BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian ini menggabungkan penelitian kualitatif dan metode

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian ini menggabungkan metode penelitian kualitatif dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. biasanya disebut PTK. PTK yang dilakukan oleh peneliti, dilaksanakan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. siklus terdiri atas empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (Planning),

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. kelas), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tindakan-tindakan tertentu

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dengan Classsroom Action Research, yang disingkat CAR yang berarti

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan subyek/obyek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 001 RIMBA SEKAMPUNG DUMAI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (PTK) sebenarnya diawali dari istilah action research atau penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Practice-Rehearsal Pairs, yang merupakan suatu inovasi yang akan diterapkan

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK) atau classroom action research. Penelitian tindakan ini dilakukan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan ilmiah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Nabi Muhammad SAW, adapun guru yang mengajar mata pelajaran tersebut

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam

BAB III METODE PENELITIAN

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dalam melaksanakan penelitian (dalam mengumpulkan data). Metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas atau PTK (classroom action research). Penelitian tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE DAN RENCANA TINDAKAN. pada saat terjadinya interaksi antara guru dengan siswa. 1 Penelitian Tindakan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan secara bersama- sama dikelas. 1. pembelajaran tersebut dilakukan. 2

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Penelitian yang berjudul: Penerapan Strategi True Or False untuk

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN DAN RENCANA PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah penelitian tindakan kelas, hal itu didasarkan karena masalahmasalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. disarankan adalah penelitian tindakan. Dari namanya itu sendiri sudah. bukanlah kepentingan guru) (Arikunto, 2012:2).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang sistematis dan

BAB III. Metode dan Rencana Penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. PTK ini dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja guru.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK) dengan tindakan berupa penggunaan metode Team Quiz, di mana metode tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran di kelas. Dalam istilah bahasa inggris adalah Classroom

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Istilah penelitian tindakan kelas berasal dari kata action research

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR). Dari

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. digunakan untuk penelitian di atas adalah penelitian tindakan kelas (classroom

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan dalam penyelidikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. (classroom action research). Penelitian tindakan kelas ini menggunakan mixemethod,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. satu pendekatan yang secara primer menggunakan paradigma pengetahuan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri,

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas atau biasanya disebut PTK. PTK yang dilakukan oleh. dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran secara khusus dalam hal meningkatkan keterampilan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. terjun ke lapangan secara langsung pada saat guru dan peserta didik

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian ini menggabungkan penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif, metode kualitatif mendeskripsikan peningkatan kemampuan berbicara siswa sebelum dan sesudah diterapkan metode pembelajaran cooperative script pada materi pembelajaran berbicara bahasa Indonesia, sedangkan metode kuantitatif untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan. Peningkatan kemampuan berbicara tersebut diukur dengan menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Karena dalam penelitian kualitatif memerlukan proses, pemahaman, kompleksitas, interaksi, maka penelitian ini juga menggunakan metode kuantitatif sebagai pengumpulan data statistik anak setelah dilakukan treatmen. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam kegiatan pembelajaran (siklus tindakan kelas). Pada satu siklus dilakukan 1 kali kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran pada siklus pertama mendasari penentuan kegiatan pembelajaran pada siklus kedua dan seterusnya. Demikian juga siklus pertama mendasari penentuan dan pengembangan siklus kedua bila siklus kedua diperlukan. 30

31 Pelaksanaan PTK ini, menurut Mc. Taggart dengan langkah pertama melakukan perencanaan kemudian melaksanakan tindakan, observasi dan refleksi. Adapun alur pelaksanaan penelitian tindakan kelas dapat dijelaskan pada Gambar 3.1 sebagai berikut : 29 Keterangan: 3 1 Siklus I: a. perencanaan 6 2 5 4 b. pelaksanaan dan observasi c. refleksi Siklus II: a. perencanaan b. pelaksanaan dan observasi c. refleksi Gambar 3.1 Desain penelitian menurut Kemmis dan Taggart Ketiga langkah tersebut merupakan satu siklus atau putaran, artinya sesudah langkah ketiga, lalu kembali kesatu dan seterusnya. Meskipun sifatnya berbeda, langkah kedua dilakukan secara bersamaan jika pelaksanaan dan pengamatan berbeda. 29 Modul Penelitian Tindakan Kelas, Model-model Penelitian Tindakan Kelas, (Surabaya: LAPIS PGMI, 2007), 20.

