BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL DAN ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret sampai Juni 2014 dan

BAB III METODE PENELITIAN. Pekanbaru - Riau. Dan yang menjadi objek penelitian yaitu pimpinan dan pegawai dari

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat Jalan D.I Panjaitan No. 23 Bangkinang Kampar pada bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jalan Sudirman, Balai Makam Kota Duri Kabupatan Bengkalis.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Jalan D.I Panjaitan Bangking. Dengan pertimbangan memudahkan penulis

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan jenis penelitian diatas, tipe penelitian ini adalah penelitian asosiatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI PENELITIAN DAN WAKTU PENELITIAN. yang beralamat Jalan D.I Panjaitan No 23 Bangkinang Kab Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field Research), yaitu. menjadi fokus perhatian untuk diteliti.

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Promosi Jabatan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pelalawan yang terletak di jalan Lintas Timur Ukui Satu. Penelitian ini dimulai pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian pada PT. Trimas Media Kec. Tambang yang berlokasi di Jl.

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. Wika Pekanbaru, data-data tersebut menyangkut : 1.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kecamatan Bangkinang Seberang Jalan Lintas Bangkinang-Petapahan Sei Jernih.

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Mitsubishi Colt Diesel FE 74 HD PT. Suka Fajar di Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN. desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti. Sedangkan waktu penelitian di mulai bulan Februari sampai September 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar. kerja karyawan, yang langsung didapat dari perusahaan yang bersangkutan.

BAB III METODE PENELITIAN. berurutan, yaitu dengan alat-alat dan prosedur apa suatu penelitian dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory research, yaitu tipe penelitian yang bertujuan untuk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan itu terhadap kedua variabel tersebut. (Sugiyono, 2015)

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Penelitian ini dilakukan di Mal

BAB 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. sejak bulan Februari 2014 sampai selesai. didapat dari perusahaan yang bersangkutan. yang terdapat di Perusahaan tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. jalan Prof.M.Yamin,SH Bangkinang. Sementara waktu penelitian dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada CV.Bunda Payakumbuh berlokasi di

BAB III. Metodologi. a. Jenis penelitian: asosiatif, yaitu suatu pertanyaan penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. dengan alamat di Jl. Merdeka Selatan No. 5 Kota Malang.

BAB 3. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pakning Kabupaten Bengkalis. Penelitian ini dimulai sejak bulan April sampai

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian survey yang berupa penelitian penjelasan dan

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pembuktian hipotesis yang disusun dari rumusan masalah

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan hubungan kausal yakni hubungan yang bersifat sebab akibat. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka serta teknik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan objek penelitian Wisma 81 Pekanbaru. Dengan alamat Jln. Jenderal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejak Maret 2017 sampai dengan Agustus Semesta Jl. Kemanggisan raya no 19 Jakarta Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah pada pada PT. Medco E & P yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Motor Air Tiris, Kec. Kampar jln. Pekanbaru-Bangkinang KM.48 Psr. Air

BAB III METODE PENELITIAN. obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan. Penelitian ini termasuk

III. METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Regional XII Jl. Hang Tuah Ujung No. 148, Pekanbaru - Riau

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Perumnas Simalingkar Medan, Telp/Fax (061)

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT.Capella Dinamik Nusantara yang

Transkripsi:

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Objek Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam rangka penyusunan tesis ini adalah melihat analisis pengaruh dari motivasi, pelatihan dan kompensasi terhadap kinerja pegawai pengelola sistem informasi kepegawaian pusat di Kementerian Perhubungan. Motivasi, pelatihan dan kompensasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja. Sedangkan objek yang akan diteliti dalam penulisan ini adalah pegawai pengelola sistem informasi kepegawaian pusat di Kementerian Perhubungan. 4.2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada sub sektor / unit kerja pusat di lingkungan Kementerian Perhubungan yang berlokasi di Jl. Medan Merdeka Barat No.8 dan Jl. Medan Merdeka Timur No.5. 4.3. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan selama 4 bulan (bulan Oktober 2010 s.d. Februari 2011) yang dimulai dari persiapan penelitian, seminar proposal penelitian, pelaksanaan penelitian (pengumpulan data), penyusunan karya akhir, ujian sidang karya akhir, serta pengesahan dan penyerahan karya akhir. 58

