BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. adalah belum efektifnya metode latihan di klub-klub olahraga, kondisi rendahnya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan memiliki peran yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 latar belakang masalah. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan memiliki peran yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai salah satu komponen pendidikan yang wajib diajarkan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari

BAB I PENDAHULUAN. membawa nama bangsa ke dunia internasional menjadi baik. Mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat di puaskan satu persatu, karena memiliki standard masing masing.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan bagian pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang.

I. PENDAHULUAN. lempar. Selain dari itu gerakan yang terdapat dalam. mengemukakan bahwa atletik ibu dari semua cabang olahraga.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan peranan penting dalam proses peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. normal, namun anak anak yang memiliki keterbelakangan mental juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Zulia Rachim, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan harus diarahkan pada pencapaian

SKRIPSI. Oleh: ENDING AJISAKA NIM:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sampai kapanpun dan

BAB 1 PENDAHULUAN. keterampilan social, penalaran dan tindakan moral melalui aktifitas jasmani

BAB I PENDAHULUAN. fisik melalui mata pelajaran pendidikan jasmani. Hal tersebut bisa dipahami karena mengarahkan

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan menfasilitasi kegiatan belajar mereka.

BAB I PENDAHULUAN. integral dari pendidikan secara keseluruhan. Tujuan pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga.

BAB I PENDAHULUAN. memberi dampak positif dalam aspek kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha dasar untuk menyiapkan peserta didik melalui

I. PENDAHULUAN. isi, dan arah untuk menuju kebulatan kepribadian sesuai dengan cita-cita

PENERAPAN PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta

I. PENDAHULUAN. kompleks, karena mencakup dimensi bio-sosio-kultural. Ditinjau dari aspek

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan psikis yanglebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan

BAB I PENDAHULUAN. aktif di dalam prosesnya dan gurulah yang menjadi center utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan secara keseluruhan. Bertujuan mengembangkan aspek

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu mata

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia dikatakan berhasil apabila pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. terbuka dan demokrasi. Oleh karena itu pendidikan hendaknya dikelola, baik

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan. Melalui pendidikan jasmani dikembangkan beberapa aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter bangsa dari suatu negara. Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman yang melalui proses komunikasi, dalam komunikasi harus ada timbal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cemi Pratama, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pantas, benar dan indah untuk kehidupan. Dengan demikian pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) belakangan ini

BAB I PENDAHULUAN. mengintensifkan peyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia pendidikan di Indonesia, bukan mustahil pendidikan di Indonesia akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi belakangan ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, maka mereka memiliki fondasi

LEMPAR LEMBING DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR TURBO DI SEKOLAH DASAR NEGERI 19 SERIRANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat di pisahkan dengan kehidupan manusia.

aktifitas fisik,demikian pula halnya dalam belajar passing dengan kaki bagian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga merupakan sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berberfikir kritis, keterampilan sosial,

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI OLAHRAGA LEMPAR CAKRAM MELALUI PENERAPAN LEMPAR GELANG RAKSASA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MOJOROTO 3 KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan peraturan, pendidikan,pelatihan,pembinaan,pengembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Hal ini berarti bahwa siswa harus belajar sesuatu dari padanya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang

BAB I PENDAHULUAN. pada tuntutan jaman sekarang yang mengutamakan skill. Salah satu sasaran

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan jasmani. Kegiatan diarahkan dan dilaksanakan sedemikian rupa, sehingga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memberikan hak cuti kepada guru yang akan melaksanakan kegiatan penelitian dan

BAB I PENDAHULUAN. dasar, teknik dan strategi pemain olahraga, internalisasi nilai nilai (sportifitas,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah pendidikan yang mengaktualisasikan potensipotensi

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kondisi dan karakter siswa. Dengan melihat secara langsung, anak

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan keterampilan olah raga tetapi pada perkembangan si anak seutuhnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. SMU/SMA juga sampai tingkat Perguruan Tinggi. Serta turnamen bola basket

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ada sejak adanya manusia, dalam arti sejak adanya manusia telah ada pula usahausaha

