PROFIL KECEMASAN IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI PROSES PERSALINAN DI KANAGARIAN LAKITAN KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh: Musda Rukmana Melka* Fitria Kasih** Nofrita** *Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat * Dosen Pembimbing ABSTRACT This research described about an anxious of the pregnant women toward the process of giving birth. Based on preliminary study through interview, it was found that the women who were pregnant felt anxious in the process of giving birth. This research focused on (1) The profile of pregnant women toward the process of giving birth physiology (2) The profile of pregnant women toward the process of giving birth psychology. This research was descriptive qualitative. The technique of collection sample is by using snow ball sampling. The core instrument of this research is pregnant women. The additional instrument are the doctor, and the husband of pregnant women who ever given birth. The collection of the data is through interview, observation, and documentation. This data was tested by triangulation and member check. After that this data was analyzed through three steps: 1.Data reduction. 2.Confirmation. 3.Conclusion The result of this research; it was found that the profile of pregnant women toward the process of giving birth physiology was: heart beating, the pain before giving birth, unsleeping, and sweat. The profile of pregnant women toward the process of giving birth psychology was: worry, panic, anxious, and nervous. Keyword: anxious, pregnant women, process of giving birth PENDAHULUAN Menikah dan berkeluarga pada periode dewasa awal merupakan suatu tugas perkembangan yang seharusnya dicapai sebagai tanda matangnya perkembangan. Perkembangan pribadi tampak dari kemampuan dalam mengambil keputusan untuk memilih jodoh. Pernikahan lebih banyak terjadi pada periode dewasa awal dibandingkan dengan periodeperiode sebelumnya. Dixson dan Bouma (Elida Prayitno, 2006:14) menyatakan bahwa salah satu tanggung jawab yang wajib
dilakukan oleh pasangan dewasa awal sebagai tugas perkembangan yaitu menghadapi kemungkinan untuk memiliki anak dan merencanakan kelahiran anak. Hamil adalah kata terindah bagi seorang wanita yang telah memiliki suami ketika memeriksakan diri ke dokter ataupun bidan. Mendengar kata hamil tersebut, seorang wanita akan berfikir sangat panjang mulai dari memikirkan akan adanya generasi baru, kebutuhan yang akan diperlukan saat hamil dan persalinan sampai memikirkan upaya mempertahankan kehamilan yang sehat agar bayinya kelak lahir dengan sehat. Reva Rubin (Herri Zan Pieter dan Namora Lumongga Lubis, 2010:237) menyatakan bahwa selama periode kehamilan hampir sebagian Ibu hamil sering mengalami kecemasan. Namun tingkat kecemasannya berbeda-beda dan tergantung pada sejauh mana Ibu hamil itu mempersiapkan kehamilannya. Berdasarkan hasil wawancara tanggal 02 Januari 2013 yang peneliti lakukan di Kanagarian Kabupaten Pesisir Selatan dengan 4 orang Ibu hamil, diketahui bahwa Ibu hamil tersebut merasa cemas dalam menghadapi persalinan, kecemasan ini muncul dikarenakan Ibu hamil belum mengerti dan belum pernah mengalami persalinan. Ibu hamil juga merasa ketakutan karena sering mendengarkan cerita mengerikan tentang pengalaman saat melahirkan dan ini mempengaruhi fikiran Ibu hamil tentang persalinan yang menakutkan. Tidak hanya merasakan ketakutan saja, Ibu hamilpun gelisah dengan jenis kelamin anak yang akan dilahirkannya karena keinginan dari pihak keluarga Ibu hamil berbedabeda, jantung Ibu hamilpun saat mendengarkan cerita tersebut berdebar-debar dan mengeluarkan keringat dingin. Ada juga Ibu hamil yang sampai terbawa mimpi dengan ketakutannya tersebut. Kekhawatiran akan biaya persalinan juga dirasakan oleh Ibu hamil. Fokus penelitian pada penelitian ini adalah: Profil kecemasan Ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan dilihat
