Kata Pengantar. Pengasih, 27 Januari 2016 Kepala Dinas. Ir. Sudarna, MMA Pembina Tk I; IV/b NIP

dokumen-dokumen yang mirip
2017 LKJIP

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN Jalan Patriot No. 14, (0262) Garut

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BUKU SAKU DATA PETERNAKAN DAN PERIKANAN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

DINAS PETERNAKAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 21

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA. Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur :

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS

DOKUMEN PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN ANGGARAN 2014

DOKUMEN PENETAPAN KINERJA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PROFILE DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN

BUKU STATISTIK PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN. Pemerintah Kabupaten Cianjur 1 Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya

LAPORAN KINERJA (LKjIP) 2016 DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN

PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS KELAUTAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN

PERSEN TASE (%) Dinas Kelautan dan Perikanan ,81 JUMLAH ,81

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014

Pemerintah Kota Tangerang

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

KATA PENGANTAR. Assalammu alaikum wr. Wb

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

OLEH DR. Drh. RAIHANAH, M.Si. KEPALA DINAS KESEHATAN HEWAN DAN PETERNAKAN ACEH DISAMPAIKAN PADA :

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. A Gambaran Umum

RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN Forum SKPD

RANCANGAN RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Tahunan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Daerah Kabupaten Kulon Progo

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG

RUMUSAN RAPAT KOORDINASI TERPADU PERIKANAN BUDIDAYA 2017 Banten, 7-10 Mei 2017

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG. 2.1 Profil Singkat Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Semarang

I. PENDAHULUAN. Selatan dilatarbelakangi oleh Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun Povinsi Kalimantan Selatan) dan Peraturan Gubernur Kalimantan

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG. 2.1 Profil Singkat Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Semarang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

DINAS PETERNAKAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 21

5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN)

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN

Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BAB II. PERJANJIAN KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Welly Yulianti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Unisba.Repository.ac.id

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KERTAS KERJA EVALUASI KESELARASAN SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN BESERTA INDIKATOR KINERJA SKPD

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DA TAHUN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANA

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Uraian Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur

B A B I V U r u s a n P i l i h a n K e l a u t a n d a n P e r i k a n a n URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

.000 WALIKOTA BANJARBARU

KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA,

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA ( RENJA )

RENCANA STRATEGIS DINAS PETERNAKAN PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN

RENCANA KERJA ANGGARAN PERUBAHAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU Tahun Anggaran 2015

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 60 TAHUN 2016

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

LAPORAN KINERJA (LKJ)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 56 TAHUN 2016 TENTANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

LAPORAN KINERJA (LAKIP) TAHUN 2015

Transkripsi:

Kata Pengantar P uji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015 dapat tersusun. LKjIP merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Penyusunan LKjIP Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 053 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanijian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. LKjIP merupakan bentuk pelaksanaan amanat Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah. Pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan LKjIP Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2014 Demi perbaikan dan kesempurnaan laporan, saran dan kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan laporan di masa datang sangat kami harapkan. Harapan kami laporan ini dapat memberikan informasi kinerja yang terukur atas kinerja yang telah dicapai dan sebagai upaya perbaikan berkesinambungan untuk peningkatan kinerja Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kulon Progo kedepannya. Pengasih, 27 Januari 2016 Kepala Dinas Ir. Sudarna, MMA Pembina Tk I; IV/b NIP. 19640928 199003 1 004 i

DAFTAR ISI Kata Pengantar... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR DIAGRAM... iii DAFTAR GRAFIK... iii DAFTAR TABEL... iv IKHTISAR EKSEKUTIF... v BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Dasar Hukum... 1 1.2 Tugas dan Fungsi... 1 1.4 Isu Strategis... 3 BAB II PERENCANAAN KINERJA... 5 2.1 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran... 5 2.1.1 Visi dan Misi... 5 2.1.2 Tujuan dan Sasaran... 5 2.1.3 Strategi... 5 2.2 Rencana Kinerja Tahunan... 6 2.3 Perjanjian Kinerja... 7 2.4 Rencana Penganggaran... 8 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA... 13 3.1 Capaian Kinerja Tahun 2015... 14 3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja... 15 3.2.1 Sasaran Meningkatkan Produksi Kelautan dan Perikanan... 15 3.2.2 Sasaran Meningkatkan Produksi Peternakan... 25 3.2.3 Sasaran Meningkatnya Kelestarian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan... 34 3.3 Realisasi Anggaran... 37 BAB IV PENUTUP... 39 ii

DAFTAR DIAGRAM Diagram 1 Persentase Produksi Perikanan menurut Asal di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015... 17 Diagram 2 Persentase Produksi Perikanan Budidaya menurut Jenis Ikan di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015... 19 DAFTAR GRAFIK Grafik 1 Produksi Perikanan Budidaya (Ton) menurut Jenis Usaha di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015... 18 Grafik 2 Trend Produksi Ikan di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011-2015... 23 Grafik 3 Trend Produksi Peternakan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011-2015... 34 Grafik 4 Jumlah Kejadian Penangkapan Ikan dengan Cara/ Alat yang Tidak Direkomendasikan di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011-2015... 37 iii

DAFTAR TABEL Tabel 1 Faktor-faktor Penentu Keberhasilan Pengembangan Kelautan Perikanan dan Peternakan... 3 Tabel 2 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kulon Progo... 6 Tabel 3 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015... 6 Tabel 4 Perjanjian Kinerja (PK) Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2014... 7 Tabel 5 Rincian Anggaran Program/ Kegiatan Prioritas Urusan Kelautan dan Perikanan Tahun 2015.. 8 Tabel 6 Skala Nilai Perangkat Kinerja... 13 Tabel 7 Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015... 14 Tabel 8 Capaian Sasaran Produksi Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015... 15 Tabel 9 Capaian Sasaran Produksi Kelautan Perikanan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2013-2015... 16 Tabel 10 Rincian Produksi Perikanan menurut Asal di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2013-2015... 17 Tabel 11 Rincian Data Pertumbuhan Jumlah RTP, Jumlah Kolam dan Luas Kolam di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015... 19 Tabel 12 Data Produksi Perikanan Tangkap Laut Menurut Jenis Ikan di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015... 20 Tabel 13 Data Produksi Tangkap di Perairan Umum (PU) Menurut Jenis Ikan di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015... 21 Tabel 14 Potensi Sumber Daya Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015... 22 Tabel 15 Capaian Produksi Peternakan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015... 25 Tabel 16 Capaian Sasaran Produksi Kelautan Perikanan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2013-2015.. 26 Tabel 17 Rincian Data Produksi Per Jenis Komoditas Ternak di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015 26 Tabel 18 Data Populasi Ternak di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015... 28 Tabel 19 Data Pemotongan Ternak di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015... 28 Tabel 20 Data Hasil Pengawasan Kualitas Daging di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015... 30 Tabel 21 Data Pelayanan Kesehatan Hewan di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015... 32 Tabel 22 Data Sebaran Kasus Penyakit Hewan di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015... 32 Tabel 23 Data Sebaran Penyakit Avian Influenza (AI) per Kecamatan di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015... 33 Tabel 24 Capaian Kinerja Kelestarian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015... 35 Tabel 25 Capaian Kinerja Kelestarian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2013-2015... 35 Tabel 26 Data Restocking Perairan Umum, Penanaman Tanaman Penahan Bencana Alam Laut dan Konservasi Penyu di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015... 36 Tabel 27 Realisasi Anggaran Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015... 38 iv