BAB I PENDAHULUAN. misalnya dengan jalan memilih metode mengajar yang baik dan benar. Metode

BAB 1 PENDAHULUAN. berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana, pembekalan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha para pendidik yang menumbuh

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pedidikan jasmani pada dasarnya bagian integral dari pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dalam arti luas berarti suatu proses untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan pada siswa kelas V Sekolah Dasar. Sedikit sekali siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. fungsi antara pengembangan aspek: (a) organik, (b) neuro moscular,(c)

BAB I PENDAHULUAN. mampu memantau tingkat perkembangan hasil belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yaitu gymnastics yang artinya: untuk menerangkan bermacam-macam gerak. yang dilakukan oleh atlet-atlet yang telanjang.

BAB I PENDAHULUAN. moral, spiritual, dan lain-lain. Apabila manusia mengalami pendidikan yang baik

BAB I PENDAHULUAN. anggaran pendidikan yang besar karena mereka sadar akan pentingnya pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sekarang ini

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berpikir keritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani dan olahraga. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan secara umum. Ia merupakan salah satu dari subsistem-subsistem pendidikan. Pendidikan jasmani dapat didefenisikan sebagai suatu peroses pendidikan yang ditujukan untuk mencapai tujuan pendidikan melalui gerak fisik. Komponen-komponen di atas harus ada didalam berlangsungnya suatu pendidikan. Jadi pendidikan tidak akan berarti apabila tidak ada yang dididik demikian pula dengan pendidikan-pendidkan tersebut, serta pendidik tidak ada gunanya kalau tidak ada tujuan. Pendidikan jasmani sekolah harus memenuhi konsep-konsep diatas, dan mempunyai tujuan tertentu yang mengarah ketujuan pendidikan. Yaitu meningkatkan kesegaran jasmani dan daya tahan tubuh siswa, dengan bugarnya kondisi siswa serta minat dalam mengikuti pembelajaran. Salah satu masalah utama dalam pendidikan jasmani di Indonesia dalam dewasa ini ialah belum efektifnya pengajaran pendidikan jasmani di sekolah - sekolah, kondisi rendahnya kualitas pembelajaran pendidikan jasmani disekolah lanjutan telah dikemukakan didalam berbagai forum oleh beberapa pengamat. Terbatasnya kemampuan guru pendidikan jasmani dan terbatanya sumber-sumber

yang digunakan untuk mendukung peroses pendidikan jasmani. Kulitas guru pendidikan jasmani yang ada pada sekolah lanjutan pada umumnya kurang memadai. Guru kurang mampu dalam melaksanakan profasinya secara profesional, kurang berhasil melaksanakan tanggung jawab untuk pendidikan jasmani yang mengembangkan kemampuan dan keterampilan secara menyluruh baik fisik, mental maupun intlektual. Benar bahwa mengingat kebanyakan guru pendidik jasmani disekolah kurang kreatif dalam memberikan model pembelajaran. Kebanyakan guru penjas hanya menekankan hasil akhir tanpa memperhatikan proses pembelajaran. Hal ini akan berdampak buruk bagi siswa karena kurangnya pengetahuan yang diberikan oleh guru dan secara tidak langsung akan mempengaruhi kinerja guru tersebut serta tujuan pendidikan jasmani tidak akan tercapai, hal tersabut akan merusak citra guru penjas dimata siswa. Gaya mengajar yang dialakukan guru dalam peraktek pendidikan jasmani cenderung tradisional, atau hanya menggunakan satu gaya mengajar saja, sehingga membuat situasi pembelajaran monoton dan membuat siswa jenuh untuk mengikutin pembalajaran tersebut. Model metode-metode praktek ditekankan pada teacher sentered dimana para siswa melakukan latihan fisik berdasarkan perintah yang ditentukan oleh guru. Latihan-latihan tersebut tidak pernah dilakukan anak sesuai inisiatif sendiri. Guru cenderung menggunakan pendekatan yang mendasarkan pada olahraga prestasi dalam pembelajaranya, sehingga dalam peroses pembelajarannya jelas beda dari penjas itu sendiri, tujuan utamanya itu bukan peroses melainkan hasil akhir sebuah penilaian. Dalam pendekatan ini guru

