BAB I PENDAHULUAN. merupakan satu-satunya tanaman pangan yang dapat tumbuh pada tanah yang

dokumen-dokumen yang mirip

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya di Kabupaten Banjarnegara dengan rata-rata turun sebesar 4,12 % per

METODOLOGI PENELITIAN. pengambilan sampel pada masing-masing 3 lokasi sampel yang berbeda

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

: Baku mutu air kelas I menurut Peraturan Pemerintah RI no. 82 tahun 2001 (hanya untuk Stasiun 1)

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Azwar Wahirudin, 2013

ANALISA KEKERUHAN DAN KANDUNGAN SEDIMEN DAN KAITANNYA DENGAN KONDISI DAS SUNGAI KRUENG ACEH

3. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Metode Pengambilan Contoh Penentuan lokasi

BAB IV TINJAUAN AIR BAKU

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan April 2014.

I. PENDAHULUAN. segi kuantitas maupun dari segi kualitas airnya. meningkatnya kuantitas dan kualitas air. Kebutuhan air semakin hari akan

permukaan, sedangkan erosi tanah pertanian dapat menyebabkan tingginya parameter TSS dan sedimentasi pada sungai dan waduk. Permasalahan degradasi

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISA PENCEMARAN LIMBAH ORGANIK TERHADAP PENENTUAN TATA RUANG BUDIDAYA IKAN KERAMBA JARING APUNG DI PERAIRAN TELUK AMBON

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Lokasi Studi.

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang

BAB I PENDAHULUAN. banyak, bahkan oleh semua mahkluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air

Perencanaan Operasional & Pemeliharaan Jaringan Irigasi DI. Porong Kanal Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN. diwujudkan melalui keberlanjutan sistem irigasi.

BAB I PENGANTAR. laju pembangunan telah membawa perubahan dalam beberapa aspek kehidupan

ANALISIS KUALITAS AIR PADA TANAMAN KAYUPUTIH DI MIKRO DAS GUBAH, NGLIPAR, KAB.GUNUNG KIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Oleh : Ugro Hari Murtiono

BAB I PENDAHULUAN. Sistem air terdiri dari laut, air permukaan maupun air tanah. Air merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. kita tidak dapat dipisahkan dari senyawa kimia ini. Berdasarkan UU RI No.7

Lampiran 1. Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur Kelarutan Oksigen (DO) (Suin, 2002) Sampel Air. Sampel Dengan Endapan Putih/Coklat 1 ml H 2

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI KONAWEHA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris, sehingga wajar apabila prioritas

Bab V Hasil dan Pembahasan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bumi ini yang tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan yang

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di negara kita semakin hari semakin pesat. Pesatnya laju

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan salah satu wilayah yang berada di Pantai Barat Sumatera. Wilayahnya berada 0

BAB I PENDAHULUAN. berwawasan lingkungan, transparan, akuntabel, dan berkeadilan. Irigasi

I. PENDAHULUAN. tanaman padi salah satunya yaitu pemupukan. Pupuk merupakan salah satu faktor

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Way Keteguhan, yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana pembangunan di bidang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Pertanian adalah suatu kegiatan manusia dalam mengelola sumber

Valuasi Ekonomi Limbah Cair Industri Gula dan Spiritus Di Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Propinsi DIY

III. METODE PENELITIAN

PENENTUAN STATUS MUTU AIR

PELAKSANAAN KEGIATAN BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN PERAIRAN DARAT TAHUN 2015

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

TUGAS AKHIR RC OPERASI DAN PEMELIHARAAN DAERAH IRIGASI PADI POMAHAN PROPINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Kebutuhan yang paling banyak memerlukan air yaitu lahan pertanian.

1. PENDAHULUAN. masih merupakan tulang pungung pembangunan nasional. Salah satu fungsi lingkungan

IDENTIFIKASI KUALITAS PERAIRAN DI SUNGAI KAHAYAN DARI KEBERADAAN SISTEM KERAMBA STUDI KASUS SUNGAI KAHAYAN KECAMATAN PAHANDUT KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi akan mempengaruhi kualitas

SISTEM PEMBERIAN AIR IRIGASI

Oleh. lpdstltut PERTANIAN BOGOR IRMA PUDRI4RII R. F FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAM

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan di beberapa negara seperti di Indonesia telah

TINJAUAN PUSTAKA. Karakteristik Lahan Sawah. reduksi (redoks) dan aktifitas mikroba tanah sangat menentukan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

GUNAKAN KOP SURAT PERUSAHAAN FORMULIR PERMOHONAN IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE SUMBER AIR

SEMINAR NASIONAL ke-8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi

ANALISIS TUTUPAN LAHAN TERHADAP KUALITAS AIR SITU BURUNG, DESA CIKARAWANG, KABUPATEN BOGOR

Bab V Hasil dan Pembahasan. Gambar V.10 Konsentrasi Nitrat Pada Setiap Kedalaman

BAB I PENDAHULUAN. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah memproyeksikan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN,

BAB I KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

METODELOGI PENELITIAN. penduduk yang dilalui saluran lindi bermuara ke laut dengan jarak drainase 2,5

STUDI KUALITAS AIR DI SUNGAI DONAN SEKITAR AREA PEMBUANGAN LIMBAH INDUSTRI PERTAMINA RU IV CILACAP

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Waduk adalah wadah air yang terbentuk sebagai akibat dibangunnya bendungan

BAB I PENDAHULUAN. gas/uap. Maka dari itu, bumi merupaka satu-satunya planet dalam Tata Surya. yang memiliki kehidupan (Kodoatie, 2012).

