PEMBUATAN HIASAN TAS DENGAN TEKNIK BORDIR APLIKASI SERUNI TIGA DIMENSI DARI KAIN CHIFFON, ORGANDI DAN SATIN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH JENIS KAIN TERHADAP HASIL JADI BORDIR TIGA DIMENSI PADA HAIRPIECE

e-journal. Volume 06 Nomor 02 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Mei 2017, Hal 26-31

PEMBUATAN BLOUSE ORIGAMI BERBAHAN KAIN KATUN DENGAN MENERAPKAN 3 JENIS FUSIBLE INTERFACING

PENGARUH JENIS SETIK BORDIR TERHADAP HASIL JADI BORDIR KEBAYA MODIFIKASI PADA BAHAN TULLE

PERBEDAAN HASIL JADI SULAM SISIR DENGAN MENGGUNAKAN BENANG WOOL, BENANG POLYESTER DAN BENANG NYLON PADA HIASAN DINDING

PENGARUH KETEBALAN KAIN TAFFETA TERHADAP HASIL JADI LENGAN BELIMBING (STARFRUIT SLEEVE) PADA BOLERO

11DESAIN KRIYA TEKSTIL DENGAN

TEKNIK BORDIR SASAK. Oleh: Emy Budiastuti PT. Busana FT UNY

PEMETAAN BORDIR PADA BUSANA WANITA DITINJAU DARI DESAIN, TEKNIK DAN TERAPAN BORDIR PADA UKM BORDIR DI SIDOARJO

PENGARUH INTERFACING TERHADAP HASIL KERUDUNG BORDIR. Sarifatul Fitriyah. Yuhri inang

e-journal. Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Agustus 2017, Hal 67-73

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

PERBEDAAN HASIL JADI LEKAPAN APLIKASI BUNGA PLEATS ANTARA KETIGA JENIS KAIN ORGANDI POLYESTER PADA KAFTAN

e-journal. Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Agustus 2017, Hal 74-78

PERBEDAAN LEBAR KAMPUH 1 CM, 2 CM DAN 3 CM UNTUK ISIAN SULAM USUS BERBAHAN SATIN PADA HASIL JADI CLUTCH BAG DENGAN MOTIF DEKORATIF

PENGARUH UKURAN PANJANG LAJUR TERHADAP HASIL JADI RUFFLE

PENGURANGAN PANJANG BAHU PADA PEMBUATAN LENGAN PHILIPINE BERBAHAN KAIN TAFFETA

Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Mega Citra Tiarasiwi Mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

PENERAPAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL

PENGARUH JUMLAH LAPIS HEAD SLEEVE TERHADAP HASIL JADI CRATER SLEEVE PADA BLUS

BAB III SURVEY LAPANGAN

Widatun Nafila Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

PENERAPAN BORDIR GRADASI WARNA DENGAN TEKNIK ESEK PADA CAPE

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MEMBORDIR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CETAK (BUKU MOTIF) SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA KELAS XI SMK MA ARIF 2 SLEMAN

PENGARUH KOMPOSISI WARNA (PAGODA RED, WINDSOR PURPLE, MADONNA BLUE) TERHADAP KUALITAS WARNA UNGU PURPLE PADA KAIN KATUN DENGAN TEKNIK TIE DYE

4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT

PENGARUH NOMOR BENANG COTTON TERHADAP HASIL TATTING PADA KERUDUNG

PENGARUH PERBANDINGAN FOSFOR DAN RUBBER TERHADAP HASIL JADI SABLON GLOW IN THE DARK PADA GLOSSE SLEEVE BERBAHAN LYCRA

e-journal. Volume 02 Nomor 03 Tahun 2013, Edisi Yudisium Periode Agustus 2013, Hal

PENGARUH JUMLAH HELAI BENANG KATUN TERHADAP HASIL JADI SULAMAN HARDANGER PADA BOLERO

PENGARUH PERBANDINGAN JARAK ANTAR RUFFLES TERHADAP HASIL MANIPULATING FABRIC HIGH MASSED RUFFLES PADA SARUNG BANTAL KURSI

KODE MODUL: BUS-210C PENYUSUN: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

e-journal. Volume 03 Nomor 01 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Pebruari 2014, Hal

PENGARUH PERBANDINGAN TINTA SABLON RUBBER WHITE DAN FOAMING TERHADAP HASIL JADI HAND PAINTING PADA KAIN TAFFETA

PERBEDAAN PENGGUNAAN MESIN HIGH SPEED DAN MESIN MANUAL PADA PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBUATAN KERAH KEMEJA

PENGARUH JUMLAH KAITAN BENANG KATUN TERHADAP HASIL JADI TUNISIAN CROCHET PADA CLUTCH BAG

Tabel 3.3 Proses Pewarnaan Serat Kapuk. Proses Pewarnaan Serat Kapuk/3L air. Pewarna Bahan Durasi Hasil Wanteks Wadah 120 " 1.

