PENGANGKAT SAMPAH TERAPUNG DENGAN KINCIR HIDROLIK GANDA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGANGKAT SAMPAH TERAPUNG DENGAN KINCIR HIDROLIK GANDA. Floating Solid Waste Lifter By Double Hydraulic Wheel SKRIPSI

KINCIR AIR PENGANGKAT SAMPAH PERMUKAAN DAN MELAYANG MEMANFAATKAN TENAGA AIR DENGAN SATU KINCIR PENGGERAK

Pengaruh Variasi Tebal Sudu Terhadap Kinerja Kincir Air Tipe Sudu Datar

MODEL FISIK KINCIR AIR SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK

ANALISIS PERILAKU ALIRAN TERHADAP KINERJA RODA AIR ARUS BAWAH UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK SKALA PIKOHIDRO

UJI JUMLAH SUDU ALAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR IRIGASI

PENGARUH DRAINASE VERTIKAL DUA ARAH KOLOM PASIR KELOMPOK PADA TANAH LUNAK

DESAIN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO MENGGUNAKAN KINCIR AIR TIPE OVERSHOT DENGAN BENTUK SUDU MANGKOK DAN BENTUK SUDU DATAR

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

PERENCANAAN SERTA PEMBUATAN PROTOTIPE TURBIN AIR TERAPUNG BERSUDU LENGKUNG DENGAN MEMANFAATKAN KECEPATAN ALIRAN AIR SUNGAI SKRIPSI

Publikasi Online Mahsiswa Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Volume 1 No. 1 (2018)

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR SIMBOL... A. Latar Belakang B. Tujuan dan Manfaat C. Batasan Masalah...

PERENCANAAN SERTA PEMBUATAN PROTOTIPE TURBIN AIR TERAPUNG BERSUDU DATAR DENGAN MEMANFAATKAN KECEPATAN ALIRAN AIR SUNGAI

JURNAL TUGAS AKHIR PENGARUH BUKAAN TIRAI LENGKUNG TERHADAP KINEMATIKA ALIRAN DI SALURAN TERBUKA

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

LABYRINTH WEIR SEBAGAI MERCU PELIMPAH UNTUK ANTISIPASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DALAM KEAMANAN DAN FUNGSI WADUK

MODEL FISIK KINCIR AIR SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK

PENGARUH JUMLAH SUDU TERHADAP UNJUK KERJA SAVONIUS WATER TURBINE PADA ALIRAN AIR DALAM PIPA

PENGARUH SUDU-SUDU PADA MODEL KINCIR AIR UNDERSHOT UNTUK IRIGASI PERTANIAN

PENGARUH VARIASI BUKAAN LUBANG DAN MODEL PENAMPANG LUBANG PADA BANGUNAN PINTU AIR KOMBINASI AMBANG SALURAN TERBUKA LAHAN PASANG SURUT

Jurnal Ilmiah TEKNIK DESAIN MEKANIKA Vol. 6 No. 3, Juli 2017 ( )

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pembuatan alat penelitian ini dilakukan di Bengkel Berkah Jaya, Sidomulyo,

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA PENGARUH SUDUT KELUAR SUDU TERHADAP PUTARAN TURBIN PELTON ABSTRAK

58. Pada tail race masih terdapat kecelakaan air 1m/det serta besarnya K = 0,1. Hitung : 1) Hidrolik Losses!

BAB IV METODE PENELITIAN

KAJIAN ANGKUTAN SEDIMEN PADA SUNGAI BENGAWAN SOLO (SERENAN-JURUG)

PENGUJIAN PRESTASI KINCIR AIR TIPE OVERSHOT DI IRIGASI KAMPUS UNIVERSITAS RIAU DENGAN PENSTOCK BERVARIASI

UNIVERSITAS DIPONEGORO PENGARUH BILANGAN REYNOLD TERHADAP KECEPATAN SUDUT TURBIN GORLOV HYDROFOIL NACA SUDUT KEMIRINGAN 45 TUGAS AKHIR

KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH JUMLAH SUDU TERHADAP TORSI DAN PUTARAN TURBIN SAVONIUS TYPE U

UJI EKSPERIMENTAL PENGARUH SUDU PENGARAH ALIRAN (GUIDE VANE) TERHADAP DAYA PADA TURBIN SAVONIUS SKRIPSI

RANCANG BANGUN ALAT PRAKTIKUM TURBIN AIR DENGAN PENGUJIAN BENTUK SUDU TERHADAP TORSI DAN DAYA TURBIN YANG DIHASILKAN

BAB III Metode Penelitian Laboratorium

ANALISIS PENGARUH KEMIRINGAN DASAR SALURAN TERHADAP DISTRIBUSI KECEPATAN DAN DEBIT ALIRAN PADA VARIASI AMBANG LEBAR

BAB II DASAR TEORI. E p = Energi potensial (joule) m =Massa benda (kg) g = Percepatan gravitasi (m/s 2 ) h = Ketinggian benda (m)

STUDI SIMULASI TENTANG PENGARUH RASIO DIAMETER DAN JUMLAH SUDU TERHADAP PERFORMA TURBIN ANGIN CROSS FLOW DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ANSYS FLUENT

BAB IV METODE PENELITIAN

SIMULASI AERODINAMIS DAN TEGANGAN PROPELER PESAWAT TIPE AIRFOIL NACA M6 MELALUI ANALISA KOMPUTASI DINAMIKA MENGGUNAKAN MATERIAL PADUAN (94% Al-6% Mg)

PENGARUH PUTARAN RUNNER TERHADAP DAYA LISTRIK YANG DIHASILKAN DENGAN MEMVARIASI UKURAN NOZZLE PADA PROTOTYPE TURBIN PELTON

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

METAL: Jurnal Sistem Mekanik dan Termal

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik. Oleh : KHOLIFATUL BARIYYAH NIM. I

Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Jakarta Jl. Pemuda No.10, Rawamangun, Jakarta Timur *

DAFTAR ISI Novie Rofiul Jamiah, 2013

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik. Oleh : GALIH PERMANA NIM. I

UNIVERSITAS DIPONEGORO KAJI PERKEMBANGAN KECEPATAN TRANSIENT UNTUK MEMBEDAKAN KUALITAS TURBIN DARIEUS NACA DENGAN VARIASI KECEPATAN ALIRAN AIR

RANCANG BANGUN MESIN PEMERAS KOPRA DENGAN KAPASITAS 3 LITER/JAM

Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; Telp

ANALISIS TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL DENGAN 4, 6 DAN 8 SUDU. Muhammad Suprapto

PENGARUH JARAK ANTAR KRIB TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN PADA MODEL SALURAN

9. Dari gambar berikut, turunkan suatu rumus yang dikenal dengan rumus Darcy.

IRVAN DARMAWAN X

STUDI EKSPERIMEN AGRADASI DASAR SUNGAI PADA HULU BANGUNAN AIR

PENGARUH VARIASI OVERLAP SUDU TERHADAP TORSI DAN DAYA PADA KINCIR ANGIN SAVONIUS TIPE U

Studi Pengaruh Sudut Belokan Sungai Terhadap Volume Gerusan

Studi Ketelitiaan Bukaan Pintu Air dan Efisiensi Aliran pada Daerah Irigasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HALAMAN JUDUL SKRIPSI

Pengaruh Jumlah Sudu Terhadap Optimalisasi Kinerja Turbin Kinetik Roda Tunggal

PENGARUH VARIASI TEKANAN AWAL UDARA PADA TABUNG TEKAN TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HYDRAM (STUDI KASUS DI DESA CATUR) : Ida Bagus Wiyana Manuaba

OPTIMALISASI DESAIN TURBIN PLTA PICO- HYDRO UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DAYA DENGAN BANTUAN SOFTWARE CFD DAN KONSEP REVERSE ENGINEERING

STUDI PERBEDAAN PENGGUNAAN RESIN EPOXY DAN RESIN POLYESTER SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BOLA PADA PROSES ROTATIONAL MOLDING

ANALISIS DESAIN TURBIN KINCIR AIR PONCELET WATER WHEELPADA SALURAN TERBUKA (Open Channel Flow)

Analisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar

REVITALISASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) (KASUS DAERAH PACITAN) (279A)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH VARIASI DIAMETER KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HYDRAM. : Ir. Made Suarda, MEng. Abstrak

BAB IV ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN

STUDI EKSPERIMENTAL EFEK JUMLAH SUDU PADA TURBIN AIR BERSUMBU HORISONTAL TIPE DRAG TERHADAP PEMBANGKITAN TENAGA PADA ALIRAN AIR DALAM PIPA

