BAB I PENDAHULUAN. Dalam kurikulum Taman Kanak-Kanak (TK) dan Raudatul Athfal (RA)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. (Pasal 1 UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003). Dari bagian-bagian itu tidak

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

I. PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum memasuki

PENDIDIKAN TPA & KB. Martha Christianti

Pendidikan TPA/ KB. Eka Sapti C

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

BAB I PENDAHULUAN. pilar yaitu, learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah:

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 butir 1 tentang Sistem. Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa:

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara. kehidupan bangsa. Salah satu wahana dalam mencerdaskan setiap warga

BAB I PENDAHULUAN. tersebut perubahan tidak akan terjadi dan tujuan tidak akan tercapai. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia sangat berkembang pesat. Pemerintah

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku,

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI KABUPATEN ACEH TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. anak usia 0-6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia menuju era globalisasi. Suatu era yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam perkembangan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK ISLAM KANITA TIARA BAKI SUKOHARJO

Berdasarkan UU Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional (sisdiknas), disebutkan dalam pasal 1 ayat (14), Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai pihak yaitu pemerintah, masyarakat, dan steakholder yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada materi yang terdapat dalam kurikulum tersebut. Strandar

I. PENDAHULUAN. Setiap anak diberikan berbagai bekal sejak lahir seperti berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. Didalam UU Sisdiknas No.20 tahun 2003 menjelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara.

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 sebagai Bibit Perkembangan PAUD di Indonesia. Mela Nugradini

BAB I PENDAHULUAN. depan, jika pondasi lemah maka akan susah berharap bangunannya berdiri kokoh

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PERAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN PAUD DI INDONESIA. Annisa Meitasari Wahyono

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Vera Nurfadillah, 2014 Optimalisasi Peran Orangtuapekerja Dalam Pembentukan Kemandirian Anak Usia Dini

UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA SISWA KELOMPOK A TK ISLAM MARDI SIWI PAJANG LAWEYAN SURAKARTA TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan. Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Metode Pembiasaan Dalam Menumbuhkan Karakter Kemandirian Anak Usia Dini 5-6 Tahun Di Lingkugan Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan seseorang baik dalam keluarga ataupun dalam masyarakat. Pendidikan anak

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dan bernegara. Hal ini terdapat dalam Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. 31 ayat (1) menyebutkan bahwa Setiap warga Negara berhak mendapat

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pasal 28 menyatakan bahwa: (1) Pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Istilah kognitif sering kali dikenal dengan istilah intelek. Intelek

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI PERMAINAN BENTUK-BENTUK GEOMETRI PADA KELOMPOK A TK MELATI BAWANG, BATANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian PerSyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini ALIMATUL FADLIYAH

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

BAB I PENDAHULUAN. bayi, balita hingga masa kanak-kanak. Kebutuhan atau dorongan internal

Pengembangan Program Pembelajaran Di PAUD

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

BAB I PENDAHULUAN. Slamet Rahardjo, Strategi Pembelajaran Musik Anak Usia Dini, CeHa Graphics, Salatiga, 2006, hlm. 1. 2

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebutuhan anak usia dini terlayani sesuai dengan masa. perkembangannya. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi sosial yang diakselerasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. melalui jalur pendidikan formal (Taman Kanak Kanak, Raudhatul Athfal,

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan agar pribadi anak berkembang secara optimal. Tertunda atau

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

Oleh : Badru Zaman, M.Pd PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk. pada jalur formal, nonformal, dan informal.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan keluarga, masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan anak usia dini. Di dalam undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun. bagi anak berusia empat tahun sampai enam tahun.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai salah satu syarat tujuan pembangunan. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara

PENINGKATAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU KATA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH NARAS PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. usia ini merupakan usia emas (golden age) yang merupakan masa peka dan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan masa yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. mulia serta ketrampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. dan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, pendidikan. sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI MEDIA GAMBAR BAGI ANAK KELOMPOK A DI BA AISYIYAH IV TEGAL SEPUR KLATEN TENGAH KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang kreatif, mandiri dan professional dibidangnya masing-masing, hal ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

