BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan memiliki keahlian menurut bidangnya masing-masing. menuju pendewasaan dan kematangan dalam berfikir dan bertindak.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar menjadi manusia yang cerdas, terampil dan bermoral

BAB I PENDAHULUAN. dan pendidikan tinggi. Pengajaran sebagai aktivitas operasional pendidikan. dilaksanakan oleh tenaga pendidik dalam hal ini guru.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi dan cita-cita untuk maju. tidak akan mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan.

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar anak

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. perhatian; motivasi; keaktifan siswa; mengalami sendiri; pengulangan; materi

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari guru, guru merupakan sebagai pendidik atau pelaksana dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin lama semakin berkembang dan merupakan kebutuhan mutlak yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan maupun teori belajar dan merupakan penentu utama keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm. 293.

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2007), hlm E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 173.

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan 9 tahun. Anak-anak yang bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (dan

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak seorangpun yang dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN. berikutnya. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata. mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. pengertian. Tesis ini berjudul Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam. Peserta Didik Kelas VII Di SMP Negeri 2 Adiluwih yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan dan kelangsungan hidup Bangsa dan Negara di segala bidang. dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. mengarah pada perbaikan sistem pendidikan.. Usaha tersebut mesti. dilakukan demi menciptakan generasi masa depan berkarakter, yang

BAB I PENDAHULUAN. antara lain pemerintah, guru, sarana prasarana, dan peserta didik itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Potensi sumber daya manusia merupakan aset nasional sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. sekolah, masyarakat dan pemerintah melalui bimbingan pengajaran dan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan dewasaan ini diharapkan anak akan dapat diketahui bahwa pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami proses pendidikan yang didapat dari orang tua, masyarakat maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan memiliki peran penting pada era sekarang ini. Karena tanpa

BAB I PENDAHULUAN. 1 Undang-Undang, Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) 2003, Sinar Grafika, Jakarta, 2006,

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan. Kemungkinan guru dalam menyampaikan materi saat proses

BAB I PENDAHULUAN. berujung pada pencapaian suatu kualitas manusia tertentu yang dianggap dan

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam bidang pendidikan. Pendidikan yang berkualitas adalah yang. Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan adalah:

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pendidikan harus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki peserta didik tersebut. Guru adalah orang yang paling berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. resmi. 1 Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertangung jawab terhadap

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. mengaktualisasikan atau menggali segenap potensi yang dibawanya sejak lahir. Abu Ahmadi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus berlangsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul istilah

BAB I PENDAHULUAN. latihan yang berlangsung di sekolah di sepanjang hayat, untuk mempersiapkan

BAB I PENDAHULUAN. Karakter guru mempunyai pengaruh yang sangat besar sekali

BAB I PENDAHULUAN. Kepribadiannya berlandaskan dengan nilai-nilai baik di dalam masyarakat maupun

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar

BAB I PENDAHULUAN. dari yang tidak tahu menjadi tahu dan dari yang tidak bisa menjadi bisa. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. oleh Nana Sudjana, dalam proses belajar mengajar guru memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia, 2008), hlm Ibid, hlm

BAB II KAJIAN TEORI. dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara afektif dan efesien. Senada dengan

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

BAB II KAJIAN TEORI. yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia handal dan mampu berkompetensi. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran peserta didik untuk meningkatkan mutu pendidikan.

BAB II KAJIAN TEORI. diinginkan untuk siswa dapat diraih dengan baik dan optimal.

BAB I PENDAHULUAN. berperan dengan sebaik-baiknya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL. Rahmatiah SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Islam adalah pembentukan pribadi muslim. Isi pribadi muslim itu adalah

BAB I PENDAHULUAN. motivasi yang lemah, akan malas bahkan tidak mau mengerjakan tugas-tugas. yang berhubungan dengan pelajaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan sebagaimana dirumuskan dalam

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari kegiatan belajar mengajar, bertujuan untuk menghasilkan perubahanperubahan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pendidikan sebagai suatu gejala budaya dalam masyarakat telah berlangsung baik

BAB I PENDAHULUAN. Kisbiyanto, Ilmu Pendidikan, Nora Media Enterprise : Kudus, Cet. 1, 2010, hal. 35.