menentukan tugas-tugas bagi siswa melalui kegiatan kegiatan fisik tak ubahnya seperti latihan olahraga. Bisanya tujuan pembelajaran ditekankan kepada penguasaan yang mengarah pada pencapaian tujuan presatasi tanpa melakukan modifikasi baik dalam peraturan, ukuran lapangan maupun jumlah pemain. Pendekatan seperti ini membuat siswa kurang senang bahkan merasa frustasi untuk melakukan program pendidikan jasmani, karena mereka tidak mampu dan seiring gagal untuk melaksanakan tugas yang diberikasn dalam bentuk yang kompleks. Untuk ini kebutuhan untuk memodifikasi olahraga sebagai suatu pendekatan alternatif dalam pengajaran pendidikan jasmani, mutlak perlu dilakukan. Guru harus memiliki kemampuan untuk memodifikasi ketrampilan yang hendak diajarkan agar sesuatu tingkat perkembangan siswa. Guru dituntut harus lebih kreatif, inovatif dalam menciptakan pembelajaran, yang akan diberikan kepada siswa, sehingga tercipta pembelajaran yang aktif bagi siswa, atau menyenangkan tanpa meninggalkan tujuan pembelajaran tersebut. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yang salah satunya kurang kreatifnya guru pendidikan jasmani dalam membuat dan mengembangkan media pembelajaran yang sederhana akan model-model pembelajaran sehingga proses pembelajaran kurang menarik bagi siswa sehingga tercipta pembelajaran yang membosankan buat siswa. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti di SD Negeri 054906 Tebasan Lama Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat, siswa-siswi dikelas V tersebut masih mengalami kesulitan dalam melakukan teknik lempar lembing. Sebagian besar siswa baru menguasai cara melakukan lemparan mereka belum mampu melakukan gerakan secara keseluruhan. Berdasarkan data yng

diperoleh dari nilai siswa dapat diketahui bahwa nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas V SD Negeri 054906 Tebasan Lama dalam kegiatan pembelajaran lempar lembing. Berdasarkan data yng diperoleh dari nilai siswa dapat diketahui bahwa nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas V SD Negeri 054906 Tebasan Lama dalam kegiatan pembelajaran lempar lembing adalaha 62,44. Dengan perincian nilai jumlah siswa kelas V berjumlah 26 orang, hanya 8 atau 29,62 % orang yang memperoleh nilai KKM, yaitu 2 orang nilai 75, 2 orang nilai 72, dan 4 orang nilai 70. Dan sedangkan siswa yang lain yang dibawah KKM adalah 18 orang atau 71,38 %, yaitu 2 orang memperoleh nilai 60, 5 orang nilai 55, 7 orang nilai 50, dan 4 orang mendapat nilai 45 maka dari hasil tersebut bisa dikatakan hasil belajar lempar lembing masih tergolong rendah. Hasil wawancara dan observasi salah satu guru mata pelajaran pendidikan jasmani di SD Negeri 054906 Tebasan Lama menunjukan bahwa siswa-siswi SD tersebut secara umum memiliki kemampuan menengah kebawah, disamping beberapa siswa memiliki intelegensi diatas rata-rata. Dalam sebuah tanya jawab dan wawancara tergadap guru SD tersebut dapat diketahuin bahwa siswa-siswi kelas V memiliki minat dan motivasi yang kurang terhadap pembelajaran pendidikan jasmani. Masih tampak beberapa siswa yang mengobrol dengan temanya sendiri, mengantuk, malas - malasan dalam mengerjakan yang diberikan oleh guru. Sebagian besar siswa mengeluh dan merasa tidak mampu mengerjakan tugas yang diberikan. Media yang digunakan guru pendidikan jasmani di SD Negeri 054906 Tebasan Lama masi sangat terbatas dan masih belum mampu membangkitkan kesenangan siswa terhadap materi ajar. Keterbatasan media dan tingginya tingkat

