ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN MANUFAKTUR. Ruswan Nurmadi Dosen Tetap STIE Harapan Medan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Modal (Munawir, 2001) adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu keputusan penting yang dihadapi oleh perusahaan adalah keputusan

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya hal ini tanpa mengurangi perhatian terhadap masalah-masalah lain yang

ANALISIS PENGARUH GROWTH, SALES GROWTH, CURRENT RATIO

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian. Progran Pendidikan Strata Satu Jurusan Manajemen

PENGARUH GROWTH OPPORTUNITY, PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN PROPERTI DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada bab sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah:

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB V PENUTUP. modal. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan, maupun sumber daya manusianya. Merupakan tantangan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Struktur Modal dan Nilai Perusahaan. yang terdiri dari saham preferen dan saham biasa.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Yuliati (2010) tentang Pengujian

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengantisipasi persaingan yang semakin ketat sekarang ini banyak perusahaanperusahaan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Dalam kenyataannya ada hal-hal yang membuat perusahaan tidak bisa menggunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Riyanto (2002:209), sumber modal (pendanaan) dapat berasal dari

PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN, STRUKTUR MODAL dan UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA SAHAM

ABSTRAK. Kata kunci: rasio keuangan, CR, ROA, EPS, dan harga saham

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ABSTRAK. Kata kunci: kepemilikan institusional, komposisi dewan komisaris, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, leverage, manajemen laba

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk menguji, apakah Growth, Firm Size, Return

ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan yang merupakan faktor utama yang harus diperhatikan. Bagi setiap perusahaan,

DIPONEGORO BUSINESS REVIEW Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1-9

Syaiful Arif Raden Rustam Hidayat Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berjudul Factors Determining the Capital Structure of Pharmaceutical

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Oleh: Dumas Lusangaji. Pembimbing: Dr. Andarwati, SE., ME. RINGKASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendanaan dapat berasal dari internal yaitu dari modal sendiri dan eksternal yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan

ABSTRAK. Keywords : Likuiditas, Operating Leverage, Profitabilitas, Struktur Aktiva, Pertumbuhan Penjualan dan Struktur Modal (DER).

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Sarjana Manajemen. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan secara financial. Tercapainya kesejahteraan financial dapat dilihat dari

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PERTUMBUHAN PENJUALAN, DIVIDEND PAYOUT RATIO, LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIC YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas,

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

Pengaruh Growth Opportunity, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Properti di Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal, struktur modal telah menjadi salah satu faktor

PROGRAM STUDI S1 DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

OLEH: : CORRY M GULTOM NIM : DEPARTEMEN : AKUNTANSI

John Henry Wijaya. Universitas Widyatama, Bandung,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis.

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Modal dan Strukur Modal

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. asing guna membantu kemajuan perekonomian negara. 1. bertentangan dengan Prinsip-Prinsip Syariah di Pasar Modal, yang ditetapkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan masalah penelitian serta perumusan hipotesis.

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION

Faizatur Rosyadah Suhadak Darminto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini keberlangsungan perusahaan-perusahaan di Indonesia terlihat tidak

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian terutama dalam hal kebijakan agar perusahaan dapat menjawab

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB I PENDAHULUAN. industri perbankan. Selain menyangkut permasalahan modal, tingkat kepercayaan

Sitti Mispa *) Keywords: Return on Assets, Cash Turnover, Inventory Turnover and sales growth.

Keywords : Current Ratio, Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), Dividend Payout Ratio (DPR). vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: ROA, ROE, PER, and Stock Price. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Hasa, 2008) (Lusiana, 2006) (Meyulinda dan Yusfarita, 2010) Weston and Copeland (2010:19)

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : profitabilitas dan risiko bisnis yang ada pada saat itu.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Struktur modal merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan

PENDANA. (Studi. Disusun Oleh: ARI RTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh :

BAB 1 PENDAHULUAN. baik mengunakan hutang (debt financing) ataupun dengan mengeluarkan saham

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena secara sistematis melalui pernyataan hubungan antar variabel.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Utang Pada Perusahaan Manufaktur Periode

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ekonomi global yang terus maju pada saat ini, dapat menimbulkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perbandingan antara modal asing (jangka panjang) dengan modal sendiri.

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PERTUMBUHAN, DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN

Jl. Tamansari No.1 Bandung

BAB V PENUTUP. perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. (yang lebih baik) mengenai prospek perusahaan daripada yang dimiliki investor.