IKHTISAR EKSEKUTIF V isi Jangka Menengah Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan dalam Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Tahun 2011-2016 adalah Penghasil Produk Perikanan dan Peternakan yang Handal, lestari, aman dan berdaya saing. Misi yang ditetapkan untuk mewujudkan visi yaitu (1) Meningkatkan kuantitas dan kualitas produk kelautan, perikanan dan peternakan, dan (2) Meningkatkan kelestarian sumberdaya kelautan dan perikanan. Penjabaran selanjutnya berupa Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan yaitu : (1) Terwujudnya peningkatan produksi kelautan perikanan dan peternakan, dengan sasaran strategis : (a) meningkatkan produksi kelautan dan perikanan, dengan indikator kinerja berupa peningkatan produksi ikan; (b) meningkatkan produksi peternakan, dengan indikator kinerja berupa peningkatan produksi daging dan peningkatan produksi telur (2) Terwujudnya kelestarian sumberdaya kelautan dan perikanan dengan sasaran strategis berupa meningkatkan pelestarian sumberdaya kelauatan dan perikanan dengan indikator kinerja berupa kejadian penangkapan ikan dengan cara yang tidak direkomendasikan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 053 Tahun 2014 merupakan laporan kinerja tahunan yang menitikberatkan pada pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. LKjIP menyajikan informasi antara lain mengenai susunan organisasi instansi, rencana dan target kinerja yang ditetapkan, pengukuran kinerja, serta evaluasi dan analisis kinerja untuk setiap sasaran atau hasil program/ kegiatan dan kondisi terakhir yang seharusnya terwujud. Hasil analisis akuntabilitas kinerja Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Tahun 2015 dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Produksi kelautan dan perikanan 15.825 ton (97,10% terhadap target) dengan penyerapan anggaran 94,69%. 2. Produksi peternakan dengan penyerapan anggaran 95,98%, meliputi : a. Produksi daging 11.730 ton (111,62% terhadap target) b. produksi telur 8.213 ton (110,95% terhadap target) 3. Kejadian penangkapan ikan dengan cara yang tidak direkomendasikan 13 kali (161,76% terhadap target) dengan penyerapan anggaran 97,37%. v

4. Pada pelaksanaan pencapaian kinerja telah terdapat efisiensi anggaran dikarenakan serapan anggaran di bawah 100%, yang berasal terutama dari sisa mati dan sisa lelang. 5. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, capaian indikator kinerja di atas bisa disimpulkan bahwa kriteria penilaian realisasi kinerja Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan adalah Sangat Tinggi. vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Dasar Hukum Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kulon Progo dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan, organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah dan Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah di lingkungan Pemerintah Kabuapten Kulon Progo sesuai dengan Bagan 1 di bawah ini. Bagan 1 Struktur Organisasi Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kulon Progo Kepala Dinas Sekretariat Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sub Bagian Perencanaan Sub Bagian Keuangan Bidang Kelautan dan Prikanan Tangkap Bidang Perikanan Budidaya Bidang Peternakan Bidang Kesehatan Hewan Seksi Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Laut Seksi Perlindungan Tanaman Seksi Perijinan dan Pengembangan Usaha Seksi Produksi Perikanan Budidaya Seksi Perlindungan Kesehatan Ikan dan Lingkungan Seksi Bina Usaha Ternak Besar Seksi Bina Usaha Ternak Kecil & Unggas Seksi Kesehatan Masyarakat veteriner Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit Kelompok Jabatan Fungsional UPTD 1.2 Tugas dan Fungsi Sesuai amanat Perda Nomor No. 3 Tahun 2008 SKPD Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kulon Progo mempunyai fungsi penyelenggaraan urusan pemerintah daerah dan tugas pembantuan di bidang kelautan perikanan dan peternakan. Untuk menyelenggarakan fungsi tersebut Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan mempunyai tugas sebagai berikut : 1. menyelenggarakan kegiatan di bidang kelautan dan perikanan tangkap; 1

2. menyelenggarakan kegiatan di bidang perikanan budidaya; 3. menyelenggarakan kegiatan di bidang peternakan; 4. menyelenggarakan kegiatan di bidang kesehatan hewan; dan 5. menyelenggarakan kegiatan ketatausahaan. Kedudukan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Unit pelaksana Teknis Dinas Daerah di lingkungan pemerintah Kabupaten Kulon Progo. UPT Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan terdiri dari UPTD Perbibitan Perikanan dan Peternakan, UPTD Pangkalan Pendaratan Ikan, UPTD Puskeswan Wilayah Utara, UPTD Puskeswan Wilayah Tengah, UPTD Puskeswan Wilayah Selatan. UPTD Perbibitan Perikanan dan Peternakan adalah unit pelaksana teknis Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan di bidang perbenihan dan pembibitan Perikanan dan Peternakan dan mempunyai fungsi penyelenggaraan perbibitan perikanan dan peternakan, sedangkan tugasnya adalah: 1. menyelenggarakan usaha perbibitan perikanan dan peternakan; 2. melaksanakan pemasaran dan pengembangan usaha perbibitan perikanan dan peternakan; 3. membina pengembangan produksi dan distribusi di bidang bibit perikanan dan peternakan; dan 4. melaksanakan kegiatan ketatausahaan. UPTD Pangkalan Pendaratan Ikan adalah UPT Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan di bidang penyelenggaraan pangkalan pendaratan ikan, mempunyai fungsi penyelenggaraan pangkalan pendaratan ikan, sedang tugasnya adalah : 1. menyelenggarakan pangkalan pendaratan ikan; 2. melaksanakan pemasaran dan pengembangan usaha pangkalan pendaratan ikan; 3. membina pengembangan produksi dan distribusi di bidang pendaratan ikan; 4. dan melaksanakan kegiatan ketatausahaan. UPTD Puskeswan adalah unit pelaksana teknis Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan mempunyai fungsi penyelenggaraan pelayanan kesehatan hewan, sedangkan tugasnya adalah: 1. menyelenggarakan vaksinasi, pengobatan penyakit hewan; 2. memantau dan menanggulangi wabah penyakit hewan menular serta aspekaspek epidemiologinya; 3. melaksanakan penanganan reproduksi hewan; 4. melaksanakan pelayanan konsultasi masalah kesehatan hewan; 2

