan berbahasa meliputi empat aspek kemampuan yang peningkatannya secara bertahap. Kemamapuan menyimak mendahului berbicara, kemampuan berbicara mendahului membaca, kemampuan berbicara mendahului menulis, dan kemampuan menulis merupakan kulminasi dari semua kemampuan berbahasa sebelumnya. Begitu juga pada aspek matematika dimulai dengan memahami konsep bilangan bulat dan pecahan sampai dengan mengurutkan data, rentangan data dan rerata hitung. Peningkatan kemahiran baca-hitung tidak dapat ditingkatkan dalam menulis saja, tetapi menuntut aktivitas membaca dan kegemaran hitung. Bahkan kemahirann berbicara tidak dapat ditingkatkan dalam berbicara saja tetapi menuntut aktivitas menyimak atau membaca dan kegemaran membaca. 1

2 Pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan Matematika bergantung pada pelbagai sudut pandang, mulai dari sudut pandang tujuan pembelajaran, cara mencapai tujuan pembelajaran, penyusunan bahan pembelajaran, dan cara penyajian bahan pembelajaran (Tarigan, 1990: 22). Pada siswa SD kelas V, peningkatan keterampilan baca tulis (membaca, menyimak, berbicara, dan menulis) dapat dilaksanakan bersama-sama dengan melalui puisi, selain itu kemampuan berpikir dan bernalar dapat ditingkatkan, serta kepekaan perasaan dapat dipertajam. Melalui latihan-latihan baca- hitung ini seseorang diajar dan dilatih untuk berpikir (Mars, 1988 dalam Gani, 1995). Melalui pembacaan atau penghitungan, anak dapat memiliki kemampuan berpikir logis, dalam proses pembelajaran. Siswa dapat menemukan tema puisi, pilihan kata, struktur kalimat dalam rangkaian larik-larik puisi, serta unsur-unsur penunjang lain dalam puisi. Selain itu, siswa dapat menyusun pengumpulan data, penyajian data dengan tabel yang mengandung respon dan analisis tentang pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Melalui bermain peran atau dramatisasi yang menggunakan dialog-dialog, anak dapat meningkatkan keterampilan berbahasa lisan secara produktif yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Demikian pula pada aspek Matematika siswa dapat ditingkatkan, misalnya memahami konsep bilangan bulat dan pecahan. Berangkat dari komponen-komponen yang dijabarkan di atas, maka salah satu yang menjadi persoalan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah mata pelajaran bahasa Indonesia dan Matematika. Hal ini merupakan salah satu mata

3 pelajaran yang sangat penting di dalam mempersiapkan murid untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dari pembelajaran mata pelajaran tersebut menunjukkan tingkat penguasaan siswa yang sangat rendah. Hal tersebut terbukti dari nilai siswa setelah beberapa kali diadakan ulangan (evaluasi). Berkenaan dengan situasi belajar-mengajar dalam mata pelajaran bahasa Indonesia dan Matematika murid kelas V SDN Kedungwinong 01 Tahun Pembelajaran 2013/2014, terlihat kenyataan berikut ini. Pertama, pembelajaran membaca puisi lebih difokuskan pada pengembangan kosakata dan struktur kalimat yang terlihat pada penemuan kata sulit, menyusun kalimat dengan kata sulit. Kedua, pertanyaan bacaan lebih difokuskan pada pertanyaan pemahaman literal yang telah tersedia di bawah teks bacaan, sedangkan pertanyaanpertanyaan tingkat kritis dan kreatif tidak terfokuskan. Ketiga, pembelajaran menyimak dan berbicara tentang puisi diwujudkan dalam bentuk pembacaan teks atau pendeklamasian bergiliran di depan kelas. Pembelajaran penghayatan puisi lebih difokuskan pada pelafalan, mimik, dan pantomik. Guru tidak memfokuskan keterampilan berbahasa lisan yang bermakna dan fungsional sesuai dengan pengalaman sehari-hari siswa, misalnya kegiatan berbahasa berupa monolog dan dialog yang berkaitan dengan tema puisi. Keempat, pembelajaran matematika tidak diwujudkan dalam bentuk suatu masalah yang diberikan, selanjutnya tidak diselesaikan dengan aturan yang ada. Penyelesainnya tidak diperoleh/diuji untuk mengetahui apakah penyelesain tersebut valid atau tidak. Terhadap kenyataan tersebut di atas, tentu tidak bisa dibiarkan begitu saja (terus menerus). Dalam hal ini, guru sebagai tenaga pengajar harus bertanggung jawab di dalam