59 4.4. Metode Penelitian Penelitian menggunakan metode survey dengan studi paradigma asosiatif/korelasional dan analisis data kuantitatif. Menurut Prasetyo dan Lina (2005:143), penelitian survey adalah suatu penelitian kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan terstruktur/sistematis yang sama kepada banyak orang, untuk kemudian seluruh jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah, dan dianalisis. Pertanyaan terstruktur/sistematis tersebut dikenal dengan istilah kuesioner. Sugiyono (2006:209) berpendapat bahwa dalam paradigma asosiatif, terdapat tiga macam hubungan variable yaitu: hubungan simetris, hubungan sebab akibat (kausal), dan hubungan interaktif (saling mempengaruhi). Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan hubungan kausal. Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variable bebas, yaitu variabel motivasi, pelatihan dan kompensasi, serta satu variabel terikat yaitu variabel kinerja pegawai. Variabel-variabel motivasi, pelatihan dan kompensasi, dan kinerja pegawai akan dijabarkan ke dalam dimensi-dimensi serta indikator-indikator yang kemudian akan dirinci lagi dalam butir-butir pertanyaan atau pernyataan. Berdasarkan sintesis dari teori-teori yang berhubungan dengan substansi penelitian, penulis mencoba menggambarkan pola hubungan antara variabel tersebut sesuai dengan tujuan penelitian, maka hubungan struktur atau pengaruh dari variabel penelitian yang digunakan dapat digambarkan seperti Gambar 4.1.

60 Gambar 4.1. Skema Rerangka Pemikiran X 1 ( Motivasi ) X 2 ( Pelatihan ) Y ( Kinerja ) X 3 ( Kompensasi ) 4.5. Populasi Sugiyono (2007:115) menyebutkan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Istijanto (2008:109) menyebutkan bahwa populasi diartikan sebagai jumlah keseluruhan semua anggota yang diteliti, sedangkan sampel merupakan bagian yang diambil dari populasi Berdasarkan pada objek dari penelitian ini yaitu pegawai pengelola sistem informasi pusat di Kementerian Perhubungan, penelitian tidak akan menggunakan sampel, tetapi seluruh populasi digunakan menjadi responden dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik Sensus, dimana sensus dilakukan pada seluruh pegawai pengelola sistem informasi kepegawaian pusat yang menjadi populasi dan akan disurvei di Kementerian Perhubungan. Sedangkan jumlah pegawai

61 pengelola pada masing-masing sub sektor / unit kerja pada Kementerian Perhubungan dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Populasi Pengelola Sistem Informasi Kepegawaian Pusat No Unit kerja Jumlah 1 Sekretariat Jenderal 9 2 Inspektorat Jenderal 5 3 Direktorat Jenderal Perhubungan Darat 2 4 Direktorat Jenderal Perhubungan Laut 4 5 Direktorat Jenderal Perhubungan Udara 3 6 Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2 7 Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan 4 8 Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan 2 Jumlah 31 Sumber : Biro Kepegawaian dan Organisasi Kementerian Perhubungan (2010) Dikarenakan peneliti termasuk sebagai pengelola Sistem Informasi Kepegawaian di Inspektorat Jenderal, maka dari jumlah 5 pengelola pada Inspektorat Jenderal dikurangi dengan peneliti menjadi berjumlah 4 pengelola sehingga total jumlah responden yang akan disensus adalah 31 dikurang 1, yaitu sejumlah 30 responden. Pada aplikasi Sistem Informasi Kepegawaian sebagaimana pada tampilan menu awal sesuai Gambar 4.2. dan untuk jumlah sub sektor / unit kerja yang ada pada Kementerian Perhubungan pada Gambar 4.3. dan output yang dapat dimanfaatkan dari aktivitas kinerja pengelola data kepegawaian serta sesuai dalam aplikasi Sistem Informasi Kepegawaian dapat dilihat pada Gambar 4.4.

62 Gambar 4.2. Menu awal aplikasi Sistem Informasi Kepegawaian Sumber : aplikasi kepegawaian berbasis web Gambar 4.3. Unit Kerja dilingkungan Kementerian Perhubungan Sumber : aplikasi kepegawaian berbasis web

63 Gambar 4.4. Manfaat aktivitas pengelola data kepegawaian Sumber : aplikasi kepegawaian berbasis web Aplikasi sebagaimana gambar diatas pemrogramannya sudah berbasis web dengan bahasa pemrograman yang dipergunakan PHP (Hypertext Preprocessing) dan memiliki basis data dengan database mysql, pemrograman dan basis data tersebut merupakan aplikasi open source (tidak berbayar) sehingga dalam pembuatanya tidak ada biaya yang dikeluarkan terhadap lisensi sistem program maupun database yang dipergunakan.