KONSEP DASAR PENDIDIKAN PAUD. Oleh: Fitta Ummaya Santi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA BALOK DI PAUD ISLAM MAKARIMA KARTASURA TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. dimana seorang anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang

1. PENDAHULUAN. lanjut, pendidikan dimulai dari sejak dini hingga akhir kelak. Dalam hal ini

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kurikulum Taman Kanak-Kanak (TK) dan Raudatul Athfal (RA) yang dikeluarkan oleh Pendidikan Nasional pada bab pendahuluan, mempunyai visi mewujudkan sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa. Oleh karena itu, perlu pemberdayaan semua warga negara Indonesia agar berkembang menjadi manusia yang berkualitas. Dengan demikian setiap warga negara diharapkan mampu dan pro / aktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab 1, Pasal 1, Butir 14 dinyatakan bahwa, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Demikian pula pada pasal 28 tentang Pendidikan Anak Usia Dini dinyatakan bahwa: 1) Pendidikan Anak Usia Dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar, 2) Pendidikan Anak Usia Dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, non formal, dan informal, 3) Pendidikan Anak Usia Dini jalur pendidikan formal diantaranya Taman Kanak-kanak (TK), 1

2 Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat, 4) Pendidikan Anak Usia Dini jalur pendidikan nonformal diantaranya Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak, atau bentuk lain yang sederajat dan, 5) Pendidikan Anak Usia Dini jalur Pendidikan informal diantaranya Pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan. Sementara Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak pasal 9 ayat 1 menyatakan bahwa, Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya. Mengingat visi pendidikan nasional serta penjabarannya dalam ketiga Undang-Undang di atas, maka dalam menciptakan warga negara yang berkualitas dan mampu menjawab tantangan jaman selayaknya pendidikan dilakukan mulai sejak awal (pendidikan usia dini). Pendidikan Usia Dini dapat diselenggarakan melalui jalur formal, nonformal, dan informal. Oleh karena itu, ketiga jalur pendidikan tersebut menjadi hak setiap anak tidak terkecuali anak usia dini. Salah satu pendidikan yang mungkin dapat dikembangkan pada anak usia dini adalah melalui pendidikan musik. Musik memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Musik merupakan sistem nilai yang dijadikan alat oleh manusia untuk mendampingi suatu proses dalam kehidupannya. Proses tersebut merupakan alat berkomunikasi dengan Tuhan-Nya, dengan lingkungannya, maupun dengan sesama manusia. Keberadaan musik selalu dekat dengan manusia, artinya manusia selalu membutuhkan musik. Mengingat kegunaan musik

3 memiliki dampak positif bagi kehidupan manusia, maka tak heran musik dimanfaatkan untuk kepentingan agama, kesehatan, hiburan, dan pendidikan. Dalam hal ini, peneliti menganggap penting untuk mengangkat penggunaan musik dalam program tematik di Taman Kanak-Kanak (TK) / Raudatul Athfal (RA). Pada usia anak Taman Kanak-Kanak (TK) / Raudatul Athfal (RA) mereka lebih banyak belajar melalui lingkungan bermain. Lingkungan ini tentu saja terkait dengan suasana yang menyenangkan sehingga suasana belajar dapat tercapai. Salah satu upaya guru dalam menciptakan suasana yang menyenangkan adalah melaui musik. Penggunaan musik melalui program tematik telah banyak dikembangkan dalam pendidikan formal anak usia dini. Pendidikan formal anak usia dini (Taman Kanak-Kanak / Raudatul Athfal), merupakan upaya pemerintah dan masyarakat dalam menjabarkan kebijakan tentang pendidikan nasional dan beberapa Undang-Undang tentang anak usia dini. Taman kanak-kanak adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia empat tahun sampai enam tahun. Taman Kanak-Kanak Aisyiyah 17 Bandung seperti halnya TK Aisyiyah lainnya pada umumnya mempunyai visi dan misi yang sama. Aisyiyah melalui Majelis Pendidikan mengembangkan visi pendidikan yang berakhlak mulia untuk umat dan bangsa. Dengan tujuan memajukan pendidikan (formal, non formal dan informal), serta mencerdaskan kehidupan bangsa hingga terwujud manusia muslim yang bertakwa, berakhlak mulia, cakap, percaya pada diri sendiri, cinta tanah air dan berguna bagi

