BAB I PENDAHULUAN. perusahaan otomotif dalam mempertahankan posisi dan kelangsungan hidup

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Banyak sekali berbagai macam produk terjual di Indonesia. Salah satunya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. telah dibangun selama ini atau akan ikut terpuruk seperti yang sedang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap perusahaan akan melakukan berbagai aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendanai operasional perusahan maupun untuk membiayai investasi jangka UKDW

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan semakin berkembangnya dunia usaha dewasa ini, maka persaingan antar perusahaan akan semakin kuat.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wibowo dan Wartini (2012) sebelum melakukan investasi dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. manajemen. Penilaian prestasi atau kinerja suatu perusahaan diukur karena dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. maksimal atau mendapatkan laba sebesar besarnya. Ini diperlukan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan perusahaan lain baik bagi perusahaan domestik maupun perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bahayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dapat dikatakan mencapai kesuksesan dan berhasil memenangkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu diarahkan pada

I. PENDAHULUAN. semakin ketat terutama bagi perusahaan yang go public di pasar modal.persaingan

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional Variabel

BAB I PENDAHULUAN. tersedianyapekerja dalam jumlah yang besar. Pada tahun 2004, Indonesia berada

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat dewasa ini membuat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Fokus dalam penelitian ini adalah perusahaan yang telah go public dan terdaftar di

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sebisa

BAB 1 PENDAHULUAN. telah ditetapkan. Tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan ada tujuan jangka pendek dan

BAB I PENDAHULUAN. masalah-masalah rumit dalam rangka mencapai tujuan yang optimal. Proses

BAB I PENDAHULUAN. produksi mobil yang dirakit di Indonesia berada pada kira-kira dua juta unit. per tahun (

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Modal kerja merupakan salah satu komponen penting dalam. menjalankan aktivitas usaha perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. maka tujuan pokok perusahaan adalah memperoleh keuntungan yang maksimal

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur, pada tahun 2012 yang lalu berdasarkan riset yang dilaoprkan oleh.

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Peran industri-industri yang beroperasi di Indonesia memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN. telah membuat suatu perusahaan berusaha meningkatkan nilai perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama berdirinya sebuah perusahaan adalah untuk. dipastikan perusahaan beroperasi secara maksimal. Profitabilitas dapat

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bertanggung jawab atas jalannya perusahaan atau organisasi. Definisi

BAB I PENDAHULUAN. Kas dan piutang merupakan pos penting karena merupakan elemen dari asset

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Selain digunakan dalam operasi perusahaaan sehari-hari, modal kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia otomotif kini semakin pesat khususnya di Indonesia.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sehat apabila perusahaan dapat bertahan dalam kondisi ekonomi

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar keberhasilan suatu perusahaan diukur dalam financial term

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kelangsungan hidup (going concern), dan pertumbuhan (growth). Oleh

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2011

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang yang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia industri di era globalisasi ini berkembang cukup pesat. Banyak

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. Modal kerja yang berasal dari penjualan produk tersebut akan segera

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan di berbagai negara mampu beradaptasi dalam kondisi

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dana, baik untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari maupun untuk

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. dari lingkungan, politik, budaya serta bisnis. Griffin dan Ebert dalam Solihin

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. sejenis. Kondisi ini menuntut perusahaan untuk selalu memperbaiki kelemahan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan produk. Perusahaan manufaktur terdiri dari tiga sektor yaitu: industri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan tersebut, diperlukan manajemen dengan tingkat. manajer keuangan perlu mengetahui faktor-faktor yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sebisa mungkin mempertahankan kelangsungan usahanya. Pertumbuhan. cenderung menurun ditunjukkan pada gambar 1.1 (bareska.com).

