Faktor Resiko Kejadian Hipertensi dalam Kehamilan. The Risk Factors Of Hypertension in Pregnancy PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN USIA, GRAVIDITAS DAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

Perdarahan Post Partum Akibat Anemia pada Ibu Hamil di RSUD Tugurejo Semarang

ABSTRAK HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP ANGKA KEJADIAN PREEKLAMPSIA PADA RUMAH SAKIT SUMBER KASIH CIREBON PERIODE JANUARI 2015 SEPTEMBER 2016

Studi Korelasi Anemia pada Ibu Hamil dengan Kejadian Perdarahan Post Partum pada Persalinan Spontan

FAKTOR RISIKO KEJADIAN PREEKLAMPSIA BERAT PADA IBU HAMIL DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

HUBUNGAN USIA. Oleh: J DOKTER

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perdarahan, pereklamsi/eklamsi, dan infeksi ( Saifuddin, 2001 ).

BAB I PENDAHULUAN. tahun diperkirakan wanita di dunia meninggal sebagai akibat. per kelahiran hidup (Wiknjosastro, 2006).

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KEJADIAN PREEKLAMPSIA DI BLU RSUP PROF DR. R.D. KANDOU MANADO TAHUN 2012

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA STATUS INDEKS MASSA TUBUH (IMT) SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA DI RSUD KARANGANYAR VIA SABIELA R

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PROLAPSUS UTERI DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PREEKLAMPSI PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS BATURADEN I BANYUMAS

BAB IV METODE PENELITIAN. kandungan khususnya berhubungan dengan kedokteran ginekologi.

Syifa Aulia L. dkk., Hubungan usia ibu, graviditas, riwayat pre-eklampsia berat di RSUD

BAB I PENDAHULUAN. Preeklamsia dan eklamsia merupakan masalah kesehatan yang. memerlukan perhatian khusus karena preeklamsia adalah penyebab kematian

HUBUNGAN USIA, GRAVIDA, DAN RIWAYAT HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN KEHAMILAN PREEKLAMSIA DI RSUD WONOSARI TAHUN 2015

BAB III METODE PENELITIAN

Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat,

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PREEKLAMSIA PADA IBU HAMIL DI RUMAH SAKIT UNDATA PALU TAHUN 2014 ABSTRAK

Relationship between Gestational Age and Incident of Macrosomia

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Bersalin di Ruangan Camar II RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG ARTIKEL APRILIA MEGAWATI NIM A010

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Andalas, Padang, Sumatra Barat,

Analisis Faktor Risiko Kejadian Stroke di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang

ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE-EKLAMPSIA BERAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG 2013

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

PENGARUH USIA DAN PARITAS TERHADAP KEJADIAN PRE EKLAMPSIA DI RSUD SIDOARJO

Faktor yang Mempengaruhi Cara Persalinan di RSUD Tugurejo Semarang. The Factors Influence Mode of Delivery In RSUD Tugurejo Semarang

HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMSIA PADA PRIMIGRAVIDA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD CILACAP PERIODE JANUARI - DESEMBER 2005

PENGARUH USIA KEHAMILAN TERHADAP RISIKO PRE EKLAMSI EKLAMSI PADA KEHAMILAN

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana starata-1 kedokteran umum

FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KASUS PERSALINAN DI UGD RSUP Dr. KARIADI VINA EKA WULANDARI G2A PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN

CIRI-CIRI KARAKTERISTIK PENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN OBESITAS DI POLIKLINIK ENDOKRIN RSUP DR KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Angka kematian maternal (maternal mortality) merupakan salah satu

ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER

HEMAKANEN NAIR A/L VASU FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

BAB I PENDAHULUAN. utama morbiditas dan mortalitas ibu dan janin. The World Health

PERNYATAAN. diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan

ABSTRAK HUBUNGAN OBESITAS YANG DINILAI BERDASARKAN BMI DAN WHR DENGAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA PRIA DEWASA