32 B. Setting Penelitian 1. Tempat : MI Roudlotul Banat Taman Sepanjang Sidoarjo 2. Subyek : Siswa kelas III A MI Roudlotul Banat 3. Waktu : Semester genap tahun ajaran 2014/ 2015 C. Variabel yang Diselidiki 1. Variabel Input : Siswa kelas III A MI Roudlotul Banat 2. Variabel Output : Peningkatan Keterampilan Berbicara Peserta Didik Pada Materi Bertelepon 3. Variabel Proses : PembelajaranCooperative Script D. Rencana Tindakan Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatf tipe cooperative script. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut : a. Guru membagi siswa berpasangan. b. Guru memberikan tema kepada siswa untuk mengarang sebuah percakapan melalui telepon. c. Guru menetapkan pasangan yang pertama berperan sebagai pembicara dan pasangan yang kedua berperan sebagai pendengar. d. Pembicara melakukan percakapan melalui telepon sesuai dengan tema yang diberikan. Sementara pendengar menyimak atau mengkoreksi dan

33 memberikan tanggapan mengenai kesesuaian isi percakapan dengan tema dan kesesuaian tata cara bertelepon. e. Bertukar peran. Pasangan yang semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. f. Guru membuat kesimpulan. Siklus I 1. Perencanaan Tindakan Perencanaan pada siklus I berdasarkan identifikasi penyebab masalah pada pembelajaran pra siklus guru,kegiatan tersebut yaitu : a. Menentukan pokok bahasan b. Merancang rencana pelaksanaan pembelajaran(rpp) kegiatan pembelajaran. c. Merancang strategi dan skenario kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. d. Membuat dan menyiapkan tema dan pertanyaan pada media kertas yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran. e. Menyusun Lembar Kerja Siswa(LKS) yang sesuai dengan pendekatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. f. Membuat alat pedoman observasi untuk mengetahui kinerja peserta didik dalam proses belajar mengajar sebagai wujud dari pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah dijelaskan,dan menetapkan indikator ketercapaian serta menyusun instrumen pengumpulan data.

34 g. Penyusunan evaluasi belajar siswa. Perencanaan diatas adalah untuk pemecahan sebuah masalah yang terjadi di kelas. 2. Implementasi Tindakan Implementasi tindakan yaitu jabaran yang akan dilaksanakan, skenario kerja tindakan perbaikan, dan prosedur tindakan yang akan ditetapkan. Berikut jabaran skenario pembelajaran yang akan dilaksanakan : a. Siswa medengarkan penjelasan dari guru tentang bagaimana menyampaikan dan menerima dan manyampaikan pesan melalui telepon. b. Guru menanyakan kejelasan materi yang disampaikan. c. Guru membagi siswa secara berpasangan. d. Guru memberikan tema percakapan melalui telepon. e. Guru membagikan soal LKS untuk dikerjakan secara berpasangan dengan teman sebangkunya yaitu membuat percakapan melalui telepon. f. Siswa berdiskusi untuk membuat percakapan dengan teman sebangkunya. g. Kemudian siswa disuruh mempraktikkan percakapan melalui telepon di depan kelas bersama pasangannya. h. Siswa dengan bantuan guru diminta menyimpulkan materi pelajaran yang telah dipelajari. i. Siswa diminta mengerjakan soal evaluasi

35 3. Observasi Observasi adalah proses pengambilan data dari obyek yang diamati melalui pengamatan secara langsung peserta didik di kelas III A MI Roudlotul Banat. Pengambilan data observasi yaitu dengan menggunakan instrument observasi aktivitas guru dan siswa yang telah dipersiapkan, serta angket respon siswa. Hasil pengamatan tersebut dapat digunakan sebagai perbaikan pada siklus berikutnya. 4. Refleksi Refleksi adalah mengulas kembali kegiatan yang telah dilaksanakan dan menganalisis hasil yang dapat diambil dari pelaksanaan pembelajaran untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam melaksanakan tindakan. Hasil observasi dan evaluasi akan dianalisis dengan statistik deskriptif untuk memperoleh gambaran pencapaian masing-masing indikator yang telah ditetapkan. Hasil analisis pemerolehan data dan catatan-catatan deskriptif dari pengamat selama KBM akan direfleksi bersama antara guru dan peneliti. Selama kegiatan refleksi didiskusikan kelebihan dan kekurangan dalam melaksanakan tindakan. E. Data dan Cara Pengumpulannya 1. Sumber Data Sumber data penelitian tindakan kelas ini adalah : a. Siswa Siswa kelas III A MI Roudlotul Banat dengan jumlah 21 anak,yang terdiri dari 11 laki-laki dan 9 perempuan berfungsi sebagai