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II URAIAN TEORITIS. aktiva dengan Return on Investment (ROI) pada PT. Sumbetri Megah. Hasil

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Indofood Tbk adalah

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Oleh karena itu, peran seorang manajer keuangan sangat dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Walter, et.al. (2011:2) menyatakan bahwa laporan keuangan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Perkembangan industri otomotif dewasa ini begitu cepat seiring dengan kemajuan teknologi dan tingginya tingkat persaingan diantara perusahaan - perusahaan otomotif dalam mempertahankan posisi dan kelangsungan hidup perusahaan. Banyak hal yang harus diperhatikan untuk tetap bisa berada pada posisi atau mencapai posisi yang diinginkan ditengah persaingan yang tidak henti hentinya berinovasi. Setiap Perusahaan bertujuan untuk memperoleh laba ( profit ) yang optimal dari setiap kegiatan operasional yang di jalankan.keuntungan atau laba merupakan sarana penting untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Makin tinggi laba yang diharapkan maka perusahaan akan mampu bertahan hidup, tumbuh dan berkembang serta tangguh menghadapi persaingan. Diperlukan manajemen dengan tingkat efektifitas yang tinggi untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut. Dalam jurnal Aulia Rahma (2011 : 6) mengatakan Pengukuran tingkat efektifitas manajemen yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan dari pendapatan investasi, dapat dilakukan dengan mengetahui seberapa besar rasio profitabilitas yang dimiliki. Dengan mengetahui rasio profitabilitas yang dimiliki, perusahaan dapat memonitor perkembangan perusahaan. Perusahaan

yang dikatakan memiliki tingkat profitabilitas tinggi berarti tinggi pula efisiensi penggunaan modal kerja yang digunakan perusahaan tersebut. Dalam penelitian ini profitabilitas ditentukan dengan menggunakan Return On Invesment ( ROI). Menurut Sartono dalam jurnal Aulia Rahma (2011 : 14), rasio ini memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukkan efektifitasmanajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan. Analisa Return On Investment (ROI) dalam analisa keuangan mempunyai arti yang sangat penting sebagai salah satu teknik analisa keuangan yang bersifat menyeluruh atau komprehensif. Analisa Return On Investment (ROI) ini sudah merupakan teknik analisa yang lazim digunakan oleh pimpinan perusahaan untukmengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan. Selain itu menurut Hendra (2011 : 205), rasio ini lebih diminati oleh para pemegang saham dan manajemen perusahaan sebagai salah satu alat keputusan investasi, apakah bisnis akan dikembangkan, dipertahankan, atau sebagainya. Berikut ini data mengenai mengenai profitabilitas (ROI). Sedangkan elemen modal kerja yang dibahas antara lain : perputaran modal kerja ( working capital turnover), Perputaran kas ( cash turnover),dan perputaran persediaan ( inventory turnover) pada perusahaan otomotif yang listing di BEI