Kata Kunci: Umur, Jenis Kelamin, IMT, Kadar Asam Urat

ABSTRAK PENGARUH DAN HUBUNGAN ANTARA BMI (BODY MASS INDEX) DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA DAN KADAR GLUKOSA DARAH 2 JAM POST PRANDIAL

ANALISIS FAKTOR RESIKO YANG TERJADINYA PRE EKLAMPSI BERAT PADA IBU HAMIL TRIMESTER KETIGA

BAB 1 : PENDAHULUAN. dengan penyebab yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas

HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN KANKER SERVIKS UTERI DENGAN FAKTOR RISIKO MENIKAH USIA MUDA LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK PENGARUH DAN HUBUNGAN ANTARA BMI (BODY MASS INDEX) DENGAN TEKANAN DARAH SISTOL DAN DISTOL

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEJADIAN HERNIA INGUINALIS DI POLI BEDAH RSUD DR. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN

HUBUNGAN PREEKLAMSIA DAN PERDARAHAN ANTEPARTUM DENGAN KEJADIAN KEMATIAN JANIN DALAM RAHIM DI RUANG BERSALIN RSUD ULIN BANJARMASIN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kematian yang dialami ibu selama masa kehamilan masih cukup tinggi di

I KOMANG AGUS SETIAWAN

FAKTOR RISIKO PARITAS TERHADAP KEJADIAN PREEKLAMPSIA- EKLAMPSIA PADA IBU BERSALIN Fitri Nur Hidayah *, Sujiyatini **, Nur Djanah ***

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERISIKO TERHADAP PREEKLAMSIA PADA IBU

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRE-EKLAMSIA PADAHAMIL DI POLI KEBIDANAN RUMAH SAKIT TINGKAT II ISKANDAR MUDA BANDA ACEH TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Relationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012

Kata kunci: Hipertensi, Aktivitas Fisik, Indeks Massa Tubuh, Konsumsi Minuman Beralkohol

FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSIA PADA IBU BERSALIN DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN

SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

FAKTOR DOMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ABORTUS IMMINENS

HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN ABORTUS SPONTAN DENGAN KADAR HEMOGLOBIN DI RSUD DR MOEWARDI SKRIPSI

Dini Dwi Jayani dan Bambang Kuntarto/ Hubungan Umur dan Paritas Ibu dengan Kejadian Preeklamsi/1-11

Hubungan Faktor Risiko Hipertensi Dan Diabetes Mellitus Terhadap Keluaran Motorik Stroke Non Hemoragik LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. gangguan pada berbagai organ. Sampai saat ini preeklamsia masih merupakan

HUBUNGAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DENGAN TOTAL BODY WATER MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

ANALISIS JUMLAH GRAVIDA TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI PADA SAAT HAMIL DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB 5 HASIL PENELITIAN

Senam Hamil Mempengaruhi Lama Persalinan Normal pada Primigravida. Pregnant Exercise Influence Vaginal Term Labor On Primigravid

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU TENTANG FAKTOR RISIKO PENYAKIT SEREBROVASKULAR TERHADAP KEJADIAN STROKE ISKEMIK ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN PREEKLAMPSIA

HUBUNGAN KONSUMSI KOPI DAN HIPERTENSI PADA LANJUT USIA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

sebanyak 23 subyek (50%). Tampak pada tabel 5 dibawah ini rerata usia subyek

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI PERAWATAN ANTENATAL DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA BERAT DI RSUP Dr. KARIADI TAHUN 2010

HUBUNGAN ANTARA KADAR HBA1C DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN OBESITAS DAN RIWAYAT HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSI DI PUSKESMAS RAWAT INAP DANAU PANGGANG

BAB IV METODE PENELITIAN. obstetri dan ginekologi. analisis data dilakukan sejak bulan Maret Juni menggunakan pendekatan retrospektif.