5. menangani mutu dan kesehatan hewan, hasil produksi hewan yang berkaitan dengan kegiatan masyarakat veteriner; dan 6. melaksanakan kegiatan ketatausahaan. 1.4 Isu Strategis Beberapa permasalahan yang berpengaruh terhadap keberhasilan pengembangan kelautan perikanan dan peternakan dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini. Tabel 1 Faktor-faktor Penentu Keberhasilan Pengembangan Kelautan Perikanan dan Peternakan No. Aspek Kajian Capaian/ Kondisi Saat ini 1. Gambaran Pelayanan SKPD SDM Nelayan SDM nelayan, pembudidaya ikan, peternak Permodalan Input pakan dan obatobatan Sarana perikanan tangkap, perikanan budidaya dan peternakan SDA Sebagian besar nelayan sambilan Keterbatasan pengetahuan sikap dan ketrampilan Keterbatasan akses permodalan Harga sarana produksi pakan dan obat-obatan tinggi Sarana prasarana tangkap, budidaya dan peternakan belum memadai Menurunnya potensi lestari sumberdaya ikan di laut dan perairan umum, terjadinya pencemaran lingkungan dan munculnya berbagai penyakit Standar yang Digunakan Jumlah trip (hari melaut) Produktifitas Penyerapan/ pemanfaatan kredit program Keuntungan pembudidaya ikan/ peternak Jumlah mutu sarana yang harus tersedia Produksi Faktor yang Mempengaruhi Eksternal (Di Internal Luar (Kewenangan Kewenangan SKPD) SKPD) Sosialisasi, pelatihan, magang Peningkatan kualitas SDM Fasilitasi/ rekomendasi kredit program (permodalan) Pengawasan mutu dan peredaran Fasilitasi penyediaan sarana prasarana Fasilitasi pengkayaan sumber daya ikan, penerapan standar teknis budidaya dan penangkapan, pencegahan dan pemberantasan penyakit Kompetisi dengan pertanian hortikultura Ketersediaan SDM Suku bungan bank dan ketentuan aguanan Harga dan ketersediaan Kebijakan penganggaran Penegakan hukum Permasalahan Pelayanan SKPD Budaya kelautan/ jiwa bahari belum berkembang Produksi kelautan, perikanan dan peternakan Menurunnya kualitas sumber daya alam 3

Standar keamanan pangan 2. Kajian Renstra SKPD Dinas Pertanian DIY dan Dinas Kelautan dan Perikanan DIY 3. Kajian terhadap Renstra Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Pertanian 4. Kajian terhadap RTRW Kabupaten Kulon Progo Masih ditemukan pangan asal hewan dan ikan belum memenuhi standar Belum optimalnya sinkronisasi program/ kegiatan target Swasembeda daging belum tercapai Terjadi pemanfaatan lahan yang tidak sesuai peruntukkannya hasil uji sampel Permendagri No. 54 Tahun 2010 Target Renstra Kementerian Peraturan Daerah kabupaten Kulon Progo Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Detail Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2012-2032 Pembinaan dan pengawasan Koordinasi Bidang/ Sub Bidang Kepatuhan SKPD terhadap peraturan perundangan Keterbatasan SDM Sanksi hukum Keterbatasan informasi mengenai Dana APBD DIY Informasi kebiakan dari pemerintah pusat Kondisi eksisting pemanfatan tata ruang Inkonsistensi penegakan Kurangnya pemahaman masyarakat Kemanan produk pangan asal hewan dan ikan Belum optimalnya koordinasi dan sinkronisasi proses perencanaan pembangunan kelautan, perikanan dan peternakan Masih adanya perbedaan antara data sektoral dan data statistik dari BPS Belum optimalnya SOP Pelayanan Informasi Pemanfaatan Tata Ruang 4

2.1 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran 2.1.1 Visi dan Misi BAB II PERENCANAAN KINERJA Sebagai penjabaran visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih ditetapkan visi dan misi Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011 2016 sebagai berikut: Visi : Penghasil Produk Perikanan dan Peternakan yang handal, lestari, aman dan berdaya saing Perikanan dan Peternakan handal, lestari dan aman mempunyai arti bahwa: a. Usaha perikanan dan peternakan mampu memenuhi kebutuhan konsumsi protein hewani bagi masyarakat Kulon Progo dan memenuhi kebutuhan pasar lokal dan eksport. b. Usaha kelautan perikanan dan dan peternakan dilaksanakan dengan memperhatikan kaidah kelestarian lingkungan Misi Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011 2016 adalah: 1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas produk kelautan, perikanan dan peternakan 2. Meningkatkan kelestarian sumberdaya kelautan dan perikanan 2.1.2 Tujuan dan Sasaran Tujuan dan sasaran pembangunan kelautan perikanan dan peternakan sebagai berikut: 1. Terwujudnya peningkatan produksi kelautan perikanan dan peternakan, dengan sasaran meningkatkan produksi kelautan perikanan dan peternakan 2. Terwujudnya kelestarian sumberdaya kelautan dan perikanan, dengan sasaran meningkatkan pelestarian sumberdaya perikanan dan kelautan. 2.1.3 Strategi Strategi dan kebijakan yang akan ditempuh untuk mewujudkan tujuan dan sasaran, seperti Tabel 2 berikut ini. 5

Tabel 2 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kulon Progo VISI Penghasil Produk Perikanan dan Peternakan yang handal, lestari, aman dan berdaya saing MISI I Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Terwujudnya peningkatan produksi kelautan perikanan dan peternakan Meningkatkan produksi kelautan perikanan dan peternakan Peningkatan kemampuan sumberdaya Memfasilitasi ketersediaan sarana prasarana dan teknologi kelautan, perikanan dan peternakan MISI II Meningkatkan kelestarian sumberdaya kelautan dan perikanan Terwujudnya kelestarian sumberdaya kelautan dan perikanan Meningkatkan pelestarian sumberdaya perikanan dan kelautan Pemberdayaan masyarakat kelautan perikanan Meningkatkan kapasitas sumberdaya kelautan dan perikanan 2.2 Rencana Kinerja Tahunan Dalam usaha untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kulon Progo menetapkan indikator sasaran serta target indikator kinerja yang ingin dicapai tiap tahun. Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Tahun Anggaran 2015 adalah seperti terlihat di Tabel 3 berikut ini. Tabel 3 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015 Sasaran strategis Indikator Kinerja Target 1 2 3 Meningkatnya produksi kelautan dan perikanan Meningkatnya produksi peternakan Jumlah produksi ikan (Ton) 16,298 Jumlah Produksi daging (Ton) 10,509 Jumlah Produksi telur (Ton) 8,213 6

Meningkatnya kelestarian sumberdaya kelautan dan perikanan 2.3 Perjanjian Kinerja Kejadian penangkapan ikan dengan cara yang tidak direkomendasikan (Kali) 34 Dokumen perjanjian kinerja merupakan dokumen pernyataan/ kesepakatan/ perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mencapai target kinerja yang ditetapkan satu instansi. Dokumen ini memuat sasaran strategis, indikator kinerja utama beserta target kinerja dan anggaran. Rincian perjanjian kinerja (PK) Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan seperti pada Tabel 4 di bawah ini yang sudah tertuang dalam format yang baru, sedangkan yang terdapat pada Lampiran 2 merupakan penetapan kinerja Tahun 2015 atau perjanjian kinerja dalam format yang lama. Tabel 4 Perjanjian Kinerja (PK) Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2014 No. Sasaran strategis Indikator Kinerja Satuan Target 1 2 3 4 5 1. Meningkatnya produksi Jumlah produksi ikan ton 16,298 kelautan dan perikanan Meningkatnya produksi Jumlah Produksi daging ton 10,509 peternakan Jumlah Produksi telur ton 8,213 2. Meningkatnya kelestarian sumberdaya kelautan dan perikanan Kejadian penangkapan ikan dengan cara yang tidak direkomendasikan kali 34 No. Program Anggaran 1 2 3 1 Program Pengembangan Perikanan Tangkap 2,125,559,850 2 Program Pengembangan Budidaya Perikanan 3 Program Peningkatan Mutu dan Hasil Pemasaran Produk Perikanan 4 Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan 2,101,904,800 201,508,925 2,157,885,050 7