Tabel 1.1 : Data ROI Perusahaan Otomotif yang listing di BEI periode 2009-2012 NO NAMA PERUSAHAAN ROI 2009 2010 2011 2012 1 PT Astra Internasional Tbk 13.99% 15.07% 13.66% 12.48% 2 PT Astra Otopart Tbk 17.44% 21.94% 15.82% 12.79% 3 PT Indo Kordsa Tbk 5.61% 9.70% 1.31% 9.81% 4 PT Goodyear Indonesia Tbk 10.05% 5.81% 1.65% 5.39% 5 PT Gajah Tunggal Tbk 10.20% 8.01% 5.90% 8.80% 7 PT Indospring Tbk 9.46% 9.23% 10.57% 8.05% 8 PT Multi Prima Tbk 7.40% 9.36% 7.19% 9.64% 9 PT Multistrada Arah Sarana Tbk 6.89% 5.80% 1.29% 0.05% 10 PT Nippres Tbk 1.17% 3.75% 3.99% 4.10% 11 PT Selamat Sempurna Tbk 15.18% 15.45% 18.19% 18.63% 12 PT Tunas Ridean Tbk 17.53% 12.81% 12.66% 12.68% Sumber : IDX data diolah Dari data diatas, dapat dilihat ROI pada perusahaan Otomotif cenderung menurun dari tahun ketahun. Hal ini terjadi pada PT. Astra Internasional Tbk, PT. Astra Otopart Tbk, PT. Goodyear Indonesia Tbk, dan PT. Multistrada Arah Sarana Tbk. Dan diantara perusahaan yang mengalami penurunan ini, PT. Multistrada Arah Sarana yang mengalami penurunan yang signifikan, berdasarkan tabel diatas pada tahun 2009 ROI sebesar 6.89% turun menjadi 5.80% tahun 2010, dan selanjutnya kembali turun pada tahun 2011 menjadi 1.29% dan terakhir pada tahun 2012 turun menjadi 0.05%. Perusahaan otomotif lainnya seperti PT. Indo Kordsa Tbk, PT. Gajah Tunggal Tbk, PT. Indospring Tbk, PT. Multiprima Sejahtera Tbk, dan PT. Tunas Ridean Tbk mengalami kenaikan dan penurunan ROI. Dimana pada PT. Gajah Tunggal Tbk pada tahun 2009 ROI mencapai 10.20%, namun pada tahun 2010 dan 2011 mengalami penurunan yaitu masingmasing menjadi 8.01% di tahun 2010, 5.90% tahun 2011 dan ditahun 2012 kembali naik menjadi 8.80%.

Tabel 1.2 NO : Data WCT (Working Capital Turnover) Perusahaan Otomotif yang listing di BEI periode 2009-2012 NAMA PERUSAHAAN WCT 2009 2010 2011 2012 1 PT Astra Internasional Tbk 9.4 13.4 9.6 8.7 2 PT Astra Otopart Tbk 4.6 6.6 11.9 18.2 3 PT Indo Kordsa Tbk 3.2 3.3 3.6 3.8 4 PT Goodyear Indonesia Tbk -9.7-21.1-18.4-27.8 5 PT Gajah Tunggal Tbk 5.1 5.1 5.4 5.8 7 PT Indospring Tbk 8.1 8.7 2.7 3.0 8 PT Multi Prima Tbk 1.1 1.0 1.0 1.1 9 PT Multistrada Arah Sarana Tbk -14.0-6.1-2.2 6.7 10 PT Nippres Tbk -219.7 133.5 29.2 24.3 11 PT Selamat Sempurna Tbk 6.5 4.4 4.3 5.0 12 PT Tunas Ridean Tbk 20.9 19.4 16.9 17.7 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat Working Capital Turnover (WCT) perusahaan otomotiperiode 2009-2012.Perputaran modal kerja tertinggi padapt. Nipress dan PT. Tunas Ridean.Dimana perputaran setiap tahunnya tinggi namun menurun. Sedangkan perusahaan lain seperti PT. Astra Otopart naik setiap tahunnya meskipun kenaikan tidak terlalu tinggi. Perputaran modal kerja pada PT. Gajah Tunggal cukup meningkat karena dari tahun 2009 mencapai 5.1x hingga tahun 2012 menjadi 5.8x. Perputaran modal kerja pada PT. Multi Prima sejahtera adalah perputaran yang terendah, dimana dari tahun 2009 hingga tahun 2012 selalu berkisar antara 1.1 dan 1.0 tiap tahunnya.