Analisis Faktor Risiko Kejadian Persalinan Prematur di RSUD Tugurejo Semarang

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK MATERNAL DENGAN LUARAN MATERNAL PADA PERSALINAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUP dr. KARIADI SEMARANG TAHUN

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BANGETAYU KOTA SEMARANG

KARAKTERISTIK DAN LUARAN PREEKLAMPSI DI RSUP PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO

BAB I PENDAHULUAN. seorang wanita, dimana kehamilan merupakan proses fertilisasi atau

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF)

PERBEDAAN LUARAN JANIN PADA PERSALINAN PRETERM USIA KEHAMILAN MINGGU DENGAN DAN TANPA KETUBAN PECAH DINI JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

BAB I PENDAHULUAN. kematian maternal (maternal mortality). Menurut World Health

Faktor Terjadinya Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu 2011

FAKTOR RISIKO KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SINGKAWANG TIMUR DAN UTARA KOTA SINGKAWANG

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di bagian Rekam Medik RSUP dr. Kariadi

ANALISIS FAKTOR RISIKO USIA KEHAMILAN DAN PARITAS TERHADAP KEJADIAN ABORTUS. La Ode Ali Imran Ahmad Universitas Haluoleo Kendari.

KARAKTERISTIK PERSALINAN KEMBAR DI RSUP Dr.KARIADI TAHUN JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

HUBUNGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA DENGAN USIA IBU HAMIL KURANG DARI 20 TAHUN DAN LEBIH DARI 35 TAHUN SKRIPSI. Untuk memenuhi Persyaratan

GAMBARAN KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA PETUGAS AVIATION SECURITY BANDARA JUWATA TARAKAN DENGAN INDEKS MASSA TUBUH kg/m 2

Transkripsi:

1 Faktor Resiko Kejadian Hipertensi dalam Kehamilan Afiana Rohmani 1, Muhamad Taufiqy Setyabudi 1, Diana Ratih Puspitasari 1 1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang ABSTRAK Latar Belakang : Kejadian hipertensi dalam kehamilan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor (multiple causation). Usia ibu (<20 atau 35 tahun), primigravida, nulliparitas dan peningkatan Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan faktor resiko untuk terjadinya hipertensi dalam kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor-faktor resiko dengan kejadian hipertensi dalam kehamilan di bagian Obstetri dan Ginekologi RSUD Tugurejo Semarang Periode Oktober-Desember 2013. Metode : Penelitian ini merupakan studi observasional dengan metode cross-sectional terhadap variabel usia maternal, graviditas dan indeks massa tubuh terhadap kejadian hipertensi dalam kehamilan. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang datang di Poli Rawat Jalan Spesialis Obstetri dan Ginekologi RSUD Tugurejo Semarang pada bulan Oktober-Desember 2013. Sampel didapatkan dengan teknik total sampling, sebanyak 43 orang dari 531 ibu mengalami hipertensi dalam kehamilan. Hasil : Hasil analisis : variabel graviditas menunjukkan bahwa tidak ada hubungan dengan kejadian hipertensi dalam kehamilan(p=0,077). Sedangkan variabel usia maternal (OR=2,774; p = 0,004) dan indeks massa tubuh (OR = 2,602; p = 0,005) menunjukkan bahwa ada hubungan dengan kejadian hipertensi dalam kehamilan. Hasil analisis multivariat menunjukan bahwa variabel usia maternal) merupakan faktor risiko paling dominan (p=0,003) terjadinya hipertensi dalam kehamilan. Simpulan : Ada hubungan antara usia maternal dan indeks massa tubuh dengan kejadian hipertensi dalam kehamilan dan tidak ada hubungan antara graviditas dengan kejadian hipertensi dalam kehamilan. Kata kunci : Usia maternal, graviditas, indeks massa tubuh, hipertensi dalam kehamilan The Risk Factors Of Hypertension in Pregnancy ABSTRACT Background: The incidence of hypertension in pregnancy can be affected by several factors. Maternal age (<20 or 35 years), primigravida, nulliparitas and increased body mass index (BMI) are the risk factors for hypertension in pregnancy. The purpose of his study is to determine the correlation of risk factors to the incidence of hypertension in pregnancy at the Departement of Obstetrics and Gynecology Tugurejo Hospital Semarang during period from October to December, 2013. Methods: This study is an observational study with cross-sectional variable maternal age, gravidity and body mass index (BMI) on the incidence of hypertension in pregnancy. The samples were pregnant women who came to Clinic of Obstetrics and Gynecology departerment, Tugurejo Hospital Semarang during October to December 2013. The sample obtained with a total sampling technique, as many as 43 women from 531 who had hypertension in pregnancy. Results: The analysis results : gravidity variable showed that there was no correlation with the incidence of hypertension in pregnancy(p = 0.077). While the variable maternal age (OR = 2.774; p = 0.004) and body mass index (OR = 2.602; p = 0.005) indicates that there were correlation with the incidence of hypertension in pregnancy. Multivariate analysis showed that maternal age was the most dominant risk factors of hypertension in pregnancy. Conclusion: There were correlation between maternal age and body mass index with hypertension in pregnancy and there were no correlation between gravidity with hypertension in pregnancy. Keywords: maternal age, gravidity, body mass index, hypertension in pregnancy Korespondensi : Afiana Rohmani, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang, Jl. Wonodri No. 2A. Semarang, Jawa Tengah, Indonesia, telepon/faks (024) 8415764. Email : afi.darwis@yahoo.com PENDAHULUAN Hipertensi Dalam Kehamilan (HDK) didefinisikan sebagai tekanan darah 140/90 mmhg dalam dua kali pengukuran atau lebih. (Cunningham, 2010). Berdasarkan International Society for the Study of Hypertension in Pregnancy (ISSHP) ada 4 kategori hipertensi dalam kehamilan, yaitu preeklamsia-eklamsia, hipertensi gestasional, kronik hipertensi dan superimpose preeklamsia hipertensi kronik. (Manuaba, 2007). Kejadian hipertensi dalam kehamilan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor ( multiple causation). Usia ibu (<20 atau 35 tahun), primigravida, nulliparitas dan peningkatan Indeks Massa 1