64 Sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 88 tahun 2002 Tentang Mekanisme dan Tata Kerja Pengelolaan Sistem Informasi Kepegawaian di lingkungan Departemen Perhubungan, untuk mekanisme teknis pelaksanaan dalam rangka operasionalisasi Sistem Informasi Kepegawaian ada beberapa yang dapat dijelaskan disisi standar operasional prosedur dari aplikasi tersebut ditinjau dari masing-masing kewenangan penggunaan aplikasi, diantaranya adalah : 1. Untuk masuk kedalam aplikasi harus menggunakan username dan password, setiap pegawai memiliki hak atas penggunaan aplikasi sesuai dengan kewenangan dan batasan akses yang diberikan. 2. Admin masing-masing unit kerja / sub sektor hanya dapat menambah, mengubah dan menghapus serta memberi persetujuan atas perubahan data sesuai dengan berkas data dukung yang diberikan untuk unit kerjanya masing-masing. 3. Pada aplikasi ini user diperbolehkan untuk menambah data, menghapus dan mengubah data tetapi data tersebut tidak langsung dapat berubah/update, dikarenakan secara sistem perubahan data tersebut harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari admin masing-masing unit kerja, hal ini dilakukan agar validitas data dalam aplikasi dapat terjaga dengan baik. 4. Selain admin dan user, terdapat super admin yang mempunyai hak akses penuh terhadap aplikasi ini. Super user dapat melakukan penambahan, perubahan dan menghapus data serta melakukan persetujuan kesemua unit kerja, hak akses ini diberikan kepada penanggungjawab aplikasi dan database

65 yaitu Pusat Data dan Informasi serta koordinator pengelola dan pengolah data Biro Kepegawaian dan Organisasi Kementerian Perhubungan. 4.6. Operasionalisasi Variabel Penelitian Instrumen dari variabel motivasi, instrumen variabel pelatihan, instrumen variabel kompensasi dan instrumen variabel kinerja yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagaimana pada Tabel 4.2. Tabel 4.2. Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Dimensi Indikator Motivasi (X 1 ) Pelatihan (X 2 ) Kompensasi (X 3 ) Kinerja (Y) Motivasi instrinsik Motivasi ekstrinsik Program Pelatihan - Prestasi - Penghargaan - Pekerjaan kreatif dan menantang - Tanggunjawab - Kebijaksanaan dan administrasi perusahaan - Kualitas pengendalian teknis - Kondisi kerja - Hubungan kerja - Keamanan kerja - Materi - metode - instruktur - fasilitas - gaji - honor - mutasi/promosi Kompensasi Finansial Kompensasi Non Finansial - lingkungan kerja Aspek Kuantitatif - proses pekerjaan dan kondisi pekerjaan - jumlah kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan Aspek Kualitatif - ketepatan kerja dan kualitas pekerjaan - kemampuan menganalisis data / informasi No item Pernyataan 5,8 12 4,6 9 10,11 1 2 7 3 1, 2, 3 4, 5, 6 7, 8, 9 10, 11, 12 1, 2, 3 4, 5, 6 7, 8, 9 10, 11, 12 1, 2, 3 4, 5, 6 7, 8, 9 10, 11, 12

66 Defenisi Operasional 1. Variabel Motivasi (X 1 ) Defenisi operasional variabel motivasi dijabarkan dalam dua dimensi yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik, teori yang diambil dari teori Dua Faktor-Herzberg untuk dimensi motivasi instrinsik dibuat menjadi 4 indikator dengan 6 butir pertanyaan, dan dimensi motivasi ekstrinsik melahirkan 5 indikator dengan 6 butir pertanyaan. 2. Variabel Pelatihan (X 2 ) Defenisi operasional variabel pelatihan dijabarkan menjadi satu dimensi yaitu program pelatihan berdasarkan penegasan dari Sondang P. Siagian terhadap tepat tidaknya teknik pelatihan, yang dijabarkan menjadi 4 indikator dan setiap indikator masing-masing memiliki 3 butir pertanyaan. 3. Variabel Kompensasi (X 3 ) Defenisi operasional variabel kompensasi dijabarkan dalam dua dimensi yaitu kompensasi finansial dan kompensasi non finansial, dimensi tersebut diambil dari teori yang dikemukakan oleh Mondy, untuk dimensi kompensasi finansial yang menjadi 2 indikator dan dimensi kompensasi non finansial dijabarkan 2 indikator dan setiap indikator masing-masing memiliki 3 butir pertanyaan. 4. Variabel Kinerja Pegawai (Y) Defenisi operasional variabel kinerja dijabarkan dalam dua dimensi yaitu aspek kuantitatif dan aspek kualitatif, teori sebagaimana yang dikemukakan oleh Mangkunegara untuk dimensi pertama aspek kuantitatif yang dijabarkan

