BAB I PENDAHULUAN. Generasi masa depan suatu bangsa bisa dilihat dari kualitas anak-anak saat ini.

dokumen-dokumen yang mirip
PEMANFAATAN ALAT PERAGA MONTESSORI UNTUK PENINGKATAN MENGENAL KATA BAHASA INGGRIS DI TAMAN KANAK-KANAK PALM KIDS BANDAR LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. sebelum pendidikan dasar yang merupakan upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Berdasarkan penelitian Benyamin S. Bloon (1992)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Program pemerintah untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa dengan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Di susun Oleh: PUJI RAHAYU A

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sebagaimana diatur dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan


BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. bayi, balita hingga masa kanak-kanak. Kebutuhan atau dorongan internal

PROGRAM PEMBELAJARAN BERBASIS BIMBINGAN DI TAMAN KANAK-KANAK. Disusun oleh : Rita Mariyana, M.Pd, dkk.

PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BERHITUNG DI TK GIRIWONO 2

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus. dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. adanya pendidikan yang memadai untuk putra-putrinya, terlebih pada saat

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI NYANYIAN/LAGU BAGI ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 1 : 14).

BAB I PENDAHULUAN. (Abdulhak, 2007 : 52). Kualitas pendidikan anak usia dini inilah yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

Pendidik. Pengertian. Pendidik. Hakekat PAUD-KBK PAUD-SPN AKD-NON. Oleh: Dra. OCIH SETIASIH, M.Pd

BAB 1 PENDAHULUAN. selanjutnya. Perkembangan secara optimal selama masa usia dini memiliki

BAB I PENDAHULUAN. usia ini merupakan usia emas (golden age) yang merupakan masa peka dan

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun atau sejak lahir hingga berusia kurang lebih delapan (0-8) tahun.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan watak siswa agar memiliki sikap dan kepribadian yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan atau golden age (Slamet. Suyanto, 2005: 6). Oleh karena itu pendidikan pada masa ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14.

PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini tumbuh subur di masyarakat, baik dalam bentuk formal dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai perencanaan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak didik. sekolah. Melalui bermain anak-anak dapat menghasilkan pengertian atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. mencerdaskan dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, melalui bimbingan, pengajaran dan latihan yang berlangsung di

BAB 1 PENDAHULUAN. kepedulian terhadap perkembangan bangsa dan negaranya (Izhar,1998).

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia seutuhnya, pembangunan di bidang pendidikan. pendidikan banyak menghadapi berbagai hambatan dan tantangan.

BAB I PANDAHULUAN. kehidupan selanjutnya dan memiliki sejumlah karakteristik tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah. pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal.

BAB I PENDAHULUAN. (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada materi yang terdapat dalam kurikulum tersebut. Strandar

BAB I PENDAHULUAN. anak menentukan perkembangan anak selanjutnya. Anak usia dini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh bagaimana ia memperoleh pendidikan, perlakuan, dan. kepengasuhan pada awal-awal tahun kehidupannya (Santoso, 2002)

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting pada masa ini. Hal ini disebabkan masa usia dini merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN. layanan pendidikan diperoleh setiap individu pada lembaga pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. meningkat seiring dengan perkembangan zaman. pelajaran ekonomi pada Sekolah Menengah Atas (SMA) Kelas X.

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. oleh orang tuanya tentang moral-moral dalam kehidupan diri anak misalnya

PERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH (PLAYGROUP)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Hal ini terdapat dalam Undang-Undang Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak-

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas tentang sebelas topik utama, jenis penelitian, tempat dan waktu

PERSPEKTI Tentang PAUD DAN PENDIDIKAN DASAR

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dalam kehidupan seseorang baik dalam keluarga ataupun. masyarakat. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), saat ini sedang mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah mata

BAB I PENDAHULUAN. Karena pada hakikatnya, pendidikan merupakan usaha manusia untuk

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA ANAK USIA DINI 5-6 TAHUN DENGAN METODE BERCERITA MELALUI WAYANG KERTAS DI TK MAKEDONIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Di masa peka ini, kecepatan. pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

