PROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH

dokumen-dokumen yang mirip
-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 T E N T A N G

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

RINGKASAN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH PEMERINTAH ACEH TAHUN ANGGARAN 2016

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG

BAB II DESKRIPSI LOKASI OBJEK PENELITIAN. Batang Hari. Candi ini merupakan peninggalan abad ke-11, di mana Kerajaan

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 35 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Kebudayaan, Pariwisata Kepemudaan dan Olah Raga Kota Madiun

DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA TANJUNGPINANG

RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PER KEMENTERIAN/LEMBAGA II.L.040.1

B A B 5 PROGRAM. BAB 5 Program Program SKPD

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

WALIKOTA TASIKMALAYA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2008

-1- BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN

Presentasi SAKIP. Kabupaten Magetan SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

BAB III PROFIL DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA. A. Sejarah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT KANTOR PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA


BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN KLATEN TAHUN

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 75 TAHUN 2008 TENTANG

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 61 TAHUN 2001 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEMUDA, OLAH RAGA DAN KEBUDAYAAN

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI RIAU

BAB III PROFILE PERUSAHAAN

ALTERNATIF STRUKTUR, TUGAS, DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI

BAB I PENDAHULUAN 1 RENSTRA DISBUDPAR

TABEL 5.1 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 17 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 17

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 49 TAHUN 2010 TENTANG

TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA SURABAYA

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

KONSEP PEMASARAN KAWASAN WISATA TEMATIK

QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG

Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di bidang kebudayaan.

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG PERATURAN BUPATI KARAWANG

TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PARIWISATA PROVINSI LAMPUNG

KEPALA DINAS SEKRETARIS

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 12 TAHUN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG

T A Y O G R T A WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BAB VII PENUTUP GUBERNUR JAMBI, H. HASAN BASRI AGUS

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 15 TAHUN

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN LAMONGAN

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

- 4 - MEMUTUSKAN: Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Daerah Provinsi adalah Pemerintah Daerah

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 69 TAHUN 2016

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

LAMPIRAN XVII PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Juli 2010

BAB II. DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Palembang. Wanua di daerah yang sekarang dikenal sebagai Kota Palembang.

BADAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Badan. Pasal 93

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

DAFTAR INFORMASI PUBLIK

Q. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR : 24 TAHUN 2001 TENTANG

PROGRAM KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA CIREBON TAHUN 2013 GEMAH RIPAH LOH JINAWI

DINAS KEBUDAYAAN. Tugas Pokok dan Fungsi :

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN PROVINSI LAMPUNG

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

QANUN ACEH NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR : 5 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN BANTUL

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

Transkripsi:

PROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH Nama Instansi : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Alamat : Jalan Tgk. Chik Kuta Karang No.03 Banda Aceh Kode Pos 23121 Telp : (+62 651) 26206, 23692, Fax : (+62 651) 33723 Email : disbudpar@acehprov.go.id Website : www.disbudpar.acehprov.go.id Facebook : DisbudparAceh Twitter : aceh_disbudpar Instagram : Disbudpar_Aceh Youtube : Disbudpar Aceh Google+ : DisbudparAceh A. Sejarah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh sebagai unsur pelaksana Pemerintah Daerah di Bidang Kebudayaan dan Pariwisata adalah salah satu dinas/instansi teknis yang berasal dari penggabungan 2 (dua) dinas teknis sebelumnya yaitu: Dinas Kebudayaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Dinas Pariwisata Provinsi Nanggroe Aceh sesuai dengan Qanun Nomor 5 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja. B. Visi dan Misi Visi ACEH DESTINASI WISATA SYARIAH UNGGULAN DI ASIA TENGGARA 2017. Misi 1. Melakukan upaya pemeliharaan dan penguatan nilai-nilai budaya menuju penerapan Dinul Islam di Aceh 2. Melestarikan, mendayagunakan dan memanfaatkan warisan budaya, nilai-nilai syariah dan kawasan wisata alam unggulan 3. Membangun jiwa kewirausahaan, kompetensi dan kerjasama terpadu antar pelaku budaya dan usaha pariwisata 4. Meningkatkan peranserta masyarakat dalam pengembangan budaya dan pariwisata