Tabel 1.3 : Data CTO (Cash Turnover) Perusahaan Otomotif yang listing di BEI periode 2009-2012 NO NAMA PERUSAHAAN CTO 2009 2010 2011 2012 1 PT Astra Internasional Tbk 11.28 18.56 12.40 17.01 2 PT Astra Otopart Tbk 6.80 12.88 20.15 12.70 3 PT Indo Kordsa Tbk 11.21 32.51 18.26 40.28 4 PT Goodyear Indonesia Tbk 13.09 15.45 16.30 23.32 5 PT Gajah Tunggal Tbk 9.73 11.38 20.18 13.91 7 PT Indospring Tbk 21.69 75.86 11.18 22.33 8 PT Multi Prima Tbk 3.23 1.54 1.72 1.40 9 PT Multistrada Arah Sarana Tbk 121.73 44.56 65.98 6.91 10 PT Nippres Tbk 18.63 41.48 108.31 88.98 11 PT Selamat Sempurna Tbk 158.37 109.18 118.41 36.44 12 PT Tunas Ridean Tbk 18.08 28.29 22.35 31.47 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat Cash Turnover perusahaan pada tiap tahunnya, dimana setiap tahun mengalami fluktuasi dan perbedaan tinggi rendahnya Cash Turnover disetiap perusahaan cukup jauh berbeda. Dimana Cash Turnover tertinggi terjadi pada PT. Selamat Sempurna Tbk mencapai 158.37x pada tahun 2009, dan pada tahun 2010 turun menjadi 109.18x, kemudian kembali naik menjadi 118.41x tahun 2011 dan turun signifikan menjadi 36.44x tahun 2012. Sedangkan untuk Cash Turnover yang terendah pada PT. Multi Prima Tbk, dimana Cash Turnover pada tahun 2009 3.23x, tahun 2010 1.54x, dan tahun 2011 naik menjadi 1.72x dan selanjutnya turun pada tahun 2012 menjadi 1.40x.

Tabel 1.4 NO : Data ITO ( Inventory Turnover)Perusahaan Otomotif yang listing di BEI periode 2009-2012 NAMA PERUSAHAAN ITO 2009 2010 2011 2012 1 PT Astra Internasional Tbk 10.40 9.51 10.89 9.93 2 PT Astra Otopart Tbk 8.39 7.20 6.41 5.99 3 PT Indo Kordsa Tbk 5.31 5.14 4.89 4.34 4 PT Goodyear Indonesia Tbk 5.53 7.37 7.55 7.07 5 PT Gajah Tunggal Tbk 7.09 7.27 6.13 6.86 7 PT Indospring Tbk 2.49 2.58 2.25 2.24 8 PT Multi Prima Tbk 1.53 1.26 1.41 1.56 9 PT Multistrada Arah Sarana Tbk 3.05 3.99 3.13 2.86 10 PT Nippres Tbk 3.26 5.29 4.02 4.74 11 PT Selamat Sempurna Tbk 4.15 3.89 4.13 4.24 12 PT Tunas Ridean Tbk 12.63 13.73 12.55 9.32 Berdasarkan tabel diatas, data ITO perusahaan otomotif yang listing di BEI periode 2009-2012 lebih seimbang dibandingkan dengan data WCT dan CTO perusahaan sebelumnya. Pada tabel ini perputaran persediaan atau Inventory Turnover tertinggi pada PT. Astra Internasional Tbk dan PR. Tunas Ridean Tbk. Dimana pada PT. Astra Internasional Tbk tahun 2009, ITO adalah 10.40x, selanjutnya turun pada tahun 2010 menjadi 9.51x, kemudian pada tahun 2011 kembali naik menjadi 10.89X dan selanjutnya turun menjadi 9.93X pada tahun 2012. Hal ini sedikit berbeda dengan PT. Tunas Ridean Tbk, dimana pada tahun 2009 ITO 12.63x, pada tahun 2010 naik menjadi 13.73x, tapi pada tahun 2011 dan tahun 2012 mengalami penurunan, dimana masing-masing menjadi 12.55X dan 9.32x. Dalam dunia persaingan global di masa ini, manajemen Modal Kerja merupakan perhatian yang tinggi dari Manajer yang berusaha keras untuk mencapai efisiensi puncak.manajemen Modal kerja melibatkan sebagian besar

