PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STAD TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA. (Artikel) Oleh: Ely Fitri Astuti

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN OBSERVASI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS OLEH SISWA

PENGARUH BAHAN AJAR MODUL REMEDIAL TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA. (Artikel) Oleh DEWI CITRA HANDAYANI

PENGGUNAAN TEKNIK PEMETAAN KONSEP TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP ORGANISASI KEHIDUPAN. (Artikel) Oleh: Dian Yustie Anggraeni

PENGARUH AUDIO VISUAL TERHADAP PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI PERISTIWA ALAM DAN DAMPAKNYA. (Artikel) Oleh IMRON ROSADI

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN MEDIA SLIDE POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh MADE DEWI LESTARI

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA. (Artikel) Oleh IRA ROSITA

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh EVA FEBRIYANTI R.

PENGARUH PENGGUNAAN KARTU BERGAMBAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STAD TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI SISWA

PENGARUH MEDIA POWER POINT TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA. (Artikel) Oleh WINA HALIMAH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI. (Artikel) Oleh RAPENDA ESANTINO

I. PENDAHULUAN. Seorang pendidik memiliki peranan yang penting dalam mengembangkan

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR TERHADAP PENGUASAAN MATERI KINGDOM PLANTAE OLEH SISWA. (Artikel) Oleh FERI PERNANDO

PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI VIRUS. (Artikel) Oleh SILFI AULIYANTI

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. *Corresponding author, telp: ,

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUSAAN KONSEP SISWA. (Artikel) Oleh MADE SETIA HARINI

PENGARUHMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KEMAMPUAN KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR. (Artikel) Oleh SARVIA TRISNIATI

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL MELALUI MODEL KOOPERATIF TAI TERHADAP AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP

PENGARUH METODE SOCRATIC CIRCLES DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS. (Artikel) Oleh NURMALA

PENGARUH MEDIA AUDIO-VISUAL MELALUI MODEL PBM TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA (ARTIKEL) Oleh RAISA RAMADHANI

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI SISWA

PENGARUH MODEL INKUIRI TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI HAMA PENYAKIT TUMBUHAN

PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DENGAN METODE PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan, baik dalam kehidupan. seseorang, keluarga, maupun bangsa dan negara. Kemajuan suatu bangsa

PENGARUH PENERAPAN METODE PRAKTIKUM TERHADAP AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

I. PENDAHULUAN. Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS. (Artikel) Oleh PUTRI CHRIS YANTO

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh RENITA PRAHASTIANI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP. (Artikel) Oleh DEWI OKTARIA

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh RELA KRISTIYAWANTI

PENGARUH MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI POKOK JAMUR. (Artikel) Oleh Wulan Sari Irawati

PENGARUH PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP PENGUASAAN MATERI DAN AKTIVITAS SISWA

I. PENDAHULUAN. formal (Mudyahardjo, 2006:6). Hal ini senada dengan yang diungkapkan

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA. (Artikel) Oleh NI WAYAN NILA SRI LESTARI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan juli 2013 tahun pelajaran. 2013/2014 di SMP Negeri 22 Bandar Lampung.

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh YUDI SAPUTRA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA. (Artikel) Oleh KARTIKA AYU WULANDARI

PENGARUH LKS BERBANTUKAN WORD SQUARE MELALUI MODEL NHT TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI SISWA

PENGARUH ACTIVE LEARNING TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI PENGELOLAAN LINGKUNGAN. (Artikel) Oleh MADE OKTAVIA SRI RAHAYU

yang ditetapkan di sekolah yaitu 100% siswa memperoleh nilai 65.

PENGARUH PENGGUNAAN LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS. (Artikel) Oleh SILVIA PRANA MAHKOTA

PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MODELS EFFECT TOWARD STUDENT S PROBLEM SOLVING SKILL

(Artikel) Oleh KHOIRUNNISA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

KUALITAS KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK

PERBANDINGAN METODE EKSPERIMEN INKUIRI DENGAN VERIFIKASI TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI SISTEM PERNAPASAN. (Artikel) Oleh SIGIT DWI NURCAHYO

PENGARUH MEDIA MAKET TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI SISWA

PENGARUH PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN AFEKTIF SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA. (Artikel) Oleh Wana Ginandi Putra

PENGGUNAAN POSTER MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA. (Artikel) Oleh RIA MUSTIKA

PROFIL KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMBUAT HIPOTESIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING. (Artikel) Oleh MUHAMMAD AKBAR

PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA. (Artikel) Oleh. Sefty Goestira

Susi Susanti 1*, Tri Jalmo 1, Berti Yolida 1 Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Lampung

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA. (Artikel) Oleh ERFINA TRIUTAMI

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI. (Artikel) Oleh DIAS AMBARSARI

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PERBANDINGAN MEDIA REALIA DENGAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA. (Artikel) Oleh NOVITA SARI

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:

PENGARUH ACTIVE LERANING TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh. Emilia Yuliani

PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS INKUIRI TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik, (Kemdikbud, 2012:17). PENDAHULUAN

Kelebihan model PBL menurut Pannen, Mustafa, Sekarwinahayu (2005:65) yaitu: fokus pada

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STAD. Ikhwan Robi 1, Undang Rosidin 2, Viyanti 2,

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA

PENGARUH METODE DISKUSI MELALUI MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November 2012 tahun pelajaran

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Gajah Mada Bandar Lampung pada. bulan mei, semester genap tahun ajaran 2012/2013.

III. METODE PENELITIAN. Tempat penelitian adalah SMP Negeri 28 Bandar Lampung Tahun pelajaran

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK TERHADAP AFEKTIF RECEIVING DAN RESPONDING SISWA. (Artikel) Oleh DIRA TIARA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN LC 5 FASE DENGAN STAD TERHADAP PENGUASAAN MATERI SISWA I

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

R 1 O 1 X 1 O 2 R 2 O 1 X 2 O 2

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April 2013 di SMP Negeri 2

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April di SMP Negeri 20 Bandar. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015

PENDAHULUAN. Salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament). Pada model ini siswa dikelompokkan dalam tim belajar

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY DENGAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG GASAN JURNAL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TPS TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN MATERI

PENGGUNAAN STRATEGI PENCOCOKAN KARTU INDEKS TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh FEBI MULIA IBKA SARI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di MA Al-Hikmah Bandar Lampung pada 5-

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN JIGSAW TERHADAP PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP Negeri 23 Bandar Lampung pada

Abstrak. Kata kunci :Eksperimen Inkuiri, Eksperimen Verifikasi, Tingkat Keaktifan, Hasil Belajar.

Khairun Nisa Marwan dan Rita Juliani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei, semester genap tahun pelajaran

Transkripsi:

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Farida Andriyani 1, Tri Jalmo 2, Berti Yolida 2 Email: faridaandriyani33@yahoo.co.id HP: 085789702417 ABSTRAK This research was aimed to know the influence of leaflet material study in improving student learning result. This study design was pretest-post test non equivalent group. Samples were VIII D and VIII F was chosen by clusster random sampling. The data of this research were qualitative and quantitative. The quantitative data were the average of pretest, posttest and N-gain score, then were analyzed by using U-test. The qualitative data was gotten by student learning activity and questionnaire that was analyzed descriptive. The result showed that the students learning outcomes also develop, with N-gain average score (68.9). The students learning activity increased by well criteria (75.4). The most of students responded positively to the application of the leaflet material study. Thus, it could be concluded that application leaflet material study was influenced improve the student learning result and the student learning activity on the material of circulation system. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan ajar leaflet dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Desain penelitian adalah pretes-postes kelompok non ekuivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas VIII D dan VIII F yang dipilih dari populasi secara clusster random sampling. Data penelitian ini berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari rata-rata nilai pretes, postes dan N-gain, kemudian dianalisis dengan uji U. Data kualitatif berupa aktivitas belajar siswa dan tanggapan siswa yang dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan, dengan rata-rata nilai N-gain 68,9. Hasil rata-rata aktivitas belajar siswa juga mengalami peningkatan dengan kriteria baik (75,4). Selain itu hasil angket menunjukkan sebagian besar siswa memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan bahan ajar leaflet. Dengan demikian, pembelajaran menggunakan bahan ajar leaflet berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa dan aktivitas siswa siswa pada materi pokok sistem peredaran darah manusia. Kata kunci: aktivitas belajar, hasil belajar, leaflet, sistem peredaran darah manusia 1 Mahasiswa Pendidikan Biologi 2 Staf Pengajar