Bab 1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air. Conference on Water and the Environment)

3. METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Diagram alir instalasi pengolahan air Dekeng

3. METODE PENELITIAN. Gambar 3. Peta lokasi pengamatan dan pengambilan sampel di Waduk Cirata

I. PENDAHULUAN. penting dalam daur hidrologi dan berfungsi sebagai saluran air bagi daerah

V.2 Persyaratan Air Baku Air Minum Pada dasarnya, ada dua sisi yang harus dipenuhi oleh air baku dalam sistem pengolahan air minum, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. mengganggu kehidupan dan kesehatan manusia (Sunu, 2001). seperti Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat,

DAFTAR ISI. 1. Pengertian Makrozoobenthos Indeks Keanekaragaman Makrozoobenthos... 15

BAB I PENDAHULUAN. daya alam yang sangat besar terutama potensi sumber daya air. Pelaksanaan

PENGARUH LIMBAH INDUSTRI TAHU TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI DI KABUPATEN KLATEN. Darajatin Diwani Kesuma

STUDI PERUBAHAN KUALITAS AIR DI SUNGAI PROGO BAGIAN HILIR D.I. YOGYAKARTA TAHUN Mega Dwi Antoro

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI KAWASAN INDUSTRI MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

ANALISIS PARAMETER FISIKA KIMIA PERAIRAN MUARA SUNGAI SALO TELLUE UNTUK KEPENTINGAN BUDIDAYA PERIKANAN ABSTRAK

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Stasiun. Perbedaan suhu relatif sangat kecil. Hal ini disebabkan karena pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. Ekosistem merupakan suatu interaksi antara komponen abiotik dan biotik

LAMPIARAN : LAMPIRAN 1 ANALISA AIR DRAIN BIOFILTER

BAB I. PENDAHULUAN. adalah mencukupi kebutuhan pangan nasional dengan meningkatkan. kemampuan berproduksi. Hal tersebut tertuang dalam RPJMN

BAB IV TINJAUAN SUMBER AIR BAKU AIR MINUM

STUDI DAYA DUKUNG SUNGAI DI PERKEBUNAN KALIJOMPO KECAMATAN SUKORAMBI JEMBER

PEMANFAATAN LIMBAH DISTILASI BIOETANOL DENGAN PENAMBAHAN EFFECTIVE MICROORGANISM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mewujudkan tujuan penelitian yang ingin dicapai,

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian, khususnya tanaman pangan bertujuan untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan penduduk dikarenakan tempat tinggal mereka telah tercemar. Salah satu

2. TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2. Zonasi pada perairan tergenang (Sumber: Goldman dan Horne 1983)

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BAKU MUTU AIR LAUT

III. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan air permukaan dalam hal ini air sungai untuk irigasi merupakan salah satu diantara berbagai alternatif pemanfaatan air. Dengan penggunaan dan kualitas air irigasi yang baik diharapkan terjadi penambahan produksi. Disadari bahwa dengan pertambahan penduduk yang begitu cepat perlu diimbangi dengan pertumbuhan produksi pangan yang cepat pula. Padi merupakan satu-satunya tanaman pangan yang dapat tumbuh pada tanah yang tergenang karena kemampuannya untuk mengoksidasi daerah perakarannya. Penggenangan menyebabkan serangkaian perubahan sifat kimia, fisika dan biologi yang menghasilkan suatu tata hubungan tanah dan tanaman padi. Kebutuhan air sungai untuk irigasi tidak hanya menyangkut dari segi kuantitas saja, tetapi juga dari segi kualitas air. Kuantitas air berhubungan dengan kebutuhan dan ketersediaan jumlah air yang ada, sedangkan kualitas air lebih berkaitan dengan banyak sedikitnya unsur-unsur kimia atau non kimia yang terkandung didalamnya. Selama ini air sungai Way Sekampung salah satunya digunakan untuk mengairi D.I Sekampung Batanghari khususnya pada Blok Tersier KBH.1 Ki di Desa Adipuro Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah. Kualitas air sungai yang masuk ke dalam petak tersier (sawah) melalui saluran irigasi tersebut harus memenuhi standar baku mutu air dan peruntukkan yang berpedoman dalam Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan 1