jumlah aset perusahaan. Bahkan terkadang bagi perusahaan tertentu jumlah aktiva lancar lebih dari setengah jumlah investasi yang tertanam (Kasmir, 2006 : 211). Perusahaan harus tepat dalam mengelola modal kerja agar dapat meningkatkan likuiditasnya. Jika pengelolaan modal kerja telah tepat maka perusahaan akan mampu memaksimalkan Profit perusahaan (Kasmir, 2006 : 213). Manajemen modal kerja mencakup penetapan kebijakan Modal kerja dan pelaksanaan kebijakan tersebut dalam operasi sehari hari (Brigham & Housten, 2006 : 131). Inti dari Manajemen Modal Kerja bagi perusahaan adalah penataan administrasi dan pengendalian atas aset lancar dengan menggunakan pendanaan jangka pendek yang bersumber dari kewajiban lancar ( current liabilitist) dan modal kerja bersih ( net working capital). Tujuan dari manajemen modal kerja adalah mengelola masing-masing pos aktiva lancar dan utang lancar sedemikian rupa sehingga jumlah net working capital yang diinginkan dapat dipertahankan (Hendra, 2009 : 156).Dalam menentukan sistem pengelolaan Modal Kerja Working Capital Management) diperlukan pertimbangan pertimbangan mendasar tentang penggunaan Modal kerja tersebut. Dalam penetapan manajemen modal kerja pada tiap perusahaan berbeda tergantung dengan jenis perusahaan dan besar atau kecilnya lingkup perusahaan tersebut. Dimana modal kerja perusahaan industri relatif lebih besar dari pada perusahaan jasa. Pentingnya manajemen modal kerja dalam suatu perusahaan ini disebabkan beberapa aspek yaitu : 1) Sebagian besar pekerjaan manajer keuangan dicurahkan pada kegiatan operasi perusahaan sehari-hari untuk mengelola modal keja, 2)Harta lancar ( current asset) perusahaan menunjukan lebih dari separuh dari

harta total perusahaan bisnis. Harta lancar merupakan bagian investasi yang sangat besar dan oleh karena investasi ini cenderung berubah-ubah dibandingkan dengan harta lain. 3) Manajemen modal kerja sangat penting juga bagi perusahaan kecil. Karena perusahaan kecil relatif terbatas untuk masuk ke pasar modal besar dan jangka panjang (Kasmir, 2006 :214) Sasaran dari manajemen Modal kerja adalah : 1) Memberikan konstribusi atas tujuan ( goals) perusahaan dalam memaksimalkan nilai, dengan manajemen aset lancar yang efektif dan efisien, paling tidak perusahaan dapat memberikan suatu hasil yang sesuai dengan biaya modal (cost of capital). 2) Meminimalkan dalam waktu relatif panjang, biaya modal atas pendanaan operasional perusahaan dengan memutuskan bentuk pendanaan yang optimal 3) Mengelola arus danaperusahaan dengan cara yang optimal, sehingga mampu memenuhi kewajiban kewajiban jangka pendeknya (Hendra, 2009 : 156) Modal kerja menurut Sri Dwi (2010 : 112) adalah modal yang seharusnya tetap ada dalam perusahaan sehingga operasional perusahaann menjadi lebih lancar serta tujuan akhir perusahaan untuk mendapatkan laba (profit) tercapai. Modal kerja juga disebut manajemen keuangan jangka pendek. Dalam perspektif yang luas, manajemen keuangan jangka pendek merupakan upaya perusahaan untuk mengadakan penyesuaian keuangan terhadap perubahan jangka pendek. Modal kerja merupakan faktor utama dalam penggerak operasional suatu perusahaan, dimana setengah dari aktiva merupakan aktiva lancar yang

