BAB I PENDAHULUAN. membentuk anak agar berubah sesuai dengan harapan yang diinginkan. Untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. lawan dan berusaha memasukan bola ke dalam jaring atau gawang lawan.

2016 PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SEPAK TAKRAW PADA SISWA SMP NEGERI 1 CONGGENG

KRITIK TERHADAP PENDEKATAN TRADISIONAL

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

prilaku hidup sehat peserta didik, dalam kehidupan sehari-hari (Suroto, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan kepala dan dada. Khususnya untuk penjaga gawang diperbolehkan

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola (SSB) di berbagai daerah yang merupakan wujud perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. jasmani juga mencakup aspek mental, emosional, sosial dan spiritual.

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga mempunyai posisi yang sangat strategis yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum pendidikan jasmani. Upaya meningkatkan keterampilan bermain

I. PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak besar pada perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ridwan Firdaus, 2014

BAB I PENDAHULUAN. individu secara menyeluruh. Namun, perolehan keterampilan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MODEL PEMBELAJARAN PASSING SEPAK BOLA DI SD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pemain diberikan teknik-teknik dasar sepakbola yang baik dan benar.

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Mudzakkir Faozi, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan kwalitas setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan motoriknya sehingga memberikan kemudahan

BAB II KAJIAN TEORITIS. Sepak bola merupakan olahraga yang paling terkenal di dunia. Lebih dari 200 juta orang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jasmani yang direncanakan secara sistematik untuk mencapai suatu tujuan yang

Analisis SKKD Gerak. Aris Fajar Pambudi FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani adalah sejumlah aktivitas jasmani manusiawi yang

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga permainan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan (IPTEK) belakangan ini sangat. mempengaruhi pendidikan, terutama di negara-negara yang sudah maju.

PROGRAM PELAKSANAAN UJIAN PRAKTIK MATA PELAJARAN PENJASKES SMP NEGERI 1 TAJURHALANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (penjaskes) adalah bagian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang paling digemari di dunia. Permainan ini bisa dilakukan oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembang di Indonesia.Permainan bolavoli dikenal di Indonesia sejak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan sebuah aktivitas fisik yang memiliki aspek yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Deni Pazriansyah, 2013

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang disampaikan kepada siswa baik dari tingkat pendidikan dasar sampai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peran yang sangat strategis untuk

I PENDAHULUAN. renang, seorang guru harus mencari sistem pengajaran atau metode yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal

Lampiran 15. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Passing Bawah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) meliputi permainan

Materi: Konsep Dasar Pendekatan Taktik dalam Permainan Sepakbola. Pembelajaran Pendidikan Jasmani di sekolah masih cenderung dilaksanakan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Sekolah adalah salah satu lembaga formal dalam sistem pendidikan yang

baik dan benar. Para pemain sebaiknya berlatih dengan rutin dan penuh

PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sadar melalui pendidikan untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan siswa untuk

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab serta sehat jasmani dan rohani. Oleh karena itu sekolah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup sehat yang lebih baik lagi. Olahraga adalah proses sistematik yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN IPTEKS. Popi Indrayani Nainggolan Sabar Surbakti

BAB I PENDAHULUAN. Apriandi Mauliate Mangaratua Sinaga,2014. Konstruksi Tes Ball Handling Dalam Cabang Olahraga Bola Basket

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas/Semester : IX / 1 (Ganjil ) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

I. TINJAUAN PUSTAKA. bukanlah hanya sekedar versi yang lebih kecil dari orang dewasa. Anak

BAB I PENDAHULUAN. didik, sehingga peserta didik dapat mengalami perubahan yang diinginkan.

I. PENDAHULUAN. regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain yang. dan mempertahankan gawangnya jangan sampai kemasukan,

BAB I PENDAHULUAN. Seirama dengan kemajuan ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Satryandi Ahmad Fauzi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fisik, melalui cabang-cabang olahraga ataupun olahraga tradisional, yang

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan keterampilan olah raga tetapi pada perkembangan si anak seutuhnya.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Mengajar serta mendidik merupakan perbuatan yang bermanfaat dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

BAB I PENDAHULUAN. penguasaan teknik dasar awalnya. Karena itu penguasan teknik dasar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bolavoli merupakan salah satu permainan yang kompleks yang

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan aspek fisik, psikomotor, kognitif, dan afektif secara total.