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun Oleh: NOVIA CANDRA UTAMI B PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. Banyak negara (termasuk Indonesia) menganggap sektor industri sebagai motor

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA INDUSTRI ROKOK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber utama yakni yang berasal dari dalam dan luar perusahaan (Rodoni dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan nilai harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya

ABSTRAK. Kata Kunci: Perputaran Modal Kerja, Perputaran Persediaan, Perputaran Piutang, Leverage, Profitabilitas. Universitas Kristen Maranatha

Ria Restu Yuni Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kebijakan dividen (Brigham dan Houston 2011:211), yaitu : perusahaan. Teori MM berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Brigham dan Houston (2001) struktur modal adalah bauran dari hutang,

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA

Transkripsi:

Jurnal Keuangan dan Bisnis Vol. 5, No. 2, Juli 2013 ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN MANUFAKTUR Ruswan Nurmadi (ruswannurmadi@yahoo.com) Dosen Tetap STIE Harapan Medan ABSTRACT The purpose of this research was to analyze the factors influencing the capital structure of manufacturing company registered at the Indonesian Stock Exchange for the period of 2007 2010. The dependent variable of this study was capital structure and its independent variables were firm size, structure of assets, growth of firm, profitability, operating leverage, ownership structure and business risk. Research Method that used was causal associative research. The relationship between variables analyzed through multiple linear regression tests. The population of this study was 139 manufacturing companies registered at the Indonesian Stock Exchange for four years in a row (2007 2010) and 29 of them were selected to be the samples for this study through purposive sampling technique. The result of this study showed that the variables of firm size and structure of assets had a significant positive influence on the capital structure of the companies, while the variables growth of firm, profitability, operating leverage, ownership structure and business risk did not have any significant influence on the capital structure of companies. Keywords : Capital Structure, Firm Size, Asset Structure, Growth of Firm, Profitability, Operating Leverage, Ownership Structure, Business Risk PENDAHULUAN Salah satu keputusan penting yang dihadapi oleh perusahaan adalah keputusan pendanaan atau keputusan struktur modal. Hal ini sangat penting bagi perusahaan karena berkaitan dengan kelangsungan operasional perusahaan, keunggulan bersaing perusahaan maupun dalam menghadapi situasi khusus seperti krisis moneter dan sebagainya. Selain untuk pengembangan usaha, perusahaan memanfaatkan dana publik dari pasar modal untuk menentukan atau memperbaiki struktur modal perusahaan. Di sisi lain, para calon investor juga melihat struktur modal perusahaan sebagai salah satu faktor pertimbangan utama untuk menginvestasikan dananya, terkait dengan risiko dan pendapatan yang diharapkan para calon investor tersebut. Calon investor yang menghindari risiko yang besar akan memilih perusahaan yang memiliki struktur modal yang baik dengan harapan perusahaan tersebut akan memiliki operasional dan perolehan laba yang stabil pula (Situmorang, 2008). Semakin besar pemenuhan pendanaan yang berasal dari internal perusahaan maka akan semakin mengurangi ketergantungan perusahaan dengan pihak luar. Hal tersebut sesuai dengan keputusan pendanaan pecking order theory yang menyatakan bahwa perusahaan cenderung memilih pendanaan yang berasal dari internal perusahaan bila dibandingkan dengan pendanaan dari luar perusahaan. Namun dengan semakin luasnya skala bisnis perusahaan, hal ini mengakibatkan sumber pembiayaan internal sering kali tidak mencukupi. Untuk itu perusahaan dituntut untuk mencari sumber pembiayaan lain selain yang berasal dari internal perusahaan. Menurut Wild, et.al (2005), perusahaan mempertimbangkan beberapa hal dalam mencari pasar keuangan, meliputi jumlah pendanaan yang diperlukan, sumber pendanaan, waktu pembayaran kembali, dan struktur perjanjian pendanaan. Pendanaan yang berasal dari eksternal 170