67 dalam 2 indikator, sedangkan dimensi aspek kualitatif menjadi 2 indikator dengan setiap indikator masing-masing memiliki 3 butir pertanyaan. 4.7. Teknik Pengumpulan Data Dalam teknik pengumpulan data ini digunakan dua cara yaitu melalui pengumpulan data primer dan data sekunder. 1. Teknik Pengumpulan data primer Pengumpulan data primer dilakukan melalui penyebaran kuesioner atau angket kepada pegawai pengelola sistem informasi kepegawaian pusat di Kementerian Perhubungan. Hasil penelitian dari responden dianalisis dengan menggunakan analisis regresi, untuk mengetahui pengaruh dari variabel Motivasi, Pelatihan dan Kompensasi terhadap Kinerja pegawai pengelola sistem informasi kepegawaian pusat di Kementerian Perhubungan. 2. Teknik pengumpulan data sekunder Dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data melalui satu teknik riset perpustakaan untuk melengkapi data primer yang telah penulis dapatkan dari riset lapangan, maka penulis juga mengambil data sekunder dari berbagai sumber antara lain buku-buku, literature, bahan kuliah, internet, dan dokumen Kementerian Perhubungan.

68 4.8. Metode Analisis Data Statistik Deskriptif Statistik ini merupakan penjelasan yang memudahkan peneliti dalam menginterpretasikan hasil analisis data serta pembahasannya. Data-data statistik yang diperoleh dari hasil survey atau pengamatan umumnya masih acak/baku dan tidak terorganisir dengan baik (Wijaya, 2009:176). Ulasan di sini diringkas dengan baik dan teratur baik dalam tabel maupun grafis sebagai dasar dan mempermudah pengambilan keputusan. Metode analisis data menggunakan metode analisis regresi berganda dengan teknik skala pengolahan data menggunakan metode Likert, dimana metode ini memberikan nilai skala untuk tiap alternatif jawaban yang berjumlah 4 kategori, adapun alasan dipergunaannya skala 4 adalah untuk menghindari keragu-raguan responden dalam menjawab pertanyaan yang diberikan dan dapat menjadi jawaban yang terpusat/jelas. Dengan demikian instrument itu akan menghasilkan total skor bagi tiap anggota sampel. Semua pernyataan yang memilih alternatifalternatif diberi skor sebagaimana pada Tabel 4.3. Tabel.4.3. Pembobotan Nilai untuk Jawaban Responden Alternatif Jawaban Pernyataan Sangat Setuju (SS) 4 Setuju (S) 3 Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber : Skala Likert

69 4.9. Pengujian Instrumen Penelitian Terhadap instrumen penelitian sebelum dilakukan analisis terhadap hasil penelitian, dilakukan pengujian dengan menggunakan uji validitas, uji reliabilitas dan uji persyaratan analisis. a. Uji Validitas Uji validitas berhubungan dengan satu pengujian item-item dalam kuesioner yang digunakan. Dalam penelitian ini akan digunakan analisis data korelasi item, yaitu dengan menghitung korelasi antar nilai keseluruhan yang diperoleh atau skor totalnya. Skor total adalah skor yang diperoleh dari hasil penjumlahan semua skor item pertanyaan. Apabila skor pertanyaan positif dengan skor totalnya, maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas. Besarnya koefisien korelasi antara setiap butir dengan skor total digunakan model Korelasi Product Moment. Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau rasio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih adalah sama (Sugiyono, 2006:212). Rumusnya sebagai berikut : n xiyi ( xi) ( yi) r xy = [n xi² - ( xi)²] [n yi² - ( yi)²] r xy x y = Koefisien korelasi Product Moment = Skor tiap item = Skor total tiap item