I. PENDAHULUAN. maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan. kemampuan, keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita terus menerus dimanjakan dengan segala sesuatu yang otomatis. bersenyawa dengan hidup manusia (Depdiknas, 2007).

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran merupakan proses yang berfungsi membimbing peserta didik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam usaha membimbing peserta didik, seorang pendidik harus menyadari bahwa dalam membimbing anak, dia membentuk anak agar berubah sesuai dengan harapan yang diinginkan. Untuk mencapai perubahan itu pendidik harus melalui suatu proses interaksi edukatif. Proses interaksi edukatif akan berjalan baik apabila pendidik mampu menciptakan situasi yang kondusif untuk pelaksanaan proses belajar mengajar, sehingga bahan yang menjadi isi proses belajar dapat dipahami dan dikuasai peserta didik. Agar pemahaman dan penguasaan materi pengajaran bagi peserta didik berlangsung dengan baik, maka seorang guru harus mampu memilih metode mengajar dengan tepat. Pemilihan metode mengajar yang tepat akan mendorong interaksi aktif siswa dalam pembelajaran. Pembelajaran sepakbola sebagai salah satu materi yang diajarkan di Sekolah Menengah Atas diberikan dalam kerangka pendidikan jasmani. keterampilan yang diajarkan bertujuan agar para siswa memahami permainan olahraga sebagai bagian dari pendidikan. metode mengajar yang diberikan meliputi aspek kognitif berupa pengetahuan tentang sepakbola Aspek afektif berupa kemampuan menerapkan nilai-nilai kerjasama dalampermainan dan aspek psikomotor yang terkait dengan realisasi keterampilan.

2 Salah satu SMA yang memberikan pembelajaran sepakbola adalah SMAN I TUKDANA. Pembelajaran sepakbola diberikan dalam kerangka pendidikan namun tetap harus mengacu pada proses yang tepat terutama metode latihan passing. Sesuai dengan kurikulum pada tingkat satuan menengah, pembelajaran bola besar perlu dikembangkan sesuai dengan karakteristik anak didik. Tugas yangcukup berat selain guru dituntut memberikanpengalaman belajar yang tepat, guru harus mampu mengembangkan proses pembelajaran yang tepat. salah satunya memilih cara melatih passing yang tepat. Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran dalam pembelajaran passing sebagai bagian dari penjas tampak bahwa kerangka pembelajaran terfokus pada kerangka latihan teknis passing bukan pembelajaran konsep sepakbola sebagai alat pembelajaran. Proses pembelajaran kurang efektif seperti jumlah waktu yang dibutuhkan agar siswa menguasai teknik passsing terlalu lama. Proses pembelajaran sepakbola kurang menyenangkan karena variasi latihan yang minim. Siswa merasa bosan berlatih passing karena tidak diintegrasikan dalam kegiatan yang menyenangkan seperti permainan bola, variasi latihan dengan kombinasi teknik-teknik sepakbola dalam satu sesi pembelajaran. Pada saat latihan passing siswa merasa bosan karena hanya berlatih teknik passing dengan satu gerakan walaupun hasilnya adalah mahir. Latihan dalam mengkombinasikan teknik passing dengan teknik lain kurang diajarkan. Hasil yang tampak adalah siswa kurang mampu mengimplementasikan passing dalam permainan. Siswa terlihat kaku pada saat harus menjuggling bola, menghentikan atau sekedar mendribblling bola. Pada saat melakukan passing siswa belajar untuk