2013 Ruswan Nurmadi perusahaan merupakan alternatif selain dari sumber pendanaan internal perusahaan. Pendanaan yang berasal dari eksternal perusahaan dapat berupa hutang maupun berasal dari penerbitan saham. Keputusan struktur modal secara langsung berpengaruh terhadap besarnya risiko yang ditanggung pemegang saham beserta besarnya tingkat pengembalian atau tingkat keuntungan yang diharapkan (Brigham dan Houston, 2001). Risiko keuangan tersebut meliputi kemungkinan ketidakmampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya dan kemungkinan tidak tercapainya tingkat laba yang ditargetkan perusahaan. Berdasarkan hal ini, tampak bahwa keputusan struktur modal yang diambil oleh perusahaan merupakan keputusan yang sangat penting yang berkaitan dengan kelangsungan hidup perusahaan, baik mengenai risiko yang akan dihadapi maupun dengan tingkat pengembalian yang diharapkan perusahaan. Banyak penelitian mengenai faktorfaktor yang mempengaruhi pemilihan struktur modal perusahaan, antara lain penelitian yang dilakukan Saidi (2004), Prabansari dan Kusuma (2005), dan Harjanti dan Tandelilin (2007). Perbedaanperbedaan antara penelitian terdahulu terlihat didalam penggunaan faktor yang diteliti maupun hasil penelitian masing masing. Hasil penelitian Saidi (2004) mengungkapkan variabel ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas dan struktur kepemilikan berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal, sementara risiko bisnis tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Hasil penelitian Prabansari dan Kusuma (2005) mengungkapkan risiko bisnis berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal, sementara profitabilitas, struktur kepemilikan, ukuran perusahaan dan pertumbuhan aset berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal perusahaan. Hasil penelitian Harjanti dan Tandelilin (2007) mengungkapkan risiko bisnis berpengaruh negatif, sementara profitabilitas, struktur kepemilikan, ukuran perusahaan dan pertumbuhan aset berpengaruh positif perusahaan. TINJAUAN PUSTAKA Modal (Munawir, 2001) adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan dalam pos modal (modal saham), surplus atau laba yang ditahan atau kelebihan aset yang dimiliki perusahaan terhadap seluruh hutangnya. Modal menggambarkan hak pemilik atas perusahaan yang timbul sebagai akibat investasi yang dilakukan pemilik maupun para investor. Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing dengan modal sendiri. Modal asing dalam hal ini diartikan sebagai hutang, baik jangka panjang maupun jangka pendek, sedangkan modal sendiri bisa terdiri dari laba ditahan (retained earning) dan bisa juga dari saham preferen dan saham biasa dari para pemilik saham. Menurut Brigham dan Houston (2001), struktur modal yang optimal pada suatu perusahaan adalah kombinasi dari hutang dan ekuitas yang memaksimumkan harga saham perusahaan. Menurut Hanafi (2004), perusahaan dapat melakukan perubahan struktur modal untuk mencapai struktur modal yang optimal dalam perusahaan. Miler dan Modigliani / MM Approach (1961) menyatakan bahwa struktur modal tidak mempengaruhi nilai perusahaan, karena diasumsikan pertumbuhan perusahaan adalah nol atau EBIT (Earning Before Interest and Taxes) selalu sama. Mereka berpendapat bahwa risiko total bagi seluruh pemegang saham tidak berubah walaupun struktur modal perusahaan mengalami perubahan. Kemudian pada awal tahun 1960-an, kedua ekonom tersebut memasukkan faktor pajak ke dalam analisis mereka. Mereka sampai pada kesimpulan bahwa nilai perusahaan dengan hutang, lebih tinggi dibandingkan nilai perusahaan tanpa hutang. Struktur modal merupakan masalah penting dalam pengambilan keputusan mengenai pembelanjaan perusahaan. Untuk mengukur struktur modal tersebut digunakan rasio struktur modal yang 171