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (citacita)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara baik dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dan evaluasi yang perlu dilakukan untuk menentukan tingkat pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan Islam menurut Suyanto (2008: 83) adalah terbentuknya

BAB I PENDAHULUAN. komponen, yaitu : pengajar (Dosen, Guru, Instruktur, dan Tutor) siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di

BAB V PEMBAHASAN. pustaka. Sebagaimana yang ditegaskan dalam teknis analisis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Agama Islam sangat penting bagi siswa di mana pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. proses optimalisasi yang memerlukan waktu serta tahapan-tahapan tertentu. yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan berprestasi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional tujuan pendidikan adalah agar siswa secara aktif. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Skripsi. Diajukan Oleh : HILDA AYU NANDA

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan kompotensi dalam belajar mengajar (KBM) agar peserta

BAB II KAJIAN TEORI. murid dalam berbagai peristiwa belajar 15. Jadi strategi pembelajaran. pelajaran yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya masing-masing. Pendidikan di Indonesia di mulai dari pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kencana, Jakarta, 2008, hlm. 17 2

BAB I PENDAHULUAN. siswa. Secara ideal seorang guru semestinya memiliki kemampuan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, Hlm E. Mulyasa, Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum 2013, Remaja Rosdakarya,

BAB II KAJIAN TEORI. suatu maksud atau tujuan tertentu. Maka strategi identik dengan teknik, siasat

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan tersebut menuntut setiap guru untuk terus berupaya melakukan

BAB I PENDAHULUAN. kepada bagaimana peroses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. 1

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak dapat berkembang dengan baik. Pendidikan dapat diartikan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan tingkah laku tersebut, seorang siswa dituntut untuk mencapai hasil

BAB I PENDAHULUAN. Taqwa, (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 1. Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), hlm. 7.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi dan kemampuan diri manusia. 1 Pendidikan dalam pemahaman ini menunjukkan bahwasanya ia mampu menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki keahlian menurut bidangnya masing-masing. Pendidikan bagi manusia, ialah sebagai proses belajar. Proses belajar dalam menuju pendewasaan dan kematangan dalam berfikir dan bertindak. Berdasarkan pandangan tersebut, maka pendidikan merupakan usaha dari manusia dewasa yang telah sadar akan sisi kemanusiaannya dalam melakukan tugas membimbing, melatih, mengajar dan menanamkan nilai-nilai serta dasardasar pandangan hidup kepada generasi muda. Kegiatan inti di setiap lembaga pendidikan adalah proses pembelajaran. Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses komunikasi atau penyampaian materi pelajaran dari guru melalui strategi, metode, model dan pendekatan pembelajaran ke siswa, agar siswa dapat memahami pelajaran dengan cepat dan mudah. Pendekatan dan metode pembelajaran sangat diperlukan untuk membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa, karena apabila siswa tidak berminat dalam belajar maka sulit bagi mereka untuk melaksanakan pembelajaran apalagi mencapai tujuan yang diharapkan. 1 Jalaluddin, Teologi Pendidikan, Jakarta: Raja Grapindo Persada, 2000, h. 32.

Kemampuan merupakan satu kesatuan yang utuh yang menggambarkan potensi, pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dinilai, yang terkait dengan potensi tertentu berkenaan dengan bagian-bagian yang dapat diaktualisasikan dan diwujudkan oleh bentuk tindakan atau kinerja untuk menjalankan profesi tertentu. 2 Berdasarkan hal tersebut, maka kemampuan guru mengarah kepada perbuatan guru yang bisa diamati ketika ia melaksanakan proses pembelajaran guna menawarkan konsep pada siswanya yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik agar siswanya terkesan dalam belajar dengan sebaik mungkin. Kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh guru dapat digunakan dalam proses pembelajaran sebagai pembangkit minat belajar siswanya. Siswa akan tampak berminat terhadap pelajarannya tergantung pada cara atau kemampuan gurunya merangsang munculnya minat belajar siswa tersebut. Salah satu caranya guru harus bisa menunjukkan pada siswanya bahwa belajar itu penting. Apabila siswa sudah menyadari kalau belajar itu merupakan suatu alat untuk mencapai beberapa tujuan yang dianggapnya penting dan ia bisa melihat kalau hasil dari pengalaman belajarnya akan membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan besar ia akan berminat untuk mempelajarinya. Pendidikan agama Islam adalah suatu usaha bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan dapat memahami apa yang terkandung didalam islam secara keseluruhan, 2 Jamal Ma mur Asmani, 7 Kompetensi Guru Menyenangkan dan Profesional, Yogyakarta: Power Books, 2009, h. 38