dari aspek fisiologisdi Kanagarian Kabupaten Pesisir Selatan?. Profil kecemasan Ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan dilihat dari aspek psikologisdi Kanagarian Kabupaten Pesisir Selatan?. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: Bagaimana profil kecemasan Ibu hamil dalam menghadapi persalinan di Kanagarian Lakitan Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: 1.Profil kecemasan Ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan dilihat dari aspek fisiologisdi Kanagarian Kabupaten Pesisir Selatan. 2.Profil kecemasan Ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan dilihat dari aspek psikologis di Kanagarian Kabupaten Pesisir Selatan. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Informan penelitian ditetapkan dengan menggunakan teknik bola salju (snow ball). Teknik ini menetapkan informan kunci sebagai awalnya. Kemudian informan kunci diminta memberikan petunjuk tentang siapa sebaiknya yang dijadikan informan berikutnya yang dipandang memiliki pengetahuan, pengalaman tentang informan yang dicari dan syarat-syarat lain seperti disebutkan. Informan kunci dalam penenlitian ini adalah Ibu hamil yang baru merasakan kehamilan, Ibu hamil diminta memberiakan petunjuk nantinya tentang siapa sebaiknya yang akan dijadikan informan berikutnya. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Secara garis besar data yang ada dalam penelitian ini dianalisis dengan langkah-langkah yang berpedoman kepada metoda penelitian kualitatif sebagai berikut: (1) reduksi data, (2) penyajian atau display data, (3) menarik kesimpulan/verifikasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian dapat diungkapkan bahwa profil kecemasan Ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan di Kanagarian Lakitan Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir selatan adalah sebagai berikut:
1. Profil Kecemasan Ibu Hamil dalam Menghadapi Proses Persalinan Dilihat dari Aspek Fisiologis di Kanagarian Lakitan Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan Faktor yang membuat jantung Ibu hamil berdebar-debar biasanya dipengaruhi oleh faktor selama masa kehamilan Ibu hamil kemudian faktor karena reaksi dari kecemasan Ibu hamil lalu pada saat terkejut dan marah. Selain itu, Ibu hamil juga mengalami ganguan dengan Pola tidurnya.gangguan tidur yang disaraskan Ibu hamil disebabkan oleh faktor terbangun karena mimpi, terbangun karena buang air kecil, terbangun karena janin yang bergerak mulai aktif, terbangun karena rasa sakit yang dirasakan Ibu hamil pada saat malam hari dan terbangun karena kepanasan. Keluar keringat dingin biasanya disebabkan oleh faktor pada saat Ibu hamil merasa cemas, pada saat Ibu hamil menahan rasa sakit, pada saat Ibu hamil stres dan faktor karena suhu badan Ibu hamil yang meningkat karena kehamilannya. Hal ini sejalan dengan pendapat ahli menurut Dadang Hawari (2001:66-67) menyatakan bahwa keluhan-keluhan yang sering dikemukakan oleh orang yang mengalami gangguan kecemasan adalah: a. Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan fikirannya sendiri, mudah tersinggung. b. Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut. c. Takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang. d. Gangguan pola tidur dan mimpimimpi yang menegangkan. e. Gangguan konsentrasi dan daya ingat. f. Keluhan-keluhan somatik, misalnya rasa sakit pada otot dan tulang, pendengaran berdenging, jantung berdebardebar, sesak nafas, gangguan pencernaan, gangguan perkemihan, sakit kepala dan lain sebagainya. Jadi dapat disimpulkan bahwa apabila Ibu hamil mengalami kecemesan maka keluhan atau dampak yang akan dirasakan Ibu hamil adalah jantung berdebardebar, ganguan dengan pola tidur.