BAB I PENDAHULUAN. sebagai anak usia prasekolah. Perkembangan kecerdasan pada masa ini

PENDAHULUAN. Masing-masing anak memiliki bakat dan potensi yang telah dibawanya dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, bahasa merupakan alat menyatakan pikiran dan

SURAKARTAA. SKRIPSI persyaratan. Sarjana S-1. Disusun Oleh : DWI A USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. menjunjung tinggi nilai pendidikan dan dengan pendidikan manusia menjadi lebih

e-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebutuhan anak usia dini terlayani sesuai dengan masa. perkembangannya. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia menuju era globalisasi. Suatu era yang

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditunjukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut. Hal ini tertera didalam Undang-Undang

I PENDAHULUAN. diajarkan agar siswa dapat menguasai dan menggunakannya dalam berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Generasi masa depan suatu bangsa bisa dilihat dari kualitas anak-anak saat ini. Setiap orang tua atau pendidik harus mengetahui bagaimana cara memperlakukan, membina, membimbing, dan mengembangkan seluruh potesi yang dimiliki oleh anak agar ia memiliki berbagai kecerdasan dan bisa menjadi bagian dari generasi yang unggul. Para pakar pendidikan berpendapat bahwa pendidikan yang baik adalah pendidikan yang dapat memenuhi kebutuhan para peserta didiknya. Khususnya dalam kemampuan mengenal bahasa, akan tetapi proses pengenalan bahasa pada anak masih diberikan dengan cara menghapal sehingga dalam proses kebahasaan mereka kurang optimal. Pendidikan yang baik akan meningkatkan kecerdasan yang dimiliki oleh setiap anak. Jika kecerdasan mereka diasah dan dikembangkan dengan baik, maka akan terciptalah anak-anak yang unggul. Setiap anak bertumbuh dan berkembang melalui sistem stimulasi yang diberikan oleh lingkungan tempat anak tumbuh.

2 Berdasarkan fakta, anak yang sejak dini menerima berbagai pengalaman pembelajaran akan lebih berpeluang untuk berkembang secara optimal. Agar kemampuan anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pemerintah telah menggalakkan Taman Kanak-Kanak yang merupakan bagian dari Pendidikan Anak Usia Dini. Usia dini merupakan masa peka, di mana terjadi kematangan fungsi fisik dan psikis, siap merespon stimulasi yang diberikan lingkungan. Oleh karena itu, Pendidikan Anak Usia Dini merupakan masa peletakan dasar-dasar berbagai kemampuan. Adanya berbagai media seperti alat peraga yang dapat menarik minat anak sangat menunjang proses pembelajaran mengenal kata pada anak usia dini. Media pembelajaran pada anak usia dini bisa didapat dari lingkungan dalam dan luar sekolah. Respon yang terjadi dengan lingkungan akan memungkinkan optimalisasi tumbuh kembang anak. Setiap anak yang dilahirkan telah memiliki potensi untuk menjadi kreatif. Perkembangan potensi kreatif ini sangat dipengaruhi oleh stimulasi yang diberikan di sekitar lingkungannya. Simulasi dalam proses pembelajaran harus sesuai dengan kebutuhan siswa, sehingga dapat mempengaruhi hasil yang didapatkan. Anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar terhadap lingkungannya yang ditandai dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan, gemar menelusuri dan aktif melakukan berbagai kegiatan.

