kebudayaan Cina Peranakan bagi peneliti maupun pemba BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995:456) konsep diartikan

BAB II. umum sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya. Woodruf. dan bermakna, suatu pengertian tentang suatu objek, produk subjektif yang

KEBUDAYAAN & MASYARAKAT

BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN. suci. Ritual menciptakan dan memelihara mitos, adat, sosial, dan agama, ritual

GEOGRAFI BUDAYA Materi : 7

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk hidup dalam melangsungkan kehidupannya

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP dan LANDASAN TEORI

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN KEBUDAYAAN

Budaya Budaya = pikiran; akal budi (KBBI, 2002:169) Berasal dari kata Buddayah(Sansekerta), yang merupakan bentuk jamak dari kata Buddhi, artinya budi

BAB I PENDAHULUAN. setiap etnis menebar diseluruh pelosok Negeri. Masing masing etnis tersebut

BAB I PENDAHULUAN. sebagai fakta sosial, manusia sebagai makhluk kultural (Ratna, 2005:14). Dalam

BAB I PENDAHULUAN. diteliti, karena memiliki keunikan, kesakralan, dan nilai-nilai moral yang terkandung di

BAB I PENDAHULUAN. meliputi segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. menjadi pusat perhatian (Singarimbun, 1989: 33).

BAB I PENDAHULUAN. Moses, 2014 Keraton Ismahayana Landak Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan yang dinyatakan oleh Prasetya dalam bukunya yang berjudulilmu

BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI

1.1 Latar Belakang Budaya kebudayaan

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN 1. BAB I

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. rancangan, ide atau pengertian yang diabstrakkan dalam istilah kongkret,

Human Relations. Kebudayaan dan Human Relations. Amin Shabana. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Hubungan Masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, ialah

BAB I PENDAHULUAN. Cina merupakan salah satu Negara yang memiliki beragam budaya yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah kehidupan manusia, kebudayaan selalu ada sebagai upaya dan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

I.PENDAHULUAN. kebiasaan-kebiasaan tersebut adalah berupa folklor yang hidup dalam masyarakat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia lahir, hidup dan berinteraksi secara sosial-bekerja, berkarya,

KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT Y E S I M A R I N C E, S. I P

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Suryohadiprojo (1982: ), rakyat Jepang pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Koentjaranigrat (2009:144) mendefenisikan

BAB I PENDAHULUAN. buddayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.

BAB I PENDAHULUAN. Bima itu. Namun saat adat istiadat tersebut perlahan-lahan mulai memudar, dan

BAB I PENDAHULUAN. Malinowyki mengemukakan bahwa cultural determinan berarti segala sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kedatangan imigran-imigran Tionghoa ke pantai timur Sumatra telah menjadi

- alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama) - organisasi kekuatan (politik)

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat pada tujuh unsur kebudayaan universal. Salah satu hal yang dialami

BAB I PENDAHULUAN. hiburan yang menyenangkan, juga berguna untuk menambah pengalaman lebih

Budaya. Oleh: Holy Greata. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. Dari segi sosialnya, Jepang merupakan negara yang maju dan. moderen. Walaupun demikian, negara tersebut memiliki banyak

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebanggaan nasional (national pride) bangsa Indonesia adalah

Kebudayaan (2) Pengantar Antropologi. Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan strukturstruktur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memerankan Yip Man ini adalah Donnie Yen. Tepatnya pada tanggal 18

BAB I PENDAHULUAN. yang subordinatif, di mana bahasa berada dibawah lingkup kebudayaan.

