Kebijakan Pembiayaan Penanggulangan dan Pencegahan HIV AIDS Dalam Sistem Indonesia Pusat Kebijakan dan Manajemen Fakultas Kedokteran UGM 11 Maret 2016 Isi Pendahuluan Pembiayaan dan Pembiayaan Penanggulangan dan Pencegahan HIV AIDS dalam Sistem Indonesia Tantangan Sekarang dan Masa Mendatang Saran Kebijakan 1
1. Pendahuluan Refleksi Tahun 2015 Presiden baru Jokowi dengan NAWACITA Anggaran menuju 5 % APBN di Tahun 2016 1) Dua tahun JKN, keberlanjutan JKN???? Bagaimana Program HIV AIDS dalam JKN??? 2) Kesiapan Layanan dalam Pencegahan dan Penanggulangan HIV AIDS 3) Perubahan Struktur Organisasi Kementerian Situasi Pembiayaan Penanggulangan dan Pencegahan HIV AIDS Hasil NASA tahun 2009 2010 memperlihatkan 80% pendanaan nasional terkait program AIDS bersumber dari Kemenkes dengan GF sebagai sumber utama dana. Dengan proporsi pendanaan tersebut, biaya perkapita pertahun untuk program AIDS adalah sebesar 1.864 rupiah. Dengan beberapa rincian komponen sebagai berikut: Kegiatan preventif 573 rupiah, layanan kuratif 651 rupiah dan ART 371 rupiah (NASA, 2014) 2
2. PEMBIAYAAN PENANGGULANGAN DAN PENCEGAHAN HIV-AIDS DALAM SISTEM KESEHATAN INDONESIA 5 Kerangka Pikir Fungsi Sistem Tujuan Kebijakan Pembiayaan Tujuan Sistem Produksi Sumberdaya Kualitas Peningkatan Status Regulasi Sistem Pembiayaan Penarikan Dana Pengumpulan Dana Pembelian Pelayanan Penyediaan Pelayanan Keadilan Penggunaan dan Distribusi Sumberdaya Efisiensi Transparansi dan Akuntabilitas Kesetaraan Perlindungan Keuangan Keadilan Pembiayaan Daya Tanggap 3
Beberapa Regulasi Acuan Terkait Perencanaan, Penganggaran dan Pembiayaan 1) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2014 2019, 2) Undang undang No 23 Tahun 2014, Tentang Pemerintah Daerah, 3) Undang undang APBN 2016, 4) Rencana Peraturan Pemerintah Tahun 2015, Tentang SPM 5) Permenkes No 828 Tahun 2008, Tentang Pengintegrasian dalam dokumen perencanaan kesehatan daerah, 6) Permenkes 75 Tahun 2014, Tentang PUSKESMAS, 7) Permendagri 79 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN 2007-2016 (dalam Triliun Rp.) 104,8 ANGGARAN KEMENKES ANGGARAN KESEHATAN 70.5 74.8 63,5 23.2 18.8 20.6 19.7 20.1 20.2 28.2 24.9 27.7 40.1 31.2 45.2 45.2 38.6 47.5 51.3 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 NO YEAR 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 1 ANGGARAN KEMENKES 18.8 19.7 20.2 24.9 27.7 31.2 38.6 47.5 51.3 63.5 2 ANGGARAN KESEHATAN 20.6 20.1 23.2 28.2 40.1 45.5 45.2 70.5 74.8 104.8 3 TOTAL APBN 752.4 989.5 937.4 1,056.5 1,229.6 1,418.5 1,418.5 1,876.9 1,984.1 2,095.7 4 % ANGGARAN KESEHATAN TERHDP TOTAL APBN 2.7% 2.0% 2.5% 2.7% 3.3% 3.2% 3.2% 3.8% 3.8% 5.0% Kemenkes, Sekjen, Simposium Forum Ilmiah Tahunan IAKMI ke 1, Jakarta, 22 Oktober 2015 4
Contribusi Kesanggupan Pemerintah dalam Pembiayaan HIV AIDS Willingness To Pay for HIV AIDS, 2012 2017 Source: WTP Analysis for AIDS, TB and Malaria, Indonesia, GlobalFund, 2015 5