36 obyek penerapan metode cooperative script. Pada proses penerapan metode tersebut dapat diambil data sebagai sumber data penelitian. b. Guru Guru berfungsi sebagai sumber informasi bagi peneliti dan juga berkolaborasi dengan peneliti dalam menerapkan metode cooperatif script. Dari kegiatan tersebut guru dapat melihat tingkat keberhasilan implementasi metode cooperative scriptterhadap kegiatan proses pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas III A MI Roudlotul Banat. c. Dokumentasi Dokumentasi berfungsi sebagai sumber pengumpulan data yang ada di sekolah sebagai penunjang informasi. Data tersebut meliputi: a) Daftar nilai praktek siswa. b) Susunan struktur organisasi sekolah, nama dewan guru, dan data lain yang menunjang selama penelitian. c) Foto saat kegiatan pembelajaran berlangsung selama siklus I dan siklus II di kelas III A MI Roudlotul Banat. 2. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tahap berikut:

37 a. Wawancara Metode wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data tentang keterampilan berbicara siswa dalam bahasa Indonesia sebelum diberikan tindakan. 30 Wawancara dengan ibu Nova selaku guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas III A, serta siswa-siswi yang perlu digali informasinya terkait pembelajaran bahasa Indonesia. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 03 Maret 2015 di MI Roudlotul Banat.Instrument yang digunakan yaitu panduan wawancara. Instrument panduan wawancara terlampir dilampiran. b. Observasi Metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran. 31 Observasi berfungsi untuk mengetahui proses penerapan metode cooperative script dan juga untuk mengetahui peningkatan keterampilan berbicara bahasa Indonesia setelah penerapan metode cooperative script pada siswa kelas III A MI Roudlotul Banat. 30 Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas Implementasi dan Pengembangannya, (Jakarta:Bumi Aksara,2013), 49. 31 Sukardi, Metode..., 50.

38 Berikut adalah instrumen observasi kegiatan guru dan siswa terhadap pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan metode cooperative script : Tabel 3.1 Lembar observasi aktivitas guru No Indikator / Aspek Yang Diamati 1. Guru memberikan apersepsi/motivasi kepada siswa. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 3. Guru memusatkan perhatian siswa pada materi pembelajaran yang dipelajari. 4. Guru menjelaskan materi tentang berbicara melalui telepon. 5. Guru membagi siswa berkelompok secara berpasangan 6. Guru memberikan tema percakapan pada siswa 7. Guru mengintruksikan siswa praktek berbicara melalui telepon dengan pasangannya. 8. Guru mengecek pemahaman siswa dengan bertanya jawab. 9. Guru memberikan tes evaluasi tertulis perorangan sebagai tugas tindak lanjut.. 10. Guru bersama siswa membuat kesimpulan Skor perolehan Persentase = x 100 = x 100 = Skor Maksimal 30 Pengamat SkorPenilaian 1 2 3 Skor

39 Keterangan : Skor 1 = kurang ( dilakukan, tidak sesuai aspek, tidak efektif, tidak sesuai waktu ) Skor 2 = cukup ( dilakukan, sesuai aspek, efektif, tidak sesuai waktu ) Skor 3 = baik ( dilakukan, sesuai aspek, efektif, tepat waktu ) Tabel 3.2 Lembar observasi aktivitas siswa No Indikator / Aspek Yang Diamati 1. Siswa merespon apersepsi/motivasi yang diberikan oleh guru. 2. Siswa mendengarkan saat tujuan pembelajaran disampaikan. 3. Siswa memusatkan perhatian pada materi pembelajaran yang dipelajari. 4. Siswa antusias ketika guru menjelaskan materi berbicara melalui telepon. 5. Siswa melakukan pekerjaan menulis teks percakapan bertelepon sesuai dengan tema yang diberikan guru. 6. Siswa mengerjakan dengan tertib lembar kerja kelompok. 7. Siswa praktek berbicara melalui telepon dengan pasangannya. 8. Siswa member tanggapan saat guru mengecek pemahaman. 9. Siswa mengerjakan dengan tertib saat dilaksanakan tes evaluasi tertulis perorangan oleh guru. 10. Siswa merespon kesimpulan materi pembelajaran yang disampaikan guru. Skorperolehan Persentase = x 100 = x 100 = SkorMaksimal 30 Pengamat SkorPenilaian 1 2 3 Skor

