PENANGANAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DAN PUNGUTAN LIAR. Inspektur III Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

dokumen-dokumen yang mirip
Pembiayaan Pendidikan Perspektif PP 48 Tahun 2008 dengan Perpres 87 Tahun Bahan Kajian

KOMPILASI POIN-POIN PENTING ATURAN TENTANG PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG

SALINAN BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 23 TAHUN No. 23, 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,

komite sekolah Maksimal 50% Orangtua/Wali Murid Jumlah Anggota orang

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG

KOMITE SEKOLAH SESUAI PERMENDIKBUD NO. 75 TAHUN 2016 INSPEKTORAT JENDERAL KEMENDIKBUD

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KOMITE SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TUGAS a. MEMBERIKAN PERTIMBANGAN DALAM PENENTUAN DAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN TERKAIT:

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 113 TAHUN 2012

GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PEMBERIAN BANTUAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG

Permendikbud No. 75 Tahun 2017 Tentang Komite Sekolah dan Kebijakan Saber Pungli

SABER PUNGLI. di lingkungan Kemendikbud. Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN UNTUK RAKYAT

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH. Permendikbud No 17 Tahun 2017

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 56 TAHUN 2013 TAHUN 2013 TENTANG

MANAJEMEN KEUANGAN PENGERTIAN MANAJEMEN KEUANGAN. Kegiatan pengelolaan keuangan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan pengawasan

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DRAFT PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS)

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB VI KERANGKA IMPLEMENTASI

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 18 TAHUN 2014

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEMBEBASAN BIAYA PENDIDIKAN DASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Peta Potensi Korupsi Dana Kapitasi Program JKN

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009

PERMENDIKBUD NOMOR 17 TAHUN 2017

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

REVITALISASI FUNGSI KOMITE SEKOLAH

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 TAHUN DI KOTA PALANGKA RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 32.a TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (APBS)


DAFTAR TABEL. 1. Tabel 1.1 Kegiatan dan Jadwal Rencana Penelitian Tabel 2.1 Perbedaan Audit Laporan Keuangan dengan. Audit Investigatif...

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 48.A 2012 SERI : E A BEKPERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 48.A TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dapat dikatakan sebagai sebuah kebutuhan bagi setiap orang,

BUPATI PONOROGO PERATURAN BUPATI PONOROGO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

TATA CARA EVALUASI RANCANGAN PERATURAN DESA TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 98 TAHUN : 2009 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

Indonesia T a h u n Nomor 5, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia N o m o r 4355);

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB VI KERANGKA IMPLEMENTASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

penyimpangan dalam penyelenggaraan pemerintahan sehingga terwujud pemerintah yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme;

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor

BAB I PENDAHULUAN. strategis APIP tersebut antara lain: (i) mengawal program dan kebijakan

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2008 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 25 TAHUN 2017 TENTANG

MASYARAKAT DIMINTA LAPORKAN PUNGLI PENDIDIKAN

Isliko Tersangka Dana Bansos Rp 4 Miliar Lebih

2 Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4150); 3. Undang-U

BERITA DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2014 NOMOR 17 SERI F NOMOR 313

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN DEMAK NOMOR 422.1/ 1378 / 2017

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH

2017, No Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negar

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

2016, No Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); 3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Ne

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN NAGARI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

2017, No Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4169); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian N

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG. Nomor 9 Tahun 2011 TENTANG PENGELOLAAN DANA PENDIDIKAN AKADEMI KEPERAWATAN (AKPER) KABUPATEN SERANG

KEBIJAKAN TEKNIS PELIBATAN KELUARGA DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN (PERMENDIKBUD NO. 30/2017)

1.a. Penetapan kebijakan nasional pendidikan. b. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan antar provinsi.