Pendahuluan Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan (Trianto, 2009: 1). Saat ini, perhatian pemerintah terhadap masalah pendidikan masih terasa rendah, gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang terjadi seperti hasil belajar siswa masih rendah, pengajar kurang profesional, dan biaya pendidikan yang mahal (Muliani, 2009: 1). Menurut Djamarah (2006: 1) dampak dari pendidikan yang buruk, pendidikan di negara ini kedepannya makin terpuruk dan belum bisa bersaing dengan negaranegara berkembang lainnya. Dalam pendidikan di sekolah, masalah yang sering dihadapi adalah dari segi proses pembelajaran, berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai siswa dan guru dituntut mampu meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah terutama mengenai penguasaan materi pembelajaran siswa sesuai dengan bidang studi yang diajarkan. Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu guru tuntut adalah bagaimana bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai oleh siswa secara tuntas (Djamarah, 2006: 1). Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kegiatan belajar mengajar di sekolah belum maksimal sehingga berdampak pada lemahnya hasil belajar biologi siswa. Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab rendahnya hasil belajar siswa di sekolah. Antara lain model pembelajaran yang diterapkan, keterbatasan media pembelajaran, dan ketersediaan buku-buku pelajaran, kendala lain adalah rendahnya minat baca siswa karena buku pelajaran yang berhalaman tebal (Setyono, 2005: 6). Apabila bahan pelajaran yang guru berikan tidak atau kurang menarik perhatian

biasanya aktivitas siswa akan berkurang sehingga berdampak pada menurunnya hasil belajar. Hal semacam ini tidak bisa diabaikan sebab bahan ajar membantu proses belajar mengajar menjadi lebih menarik (Djamarah, 2006: 161). Hasil observasi pada siswa kelas VIII D dan VIII F SMP Negeri 22 Bandar Lampung menunjukkan bahwa penguasaan materi oleh siswa masih rendah. Rata-rata nilai mata pelajaran biologi pada materi pokok sistem peredaran darah manusia siswa 64 dibawah nilai ketuntasan belajar 73. Hal ini diduga bahan ajar yang digunakan guru masih terpaku pada buku dan LKS yang ada. Selain itu, hanya sebagian siswa dari 30 siswa dalam satu kelas yang mempunyai buku teks sebagai sumber belajarnya dan buku teks biologi yang tersedia di perpustakaan sekolah hanya terdapat satu sumber buku saja dengan jumlah 120 buku teks biologi dan masih jarang digunakan dengan berbagai alasan. Untuk itu perlu adanya bahan ajar yang menarik sebagai salah satu alternatif sumber belajar yang menjadi acuan siswa, dengan harapan dapat meningkatkan minat baca siswa yang terlihat dari kemauan untuk membaca sumbersumber belajar dan akhirnya berdampak pada meningkatnya hasil belajar siswa. Berdasarkan permasalahan tersebut, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat baca dan hasil belajar siswa adalah dengan penggunaan bahan ajar bentuk leaflet. Agar terlihat menarik biasanya leaflet di desain secara cermat dilengkapi dengan ilustrasi/ gambar-gambar dan menggunakan bahasa yang sederhana, singkat serta mudah di pahami. Menurut pemikiran tersebut diharapkan leaflet dapat mengakomodasi keterbatasan siswa dalam memperoleh pengetahuan. Menurut Khumaidah (2010: 1) kelebihan dari bahan ajar leaflet adalah siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan masingmasing. Materi pelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga mampu memenuhi kebutuhan siswa, baik yang cepat maupun yang lamban membaca dan memahami. Namun, pada akhirnya siswa diharapkan dapat menguasai materi pelajaran. Siswa dapat mengulangi materi dalam bahan ajar leaflet dan

mengikuti urutan pikiran secara logis. Penelitian yang menguji pengaruh penggunaan bahan ajar leaflet dengan model TPS terhadap penguasaan konsep siswa pada materi pokok sistem pernafasan telah dilakukan Ariyanti (2012: 1) pada siswa kelas XI MAN 1 Metro pada semester genap tahun ajaran 2011/2012. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa penguasaan konsep siswa yang diajar menggunakan bahan ajar leaflet lebih baik dibandingkan dengan siswa yang belajar tanpa bahan ajar leaflet dan hanya menggunakan buku cetak. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti memandang perlu diadakan penelitian yang berkaitan dengan penggunaan bahan ajar bentuk leaflet pada materi pokok sistem peredaran darah siswa kelas VIII SMP Negeri 22 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 di SMP Negeri 22 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. Sampel tersebut adalah siswa kelas VIII D sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas VIII F sebagai kelas kontrol yang dipilih dengan teknik cluster random sampling. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pretes postes kelompok non ekivalen. Sehingga struktur desain dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut: Kelas Pretes Perlakuan Postes I O 1 X O 2 II O 1 C O 2 Keterangan: I = Kelas eksperimen; II = Kelas kontrol; O 1 = Pretest; O 2 = Posttest; X = Penggunaan bahan ajar leaflet, C = Kontrol (dimodifikasi dari Riyanto, 2001:43) Gambar 1. Desain penelitian Data pada penelitian ini berupa data kuantitatif yakni data hasil belajar siswa yang diperoleh dari nilai selisih antara nilai pretest dengan posttest dalam bentuk N-gain dan dianalisis secara statistik dengan uji t dan Mann whitney-u, serta data kualitatif yang diperoleh dari lembar observasi aktivitas siswa dan angket tanggapan siswa terhadap bahan ajar leaflet.