3 Belajar sambil bermain diharapkan dapat membuat peserta didik merasa senang dan bahagia dalam mengikuti proses pembelajaran. Mempersiapkan segala macam keperluan serta materi yang sesuai dengan perkembangan zaman. Rencana pembelajaran dibuat secara lengkap termasuk pemilihan metode yang tepat dalam mengaplikasikan materi pembelajaran, tetapi banyak guru yang mengabaikan hal ini. Program pembelajaran berbahasa anak usia dini sebaiknya mengarah pada pembelajaran Developmentally Approriate Practices yaitu pengembangan program pembelajaran harus berbasis pada perkembangan kebutuhan anak, serta disesuaikan dengan karakteristik dan kepentingan anak. Tindakan guru memprogramkan pembelajaran berdasarkan Pengembangan Program Pembelajaran mungkin akan lebih efektif dan tepat sasaran, apabila pembelajaran berpusat pada siswa. Sehingga pekerjaan guru yang ditujukan kepada anak menjadi lebih optimal dan produktif sebab telah berorientasi pada perkembangan dan kebutuhan anak. Suatu rancangan Pengembangan Program Pembelajaran harus betul-betul berpihak pada beberapa dimensi yang mendasar sehingga aspek perkembangan, karakteristik, dan kebutuhan anak terakomodasi secara efektif dan optimal. Dimensi-dimensi yang ada dalam pertumbuhan dan perkembangan anak perlu diidentifikasi agar guru dapat dengan mudah merancang kegiatan pelaksanaan program. Salah satu dimensi yang dapat diidentifikasi oleh guru dalam penyelenggaraan pembelajaran berbasis Pengembangan Program Pembelajaran

4 adalah prinsip yang mengarahkan bahwa setiap perkembangan anak adalah saling terkait, artinya perkembangan dalam satu aspek dapat membatasi atau memudahkan atau melancarkan perkembangan kemampuan lainnya. Contohnya, keterampilan berbahasa anak, akan mempengaruhi kemampuannya dalam melakukan hubungan sosial dengan orang dewasa dan anak lainnya. Kemampuan berbahasa Inggris sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan bangsa Indonesia dalam mengetahui bahasa Internasional. Bahasa Inggris harus digunakan sebagai bahasa untuk berinteraksi dengan dunia internasional. Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kota Bandarlampung jumlah TK di Tanjungkarang Pusat adalah 20 TK. Salah satunya adalah TK Palm Kids. TK Palm Kids Bandarlampung merupakan TK yang pertama kali menggunakan konsep bilingual pada anak usia 1 6 tahun di Bandarlampung. Setiap kelasnya hanya memiliki maksimal 14 anak dengan 2 orang guru. Diperlukan media dan alat peraga pembelajaran bahasa Inggris untuk meningkatkan kualitas bahasa anak. Semakin banyak simulasi atau latihan menggunakan bahasa Inggris yang diperoleh anak saat berinteraksi dengan lingkungannya semakin cepat pula peningkatan kemampuan bahasa Inggris anak. Anak Usia dini belajar berkomunikasi dengan orang lain lewat berbagai cara. Meskipun cara anak yang satu dengan yang lain berbeda, ada hal-hal umum yang terjadi pada hampir setiap anak. Perkembangan bahasa lisan dan bahasa tulis anak

5 masih bersifat sederhana. Perbedaan individual dalam pemerolehan bahasa sangat penting bagi pelaksanaan pembelajaran bahasa anak, khususnya pada waktu mereka belajar memahami konteks pembicaraan (menyimak), berbicara, dan mengenal tulisan sederhana. Itulah sebabnya kecerdasan linguistik, baik bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris pada anak perlu dikembangkan sedini mungkin melalui pendidikan formal (TK) maupun nonformal. Peran orang tua sangat penting pada pendidikan nonformal. Guru mengharapkan orang tua dapat bekerja sama untuk membimbing anak usia dini dalam membimbing mengenal kata di rumah, supaya anak terbiasa dengan situasi belajar di rumah. Namun dalam kenyataannya orang tua lebih menyerahkan semua perkembangan pendidikan melalui pembelajaran formal. Kompetensi dasar dalam kemampuan berbahasa pada tingkat usia 4 5 tahun (Kindergarten 1), diharapkan anak-anak sudah mampu mendengarkan, berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata dan mengenal simbolsimbol yang melambangkannya. Tabel 1.1 Daftar Mengenal Hubungan Bahasa Lisan Dengan Tulisan Semester Genap 2013/2014 TK Palm Kids Bandarlampung Kelas Penilaian Kurang Cukup Baik Jumlah K 1 A 5 3 2 10 K 1 B 7 1 2 10 Jumlah 12 4 4 20 Sumber : Observasi Peneliti

