I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang dialami Indonesia sejak tahun 1997 telah menaikkan

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. menjadi salah satu tulang punggung perekonomian bangsa kita. Titik berat pembangunan saat ini adalah pembangunan dibidang ekonomi

I. PENDAHULUAN. Pembangunan dibidang industri kimia di Indonesia semakin pesat. perkembangannya. Hal ini dibuktikan dengan telah didirikannya beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Peningkatan pembangunan pada sektor ini diharapkan dapat. memberikan devisa bagi negara, menambah lapangan pekerjaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bidang pembangunan yang paling diharapkan dapat memacu

LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK LINEAR ALKYL BENZENE DARI BENZENE DAN OLEFIN KAPASITAS TON/TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. baik sebagai bahan baku maupun bahan penunjang. Benzil alkohol banyak. solvent, dan sebagai bahan untuk industri kimia yang lain.

1. PENDAHULUAN. diproses lagi menjadi produk-produk baru yang lebih menguntungkan. industri yang dikaitkan dengan sektor ekonomi lain.

I. PENDAHULUAN. memberikan manfaat dalam perkembangan industri di Indonesia. Salah satu

Prarancangan Pabrik Linier Alkil Benzena dengan Proses Detal Kapasitas Ton/Tahun Pendahulan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Paraldehida merupakan senyawa trimer yang dihasilkan dengan mereaksikan

VII. TATA LETAK PABRIK

I. PENDAHULUAN. bahan tambahan yang disebut dengan plasticizer, yaitu bahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Sodium DodekilBenzena Sulfonat Dari DodekilBenzena Dan Oleum 20% dengan Kapasitas ton/tahun.

I. PENDAHULUAN. Indonesia berpengaruh pada pembangunan di sub-sektor industri.

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pembangunan dalam bidang industri yang salah satunya adalah

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dan pada saat ini sedang

I. PENDAHULUAN. memikirkan potensi industrinya. Pertumbuhan industri di Indonesia semakin

Prarancangan Pabrik Isopropanolamin dari Propilen Oksida dan Amonia Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. meningkat. Dengan meningkatnya pembangunan fisik di Indonesia, maka

BAB I. PENDAHULUAN. adalah tricresyl phosphate yang merupakan senyawa organik ( ester) dengan

Prarancangan Pabrik Sodium Dodekilbenzena Sulfonat dari Dodekilbenzena dan Oleum 20% Kapasitas Produksi ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri kimia yang membutuhkan adiponitril sebagai bahan baku di dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang mendorong berdirinya suatu industri adalah adanya kesempatan pasar

PRARANCANGAN PABRIK PROPILEN OKSIDA DARI ISOBUTANA, UDARA DAN PROPILEN KAPASITAS TON/TAHUN

I. PENDAHULUAN. diolah menjadi produk antara berupa aluminium sulfat. Aluminium sulfat termasuk dalam heavy chemical industy yang memegang

VII. TATA LETAK PABRIK

VII. TATA LETAK PABRIK

Prarancangan Pabrik Dodekilbenzena dari Dodekena dan Benzena dengan Proses DETAL Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. sektor industri di Indonesia. Salah satu industri yang banyak berkembang adalah

Prarancangan pabrik sikloheksana dari benzena Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Kemajuan pembangunan suatu negara dapat diindikasikan dengan pesatnya. kemudahan dalam pemanfaatan dan pemasokan bahan baku.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini Indonesia sedang mengalami perkembangan di berbagai bidang

PENDAHULUAN. industri. Sasaran penting yang ingin dicapai dalam pembangunan bidang. menghemat devisa, dan meningkatkan ekspor untuk menunjang

<Pra (Rancangan (pabri^ metil'klorida dari <MetanoCdan asam Florida ton/tafiun PENDAHULUAN

VII. TATA LETAK PABRIK

TATA LETAK PABRIK. A. Lokasi Pabrik. Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Awalnya carbon black hanya digunakan sebagai agen penguat dalam ban.

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK. Pemilihan lokasi pabrik merupakan hal yang sangat penting dalam

PRARANCANGAN PABRIK SODIUM DODEKILBENZEN SULFONAT DENGAN PROSES SULFONASI OLEUM KAPASITAS TON PER TAHUN

Prarancangan Pabrik Aluminium Fluorida dari Asam Fluosilikat dan Aluminium Hidroksida Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB. VII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini Indonesia sedang mengalami perkembangan di berbagai bidang

Prarancangan Pabrik Aluminium Fluorida dari Asam Fluosilikat dan Aluminium Hidroksida Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

pembersih sepcrti pembersih Iantai, dan Iain-lain. (Kirk and Othmer, 1977;

Laporan Tugas Akhir Prarancangan Pabrik Monochlorobenzene dari Benzene dan Chlorine Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdirinya Pabrik

VII. LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

BAB I PENGANTAR. Prarancangan Pabrik Herbisida Glifosat dari NPMIDA dan Hidrogen Peroksida dengan Kapasitas Ton/Tahun A.

