BAB I PENDAHULUAN. menentukan tinggi rendahnya kualitas dan nilai suatu negara, karena itu tujuan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Bab 2 Pasal

BAB I P E N D A H U L U A N. sebagai individu yang bermasyarakat dan berguna. Lebih jauh lagi. Pendidikan Nasional pasal 1 yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek yang mempunyai peranan yang sangat

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. secara konvensional maupun inovatif. Hal tersebut lebih terfokus lagi dalam

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya adalah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. potensi kreatif dan tanggung jawab kehidupan, termasuk tujuan pribadinya. 1

BAB I PENDAHULUAN. berujung pada pencapaian suatu kualitas manusia tertentu yang dianggap dan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Dengan adanya pendidikan maka sumber daya manusia bisa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pada hakikatnya pendidikan adalah sarana untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. 1. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang didalam kegiatannya dilakukan oleh guru dan siswa. Pendidikan juga merupakan elemen yang sangat penting untuk

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin mengglobal dan kompetitif memunculkan tantangan-tantangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini sejalan dengan tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami proses pendidikan yang didapat dari orang tua, masyarakat maupun

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka menjadi. pemerintah, masyarakat, maupun keluarga. Namun demikian, pemerintah

Pendidikan merupakan bentuk perkembangnya potensi menjadi. manusia yang peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan sebagian besar rakyatnya berkecimpung di dunia pendidikan. Maka dari. menurut Undang-undang Sisdiknas tahun 2003:

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi kreatif dan inovatif dalam segala bidang kehidupannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. karena dari pendidikan menggambarkan betapa tingginya peradaban suatu bangsa.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pembangunan dalam dunia pendidikan dilaksanakan dalam. rangka meningkatkan kualitas manusia yang berhubungan dengan proses

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual dan moralitas yang tinggi. manusia yang berkualitas dalam menghadapi era globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pendidikan di Indonesia terus berkembang

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. dengan inovasi dalam bidang pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. berilmu sebagaimana termaktub dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun tentang Sistem pendidikan Nasional pada BAB 11 pasal 3 yang

BAB I PENDAHLUAN. Pembelajaran Fiqih mempunyai kedudukan yang sangat penting dan strategis

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2013 Bab II Pasal 3 disebutkan

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia yang individual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Oleh karena itu, pendidikan menjadi kebutuhan manusia. 1

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. karena maju dan mundurnya bangsa di tentukan oleh keadaan pendidikan yang di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengimbangi perkembangan tersebut dituntut adanya manusia-manusia

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Berbagai penemuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan Islam menurut Suyanto (2008: 83) adalah terbentuknya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berupaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Al-Qur an Allah menjelaskan bahwa Allah akan mengangkat. martabat orang yang berilmu. Oleh karena itu Allah berfirman :

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional tersirat dalam undang-undang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

BAB I PENDAHULUAN. manusia, supaya anak didik menjadi manusia yang berkualitas, profesional,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB 1 PENDAHULUAN. mensosialisasikan kemampuan baru kepada mereka agar mampu. mengantisipasi tuntutan masyarakat yang dinamis. 3

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

BAB I PENDAHULUAN. proses optimalisasi yang memerlukan waktu serta tahapan-tahapan tertentu. yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan berprestasi.

BAB I PENDAHULUAN. hampir disemua aspek kehidupan manusia, dimana berbagai permasalahan hanya

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidikan. Arti penting itu bertolak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting. Guru tidak hanya dituntut untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya dari pembangunan bangsa yang menentukan tinggi rendahnya kualitas dan nilai suatu negara, karena itu tujuan pendidikan di Indonesia diarahkan untuk membangun sumberdaya manusia yang berkualitas. Seiring dengan perkembangan zaman, maka pendidikan mengalami banyak perubahan dan perkembangan yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan pendidikan itu sendiri. Para ahli dalam bidang pendidikan semakin memperluas ilmu pengetahuannya dengan mengembangkan teori-teori dan inovasi dalam dunia pendidikan. Begitu pentingnya pendidikan dalam kehidupan seseorang, keluarga, bangsa, dan negara, maka pemerintah menuangkan fungsi serta menetapkan suatu tujuan pendidikan nasional yang dicantumkan dalam Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB II, dasar, fungsi, dan tujuan, pasal 3 yang berbunyi: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. 1 1 Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Penjelasannya, (Bandung: Citra Umbara, 2003), h. 7. 1