2 Tubuh (IMT) merupakan faktor predisposisi untuk terjadinya hipertensi dalam kehamilan.(prasetyo, 2006). Usia 20-30 tahun adalah periode paling aman untuk hamil/melahirkan. Wanita yang berada pada awal atau akhir usia reproduksi, dianggap rentan mengalami komplikasi kehamilan. Dua tahun setelah menstruasi yang pertama, seorang wanita masih mungkin mencapai pertumbuhan panggul antara 2-7% dan tinggi badan 1%. Dampak dari usia yang kurang, dapat menimbulkan komplikasi selama kehamilan. Setiap remaja primigravida mempunyai risiko yang lebih besar mengalami hipertensi dalam kehamilan. (Rozikhan, 2007) Hubungan peningkatan usia maternal terhadap hipertensi kehamilan adalah sama, dan meningkat lagi saat usia diatas 35 tahun. Hipertensi karena kehamilan paling sering mengenai wanita tua. Telah dilaporkan di RSUP Dr. Kariadi Semarang pada tahun 2008, bahwa wanita diatas 35 tahun mengalami hipertensi dalam kehamilan dengan 29 kehamilan mengalami preeklamsia berat, 22 preeklamsia ringan, 3 eklamsia, 7 superimpose preeklamsia, 11 hipertensi gestasional dan 4 hipertensi kronis. (Damayanti, 2008) Graviditas merupakan jumlah dari kehamilan terlepas dari usia kehamilan. Catatan statistik menunjukkan dari seluruh insiden dunia, dalam 5%-8% hipertensi dalam kehamilan dari semua kehamilan, terdapat 12% lebih dikarenakan oleh primigravida (kehamilan pertama). Faktor yang mempengaruhi hipertensi dalam kehamilan frekuensi primigravida lebih tinggi bila dibandingkan dengan multigravida, terutama primigravida muda. Persalinan yang berulang-ulang akan mempunyai banyak risiko terhadap kehamilan, telah terbukti bahwa persalinan kedua dan ketiga adalah persalinan yang paling aman. Pada The New England Journal of Medicine tercatat bahwa pada kehamilan pertama risiko terjadi preeklampsia 3,9%, kehamilan kedua 1,7%, dan kehamilan ketiga 1,8%. (Rozikhan, 2007) Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah salah satu pengukuran antropometri dengan rasio berat badan dan tinggi badan untuk penilaian status gizi. Peningkatan IMT sangat erat kaitannya dengan terjadinya hipertensi ringan dan atau preeklamsia. Dari hasil penelitian terdahulu pada tahun 2010 terhadap primigravida, didapatkan hasil yang signifikan antara obesitas dengan kejadian hipertensi dalam kehamilan. Hubungan antara berat badan ibu hamil dan risiko terjadiya preeklamsia bersifat progresif. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan kejadian preeklamsia dari 4,3 % pada ibu dengan IMT <19,8 kg/m 2 menjadi 13,3% pada ibu hamil dengan IMT >35 kg/m 2.(Ibrahim,2010) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ubungan antara Usia, Graviditas dan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Kejadian Hipertensi Dalam Kehamilan di RSUD Tugurejo Semarang Pada Tahun 2013 2