40 Keterangan : Skor 1 = kurang ( dilakukan, tidak sesuai aspek, tidak efektif, tidak sesuai waktu ) Skor 2 = cukup ( dilakukan, sesuai aspek, efektif, tidak sesuai waktu ) Skor 3 = baik ( dilakukan, sesuai aspek, efektif, tepat waktu ) c. Dokumentasi Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karyakarya monumental seseorang. 32 Dalam penelitian ini, metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data yang ada di sekolah sebagai penunjang informasi.data tersebut meliputi : d) Daftar nilai praktek siswa. e) Susunan struktur organisasi sekolah, nama dewan guru, dan data lain yang menunjang selama penelitian. f) Foto saat kegiatan pembelajaran berlangsung. d. Metode non tes ( unjuk kerja ) Dalam penelitian ini metode non tes digunakan untuk menggumpulkan data tentang peningkatan keterampilan berbicara siswa. Tingkat keterampilan berbicara siswa diukur dengan teknik non tes dengan bentuk penilaian unjuk kerja. Adapun kisi-kisi penilaian unjuk kerja adalah sebagai berikut 32 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung :Alfabeta, 2007), 329.

41 Tabel 3.3 Kisi-kisi Keterampilan Berbicara 33 No Indikator Aspek-aspek 1. Lafal a. Kejelasan vokal atau konsonan b. Ketepatan pengucapan c. Tidak bercampur lafal daerah. 2. Intonasi a. Tinggi rendah suara b. Tekanan suku kata c. Nada atau panjang pendek tempo 3. Kosakataataukalimat a. Terdapat kalimat pembuka, b. Isi, kesimpulan dan penutup c. Saling koherensi 4. Hafalan a. Kelancaran b. Teratur atau urut c. Kesesuaian hal yang diceritakan 5. Mimik a. Gesture atau gerak tubuh b. Ekspresi wajah c. Penjiwaan Tabel 3.4 Rubrik Penilaian Unjuk Kerja No Nama Aspek yang dinilai Jumlah Lafal Intonasi Hafalan Kosakata Mimik Skor Nilai 1. 2. 3. 33 Masing-masing aspek dalam indikator penilaian harus terpenuhi untuk menunjang keberhasilan keterampilan berbicara.

42 Keterangan acuan skor : 1 = jika 3 poin dalam aspek penilaian ( a,b,c ) hanya satu yang tepat 2 = jika 3 poin dalam aspek penilaian ( a,b,c ) hanya dua yang tepat 3 = jika 3 poin dalam aspek penilain ( a,b,c ) ketiganya tepat 4 = jika 3 poin dalam aspek penilaian ( a,b,c ) ketiganya tepat dan suara terdengar seluruh kelas e. Angket Angket digunakan untuk mengetahui seberapa besar siswa berminat dalam pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan metode cooperative script. Angket ini diberikan kepada semua siswa kelas III A MI Roudlotul Banat setelah pembelajaran dikatakan berhasil apabila telah memenuhi target yang diinginkan atau setelah akhir siklus. Berikut adalah angket respon siswa terhadap pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan metode cooperative script : Nama : Kelas : III Hari /Tanggal : Pelajaran : Bahasa Indonesia Materi : Bertelepon Petunjuk : Tabel 3.5 Angket Respon Siswa 1. Bacalahpertanyaan di bawahinidenganbenardantepat.

43 2. Berilahtandacentang ( ) padasalahsatujawaban yang sesuaidenganpendapatmu. No Pernyataan Jawaban Selalu Sering Kadangkadang Tidak pernah 4 3 2 1 1. Saya selalu belajar sebelum mengikuti pelajaran bahasa Indonesia 2. Saya selalu tertarik pada pembelajaran bahasa Indonesia 3. Saya selalu belajar untuk memperoleh nilai yang tinggi 4. Saya selalu ingin mendapatkan nilai yang lebih tinggi dari teman 5. Saya selalu belajar untuk dapat terampil berbicara agar dapat berkomunikasi dengan baik 6. Saya senang praktek berbicara menggunakan telepon 7. Berbicara melalui telepon membuat saya senang mengikuti pembelajaran berbicara 8. Saya selalu semangat untukterusberlatih berbicara 9. Saya selalu merasa bahwa kegiatan berbicara melalui telepon adalah kegiatan yang menyenangkan 10. Saya merasa senang jika belajar secara berkelompok 11. Saya selalu bangga jika saya bisamenjawab pertanyaan dari guru sehingga mendapatkan hadiah (reward)