2 Dengan memperhatikan isi hakekat pembangunan nasional dan tujuan pendidikan nasional, pendidikan yang dimaksud tidak hanya bertujuan untuk membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan saja, akan tetapi juga mencakup semua aspek dalam pendidikan yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Oleh karena itu, dalam mengelola dan melaksanakan proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam suatu lembaga pendidikan khususnya sekolah harus dikelola dengan optimal. Sebagaimana yang telah diterangkan dalam buku Metodik Khusus Pengajaran Pendidikan Agama Islam bahwa PAI di sekolah merupakan suatu usaha secara sadar dilakukan guru untuk mempengaruhi siswa dalam rangka pembentukan manusia beragama. 2 Untuk menjembatani persoalan tersebut keberadaan guru PAI khususnya, memiliki peranan yang besar dalam menuntaskan keberhasilan pembelajaran PAI di sekolah. Sehingga nantinya diharapkan semua siswa kelas VIII SMP Negeri 16 Banjarmasin mampu memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam dengan baik dalam kehidupan sehari-hari agar menjadi siswa yang memiliki nilai plus, yakni unggul dalam ilmu umum dan unggul dalam ilmu agama Islam. Mengingat keberhasilan pendidikan tidak hanya dipengaruhi oleh guru semata, akan tetapi banyak komponen pendidikan yang terlibat dalam proses pendidikan tersebut antara lain; tujuan yang hendak dicapai, pendidik, peserta 2 Departemen Agama RI, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam (Jakarta: Proyek Pembinaan Sarana dan Prasarana PT/IAIN, Dirjen Bagais, 1985), h. 33.

3 didik, metode, materi, alat dan lingkungan. 3 Oleh karena itu, pendidik maupun peserta didik sebagai subjek pendidikan dituntut untuk dapatmemanfaatkan seoptimal mungkin sarana dan prasarana yang dimiliki demi tercapainya tujuan yang diinginkan.dengan demikian, maka seorang pendidik harus tetap memegang peran pentingnya terhadap keberhasilan tersebut.pendidik juga dituntut untuk memiliki kemampuan ganda, maksudnya adalah sebagai pendidik dan sekaligus pengajar. Metode pembelajaran yang tidak tepat akan mengganggu kelancaran jalannya proses belajar mengajar sehingga banyak tenaga dan waktu terbuang. Oleh karena itu, metode yang digunakan oleh seorang guru, baru dinilai berdaya guna dan berhasil guna jika mampu dipergunakan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut diperlukan metode yang tepat dan sesuai dengan materi yang akan diajarkan dan diantara metode tersebut adalah metode resitasi. Halini sesuai dengan pendapat Zuhairini yang mengatakan bahwa metode resitasi tepat digunakan apabila guru mengharapkan semua pengetahuan yang telah diterima anak lebih lengkap.untuk mengaktifkan anak-anak mempelajari sendiri suatu masalah dengan membaca sendiri, mengerjakan sendiri soal-soal dan mencoba sendiri mempraktekkan pengetahuannya dan metode ini merangsang anak untuk lebih aktif dan rajin. 4 3 Sutari Imam Barnadib, Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis (Yogyakarta: Sumbangsih Offset, 1989), h. 35. 4 Zuhairini, Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya: Usaha Nasional,1983), h. 97.