BAB I (Times New Roman 16, Bold) PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat diterima orang lain, sehingga tercipta interaksi sosial sesama

BAB I PENDAHULUAN. budi Koentjaraningrat (dalam Soeloeman, 2007:21). Kebudayaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang bertempat tinggal dalam satu lingkungan masyarakat. Budaya

KEBUDAYAAN. 1. Pengertian

BAB II URAIAN TEORITIS. dengan musik. Gerakan-gerakan itu dapat dinikmati sendiri, pengucapan suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Bagi ahli antropologi, religi merupakan satu fenomena budaya. Ia merupakan

BAB IV SISTEM SOSIAL 4.1 Pengantar 4.2 Sistem Sosial

KONTRAK KULIAH ETIKA PROFESI D O S E N : M A I M U N A H, S S I, M K O M

BAB II DESKRIPSI TEORETIS DAN FOKUS PENELITIAN

MANUSIA DAN BUDAYA. A. MANUSIA 1. Pengertian Manusia. Ringkasan Tugas Ilmu Budaya Dasar:

BAB I PENDAHULUAN. khas dan beragam yang sering disebut dengan local culture (kebudayaan lokal)

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan Negara yang kaya akan kebudayaan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

BAB I PENDAHULUAN. zaman itu masyarakat memiliki sistem nilai. Nilai nilai budaya yang termasuk

TEKS DESKRIPSI BUDAYA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang kaya dengan keanekaragaman etnik, banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa ada di dalamnya dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. antara keadaan sistem tertentu dalam jangka waktu berlainan.

PENGERTIAN DASAR SEJARAH KEBUDAYAAN

VHANY AGUSTINI WITARSA, 2015 EKSPLORASI APLIKASI ALAS KAKI YANG TERINSPIRASI DARI KELOM GEULIS

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Tionghoa terdiri dari 56 suku bangsa. Suku Hokkian yang berasal dari provinsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk budaya mengandung pengertian bahwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi kurangnya kesadaran hukum di masyarakat? 2. Bagaimana upaya untuk mengubah Culture di masyarakat?

NILAI-NILAI SOSIAL DAN BUDAYA DALAM MITOS KIAI KALADETE TENTANG ANAK BERAMBUT GEMBEL DI DATARAN TINGGI DIENG KABUPATEN WONOSOBO SKRIPSI

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan. Kebudayaan Jepang dipengaruhi oleh karakteristik geografis

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENGARAH

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman suku bangsa dan budaya yang dimiliki oleh setiap negara

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia sangat kaya akan berbagai macam budaya baik itu bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah penafsiran kebudayaan yang jitu. Sastra bukan sekadar seni

BAB I PENDAHULUAN. dari beragamnya kebudayaan yang ada di Indonesia. Menurut ilmu. antropologi, (dalam Koentjaraningrat, 2000: 180) kebudayaan adalah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. (Singarimbun, 1989: 33). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,

BAB 1 PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini oleh dilambangkan oleh bangsa Indonesia

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

BAB I PENDAHULUAN. dulu mereka telah memiliki budaya. Budaya dalam hal ini memiliki arti bahwa

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

Pertemuan 1. Pembahasan. 1. Norma 2. Budaya 3. Etika 4. Moral 5. Struktur Etika

BAB I PENDAHULUAN. pengarang untuk memperkenalkan kebudayaan suatu daerah tertentu.

TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN

JURNAL SKRIPSI. MAKNA RITUAL DALAM PEMENTASAN SENI TRADISI REOG PONOROGO (Studi Kasus di Desa Wagir Lor, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo)

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Batak Toba adalah salah satu suku yang terdapat di Sumatera

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ashriany Widhiastuty, 2013

I. PENDAHULUAN. yang lainnya. Banyaknya suku bangsa dengan adat istiadat yang berbeda-beda ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumatera Timur di awal abad ke 18 merupakan salah satu kawasan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budaya merupakan kebutuhan hidup manusia secara kodrati, dan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN PENELITIAN ARTEFAK ASTANA GEDE. dan terapit oleh dua benua. Ribuan pulau yang berada di dalam garis tersebut