6 Dengan kriteria penilaian Baik : Apabila siswa sudah mengenal dengan baik hubungan bahasa lisan dengan tulisan Cukup : Apabila siswa cukup mengenal hubungan bahasa lisan dengan tulisan Kurang : Apabila siswa kurang mengenal hubungan bahasa lisan dengan tulisan Berdasarkan data tersebut guru bahasa Inggris harus mengetahui kesulitan-kesulitan dalam menemukan kegiatan-kegiatan di dalam kelas yang dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan prestasi belajar. Kondisi tersebut kemungkinan disebabkan oleh kekurangmampuan guru dalam mempersiapkan materi ajar dengan baik. Seorang guru harus memiliki keterampilan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran agar kegiatan tersebut menjadi sesuatu yang menarik, menyenangkan, bermakna, dapat dimengerti dan tidak menjenuhkan. Inilah yang menjadi kendala utama yang dihadapi oleh sebagian besar guru TK. Padahal di jenjang pendidikan ini diperlukan guru yang mampu, bukan saja secara intelektual, tetapi juga yang piawai mengelola pembelajaran serta sabar dalam menghadapi siswa. Tuntutan wajib guru TK saat ini adalah anak harus dapat membaca, menulis dan berhitung akibat tekanan dari orang tua yang beranggapan anak lulus TK harus bisa membaca, menulis dan berhitung. Sehingga terjadilah pembelajaran yang sangat membosankan dan tidak sesuai dengan kemampuan anak. Keadaan ini semakin

7 diperparah kembali oleh guru dan orang tua dengan mengajarkan membaca dengan menggunakan cara dan metode yang menyamaratakan karakter dan gaya belajar anak bahkan dengan media yang sama. Guru TK semakin terbebani dengan semakin banyaknya Sekolah Dasar (SD) yang menyelenggarakan tes masuk harus bisa bacatulis-hitung. Pemahaman masyarakat tentang pembelajaran calistung cenderung bersifat akademis, seperti hapalan yang belum sesuai dengan anak. Penyampaian materi pembelajaran akademis dengan memakai alat peraga dan alat permainan standar, dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditentukan bagi semua anak. Kemudian metode pemberian tugas pada anak adalah untuk melatih rasa tanggung jawab dalam menyelesaikannya, tetapi akan menjadi beban karena akan berbentuk hasil yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga membelengu kebebasan anak untuk berkreasi dan memilih sesuai kebutuhannya. Seorang guru harus mampu membantu anak untuk memahami sesuatu secara mudah. Contohnya, jaringan tema yang akan dijadikan pengait dalam pembelajaran perlu direncanakan secara praktis sehingga pelaksanaan pembelajaran tematis diharapkan dapat mendukung pemberian informasi tentang penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari dapat diwujudkan secara alami. Tidak semua guru memiliki seni mengajar yang menuntut tertantangnya anak untuk belajar. Ketika anak telah mampu menyelesaikan tantangan yang pertama, sebaiknya

8 anak diberi tantangan berikutnya yang lebih sulit dari tantangan yang pertama. Hal ini dilakukan agar anak tidak bosan dalam melakukan tugas selanjutnya. Kehidupan tahun-tahun awal merupakan tahun-tahun yang paling kreatif dan produktif bagi anak-anak. Sesuai dengan kemampuan, tingkat perkembangan dan kepekaan belajar mereka, kita dapat juga mengajarkan menulis, membaca dan berhitung pada usia dini. Yang penting adalah strategi pengalaman belajar dan ketepatan mengemas pembelajaran yang menarik, mempesona, penuh dengan permainan dan keceriaan, mudah tanpa membebani dan merampas dunia kanakkanak mereka. Masa usia 2 6 tahun, anak sangat senang kalau diberikan kesempatan untuk menentukan keinginannya sendiri, karena mereka sedang membutuhkan kemerdekaan dan perhatian. Pada masa ini juga muncul rasa ingin tahu yang besar dan menuntut pemenuhannya. Mereka terdorong untuk belajar hal-hal yang baru dan sangat suka bertanya dengan tujuan untuk mengetahui sesuatu. Guru dan orang tua hendaknya memberikan jawaban yang wajar. Sampai pada usia ini, anak-anak masih suka meniru segala sesuatu yang dilakukan orang tuanya. Arena bermain perlu dibuat di taman kanak-kanak untuk memfasilitasi tingkat perkembangan fisik yang dilengkapi dengan alat-alat peraga dan alat-alat keterampilan lainnya, karena pada usia 2-6 tahun tingkat perkembangan fisik anak berkembang sangat cepat, dan pada umur tersebut anak-anak perlu dikenalkan