4 Dari pendapat tersebut di atas maka dapat dijadikan dasar untuk menerapkan metode resitasi sebagai metode penunjang yang dapat membantu siswa dalam meningkatkan dan mengembangkan hasil belajarnya. Menurut pendapat Armai Arief, metode resitasi adalah cara menyajikan bahan pelajaran dimana guru memberi sejumlah tugas terhadap murid-muridnya untuk mempelajari sesuatu, kemudian mereka disuruh untuk mempertanggungjawabkannya. Tugas yang diberikan oleh guru bisa berbentuk memperbaiki, memperdalam, mengecek, mencari informasi, atau menghapal pelajaran yang akhirnya membuat kesimpulan tertentu. 5 Menurut pendapat Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain ialah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.masalah tugas yang diberikan siswa dapat dilakukan di kelas, di halaman sekolah, di laboratorium, di perpustakaan, di bengkel, di rumah siswa atau dimana saja asal tugas itu dapat dikerjakan. 6 Zakiah Drajat dkk berpendapat bahwa metode resitasi ialah suatu cara dalam proses belajar mengajar bilamana guru memberi tugas tertentu dan murid mengerjakannya, kemudian tugas tersebut dipertanggung jawabkan kepada guru. Dengan cara demikian, diharapkan agar murid belajar secara bebas tapi 5 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers), 2002, h. 164. 6 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta), 2006, h. 85.

5 bertanggung jawab dan murid-murid akan berpengalaman mengetahui berbagai kesulitan kemudian berusaha untuk ikut mengatasi kesulitan itu. 7 Dengan adanya pemberian tugas belajar di luar jam sekolah sedikit banyak akan menambah dan memperdalam pengetahuan siswa. Dengan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sebagai program pendidikan agama diharapkan agar nantinya siswa mampu memahami dan menguasai pelajaran dengan baik, sehingga tujuan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dapat dicapai secara maksimal.hal ini pula yang nampaknya ingin dicapai SMP Negeri 16 Banjarmasin sehingga guru PAI diharapkan pandai menerapkan metode, memilih materi dan sumber belajar yang tepat.sementara, bahan pelajaran Pendidikan Agama Islam yang begitu banyak untuk disampaikan kepada siswa, maka guru memandang perlu untuk memberikan tugas di luar jam sekolah dengan tujuan semua materi dapat dimiliki siswa secara tuntas dan mampu memahami, menguasai, serta menghayati sekaligus dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian di kelas VIII, karena untuk kelas VII penerapan metode resitasi ini belum menunjukkan hasil yang signifikan sedangkan untuk kelas IX mereka tidak boleh diganggu karena sedang konsentrasi menghadapi ujian akhir tahun ajaran 2013-2014, dan pada saat kelas VIII inilah siswa biasanya mengalami masa produktifnya. Dan di SMP Negeri 16 Banjarmasin ini terdapat indikator-indikator yang mendukung dalam pelaksanaan metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam, baik dalam hal guru 7 Zakiah Drajat dkk, Metode Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: PT. Bumi Aksara), 1995, h. 93.

6 yang mayoritas berpendidikan sesuai dengan bidangnya, kondisi siswa yang antusias dan semangat dalam mengikuti pembelajaran serta adanya fasilitas yang memadai sebagai wahana untuk pencapaian kompetensi. Misalnya: di masjid, di musholla, dan di perpustakaan sebagai penunjang tercapainya kompetensi siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang penerapan metode resitasi pada Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan minat siswa kelas VIII SMP Negeri 16 Banjarmasin maka dapat disimpulkan hal sebagai berikut: a. Persiapan: Pada langkah ini perlu mempersiapkan mental murid untuk menerima tugas yang akan diberikan kepada mereka pada pelajaran inti, untuk itu perlu memberikan kejelasan tentang suatu bahan pelajaran yang dilaksanakan dengan metode ini, diberikan contoh-contoh yang serupa dengan tugas jika keterangan telah cukup. b. Pelaksanaan: Pada langkah ini siswa diberikan bimbingan dan pengawasan oleh guru, dab diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja, diusahakan dikerjakan sendiri oleh siswa dan tidak menyuruh orang lain untuk mengerjakannya. Pelaksanaan dapat dilaksanakan dalam berbagai kegiatan belajar baik perorangan atau kelompok, yaitu guru menyuruh siswa mengutip atau mengambil sendiri bagian-bagian pelajaran dari buku-buku tertentu, lalu belajar sendiri atau kerja kelompok dan mempelajari hingga siap sebagaimana mestinya. c. Evaluasi:

7 Pada langkah ini guru memeriksa dan menilai semua tugas untuk mengatahui hasil belajar atau hasil pekerjaan siswa. Minat siswa dalam mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan metode resitasi tergolong tinggi.sedikit banyaknya mempunyai pengaruh terhadap minat siswa. Meskipun pendapat mereka bervariasi tentang adanya metode resitasi dalam pembelajaran Pendidikan AgamaIslam namun mereka banyak yang menyukai metode tersebut. Hal ini akan meresap dalam diri siswa serta, membuat siswa senang apalagi kalau ditunjang oleh perhatian dan semangat belajar yang tinggi..di samping itu, peran orang tua mutlak diperlukan untuk membantu siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah, karena untuk mencapai hasil belajar yang efisien maka faktor guru harus benar-benar diperhatikan dan bentuk resitasi yang digunakan haruslah bervariasi, selain untuk menyesuaikan pada bahan pelajaran juga untuk menghindari kejenuhan siswa dalam belajar maupun dalam mengerjakan tugas. Dari latar belakang masalah tersebut maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian yang lebih mendalam lagi yang kemudian penulis susun kedalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan judul: PENERAPAN METODE RESITASI PADA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MINAT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 BANJARMASIN. B. Rumusan Masalah

8 Dari latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan metode resitasi dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam siswa kelas VIII di SMP Negeri 16 Banjarmasin? 2. Bagaimana minat siswa kelas VIII di SMP Negeri 16 Banjarmasin terhadap pengajaranpendidikan Agama Islam dengan menggunakan metode resitasi? C. Alasan Memilih Judul Ada beberapa alasan yang mendasari penulis untuk memilih judul diatas: 1. Metode resitasi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam,lebih sederhana dan dapat melatih kemandirian siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. 2. Menggugah kesadaran siswa untuk saling kerjasama (kerja kelompok) dan berdiskusi dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang sedang dihadapi terkait dengan tugas yang diberikan guru. 3. Metode resitasi merupakan suatu pengembangan dari beberapa metode yang telah ada dan selama ini memiliki pengaruh yang berarti terhadap hasil belajar peserta didik. Sebab, dengan metode tersebut siswa akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari dan mendapatkan materi pelajaran yang belum sempat guru sampaikan di dalam kelas. D. Tujuan Penelitian

9 Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan: a. Untuk mengetahui penerapan metode resitasi dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam siswa kelas VIII di SMP Negeri 16 Banjarmasin. b. Untuk mengetahui minat siswa kelas VIII di SMP Negeri 16 Banjarmasin terhadap pengajaranpendidikan Agama Islam dengan menggunakan metode resitasi. E. Signifikansi Penelitian Adapun kegunaan penelitian ini adalah: a. Dapat memperkaya dan menambah khasanah Ilmu pengetahuan terutama dalam bidang pendidikan serta mengembangkan metode resitasi sebagai metode alternatif. b. Memberikan sumbangan perbendaharaan ilmu pengetahuan agama Islam dalam rangka memperbaiki pelaksanaan Pendidikan Agama Islam. c. Bagi peneliti sendiri dapat menambah wawasan dan pengalaman tentang penerapan metode pembelajaran khususnya metode resitasi dalam Pendidikan Agama Islam. F. Kajian Pustaka Ada beberapa skripsi sebelumnya yang membahas tentang metode pembelajaran yang berkaitan dengan Pendidikan Agama Islam diantaranya, yaitu: 1. Skripsi yang ditulis oleh Zuhud Supriyono mahasiswa Fakultas Tarbiyah Jurusan PAI, 2000. Dengan judul skripsi Efektivitas Metode Resitasi