Hasil Penelitian Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar oleh siswa mengalami peningkatan (gambar 2), hal ini di dukung oleh peningkatan pada aktivitas siswa (gambar 4) dan tanggapan positif dari siswa terhadap penggunaan bahan ajar leaflet (gambar 5), yang disajikan sebagai berikut: Gambar 3. Rata-rata N-gain pada Indikator C1, C2 C4 oleh siswa kelas Kontrol dan Eksperimen Gambar 3 menunjukkan rata-rata nilai N-gain indikator kognitif C1 pada kedua kelas tidak berbeda signifikan, serta indikator kognitif C2 dan C4 pada kedua kelas berbeda signifikan. Keterangan : TS= Tidak Berbeda Signifikan; S= Berbeda Signifikan Gambar 2. Rata-rata nilai pretest, posttest, dan N-gain siswa kelas Kontrol dan Eksperimen Merujuk gambar 2 dapat diketahui bahwa nilai pretes pada kelas eksperimen dan kontrol berbeda tidak signifikan, artinya siswa pada kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama. Sedangkan untuk rata-rata nilai postes dan N-gain pada kedua kelas berbeda signifikan yang terlihat dari rata-rata nilai postes dan N-gain siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dar kelas kontrol. Keterangan :C= Cukup B=Baik Gambar 4. Persentase aktivitas belajar siswa kelas Kontrol dan Ekperimen per aspek Berdasarkan gambar 4 diketahui bahwa rata-rata aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi 19,3% daripada kelas kontrol.

Saya lebih senang membaca leaflet Warna dalam leaflet tidak meningkatkan minat baca Gambar dalam leaflet tidak menarik perhatian Ukuran font dalam leaflet dapat terbaca dengan baik Gambar 5. Angket tanggapan siswa terhadap Penggunaan leaflet Gambar 5 menunjukkan bahwa 100% siswa menyatakan setuju bahwa bahasa yang digunakan dalam penulisan leaflet ini sederhana dan mudah dimengerti. Begitu juga dengan pernyataan Ukuran font dalam leaflet tersebut dapat terbaca dengan baik, mudah dipahami dan tidak membosankan, dan materi pelajaran disusun secara sistematis sehingga memudahkan saya untuk memahami materi tersebut. Pembahasan 14,00 0,00 0,00 0,00 Penggunaan leaflet 7,00 lebih memudahkan untuk membacanya Bahasa dalam leaflet 0,00 sederhana dan mudah dimengerti Tidak setuju 86,00 100,00 100,00 100,00 93,00 100,00 Setuju Berdasarkan hasil analisis data nilai rata-rata pretes dan postes (Gambar 3) menunjukkan bahwa hasil belajar mengalami peningkatan yang terlihat dari perbedaan rata-rata nilai pretes yaitu sebesar 50,3 dan rata-rata nilai postes yaitu sebesar 84,7. Nilai ratarata tes akhir tersebut sudah mencapai ketuntasan belajar minimal di sekolah tersebut yaitu 73,0. Kemudian didapatkan rata-rata N- gain yaitu sebesar 68,9 yang merupakan besar peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran. Artinya, penggunaan bahan ajar leaflet berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi pokok Sistem Peredaran Darah Manusia. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Ariyanti (2012: 1) bahwa hasil belajar siswa meningkat setelah belajar menggunakan bahan ajar leaflet dibandingkan dengan siswa yang belajar hanya menggunakan buku cetak. Leaflet terbukti berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa, karena leaflet dapat meminimalisasi kesulitan materi Sistem Peredaran Darah Manusia dengan penjelasan materi yang disampaikan secara menarik, ringkas dan mudah dipahami sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang dapat dilihat dari Tabel 9 yaitu menunjukkan bahwa kemampuan siswa meningkat yaitu 75,2%

