TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA WACANA OPERA VAN JAVA DI TRANS 7

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi baik secara lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan sebuah alat komunikasi. Alat komunikasi tersebut digunakan

BAB I PENDAHULUAN. hasil perkembangan ilmu dan teknologi tersebut. Iklan terdiri dari dua

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA WACANA PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO MASA JABATAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. terbantu oleh situasi tutur. Searle (dalam Wijana dan Rohmadi, 2009: 20)

ANALISIS PESAN BAHASA KELUHAN WARGA DESA PILANG KECAMATAN RANDUBLATUNG KABUPATEN BLORA SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan tulisanya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan

JENIS-JENIS IMPLIKATUR PERCAKAPAN BERDASARKAN PELANGGARAN PRINSIP KERJASAMA DALAM TALK SHOW BUKAN EMPAT MATA DI TRANS 7

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM SCRIP ADA APA DENGAN CINTA? KARYA RUDI SOEDJARWO

BAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi bahasa, baik dia bertindak sebagai. sebuah tuturan dengan maksud yang berbeda-beda pula.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. bahasa disebut sebagai alat komunikasi terpenting manusia. yang harus ada dalam proses komunikasi, yaitu: (1) pihak yang

ANALISIS TINDAK TUTUR TIDAK LANGSUNG TIDAK LITERAL ANTARA PEMBELI DENGAN PENJUAL BUAH DI MOJOSONGO, SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah, meminta

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. merupakan produk dari suatu kalimat dalam kondisi tertentu dan. wacana. Tindak tutur dapat pula disebut tindak ujar.

BAB I PENDAHULUAN. sikap terhadap apa yang dituturkannya. kegiatan di dalam masyarakat. Bahasa tidak hanya dipandang sebagai gejala

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM TUTURAN PERANGKAT DESA PECUK KECAMATAN MIJEN KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat adalah penerima informasi atau berita dari segala informasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

WACANA KARTUN EDITORIAL OOM PASIKOM PADA RUBRIK OPINI HARIAN KOMPAS: SUATU TINJAUAN PRAGMATIK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan alat komunikasi antar

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA WACANA KHOTBAH SALAT TARAWIH DI DESA TLOBONG KABUPATEN KLATEN SKRIPSI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah

BAB 1 PENDAHULUAN. Prinsip kerja..., Ratih Suryani, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dan perguruan tinggi pasti terdapat tenaga kependidikan. Dalam tenaga

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun

BAB I PENDAHULUAN. beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut sengaja dipadukan pengarang dan dibuat

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM KARIKATUR SUKRIBO HARIAN KOMPAS EDISI HARI MINGGU BULAN JANUARI FEBRUARI 2010

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW EMPAT MATA DI TRANS 7

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berbahasa adalah aktivitas sosial. Seperti halnya aktivitas-aktivitas sosial

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

ERIZA MUTAQIN A

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang mereka ingin sampaikan dan juga bagaimana respon. menyampaikan gagasan, pikiran dan perasaan mereka.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kartun sebagai bentuk komunikasi grafis yang menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. langsung. Hubungan langsung akan terjadi sebuah percakapan antarindividu

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

Oleh: Endah Yuli Kurniawati FakultasKeguruandanIlmuPendidikan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS EDISI JANUARI FEBRUARI 2010 SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lain, alat yang digunakan berkomunikasi tersebut adalah bahasa. Chaer

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Dalam bertutur atau berkomunikasi sangat erat hubungannya dengan

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia. Sebagai makhluk. konvensi (kesepakatan) dari masyarakat pemakai bahasa tersebut.

KAJIAN PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN SOLOPOS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana dalam Chaer, 2003:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tulisannya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan media massa. Media

BAB I PENDAHULUAN. Berbahasa merupakan aktivitas sosial bagi manusia. Seperti aktivitas

PARTISIPAN SERTA KONTEKS SITUASI DAN SOSIAL BUDAYA PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS

BAB I PENDAHULUAN. individu dalam masyarakat. Bahasa juga sebagai saluran perumusan ide atau

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi.

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dilahirkan di dalam dunia sosial yang harus bergaul dengan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi perlu memperhatikan pilihan kalimat yang digunakan agar. penutur baik secara lisan maupun tulisan.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peristiwa tutur merupakan gejala sosial, sedangkan tindak tutur

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tuturanlisan adalah media elektronik, seperti televisi dan radio. Adapun, untuk

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah, sidang di pengadilan, seminar proposal dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak dapat berinteraksi antarindividu maupun kelompok.