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN CILACAP dan BUPATI CILACAP MEMUTUSKAN :

1.a. Penetapan kebijakan nasional pendidikan. b. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan antar provinsi.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO PERATURAN BUPATI BONE BOLANGO NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 176 TAHUN 2011 TENTANG

Andri Williyanto Prawira Sitorus SE.,Ak

SOSIALISASI SE-34/PJ/2017 TENTANG PENEGASAN PERLAKUAN PERPAJAKAN BAGI PTN-BADAN HUKUM NOPEMBER 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG WAJIB BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PROGRAM RINTISAN WAJIB BELAJAR 12 TAHUN WALIKOTA BLITAR,

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2017

Menteri Perindustrian Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR : 29/M-IND/PER/6/2013 TENTANG

Transkripsi:

PENANGANAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DAN PUNGUTAN LIAR Inspektur III Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

WHO S MUHASWAD D Ir. Muhaswad Dwiyanto, M.Pd., CFrA Inspektur III Itjen Kemendikbud Mantan Auditor Pendidikan Tinggi, Auditor Investigasi Itjen Kemendikbud Anggota Tim Koordinasi Supervisi Pencegahan Korupsi Dana Pendidikan Anggota Unit Pengendalian Gratifikasi Kemendikbud Mantan Anggota tim Percepatan Pemberantasan Korupsi Kemdiknas Mantan Staf Khusus Itjen Kemdiknas (2003-2005) Mantan Widyaiswara PPPG Pertanian Cianjur, Jawa Barat Buku: Manual Audit E-Proc, Grand Desain Pengawasan Itjen, Investigasi dlm Internal Auditing, MONE-IG and Roadmap to the Greatness, Mengenali Gratifikasi di Lingkungan Pendidikan, Frofil Fraud di Lingkungan Pendidikan,dll Hp: 08151648836, mail: muhaswad@yahoo.com

BIAYA PENDIDIKAN 1. Biaya Satuan pendidikan 1.1. Biaya Investasi: a. Biaya investasi lahan pendidikan b. Biaya investasi selain lahan pendidikan 2. Biaya pengelola/ penyelenggara 3. Biaya pribadi peserta didik 1.2. Biaya operasi : a. Biaya Personalia b. Biaya Non Personalia 1.3. Bantuan biaya pendidikan 1.4. Beasiswa 2.1. Biaya investasi dan Biaya operasi

Issue viral : MARAKNYA OTT KASUS PUNGLI DI SEKOLAHRINGKASAN BERITA PUNGLI DI SEKOLAH BELUM MAKSIMALNYA PERAN DINAS PENDIDIKAN DALAM UPAYA PENCEGAHAN PUNGLI DI SEKOLAH.RINGKASAN BERITA PUNGLI DINAS PENDIDIKAN MINIMNYA PENGUNGKAPAN KASUS PUNGLI OLEH APIP DAERAH. RINGKASAN BERITA PENGUNGKAPAN KASUS PUNGLI

PUNGLI PENDIDIKAN ANTARA RANAH ADMINISTRATIF DAN RANAH PIDANA. HUKUM ADMINISTRASI PP. No. 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan Permendikbud No. 44 Tahun 2012 Tentang Pungutan dan Sumbangan di Satuan Pendidikan Dasar. Permendikbud No. 75 Tahun 2016 Tentang Komite Sekolah HUKUM PIDANA UU No. 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan atas UU No. 31 Tahun 1999 Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (pasal 12 huruf e). Pegawai negeri atau penyelenggara negara yang dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau menerima pembayaran dengan potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri; Kepala sekolah SMP di Mataram tersangka kasus pungli UN d...

PENGERTIAN back

back 8

SUMBER BIAYA PENDIDIKAN (PUNGUTAN, BANTUAN, DAN SUMBANGAN) Bantuan Pendidikan, yang selanjutnya disebut dengan Bantuan adalah pemberian berupa uang/barang/jasa oleh pemangku kepentingan satuan pendidikan di luar peserta didik atau orangtua/walinya, dengan syarat yang disepakati para pihak. Pungutan adalah penerimaan biaya pendidikan baik berupa uang dan/atau barang/jasa pada satuan pendidikan dasar yang berasal dari peserta didik atau orangtua/wali secara langsung yang bersifat wajib, mengikat, serta jumlah dan jangka waktu pemungutannya ditentukan oleh satuan pendidikan dasar. Sumbangan adalah penerimaan biaya pendidikan baik berupa uang dan/atau barang/jasa yang diberikan oleh peserta didik, orangtua/wali, perseorangan atau lembaga lainnya kepada satuan pendidikan dasar yang bersifat sukarela, tidak memaksa, tidak mengikat, dan tidak ditentukan oleh satuan pendidikan dasar baik jumlah maupun jangka waktu pemberiannya.