Prarancangan Pabrik Metil Ester Sulfonat dari Crude Palm Oil berkapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR

BAB VII TATA LETAK PABRIK. kelancaran proses produksi. Pabrik T-Butyl Alcohol dengan kapasitas

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, industri di Indonesia berkembang pesat. Di antara subsektor

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK. pabrik, karena harus dapat memberikan keuntungan jangka panjang dan

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Bromopropiopenon dari Propiopenon dan Bromida Kapasitas ton/tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. impor produk tertentu dari luar negeri, padahal bahan dasar produk tersebut

Prarancangan Pabrik Akrolein dari Propilen dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Kiswari Diah Puspita D

BAB VII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

BAB I PENDAHULUAN. cukup luas seperti industri (Purified Terepthalic Acid) PTA, industri etil

BAB I PENDAHULUAN. Amar Ma ruf D

BAB I PENGANTAR. Prarancangan Pabrik Asam Suksinat Dari Maleat Anhydride Dan Hidrogen dengan Kapasitas ton/tahun A.

VII. TATA LETAK PABRIK

Prarancangan Pabrik Metil Akrilat Dari Metanol Dan Asam Akrilat Dengan Proses Esterifikasi Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Dalam masa menuju era globalisasi dan pasar bebas, kemajuan di bidang industri

I. PENDAHULUAN. semakin banyaknya pabrik-pabrik kimia yang didirikan. Hal ini memacu

Prarancangan Pabrik Amil Asetat dari Amil Alkohol dan Asam Asetat Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Sebagai negara yang sedang berkembang, bangsa Indonesia memiliki kewajiban untuk

Pra Rancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Campuran Asam Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

1.2 Kapasitas Pabrik Untuk merancang kapasitas produksi pabrik sodium silikat yang direncanakan harus mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu:

I. PENDAHULUAN. Sebagai negara yang sedang membangun, Indonesia sedang menggalakkan

Prarancangan Pabrik Asetanilida dari Anilin dan Asam asetat Kapasitas ton/tahun Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

VII. TATA LETAK PABRIK

VII. TATA LETAK PABRIK

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Dimetil Eter Proses Dehidrasi Metanol dengan Katalis Alumina Kapasitas Ton Per Tahun.

BAB I. PENDAHULUAN. industrialisasi. Tahap yang sering disebut sebagai era tinggal landas, yaitu suatu

Prarancangan Pabrik Propilen Glikol dari Proplilen Oksida dan Air dengan Proses Hidrasi Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB VII TATA LETAK PABRIK

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Pabrik Mononitrotoluena dari Toluena dan Asam Campuran dengan Proses Kontinyu Kapasitas 25.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik

BAB I PENDAHULUAN Kapasitas Pabrik Dalam pemilihan kapasitas pabrik acetophenone ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yaitu:

I. PENDAHULUAN. Indonesia sangat kaya akan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan sebagai

Prarancangan Pabrik Sodium Tetra Silikat (Waterglass) dari Sodium Karbonat dan Pasir Silika Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Proyeksi tahunan konsumsi bahan bakar fosil di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Butil Akrilat dari Asam Akrilat dan Butanol Kapasitas Ton per Tahun. Pendahuluan

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK. dan dapat memberikan keuntungan-keuntungan lain. Beberapa hal yang

BAB VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK

Pra Perancangan Pabrik Kimia Propylene Glycol Kapasitas ton/tahun

I. PENDAHULUAN. sangat pesat. Setiap tahunnya berdiri industri-industri baru yang berskala besar.

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK

Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Gas Chlor dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL METAKRILAT DARI ASAM METAKRILAT DAN BUTANOL DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS TON/TAHUN

LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK PRA RANCANGAN PABRIK ASAM BENZOAT DENGAN PROSES HIDROLISIS BENZO TRIKLORIDA KAPASITAS 60.

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK

Prarancangan Pabrik Alumunium Sulfat dari Asam Sulfat dan Kaolin Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

PABRIK AMMONIUM SULFAT DENGAN PROSES NETRALISASI PRA RENCANA PABRIK

Prarancangan pabrik isopropil asetat dari asam asetat dan propilen kapasitas ton / tahun

BAB I PENGANTAR 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Krisis ekonomi yang dialami Indonesia sejak tahun 1997 telah menaikkan harga barang-barang terutama barang-barang impor dan yang berbahan baku impor akibat penurunan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar. Salah satu alternatif pemecahan dari persoalan ini adalah dengan mendirikan pabrik-pabrik kimia baru yang merupakan industri hulu bagi pabrik-pabrik lain yang selama ini mendapatkan bahan bakunya dengan cara mengimpor dari luar negeri. Dampak perkembangan industri adalah masalah pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh bahan-bahan sukar terdekomposisi oleh mikroorganisme. Dodekilbenzena atau dikenal dengan nama lain phenyldodecane, atau laurylbenzene adalah salah satu jenis rantai linier turunan benzena yang dapat terurai oleh mikro organisme di lingkungan, dan senyawa tersebut merupakan bahan dasar dari beberapa industri yang dibutuhkan di dalam negeri. B. Kegunaan Produk Dodekilbenzena (linier alkilbenzen) banyak digunakan sebagai bahan baku industri sodium dodekilbenzena sulfonat, detergen, cleansing agents, dan bahan dasar kosmetik sebagai surfactant kimia.