kesulitan siswa memahamin materi ajar memaksa guru harus lebih banyak menggunakan metode, agar siswa dapat memahami materi ajar meskipun hanya dengan dukungan media yang terbatas. Penelitian tindakan kelas ini, akan mencoba memodifikasi media bantu pembelajaran dalam pendidikan jasmani pada siswa kelas V SD Negeri 054906 Tebasan Lama tahun ajaran 2012/2013 dengan materi teknik dasar lempar lembing. Pembelajaran dengan pendekatan alat bantu berupa rudal, untuk meningkatkan peran aktif siswa. selain itu modifikasi pembe lajaran ini untuk meningkatkan peran aktif siswa, partisifasi siawa dalam mengikutin pembelajaran lempar lembing. Dengan penerapan modifikasi pembelajaran pendidikan jasmani yang dilakukan peneliti diharapkan dapat memecahkan atau memberi jalan keluar yang dihadapi guru dalam peroses pembelajaran lempar lembing. Dari permasalahan umum yang dihadapin guru penjas dalam menyampaikan materi khususnya teknik dasar lempar lembing, maka penelitian tindaka kelas (PTK) pada siswa kelas V SD Negeri 054906 Tebasan Lama dengan judul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lempar Lembing Melalui Penerapan Media Yang Dimodifikasi Pada Siswa Kelas V SD Negeri 054906 Tebasan Lama Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat Tahun Ajaran 2012/2013. Permasalahan ini peneliti temukan ketika wawancara denga guru penjas di SD Negeri 054906 Tebasan Lama yaitu pembelajaran lempar lembing. B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Apakah guru memberikan perhatian terhadap gaya mengajar yang cocok pada suatu materi pembelajaran?

2. Apakah penggunaan gaya yang sudah tersedia sudah efektif? 3. Bagaimana hasil belajar peserta didik terutama dalam pembelajaran lempar lembing? 4. Apakah penerapan gaya mengajar lempar lembing melalui penerapan media yang dimodifikasi dapat meningkatkan hasil belajar pada Siswa kelas V SD Negeri 054906 Tebasan Lama Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat Tahun Ajaran 2012/2013. C. Pembatasan Masalah Sehubungan dengan luasnya permasalahan yang timbul dari latar belakang masalah, maka pembatasan masalah perlu dilakukan guna memperoleh kedalaman kajian dan menghindari perluasan masalah dalam penelitian sebagai berikut : Meningkatkan hasil belajar lempar lembing melalui penerapan media yang dimodifikasi pada Siswa kelas V SD negeri 054906 Tebasan Lama Kecamatan Stabat kabupaten Langkat Tahun Ajaran 2012/2013 D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah maka permasalahan yang menjadi pokok peneliti dapat dirumuskan sebagai berikut : Bagaimanakah Upaya Peningkatan Hasil Belajar Lempar Lembing Melalui Penerapan Media Yang Dimodifikasi Pada Siswa Kelas V SD Negeri 054906 Tebasan Lama Tahun Ajaran 2012-2013.

E. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah disampaikan diatas tujuan penelitian ini adalah: Untuk meningkatkan hasil belajar lempar lembing melalui penerapan media yang dimodifikasi pada siswa kelas V SD Negeri 054906 Tebasan Lama Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat Tahun ajaran 2012/2013. F. Manfaat Peneliti Setelah penelitiam ini selesai, diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut: 1. Bagi guru penjas a. Untuk meningkatkan kreatifitas guru disekolah dalam membuat dan mengembangkan media bantu pembelajaran yang dimodifikasi, dalam rangka perancangan pembelajaran PAIKEM. b. Sebagai bahan masukan guru dalam memilih altenatif pembelajaran yang akan dilakukan. c. Untuk meningkatkan kinerja guru dalam menjalankan tugasnya secara profesional, terutama dalam pengembangan media bantu pembelajaran 2. Bagi siswa : a. Menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyanangkan dan meningkatkan peran aktif siswa dalam mengikutin pembelajaran penjas serta meningkatkan hasil belajar lempar lembing.

b. Dapat meningkatkan minat dan kemampuan lempar lembing, serta mendukung pencapaian prestasi lempar lembing.