5 Program Penyediaan Sarana Prasarana Peternakan dan Kesehatan Hewan 6 Program Peningkatan Mutu dan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan 7 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak 8 Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan 9 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 10 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 11 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD 12 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 1,976,854,625 117,513,900 319,411,000 160,150,000 178,721,500 807,873,500 22,760,500 36,499,950 2.4 Rencana Penganggaran Rencana anggaran untuk mendukung pencapaian sasaran yang telah ditetapkan melalui program dan kegiatan prioritas urusan kelautan dan perikanan Tahun 2015 seperti di Tabel 5 bawah ini. Tabel 5 Rincian Anggaran Program/ Kegiatan Prioritas Urusan Kelautan dan Perikanan Tahun 2015 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program/ Kegiatan Anggaran 1 2 3 4 5 Jumlah 16,298 Program 2,125,559,850 produksi ikan Pengembangan Meningkatnya produksi kelautan perikanan Perikanan Tangkap - Intensifikasi Penangkapan Ikan 251,598,850 - Pengembangan Sarana Prasarana Perikanan Tangkap 1,836,095,250 8

- Pembinaan Penyelenggaraan Pelelangan Ikan 37,865,750 Program Pengembangan Budidaya Perikanan 2,101,904,800 - Pengembangan Bibit Ikan Unggul - Pembinaan dan Pengembangan Perikanan - Pengembangan Sarana dan Prasarana Perikanan Budidaya - Pengembangan Sistem Kesehatan Ikan dan Lingkungan Pembudidayaan Ikan 33,000,000 301,387,500 1,740,497,300 27,020,000 Meningkatkan produksi peternakan Jumlah Produksi 10,509 daging Jumlah Produksi telur 8,213 Program Peningkatan Mutu dan Hasil Pemasaran Produk Perikanan - Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Hasil Olahan Perikanan - Pengembangan Sarana Prasarana Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan - Pengembangan Ternak Besar 201,508,925 55,874,300 145,634,625 2,157,885,050 1,584,020,000 - Pengembangan Ternak Kecil & Unggas Program Penyediaan Sarana Prasarana Peternakan dan Kesehatan Hewan 573,865,050 1,976,854,625 9

- Peningkatan Permodalan Usaha Peternakan - Peningkatan Sarana Usaha Peternakan - Peningkatan Sarana Usaha Kesehatan Hewan Program Peningkatan Mutu dan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan - Pengembangan Kerjasama Usaha Peternakan - Kesehatan Masyarakat Veteriner - Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Hasil Olahan Peternakan Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak - Peningkatan Pelayanan Kesehatan Hewan di UPTD Wilayah Utara - Peningkatan Pelayanan Kesehatan Hewan di UPTD Wilayah Tengah - Peningkatan Pelayanan Kesehatan Hewan di UPTD Wilayah Selatan - Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan 15,000,000 1,012,124,750 949,729,875 117,513,900 40,075,900 69,224,700 8,213,300 319,411,000 105,970,000 91,171,000 67,470,000 54,800,000 10

Meningkatnya kelestarian sumberdaya kelautan dan perikanan Kejadian penangkap an ikan dengan cara yang tidak direkomendasi kan 34 Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan - Perlindungan dan Rehabilitasi Sumberdaya Perikanan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran - Penyediaan Jasa dan Peralatan Perkantoran - Penyediaan Jasa Keuangan - Penyediaan Rapat- Rapat, Konsultasi dan Koordinasi Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran - Pengadaan Sarana dan Prasarana Perkantoran - Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD 160,150,000 160,150,000 178,721,500 39,481,500 39,240,000 100,000,000 807,873,500 645,354,000 162,519,500 22,760,500 - Pengadaan Pakaian Dinas Harian (PDH) - Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Fungsional Lewat Angka Kredit Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 19,760,500 3,000,000 36,499,950 - Penyusunan Perencanaan Kinerja SKPD 3,500,000 11

- Penyusunan Laporan Keuangan - Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan Kinerja - Pengumpulan dan Penyusunan Data Statistik Kelautan, Perikanan dan Peternakan 2,999,950 7,000,000 23,000,000 12

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/ kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong perubahan, di mana program/ kegiatan dan sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan, baik pada level keluaran, hasil maupun dampak. Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good governance di mana salah satu pilarnya, yaitu akuntabilitas, akan menunjukkan sejauh mana sebuah instansi pemerintahan telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Karena itulah, pengendalian dan pertanggungjawaban program/ kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik telah dicapai. Sebagai bagian dari komitmen Dinas Kelautan Perikanan dan Petenakan Kabupaten Kulon Progo dalam membangun akuntabilitas kinerja, pengembangan e-monev adalah bagian dari kunci dalam mendorong pelembagaan pengendalian dan evaluasi yang transparan serta berorientasi pada perbaikan pelayanan publik. Penyusunan LKjIP Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015 mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 053 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanijian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Kriteria yang dipergunakan dalam penilaian kinerja organisasi pemerintah berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010. Tabel berikut menggambarkan skala nilai peringkat kinerja dikutip dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, yang juga dipakai dalam penyusunan LKjIP ini. Tabel 6 Skala Nilai Perangkat Kinerja No. Interval Nilai Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja Kode 1. 91 Sangat Tinggi 2. 76 90 Tinggi 3. 66 75 Sedang 4. 51 65 Rendah 5. 50 Sangat Rendah Sumber: Permendagri 54 Tahun 2010, diolah 13

3.1 Capaian Kinerja Tahun 2015 Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kulon Progo merupakan sasaran strategis seperti yang tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Tahun 2011-2016. Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kulon Progo dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Demi menjamin keefektifan metode kerja/ mekanisme pengumpulan data kinerja maka disusunlah Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengumpulan Data Kinerja seperti yang terlihat pada Lampiran 1. Indikator kinerja sebagai tolok ukur keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabuapten Kulon Progo beserta target dan realisasinya dirinci seperti dijelaskan pada Tabel 7. Pada table 7 terlihat bahwa realisasi capaian indikator kinerja utama Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015 semua berada pada kriteria kinerja Sangat Tinggi atau tercapai lebih dari 91%, yaitu realisasi sasaran meningkatnya produksi kelautan dan perikanan tercapai 97,10%, realisasi sasaran meningkatnya produksi peternakan dengan realisasi produksi daging sebesar 111,62% dan realisasi produksi telur 110,95%, serta realisasi sasaran meningkatnya kelestarian sumberdaya kelautan dan perikanan sebesar 161,76%. Tabel 7 Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015 Sasaran strategis Indikator Kinerja Formula Pengukuran Satuan Target Realisasi % 1 2 3 4 5 6 7 Meningkatnya produksi kelautan dan perikanan Jumlah produksi ikan Jumlah produksi ikan tangkap + Jumlah produksi ikan budidaya Ton 16,298 15,825 97.10 Meningkatnya produksi peternakan Jumlah Produksi daging Jumlah Produksi telur Jumlah produksi daging Jumlah produksi telur Ton 10,509 11,730 111.62 Ton 8,213 9,112 110.95 Meningkatnya kelestarian sumberdaya kelautan dan perikanan Kejadian penangkapan ikan dengan cara yang tidak direkomendasikan Jumlah kejadian penangkapan ikan dengan cara yang tidak direkomendasikan Kali 34 13 161.76 14