170-178 Jurnal Keuangan & Bisnis Juli disebut leverage ratio. Leverage ratio adalah perbandingan yang bertujuan untuk mengukur seberapa besar suatu perusahaan dibiayai oleh hutang. Penelitian ini akan menggunakan rasio leverage antara hutang jangka panjang dengan total aset sebagai indikator variabel dependen struktur modal. Menurut Brealey dan Myers (2003), faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal muncul dari teori teori tentang struktur modal. Teori yang memiliki pengaruh paling besar adalah pecking order theory. Faktor faktor yang mempengaruhi struktur modal antara lain ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage operasi, struktur kepemilikan dan risiko bisnis. Ukuran perusahaan adalah tolak ukur besar kecilnya perusahaan dengan melihat besarnya nilai ekuiti, nilai penjualan atau nilai total aset yang dimiliki perusahaan (Riyanto, 1995). Chen dan Jiang (2001) menyatakan bahwa perusahaan besar cenderung melakukan diversifikasi usaha lebih banyak daripada perusahaan kecil. Oleh karena itu kemungkinan kegagalan dalam menjalankan usaha atau kebangkrutan akan lebih kecil. Struktur aset menggambarkan sebagian jumlah aset yang dapat dijadikan jaminan (collateral value of assets). Kebanyakan perusahaan industri yang sebagian besar modalnya tertanam dalam aset tetap akan mengutamakan pemenuhan modalnya dari modal yang permanen yaitu modal sendiri, sedangkan hutang bersifat sebagai pelengkap (Riyanto, 1995). Menurut Riyanto (1995), terdapat hubungan positif antara struktur aset dan struktur modal. Semakin tinggi rasio struktur aset (semakin besar jumlah aset tetap), maka perusahaan pun akan memiliki jaminan kemampuan yang lebih besar dalam melakukan pendanaan eksternal yang berarti berpotensi meningkatkan leverage perusahaan. Pertumbuhan perusahaan yaitu kesempatan perusahaan untuk melakukan investasi pada hal-hal yang menguntungkan yang merupakan kesempatan perusahaan untuk meningkatkan ukurannya. Teori agensi menggambarkan hubungan yang negatif antara pertumbuhan perusahaan dan tingkat hutang. Maksudnya adalah perusahaan dengan tingkat pertumbuhan tinggi memiliki kecenderungan untuk menghasilkan arus kas yang tinggi di masa yang akan datang sehingga memungkinkan perusahaan untuk memiliki biaya modal yang rendah. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan, semakin rendah pula rasio hutang terhadap ekuitas. Di sisi lain, perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi cenderung akan melewatkan kesempatan dalam berinvestasi pada kesempatan investasi yang menguntungkan (Chen and Jiang, 2001). Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan selama periode tertentu. Pecking order theory menyatakan bahwa perusahaan lebih menyukai pendanaan internal. Perusahaan dengan profitabilitas tinggi tentu memiliki dana internal yang lebih banyak daripada perusahaan dengan profitabilitas rendah. Karena itu profitabilitas akan berhubungan negatif dengan leverage perusahaan. Brigham dan Houston (2001) mengatakan bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif kecil. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal. Beberapa penelitian terdahulu yang pernah dilakukan khususnya penelitian empiris yang dilakukan oleh Khrisnan dan Moyer (1996), Mayangsari (2001) serta Bhaduri (2002) menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan. Semakin tinggi keuntungan yang diperoleh berarti semakin rendah kebutuhan dana asing (hutang) sehingga semakin rendah pula rasio struktur modalnya. Menurut Hanafi (2004), leverage operasi bisa diartikan sebagai seberapa besar perusahaan menggunakan beban tetap operasional. Sedangkan menurut Brigham dan Houston (2001), jika sebagian besar dari total biaya perusahaan adalah biaya tetap maka perusahaan itu dikatakan memiliki leverage operasi. Dengan mempergunakan leverage operasi, diharapkan perubahan penjualan akan mengakibatkan perubahan laba sebelum bunga dan pajak yang lebih besar. Efek multiplier biaya operasi tetap terhadap laba 172