2 Pengendalian Pencemaran Air. Disadari hal tersebut secara langsung merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam proses kegiatan pertanian bagi petani sehingga berdampak langsung terhadap pertumbuhan dan hasil produksi tanaman padi. Air diberikan saat dan selama proses pertumbuhan padi sehingga sawah mengalami penggenangan dengan mencapai ketinggian tertentu. Selain itu pemberian pupuk sangat penting untuk menjaga keseimbangan hara di lahan pertanian. Air irigasi yang telah digunakan/yang berlebih selanjutnya dibuang melalui saluran pembuang (drainasi) menuju ke badan air. Hasil buangan air irigasi mengandung parameter dan bahan pencemaran kimia yang diakibatkan pemakaian pupuk. Kualitas buangan air irigasi tersebut diharapkan memenuhi standar baku mutu air sehingga mengurangi beban pencemaran air di badan air. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan hasil penelitian kualitas air yang telah dilakukan UPTD BPLHD Propinsi Lampung pada tanggal 9 Mei 2012 di Stasiun AWLR (AG-01) Intake Bendung Argoguruh menunjukkan sumber air sungai Way Sekampung yang digunakan untuk kebutuhan D.I Sekampung Batanghari menunjukkan kandungan DHL sebesar 76,3 μs/cm, Kekeruhan sebesar 9,10 NTU, TDS sebesar 36 mg/l, BOD sebesar 1,65 mg/l, COD 15,211 mg/l, DO sebesar 4,39 mg/l dan ph sebesar 6,69. Mengacu dalam PP No.82 Tahun 2001 nilai kualitas air tersebut masuk dalam Baku Mutu Air Kelas II. Air sungai yang melalui saluran irigasi juga digunakan oleh masyarakat untuk keperluan mencuci. Akibatnya air sungai yang masuk ke Blok KBH.1 Ki mengalami pencemaran air diakibatkan

3 kandungan kimia deterjen atau sabun yang larut melalui saluran irigasi. Petani yang berada di desa Adipuro Kec.Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah memanfaatkan air tersebut untuk menanam padi Ciherang dengan memberikan pupuk urea, TSP dan SP36 serta pestisida. Pupuk kimia yang disebar akan masuk dan terdegradasi melalui air dan tanah untuk pertumbuhan padi namun disisi lain terdapat sisa pupuk yang tidak terpakai. Apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi atau mencapai ketinggian genangan tertentu akan melimpas dan terbuang. Akibatnya berdampak terhadap kualitas air buangan yang masuk ke saluran drainasi. Berdasarkan kondisi tersebut maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut ini. a. Apakah kualitas air sungai khususnya parameter amonia, nitrit, nitrat, fosfat, kalium dan ph memenuhi standar baku mutu air kelas satu? b. Bagaimana pengaruh kondisi genangan sawah dan curah hujan yang terjadi setelah pemakaian pupuk anorganik/kimia?. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. menganalisis kandungan amonia, nitrit, nitrat, fosfat, kalium dan ph yang terdapat dalam air irigasi dan air buangan irigasi, 2. menentukan kualitas air yang keluar dari petak sawah didasarkan baku mutu air kelas satu menggunakan metode indeks pencemaran, 3. mengkaji keseimbangan air (water balance) di lahan irigasi dan hubungan limpasan permukaan terhadap pencemaran.

4 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat yakni: 1. untuk kepentingan masyarakat umum diharapkan mencari solusi yang baik untuk mengurangi pencemaran air di saluran pembuang akibat aktifitas pertanian, 2. sebagai bahan masukan serta pertimbangan bagi Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah mengenai kebijakan pengelolaan sumberdaya air di sepanjang Daerah Irigasi dalam kaitannya dengan pengurangan dampak pencemaran akibat limbah pertanian. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Cakupan penelitian ini meliputi: 1. lokasi penelitian dilakukan di D.I Sekampung Batanghari pada Blok Tersier KBH1.Ki seluas 13 Ha, 2. sampel air dari air yang masuk ke petak sawah melalui saluran irigasi dan yang keluar melalui saluran pembuang sebelum dan sesudah hujan, 3. pengambilan sampel dilakukan saat tanaman padi Ciherang berumur 10 HST, 25 HST dan 40 HST. 4. parameter yang diuji dalam penelitian ini adalah amonia, nitrit, nitrat, fosfat, kalium dan ph. 5. analisis data yang dilakukan berdasarkan data debit air dan konsentrasi pencemaran dari pengambilan sampel air hingga 2 jam (120 menit) sesuai interval waktu 10, 20, 30, 60 dan 120 menit setelah hujan pada saluran pembuang.

5 Lokasi Petak KBH1.Ki Gambar 1. 1 Peta Daerah Penelitian 1.6 Keaslian Penelitian Penelitian mengenai Kualitas Air D.I dilakukan dengan metode survei lapangan, pengukuran debit air, pengambilan sampel air, analisis indeks pencemaran, analisis neraca air dan beban pencemaran pertanian. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pencemaran air pada saluran pembuang yang berasal dari petak sawah KBH1. Ki dengan adanya penggunaan pupuk kimia yang dipakai petani selama musim tanam I di D.I Sekampung Batanghari dengan mengacu pada periode 10 HST, 25 HST dan 40 HST.