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN

Evaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2005

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA CFD DAN AKTUAL PERFORMA TURBINE BULB DENGAN HEAD 0,6 METER Gatot Eka Pramono 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Dasar Teori Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro

ANALISIS DAYA DAN EFISIENSI TURBIN AIR KINETIS AKIBAT PERUBAHAN PUTARAN RUNNER

BAB III PEMILIHAN TURBIN DAN PERANCANGAN TEMPAT PLTMH. Pemilihan jenis turbin ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari

III.METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai 26 Januari sampai 14 mei 2012 di Laboraorium

Prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Air Memanfaatkan Teknologi Sistem Pipa Kapiler

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Bagan Alir Rencana Penelitian

PENGARUH VARIASI JUMLAH SUDU TERHADAP DAYA LISTRIK YANG DIHASILKAN PADA PROTOTYPE TURBIN PELTON

ANALISIS PERBANDINGAN DAYA PADA SALURAN PEMBAWA UNTUK SUPLAI TURBIN ULIR ARCHIMEDES

MENURUNKAN ENERGI AIR DARI SPILLWAY

UNIVERSITAS DIPONEGORO KAJI SEJARAH PERUBAHAN KECEPATAN SUDUT TURBIN SAVONIUS DENGAN PERBEDAAN SELA ANTAR BUCKET PADA VARIASI BILANGAN REYNOLD

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS ANGKUTAN SEDIMEN ANAK SUNGAI BENGAWAN SOLO PADA SUNGAI DENGKENG

Deni Rafli 1, Mulfi Hazwi 2. Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater, Kampus USU Medan INDONESIA

PEMODELAN TURBIN CROSS-FLOW UNTUK DIAPLIKASIKAN PADA SUMBER AIR DENGAN TINGGI JATUH DAN DEBIT KECIL

BAB IV ANALISA DATA. Kecepatan arus ( m/s) 0,6 1,2 1,6 1,8. Data kecepatan arus pada musim Barat di Bulan Desember dapt dilihat dari tabel di bawah.

ANALISIS EKSPERIMENTAL PENGARUH RASIO OVERLAP SUDU TERHADAP UNJUK KERJA SAVONIUS HORIZONTAL AXIS WATER TURBINE SKRIPSI

Oleh: ADITIYA DANI CHURNIAWAN Dosen Pembimbing: Dr. Ir. HERU MIRMANTO,MT D III TEKNIK MESIN FTI-ITS

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA

PENGARUH BENTUK MERCU BENDUNG TERHADAP TINGGI LONCAT AIR KOLAM OLAK MODEL USBR IV (SIMULASI LABORATORIUM)

DRAFT PATEN (HKI) Judul Invensi: PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKOHIDRO PORTABLE. Inventor : Dr. Ramadoni Syahputra, S.T.,M.T. Syahrial Shaddiq, S.T.

GERAK HARMONIK. Pembahasan Persamaan Gerak. untuk Osilator Harmonik Sederhana

PENGUJIAN PROTOTIPE TURBIN HEAD SANGAT RENDAH PADA SUATU SALURAN ALIRAN AIR

I. TUJUAN PRINSIP DASAR

Transkripsi:

PENGANGKAT SAMPAH TERAPUNG DENGAN KINCIR HIDROLIK GANDA Bachroni Gunawan 1), Mamok Soeprapto 2), Solichin 3) 1) Mahasiswa Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; Telp. 0271-634524. Email: babahe_liong@yahoo.co.id 2),3) Pengajar Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; Telp. 0271-634524. Email: mamokuns@gmail.com Abstract Waste is a problem that can not be separated from human life. Every human activity always produces garbage. Along with the increase of population, also increased in number. Garbage became one of the problems that require serious treatment. To solve this problem requires a technological breakthrough. One of the possible solutions is the technology tool wheel lifter waste by utilizing hydropower wheel tested in this study as a two wheel drive wheel. Prototype is a type undershoot waterwheel with a flat blade. In this experiment the discharge flowed three sizes, namely 2.23 l / s, 2.43 l / s, and 2.69 l / s. Powerful test wheel lifter lift garbage using 12 variations of loading, namely: 25 gr, 50 gr, 75 gr, 100 gr, 125 gr, 150 gr, 175 gr, 200 gr, 225 gr, 250 gr, 275 gr, 300 gr. The results showed that the amount of discharge and velocity of water flow is influenced by the amount of wheel rotation (rpm) and a tangential wheel speed. Wheel generated power and inversely proportional to the flow rate of water flow, the greater the flow and speed of the water flow, the power generated by the wheel down. Keywords:Solid waste, waterwheel, hydropower. Abstrak Sampah merupakan masalah yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Setiap aktifitas manusia selalu menghasilkan sampah. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, bertambah pula jumlahnya. Sampah menjadi salah satu permasalahan yang memerlukan penanganan serius. Untuk mengatasi masalah ini memerlukan terobosan teknologi. Salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah dengan teknologi alat kincir pengangkat sampahdengan memanfaatkan tenaga air Dalam penelitian ini dicoba kincir dua roda sebagai penggerak kincir. Prototypekincir air adalah tipe undershootdengan sudu datar. Pada percobaan ini dialirkan tiga ukuran debit, yaitu 2,23 l/dt, 2,43 l/dt, dan 2,69 l/dt. Pengujian kuat angkat kincir pengangkat sampah menggunakan 12 variasi pembebanan, yaitu: 25 gr, 50 gr, 75 gr, 100 gr, 125 gr, 150 gr, 175 gr, 200 gr, 225 gr, 250 gr, 275 gr, 300 gr. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya debit dan kecepatan aliran air dipengaruhi oleh jumlah putaran kincir (rpm) dan kecepatan tangensial kincir.daya yang dihasilkan kincir berbanding terbalik dengan debit dan kecepatan aliran air, semakin besar debit dan kecepatan aliran air, maka daya yang dihasilkan oleh kincir semakin turun. PENDAHULUAN Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, bertambah pula jumlah sampah. Jika tidak ada penanganan yang cermat dan serius, sampah dapat mengakibatkan perubahan keseimbangan lingkungan yang merugikan berupa pencemaran terhadap air, tanah, dan udara. Kebiasaan ini menyebabkan menumpuknya sampah di sungai atau saluran yang selanjutnya mengganggu fungsi infrastruktur air dan sungai. Kondisi ini mengakibatkan terhambatnya laju air sehingga air dapat meluap dan menggenangi daerah sekitarnya. Contoh masalah yang ditimbulkan oleh sampah dapat dijumpai di sungai-sungai diantaranya sungai Bengawan Solo dan Sungai Ciliwung. Sampah yang menyumbat di Sungai Ciliwung apabila disebar dengan tinggi timbunan sampah sekitar 20 cm maka setiap harinya ada timbunan sampah sebanyak 7 lapangan sepak bola (detik.com 12 Januari 2012). Berdasarkan uraian tersebut maka permasalahan sampah di sungai maupun di saluran, khususnya perkotaan, menarik untuk dikaji, khususnya bagaimana menyikapi masalah sampah yang dapat mengganggu fungsi dari infrastruktur air, dengan suatu teknologi yang tepat guna dan murah dalam biaya operasional. METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen di laboratorium. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian kecepatan sudu kincir dan pengujian kuat angkat kincir. Peralatan yang digunakan adalah neraca, multipurpose teching flume, kincir, rotatometer, stopwatch, pompa air, kamera dan alat bantu lainnya. Bahan yang diperlukan antara lain air, malam dan sampah digantikan dengan pemberat lempengan besi yang dimasukkan kedalam plastik untuk menggambarkan sampah terapung. e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/ JUNI 2013/90