3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja 3.2.1 Sasaran Meningkatkan Produksi Kelautan dan Perikanan Tolok ukur capaian indikator kinerja sasaran Meningkatkan Produksi Kelautan Perikanan dan Peternakan mempunyai satu indikator yaitu jumlah produksi ikan, baik yang berasal dari ikan hasil budidaya maupun ikan tangkap dari laut dan perairan umum. Berikut ini adalah capaian produksi kelautan dan perikanan Tahun 2015 dibandingkan dengan target. Tabel 8 Capaian Sasaran Produksi Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015 Indikator Formula Capaian Tahun Tahun 2015 Satuan Kinerja Pengukuran 2013 2014 Target Realisasi % 1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah produksi ikan Jumlah produksi ikan tangkap laut+ produksi ikan tangkap PU + Jumlah produksi ikan budidaya Ton 15,027 15,806 16,298 15,825 97.10 Formulasi penghitungan untuk indikator kinerja Jumlah Produksi Ikan yaitu Produksi Ikan Budidaya + Produksi Ikan Tangkap Laut + Produksi Ikan Tangkap Perairan Umum (kumulatif produksi ikan budidaya, tangkap laut dan tangkap perairan umum). Formulasi penghitungan persentase realiasi terhadap target yaitu jumlah produksi ikan/ target produksi ikan x 100 (jumlah produksi ikan dibagi target produksi ikan dikalikan 100). Tabel 8 menunjukkan bahwa produksi ikan Tahun 2015 sebesar 15.825 Ton atau tercapai 97,10% terhadap target Tahun 2015 (16.298 Ton) dan bisa disimpulkan realisasi kinerjanya Sangat Tinggi. Bila dibandingkan dengan produksi ikan Tahun 2013 dengan produksi 15.027 Ton maka meningkat 5,31% dan meningkat sebesar 0,12% bila dibandingkan dengan produksi Tahun 2014 sebesar 15.806 Ton. 15

Indikator Kinerja Tabel 9 Capaian Sasaran Produksi Kelautan Perikanan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2013-2015 Formula Pengukuran Satuan Realisasi 2013 2014 2015 Target Akhir Renstra (2016) Capaian s/d 2015 terhadap akhir 2016 (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah produksi ikan Jumlah produksi ikan tangkap + Jumlah produksi ikan budidaya Ton 15,027 15,806 15,825 16,661 94.98 Formulasi penghitungan persentase capaian sampai dengan Tahun 2015 terhadap target RPJM yaitu Jumlah produksi ikan Tahun 2015/ Jumlah target produksi ikan akhir RPJM) x 100 (jumlah produksi ikan dibagi jumlah produksi ikan akhir RPJM dikalikan 100%). Pada Tabel 9 terlihat bahwa capaian produksi ikan Tahun 2015 sebesar 15.825 Ton bila dibandingkan dengan target akhir renstra Tahun 2016 (16.661 Ton) telah tercapai sebesar 94,98%. Produksi perikanan menurut asalnya dapt terbagi menjadi 3 komponen yaitu perikanan tangkap laut, tangkap perairan umum (PU) dan perikanan budidaya. Produksi perikanan Tahun 2015 sebagian besar berasal dari produksi perikanan budidaya sebesar 14.338 Ton merupakan 90,60% dari total produksi ikan Tahun 2015 (14.825 Ton). Sedangkan produksi perikanan tangkap laut 534 Ton atau sebesar 3,38% terhadap total produksi ikan Tahun 2015 dan produksi perikanan perairan umum (PU) 952 Ton atau sebesar 6,02% terhadap total produksi ikan Tahun 2015. Data seperti terlihat pada Diagram 1 dan Tabel 10 di bawah ini. Hal ini disebabkan masyarakat memilih usaha budidaya perikanan sebagai pekerjaan sampingan yang lebih menjanjikan dan mudah dilakukan dengan menggunakan lahan pekarangan di sekitar lingkungan tempat tinggal di banding dengan usaha perikanan tangkap. Disamping hal tersebut, usaha perikanan tangkap memiliki tingkat resiko yang tinggi, memerlukan ketrampilan yang tinggi serta sarana prasarana yang memadai seperti pelabuhan perikanan. Beberapa langkah yang ditempuh dalam upaya meningkatkan produksi ikan dari sektor perikanan tangkap antara lain dengan melaksanakan pelatihan dan magang bagi nelayan, fokus pembangunan diarahkan pada upaya menyelesaikan pembangunan fisik pelabuhan Tanjung Adikarta, memfasilitasi permodalan bagi nelayan dengan pemanfaatan kredit program serta mengembangkan kemampuan KSU Swamitra Mina sebagai lembaga keuangan mikro yang khusus menyediakan dana medukung pengembangan usaha perikanan tangkap. 16

Diagram 1 Persentase Produksi Perikanan menurut Asal di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015 3.38% 6.02% 90.60 % Laut PU Tabel 10 Rincian Produksi Perikanan menurut Asal di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2013-2015 Produksi (Ton) 2013 2014 2015 % (2015 thd 2013) % (2015 thd 2014) Laut 447 543 534 19.54 (1.56) PU 771 940 952 23.53 1.35 Total ikan tangkap 1,218 1,483 1,487 22.07 0.28 Budidaya 13,810 14,324 14,338 3.83 0.10 Total ikan budidaya 13,810 14,324 14,338 3.83 0.10 Total Produksi Ikan 15,028 15,807 15,825 5.31 0.12 Dari Grafik 1 di bawah terlihat bahwa peningkatan produksi ikan terbesar dibanding dengan produksi ikan Tahun 2014 terjadi pada produksi ikan dari tambak yang meningkat sebesar 72,50 %, sedang untuk produksi ikan dari kolam menurun sebesar 8,33% sedangkan karamba/kja pada Tahun 2015 ini tidak berproduksi dikarenakan musim kemarau panjang. Usaha budidaya ikan tambak masih menarik minat warga di pantai selatan karena keuntungannya lebih signifikan dibandingkan dengan budidaya ikan di kolam meskipun usaha budidaya tambak ini masih merupakan permasalahan yang harus diselesaikan secara bijaksana kedepannya karena tidak mengindahkan kaidah-kaidah kelestarian lingkungan dan tidak menaati peraturan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kulon Progo. Namun, usaha budidaya tambak ini produktifitasnya sudah mulai menurun dikarenakan sudah mulai muncul penyakit yang menyerang udang. Berdasarkan Diagram 2 terlihat bahwa produksi ikan konsumsi terbesar jenis dari ikan lele (64,87%), kemudian berturut-turut dari udang vaname (18%), gurami (12,84%), nila (3,91%)%, bawal tawar (0,20%), ikan mas 0,08%, tawes 0,05%, ikan lainnya 17