SUMBER BIAYA PENDIDIKAN DASAR DISELENGGARAKAN OLEH PEMERINTAH 1. Anggaran pendapatan dan belanja negara; 2. Anggaran pendapatan dan belanja daerah; 3. Sumbangan dari peserta didik atau orang tua/walinya; 4. Sumbangan dari pemangku kepentingan pendidikan dasar di luar peserta didik atau orang tua/walinya; 5. Bantuan lembaga lainnya yang tidak mengikat; 6. Bantuan pihak asing yang tidak mengikat; dan/atau 7. Sumber lain yang sah. DISELENGGARAKAN OLEH MASYARAKAT 1. Bantuan dari penyelenggara atau satuan pendidikan yang bersangkutan; 2. Pungutan, dan/atau sumbangan dari peserta didik atau orang tua/walinya; 3. Bantuan dari masyarakat di luar peserta didik atau orang tua/walinya; 4. Bantuan Pemerintah; 5. Bantuan pemerintah daerah; 6. Bantuan pihak asing yang tidak mengikat; 7. Bantuan lembaga lain yang tidak mengikat; 8. Hasil usaha penyelenggara atau satuan pendidikan; dan/atau 9. Sumber lain yang sah. PUNGUTAN TIDAK DIPERKENANKAN UNTUK JENJANG PENDIDIKAN DASAR YANG DISELENGGARAKAN OLEH PEMERINTAH!

BAGAIMANA DENGAN PENDIDIKAN MENENGAH? Pasal 47 Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 Peserta didik, orang tua, dan/atau wali peserta didik bertanggung jawab atas: a. Biaya pribadi peserta didik; b. Pendanaan biaya investasi selain lahan untuk satuan pendidikan bukan pelaksana program wajib belajar, baik formal maupun nonformal, yang diperlukan untuk menutupi kekurangan pendanaan yang disediakan oleh penyelenggara dan/atau satuan pendidikan; c. Pendanaan biaya personalia pada satuan pendidikan bukan pelaksana program wajib belajar, baik formal maupun nonformal, yang diperlukan untuk menutupi kekurangan pendanaan yang disediakan oleh penyelenggara dan/atau satuan pendidikan; d. Pendanaan biaya nonpersonalia pada satuan pendidikan bukan pelaksana program wajib belajar, baik formal maupun nonformal, yang diperlukan untuk menutupi kekurangan pendanaan yang disediakan oleh penyelenggara dan/atau satuan pendidikan; dan e. Pendanaan sebagian biaya investasi pendidikan dan/atau sebagian biaya operasi pendidikan tambahan yang diperlukan untuk mengembangkan satuan pendidikan menjadi bertaraf internasional dan/atau berbasis keunggulan lokal.

lanjutan Pasal 48 Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2008 Tanggung jawab peserta didik, orang tua, dan/atau wali peserta didik dalam pendanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 huruf b sampai dengan huruf e ditujukan untuk: 1. Menutupi kekurangan pendanaan satuan pendidikan dalam memenuhi Standar Nasional Pendidikan; dan 2. Mendanai program peningkatan mutu satuan pendidikan di atas Standar Nasional Pendidikan.