Penelitian dilakukan di laboratorium menggunakan alat multipurpose teching flume sebagai simulasi aliran air dan tempat untuk menguji kincir pengangkat sampah tenaga air dengan satu kincir penggerak.prototypekincir air adalah tipe undershootdengan sudu datar. Pengujian jumlah putaran kincir menggunakan rotatometer. Pada percobaan ini kincir dapat berputar secara maksimal hanya pada tiga ukuran debit, yaitu 2,23 l/dt, 2,43 l/dt, dan 2,69 l/dt, sehingga pengujian putaran kincir hanya dilakukan pada tiga ukuran debit tersebut. Pengujian kuat angkat kincir pengangkat sampah menggunakan besi pemberat dengan 12 variasi pembebanan untuk menggambarkan berat sampah, yaitu: 25 gr, 50 gr, 75 gr, 100 gr, 125 gr, 150 gr, 175 gr, 200 gr, 225 gr, 250 gr, 275 gr, dan 300 gr. Analisis daya dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 1. Menghitung debit aliran dari persamaan: Q = A. V.. (1) Q = Debit aliran (m 3 /dt) A = Luas penampang saluran (m 2 ) V = Kecepatan aliran air (m/dt) 2. Menghitung kecepatan tangensial kincir air: U =.. (2) U = kecepatan tangensial kincir air, D = diameter kincir, n = jumlah putaran kincir. 3. Menghitung gaya yang ditimbulkan oleh pancaran pada plat: (3) F = gaya (N), = massa jenis air (1000 kg/m 3 ), A = luas permukaan plat (m 2 ), V = kecepatan aliran air (m/dt) v = kecepatan tangensial kincir (m/dt). 4. Menghitung kerja yang dilakukan oleh pancaran air: (4) K = kerja yang dilakukan pancaran (Nm), = massa jenis air (1000 kg/m3), A = luas permukaan plat (m2), V = kecepatan aliran air (m/dt), v = kecepatan tangensial kincir (m/dt). 5. Menghitung lajualiran air: G = (b.h.v). (5) G = laju aliran aliran air (kg/dt), b = lebar sudu (m), h V = tinggi sudu (m), = kecepatan aliran air (m/dt), = massa jenis air(1000 kg/m3). 6. Menghitung daya yang dihasilkan kincir: P =K.G.. (6) P = daya yang dihasilkan kincir (HP) e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/ JUNI 2013/91

HASIL DAN PEMBAHASAN Kalibrasi Alat Uji Penelitian Kalibrasi alat ukur debit dilakukan dengan membandingkanantara debit yang terbaca pada hydraulic benchdengan debit yang dialirkan oleh pompa.hasil kalibrasi menghasilkan persamaan y = 0,943x + 12,89, dengan nilai R² = 0,996. Nilai ini mendekati 1, maka hubungan antara Q hb dengan Q pompa adalah linear atau sama, artinya alat ukur debit di hydraulic bench dapat digunakan. Hasil kalibrasi disajikan pada Tabel 3.1.Hasil kalibrasi debit alat hydraulic bench disajikan pada Gambar 3.1. Tabel 3.1. Hasil kalibrasi hydraulic bench No. Skala Bukaan Q hb Q pompa (mm) (cm3/dt) (cm3/dt) 1 7.00 158.43 145.62 2 7.20 211.15 203.17 3 7.40 405.84 379.94 4 7.60 578.70 562.75 5 7.80 801.28 813.67 6 8.00 912.41 871.08 7 8.20 1400.35 1382.11 8 8.40 2234.82 1992.04 9 8.60 2430.72 2358.24 10 8.80 2693.97 2583.98 Gambar 3.11. Hubungan antara debitair hydraulic benchdengan debitair pompa Kalibrasi rotatometer dilakukan dengan membandingkan jumlah putaran (rpm) yang terbaca pada rotatometer dengan putaran sesungguhnya dalam jangka waktu 60 detik. y = 0,532x + 14,30, dengan nilai R² = 0,983. Nilai ini mendekati 1, maka hubungan antara hubungan antara jumlah putaran pada rotatometer dan pengamatan manual adalah linear atau sama, artinya rotatometer dapat digunakan. Hasil kalibrasi disajikan pada Tabel 3.2.Hasil kalibrasi debit alat hydraulic bench disajikan pada Gambar 3.2. Tabel 3.2. Hasil kalibrasi rotatometer NO Debit Waktu rotatometer Perhitungan langsung l/dt detik 1 2.23 60 19.8 20 2 2.43 60 22.4 23 3 2.69 60 24 24 e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/ JUNI 2013/92