menghayati makna dan maksud serta tujuannya dan pada akhirnya dapat mengamalkannya serta menjadikan ajaran-ajaran agama islam yang telah dianutnya itu sebagai pandangan hidupnya sehingga dapat mendatangkan keselamatkan dunia dan akhiratnya kelak. 3 Banyak pakar dalam bidang pendidikan agama Islam memberikan rumusan secara berbeda. Secara formal dalam kurikulum berbasis kompetensi disebutkan bahwa pendidikan agama islam ialah: upaya sadar dan terancana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani, bertakwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama islam dari sumber utamanya kitab suci dan sunnah, melalui kegiatan bimbingan pengajaran, latihan serta penggunaan pengalaman. Dibarengi dengan tuntutan untuk menghormati penganut agama dalam masyarakat hingga terwujudnya kesatuan dan persatuan bangsa. 4 Motivasi adalah kekuatan-kekuatan dari dalam individu yang menggerakkan individu untuk berbuat. Motivasi ini dapat dibedakan menjadi dorongan dan kebutuhan. Dorongan adalah keadaan ketidak seimbangan dalam diri individu, karena pengaruh dari dalam dan luar diri individu yang mempengaruhinya untuk berbuat. Sedangkan kebutuhan adalah dorongan yang telah di tentukan secara personal, sosial dan cultural. 5 3 Zakiah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, h. 88 4 Abdurrahman Saleh, Pendidikan Agama dan Pembangunan Watak Bangsa, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005,h. 37-38 5 Zaitun, M.Ag, Sosiologi Pendidikan, Pekanbaru: Mahkota Riau, 2009, h. 131-132

Motivasi dianggap penting dalam upaya belajar dan mengajar untuk mencapai hasil yang optimal. Guru bertanggung jawab melaksanakan sistem pembelajaran agar berhasil dengan baik. Keberhasilan itu tergantung pada upaya guru meningkatkan motivasi belajar siswanya. 6 Berjam-jam tanpa mengenal lelah para pekerja berusaha menyelesaikan pekerjaannya. Di siang bolong, seorang penarik becak mengayuh becaknya untuk mengangkut penumpang, karena demi mencari makan untuk anak istrinya. Serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing pihak itu sebenarnya dilatarbelakangi oleh sesuatu dorongan kebutuhan atau yang secara umum dinamakan motivasi. Motivasi inilah yang mendorong mengapa mereka melakukan suatu kegiatan/pekerjaan. Begitu juga untuk belajar sangat diperlukan adanya motivasi, hasil belajar dapat dicapai secara maksimal oleh siswa apabila siswa tersebut mempunyai perhatian dan motivasi terhadap stimulus belajar. Siswa harus merasakan adanya suatu kebutuhan untuk belajar dan berprestasi, dan ia harus berusaha mengerahkan segala daya upaya untuk dapat mencapainya. Kemampuan guru dalam meningkatkan minat belajar siswa dapat pula dilakukan dengan mengarahkan siswanya pada minat-minat yang secara umum telah ada pada diri siswa tersebut. Hal ini akan tampak oleh guru yang bersangkutan melalui pengenalan dan pemahaman individu siswa. Guru bisa menilai minat siswanya yang umum itu lebih dominan kepada hal apa. Guru 6 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2003, h. 42

juga dapat melakukannya dengan memberikan informasi pada siswa mengenai hubungan antara suatu bahan pelajaran yang akan diberikan dengan bahan pelajaran yang lalu kemudian menguraikan kegunaannya bagi siswa di masa yang akan datang. 7 Namun berdasarkan observasi yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 01 Minas Barat Kecamatan Minas Kabupaten Siak, peneliti menemukan gejalagejala sebagai berikut: 1. Masih ada guru yang hanya terfokus pada materi pelajaran, tanpa memperhatikan bagaimana kondisi psikologi peserta didik. 2. Masih ada guru yang hanya menggunakan metode-metode yang monoton di kelas. 3. Terkadang guru kurang mencerminkan sifat-sifat teladan yang seharusnya dimiliki oleh sorang pendidik. 4. Masih ada peserta didik yang kurang semangat dalam mengikuti proses pembelajaran. 5. Kurangnya respon peserta didik dalam proses pembelajaran, hal ini dapat dilhat ketika guru memberikan suatu pertanyaan untuk dijawab, peserta didik banyak yang diam atau tidak memberikan jawaban apa-apa. Berdasarkan beberapa gejala-gejala yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian ilmiah dengan judul 2010, h. 181 7 Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta,