2013 Ruswan Nurmadi sebelum bunga dan pajak (earnings before interest and taxes / EBIT) disebut dengan tingkat leverage operasi (degree of operating leverage / DOL). Jahera dan Lloyd (1996) menyatakan bahwa struktur kepemilikan (ownership structure) merupakan struktur kepemilikan saham, yaitu perbandingan antara jumlah saham yang dimiliki oleh manajemen (insiders) dengan jumlah saham yang dimiliki investor. Tinggi atau rendahnya perbandingan kepemilikan saham ini akan berpengaruh terhadap kebijakan struktur modal yang diambil perusahaan. Risiko Bisnis merupakan ketidakpastian akan perkiraan pendapatan operasi perusahaan di masa yang akan datang. Perusahaan dengan risiko yang tinggi seharusnya mempergunakan hutang yang lebih sedikit untuk menghindari kemungkinan terjadinya kebangkrutan pada perusahaan. Risiko bisnis akan mempersulit perusahaan dalam melaksanakan pendanaan eksternal sehingga secara teori akan berpengaruh negatif terhadap leverage perusahaan. Didalam menentukan struktur modal, ada faktor-faktor yang harus diperhatikan karena akan mempengaruhi struktur modal tersebut. Menurut Weston dan Brigham (2001) struktur aset, leverage operasi, tingkat pertumbuhan perusahaan, serta profitabilitas sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal. Jahera dan Lloyd (1996) menambahkan faktor struktur kepemilikan saham perusahaan sebagai faktor yang mempengaruhi struktur modal. Oleh karena itu penelitian ini akan melihat pengaruh ukuran perusahaan, struktur aset, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, leverage operasi, struktur kepemilikan dan risiko bisnis terhadap struktur modal. Hipotesis dalam penelitian ini adalah : H1 : Ukuran perusahaan, struktur aset, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, leverage operasi, struktur kepemilikan dan risiko bisnis berpengaruh signifikan secara simultan terhadap struktur modal perusahaan. H2 : Ukuran perusahaan, struktur aset, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, leverage operasi, struktur kepemilikan dan risiko bisnis berpengaruh signifikan secara parsial terhadap struktur modal perusahaan. METODE PENELITIAN Variabel yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang memperngaruhi struktur modal perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI adalah struktur modal itu sendiri sebagai variabel dependen, dan sebagai variabel independennya terdiri dari ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage operasi, struktur kepemilikan, dan risiko bisnis. Struktur modal adalah perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya aset yang dimiliki perusahaan. Struktur aset merupakan perbandingan antara aktiva tetap dan total aset yang dimiliki perusahaan. Pertumbuhan perusahaan adalah selisih dari total aset periode berjalan dengan total aset di periode sebelumnya, dibagi dengan total aset periode sebelumnya. Profitabilitas dalam hal ini menggunakan ROA sebagai indikator pengukuran, yaitu merupakan perbandingan antara laba sebelum beban bunga dan pajak (EBIT) dengan total aset. Selanjutnya untuk leverage operasi diperoleh dari selisih EBIT periode berjalan dengan periode sebelumnya dibagi dengan EBIT periode berjalan, kemudian dibagi lagi dengan selisih penjualan periode berjalan dengan periode sebelumnya dibagi dengan penjualan periode berjalan. Struktur kepemilikan adalah struktur kepemilikan saham, yang diukur melalui perbandingan antara jumlah saham yang dimiliki oleh manajemen dengan jumlah saham yang dimiliki oleh investor. Risiko bisnis merupakan gambaran ketidakpastian yang dihadapi perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Skala yang dipergunakan diperoleh dari standar deviasi EBIT dibagi dengan total aset. 173

170-178 Jurnal Keuangan & Bisnis Juli Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal, menggunakan data yang diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia. Dengan populasi seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama empat tahun berturut-turut (2007, 2008, 2009, dan 2010), yang berjumlah 139 perusahaan. Diperoleh sampel sebanyak 29 perusahaan berdasarkan kriteria memiliki nilai ekuitas posittif selama periode penelitian (2007-2009) dan memperoleh laba selama periode penelitian (2007-2009). Teknik analisis yang dipergunakan adalah model regresi berganda atau Multiple Regression (Ghozali, 2005). Hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel independen (X) dijelaskan dalam model regresi berganda (multiple regression model) sebagai berikut: Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5 + b6x6 + b7x7 +e Keterangan : Y = Struktur Modal a = Konstanta b1-b7 = Koefisien Regresi X1 = Ukuran Perusahaan X2 = Struktur Aset X3 = Pertumbuhan Perusahaan X4 = Profitabilitas X5 = Leverage Operasi X6 = Struktur Kepemilikan X7 = Risiko Bisnis e = Error Term Untuk keabsahan hasil analisis regresi linier berganda ini nantinya, sebelum pengujian hipotesis dilakukan, harus terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Pengujian hipotesis dilakukan dengan mempergunakan uji parsial dan uji simultan. Uji simultan (F test) dipergunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen. Sedangkan Uji parsial (t-test) dipergunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005). HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN Hasil pengujian asumsi klasik memperlihatkan bahwa data telah berdistribusi secara normal, tidak terdapat gejala multikolinieritas dan heteroskedastisitas, serta tidak ada korelasi antar variabel pengganggu dari satu periode dengan periode lainnya. Dengan demikian data-data yang digunakan sebagai variabel dalam penelitian ini telah memenuhi asumsi klasik, dan dapat diteruskan untuk melakukan pengujian hipotesis. Uji-F dipergunakan untuk pengambilan kesimpulan pada uji secara simultan. Apabila F hitung > F tabel, maka ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage operasi, struktur kepemilikan dan risiko bisnis berpengaruh signifikan secara simultan terhadap struktur modal perusahaan, dimana tingkat signifikansi yaitu apabila nilai probabilitas α < 0,05. Nilai F hitung sebesar 4,699 dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 dan nilai F tabel sebesar 2,096, maka F hitung 4,699 > F tabel 2,096 dengan nilai sigma 0,000 < 0,05. Maka ukuran perusahaan, struktur aset, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, leverage operasi, struktur kepemilikan dan risiko bisnis berpengaruh signifikan secara simultan terhadap struktur modal perusahaan. Uji-t dipergunakan untuk pengambilan kesimpulan pada uji secara parsial. Apabila t hitung > t tabel, maka ukuran perusahaan, struktur aset, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, leverage operasi, struktur kepemilikan dan risiko bisnis berpengaruh signifikan secara parsial terhadap struktur modal perusahaan, dimana tingkat signifikansi yaitu apabila nilai probabilitas < α 0,05. Dengan melihat data maka model yang dibangun dalam penelitian ini adalah : Y = -10,405 + 2,877 X1 + 0,447 X2 +2,171 X3 + 0,088 X4-0,073 X5-0,068 X6 + 0,096 X7 174