5. Menyelenggarakan dan berpatisipasi dalam berbagai event, serta mempromosikan kegiatan kebudayaan dan pariwisata C. Tugas Pokok Tugas pokok Dinas Kebudayaan dan Pariwisata adalah melaksanakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan di bidang kebudayaan dan pariwisata secara Islami sesuai dengan peraturan Perundang-undangan yang berlaku. D. Fungsi 1. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dinas 2. Penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang 3. Penyusunan kebijakan teknis di bidang kebudayaan dan pariwisata di daerah 4. Pembinaan teknis di bidang kebudayaan dan pariwisata kabupaten/kota 5. Pembinaan terhadap usaha pariwisata di Provinsi Aceh 6. Pemberian rekomendasi perizinan di bidang kebudayaan dan pariwisata lintas kabupaten/kota 7. Pelaksanaan tugas penyiapan rancangan peraturan dan produk hukum di bidang kebudayaan dan pariwisata 8. Pengawasan dan pengendalian di bidang kebudayaan dan pariwisata 9. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan atau lembaga terkait lainnya di bidang kebudayaan dan pariwisata 10. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) E. Kewenangan 1. Penyelenggaraan dan pembinaan museum suaka peninggalan sejarah, kepurbakalaan, kesenian, kajian sejarah dan nilai tradisional serta pengembangan bahasa, adat dan budaya daerah 2. Perencanaan dan pengendalian pembangunan regional secara makro bidang kebudayaan dan pariwisata 3. Pelatihan SDM di bidang kebudayaan dan pariwisata 4. Penelitian di bidang kebudayaan dan pariwisata 5. Promosi dan pemasaran kebudayaan dan pariwisata Aceh 6. Perencanaan tata ruang provinsi di bidang kebudayaan dan pariwisata 7. Pengembangan dan pengaturan objek usaha sarana dan jasa pariwisata Aceh 8. Pembuatan standarisasi pelayanan usaha sarana dan prasarana pariwisata

F. Tujuan T.1. Terpelihara dan teramalkannya nilai-nilai budaya dan dinul Islam dalam kehidupan masyarakat T.2. Meningkatnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pelestarian, perlindungan, pendayagunaan dan pemanfaatan warisan budaya, nilainilai syariah dan kawasan wisata alam unggulan T.3. Tersedia dan meningkatnya kualitas sumber daya manusia, terjalinnya kerjasama para pemangku kepentingan, serta terbangunnya jiwa kewirausahaan bidang kebudayaan dan pariwisata T.4. Terbangunnya kesadaran, kepedulian dan rasa memiliki masyarakat lingkungan situs budaya, budayawan dan seniman, komunitas dan tokoh adat, pelaku industri pariwisata dan masyarakat lingkungan objek wisata T.5. Terselenggara dan ikut serta pada berbagai event, serta promosi potensi budaya dan kepariwisataan. G. Sasaran 1. Untuk mencapai tujuan pada T1, maka ditetapkan sasaran sebagai berikut: - Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai budaya, kearifan lokal dan Dinul Islam dalam masyarakat - Meningkatnya pemahaman tentang hak-hak tradisional masyarakat adat, hukum adat dan syariah - Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai budaya, karakter dan pekerti bangsa bagi masyarakat - Meningkatnya informasi tentang potensi budaya baik di dalam maupun luar negeri 2. Untuk mencapai tujuan pada T2, maka ditetapkan sasaran sebagai berikut: - Lestari dan terlindunginya warisan budaya, nilai-nilai syariah, kawasan wisata unggulan sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa, dan kepariwisataan - Berdayaguna dan termanfaatkannya warisan budaya, nilai-nilai syariah, kawasan wisata unggulan sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa, dan kepariwisataan - Tergali, berkembang, dan termanfaatkannya potensi seni budaya tradisional sebagai sarana pendidikan, penelitian, identitas bangsa, dan kepariwisataan - Terinventarisasi, lestari, dan menguatnya khasanah bahasa-bahasa daerah yang merupakan kekayaaan budaya dan identitas bangsa sebagai sarana pendidikan, penelitian, dan kepariwisataan

3. Untuk mencapai tujuan pada T3, maka ditetapkan sasaran sebagai berikut: - Meningkatnya kualitas, profesionalitas dan produktivitas sumber daya manusia dan para pemangku kepentingan bidang kebudayaan dan pariwisata - Meningkatnya jalinan kerjasama dan sinergisitas antar para pemangku kepentingan bidang kebudayaan dan pariwisata - Terbangunnya jiwa kewirausahaan dan ekonomi kreatif bidang kebudayaan dan pariwisata - Terlaksananya standarisasi dan sertifikasi pelaku dan produk budaya dan pariwisata 4. Untuk mencapai tujuan pada T4, maka ditetapkan sasaran sebagai berikut: - Terciptanya koordinasi, komunikasi dan pemantapan kerjasama lintas sektoral dalam memajukan kebudayaan dan pariwisata - Terlaksananya pembangunan kebudayaan dan pariwisata yang proporsional dan professional yang berkelanjutan guna peningkatan kunjungan wisata - Meningkatnya peluang kerja, kualitas produk, pemasaran dan kesejahteraan para stakeholder dan kebudayaan dan pariwisata 5. Untuk mencapai tujuan pada T5, maka ditetapkan sasaran sebagai berikut: - Tumbuhnya citra positif wisatawan terhadap Aceh sebagai daerah tujuan wisata syariah berbasis budaya dan alam unggulan - Terciptanya daya tarik budaya dan pariwisata dalam rangka peningkatan jumlah kunjungan wisatawan dan investor - Terciptanya kerjasama antar lembaga budaya, partisipasi pelaku industri pariwisata dan pemangku kepentingan dan partisipasi pada event-event budaya dan pariwisata lainnya dalam dan luar negeri - Terselenggaranya event-event budaya dan pariwisata dalam dan luar negeri, serta promosi melalui media cetak, media elektronik, media internet dan media outdoor (luar ruang) H. Struktur Organisasi 1. Kepala Dinas 2. Sekretariat a. Sub Bagian Umum b. Sub Bagian Kepegawaian c. Sub Bagian Keuangan