BANTUAN DAN PUNGUTAN (PASAL 52 PP NO. 48 TAHUN 2008) 1. Didasarkan pd perencanaan investasi dan/atau operasi yg jelas dan dituangkan dlm rencana strategis, rencana kerja tahunan, serta anggaran th yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan; 2. Perencanaan investasi dan/atau operasi sebagaimana dimaksud pd huruf a diumumkan scr transparan kpd pemangku kepentingan satuan pendidikan; 3. Dana yang diperoleh disimpan dalam rekening atas nama satuan pendidikan; 4. Dana yg diperoleh dibukukan secara khusus oleh satuan pendidikan terpisah dari dana yg diterima dari penyelenggara satuan pendidikan; 5. Tidak dipungut dari peserta didik atau orang tua/walinya yang tidak mampu secara ekonomis; 6. Menerapkan sistem subsidi silang yang diatur sendiri oleh satuan pendidikan;

LANJUTAN 7. Digunakan sesuai dengan perencanaan sebagaimana dimaksud pada huruf a; 8. Tidak dikaitkan dengan persyaratan akademik untuk penerimaan peserta didik, penilaian hasil belajar peserta didik, dan/atau kelulusan peserta; didik dari satuan pendidikan; 9. Sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari total dana pungutan peserta didik atau orang tua/walinya digunakan untuk peningkatan mutu pendidikan; 10. Tdk dialokasikan baik scr langsung maupun tdk langsung utk kesejahteraan anggota komite sklh/madrasah/lembaga representasi pemangku kepentingan satuan pendidikan; 11. Pengumpulan, penyimpanan, dan penggunaan dana diaudit oleh akuntan publik dan dilaporkan kepada Menteri, apabila jumlahnya lebih dari jumlah tertentu yang ditetapkan oleh Menteri; 12. Pengumpulan, penyimpanan, dan penggunaan dana dipertanggung jawabkan oleh satuan pendidikan secara transparan kepada pemangku kepentingan pendidikan terutama orang tua/wali peserta didik, dan penyelenggara satuan pendidikan; dan 13. Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BESARAN MAKSIMAL BIAYA SATUAN PENDIDIKAN Besaran maksimal biaya Satuan Pendidikan dihitung berdasarkan rata-rata biaya per peserta didik per sekolah per daerah yang ditetapkan kepala daerah sesuai dengan kewenangannya dengan mengacu pada Standar Biaya Pendidikan. Sekolah yang akan menetapkan besaran biaya Satuan Pendidikan melebihi besaran maksimal biaya satuan pendidikan yang telah ditetapkan kepala daerah, wajib mendapatkan persetujuan dari kepala daerah sesuai dengan kewenangannya. Satuan Pendidikan wajib menyampaikan perincian Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah/Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RAPBS/RKAS), laporan ketersediaan dana, dan rencana pungutan melalui surat resmi kepada orang tua/wali siswa sebelum dilakukannya pungutan. Kepala Sekolah bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pengelolaan Pungutan.

PELAPORAN Satuan Pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah mempertanggungjawabkan penggunaan Bantuan, Pungutan, Sumbangan, dan sumber lain yang sah secara transparan kepada Kepala Dinas Pendidikan provinsi/kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya, orangtua/wali siswa, dan Komite Gotong Royong Sekolah. Satuan Pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat mempertanggungjawabkan penggunaan Pungutan, Sumbangan, dan/atau sumber lain yang sah secara transparan kepada orangtua/wali siswa, Komite Gotong Royong Sekolah, dan penyelenggara pendidikan. Satuan Pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat mempertanggungjawabkan penggunaan Bantuan dari Pemerintah maupun Pemerintah Daerah kepada kepala Dinas Pendidikan provinsi/kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya.

SIMPULAN 1. Pungutan yang diatur dalam PP 48 Tahun 2008 tentang Pembiayaan Pendidikan merupakan salah satu sumber biaya satuan pendidikan yang dapat dilakukan oleh: a. Sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yang diselenggarakan oleh masyarakat. b. Sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan baik yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah maupun masyarakat. 2. Pungutan yang dilakukan oleh satuan pendidikan sepanjang memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam pasal 52 PP 48 Tahun 2008 bukanlah pungutan liar. 3. Perlu pemahaman yang benar perbedaan antara pungutan dan sumbangan, mengingat banyak praktek Pungutan yang menggunakan istilah Sumbangan.