2013 Ruswan Nurmadi Keterangan : Y a X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 = Struktur Modal = Konstanta = Ukuran Perusahaan = Struktur Aset = Pertumbuhan Perusahaan = Profitabilitas = Leverage Operasi = Struktur Kepemilikan = Risiko Bisnis Nilai variabel konstanta sebesar - 10,405. Jika semua variabel bebas memiliki nilai nol, maka nilai variabel terikat (Struktur Modal) sebesar -10,405. Variabel Ukuran Perusahaan (X1) memiliki nilai koefisien sebesar 2,877. Setiap kenaikan nilai ukuran perusahaan satu satuan, maka nilai variabel struktur modal akan meningkat sebesar 2,877 dengan asumsi nilai variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap. Nilai t hitung dari X1 sebesar 2,229. Dengan t tabel sebesar 1,982, maka t hitung > t tabel. Tingkat signifikansi X1 sebesar 0,028 < 0,05, maka dapat dikatakan variabel Ukuran Perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Struktur Modal Perusahaan. Variabel Struktur Aset (X2) memiliki nilai koefisien sebesar 0.447. Setiap kenaikan nilai struktur aset satu satuan, maka nilai variabel struktur modal akan meningkat sebesar 0,447 dengan asumsi nilai variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap. Nilai t hitung dari X2 sebesar 3,614. Dengan t tabel sebesar 1,982, maka t hitung > t tabel. Tingkat signifikansi X2 sebesar 0,000 < 0,05, maka dapat dikatakan variabel Struktur Aset berpengaruh positif dan signifikan terhadap Struktur Modal Perusahaan. Variabel Pertumbuhan Perusahaan (X3) memiliki nilai koefisien sebesar 2.171. Setiap kenaikan nilai pertumbuhan perusahaan satu satuan, maka nilai variabel struktur modal akan meningkat sebesar 2,171 dengan asumsi nilai variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap. Nilai t hitung dari X3 sebesar 1,387. Dengan t tabel sebesar 1,982, maka t hitung < t tabel. Tingkat signifikansi X3 sebesar 0,168 > 0,05, maka dapat dikatakan variabel Pertumbuhan Perusahaan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Struktur Modal Perusahaan. Variabel Profitabilitas (X4) memiliki nilai koefisien sebesar 0.088. Setiap kenaikan nilai profitabilitas satu satuan, maka nilai variabel struktur modal akan meningkat sebesar 0,088 dengan asumsi nilai variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap. Nilai t hitung dari X4 sebesar 0,736. Dengan t tabel sebesar 1,982, maka t hitung < t tabel. Tingkat signifikansi X3 sebesar 0,463 > 0,05, maka dapat dikatakan variabel Profitabilitas tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Struktur Modal Perusahaan. Variabel Leverage Operasi (X5) memiliki nilai koefisien sebesar -0,073. Setiap kenaikan nilai leverage operasi satu satuan, maka nilai variabel struktur modal akan menurun sebesar -0,073 dengan asumsi nilai variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap. Nilai t hitung dari X5 sebesar -0,475. Dengan t tabel sebesar 1,982, maka t hitung < t tabel. Tingkat signifikansi X5 sebesar 0,636 > 0,05, maka dapat dikatakan variabel Leverage Operasi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Struktur Modal Perusahaan. Variabel Struktur Kepemilikan (X6) memiliki nilai koefisien sebesar -0,068. Setiap kenaikan nilai struktur kepemilikan satu satuan, maka nilai variabel struktur modal akan menurun sebesar -0,068 dengan asumsi nilai variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap. Nilai t hitung dari X6 sebesar -0,754. Dengan t tabel sebesar 1,982, maka t hitung < t tabel. Tingkat signifikansi X6 sebesar 0,453 > 0,05, maka dapat dikatakan variabel Struktur Kepemilikan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Struktur Modal Perusahaan. Variabel Risiko Bisnis (X7) memiliki nilai koefisien sebesar 0,096. Setiap kenaikan nilai risiko bisnis satu satuan, maka nilai variabel struktur modal akan naik sebesar 0,096 dengan asumsi nilai variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap. Nilai t hitung dari X7 sebesar 1,359. Dengan t tabel sebesar 1,982, maka t hitung < t tabel. Tingkat signifikansi X7 175