BAB I PENDAHULUAN. komunikator kepada komunikan. Pesan tersebut dapat berupa pikiran, ide,

ANALISIS PENGGUNAAN SINGKATAN SMS PADA RUBRIK GAUL DI SURAT KABAR SOLOPOS EDISI DESEMBER-JANUARI 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan ide, maksud, pikiran, lain-lain. Sarana komunikasi tersebut. masyarakat dan bahasa tidak dapat dipisahkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa berperan penting bagi kehidupan manusia sebagai alat komunikasi, untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebagai alat sosial, dan sebagai sarana mengekspresikan diri (2007:3). Dari

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Indonesia. Bahasa tidak terpisahkan setiap kegiatannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, dunia perfilman telah mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. tulis dalam berkomunikasi. Menurut Arifin (2000: 3), dalam wacana lisan,

BAB I PENDAHULUAN. wujud kreativitas yang mampu membantu manusia dalam berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Debat adalah perbincangan antara beberapa orang yang. membahas suatu masalah dan masing-masing mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesama.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai

ANALISIS DEIKSIS PERSONA DAN TEMPORAL PADA RUBRIK JATI DIRI HARIAN JAWA POS EDISI FEBRUARI-MARET 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. semakin beragam dan kreatif. Keanekaragaman penggunaan bahasa di masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. interaksi sosial antara orang satu dengan yang lainnya. Dalam. komunikasi dibutuhkan alat komunikasi agar hubungan antarmanusia

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

I. PENDAHULUAN. juga dapat menyampaikan pikiran, perasaan kepada orang lain. demikian, bahasa juga mempunyai fungsi sebagai alat kekuasaan.

PEMANFAATAN GAYA BAHASA PADA WACANA SMS LUCU. DI SITUS WEB SKRIPSI

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012

Transkripsi:

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA WACANA OPERA VAN JAVA DI TRANS 7 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Disusun oleh : LIA FARAMITA A 310 060 023 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fungsi umum bahasa adalah sebagai alat komunikasi sosial. Didalam masyarakat ada komunikasi atau saling hubungan antar anggota. Untuk keperluan itu digunakan suatu wahana yang dinamakan bahasa. Masyarakat dipastikan memiliki dan menggunakan alat komunikasi sosial. Tidak ada masyarakat tanpa bahasa dan tidak ada pula bahasa tanpa masyarakat (Soeparno, 2002: 5). Fungsi bahasa dalam kegiatan berkomunikasi adalah sebagai alat penyampaian pesan atau makna (Zamzani, 2007: 35). Secara tradisional fungsi bahasa itu ada tiga, yaitu untuk menyatakan, menanyakan, dan memerintah sesuatu. Model Jakobson dalam Zamzani (2007: 36) melihat antara keterkaitaan aspek komunikasi dengan fungsi bahasa. Artinya perilaku berbahasa dapat ditekankan pada salah satu atau beberapa aspek komunikasi. Penekanan aspek komunikasi ini memiliki keterkaitan dengan fungsi bahasa tertentu. Bahasa sebagai alat komunikasi dibedakan menjadi dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Kedua bahasa tersebut mempunyai hubungan yang erat satu dengan yang lainnya. Berbagai media yang beragam yang digunakan sebagai sarana penyampaian informasi baik secara lisan maupun tertulis, sampai atau tidaknya pesan yang hendak disampaikan bergantung pada bahasa

yang digunakan. Penggunaan bahasa yang sederhana, mudah dipahami akan menjadikan pesan lebih mudah bisa diterima. Manusia kreatif menciptakan media baru sebagai sarana untuk mempermudah proses berkomunikasi. Media yang tercipta misalnya bentuk media cetak dan elektronik. Dua media ini merupakan sarana komunikasi tidak langsung antarpenutur dan mitratutur. Penutur dan mitratutur berintraksi dan mengirimkan pesan tidak langsung atau berada di tempat yang berjauhan. Hasilnya, suatu pesan diterima oleh orang banyak di waktu yang bersamaan. Proses komunikasi tidak terlepas adanya tindak tutur. Menurut Yule (2006: 82-83) tindak tutur adalah suatu tindakan yang ditampilkan lewat tuturan. Misal permintaan maaf, keluhan, pujian, undangan, janji dan permohonan. Penutur berharap mitra tutur memahami maksud pendengar atau lawan tutur. Penutur dan lawan tutur biasanya terbantu oleh situasi tutur. Konteks situas atau konteks penutur/percakapan terkait dengan berbagai aspek. Syarat terjadinya suatu komunikasi itu ada tiga yaitu pembicara, lawan bicara, dan sandi atau bahasa yang digunakan (Zamzani, 2007: 27). Konteks tuturan mencakup berbagai aspek lingkungan fisik dan sosial yang terkait dengan sebuah tuturan, serta pengetahuan latar belakang yang sama-sama dimiliki oleh pembicara dan lawan bicara yang membantu lawan bicara untuk menafsirkan maksud pembicara. Tujuan tuturan dalam hal ini disamakan dengan fungsi tuturan. Tujuan tuturan antara lain bertanya, meminta, menyuruh, menghimbau, memberitahu, meminta maaf.