Transkripsi:

untuk menambah wawasan dan pemahaman tentang museum Tjong A Fie serta kebudayaan Cina Peranakan bagi peneliti maupun pemba BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995:456) konsep diartikan sebagai rancangan ide atau pengertian yang diabstrakkan dari pengertian kongkret, gambaran mental dari objek apapun yang ada diluar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain. Konsep merupakan definisi dari apa yang kita amati, konsep menentukan variable-variabel mana yang kita inginkan, untuk menentukan hubungan empiris. Sehubungan dengan hal tersebut, konsep yang akan dijelaskan dalam skripsi ini adalah : 2.1.1 Kebudayaan Kebudayaan, culture dalam bahasa inggris, berasal dari bahasa latin colore yang berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan. Dari pengertian budaya tersebut dapat disimpulkan arti culture sebagai segala daya dan aktifitas manusia untuk mengubah alam. Koentjaraningrat juga mengemukakan bahwa ada tujuh unsur kebudayaan yaitu bahasa, kesenian, sistem religi, sistem teknologi, sistem mata pencaharian,

organisasi sosial, dan sistem ilmu pengetahuan (Koentjaraningrat, 1979: 203-204). Ketujuh unsur kebudayaan ini disebut Koentjaraningrat sebagai unsur kebudayaan universal karena selalu ada pada setiap masyarakat. Koentjaraningrat menjelaskan bahwa ketujuh unsur tersebut dapat diperinci lagi menjadi sub unsur hingga beberapa kali menjadi lebih kecil. Koentjaraningrat menjelaskan bahwa ketujuh unsur tersebut sudah pasti menjelma dalam tiga wujud kebudayaan. Sebagai contoh Koentjaraningrat menjelaskan bahwa sistem religi dapat dibagi menjadi tiga wujud kebudayaan. Dalam wujud kebudayaan yang pertama atau ide atau gagasan, sistem religi memiliki gagasan tentang Tuhan, dewa-dewi, roh-roh halus, surga dan neraka, reingkarnasi, dan sebagainya. Lalu sebagai wujud kebudayaan yang kedua atau sistem sosial, sistem religi juga mempunyai pola-pola aktifitas atau tindakan seperti upacara atau ritual baik yang diadakan musiman atau setiap hari. Kemudian sistem religi juga mempunyai benda-benda yang dianggap suci, sakral, atau religius sebagai bentuk wujud kebudayaan ketiga yaitu kebudayaan fisik atau artefak. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanksekerta yaitu buddayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi, (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Sementara itu Taylor mengatakan dari sebuah situs Internet Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

Budaya atau kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks yang didalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni dan lain-lain, yang kesemuanya ditunjukkan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. 2.1.2Masyarakat Tionghoa Kedatangan imigran Cina ke Sumatera telah menjadi perhatian sebagai suatu keajaiban yang menarik. Bangsa yang ulet ini datang ke Sumatera sebagai kuli, tetapi 40 tahun yang lalu mereka telah mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Sejak mulai abad ke- 20, mereka telah berhasil dalam memonopoli jumlah ekonomi. Prusahaan-perusahaan yang baru berdiri di wilayah Sumatera mempekerjakan orang-orang Cina untuk menanam tembakau. Ditahun 1872 jumlah orang Cina di Medan melebihi 4000 orang. Ada juga kuli Cina yang dipakai untuk mengangkut peralatan militer, dan banyaklah diantara mereka yang

tewas ketika terjadi pertempuran. Setiap tahun sejak tahun 1870-1880an ribuan kuli Cina dibawa dari Malaysia untuk menunjang perluasan ekonomi yang begitu hebat di Asia Tenggara ini, perusahaan perusahaan di Sumatera memperoleh kuli Cina mereka melalui sistem kongsi. Kepala kongsi diberikan setapak tanah hutan dengan sejumlah bibit sebagai bayaran. Ada juga cara singkat juga menguntungkan pihak pengusaha di Sumatera, mereka memperoleh kuli dengan cara datang langsung ke Negara Cina dan mencari sendiri kuli-kuli. Perkembangan usaha perkebunan di Medan sangat pesat sehingga banyak membutuhkan kuli, sedangkan pada saat itu keadaan ekonomi di Cina sangat memperihatinkan. Pada april 1915 Maret 1916 total kuli kontrak Cina diperkebunan tembakau ialah 37.608 orang dan tahun 1917 jumlah penduduk Cina di Sumatera mencapai 99.236 orang, dan laki-laki berjumah 92.646. Kebanyakan wanita Cina adalah istri tandil atau kepala tandil. Banyak sekali kuli-kuli di Cina yang begitu miskin sampai menjual anak-anak perempuan mereka kepada bangsawan melayu. Berakhirnya abad 19 beberapa orang Cina dijadikan asisten langsung Indonesia. Salah satu yang terkenal yakni Tjong A Fie, sebagai wakil masyarakat Cina. Semenjak adanya perantara antara Cina dan pemerintahan Sumatera, kehidupan para kuli Cina di Sumatera mulai membaik. Mereka mulai mendirikan sekolah Cina yang pertama di Medan pada abad ke 19. Sekolah tersebut bernama The Medan Boarding School. Dan waktu itu belum ada sekolah yang didirikan oleh pemerintahan Indonesia. Sekolah tersebut menggunakan bahasa Cina dan Inggris dengan mendatangkan guru-guru Cina dari Malaysia. Semakin lama kehidupan