Gambar 3.2. Hubungan antara jumlah putaran pada rotatometer dengan pengamatan langsung. Analisis Kecepatan Aliran Air Perhitungan kecepatan aliran air diperoleh dengan persamaan sebagai berikut: V = dengan, Q = Debit open flume, A = Luas penampang basah. Hasil perhitungan kecepatan aliran air ditampilkan pada Tabel 3.3. Tabel 3.3. Hasil Analisis Kecepatan Aliran Air NO Luas Penampang Basah Debit Debit V Air B H l/dt m3/dt m m m/dt Analisis Putaran Kincir 1 2.23 0.0022 0.22 0.04 0.25 2 2.43 0.0024 0.22 0.042 0.26 3 2.69 0.0027 0.22 0.045 0.27 Penelitian ini menggunakan kincir air tipe undershot dengan sudu datar yang berdiameter 19 cm dengan panjang sudu 5 cm dan lebar sudu 8 cm, berjumlah dua kincir. Kincir diletakkan pada open flume yang diberi aliran air, sehingga dapat berputar pada debit dan kecepatan aliran tertentu. Pada percobaan ini kincir dapat berputar dengan lancar dan tidak tersendat hanya pada tiga ukuran debit, yaitu 2,23 l/dt, 2,43 l/dt, dan 2,69 l/dt. Sehingga perhitungan putaran kincir hanya dilakukan pada tiga ukuran debit tersebut. Dari percobaan ini diperoleh hubungan antara jumlah putaran kincir dengan kecepatan aliran dan juga beban yang diberikan pada kincir pengangkat seperti yang ditampilkan pada Gambar 3.3. Hubungan antara kecepatan tangensial kincir dengan kecepatan aliran dan juga beban yang diberikan pada kincir pengangkat seperti yang ditampilkan pada Gambar 3.4. e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/ JUNI 2013/93

Gambar 3.3Hubungan Antara Jumlah Putaran Kincir Dengan Kecepatan Aliran Dan Beban Yang Diberikan Pada Kincir Pengangkat Gambar 3.4. Hubungan Antara Kecepatan Tangensial Kincir Dengan Kecepatan Aliran Dan Beban Yang Diberikan Pada Kincir Pengangkat Analisis Kecepatan Relatif Kecepatan relatif yang terjadi pada kincir air dapat dilihat pada Gambar 5: Gambar 3.5. Kecepatan relatif pada kincir Dari hasil analisis kecepatan kincir (U ) dan kecepatan aliran (C) dapat diperoleh kecepatan relatif (W) antara keduanya dengan persamaansebagai berikut: [3] W 2 = C 2 + U 2-2 C U Cos α (7) Dari analisis kecepatan relative diperoleh hubungan antara kecepatan relatif dari kecepatan aliran air dan kecepatan tangensial kincir, dengan kecepatan aliran dan juga beban yang diberikan pada kincir pengangkat seperti yang ditampilkan pada Gambar 3.6. e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/ JUNI 2013/94

Gambar 3.6. Hubungan Antara Kecepatan Relatif Dengan Kecepatan Aliran Dan Beban Yang Diberikan Pada Kincir Pengangkat Analisis Daya Kincir Yang Dihasilkan Dari analisis daya kincir diperoleh hubungan antara daya yang dihasilkan oleh kincir dengan kecepatan aliran dan juga beban yang diberikan pada kincir pengangkat seperti yang ditampilkan pada Gambar 3.7: Gambar 3.7. Hubungan Antara Daya Kincir Dengan Kecepatan Aliran Dan Beban Yang Diberikan Pada Kincir Pengangkat SIMPULAN 1) Kemampuan alat ini dipengaruhi oleh debit aliran, kecepatan aliran dan beban sampah. Jumlah rpm untuk debit 2,23 l/dt, 2,43 l/dt, dan 2,69 l/dt dengan beban 300 gr berturut-turut adalah 11,1 putaran, 13,4 putaran, dan 15,4 putaran, sedangkan besar kecepatan tangensial kincir berturut-turut adalah 0,11 m/dt, 0,13 m/dt, dan 0,15 m/dt. Besarnya daya yang dihasilkan pada debit 2,23 l/dt, 2,43 l/dt, dan 2,69 l/dt dengan beban 300 gr berturut-turut adalah 9,65 x 10-5 HP, 11,87 x 10-5 HP, dan 14,33 x 10-4 HP.Apabila debit aliran dan kecepatan aliran terlalu rendah maka kincir tidak dapat berputar. 2) Daya yang dihasilkan kincir berbanding terbalik dengan debit dan kecepatan aliran air, karena semakin besar debit dan kecepatan aliran air, maka daya yang dihasilkan oleh kincir semakin turun. UCAPAN TERIMA KASIH Peneliti mengucapkan terima kasih kepada DR. Ir. Mamok Soeprapto R, M.Eng dalam membimbing penelitian. REFERENSI Bambang Triatmodjo, 1993, Hidraulika I. Beta Offset: Yogyakarta. Jhon Aryanto Glad Saragih. 2009. Perencanaan Serta Pembuatan Prototipe Turbin Air Terapung Bersudu Datar Dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Air Sungai (Skripsi). Universitas Sumatra Utara. www.detik.com (12 Januari 2012) e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/ JUNI 2013/95