merupakan komponen dalam modal kerja.masa perputaran modal kerja yakni sejak kas diinvestasikan pada elemen elemen Modal kerja hingga menjadi kas lagi (Sutrisno, 2008 : 39). Semakin tinggi jumlah modal kerja yang penggunaannya diatur untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran untuk kegiatan operasi perusahaan seharihari akan menguntungkan bagi perusahaan karena di samping memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis dan perusahaan tidak mengalami kesulitan keuangan. Pendeknya periode perputaran modal kerja, maka profitabilitas perusahaan akan semakin meningkat. Sebaliknya semakin lama periode perputaran modal kerja, maka profitabilitas perusahaan akan semakin menurun. (Susan Susanti : 2012) Menurut James & John (2005 : 308), modal kerja (aktiva lancar) pada perusahaan manufaktur mengembangkan lebih dari separuh total aktivanya. Tingkat aktiva lancar yang berlebih dapat dengan mudah membuat perusahaan merealisasikan penegmbalian atas investasi (ROI). Untuk dapatmenentukan jumlah modal kerja yang efisien, ditentukan dengan memperhatikan perputaran perputaran elemen modal kerja.elemen modal kerja itu terdiri dari kas, piutang, sekuritas dan persediaan. Dalam penelitian ini, elemen modal kerja yang diteliti adalah kas dan persediaan. Dari elemen ini ditentukan tingkat perputarannya, jika semakin cepat perputaran tiap tiap elemen modal kerja maka penggunaan modal kerja yang efisien. Sedangkan sebaliknya jika perputaran tiap elemen elemen modal kerja lambat, maka penggunaan modal kerjan yang kurang efisien. Tingkat perputaran elemen elemen modal kerja,

yaitu perputaran kas (cash Turnover), perputaran persediaan (inventory turnover), perputaran modal kerja ( working capital turnover), asset Turnover, Fixed Asset Turnover, dan days on inventory (Kasmir, 2010 : 113). Kas merupakan komponen paling likuid di dalam perusahaan. Kurang lebih 1,5% aktiva rata rata perusahaan industri dimiliki dalam bentuk kas. Kas sering disebut aktiva nonlaba, kas dibutuhkan untuk membayar pengeluaranpengeluaran tetapi tidak mendapatkan bunga (Brigham & Housten, 2006 : 143). Arti penting kas tergantung pada tujuan bagi perusahaan masing masing. Arti penting kas menurut Francis Bacon uang seperti pupuk, tidak berguna kecuali digunakan. Artinya uang harus digunakan dahulu baru memiliki nilai (Kasmir, 2010 : 191). Investasi yang terlalu besar atau terlalu kecil pada kas dan surat berharga dapat mempengaruhi profitabilitas dan likuiditas perusahaan (I Made, 2011 : 205). Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas tinggi karena adanya kas dalam jumlah yang besar berarti tingkat perputaran kas rendah dan mencerminkan adanya over invesment dan berarti tidak efektif dalam pengelolaan kas. Sedangkan jumlah kas yang relatif kecil akan diperoleh perputaran kas yang tinggi dan keuntungan (profit) yang diperoleh lebih besar (Jumingan, 2006 : 97). Selain kas, elemen modal kerja lainnya adalah persediaan ( inventory). Persediaan adalah barang barang yang disimpan atau digunakan untuk dijual pada masa atau periode yang akan datang. Pentingnya persediaan tergantung pada besarnya investasi perusahaan pada persediaan. Bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi, persediaan sangat penting untuk menunjang proses produksi. Persediaan membentuk hubungan antara produksi dan penjualan.

perusahaan harus mempertahankan persediaan guna lancarnya proses produksi hingga penjualan yang akan mempengaruhi Profitabilitas perusahaan (Kasmir, 2006 : 265). Perputaran persediaan dalam perusahaan menunjukkan kinerja perusahaan dalam aktivitas operasionalnya. Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan, kemungkinan semakin besar perusahaan akan memperoleh keuntungan, karena selain likuiditas naik, biaya penanganan persediaan, dan biaya gudang lebih rendah (Hendra, 2011 : 204) Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini mengambil judul : ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA. Penelitian ini mencoba untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel variabel terhadap profitabilitas. Sehingga pihak perusahaan memiliki acuan untuk mengambil kebijakan bagi perusahaan. 1.2 Rumusan masalah Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi profitabilitas pada suatu perusahaan. Faktor faktor tersebut diukur dengan menggunakan rasio keuangan. Rasio keuangan seperti rasio perputaran Modal kerja, Perputaran kas dan perputaran persediaan. Rasio tersebut dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh tiap variabel terhadap profitabilitas. Adanya uraian uaraian yang telah penulis paparkan pada latar belakang,adalah merupakan alasan peneliti untuk melakukan penelitian tersebut. Oleh karena itu, rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