orang Cina di Sumatera semakin membaik, bahkan banyak yang menetap di Sumatera menjadi pedagang yang berhasil turun temurun hingga saat ini. Orang Cina yang ada di Sumatera terbagi dari atas beberapa suku yakni : 1. Suku Kanton Suku Katon berasal dari propinsi Guandong.Dulunya mereka mengambil profesi sebagai pedagang emas, kayu, tukang jahit dan pedagang kain.kebanyakan pelacur-pelacur Cina pada abad 19 berasal dari suku ini. 2. Suku Hakka atau Khe Mereka berbeda dari orang-orang Cina yang lainnya disebabkan kerena diantara mereka wanitanya tidak diikat kakinya.hal seperti ini berlaku biasanya pada orang hakka dari Guandong. Di Medan pada masa itu mereka berprofesi sebagai tukang sepatu, pedagang rotan 3. Suku Hokklo 4. Suku Hailam 5. Suku Amoy atau Hokkian. Namun perlahan beberapa suku menghilang, hanya tinggal beberapa suku saja. Setiap suku tentunya mempunyai kebudayaan yang berbeda, tetapi karena sukusuku tersebut sudah bercampur dan bergaul dengan suku-suku yang ada di Medan, tentunya kebudayaan memudar. (T.Luckman Sinar, 2010). Seiring berjalanya waktu, nama Cina pun dirubah menjadi Tionghoa atau Tionghwa. Istilah tersebut dibuat sendiri oleh keturunan Cina di Indonesia. Istilah

Tionghoa tersebut sudah sangat nyaman bagi suku Cina, tanpa ada terasa nada, persepsi, dan stigma mencina-cinakan. 2.1.3 Memorial Institute Memorial merupakan sebuah tempat, peninggalan, atau tugu Biasanya didirikan karena memiliki cerita sejarah yang layak untuk diketahui dan memiliki peran dalam perkembangan budaya atau daerah di mana memorial itu didirikan. Institute merupakan lembaga pendidikan atau tempat di mana orang-orang mendapat ilmu pengetahuan. Tjong A Fie Memorial Institute adalah bangunan yang didirikan karena memiliki cerita bersejarah dan juga berisi pembelajaran atau ilmu pengetahuan. Dikatakan bersejarah karena Memorial Institute tersebut ialah kepunyaan dari seorang Cina yang berpengaruh besar terhadap kota Medan yaitu Tjong A Fie. Dikatakan Institute karena pengunjung mendapatkan pembelajaran tentang kebudayaan Peranakan yang juga merupakan perkembangan dari budaya Cina. 2.2Landasan Teori Teori merupakan alat terpenting dari suatu pengalaman. Tanpa teori hanya ada pengetahuan tentang serangkaian fakta saja., tetapi tidak akanada ilmu pengetahuan (Koentjaraningrat,1973:10). Teori adalah landasan dasar keilmuan untuk menganalisis berbagai fenomena. Teori adalah rujukan utama dalam memecahkan masalah penelitian didalam ilmu pengetahuan.