0,04%, ikan patin 0,02%. Untuk komoditas ikan bandeng di Tahun 2015 tidak ada produksi. Hal ini menunjukan bahwa komoditas lele masih merupakan primadona dalam usaha perikanan budidaya di kolam. Pembudidayaan lele yang lebih tahan terhadap penyakit dan kebutuhan akan airnya yang sedikit cocok untuk kondisi Kulon Progo. Budidaya ikan lele ini dominan dilakukan dalam kolam-kolam terpal. Kendala yang dihadapi dalam usaha budidaya lele yang merupakan masalah selama bertahuntahun yaitu mahalnya pakan ikan. Beberapa usaha seperti pelatihan yang bekerja sama dengan pihak Perguruan Tinggi dilakukan dalam rangka mengembangkan pakan ikan mandiri agar biaya operasional bisa berkurang. Dari sisi jumlah pelaku usaha perikanan budidaya/ rumah tangga perikanan (RTP) perikanan budidaya kolam terjadi penurunan jumlah RTP sebesar 1,71% (10.006 RTP), bila dibanding dengan jumlah RTP Tahun 2014 (10.180 RTP). Sedangkan untuk RTP budidaya tambak naik sebesar 18,87% dari Tahun 2014 (265 menjadi 315) dan RTP budidaya ikan hias juga meningkat yaitu sebesar 22,73% dari Tahun 2014 (22 menjadi 27). Jumlah kolam menurun 1,42% (23.702 unit) dibanding Tahun 2014 (24.004 unit). Penurunan terjadi di budidaya kolam yang menurun sebesar 2,64%. Sedangkan jumlah kolam di tambak sebesar meningkat sebesar 58,55% dan kolam di budidaya ikan hias meningkat 2,14%. Luas kolam budidaya meningkat 32,26% (177,94 Ha) dibanding Tahun 2014 (134,54 Ha). Peningkatan ini terjadi pada luas budidaya tambak yang meningkat 59,43% (75,67 Ha menjadi 120,64 Ha) sedangkan luas kolam budidaya di kolam menurun sebesar 2,79% dari Tahun 2014 (dari 56 Ha menjadi 54,52Ha). Rincian data RTP, jumlah kolam dan luas kolam seperti terlihat pada Tabel 11. Grafik 1 Produksi Perikanan Budidaya (Ton) menurut Jenis Usaha di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015 Ton 14,000 12,000 10,000 8,000 6,000 4,000 2,000-13,596 12,825 11,757 2,581 1,497 1 1-214 Kolam Karamba/ KJA Tambak 2013 2014 2015 18

Diagram 2 Persentase Produksi Perikanan Budidaya menurut Jenis Ikan di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015 Ikan lainnya 0.04% Bawal tawar 0.20% Tawes 0.05% Mas 0.08% Udang windu 0.00% Patin 0.02% Nila 3.91% Gurami 12.84% Bandeng 0.00% Udang vaname 18.00% Nila 0.00% Lele 64.87% Lele Gurami Mas Tawes Nila Bawal tawar Patin Ikan lainnya Udang windu Udang vaname Bandeng Nila No Tabel 11 Rincian Data Pertumbuhan Jumlah RTP, Jumlah Kolam dan Luas Kolam di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015 1 RTP Uraian Kolam Karamba / KJA Jenis Budidaya Tambak UPR Ikan Hias Jumlah 2014 10,180 4 265 203 22 10,674 2015 10,006 0 315 203 27 10,551 Pertumbu han (%) -1.71-100.00 18.87 0.00 22.73-1.15 2 3 Jumlah Kolam Luas Kolam 2014 22,050 4 427 1,282 281 24,044 2015 21,456 0 677 1,282 287 23,702 Pertumbu han (%) -2.69-100.00 58.55 0.00 2.14-1.42 2014 560,828 64 756,691 26,228 1,594 1,345,405 2015 545,192 0 1,206,400 26,228 1,624 1,779,444 Pertumbu han (%) -2.79-100.00 59.43 0.00 1.88 32.26 Tabel 10 menunjukkan bahwa produksi perikanan tangkap dari tangkap laut menurun 1,56% dari tahun 2014 sedangkan dari tangkap perairan umum (PU) meningkat 1,35%. Rendahnya atau menurunnya capaian produksi perikanan tangkap laut ini dikarenakan 19

produksi perikanan tangkap dengan menggunkan perahu motor tempel (PMT) sangat tergantung oleh cuaca seperti angin, gelombang, posisi bulan, dan pasang surut. Selain itu, terjadinya kemarau panjang menyebabkan suplai nutrient dari sungan ke laut menurun sehingga kandungan nutrisi air laut di jalur 1 minimal yang menjadikan kelimpahan fitoplankton menurun. Menurunnya kelimpahan fitoplankton di jalur 1 tersebut menyebabkan tidak datangnya ikan-ikan untuk mencari makan di jalur 1 dan ikan-ikan tersebut berada di jalur 2 dan 3, sedangkan PMT tidak menjangkau di perairan jalur 2 dan 3. Rincian data produksi perikanan tangkap seperti Tabel 11 dan Tabel 12 di bawah. Jumlah tenaga kerja/ nelayan sebanyak 548 orang menurun 2,14% dibanding Tahun 2014 sebanyak 560 orang. Penurunan jumlah nelayan terjadi karena banyak nelayan yang beralih di usaha budidaya tambak yang jauh lebih menguntungkan dan lebih rendah resikonya. Dari aspek pengembangan potensi sumber daya, dilakukan pendampingan guna mendorong tumbuh dan berkembangannya usaha pemanfaatan potensi sumberdaya kelautan dan perikanan tangkap. Rincian data potensi sumber daya kelautan dan perikanan tangkap seperti tampak pada Tabel 15. Tabel 12 Data Produksi Perikanan Tangkap Laut Menurut Jenis Ikan di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015 No Jenis Ikan Produksi (kg) Temon Wates Panjatan Galur Jumlah 1 Manyung 50,306 24,722 17,695 19,080 111,803 2 Ikan Sebelah 9,377 4,882 1,277 3,266 18,802 3 Ekor kuning/ 3,598 930 758 986 6,272 pisang-pisang 4 Selar/Lencam 2,176 1,158 582 758 4,674 5 Kuwe 10,312 5,767 1,930 3,462 21,471 6 Layang 809 367 341 405 1,922 7 Bawal Hitam 4,604 1,727 1,200 1,902 9,433 8 Bawal Putih 10,061 6,338 6,349 5,057 27,805 9 Talang-talang/ 1,999 278 228 291 2,796 daun bambu 10 Kakap Putih 4,155 3,524 581 1,063 9,323 11 Golok-golok 7,043 3,379 771 1,334 12,527 12 Tembang 317 101 89 114 621 13 Ikan Lidah 7,998 4,358 1,174 1,749 15,279 14 Teri - - - - - 15 Gerot-gerot 8,461 2,902 873 1,068 13,304 16 Peperek 3,363 1,315 683 923 6,284 17 Kakap Merah/ Bambangan 4,912 3,558 1,314 2,166 11,950 20