4 masyarakat serta diridhai ALLAH SWT. Berbagai program dikembangkan untuk menangani masalah pendidikan dari usia pra TK sampai Sekolah Menengah Umum dan Keguruan. Sekolah yang dijadikan tempat penelitian oleh peneliti adalah Taman Kanak-Kanak (TK) Aisyiyah 17 Bandung. Kegiatan belajar pada sekolah ini dirancang dengan menggunakan pendekatan tematik dan beranjak dari tema yang menarik minat anak. Berdasarkan kurikulum Taman Kanak-Kanak (TK) dan Raudatul Athfal (RA) yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS) tahun 2004, dinyatakan bahwa, tema sebagai alat atau sarana untuk mengenalkan berbagai konsep pada anak. Tema diberikan dengan tujuan menyatukan isi kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh, dan memperkaya perbendaharaan kata anak. Program tematik ini menurut peneliti bertujuan untuk lebih mempermudah murid dalam menyerap materi yang disampaikan oleh guru. Tema dirancang sesuai perkembangan dan kebutuhan anak usia Taman Kanak-Kanak (TK). Disamping itu juga menciptakan suasana yang aktif dan menyenangkan. Contoh, untuk mengenal materi tentang huruf dan angka, maka kegiatan belajar dirancang dengan menggunakan musik, sehingga anak akan lebih mudah mengingatnya dan dapat dipelajari sendiri. Demikian pula untuk mengenalkan materi tentang angka dalam bahasa inggris, diberikan dengan menggunakan musik. Selain mengenal angka dan huruf, ada juga tema lainnya seperti materi tentang pengenalan anggota badan, keluarga, binatang, tumbuhan, udara, alam semesta, dan lain-lain. Cara belajar seperti ini juga efektif dilakukan

5 karena selain dapat memudahkan murid-murid dalam belajar, juga menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan. Artinya murid terlibat baik secara emosional, sosial, memahami nilai-nilai kehidupan secara nyata, dapat mengembangkan kemampuan berbahasa secara komunitas dengan teman dan guru, serta dapat berekspresi melalui aktifitas motoriknya sesuai minat murid. Dalam hal ini musik menjadi pembangkit motivasi bagi murid. Murid yang termotivasi dalam belajar akan mengikuti kegiatan belajar dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh Guru. Penelitian-penelitian membuktikan bahwa musik memberikan banyak manfaat kepada manusia atau siswa seperti merangsang pikiran, memperbaiki konsenstrasi dan ingatan, serta membangun kecerdasan emosional. Berdasarkan latar belakang yang telah peneliti paparkan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Penggunaan Musik Dalam Program Belajar Tematik di kelas B Taman Kanak-Kanak Aisyiyah 17 Bandung. Penggunaan tematik di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah 17 Bandung yang ingin peneliti ungkapkan meliputi kebijakan-kebijakan, penerapan, serta latar belakang mengapa musik diterapkan sebagai alat untuk mengembangkan program tematik di sekolah tersebut. Kaitannya dengan kebijakan dan alat, maka peneliti perlu pula mengetahui tentang kondisi obyektif, pemilihan materi, dan fungsi musik di dalam program tematik tersebut.