10 dalam Pengajaran Al-Qur an Hadits Siswa kelas I SMA Muhammadiyah I Yogyakarta. Dalam skripsi ini membahas tentang keefektifan pelaksanaan metode resitasi dalam menunjang pencapaian tujuan khususnya pada bidang Al-Qur an Hadits. Pelaksanaan metode resitasi dalam pembelajaran Al-Qur an Hadits dapat mengaktifkan dan mengkreatifkan serta memupuk tanggung jawab siswa untuk mengembangkan potensi kualitas pengetahuannya dan prestasi yang diperoleh siswa menunjukkan peningkatan dari prestasi sebelumnya. 8 2. Skripsi yang ditulis oleh Lina Musfiroh mahasiswi Fakultas Tarbiyah Jurusan PAI, 2005. Dengan judul skripsi Efektivitas Penggunaan Metode Pengajaran Pendidikan Agama Islam dalam Menunjang Motivasi Belajar Siswa Kelas II MTs Sunan Pandanaran Yogyakarta. Dalam skripsi tersebut menjelaskan tentang penggunaan metode pengajaran PAI sebagai motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar berhasil dalam menunjang motivasi belajar siswa dan metode yang tepat dalam menunjang motivasi tersebut adalah metode ceramah, demonstrasi, tanya jawab, dan metode pemberian tugas atau resitasi. 9 Sedangkan penelitian ini berbeda dengan dua penelitian tersebut, karena dalam penelitian ini akan dibahas mengenai penerapan metode resitasi dalam Pendidikan Agama Islam yang stressingnya pada bagaimana guru agama 8 Zuhud Supriyono, Efektivitas Metode Resitasi dalam Pengajaran Al-Qur an Hadits Siswa kelas I SMA Muhammadiyah I Yogyakarta, Skripsi, Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2000. 9 Lina Musfiroh, Efektivitas Penggunaan Metode Pengajaran Pendidikan Agama Islam dalam Menunjang Motivasi Belajar Siswa Kelas II MTs Sunan Pandanaran Yogyakarta, Skripsi, Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2005.

11 menerapkan metode resitasi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 16 Banjarmasin dan tentang minat siswa dalam mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan metode resitasi. Untuk itulah penelitian ini diadakan dan diterapkan di SMP Negeri 16 Banjarmasin. G.Sistematika Penulisan Agar penelitian ini lebih sistematis dan fokus, maka penyusun sajikan sistematika pembahasan sebagai gambaran umum penulisan skripsi. Adapun sistematika penulisan tersebut adalah sebagai berikut: Bab I adalah pendahuluan, yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, alasan memilih judul, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, kajian pustaka,dansistematika penulisan. Bab II adalah landasan teoritis yang berisi: Tinjauan tentang Pendidikan Agama Islam meliputi: Pengertian Pendidikan Agama Islam, Dasar Pendidikan Agama Islam, Tujuan Pendidikan Agama Islam. Tinjauan Umum tentang Metode Resitasi meliputi: Pengertian Metode Resitasi, Langkah-Langkah Metode Resitasi, Manfaat Metode Resitasi dalam Pendidikan Agama Islam, Faktor-faktor yang Harus Diperhatikan dalam Metode Resitasi, Bentuk-bentuk Resitasi, Kelebihan dan Kelemahan Metode Resitasi dan Pelaksanaan Metode Resitasi.Tinjauan tentang Minat dan Belajar: Pengertian Minat dan Belajar. Bab III adalah metode penelitian yang berisi: Jenis dan Pendekatan Penelitian,Subyek dan objek Penelitian,Data dan Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data dan Analisis.

12 Bab IV adalah hasil penelitian yang berisi: Gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data dan analisis data. Bab V adalah penutup yang berisi simpulan dan saran-saran.