3 menghentikan bola, mendribbling kemudian mengkoordinasikan passing dengn anggota tim dengan kode pandangan atau lambaian tangan. Pada siswa Berdasarkan hasil latihan dan proses latihan sepakbola maka perlu dipilih metode latihan yang tepat yang dapat memberikan pengalaman belajar pada siswa sehingga siswa dapat mengaktualisasikan hasil latihannya pada permainan yang sebenarnya. Pemilihan metode latihan yang dipilih tetap mengacu pada konsep sepakbola sebagai alat untuk mendidik. Pembelajaran passing hanya merupakan alat untuk memberikan pengalaman belajar, ketekunan, pengetahuan tentang sepakbola serta bagaimana penerapan teknik passing di lapangan. Dalam permainan sepakbola, siswa tidak hanya harus mampu melakukan passing namun dituntut untuk memahami kapan penggunaan passing, koordinasi mata dan kaki, kerjasama dengan anggota tim. Pemilihan metode mengajar ini harus benar-benar dianalisis sesuai dengan kemampuan dan keadaan siswa serta lingkungan belajar. Karena, pencapaian keterampilan teknik dasar passing, selain harus didukung oleh fasilitas yang representatif, waktu yang memadai, dan kepemimpinan yang profesional, juga harus didukung dengan penggunaan metode mengajar yang handal yang telah teruji efektivitasnya melalui penelitian. Merancang suatu pola pelatihan terhadap individu dalam olahraga adalah hal yang lebih sulit sulit dilakukan dibandingkan dengan olahraga beregu (Harsono,1988:148) Berdasarkan pengamatan yang ada di lapangan para guru cenderung menggunakan metode konvensional (terpusat). Dalam metode ini, seorang guru dalam proses belajar mengajar hanya mendrill dengan memilah-milah teknik dasar

4 passing untuk dikuasai siswa. Selain itu pembelajaran konvensional guru selalu berpedoman pada urutan materi tertentu dan secara ketat mengontrol gerakangerakan yang dilakukan siswa secara kaku. Pola pikir metode mengajar terpusat yaitu mempelajari satu teknik dasar passing dalam beberapa kali pertemuan sampai teknik dasar passing tersebut dikuasai oleh siswa, setelah itu baru pindah ke teknik dasar passing yang lain. Teknik dasar passing yang dipelajari sebelumnya tidak dilakukan atau diajarkan kembali. Seperti dikemukan oleh Mahendra dan Ma mun (1998:211). Metode belajar terpusat adalah suatu metode belajar yang pelaksanaan latihannya menyelesaikan satu keterampilan dulu sebelum berpindah ke yang lain. Salah satu inovasi dalam proses pengajaran yaitu dengan mengembangkan kualitas pengajaran dengan menggunakan metode acak. Metode ini belum banyak dikenal dan masih asing dalam pengajaran olahraga. Metode ini memungkinkan siswa untuk menyadari keterkaitan antara teknik dasar passing yang satu dengan teknik dasar passing yang lain. Selain itu, siswa dapat memahami relevansi keterampilan teknik passing pada situasi bermain yang sebenarnya. Harsono (1988:99) mengungkapkan bahwa pelatih dengan sendirinya harus senantiasa berusaha untuk meningkatkan pengetahuannya di dalam teori dan metodologi latihan. Hasil penelitian tentang penerapan metode latihan acak terhadap atlet renang yang dilakukan Kusmayanto ( 2010) bahwa tidak perbedaan signifikan kemampuan atlet denga motorik tinggi dengan rendah untuk renang gaya bebas 50 meter. Hasil ini menunjukkan bahwa kajian terhadap perbedaan metode latihan