6 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan peneliannya adalah Bagaimana penggunaan musik dalam program belajar tematik di kelas B Taman Kanak-Kanak Aisyiyah 17 Bandung?. Untuk mempermudah dalam menjawab pertanyaan di atas, peneliti menguraikannya dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana kondisi obyektif program belajar tematik melalui musik di kelas B Taman Kanak-Kanak Aisyiyah 17 Bandung? 2. Bagaimana pemilihan materi yang digunakan dalam program belajar tematik melalui musik di kelas B Taman Kanak-Kanak Aisyiyah 17 Bandung? 3. Bagaimana fungsi musik di dalam program belajar tematik kelas B di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah 17 Bandung? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran serta mendeskripsikan pembelajaran musik dengan menggunakan program belajar tematik di TK Aisyiyah 17. Tujuan khusus dalam penelitian ini antara lain untuk : 1. Mengetahui kondisi obyektif dalam program belajar tematik melalui musik di kelas B Taman Kanak-Kanak Aisyiyah 17 Bandung. 2. Mengetahui pemilihan materi yang digunakan dalam program belajar tematik melalui musik di kelas B Taman Kanak-Kanak Aisyiyah 17 Bandung. 3. Mengetahui fungsi musik dalam program belajar tematik di kelas B Taman Kanak-Kanak Aisyiyah 17 Bandung terkait dengan perkembangan usia.

7 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat kepada semua pihak, diantaranya: 1. Bagi guru yang mengajar di Taman Kanak-Kanak, diharapkan dapat lebih selektif dalam memilih karya-karya musik yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar sesuai usia perkembangan anak. 2. Bagi lembaga pendidikan Taman Kanak-Kanak Aisyiyah 17 Bandung, sebagai bahan masukan untuk peningkatan kualitas pendidikan di lembaga tersebut. 3. Bagi murid-murid kelas B Taman Kanak-Kanak Aisyiyah 17 Bandung, guna meningkatkan minat belajar. 1.5 Asumsi Peneliti berasumsi bahwa proses pembelajaran tematik di Taman Kanak- Kanak mulai dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir selalu menggunakan musik. Karena dengan proses pembelajaran tematik melalui musik dapat menstimulasi potensi kreatifitas anak dalam menyerap materi yang mereka pelajari. Materi yang mudah dan sederhana akan lebih mudah dipahami oleh anak usia Taman Kanak-Kanak. Program tematik melalui musik di Taman Kanak- Kanak dapat mempermudah murid-murid dalam bejajar, selain itu dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

8 1.6 Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mendeskripsikan penggunaan musik dalam program belajar tematik di kelas B Taman Kanak-Kanak Aisyiyah 17 Bandung, yakni dalam proses pembelajarannya. Oleh karena itu, peneliti melakukan pengambilan data melalui : 1.6.1 Observasi Observasi dilakukan di lapangan antara lain mengunjungi, melihat dan mencatat berbagai aktivitas tertentu yang berhubungan dengan objek yang diteliti, yaitu penggunaan musik dalam program belajar tematik di kelas B Taman Kanak- Kanak Aisyiyah 17. 1.6.2 Wawancara Teknik pengumpulan data melalui Wawancara dilakukan kepada beberapa Guru Taman Kanak-Kanak Aisyiyah 17 Bandung. Tujuannya untuk memperoleh data tentang pengalaman mengajar program tematik yang menggunakan musik dengan mengumpulkan data. Peneliti mendapatkannya melalui data lisan dari sasaran penelitian yakni Guru. Bilamana perlu, hal-hal yang terkait dengan kegiatan belajar mengajar seperti membuat perencanaan, mengadakan fasilitas belajar hingga pengukuran dan evaluasi belajar juga peneliti wawancarai. Mengingat hal tersebut, maka peneliti merasa perlu juga untuk mewawancarai Kepala Sekolah dan Guru Taman Kanak-Kanak Aisyiyah 17 Bandung.

9 1.6.3 Studi Dokumentasi Studi dokumentasi dilakukan untuk menambah keakuratan dalam pengolahan data. Hal ini dilakukan untuk verifikasi data sebagai penguat dari catatan lapangan melalui observasi maupun wawancara. Teknik dokumentasi ini dilakukan dengan cara mengambil foto dan merekam pembelajaran dalam bentuk rekaman video yang meliputi arsip-arsip terkait dengan program belajar tematik, serta referensi-referensi lainnya yang terkait dengan penelitian ini. 1.7 Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian ini berlokasi di Jalan Tanjungsari Raya No. 2 A Antapani Kota Bandung. Subjek penelitian ini adalah guru kelas B yang mengajar program tematik yang menggunakan musik di kelas B Taman Kanak-Kanak Aisyiyah 17 Bandung.