Kebutuhan (kg/tahun) 2 C. Kapasitas Rancangan Dalam menentukan kapasitas pabrik dodekilbenzena, perlu diperhatikan beberapa pertimbangan, yaitu proyeksi kebutuhan akan dodekilbenzena dan ketersediaan bahan baku. 1. Proyeksi kebutuhan produk dodekilbenzena Dengan semakin pesatnya perkembangan di era industrialisasi ini, maka kebutuhan akan dodekilbenzena dalam negeri semakin besar karena banyaknya industri-industri yang menggunakan dodekilbenzena sebagai bahan bakunya. Data kebutuhan dodekilbenzena dari tahun 2004-2009 dapat dilihat pada Tabel 1.1. berikut: Tabel 1.1. Data impor dodekilbenzena di Indonesia No Tahun Kebutuhan (kg/tahun) 1 2004 862655 2 2005 3135173 3 2006 5453739 4 2007 7862532 5 2008 8562354 6 2009 11025333 Sumber: Biro Pusat Statistik, 2009 12000000 10000000 8000000 6000000 4000000 2000000 y = 2E+06x - 4E+09 R 2 = 0.9852 0 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Tahun Gambar 1.1. Grafik kebutuhan dodekilbenzen Indonesia

3 Untuk menghitung kebutuhan impor dodekilbenzena tahun berikutnya maka menggunakan persamaan garis lurus: y = ax + b Keterangan : y = kebutuhan impor dodekilbenzena, ton/tahun x = tahun keb = intercept a = gradien garis miring Diperoleh persamaan garis lurus: y = 8.675.000x 17.370.000.000 (kg/tahun) Dari persamaan di atas diketahui bahwa kebutuhan impor dodekilbenzena di Indonesia pada tahun 2014 adalah: y = 8.675.000x 17.370.000.000 y = 101.450.000 kg/tahun = 101.450 ton/tahun 2. Ketersediaan bahan baku Bahan baku dodekilbenzena adalah benzena dan 1-dodekena yang diperoleh dari PT. Chevron Indonesia di Balikpapan, Kalimantan Timur. Ketersediaan bahan baku dalam negeri dapat mencukupi kebutuhan bahan baku pabrik dodekilbenzena sehingga tidak perlu mengimpor. Dengan memperhatikan kedua hal di atas, maka dalam perancangan pabrik dodekilbenzena ini dapat dipilih kapasitas 45.000 ton/tahun dengan pertimbangan: a. Dapat memenuhi kurang lebih 44% kebutuhan dodekilbenzena dalam negeri yang diperkirakan akan terus mengalami kenaikan. b. Dapat merangsang berdirinya industri-industri kimia lainnya yang menggunakan bahan baku maupun bahan pembantu dodekilbenzena.

4 c. Dapat memperluas lapangan kerja. D. Pemilihan Lokasi Pemilihan lokasi merupakan hal yang penting dalam perancangan suatu pabrik, karena berhubungan langsung dengan nilai ekonomis dari pabrik yang akan didirikan. Faktor pemilihan lokasi meliputi beberapa faktor sebagai berikut: 1. Bahan baku Bahan baku yang digunakan adalah benzene dan 1-dodekena yang diperoleh dari PT. Chevron Indonesia di Balikpapan, Kalimantan Timur. Maka lokasi pabrik dodekilbenzena dipilih di daerah Balikpapan, Kalimantan Timur agar dekat dengan sumber bahan baku. 2. Pemasaran Dodekilbenzena merupakan senyawa intermediate, maka pemilihan lokasi di Balikpapan, Kalimantan Timur adalah tepat karena dekat dengan pelabuhan dan merupakan kawasan industri. 3. Utilitas Utilitas yang diperlukan adalah air, bahan bakar serta listrik. Daerah Balikpapan, Kalimantan Timur dilalui sungai Manggar Ketjil yaitu sungai terdekat dengan kawasan industri yang dapat digunakan untuk keperluan penyediaan utilitas. 4. Tenaga Kerja Tenaga kerja di Indonesia cukup banyak sehingga penyediaan tenaga kerja tidak sulit diperoleh. Tenaga kerja yang berpendidikan menengah atau

5 kejuruan dapat diserap dari daerah sekitar pabrik. Sedangkan untuk tenaga kerja ahli dapat didatangkan dari kota lain. Di samping itu lokasi pabrik mudah dijangkau oleh transportasi angkutan yang beroperasi secara permanen pada daerah lokasi pabrik. 5. Transportasi Lokasi pabrik mudah dijangkau sehingga mudah dalam pengiriman bahan baku maupun pemasaran produk, serta terdapat transportasi yang lancar baik darat maupun laut. 6. Perijinan Lokasi pabrik dipilih pada daerah khusus kawasan industri sehingga memudahkan dalam perijinan pendirian pabrik.