bertanya, 76,8% bekerja sama dengan teman dalam tugas kelompok dan 80,6% mempresentasikan hasil diskusi. Fakta tersebut, didukung pada Tabel10 yang menunjukkan bahwa 100% siswa setuju bahwa materi pelajaran dalam leaflet disusun secara menarik dan ringkas sehingga memudahkan siswa untuk memahami materi. Hal ini didukung dengan pernyataan Ballstaedt (dalam Setyono, 2005: 16), jika bahan ajar cetak tersusun secara baik maka bahan ajar akan dapat memotivasi pembaca untuk melakukan aktivitas. Sebagaimana diungkapkan oleh Sardiman (2003: 100) bahwa belajar sangat diperlukan adanya aktivitas, tanpa adanya aktivitas, belajar tidak mungkin berlangsung dengan baik. Peningkatan hasil belajar secara umum terbukti pada kemampuan indikator kognitif siswa. Berdasarkan analisis kemampuan kognitif siswa, aspek pengetahuan (C1), memahami (C2), dan menganalisis (C4) mengalami peningkatan. Untuk aspek pengetahuan (C1) ratarata N-gain yaitu sebesar 72. Indikator C1 merupakan kemampuan siswa dalam menggali pengetahuannya terhadap materi pembelajaran. Peningkatan pada indikator C1 ini didukung dengan melatih siswa dalam mengerjakan pertanyaan pada LKS yang berhubungan dengan pengetahuan mengenai materi Sistem Peredaran Darah Manusia. Berikut disajikan gambar salah satu jawaban siswa pada LKS untuk indikator C1 yaitu: Gambar 6. Contoh jawaban siswa pada soal indikator C1 (LKS pertemuan 1 Kelas Eksperimen) Komentar LKS: Dari jawaban siswa pada LKS di atas, terlihat bahwa siswa telah mempunyai pengetahuan terhadap materi sistem peredaran darah mengenai komponen-komponen penyusun darah. Peningkatan indikator C1 disebabkan karena soal pada tes yang menggali kemampuan pengetahuan dapat dipahami dengan baik oleh siswa, sehingga siswa mampu dalam menjawab soal-soal tersebut. Untuk soal tes yang menggali pengetahuan dan ingatan tentang hal yang telah dipelajari cenderung lebih mudah

dibandingkan dengan soal tes pada aspek yang lainnya. Selain itu, siswa memperoleh pengetahuan dari membaca leaflet dan saling berdiskusi dengan teman kelompoknya, sehingga memungkinkan adanya aktivitas saling bertukar informasi yang bersifat menambah pengetahuan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Slameto (2003:36) bahwa apabila dalam proses pembelajaran guru menimbulkan aktivitas siswa dalam berpikir maupun berbuat, sehingga siswa menjadi partisipasi yang aktif, maka ia memiliki pengetahuan itu dengan baik. Untuk aspek memahami (C2) ratarata N-gain yaitu sebesar 70,3. Indikator C2 merupakan kemampuan siswa dalam memahami permasalahan atau materi pembelajaran. Peningkatan pada indikator C2 ini didukung karena siswa dilatih mengerjakan pertanyaan pada LKS yang mengacu pada pemahaman siswa. Berikut disajikan gambar jawaban siswa pada LKS untuk indikator C2 yaitu: Gambar 7. Contoh jawaban siswa untuk indikator C2 (LKS pertemuan II Kelas Eksperimen) Komentar LKS: Berdasarkan jawaban siswa pada LKS di atas, terlihat bahwa siswa telah memahami bagian yang memiliki tekanan paling tinggi saat jantung berdetak beserta fungsinya. Peningkatan indikator C2 juga dipengaruhi oleh penggunaan leaflet yang mampu membantu siswa dalam memahami materi yang disampaikan, desain leaflet yang dilengkapi dengan gambar beserta contohcontoh pada sub materi yang ada diduga dapat membantu siswa dalam memahami materi serta soal tes yang diberikan. Selain itu, hal ini juga didukung dari aktivitas belajar siswa dengan kemampuan bekerjasama dengan anggota kelompok diskusi yang tergolong baik sehingga memudahkan dalam meningkatkan pemahaman. Hal ini sesuai dengan pendapat Djamarah dan Zain (2006:44) bahwa biasanya aktivitas siswa akan berkurang bila bahan