Funding Landscape analysis for HIV AIDS, 2012 2017 Source: National Aids Spending Assessment (NASA) report, Mardiati, et al, FKM UI, 2014. National Strategic Plan (draft) HIV AIDS, 2015 2017 Financial gap analysis for HIV AIDS, 2012 2017 Source: National Aids Spending Assessment (NASA) report, Mardiati, et al, FKM UI, 2014. National Strategic Plan (draft) HIV AIDS, 2015 2017 6
Kesimpulan Peningkatan Anggaran 5% APBN perlu dimaknai dengan peningkatan anggaran program kesehatan untuk setiap tingkatan layanan (UKM dan UKP) Kebijakan AIDS belum mempunyai kerangka peta jalan pendanaan pemerintah (pusat dan daerah) yang mencukupi dan berkelanjutan. Perlu Exit Strategi untuk re alokasi pendanaan untuk pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS yang bersumber dari donor. Tantangan Sekarang dan Masa Mendatang Bab VII Pasal 41 Permenkes RI Nomor 21 Tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV dan AIDS menyatakan bahwa setiap Penderita HIV IDS berhak memperoleh akses pelayanan kesehatan sehingga fasilitas kesehatan wajib memberikan pelayanan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Pasal 44, pemerintah dan pemerintah daerah menjamin ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang diperlukan untuk penanggulangan HIV dan AIDS. Kebijakan pembiayaan kesehatan terhadap penderita HIV AIDS, harus masuk ke dalam upaya kesehatan perorangan sehingga termasuk penyakit yang dijamin masuk di dalam pelayanan yang dijamin dalam Jaminan Nasional (JKN). 7
Tantangan Sekarang dan Masa Mendatang Pasal 47 mengatur bahwa setiap penyelenggara asuransi kesehatan wajib menanggung sebagian atau seluruh biaya pengobatan dan perawatan tertanggung yang terinfeksi HIV. Permenkes RI Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Nasional yang menyatakan bahwa pelayanan kesehatan bagi peserta penderita HIV dan AIDS dilakukan di fasilitas kesehatan tingkat pertama (bagian pembayaran kapitasi) dan di fasilitas kesehatan tingkat lanjutan (bagian tarif INA CBGs) sedangkan obatnya menggunakan obat program. Tantangan Sekarang dan Masa Mendatang Peningkatan Pembiayaan HIV AIDS melalui skema JKN yang dikelola oleh BPJS, bersama dengan pembiayaan Pemerintah lainnya untuk Upaya Masyarakat (UKM). Penghitungan Besaran premi peserta JKN, dihitung berdasarkan tingkat utilisasi dan biaya satuan berdasarkan experience rate yang diproyeksikan dengan memperhitungkan estimasi perubahan yang terjadi akibat asuransi (Berita Kemkes, 2015). Pendanaan Obat obatan program ATM untuk program vertikal dimasukan dalam perhitungan iuran premi peserta JKN (Berita Kemkes, 2015). 8
Saran Kebijakan Kemkes dan BPJS ; seharusnya berperan lebih besar dalam pembiayaan baik pada Upaya Perorangan (UKP) dan Masyarakat (UKM). Khususnya untuk pembiayaan AIDS TB dan Malaria, masuk dalam benefit package JKN BPJS. Kemkes dan Dinas ; Kegiatan Preventif, Promosi, dan Informasi/Edukasi seharusnya tetap dibiayai anggaran Kemenkes baik di tingkat pusat maupun daerah dalam melalui Dana Alokasi Khusus non Fisik (DAK non Fisik). Pemerintah Pusat, Lembaga Donor dan CSO; perlu bersinergi dan membuat analisis terhadap kegiatan yang masih didominasi oleh donor, sehingga alokasi pembiayaan dalam rangka exit strategy menjadi lebih tepat. TERIMA KASIH denharbianto@gmail.com 9