Tidak hanya kecemasan yang membuat tidur Ibu hamil terganggu perubahan fisik pada setiap trimester kehamilan nya akan mempengaruhi pola tidur Ibu hamil. Temuan lain dalam penelitian ini adalah apabila Ibu hamil marah atau terkejut jantung Ibu hamil akan berdebar debar. Rasa sakit menjelang persalinan yang dirasakan Ibu hamil adalah sakit karena kontraksi palsu, sakit magh, sakit pada bagianbetis kaki, sakit kepala sebelah, sakit pada payu dara, sakit pada ulu hati dan sakit karena terjadi pembengkakkan pada kaki Dampak dari perubahan fisik pada Ibu hamil menurut Herri Zan Pieter dan Namora Lumongga Lubis (2010:227) adalah sebagai berikut: a. Dampak perubahan fisik trimester pertama: Mual ( morning sickness), perutkembung, merasa lelah, sakit kepala atau pusing, sakit gigi, keram perut, berat badan, meludah, sering buang air kecil, dan sesak napas. b.perubahan fisik trimeter kedua:perubahan fisik trimester kedua kondisi fisik Ibu lebih sedikit nyaman. Di sini kondisi kesehatan Ibu hamil semakin lebih baik dan merasa terbebas dari ketidaknyamanan normal, selama ini dia mengalami kemunduran psikologis seperti depresi. c. Perubahan fisik trimester ketiga: kaki bertambah bengkak dan terasa semakin nyeri, buang air kecil meningkat sekitar 5 menit sekali, suhu tubuh meningkat sehingga sering kepanasan, rahim berkontraksi ringan, pada bulan kedelapan payudara mengeluarkan kolestrum, cairan vagina meningkat, nyeri punggung dan sesak napas, kesulitan mendapatkan posisi tidur yang nyaman, dan bulan terakhir uterus tumbuh meninggi ke paru-paru. Jadi dapat disimpulkan bahwa selama masa kehamilan rasa sakit yang dirasakan Ibu hamil merupakan akibat dari perubahan fisik yang dirasakan Ibu hamil selama masa kehamilannya dan rasa sakit tersebut akan meningkat pada setiap bulan kehamilannya, 2. Profil Kecemasan Ibu Hamil dalam Menghadapi Proses Persalinan
Dilihat dari Aspek Psikologisdi Kanagarian Lakitan Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan Kekhawatiran yang dirasakan Ibu hamil selama masa kehamilan diantaranya kekhawatiran akan keselamatan bayi yang dilahirkan, khawatir akan biaya persalinan, khawatir dengan proses persalinan yang akan dijalankan dan khawatir kalau bayi meninggal di dalam kandungan. Ari Sulistyawati (2009:76) menyebutkan perubahan psikologis pada trimester III yaitu: a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik. b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu. c. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya. d. Merasa sedih karena akan terpisah dengan bayinya. e. Merasa kehilangan perhatian. f. Perasaan muda terluka. g. Libido menurun. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa adanya kekhawatiran Ibu akan bayi yang dikandungnya meninggal dalam kandungan. Kekhawatiran ini disebabkan oleh pengalamam Ibu hamil pada kehamilan sebelumnya bayi yang ada dikandungannya meninggal. Hal ini di dukung oleh Herri Zan Pieter dan Namora Lumongga Lubis (2010:237) faktorfaktor penyebab timbulnya kecemasan Ibu hamil biasanya berhubungan dengan kondisi: a. Kesejahteraan dirinya dan bayi yang akan dilahirkan. b. Pengalaman keguguran kembali (teratoma). c. Rasa aman dan nyaman selama masa kehamilan. d. Penemuan jati dirinya dan persiapan menjadi orang tua. e. Sikap memberi dan menerima kehamilan. f. Keuangan keluarga. g. Support keluarga dan tenaga medis. Kemudian Ibu hami juga merasakan ketegangan yang dirasakan Ibu hamil diantaranya ketegangan yang disebabkan karena menunggu proses persalinan,