pelajaran yang guru berikan tidak atau kurang menarik perhatiannya. Selain itu, penjelasan materi di dalam leaflet disajikan secara sistematis. Dapat dilihat bahwa sebanyak 100% siswa setuju bahwa materi pelajaran dalam leaflet disusun secara sistematis sehingga memudahkan siswa untuk memahami materi tersebut Untuk aspek menganalisis (C4) ratarata N-gain yaitu sebesar 82,1. Indikator C4 merupakan kemampuan siswa dalam menganalisis permasalahan atau materi pembelajaran. Meningkatnya kemampuan siswa dalam menganalisis tersebut menunjukkan bahwa siswa telah mampu menguasai materi pelajaran yang disampaikan. Meningkatnya C4 karena selama proses pembelajaran siswa dilatih untuk menganalisis melalui LKS berikut ini: Gambar 8. Contoh jawaban siswa untuk indikator C4 (LKS pertemuan I Kelas Eksperimen) Komentar LKS: Berdasarkan jawaban siswa pada LKS di atas,terlihat bahwa siswa telah mampu menganalisis dengan baik jenis golongan darah yang sesuai dengan kasus kecelakaan. Peningkatan indikator C4 juga dipengaruhi oleh penggunaan leaflet yang mampu membantu siswa dalam memahami materi yang disampaikan. Jika siswa mampu memahami materi dengan baik, akan mempermudah dalam menguraikan materi serta soal tes yang diberikan, sehingga kemampuan menganalisis meningkat. Sesuai dengan pendapat Daryanto (1999: 111) dalam jenjang kemampuan analisis seseorang dituntut untuk menguraikan suatu keadaan tertentu ke dalam unsurunsur atau komponen-komponen pembentuknya sehingga akan mempermudah siswa untuk menganalisis soal. Dilihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat dinyatakan bahwa bahan ajar leaflet yang disajikan kepada siswa SMP N 22 Bandar Lampung yang berisikan materi tentang Sistem Peredaran Darah Manusia menarik yang mencakup penggunaan warna, gambar, bahasa dan ukuran font

dimana 100% siswa setuju dengan pernyataan tersebut. Selain itu 100% siswa menyatakan bahan ajar leaflet dapat dijadikan sebagai bacaan alternatif dalam pembelajaran biologi. Dari uraian di atas, diketahui bahwa rata-rata nilai posttest (tes akhir), N- gain, dan aktivitas belajar siswa pada materi pokok Sistem PeredaranDarah meningkat. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan bahan ajar leaflet berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa. Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahan ajar leaflet berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 22 Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014 pada materi pokok sistem peredaran darah manusia. Penulis menyarankan kepada peneliti yang hendak menggunakan bahan jar leaflet hendaknya lebih ditingkatkan lagi kreativitas dalam mendesain bahan ajar yang menarik dan hendaknya memantau dengan baik jalannya diskusi, sehingga dapat membantu apabila ada kelompok yang kesulitan mengerjakan LKS. DAFTAR PUSTAKA Ariyanti, M. 2012. Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Dengan Model Pembelajaran TPS Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Pada Materi Pokok Sistem Pernafasan.Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Lampung. Daryanto. 1999. Hasil Belajar Siswa. Rineka Cipta. Jakarta. Djamarah, S.B dan Zain, A. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta. Khumaidah. 2010. Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi dengan Bahan Ajar Jenis Leaflet dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Materi Pokok Sistem Pencernaan Manusia padasiswa Kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Demak (skripsi). Iain Walisongo. Semarang. Diakses dari. http//:www.library.iainws.ac. id. Pada hari Minggu, 21 April 2013 (09.55 wib).

Muliani. 2009. Masalah Pendidikan di Indonesia. Bangka Belitung. Diakses pada http//:www.ubb.ac.id. Pada hari, Selasa 16 April 2013 (08.00 wib). Riyanto, Y. 2001. Metodologi Penelitian Pendidikan. SIC. Surabaya. Sardiman. 2003. Aktivitas Belajar. Bumi Aksara. Jakarta. Setyono, B. 2005. Penyusunan bahan ajar pdf. Jakarta. Diakses dari http//:www.smasewon.com. Pada hari Minggu, 21 April 2013 (13.30 wib). Slameto. 1991. Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester. Bumi Aksara. Jakarta. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Kencana. Jakarta.