3 METODE Penelitian ini menggunakan studi observasional dengan metode cross-sectional secara prospektif yaitu melakukan pengukuran variabel untuk menganalisa adanya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat pada satu saat tertentu dengan mengikuti subyek untuk meneliti peristiwa yang belum terjadi. Populasi penelitian ini adalah semua ibu hamil yang datang di Poli Rawat Jalan Spesialis Obstetri dan Ginekologi RSUD Tugurejo Semarang pada bulan Oktober- Desember 2013. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling yaitu jumlah sampel sama dengan jumlah populasi yang ada. Responden dipilih dengan menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi terdiri dari pasien dinyatakan hamil, bersedia mengikuti penelitian dan mempunyai catatan medik lengkap. Kriteria eksklusinya adalah pasien mengalami diabetes gestasional, usia <20 tahun, kehamilan multifetus, memiliki riwayat penyakit jantung, penyakit ginjal serta hipertensi pada kehamilan sebelumnya. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah usia maternal, graviditas dan indeks massa tubuh, sedangkan variable terikatnya yaitu kejadian hipertejnsi dalam kehamilan. Data diperoleh dari hasil wawancara dan pengukuran tekanan darah, berat badan serta tinggi badan yang dilakukan oleh peneliti atau petugas kesehatan. Teknik analisis yang digunakan adalah uji statistik Chi Square/Fisher s Exact Test dengan tingkat kepercayaan α 0,05 (95%). Analisa multivariat dilakukan untuk melihat hubungan variabel bebas dengan variabel terikat serta variabel bebas mana yang paling besar pengaruhnya terhadap variabel terikat dengan uji regresi logistik. HASIL PENELITIAN Dari 590 sampel yang didapat, terdapat 59 sampel yang masuk kedalam kriteria eksklusi. Dengan demikian, didapatkan 531 sampel yang dapat dianalisis.. Tabel 1. Distribusi Frekuensi Kejadian Hipertensi Dalam Kehamilan di RSUD Tugurejo, Periode Oktober-Desember 2013 Hipertensi Dalam Kehamilan Jumlah Prosentase (%) Ya Tidak 43 488 8,1 91,9 Jumlah 531 100 3