a. Bagaimana pengaruh Working Capital Turnover terhadap Return On invesment? b. Bagaimana pengaruh Cash Turnover terhadap Return On invesment? c. Bagaimana pengaruh Inventory Turnover terhadap Return On invesment? 1.3 Tujuan penelitian Adapun tujuan dari penelian ini adalah : a. Untuk mengetahui pengaruh Working Capital Turnover terhadap Return On invesmentpada Perusahaan Otomotif yang listing di Bursa Efek Indonesia. b. Untuk mengetahui pengaruh Cash Turnover terhadap Return On invesmentpada Perusahaan Otomotif yang listing di Bursa Efek Indonesia c. Untuk mengetahui Pengaruh Inventory Turnover terhadap Return On invesmentpada Perusahaan Otomotif yang listing di Bursa Efek Indonesia 1.4 Kegunaan dan Manfaat penelitian Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan, antara lain: a. Bagi Penulis Bagi Penulis hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai saranauntuk melatih berfikir secara ilmiah dengan berdasar pada disiplin ilmu yangdiperoleh di bangku kuliah khususnya lingkup manajemen keuangan, danmenerapkannya pada data yang diperoleh dari objek yang diteliti. b. Universitas Bagi Universitas hasil penelitian ini diharapkan dapatmenambah referensi bagi penelitianselanjutnya, dengan melihat variabel manakah yang sesuai dengan

teori danbersifat signifikan. Variabel yang demikian layak menjadi variabel penelitian padapenelitian selanjutnya. 1.5 Sistematika Penulisan Untuk memperoleh gambaran singkat, penelitian ini dibagi dalam enam bab, secara garis besar bab demi bab disusun secara berurutan, sebagai berikut : BAB I : Pendahuluan yang akan menyajikan latar belakang masalah yang dibahas dalam penelitian, perumusan masalah untuk menjelaskan permasalahan objek yang diteliti, tujuan penelitian, kegunaan dan manfaat dari penelitian ini dan terakhir sistematika penulisan. BAB II : Berisi tentang telaah pustaka yang menjelaskan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian ini yang bersumber dari berbagai literatur. Selain itu berisikan penjelasan singkat tentang penelitian terdahulu, selanjutnya kerangka pemikiran dan hipotesis dalam penelitian ini. BAB III : Berisi Metodeologi penelitian yang menjelaskan tentang variabel penelitian dan definisi operasional variabel, waktu dan lokasi penelitian, populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian, jenis dan sumber data, pendekatan data, metode pengumpulan data dan selanjutnya metode analisa data. BAB IV : Bab ini berisi tentang gambaran umum tentang Bursa Efek Indonesia dan beberapa peusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini.

BAB V : Merupakan bab inti penelitian yang terdiri dari deskripsi objek penelitian, hasil analisa data yang membahas tentang pengaruh manajemen modal kerja terhadap profitabilitas (ROI), pada perusahaan otomotif yang listing di Bursa Efek indonesia. Dalam bab ini telah dikumpulkan data-data dan diolah dengan menggunakan aplikasi SPSS. BAB VI : Merupakan kesimpulan permasalahan dalam penelitian yang diperoleh dari hasil analisi data pada bab sebelumnya. Serta berisi saran-saran sebagai rujukan untuk penelitian dimasa yang akan datang.