9 dengan fasilitas dan alat-alat untuk bermain, guna lebih memacu perkembangan fisik sekaligus perkembangan psikis anak terutama untuk kecerdasan. Alat peraga Montessori berfungsi untuk menerangkan atau memperagakan suatu mata pelajaran dalam pembelajaran yang disesuaikan dengan tahap perkembangan anak. Alat peraga ini dapat digunakan sebagai alat permainan sehingga anak dapat belajar sambil bermain. Alat peraga ini juga dapat diraba oleh anak dan memiliki warna yang disesuaikan dengan huruf hidup dan mati sehingga dapat menarik minat anak untuk mengenal kata dalam bahasa Inggris. Alat peraga Montessori yang digunakan peneliti untuk mengembangkan keterampilan kemampuan mengenal hubungan bahasa lisan dengan tulisan adalah huruf yang dapat digerakkan (Large Moveable Alphabet), bunyi huruf ( Phonetic Sounds), kotak berwarna pink yang berseri (Pink Series). Setiap anak memiliki cara mereka sendiri untuk memahami pelajaran dalam proses pembelajaran. Untuk itu dibutuhkan kemampuan guru untuk mengidentifikasi kesulitan yang dihadapi anak dan mengevaluasi materi pembelajaran yang telah diberikan kepada anak. Sehingga guru dapat mengetahui strategi pembelajaran yang tepat untuk diberikan kepada anak. Peneliti melakukan penelitian tindakan kelas yang menggunakan Alat Peraga Montessori di TK Palm Kids sebagai landasan utama dalam proses pembelajaran bahasa Inggris tingkat awal dan mengamati bagaimana sebenarnya pelayanan

10 pendidikan kategori TK dengan rentang usia 4-5 tahun dalam proses pembelajaran bahasa Inggris yang diharapkan dapat menghasilkan peserta didik yang lebih berkualitas. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan atas latar belakang masalah yang telah peneliti jabarkan sebelumnya, maka identifikasi masalah penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Proses pembelajaran bahasa Inggris, khususnya dalam kemampuan mengenal hubungan bahasa lisan dengan tulisan (mengenal kata ) belum menarik minat anak. 2. Kurangnya alat peraga dalam menunjang proses belajar mengajar mengenal kata bahasa Inggris. 3. Perencanaan pembelajaran belum sesuai dengan yang diharapkan. 4. Kurangnya kemampuan guru mempersiapkan materi ajar yang baik. 5. Kurangnya kemampuan guru dalam memilih metode yang tepat untuk mengaplikasikan materi pelajaran. 6. Aktifitas pembelajaran masih berpusat pada guru. 7. Guru kurang piawai dalam mengelola pembelajaran 8. Pembelajaran masih membosankan 9. Kurangnya kesadaran dari orang tua untuk bekerja sama dengan guru dalam memberikan materi mengenal kata. 10. Kemampuan mengenal kata bahasa Inggris siswa masih sangat minim.

11 1.3. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas maka batasan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan pembelajaran mengenal kata bahasa Inggris yang dibuat oleh guru dengan menggunakan alat peraga Montessori pada TK Palm Kids Bandarlampung. 2. Pelaksanaan proses pembelajaran mengenal kata bahasa Inggris dengan menggunakan alat peraga Montessori pada TK Palm Kids Bandarlampung. 3. Pengelolaan sistem evaluasi pengenalan kata bahasa Inggris dengan menggunakan alat peraga Montessori pada TK Palm Kids Bandarlampung. 4. Peningkatan perkembangan mengenal kata bahasa Inggris dengan menggunakan alat peraga Montessori pada TK Palm Kids Bandarlampung. 5. Pemanfaatan alat peraga Montessori dalam pembelajaran mengenal kata bahasa Inggris. 1.4. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, didapatkan sejumlah masalah dalam penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran mengenal kata bahasa Inggris dengan menggunakan alat peraga Montessori pada TK Palm Kids Bandarlampung? 2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran mengenal kata bahasa Inggris dengan menggunakan alat peraga Montessori pada TK Palm Kids Bandarlampung?