5 menjadi salah satu kajian yang layak untuk dilakukan. Perkembangan metode latihan dalam sepakbola sangat pesat karena sepakbola tidak hanya sebagai olahraga. dalam kaitan dengan pembelajaran dan dalam kerangka pendidikan pengembangan metode latihan sepakbola didasarkan pada pertimbangan pemberian pengalaman belajar yang tepat agar siswa memiliki sejumlah kompetensi sesuai dengan ketentuan kurikulum. Hasil observasi terhadap penerapan metode latihan terpusat dan acak terhadap beberapa klub sepakbola maupun pembelajaran di tingkat satuan menengah atas diperoleh gambaran bahwa metode latihan terpusat diterapkan pada awal pengenalan sedangkan metode acak secara umum diberikan pada tahapan lebih lanjut. Kedua metode tersebut terkadang dikombinasikan sesuai dengan karakteristik dan tingkat kemajuan siswa dalam mempelajari teknik-teknik dalam sepakbola. Tampak bahwa pada pembelajaran sepakbola dengan teknik terpusat siswa kurang mengembangkan kontrol gerak terutama menghadapi bola-bola sulit terutama bola yang diterima dengan posisi terlalu kiri ( seluruh pemain menggunkan kaki kanan untuk menendang) atau sulit mengentikan bola dengan ketinggian diatas lutut dan dibawah dada ( perut). Pada saat pembelajaran dengan metode acak siswa mengembangkan informasi visual yang diproses untuk mengontrol gerak. Konsep tersebut adalah konsep pola-pola oficial flow. Siswa mengembangkan pandangan dan perhatiannya terhadap bola yang bergerak, gerakan lawan, posisi teman satu tim atau posisi anggota lawan. pandangan dan perhatian tersebut mempengaruhii kestabilan gerak dan keseimbangan terutama

6 pada saat menghentikan bola-bola sulit dan mengumpan pada teman tanpa terhadang lawan. Asumsi dasar metode belajar acak adalah teknik dasar itu tidak terpisahpisah secara kaku antara gerakan teknik dasar yang satu dengan teknik dasar passing yang lain yang diajarkan dalam satu pertemuan. Seperti diungkapkan oleh Mahendra dan Ma mun (1998:212) metode belajar acak menghendaki siswa melakukan berbagai kegiatan latihan dalam satu waktu, tanpa dipisah-pisahkan oleh jenis keterampilannya. Jadi jelas kita ketahui metode ini merupakan bentuk pembelajaran dimana setiap kali pertemuan siswa diberikan beberapa macam teknik dasar tanpa harus menguasai satu-persatu. Dari kedua penjelasan yang telah di paparkan di atas, dapat diketahui bahwa kedua bentuk pembelajaran tersebut memiliki beberapa perbedaan latihan dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Namun untuk mengetahui metode manakah yang lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar passing dalam bermain sepakbola, perlu dilakukan penelitian. Masalah penelitian yang akan diteliti, dengan ini penulis bermaksud mengetahui Perbedaan Pengaruh Metode Belajar Terpusat Dan Metode Belajar Acak Terhadap Hasil Belajar Passing Dalam Permainan Sepakbola Siswa Di SMAN I TUKDANA B. Identifikasi Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang dan pengamatan yang ada di lapangan para guru cenderung menggunakan metode konvensional (terpusat). Dalam metode ini, seorang guru dalam proses belajar mengajar hanya mendrill dengan memilah-

7 milah passing untuk dikuasai siswa. Selain itu pembelajaran konvensional guru selalu berpedoman pada urutan materi tertentu dan secara ketat mengontrol gerakan-gerakan yang dilakukan siswa secara kaku. Pola pikir metode mengajar terpusat yaitu mempelajari satu passing dalam beberapa kali pertemuan sampai passing tersebut dikuasai oleh siswa, setelah itu baru pindah ke passing yang lain. Passing yang dipelajari sebelumnya tidak dilakukan atau diajarkan kembali. Seperti dikemukan oleh Mahendra dan Ma mun (1998:211), Metode belajar terpusat adalah suatu metode belajar yang pelaksanaan latihannya menyelesaikan satu keterampilan dulu sebelum berpindah ke yang lain. Salah satu inovasi dalam proses pengajaran yaitu dengan mengembangkan kualitas pengajaran dengan menggunakan metode acak. Metode ini belum banyak dikenal dan masih asing dalam pengajaran olahraga. Metode ini memungkinkan siswa untuk menyadari keterkaitan antara passing yang satu dengan passing yang lain. Selain itu, siswa dapat memahami relevansi keterampilan teknik dasar passing pada situasi bermain yang sebenarnya. C. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah diuraikan, maka penulis merumuskan masalah umum penelitian yaitu : Apakah kedua metode belajar passing dalam permainan sepakbola antara metode belajar terpusat dan metode belajar acak dapat meningkatkan hasil belajar passing dalam permainan sepakbola siswa di SMAN I TUKDANA? Adapun masalah khusus penelitian ini adalah :