Sebagai pedoman dalam menyelesaikan tulisan ini penulis menggunakan teori yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan yang akan dibahas dalam tulisan ini. Adapun teori yang penulis pergunakan adalah seperti teori yang diuraikan berikut 2.1.2 Uses and Functions Untuk melihat fungsi Tjong A Fie Memorial Institute dalam perkembangan budaya Cina di Medan penulis menggunakan teori Uses and Functions oleh Alan P. Merriam (1946 : 219-266). Teori uses and functions dalam rangkuman tulisan Merriam terdiri dari sepuluh fungsi yakni, 1. Fungsi Pengungkapan Emosional 2. Fungsi Penghayatan Estetika 3. Fungsi Hiburan 4. Fungsi Komunikasi 5. Fungsi Perlambangan (symbolic representation) 6. Fungsi Reaksi Jasmani 7. Fungsi yang Berkaitan dengan Norma-norma Sosial 8. Fungsi Pengesahan Lembaga Sosial dan Upacara Agama 9. Fungsi Kesinambungan Kebudayaan 10. Fungsi Pengintergrasian Masyarakat Dari sepuluh fungsi yang penulis kutip dalam isi tulisan Alan P. Merriam diatas penulis hanya mengutip beberapa fungsi sesuai dengan judul Fungsi dan Peran Tjong A Fie Memorial Institute Dalam Perkembangan Budaya Cina Di Kota Medan, yaitu : 1. Fungsi Penghayatan Estetika

2. Fungsi Komunikasi 3. Fungsi Perlambangan (symbolic representation) 4. Fungsi Kesinambungan Kebudayaan 5. Fungsi Pengintergrasian Masyarakat 2.3 Tinjauan Pusaka Tinjauan adalah hasil meninjau, pandangan, pendapat, sesudah menyelidiki atau mempelajari (KBBI, 2003:912) Rebecca Hannatri Suastika (2011) pada penelitian skripsinya menulis tentang Wisata Sejarah (Studi Deskriptif Perkembangan Tjong A Fie Mansion Sebagai Objek Wisata Sejarah Kota medan) mengungkap sejarah Tjong A Fie yaitu berupa peran dan pengaruhnya terhadap kota Medan hingga bangunan peninggalan, yang dalam hal ini difokuskan pada Tjong A Fie Mansion. Hal ini dikarenakan akan dikaitkannya sejarah Tjong A Fie Mansion sebagai objek wisata sejarah kota Medan. Serta merta membantu penulis dalam meneliti secara fokus tentang Tjong A Fie Memorial Institute. Fransiska Utama (2011) pada penelitian skripsinya menulis tentang Rumah Tjong A Fie Sebagai Salah Satu Objek Wisata Bangunan Bersejarah Di Kota Medan mengatakan bahwa, di Medan terdapat beberapa bangunan bersejarah yang menarik minat wisatawan mancanegara maupun wisatawan lokal. Salah satunya rumah Tjong A Fie. Rumah Tjong A Fie memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan bangunan-bangunan bersejarah lainnya yang masih dijaga keaslian bangunannya serta perabotan di dalam rumah tersebut.

Agnes Danovar (2013) pada novelnya yang berjudul Kisah Hidup Queeny Chang Putri Orang Terkaya Asal Medan, menceritakan kisah tentang kehidupan Tjong A Fie dari awal kedatangannya lalu perjuangannya sebagai perantauan asing, sampai pada keberhasilannya hingga ia meninggal dunia di kota Medan, tentunya sangat membantu penulis dalam pengerjaan skripsi yang penulis kerjakan. Karena sebelum mengetahui fungsi dan peran Tjong A Fie memorial institute tersebut, tentunya penulis harus mengetahui sosok Tjong A Fie. Dari uraiann diatas, penelitian yang dilakukan peneliti sebelumnya dapat membantu penulis dalam pengerjaan skripsi yang berjudul Fungsi dan Peran Tjong A Fie Memorial Institute Dalam Perkembangan Budaya Cina Di Kota Medan sehingga lebih mudah mendapat informasi untuk kelengkapan isi skripsi.