70 n = Jumlah responden Butir-butir data yang dinyatakan valid apabila r hitung > r tabel. b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalalah suatu uji yang menunjukan sejauh mana pengukuran itu dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengulangan pengukuran terhadap subyek yang sama. Uji ini hanya dapat dilakukan pada pertanyaan-pertanyaan yang valid saja. Dalam uji reliabilitas ini banyak cara yang dapat dilakukan, tetapi dalam penelitian ini menggunakan teknik Alpha Cronbach, yang dikerjakan dengan menggunakan paket statistik SPSS 17 dengan rumus sebagai berikut : rtt = K Si x 1 k-1 St Dimana : r tt = Nilai Reliabilitas Si = Jumlah varians skor tiap-tiap item St k = Varian Total = Jumlah item Hanya memerlukan sekali pengujian dengan menggunakan teknik statistik terhadap skor jawaban responden yang dihasilkan dari penggunaan instrumen yang bersangkutan. Variabel dikatakan reliabel jika nilai hitung

71 atau Alpha Cronbach 0,6 dan dikatakan tidak reliabel bila nilai hitung atau Alpha Cronbach 0,6 (Nurgiantoro 2002:332). c. Uji Persyaratan Analisis 1. Uji Normalitas Pengujian ini untuk menguji dalam sebuah regresi, variabel dependen, variabel independen atau keduanya apakah memiliki distribusi normal ataukah tidak. Deteksi dari pengujian ini adalah dengan melihat penyebaran titik-titik pada sumbu diagonal dan grafik. Dasar untuk pengambilan keputusan dari uji normalitas adalah jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak normal. 2. Uji Heterokedasitas Heterokedasitas, yaitu ketidaksamaan varians dalam analisis regresi. Pengujian ini digunakan untuk mengecek apakah sebaran data Y bersifat random untuk setiap nilai variabel X. Cara mendeteksinya dengan melihat Scatterplot. Jika tidak membentuk pola atau titiknya menyebar baik di daerah positif (+) maupun negatif (-), maka tidak ada masalah heterokedasitas. 3. Uji Autokorelasi Pengujian ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Mengukur autokorelasi dilihat dari Durbin

72 Watson Test (DW). Jika nilai DW terletak antara -2 dan 2 berarti tidak terdapat autokorelasi. Gejala terhadap autokorelasi diuji dengan menggunakan Uji Statistik Durbin Watson dengan kriteria sebagai berikut : Tidak terjadi autokorelasi jika (4-dl) < dw < dl. Terjadi autokorelasi positif jika dw < dl, koefisien korelasinya lebih besar dari nol. Terjadi autokorelasi negatif jika dw > (4-dl), koefisien korelasinya lebih kecil dari nol. Jika dw terletak antara (4-du) dan (4-dl) maka hasilnya tidak dapat disimpulkan. Klasifikasi nilai d (Durbin Watson) dipaparkan pada Tabel 4.4. 4. Uji Multikolinieritas Tabel 4.4. Klasifikasi Nilai d (Durbin Watson) Nilai d Keterangan < 1.10 Ada autokorelasi 1,10 1, 54 Tidak ada kesimpulan 1,55 2,46 Tidak ada autokorelasi 2,46 2,90 Tidak ada kesimpulan > 2,91 Ada autokorelasi Sumber : Wijaya (2009 :123) Uji Multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui apakah ada Multikolinieritas atau tidak diantara variabel bebas dengan variabel terikat. Terdapatnya korelasi yang sempurna/tidak sempurna tetapi sangat tinggi pada variabel-variabel bebas yang dilambangkan dengan X 1, X 2, X 3. Jika terjadi Multikolinieritas pada variabel-variabel bebas akan berakibat

73 koefisien regresi tidak dapat ditentukan dan standar deviasi akan memiliki nilai tidak terhingga. Mengukur Multikolinieritas dilihat dari nilai tolerance atau VIF (Variance Inflation Factor) dari masing-masing variabel. Nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0.10 atau sama dengan VIF > 10. 4.10. Profil Responden Stratifikasi responden diambil dari pegawai pengelola Sistem Informasi Kepegawaian pusat di Kementerian Perhubungan. Penelitian dibatasi pada 5 (lima) karakteristik responden, yaitu jenis kelamin, usia, unit kerja, masa kerja, dan pendidikan terakhir. 4.11. Pengujian Hipotesis Penelitian Sehubungan dengan judul penelitian analisis pengaruh motivasi, pelatihan dan kompensasi terhadap kinerja pegawai pengelola Sistem Informasi Kepegawaian pusat di Kementerian Perhubungan, maka hipotesis statistik dapat dirumuskan sebagai berikut : H o 1 = 0 : Motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. H o 2 = 0 : Pelatihan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. H 0 3 = 0 : Kompensasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.