170-178 Jurnal Keuangan & Bisnis Juli sebesar 0,177 > 0,05, maka dapat dikatakan variabel Risiko Bisnis tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Struktur Modal Perusahaan. Pembahasan Secara simultan, variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage operasi, struktur kepemilikan dan risiko bisnis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Saidi (2004), Prabansari dan Kusuma (2005) serta Harjanti dan Tandelilin (2007). Hal ini membuktikan bahwa secara bersama-sama, seluruh faktor yang dipergunakan dalam penelitian ini mempengaruhi struktur modal perusahaan. Didalam menyusun struktur modal yang baik, manajemen harus memperhatikan faktor-faktor tersebut dan meneliti apa saja pengaruhnya terhadap struktur modal perusahaan yang bersangkutan. Semakin banyak faktor yang dipertimbangkan dalam menyusun struktur modal perusahaan, akan semakin baik pula struktur modal yang akan diterapkan oleh perusahaan tersebut (Weston dan Brigham, 2001). Perusahaan dengan struktur modal yang baik akan berpengaruh positif, baik terhadap operasional perusahaan secara keseluruhan maupun pandangan pihak luar seperti investor dan kreditur. Secara parsial, variabel ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif dan. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Saidi (2004), Prabansari dan Kusuma (2005) serta Harjanti dan Tandelilin (2007). Variabel struktur aset memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal perusahaan. Hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian Harjanti dan Tandelilin (2007). Variabel pertumbuhan perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Harjanti dan Tandelilin (2007), namun bertentangan dengan hasil penelitian Saidi (2004) serta Prabansari dan Kusuma (2005). Variabel profitabilitas tidak memiliki pengaruh yang perusahaan. Hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian Harjanti dan Tandelilin (2007) yang menyatakan profitabilitas berpengaruh negatif, sedangkan Saidi (2004) serta Prabansari dan Kusuma (2005) menyatakan profitabilitas berpengaruh positif dan. Variabel leverage operasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal perusahaan. Hasil penelitian ini bertentangan dengan pendapat Warsono (2003) yang menyatakan dengan mempergunakan leverage operasi, perusahaan mengharapkan EBIT yang lebih besar dengan perubahan volume penjualannya yang akan berpengaruh terhadap proporsi stuktur modal perusahaan bersangkutan. Variabel struktur kepemilikan tidak memiliki pengaruh yang perusahaan. Hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian Saidi (2004) serta Prabansari dan Kusuma (2005) yang menyatakan struktur kepemilikan berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal perusahaan. Variabel risiko bisnis tidak memiliki pengaruh yang perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Saidi (2004) serta Harjanti dan Tandelilin (2007). Hal ini membuktikan bahwa struktur modal perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor, baik yang pengaruhnya besar maupun yang pengaruhnya kecil. Manajemen perusahaan yang baik harus mempertimbangkan berbagai macam faktor, tergantung pada kepentingan perusahaan dan investor, dalam menyusun struktur modal yang proporsional bagi perusahaannya. SIMPULAN dan SARAN SIMPULAN 1. Secara simultan, variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage operasi, struktur kepemilikan dan risiko bisnis memiliki pengaruh yang 176