4 Berdasarkan data pada tabel 1, dapat dinyatakan bahwa dari 531 orang ibu hamil yang periksa di Poli Rawat Jalan Spesialis Obstetri dan Ginekologi RSUD Tugurejo Semarang, diperoleh 43 orang (8,1%) dengan hipertensi dalam kehamilan Tabel 2. Distribusi Frekuensi Sampel Menurut Usia Maternal di RSUD Tugurejo Semarang Periode Oktober-Desember 2013 Usia Maternal Jumlah Prosentase (%) <35 tahun 35 tahun 437 94 82,3 17,7 Jumlah 531 100 Berdasarkan data pada tabel 2, dapat dinyatakan bahwa dari 531 ibu hamil yang periksa di Poli Rawat Jalan Spesialis Obstetri dan Ginekologi RSUD Tugurejo Semarang, diperoleh jumlah ibu hamil dengan kelompok usia <35 tahun sebanyak 437 (82,3%) orang dan ibu hamil dengan kelompok usia 35 tahun sebanyak 94 orang (17,7%). Tabel 3. Distribusi Frekuensi Sampel Menurut Graviditas di RSUD Tugurejo Semarang Periode Oktober-Desember 2013 Graviditas Jumlah Prosentase (%) Kehamilan <2 Kehamilan 2 132 399 24,9 75,1 Jumlah 531 100 Berdasarkan data pada tabel 3, dapat dinyatakan bahwa dari 531 ibu hamil yang periksa di Poli Rawat Jalan Spesialis Obstetri dan Ginekologi RSUD Tugurejo Semarang, diperoleh 132 (24,9%) orangdengan kehamilan kurang dari 2 dan 399 (75,1%) orang dengan kehamilan lebih dari 2. Tabel 4. Distribusi Frekuensi Sampel Menurut Indeks Massa Tubuh (IMT) di RSUD Tugurejo Semarang Periode Oktober-Desember 2013 Indeks Massa Tubuh (IMT) Jumlah Prosentase (%) IMT 26,0 IMT >26,0 312 219 58,8 41,2 Jumlah 531 100 Berdasarkan data pada tabel 4, dapat dinyatakan bahwa dari 531 ibu hamil yang periksa di Poli Rawat Jalan Spesialis Obstetri dan Ginekologi RSUD Tugurejo Semarang, diperoleh 312 4

5 (58,8%) orang dengan indeks massa tubuh 26,0 dan 219 (41,2%) orang dengan indeks massa tubuh >26,0. Hasil analisis dengan uji Chi-square hubungan antara usia maternal dengan kejadian hipertensi dalam kehamilan diperoleh bahwa ada sebanyak 15 dari 94 (16,0%) ibu dengan usia risiko tinggi yaitu 35 tahun yang mengalami hipertensi dalam kehamilan. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,004 dengan OR=2,774 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara usia maternal dengan kejadian hipertensi dalam kehamilan dan ibu dengan usia risiko tinggi mempunyai peluang 2,774 kali mengalami hipertensi dalam kehamilan dibandingkan dengan ibu yang memiliki usia risiko rendah. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Hubungan Usia Maternal dengan Kejadian Hipertensi Dalam Kehamilan di RSUD Tugurejo Periode Oktober-Desember 2013 Kejadian Hipertensi Dalam Kehamilan OR P Usia Maternal Ya Tidak Jumlah 95% value CI n % N % N % RisikoTinggi 15 16,0 79 84,0 94 100 2,774 0,004 1,417-5,430 Risiko Rendah 28 6,4 409 94,0 437 100 Jumlah 43 8,1 488 91,9 531 100 Hasil analisis dengan uji Chi Square hubungan antara graviditas dengan kejadian hipertensi dalam kehamilan diperoleh bahwa ada sebanyak 16 dari 132 (12,1%) ibu dengan primigravida yaitu kehamilan <2 mengalami hipertensi dalam kehamilan dengan nilai p = 0,077 maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara graviditas dengan kejadian hipertensi dalam kehamilan. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6. Hubungan Graviditas dengan Kejadian Hipertensi Dalam Kehamilan di RSUD Tugurejo Periode Oktober-Desember 2013 Kejadian Hipertensi Dalam Kehamilan Graviditas Ya Tidak Jumlah P value n % n % N % Primigravida 16 12,1 116 87,9 132 100 0,077 5