44 12. Saya selalu disiplin dan tidak ramai pada saat pembelajaran berbicara 13. Saya selalu merasa nyaman ketika pembelajaran berbicara berlangsung Jumlah Rata-rata Prosentase Dari pilihan jawaban angket tersebut, setiap jawaban memiliki nilai skor yang berbeda. Skor dari setiap jawaban angket dijelaskan pada tabel berikut: Tabel 3.6 Skor kriteria angket siswa PilihanJawaban Skor Selalu 4 Sering 3 Kadang-kadang 2 Tidakpernah 1 3. Analisis Data Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 34 1. Analisis data kuantitatif deskriptif Data hasil pengamatan pengelolaan kelas untuk pembelajaran yang menerapkan metode pembelajaran cooperative script dianalisis dengan 34 Sukardi, Metode..., 76.

45 menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif, data secara kuantitatif deskriptif yakni berupa penilaian kemampuan siswa. Deskriptif kuantitatif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan obyek yang diteliti melalui data sampel sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.35 2. Analisis data aktivitas guru dan siswa a. Guru Guru berperan sebagai tim kolaborasi dengan peneliti dalam menerapkan metode cooperative script pada pembelajaran bahasa Indonesia. Data hasil pengamatan pengelolaan kelas untuk pembelajaran yang menerapkan metode cooprative script dianalisis dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. b. Siswa Siswa berperan sebagai obyek penerapan metode cooperative script. Hasil pengamatan aktifitas siswa selama pembelajaran berlangsung dianalisis dengan menggunakan presentase setiap indikator yang dihitung dengan rumus : Nilai akhir 35 Sugiyono, Metode, 147.

46 Keterangan : 80-100 = baik sekali 66-79 = baik 56-65 = cukup 40-45 = kurang 30-39 = gagal a. Analisis data hasil penilaian unjuk kerja siswa Kemampuan siswa mengalami peningkatan dalam berbicara bahasa Indonesia dari seluruh siswa di kelas dengan jumlah skor nilai rata-rata. Untuk menghitung ketuntasan dan rata-rata kelas digunakan rumus : 36 Keterangan : P = Prosentase ketuntasan F = Jumlah siswa yang tuntas N = Jumlah seluruh siswa Dengan kriteria : 95% - 100% = sangat baik 75% - 94% = baik 36 Sugiyono, Metode..., 141.

47 55% - 74% = tidak baik 35% - 54% = sangat tidak baik X= Keterangan: X = Rata-rata x = Jumlah nilai N = Jumlah siswa Dengan kriteria : 80 100 = sangat baik 4. 60 79 = baik 40 59 = tidak baik 0 39 = sangat tidak baik Indikator kerja Melihat latar belakang permasalahan dan persoalan yang terjadi di kelas IIIA, maka peneliti berusaha untuk meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Indonesia dengan menggunakan metode cooperative script. Maka diperlukan indikator sebagai berikut : 1. Skor angket respon siswa lebih dari sama dengan 70. 2. Prosentase jumlah siswa yang memenuhi KKM 70 adalah lebih dari atau sama dengan 75%.

48 3. Skor aktifitas guru dan siswa lebih dari sama dengan 80. 5. Tim Peneliti Seperti yang telah dipaparkan, bahwa penelitian tindakan kelas ini menggunakan bentuk kolaborasi dengan guru sebagai mitra kerja peneliti (kolaborator). Peneliti bernama Novita Dewi Anggraini adalah seorang mahasiswa semester VIII Program Studi S1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UIN Sunan Ampel Surabaya. Dalam penelitian ini penulis berkolaborasi dengan ibu Nova Triastuti, S.Si selaku guru bahasa Indonesia kelas IIIA MI Roudlotul Banat Sepanjang Sidoarjo. Selain menjadi kolaborator, guru juga berperan sebagai observator bersama-sama dengan peneliti dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Peneliti dan kolaborator terlibat secara penuh dalam perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi pada tiap-tiap siklusnya. Berikut peran peneliti dan guru saat pelaksanaan pembelajaran : a. Peneliti 1) Menyusun instrument penelitian dan perangkat pembelajaran. 2) Menerapkan metode cooperative script pada pembelajaran bahasa Indonesia. 3) Melaksanakan diskusi dengan guru. 4) Menyusun laporan hasil penelitian. 5) Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan penelitian.

49 b. Guru 1) Mitra kerja peneliti ikut serta dalam mengumpulkan data yang diperlukan. 2) Selain itu juga sebagai observer kegiatan guru dan siswa saat pelaksanaan tindakan di kelas.