2013 Ruswan Nurmadi perusahaan. 2. Secara parsial, variabel ukuran perusahaan dan struktur asset memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal, sedangkan variabel pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, leverage operasi, struktur kepemilikan dan risiko bisnis tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal perusahaan. SARAN Faktor faktor yang memiliki pengaruh yang besar, dalam penelitian ini yaitu ukuran perusahaan dan struktur aset perusahaan, sebaiknya mendapatkan perhatian yang besar dari manajemen perusahaan, bagaimana proporsi terbaik dari faktor faktor tersebut di dalam struktur modal perusahaannya. Faktor faktor yang memiliki pengaruh yang lebih kecil, tetap harus mendapat perhatian dari manajemen perusahaan, agar nantinya tidak ada faktor yang terlewatkan yang dapat menyebabkan kurang baik / kurang kuatnya struktur modal perusahaan yang bersangkutan. DAFTAR PUSTAKA Bhaduri, Saumitra N. (2002). Determinants of Corporate Borrowing: Some Evidence from the Indian Corporate Structure. Journal of Economics and Finance, 26, 2, p. 200-215. Brealey, R.A., dan Myers, S.C. (2003). Principle of Corporate Finance, Seventh Edition, New York : McGraw-Hill. Brigham, Eugene F, dan Houston, Joel F. (2001). Manajemen Keuangan, Edisi Kedelapan. Jakarta : Erlangga. Chen, Linda H dan Jiang, George J. (2001). The Financing Behaviour of Dutch Firms. Journal of Finance September 2001, p. 7-8. Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Keempat. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Harjanti, Theresia Tri, dan Tandelilin, Eduardus. (2007). Pengaruh Firm Size, Tangible Asset, Growth Opportunity, Profitability dan Business Risk Pada Struktur Modal Perusahaan Manufaktur : Studi Kasus di BEJ. Jurnal Bisnis dan Ekonomi,Vol. 1, No.1, Maret : 1-10. Hanafi, M Mamduh. (2004). Manajemen Keuangan, Edisi 2004/2005. Yogyakarta : BPFE. Jahera, John S. and Lloyd,William P. (1996). An Empirical Assessment of Factors Affecting Corporate Debt Levels. Managerial Finance, 22, 2, p. 29-38. Khrisnan, V. Sivarama dan Moyer, R. Charles. (1996). Determinants of Capital Structure : An Empirical Analysis of Firms in Industrialized Countries. Managerial Finance, Vol 22, Patrington, p. 39-55. Mayangsari, Sekar. (2001). Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pendanaan Perusahaan : Pengujian Pecking Order Hypothesis. Media Riset Akuntansi, Auditing, dan Informasi, Vol. 1, No.3, Desember, hal. 1-26. Miller, M. H dan Modigliani, F. (1961). Dividend Policy, Growth, and Valuation of Share. Journal of business 34 : 235-264. Munawir. (2001). Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty. Prabansari, Yuke dan Kusuma, Hadri. (2005). Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur Go Public di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Sinergi Edisi Khusus On Finance 2005 : 1 15. Riyanto, Bambang. (1995). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi IV. Yogyakarta : BPFE. Saidi. (2004). Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur Go Pubic di BEJ Tahun 1997-2002. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, 11 (1) : 44 58. 177

170-178 Jurnal Keuangan & Bisnis Juli Situmorang, M. Paulus. (2008). Pengantar Pasar Modal. Jakarta : Mitra Wacana Media. Warsono. (2003). Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi Ketiga. Malang : Bayumedia Publishing. Weston, J. Fred dan Brigham, Eugene F. (2001). Manajemen Keuangan. Jakarta : Erlangga. Wild, John J., K.R.Subramayam dan Robert F.Halsey. (2005). Financial Statement Analysis : Analisis Laporan Keuangan, Edisi Kedelapan, Alih Bahasa Yanivi S.Bachtiar, dan S.Nurwahyu Harahap. Jakarta : Salemba Empat. 178