6 Multigravida 27 6,8 372 93,2 399 100 Jumlah 43 8,1 488 91,9 531 100 Hasil analisis dengan uji Chi Square hubungan antara indeks massa tubuh dengan kejadian hipertensi dalam kehamilan diperoleh bahwa ada sebanyak 27 dari 219 (12,3%) orangdengan indeks massa tubuh risiko tinggi yaitu >26,0 dengan nilai p=0,005 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara indeks massa tubuh dengan kejadian hipertensi dalam kehamilan. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR=2,602 artinya ibu dengan indeks massa tubuh risiko tinggi mempunyai peluang 2,602 kali mengalami hipertensi dalam kehamilan dibandingkan dengan ibu yang memiliki indeks massa tubuh risiko rendah. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 7. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kejadian Hipertensi Dalam Kehamilan di RSUD Tugurejo Periode Oktober-Desember 2013 Kejadian Hipertensi Dalam Kehamilan OR Indeks Massa P Ya Tidak Jumlah 95% Tubuh value CI n % n % N % RisikoTinggi 27 12,3 192 87,7 219 100 2,602 0,005 1,366-4,956 Risiko Rendah 16 5,1 296 94,9 312 100 Jumlah 43 8,1 488 91,9 531 100 Analisis multivariate dilakukan dengan uji regresi logistik. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada 2 variabel yang memiliki p 0,05 yaitu usia maternal dan indeks massa tubuh yang kemudian variabel tersebut dimasukkan kedalam analisis multivariat. Hasil analisis multivariat dapat dilihat pada tabel 8. Tabel 8. Hasil Analisis Regresi Logistik Multivariat Variabel p value Exp(B) 95% C.I. Usia Maternal 0,003 2,774 1,417-5,430 Indeks Massa Tubuh 0,004 2,602 1,366-4,956 6

7 Berdasarkan tabel.8 diatas diperoleh hasil bahwa variabel usia maternal dan indeks massa tubuh memiliki p 0,05 yang menunjukkan bahwa usia maternal dan indeks massa tubuh memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian hipertensi dalam kehamilan. Selain itu, variabel yang paling dominan berpengaruh dengan kejadian hipertensi dalam kehamilan adalah variabel usia maternal yang memiliki nilai B Expected paling besar ( 2,774) yang diikuti oleh variabel indeks massa tubuh dengan nilai B Expected (2,602). PEMBAHASAN Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan antara usia maternal dengan kejadian hipertensi dalam kehamilan, dimana ibu hamil dengan usia 35 tahun mempunyai peluang 2,774 kali menyebabkan kejadian hipertensi dalam kehamilan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Damayanti di RSUP Dr.Kariadi Semarang pada tahun 2008 yang menunjukkan bahwa wanita diatas 35 tahun mengalami hipertensi dalam kehamilan. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa hamil atau bersalin diusia lebih dari 35 tahun terjadi penurunan fungsi organ reproduksi sehingga tidak dapat bekerja secara maksimal. Dimana usia tua juga berhubungan dengan teori iskemia implantasi plasenta, bahwa trofoblas diserap ke dalam sirkulasi yang memicu peningkatan sensivitas terhadap angiotensin II, renin aldosteron sehingga terjadi spasme pembuluh darah serta tahanan terhadap garam dan air yang mengakibatkan hipertensi, bahkan edema. (Cunningham, 2005 dan Damayanti, 2008) Hubungan antara Graviditas dengan Kejadian Hipertensi Dalam Kehamilan Berdasarkan hasil uji statistik diatas dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara graviditas dengan kejadian hipertensi dalam kehamilan. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Muflihan mengenai analisis faktor risiko preeklamsi berat di RSUD Tugurejo Semarang pada tahun 2011. Namun hasil tersebut berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan Rozhikan di Rumah Sakit Dr.H Soewondo Kendal pada tahun 2012 yang menyatakan bahwa dalam 5%-8% hipertensi dalam kehamilan dari semua kehamilan, terdapat 12% lebih dikarenakan oleh primigravida (kehamilan pertama). Adanya hasil perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, dapat terjadi karena adanya perbedaan jumlah sampel yang diambil, lokasi penelitian dan metode penelitian yang digunakan sehingga akan berpengaruh pada kejadian hipertensi dalam kehamilan. Selain itu, pembentukan blocking antibodies terhadap antigen tak sempurna dan HLA-G yang sering 7