3. Bidang Program dan Pelaporan a. Seksi Data dan Informasi b. Seksi Penyusunan Program c. Seksi Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan 4. Bidang Adat dan Nilai Budaya a. Seksi Adat Istiadat b. Seksi Nilai Budaya c. Seksi Pranata Sosial 5. Bidang Bahasa dan Seni a. Seksi Bahasa b. Seksi Seni c. Seksi Kemitraan 6. Bidang Pengembangan Permeseuman, Sejarah dan Kepurbakalaan a. Seksi Permeseuman b. Seksi Pelestarian Sejarah c. Seksi Kepurbakalaan 7. Bidang Pengembangan Destinasi a. Seksi Objek dan Daya Tarik Wisata b. Seksi Pemberdayaan Lembaga dan Masyarakat Pariwisata c. Seksi Pengembangan Kawasan Wisata 8. Bidang Pemasaran a. Seksi Promosi Pariwisata b. Seksi Atraksi Wisata c. Seksi Pelayanan Informasi Wisata 9. Bidang Pengembangan Usaha Pariwisata a. Seksi Usaha Akomodasi dan Restoran b. Seksi Usaha Jasa Pariwisata c. Seksi Standardisasi Produk Usaha Pariwisata 10. Unit Pelaksana Teknis Dinas Taman Seni dan Budaya a. Kepala UPTD b. Sub Bagian Tata Usaha c. Seksi Pengelolaan Taman Budaya d. Seksi Pengelolaan Taman Sulthanah Shafiatuddin; dan e. Kelompok Jabatan Fungsional 11. Unit Pelaksana Teknis Dinas Museum Aceh a. Kepala UPTD b. Sub Bagian Tata Usaha c. Seksi Koleksi dan Bimbingan Edukasi d. Seksi Preparasi dan Konservasi e. Kelompok Jabatan Fungsional

I. Isu Strategis Kebudayaan 1. Masih lemahnya koordinasi dalam perencanaan pembangunan dan evaluasi bidang kebudayaan antara provinsi dan kabupaten/kota 2. Perilaku budaya masyarakat Aceh belum sepenuhnya sesuai dengan nilai, adat istiadat dan budaya Aceh yang bersifat Islami 3. Masih lemahnya perhatian Pemerintah dan masyarakat dalam pelestarian khazanah seni tradisional dan sastra budaya serta patenisasi seni budaya Aceh 4. Masih lemahnya penataan, pemeliharaan, pemanfaatan dan pendataan situs dan cagar budaya Aceh, baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi 5. Belum maksimalnya pemanfaatan aset budaya secara optimal bagi aktifitas pagelaran budaya dan kesenian 6. Masih rendahnya SDM dalam pengelolaan peninggalan sejarah kepurbakalaan dan budaya lokal 7. Masih rendahnya minat masyarakat untuk mengunjungi Museum Aceh Pariwisata 1. Masih lemahnya koordinasi dalam perencanaan pembangunan dan evaluasi bidang pariwisata antara provinsi dan kabupaten/kota 2. Masih belum optimalnya pembangunan dan pengembangan kawasan wisata/objek di setiap kabupaten/kota 3. Masih rendahnya keterlibatan masyarakat dalam pemeliharaan sarana pariwisata 4. Masih rendahnya pemahaman masyarakat terhadap sektor pariwisata 5. Masih kurangnya promosi kepariwisataan, baik di tingkat regional, nasional maupun internasional 6. Belum optimalnya pemanfaatan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi (Information and Communication Technologi/ICT) sebagai sarana pemasaran dan promosi pariwisata 7. Masih lemahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang kepariwisataan, khususnya dalam usaha pelayanan dan pengelolaan pariwisata 8. Belum optimalnya kemitraan dan kerjasama antara pemerintah dan swasta termasuk masyarakat (public, private, partnership) 9. Masih rendahnya minat investor untuk menanamkan modalnya pada sektor wisata

J. Pimpinan Lembaga a. Drs. H. Mirzan Fuadi, MM : 06 Maret 2008 s.d 03 Januari 2010 b. Marwan SP, SH : 04 Januari 2010 s.d 25 Oktober 2011 c. Prof. DR. Jasman J. Ma ruf, SE, MBA : 26 Oktober 2011 s.d 04 November 2012 d. Drs. Adami, MPd : 05 November 2012 s.d 10 Februari 2014 e. Drs. Reza Fahlevi, M.Si : 11 Februari 2014 s.d Sekarang