ketegangan pada saat memasuki ruang bersaling dan ketegangan karena terlalu memikirkan kandungan. Perasan takut yang dirasakan Ibu hamil diantaranya takut akan rasa sakit persalinan,ibu hamil takut kalau pada saat proses persalinan Suaminya tidak berada disampingnya,takut kalau persalinan dilakukan di malam hari, kemudian Ibu hamil takut kalau Bidan yang membantu proses persalinan tidak berada di tempat, takut kalau bayinya meninggal di dalam kandungan dan Ibu hamil takut kalau bayi yang dilahirkan cacat. Kartini Kartono (1981:85) ketakutan dan kecemasan kehamilan dan melahirkan adalah: 1. Kerisauan yang disebabkan oleh kelelahan dan kesakitan jasmaniah. 2. Bingung. 3. Kecemasan karena tidak mendapatkan support emosional. 4. Mengembangkan reaksi-reaksi kecemasan terhadap ceritacerita takhayul yang mengerikan. 5. Ketakutan saat kelahiran bayinya. 6. Ketakutan kalau bayi yang dilahirkannya mati atau gugur 7. Ketakutan kalau bayinya akan cacat karena dosa-dosa Ibunya di masa lalu. Temuan baru dalam penelitian ini adalah adanya ketakutan Ibu hamil kalau bayinya terminum air ketuban, kemudian takut kalau proses persalinan dilakukan dimalam hari dan takut kalau bidan yang menolong proses persalinnya tidak berada di rumah. Stres yang dirasakan Ibu hamil biasanya adalah stres karena kecemasan, stres karena terlalu memikirkan kandungan dan stres karena Ibu hamil terlalu khawatir,gelisah dan takut yang berlebihan. Hal ini sejalan dengan pendapat Herri Zan Pieter dan Namora Lumongga Lubis (2010:236) mengatakan bahwa pemikiran yang negatif dan perasaan takut selalu menjadi penyebab reaksi stres. Kegelisahan yang dirasakan Ibu hamil diantaranya kegelisahan karena kandungan Ibu hamil yang sudah lewat bulan
melahirkan, kegelisahan karena rasa takut yang dirasakan Ibu hamil dan kegelisahan karena stres yang dirasakan Ibu hamil. Kemudian menurut Herri Zan Pieter dan Namora Lumongga Lubis (2010:245) mengatakan bahwa menjelang minggu terakhir menuju kelahiran, kegelisahan dan ketidaknyamanan jasmaniah Ibu hamil telah mencapai titik puncaknya. KESIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan mengenai profil kecemasan Ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan di Kanagarian Lakitan Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan sebagai berikut: 1. Profil Kecemasan Ibu Hamil dalam Menghadapi Proses Persalinan dilihat dari Aspek Fisiologis di Kanagarian Lakitan Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan adalah sebagai berikut: a. Adanya perubahan denyut jantung ibu hamil selama b. Adanya Rasa sakit yang dirasakan Ibu hamil selama c. Ibu hamil mengalami gangguan tidur selama masa kehamilan dan menjelang persalinan. d. Adanya perubahan keringat yaitu keringat dingin yang dirasakan Ibu hmail selama 2. Profil Kecemasan Ibu Hamil dalam Menghadapi Proses Persalinan dilihat dari Aspek Psikologis di Kanagarian Kabupaten Pesisir Selatan adalah sebagai berikut: a. Adanya kekhawatiranyang dirasakan Ibu hamil selama b. Adanya keteganganyang dirasakan Ibu hamil selama c. Adanya perasan takutyang dirasakan Ibu hamil selama
d. Adanya stresyang dirasakan Ibu hamil selama e. Adanya kegelisahanyang dirasakan Ibu hamil selama 1. Berdasarkan Hasil Observasi Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Persiapan untuk persalinan, terlihat bahwa Ibu hamil sangat mempersiapkan kehamilannya. b. Tingkah laku Ibu hamil, terlihat bahwa terjadi perubahan selama masa kehamilannya. c. Peralatan medis, terlihat bahwa Bidan sangat mempersiapkan peralatan medisnya. d. Konsultasi terhadap Ibu hamil, terlihat bahwa Bidan mempersiapkan kelengkapan konsultasi Ibu hamil. Saran 1. Ibu hamil agar mempersiapkan diri dalam mnejalani masa kehamilan dan proses persalinan supaya tidak ada kecemasan yang dirasakan Ibu hamil dalam menghadapi proses persalinannya. 2. Suami Ibu hamil diharapkan selalu memberikan dukungan dan memotivasi istrinya pada saat kehamilan dan pada saat proses persalinan. 3. Bidan diharapkan juga ikut memberikan dukungan dan arahan kepada ibu hamil. 4. Pengelola program studi lebih mengoptimalkan calon konselor agar bisa berperan di instansi kesehatan. 5. Bagi peneliti selanjutnya bisa melakukan penelitian tentang pengaruh jenis persalinan terhadap perkembangan kepribadian anak. DAFTAR PUSTAKA Hawari, Dadang. 2001. Menajemen Stres Cemas dan Depresi. Jakarta: FKUI. Kartono, Kartini. 1981. Psikologi Wanita (Jilid 2). Bandung: CV Mandar Maju. Pieter, Herri Zan dan Lubis,Namora Lumongga. 2010. Pengantar Psikologi Untuk Kebidanan. Jakarta Prayitno, Elida. 2006. Psikologi Orang Dewasa. Padang: Angkasa Raya.
Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Persalinan. Jakarta: Salemba Medika.