8 1. Apakah metode belajar terpusat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar passing dalam permainan sepakbola? 2. Apakah metode belajar acak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar passing dalam permainan sepakbola? 3. Metode belajar manakah yang lebih berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar passing dalam permainan sepakbola? D. Tujuan Masalah Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang masalah penelitian dan rumusan masalah penelitian, maka tujuan umum penelitian ini sebagai berikut: Untuk mengetahui apakah kedua metode belajar passing dalam permainan sepakbola antara metode belajar terpusat dan metode belajar acak dapat meningkatkan hasil belajar passing dalam permainan sepakbola siswa SMAN I TUKDANA? Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui 1. Pengaruh metode belajar terpusat terhadap hasil belajar passing dalam permainan sepakbola 2. Pengaruh Metode belajar acak terhadap hasil belajar passing dalam permainan sepakbola 3. Perbedaan pengaruh metode belajar acak dan terpusat terhadap hasil belajar passing dalam permainan sepakbola? E. Manfaat Penelitian Berdasarkan permasalahan penelitian yang telah di uraikan, maka penulis berharap penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan informasi yang dibutuhkan oleh pelatih dan pembina olahraga sepakbola dalam

9 mengembangkan keterampilan permainan sepakbola. Serta sebagai acuan dan variasi dari program latihan yang telah direncanakan oleh tiap klub dalam meningkatkan mutu atletnya. Sedangkan bagi guru penjas, penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman dan memberi wawasan yang lebih luas dalam meningkatkan kualitas hasil belajar siswa di sekolah. F. Anggapan Dasar Anggapan Dasar penelitian adalah pendapat peneliti yang tidak perlu dibuktikan lagi kebenarannya. Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah : 1. Metode latihan terpusat Metode latihan terpusat membantu meningkatkan terhadap hasil belajar passing dalam permainan sepakbola, lebih baik karena memudahkan evaluasi hasil latihan. Metode latihan terpusat adalah engurutan latihan terpusat dilaksanakan dengan mendahulukan satu tugas hingga selesai sebelum berpindah ke tugas lainnya (Mahendra dan makmun,1998:211).. Kendala yang terjadi adalah praktek satu keterampilan mempersulit siswa mengembangkan keterampilan gerak dalam menghadapi bola-bola sulit. Siswa kesulitan melakukan passing dengan berbagai variasi. Latihan terpusat mendorong penguasaan teknik dasar yang benar artinya kemampuan tersebut benar-benar harus dikuasai dengan baik baru melangkah pada penguasaaan teknik yang berbeda. Siswa akan memiliki dasar yang kuat dengan menggunakan metode latihan terpusat. Kendala yang terjadi adalah proses pembelajaran teknik yang terlalu berat bagi siswa akan mengurangi makna

10 pembelajaran bagi siswa dan siswa terbiasa melakukan satu gerakan dalam menghadapi stimulus atau rangsangan gerak 2. Metode Latihan Acak Perubahan urutan latihan dalam tempo yang cepat membantu tubuh untuk beradaptasi dan menyususn gerakan-gerakan yang beragam. Kondisi ini memperkecil kemungkinan terjadinya cedera otot terutama punggung, otot lengan, atau hamstring. Metode latihan acak menghendaki atlet melakukan berbagai kegiatan latihannya dalam satu waktu, tanpa dipisah-pisahkan oleh jenis keterampilan (Mahendra 2007: 282). Latihan membantu meningkatkan kemampuan passing karena siswa tidak hanya belajar passing namun siswa belajar untuk melakukan passing dengan berbagai posisi dan variasi gerakan lebih beragam. siswa terlebih dahulu menguasai konsep-konsep gerak dan memiliki pengalaman belajar mempraktekan gerakan terlebih dahulu.