12 3. Bagaimanakah sistem evaluasi pengenalan kata bahasa Inggris dengan menggunakan alat peraga Montessori pada TK Palm Kids Bandarlampung? 4. Bagaimanakah peningkatan perkembangan mengenal kata bahasa Inggris dengan menggunakan alat peraga Montessori pada TK Palm Kids Bandarlampung? 5. Seperti apakah alat peraga Montessori yang digunakan untuk mengenal kata bahasa Inggris? 1.5. Tujuan Penelitian Berdasarkan fokus masalah di atas, penelitian ini secara umum menitikberatkan kepada pendeskripsian metode pembelajaran bahasa Inggris untuk anak-anak untuk mendapat gambaran nyata tentang hal-hal yang dilakukan pendidik dalam merencanakan dan mengelola proses pembelajaran dengan metode yang menyenangkan, khususnya dalam hal mengenal kata. Adapun tujuan penelitiannya adalah untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran bahasa Inggris di PAUD dengan cara : 1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran mengenal kata bahasa Inggris dengan menggunakan alat peraga Montessori. 2. Mendeskripsikan proses pelaksanaan pembelajaran mengenal kata bahasa Inggris dengan menggunakan alat peraga Montessori. 3. Mendeskripsikan sistem evaluasi pengenalan kata bahasa Inggris dengan menggunakan alat peraga Montessori. 4. Mendeskripsikan perkembangan mengenal kata bahasa Inggris dengan menggunakan alat peraga Montessori.

13 5. Mendeskripsikan pemanfaatan alat peraga Montessori yang digunakan dalam mengenal kata bahasa Inggris. 1.6. Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Secara teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam pengembangan ilmu pendidikan, khususnya teknologi Pendidikan dalam kawasan desain dan pembelajaran untuk memperkenalkan proses pembelajaran bahasa Inggris pada anak usia dini dengan menggunakan alat peraga Montessori. 2. Secara praktis Kegunaan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk : a. Peneliti, untuk menambah wawasan, pengalaman dan pengembangan keilmuan Teknologi Pendidikan. b. Pendidik (guru), diperolehnya informasi tentang pentingnya alat peraga dan area bermain dengan nuansa pembelajaran yang kreatif, variatif dan konstruktif dalam pembelajaran. Memiliki kreativitas yang tinggi dalam memberikan pembelajaran bahasa Inggris yang menyenangkan untuk siswa. c. Kepala sekolah, diperoleh informasi tentang temuan penelitian ini merupakan informasi penting yang mengungkap tentang pembelajaran bahasa Inggris yang dilaksanakan di TK Palm Kids, khususnya berkaitan dengan rencana dan implementasi guru melalui pembelajaran terpadu agar anak mampu mengenal

14 berbagai konsep secara mudah dan jelas sehingga pembelajaran bermakna bagi anak. d. Orang tua, diperoleh informasi tentang pentingnya pembelajaran bahasa Inggris anak sejak dini. Memiliki kemampuan dalam meningkatkan kemampuan bahasa Inggris di luar sekolah dan tidak menekan anak dengan pelajaran yang tidak sesuai dengan kemampuan anak. e. Anak-anak, ikut serta secara aktif dalam kegiatan belajar dan mendapatkan pembelajaran yang menyenangkan. Dapat merangsang daya kreativitasnya dalam meningkatkan kemampuan bahasa Inggris serta mampu membaca dengan baik dalam bahasa Inggris. Sehingga kelak mampu menggunakan bahasa Inggris dengan baik di dunia internasional.