74 H 0 4 = 0 : Motivasi, Pelatihan dan Kompensasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. H a 1 0 : Motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. H a 2 0 : Pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. H a 3 0 : Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. H a 4 0 : Motivasi, Pelatihan dan Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. a. Analisis Regresi Berganda Kita gunakan analisis regresi berganda bila kita ingin mengetahui bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai factor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi berganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal 2 (Sugiyono, 2008:277) Dalam penelitian ini yang memiliki tiga variabel independen, maka menggunakan persamaan regresi untuk tiga prediktor yaitu : Ŷ 0 = ß 0 + ß 1X 1 + ß 2X 2 + ß 3X 3 + Ԑ Keterangan: Ŷ 0 X 1 X 2 X 3 ß 0 = Estimasi Kinerja Pegawai = Motivasi Pegawai = Pelatihan Pegawai = Kompensasi Pegawai = konstanta regresi

75 ß 1, ß 2, ß 3 = koefisien arah regresi Ԑ = Error b. Analisis Korelasi Untuk menganalisis data primer maka dipergunakan metode kuantitatif yang didasarkan kepada teknik analisis statistik yaitu dengan cara mencari koefisien korelasi antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel X dengan variabel Y. Menurut Sugiyono (2006:209), korelasi merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antar dua variabel atau lebih. Arah dinyatakan dalam bentuk hubungan positif atau negatif, sedangkan kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi seperti pada tabel 4.5. Tabel 4.5. Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,000 0,199 Sangat Rendah 0,200 0,399 Rendah 0,400 0,599 Sedang 0,600 0,799 Kuat 0,800 1,000 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono (2007:250) c. Analisis Determinasi Koefisien determinasi dilakukan untuk mendeteksi ketepatan yang paling baik dalam analisis regresi ini, yaitu dengan membandingkan besarnya

76 nilai koefisien determinan, jika R2 semakin besar mendekati 1 (satu) maka model semakin tepat. (0 R 2 1). d. Uji Hipotesis 1. Uji t (t-tes) Untuk menguji signifikansi pengaruh X 1, X 2 dan X 3 secara parsial digunakan uji t, dimana t hitung diperoleh dari : t hitung = bjt sbj Dimana : t hitung bjt sbj = Nilai t = Nilai koefisien regresi = Standar error koefisien regresi Sedang besarnya nilai kritis (t-tabel) dapat dilihat dalam tabel statistik t, sesuai dengan tingkat signifikansinya dengan nilai df (degree of freedom). Langkah-langkah pengujian tersebut dapat dilakukan sebagai beikut : H 0 : b i = 0 variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat H a : b i 0 variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat Bila t hitung lebih kecil dari t tabelnya maka H 0 diterima dan H a ditolak, sebaliknya jika t-hitung lebih besar dari t-tabel maka H 0 ditolak dan H a diterima.

77 2. Uji F Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat dilakukan uji F. Bila nilai F hitung lebih besar dari F tabelnya, maka dinyatakan bahwa paling tidak ada satu variabel bebasnya yang memberikan sumbangan memprediksi nilai variabel independennya. Sebaliknya jika F hitung lebih kecil dari F tabelnya, maka dinyatakan tidak satupun variabel bebasnya memberikan sumbangan memprediksi nilai variabel terikatnya. Nilai F hitung diperoleh dari : F hitung = Dimana : MS Reg MS Res MS Reg MS Res = Mean Square Regression = Mean Square Residual Nilai F tabel dapat dilihat dalam tabel sesuai dengan tingkat signifikansinya dan tingkat df (degree of freedom). Langkah-langkah pengujian tersebut dapat dilakukan sebagai berikut : H 0 : b 1,b 2,b 3 = 0 variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat. H a : b 1,b 2,b 3 0 variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Untuk melakukan regresi model dan pengujian, digunakan perangkat lunak SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 17.