Kemampuan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Memotivasi Peserta Didik Sekolah Dasar Negeri 01 Minas Barat Kecamatan Minas Kabupaten Siak. B. Penegasan Istilah Sesuai dengan judul penelitian yaitu, Kemampuan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Memotivasi Peserta Didik Sekolah Dasar Negeri 01 Minas Barat Kecamatan Minas Kabupaten Siak maka perlu dijelaskan beberapa istilah yaitu: 1. Kemampuan Guru Kemampuan adalah suatu yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan tugas dan pekerjaan yang dibebankan kepadanya. 8 Kemampuan guru yang penulis maksudkan dalam penelitian ini adalah kemamapuan guru dalam memotivasi peserta didik. 2. Pendidikan Agama Islam Dilihat dari ilmu pendidikan islam, maka secara umum untuk menjadi guru yang baik dan diperkirakan dapat memenuhi tanggung jawab yang dibebankan kepadanya hendaknya bertakwa kepada Allah, berilmu, sehat jasmaniahnya, baik akhlaknya, bertanggung jawab dan berjiwa nasional. 9 8 Kunandar, Guru Profesional Implementasi KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Jakarta: Grafindo Persada, 2008, h. 52. 9 Zakiah Daradjat, Op. Cit, h. 40-41

3. Motivasi Motivasi adalah kekuatan-kekuatan dari dalam individu yang menggerakkan individu untuk berbuat. Motivasi ini dapat dibedakan menjadi dorongan dan kebutuhan. Dorongan adalah keadaan ketidak seimbangan dalam diri individu, karena pengaruh dari dalam dan luar diri individu yang mempengaruhinya untuk berbuat. Sedangkan kebutuhan adalah dorongan yang telah di tentukan secara personal, sosial dan cultural. 10 C. Permasalahan 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat di identifikasikan masalah-masalah yang relevan dengan penelitian ini, yaitu: a. Apakah guru dapat memotivasi peserta didik? b. Bagaimana upaya guru memotivasi peserta didik? c. Apa faktor yang dapat mendukung motivasi belajar peserta didik? d. Apakah peserta didik sudah termotivasi dalam belajar? 2. Pembatasan Masalah Karena keterbatasan penelitian dalam hal waktu, tenaga, biaya, serta menjaga agar penelitian lebih terarah dan fokus, maka diperlukan adanya pembatasan masalah. Dengan pertimbangan tersebut, maka dibatasi pada upaya mengungkap informasi mengenai Kemampuan Guru pendidikan 10 Zaitun, Loc. Cit, h. 131-132

Agama Islam Dalam Memotivasi Peserta Didik Sekolah Dasar 01 Minas Barat Kecamatan Minas Kabupaten Siak. 3. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah diatas penulis merumuskan masalah yang pokok, yaitu: a. Bagaimana kemampuan guru Pendidikan Agama Islam dalam memotivasi peserta didik di Sekolah Dasar Negeri 01 Minas Barat Kecamatan Minas Kabupaten Siak? b. Apa faktor yang mempengaruhi guru Pendidikan Agama Islam dalam memotivasi peserta didik di Sekolah Dasar Negeri 01 Minas Barat Kecamatan Minas Kabupaten Siak? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Merujuk pada rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah: a. untuk mengetahui bagaimana kemampuan guru Pendidikan Agama Islam dalam memotivasi peserta didik di Sekolah Dasar Negeri 01 Minas Barat Kecamatan Minas Kabupaten Siak. b. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi guru Pendidikan Agama Islam dalam memotivasi peserta didik di Sekolah Dasar Negeri 01 Minas Barat Kecamatan Minas Kabupaten Siak.

2. Manfaat Penelitian Hasil penelitian kemampuan guru pendidikan agama islam dalam memotivasi peserta didik di Sekolah Dasar Negeri 01 Minas Barat Kecamatan Minas Kabupaten Siak ini diharapkan memberi sejumlah manfaat, antara lain: a. Bagi guru Hasil penelitian ini bermanfaat bagi guru dalam upaya meningkatkan kemampuan dalam memotivasi peserta didik. b. Bagi Peserta Didik Peserta didik dapat meningkatkan hasil pembelajaran. c. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi Sekolah Dasar Negeri 01 Minas Barat Kecamatan Minas Kabupaten Siak untuk lebih memperhatikan guru sebagai tenaga pendidik yang harus memiliki kemampuan dalam memotivasi peserta didik agar tercapai mutu pendidikan yang lebih baik.