Sperber dan Wilson (dalam Wijana, 1996: 10) menyatakan bahwa tidak setiap tuturan selalu merepresentasikan langsung makna unsur-unsurnya. Di dalam sebuah opera, terdapat adegan-adegan yang memuat dialog, setting, karakter, tokoh, dan konteks yang memuat unsur-unsur pragmatik seperti tindak tutur, implikatur dan efek ilokusi. Hal-hal inilah yang melatar belakangi penulis untuk menjadikan salah satu Opera, yaitu Opera Van Java sebagai objek penelitian ilmu bahasa atau linguistik, khususnya dengan tinjauan pragmatik. Pembahasan dilakukan dengan mempertimbangkn aspek-aspek situasi tutur, penutur, mitra tutur dan konteks tuturan. Penelitian ini terkait dengan penggunaan bahasa sebagai media berintraksi para tokoh cerita dalam dialog Opera Van Java. Penelitian ini membahas permasalahan dengan menggunakan teori pragmatik sebagai landasan teori berdasarkan alasan bahwa pragmatik mempelajari struktur bahasa secara eksternal. Artinya bagaimana satuan kebahasaan itu digunakan dalam komunikasi dan dipelajari dalam pragmatik (Wijana, 1996: 1). Hal ini yang menjadikan pragmatik tepat apabila digunakan untuk menjawab permasalahan yang dipertanyakan dalam penelitian ini. Berdasarkan latar belakang di atas penelitian ini diberi judul sesuai dengan objek penelitian, yaitu Tinjauan Prgmatik Tindak Tutur Ilokusi pada Wacana Opera Van Java di Trans 7. B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dibahas agar penelitian ini dapat terarah menuju pada suatu tujuan yang diinginkan. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, ada 3 masalah yang perlu dibahas. 1. Bagaimana efek ilokusi yang digunakan dalam Opera Van Java di Trans 7? 2. Bagaimana kategori tindak ilokusi yang digunakan dalam wacana Opera Van Java di Trans 7? C. Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini ada 2 tujuan yang ingin dicapai. 1. Mendeskripsikan efek ilokusi yang digunakan dalam wacana Opera Van Java di Trans 7. 2. Mendeskripsikan kategori tindak ilokusi yang digunakan dalam wacana Opera Van Java di Trans 7. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoretis a. Penelitian ini diharapkan dapat melengkapi khasanah ilmu kajian linguistik yang berkaitan dengan pragmatik. b. Penelitian ini dapat pula dimanfaatkan untuk kepentingan penulis buku yang membicarakan variasi bahasa maupun bahan acuan, bagi peneliti lain untuk melakukan kajian terhadap register wacana opera lainnya. 2. Manfaat praktis

a. Bagi peneliti dan pembaca dapat meningkatkan pengetahuan pembaca dan peneliti tentang aspek pragmatik khususnya dalam tindak tutur ilokusi. b. Bagi dosen, penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk bahan ajar kajian pragmatik pada mata kuliah pragmatik. c. Bagi mahasiswa, penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi dalam melakukan kajian bidang pragmatik. E. Sistematika Penulisan Penelitian ini disusun dengan sistematika yang jelas, yaitu terdiri dari lima bab yang dapat dirinci sebagai berikut: Bab 1 Pendahuluan, Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Bab II Kajian Pustaka dan Kerangka Berpikir. Bab II ini mencakup teori yang penulis gunakan sebagai acuan dalam melakukan penelitian. Selain itu juga mencakup gambaran ringkas kerangka berpikir yang penulis gunakan dalam melakukan penelitian ini agar dapat lebih mudah memahami dan meneliti obyek dan masalah yang diteliti. Bab III Metode Penelitian yang mencakup masalah (a) jenis penelitian; (b) data dan sumber data; (c) bentuk penelitian; (d) metode dan teknik pengumpulan data; (e) metode dan teknik analisis data. Bab IV Analisis Data. Di dalam analisis data penulis menjabarkan analisis dari permasalahan yang dijadikan bahan dalam penelitian ini. Selain itu di

dalam analisis data ini didapat hasil dari penelitian yang telah dilakukan sehingga akan terjawab semua permasalahan yang telah dirumuskan dalam perumusan masalah di bab pertama. Bab V Simpulan dan Saran. Di dalam bab V ini berisi simpulan dari hasil penelitian dan saran bagi penelitian selanjutnya.