18 Belanak 45,146 19,913 9,324 18,208 92,591 19 Kuniran 5,071 2,124 898 1,113 9,206 20 Gulamah/ 8,511 5,274 1,103 4,073 18,961 Tiga Waja 21 Tongkol Komo 948 278 228 304 1,758 22 Cakalang 2,555 531 398 556 4,040 23 Kembung 3,629 784 683 847 5,943 24 Banyar - - - - - 25 Tenggiri 7,600 1,783 619 1,187 11,189 26 Caru /Kerapu 455 342 291 392 1,480 Lumpur 27 Beronang 2,011 587 126 177 2,901 28 Kerong-kerong 2,542 1,366 215 304 4,427 29 Layur 11,103 4,091 2,946 4,132 22,272 30 Cucut tikus/ 5,994 2,795 746 3,018 12,553 cucut monyet 31 Pari kembang/ 16,912 7,805 2,171 5,002 31,890 pari macan 32 Ikan lainnya 5,788 3,689 583 1,248 11,308 33 Udang putih/ 4,616 2,303 456 999 8,374 jerbung 34 Udang 1,006 903 1,520 4,626 barong/ udang karang 1,197 35 Kepiting 1,919 904 202 336 3,361 36 Rajungan - - - - - 37 Binatang lunak 8,815 3,391 443 556 13,205 lainnya Jumlah 264,112 124,169 58,474 87,596 534,351 Tabel 13 Data Produksi Tangkap di Perairan Umum (PU) Menurut Jenis Ikan di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015 No Jenis Ikan Produksi (kg) 1 Sidat 12,419 2 Keting/Beyong/Sogo 32,724 3 Sepat rawa 9,660 4 Gabus 69,128 5 Mujaer 129,328 6 Nila 306,745 7 lele 127,051 8 Depik 28,235 9 Jelawat 50,218 10 Mas 14,311 11 Tawes 45,463 21

12 Sili 6,526 13 Ikan lainnya 14,288 14 Udang tawar 49,389 15 Siput - 16 Binatang lunak lainnya 37,039 17 Kodok 19,913 18 Binatang air lainnya Jumlah 952,437 Tabel 14 Potensi Sumber Daya Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015 No Jenis Jumlah 1 Panjang garis pantai 24,8 km 2 Luas laut 158,72 km 2 3 Luas perairan umum 30 km 2 4 Jumlah pangkalan pendaratan ikan (PPI) 1 unit 5 Jumlah tempat pendaratan ikan (TPI) 4 unit 6 Jumlah kapal motor 7 unit 7 Jumlah kapal motor tempel (PMT)/PMT Aktif 129/94 unit *) 8 Jumlah nelayan laut 548 orang 9 Jumlah pemasar ikan 414 orang 10 Jumlah pengolah 114 orang 11 Jumlah kelompok masyarakat pengawas 14 klp 12 Jumlah unit pengolahan 114 unit 13 Jumlah produksi ikan olahan 148,121 ton 14 Jumlah pabrik es 2 unit 15 Jumlah pasar ikan / depo 7 unit Capaian produksi ikan Tahun 2015 sebesar 97,10% terhadap target ini menyerap anggaran sebesar 94,69% atau terserap Rp. 4.193.888.304,- dari target Rp. 4.428.973.575,- seperti pada Tabel 27. Anggaran tersisa sebesar Rp. 235.085.271,- (5,31%) terdiri atas sisa mati dan sisa lelang. Capaian produksi perikanan Kabupaten Kulon Progo dibandingkan dengan Renstra Dinas Kelautand dan Perikanan Provinsi DIY 2012-2017 dan dibandingkan dengan Renstra Kementerian Kelautan dan Perikanan 2015-2019. Capaian produksi perikanan Kabupaten Kulon Progo (18.825 Ton) ini bila dibandingkan dengan target produksi perikanan Provinsi DIY (77.400 Ton) yaitu sebesar 20,45%, dengan perincian produksi ikan tangkap Kabupaten Kulon Progo (1.487 Ton) bila dibandingkan dengan target produksi ikan tangkap Provinsi DIY (6.900 Ton) yaitu sebesar 21,55% dan produksi ikan budidaya Kabupaten Kulon Progo (14.338 Ton) bila dibandingkan dengan target produksi ikan budidaya Provinsi DIY (70.500 Ton) yaitu sebesar 20,34%. Sedangkan Capaian produksi perikanan Kabupaten Kulon Progo (18.825 Ton) ini bila dibandingkan dengan target produksi perikanan nasional (13.599.290 Ton) yaitu sebesar 0,116%, 22

dengan perincian produksi ikan tangkap Kabupaten Kulon Progo (1.487 Ton) bila dibandingkan dengan target produksi ikan nasional (6.299.290 Ton) yaitu sebesar 0,024% dan produksi ikan budidaya Kabupaten Kulon Progo (14.338 Ton) bila dibandingkan dengan target produksi ikan budidaya nasional (7.300.000 Ton) yaitu sebesar 0,196%. Produksi ikan Kabupaten Kulon Progo selama 5 tahun terakhir, Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2015, mengalami peningkatan. Trend kenaikan produksi ikan seperti yang terlihat pada Grafik 3 yang menunjukkan peningkatan yang siginifikan pada produksi ikan budidaya, sedangkan produksi ikan tangkap yang mengalami kenaikan secara perlahan. Kedepannya, diharapkan akan terjadi peningkatan produksi ikan tangkap yang signifikan ketika Pelabuhan Tanjung Adikarta telah beroperasional. Grafik 2 Trend Produksi Ikan di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011-2015 Ton 18,000 16,000 14,000 12,000 10,000 8,000 6,000 4,000 2,000-13,191 13,974 15,028 15,807 15,825 12,565 13,810 14,324 14,338 12,116 538 771 771 940 952 537 639 447 543 534 2011 2012 2013 2014 2015 Budidaya Tangkap Laut Tangkap PU Total Dari Grafik 2 di atas terlihat bahwa selama kurun waktu lima tahun dari Tahun 2011 hingga Tahun 2015 produksi perikanan mengalami peningkatan. Produksi perikanan tangkap laut meningkat rata-rata sebesar 2,22% per tahun, sedangkan produksi perikanan tangkap perairan umum (PU) rata-rata meningkat sebesar 16,61% per tahun. Secara keseluruhan, produksi perikanan tangkap rata-rata meningkat sebesar 9,88% per tahun dari Tahun 2011 hingga Tahun 2015. Untuk produksi perikanan budidaya meningkat rata-rata sebesar 4,36% per tahun dari Tahun 2011 hingga Tahun 2015. Sedangkan produksi ikan total meningkat rata-rata 4,69% per tahun dari Tahun 2011 hingga Tahun 2015. Peningkatan tersebut tidak terlepas dari pelaksanaan 3 program yaitu Program Pengembangan Perikanan Tangkap, Program Pengembangan Budidaya Perikanan, dan Program Peningkatan Mutu dan Pemasaran Produk Perikanan. 23