4 mengantarkan peserta didik agar mampu menguasai materi pelajaran serta keterampilan yang mendukung materi pelajaran tersebut. Hal ini tentunya harus dikembalikan kepada tugas seorang guru yaitu melalui penelitian tindakan kelas. Berdasarkan uraian dan temuan peneliti (guru) kelas seperti yang disebutkan di atas, dapat dipetakan permasalahan-permasalahan yang dihadapi guru adalah sebagai berikut : 1. Penanda utama kekuranggairahan siswa tersebut dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan Matematikan adalah rendahnya partisipasi dan inisiatif siswa selama proses pembelajaran berlangsung; 2. Kurangnya keberanian mengemukakan pendapat (mengancungkan tangan) termasuk tidak berani tampil di depan kelas; 3. Guru belum maksimal menggunakan media dan strategi pembelajaran yang bervariasi; dan 4. Guru membutuhkan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan kegairahan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika sehingga dapat meningkatkan kemampuan berbicara berhitung. Jika dicermati secara seksama, akar permasalahan di atas adalah kurangnya kemampuan menguasai materi bahasa Indonesia dan materi Matematika termasuk kurangnya keberanian siswa untuk tampil di muka kelas. Karena itu, masalah utama yang perlu segera dicarikan pemecahannya dalam penelitian tindakan kelas ini adalah keterampilan berbahasa Indonesia dan materi Matematika murid kelas V SDN Kedungwinong 01 Tahun Pembelajaran

5 2013/2014 belum optimal atau belum memuaskan, karena belum tergambarkannya secara optimal model pembelajaran secara koperatif ini. 1.2 RUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH a. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian masalah pada bagian pendahuluan di atas maka rumusan masalah yang dapat dirumuskan adalah Apakah penerapan strategi CIRC dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan dan operasi hitung siswa kelas V SD N Kedungwinong 01 Tahun Pelajaran 2013/2014? b. Pemecahaan Masalah Untuk mencapai hasil yang memuaskan, guru harus mengelola kegiatan pembelajaran dengan penerapan strategi CIRC yang dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan dan operasi hitung siswa kelas V SDN Kedungwinong 01 Tahun Pembelajaran 2013/2014. 1. Persiapan Pertama kali guru harus membentuk kelompok-kelompok siswa. Jumlah anggota dalam tiap-tiap kelompok antara 4-5 oarang. Selanjutnya setiap kelompok bertanggung jawab untuk mempelajari bahan tertentu yang sudah diberikan.

6 2. Aktivitas Belajar-Mengajar a) Kelompok-kelompok siswa disiapkan dan diatur tempat duduknya agar suasana menjadi menarik. b) Setelah kelompok diatur, guru memberikan deskripsi materi mata pelajaran bahasa Indonesia dan Operasi hitung (MAMA). Kegiatan ini dapat diulangi kembali untuk meningkatkan antusiasme siswa untuk menciptakan suasana belajar. Kelompok yang sudah menyelesaikan diskusinya berdasarkan waktu yang disepakati diberikan penghargaan di hadapan semua kelompok. Dalam aktivitas ini guru memiliki peranan yang sangat penting. Sebelum guru memberikan tugas kepada siswa, ia harus memahami dan dapat menjelaskan materi agar apa yang ingin dicapai dapat terlaksana dengan baik. Jadi, berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka hipotesis tindakan penelitian ini adalah sebagai berikut : melalui penerapan strategi CIRC yang dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan dan operasi hitung siswa kelas V SDN Kedungwinong 01 Tahun Pembelajaran 2013/2014. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan dan operasi hitung melalui penerapan strategi CIRC siswa kelas V SDN Kedungwinong 01 Tahun Pembelajaran 2013/2014

7 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat hasil yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : a. Bagi siswa 1. Meningkatkan keterampilan mengarang murid kelas V SDN Kedungwinong 01 Tahun Pelajaran 2013/2014 berkaitan dengan bahan bacaan puisi. 2. Meningkatkan kemampuan operasi hitung siswa kelas V SDN Kedungwinong 01 Tahun Pelajaran 2013/2014 b. Bagi Guru 1. Sebagai masukan bagi guru SD memperbaiki proses belajar mengajar mengarang dan operasi hitung dengan strategi yang menarik dan bermakna. 2. Tersusunnya prosedur pembelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika yang benar-benar dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman siswa serta meningkatkan keterampilan baca-hitung. 3. Tersusunnya topik-topik. pembelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika yang benar-benar relevan dengan kebutuhan dan minat

8 siswa, yang menarik, dan memberikan wawasan dan pengetahuan baru, serta yang menantang kreativitas berpikir siswa. c. Bagi Sekolah 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan dan referensi dalama menyusun perencanaan dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. 2. Menambah khasanah keilmuan tentang penerapan strategi CIRC dalam pembelajaran mengarang dan operasi hitung