8 menyebabkan hipertensi dalam kehamilan pada primigravida, dipengaruhi oleh aktivin A. Aktivin A adalah suatu glikoprotein yang termasuk dalam keluarga Transfoming Growth Factor-β, sebuah kelompok protein yang mengontrol proliferasi dan diferensiasi sel dari banyak sistem tubuh, terutama sistem imun. Perbedaan sistem imun dan genetik pada tiap individu mampu mempengaruhi kejadian hipertensi dalam kehamilan pada primigravida. (Rozikhan,2007) Hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan Kejadian Hipertensi Dalam Kehamilan Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan antara indeks massa tubuh dengan kejadian hipertensi dalam kehamilan, dimana ibu hamil dengan indeks massa tubuh >26.0 mempunyai peluang 2,602 kali menyebabkan kejadian hipertensi dalam kehamilan. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa tingginya nilai IMT berkaitan dengan dyslipidemia, yang akan meningkatkan trigliserid serum/plasma, LDL ( Low Density Lipoprotein) dan penurunan VLDL ( Very Low Density Lipoprotein. Keadaan ini akan menginduksi oxidative stress dan menimbulkan disfungsi sistem endhotel yang merupakan konsep dasar penyebab hipertensi dalam kehamilan. (Ibrahim 2010, Tsania 2010). SIMPULAN Ada hubungan antara usia maternal dan indeks massa tubuh dengan kejadian hipertensi dalam kehamilan dan tidak ada hubungan antara graviditas dengan kejadian hipertensi dalam kehamilan UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terima kasih ditujukan kepada Direktur Rumah Sakit, Bagian Diklat dan Pelayanan Rawat Jalan Spesialis Obstetri dan Ginekologi RSUD Tugurejo Semarang yang telah mengijinkan untuk melakukan penelitian dan ikut berpartisipasi dalam pelaksanaannya. Ucapan terimakasih juga ditujukan kepada para responden ibu hamil yang bersedia menjadi sampel penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Cunningham G. Obstetri Williams Edisi 21 Vol.1. EGC, Jakarta. 2005: 624-664 Damayanti AR, Pramono BA. Luaran Maternal dan Perinatal Pada Wanita Usia Lebih dari 35 Tahun di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang. 2008: 09-10. Ibrahim M, Moety F, Anwer M. Relationship between maternal obesity and increased risk of preeclampsia. Alexandria Bulletin. 2010. 02: 207-210. 8

Katsiki N, et all. Hypertention in pregnancy : classification, diagnosis and treatment. Aristotle University medical Journal. 2010. 37:09-10 Manuaba C, Manuaba F, Manuaba. Pengantar Kuliah Obstetri. EGC, Jakarta. 2007: 401-417 Monica T, et all. Intracluster correlation coefficients from the 2005 WHO Global Survey on Maternal and Perinatal Health implications for implementation research. Paediatric and Perinatal Epidemiology. 2008: 120-122 Muflihan FA. Analisis faktor-faktor terjadinya preeklamsia berat di RSUD Tugurejo tahun 2011. (Skripsi). Universitas Muhammadiyah Semarang, Semarang. 2012: 01-02 Prasetyo R. Kadar aktivin A pada kehamilan trisemester II sebagai prediktor preeklamsia. (Tesis). Universitas Diponegoro, Semarang. 2006: 20-23 Rozikhan. Faktor-faktor risiko terjadinya preeklamsi berat di Rumah Sakit Dr.H Soewondo Kendal.(Tesis). Universitas Diponegoro, Semarang. 2007: 39-45 Tsania Q. Hubungan antara primigravida muda dengan kejadian preeklamsia di RSUD Dr.Adjidarmo Kabupaten Lebak. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta. 2010: 27-30 9 9