Program Pengembangan Perikanan Tangkap yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis dan manajemen kelompok/ nelayan dalam mengelola usaha penangkapan ikan, diharapkan kedepannya melalui program/ kegiatan ini dapat meningkatkan produksi/ produktifitas perikanan tangkap, baik perikanan tangkap di laut maupun di perairan umum (PU). Hasil dari program/kegiatan ini berupa peningkatan pengetahuan dan ketrampilan nelayan dalam mengelola kapal 30 dan 40 GT, penambahan sarana prasarana kelautan dan perikanan, serta pembinaan penyelenggaraan pelelangan ikan di 4 TPI. Program Pengembangan Budidaya Perikanan dilaksanakan dalam rangka mendukung upaya peningkatan produksi dan produktifitas perikanan budidaya, baik produksi benih, ikan konsumsi maupun ikan hias. Tidak terlepas juga adanya kegiatan pengembangan system kesehatan ikan dan lingkungan pembudidayaan ikan yang memantau kualitas lingkungan budidaya ikan. Peningkatan produksi ikan tidak terlepas dari produksi ikan dari tambak yang meningkat sebesar 243,87% per tahunnya. Hal ini disebabkan usaha budidaya tambak jauh lebih menguntungkan. Namun dilain pihak usaha budidaya tambak ini butuh pengaturan secara bijaksana dan berwawasan lingkungan. Produksi ikan dari kolam menurun sebesar 0,43% per tahunnya. Penurunan ini terjadi dikarenakan usaha budidaya yang sangat tergantung dengan air, di sisi lain wilayah Kabupaten Kulon Progo sebagian besar wilayahnya ketersediaan airnya minim. Hal yang paling menghambat dalam usaha budidaya di kolam yaitu mahalnya harga pakan dan sampai dengan saat ini belum ada subsidi pakan untuk ternak ikan. Komoditas ikan lele selama lima tahun berturut-turut dari Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2015 merupakan komoditas primadona pilihan pembudidaya ikan di Kabupaten Kulon Progo. Kelebihan dari komoditas ini yaitu ikannya tahan terhadap serangan penyakit dan perubahan cuaca, serta dengan keterbatasan air dapat hidup berkembang. Terlebih lagi jangka waktu pembudidayaannya yang relatif pendek, kurang lebih hanya memerlukan waktu kurang dari 3 bulan. Usaha budidaya ikan lele rata-rata meningkat 1,75% per tahunnya dari Tahun 2011 sampai dnegan Tahun 2015. Ikan gurami menjadi pilihan kedua setelah ikan lele untuk beberapa wilayah yang ketersediaan airnya bagus seperti daerah Nanggulan, Temon dan Wates. Program Peningkatan Mutu dan Pemasaran Produk Perikanan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan (pembudidaya ikan, dan pengolah) dalam menangani pasca panen (pengolahan) dan pemasaran ikan, serta meningkatkan konsumsi makan ikan diharapkan kedepannya kemampuan pengolah dan pemasar ikan dalam menjalankan usahanya meningkat serta ketersediaan ikan konsumsi di Kabupaten Kulon Progo meningkat. 24

3.2.2 Sasaran Meningkatkan Produksi Peternakan Tolok ukur capaian indikator kinerja sasaran Meningkatkan Produksi Peternakan mempunyai dua indikator yaitu jumlah produksi daging dan telur. Berikut ini adalah capaian produksi peternakan Tahun 2015 dibandingkan dengan target. Tabel 15 Capaian Produksi Peternakan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015 Indikator Kinerja Formula Pengukuran Capaian Tahun Tahun 2015 Satuan 2013 2014 Target Realisasi % 1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah produksi daging Jumlah produksi telur Jumlah produksi daging Jumlah produksi telur Ton 9,867 10,070 10,509 11,730 111.62 Ton 8,318 8,736 8,213 9,112 110.95 Formulasi penghitungan untuk indikator kinerja Jumlah Produksi Daging yaitu Produksi Daging Sapi + Kambing + Domba + Ayam buras + Ayam ras gedaging + Ayam petelur + Itik (kumulatif produksi daging dari 9 komoditas: sapi, kambing, domba, ayam buras, ayam ras pedaging, ayam petelur dan itik). Formulasi penghitungan persentase realisasi terhadap target yaitu jumlah produksi daging/target produksi daging x 100 (jumlah produksi daging dibagi target produksi ikan dikalikan 100). Formulasi penghitungan untuk indikator kinerja Jumlah Produksi Telur yaitu Produksi Telur Ayam buras + Ayam petelur + Itik + Puyuh (kumulatif produksi telur dari 4 komoditas: ayam buras,, ayam petelur, itik dan puyuh). Formulasi penghitungan persentase realisasi terhadap target yaitu jumlah produksi telur/target produksi telur x 100 (jumlah produksi telur dibagi target produksi ikan dikalikan 100). Pada Tabel 15 terlihat bahwa capaian produksi daging Tahun 2015 sebesar 11.730 Ton atau tercapai 111,62% terhadap target kinerja sebesar 10.509 Ton. Bila dibandingkan dengan produksi daging Tahun 2013 (9.867 Ton), maka produksi daging meningkat sebesar 18.89%. Sedangkan bila dibandingkan dengan produksi daging Tahun 2014 (10.070 Ton), maka produksi daging meningkat sebesar 16,48%. Berdasarkan Tabel 15 maka bisa disimpulkan bahwa realisasi kinerja untuk capaian produksi daging adalah Sangat Tinggi. Capaian produksi telur sebesar 9.112 Ton atau tercapai 110,95% terhadap target kinerja sebesar 8.213 Ton. Bila dibandingkan dengan produksi telur Tahun 2013 (8.318 Ton), maka produksi telur meningkat sebesar 9,55%. Sedangkan bila dibandingkan dengan produksi telur Tahun 2014 (8.736 Ton), maka produksi telur 25

Indikator Kinerja meningkat sebesar 4,30%. Berdasarkan Tabel 15 maka bisa disimpulkan bahwa realisasi kinerja untuk capaian produksi telur adalah Sangat Tinggi. Tabel 16 Capaian Sasaran Produksi Kelautan Perikanan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2013-2015 Formula Pengukuran Satuan Realisasi 2013 2014 2015 Target Akhir Renstra (2016) Capaian s/d 2015 terhadap akhir 2016 (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah produksi daging Jumlah produksi telur Jumlah produksi daging Jumlah produksi telur Ton 9,867 10,070 11,730 10,865 107.97 Ton 8,318 8,736 9,112 8,761 104.01 Formulasi penghitungan persentase capaian produksi daging Tahun 2015 terhadap target RPJM yaitu Jumlah produksi daging/jumlah target produksi daging akhir RPJM) x 100 (jumlah produksi daging dibagi jumlah produksi daging akhir RPJM dikalikan 100). Formulasi penghitungan persentase capaian produksi telur Tahun 2015 terhadap target RPJM yaitu Jumlah produksi telur/jumlah target produksi telur akhir RPJM) x 100 (jumlah produksi telur dibagi jumlah produksi telur akhir RPJM dikalikan 100). Berdasarkan Tabel 16 terlihat bahwa capaian produksi daging Tahun 2015 (11.730 Ton) telah mencapai 107,97% terhadap target kinerja akhir renstra Tahun 2016 (10.865 Ton). Sedangkan untuk capaian produksi telur Tahun 2015 (8.761 Ton) telah mencapai 104.01% terhadap target kinerja akhir renstra Tahun 2016 (8.761 Ton). Rincian data produksi daging dan telur per jenis komoditas seperti terlihat pada Tabel 17 di bawah ini. Tabel 17 Rincian Data Produksi Per Jenis Komoditas Ternak di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015 Produksi No Komoditas Perubahan Tahun 2014 Tahun 2015 (%) I Daging 10,070,266 11,730,140 16.48 1 Sapi potong 526,948 497,701 (5.55) 2 Kambing 153,634 125,999 (17.99) 3 Domba 171,056 104,893 (36.68) 4 Ayam buras 835,361 826,696 (1.04) 5 Ayam pedaging 7,790,404 9,535,661 22.40 26