PENGARUH KAIN KANVAS TERHADAP HASIL JADI ORIGAMI TEKSTIL SEBAGAI AKSESORIS. Titing Wijayanti. Sri Achir

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAGIAN VII TEKNIK MENGHIAS KAIN

PERBANDINGAN HASIL JADI VEST DENGAN KERAH SETALI ANTARA JENIS KETEBALAN LINING TAFFETA

e-journal. Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Agustus 2017, Hal

Nur Rufaidah Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

PENGARUH PANJANG FLOUNCE TERHADAP HASIL JADI CIRCLE FLOUNCE SKIRT ASYMMETRIC DENGAN MENGGUNAKAN HORSEHAIR

Setia Rochmawati Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mengembangkan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka

e-journal. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Mei 2014, Hal 65-70

PERBEDAAN JUMLAH MASSA MORDAN KAPUR TERHADAP PEWARNAAN KULIT KECAMBAH KACANG HIJAU PADA BAHAN SUTERA

Ninik Kholifah Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

Irfatus Syahiroh Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

PERBEDAAN HASIL JADI TIE DYE KOMBINASI PEWARNAAN DENGAN AIRBRUSH PADA KAIN SIFON SUTRA DAN SATIN SUTRA

ANALISA PROSES PRODUKSI SULAMAN KERAWANG KHAS GORONTALO. Hariana Jurusan Teknik Kriya - Universitas Negeri Gorontalo

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. eksplorasi estetis atas kain seser, diperoleh kesimpulan bahwa: sebagai jaring nelayan untuk menangkap ikan.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BAGI GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Fashion and Fashion Education Journal

Santi Sri Wulandari Mahasiswa Program S1 Pendidikan Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

BAB III EKSPLORASI TEKSTUR KAIN CHIFFON

PENGARUH TINGGI KERUCUT TERHADAP HASIL JADI KERUCUT PADA CAPE

PENERAPAN MOTIF HIAS DENGAN TEKNIK JUMPUTAN DAN TEKNIK PAINTING PADA KAIN

e-journal. Volume 03 Nomor 03 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Agustus 2014, Hal 53-59

MINAT KONSUMEN TERHADAP BATIK MIROTA SURABAYA

PENGARUH PERBANDINGAN ASETON DENGAN AIR TERHADAP HASIL JADI CREPING PADA KAIN DENIM Ima Rachmawati

Nur Afifah Mahasiswa S1 Pend. Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. rekomendasi yang disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian mengenai

Yesy Rusmawati Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...5

BAB II METODE PERANCANGAN

PENGEMBANGAN KONSTRUKSI POLA LENGAN BIDADARI DENGAN SISTEM DJUMIAH

Kata Kunci: Kontribusi, Dasar Desain, Pembuatan Sulaman Fantasi, Sarung Bantal Kursi, Mata Pelajaran Pembuatan Hiasan.

15 KERAJINAN TEKSTIL DARI LIMBAH

BAGIAN IX TEKNIK HIAS SULAMAN BERWARNA

Anneke Endang K Pembimbing PKK, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

6 DESAIN KRIYA TEKSTIL DENGAN

Semua upaya yang telah dilakukan guna mewujudkan Kurikulum Keterampilan pada Madrasah Aliyah, dilandasi oleh rasa tanggung

Oktavina Lis Juje Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

PENGARUH KOMPOSISI ZAT WARNA DISPERSI TERHADAP HASIL JADI JUMPUTAN PADA KAIN ORGANDI POLYESTER

PENGARUH JUMLAH KANDUNGAN CAT TEKSTIL TERHADAP HASIL JADI PEWARNAAN MOTIF DENGAN TEKNIK BLOCK PRINTING PADA JAKET BERBAHAN SUEDE SINTETIS

EKSPLORASI MOTIF PUCUK REBUNG DENGAN TEKNIK OLAH REKA LATAR PADA BUSANA PENGANTIN MODERN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Yuni Wulandari Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

BAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Nako terdiri dari 7 orang pengrajin kemudian kelompok ketiga diketuai oleh Ibu

APLIKASI MOTIF BATIK GARUT MOJANG PRIANGAN PADA ORGANZA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA JOBSHEET TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI MENGHIAS KAIN DENGAN TEKNIK JAHIT PERCA KELAS X DI SMK DIPONEGORO DEPOK

PENGEMBANGAN BENTUK MOTIF BORDIR KERANCANG SISIK DENGAN SUMBER IDE GEOMETRIS

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Fashion And Fashion Education

Standar Kompetensi Lulusan. Bordir

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk negara agraris yang berpotensi menghasilkan Sumber

Peta Materi KERAJINAN TEKSTIL. Jenis dan Karakteristik. Kerajinan Tekstil. 1. Tapestri 2. Batik 3. Sulam 4. Jahit Aplikas

Wulan Cahyaningrum Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK. TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR Sidoarjo, September 2014 KERAJINAN TEKSTIL

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER PRAKARYA KELAS VII

BAB V DESKRIPSI KARYA AKHIR. Konsep dalam perancangan karya akhir dibuat setelah eksperimen dan

e-journal. Volume 03 Nomor 01 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Pebruari 2014, Hal 29-36

PENERAPAN IPTEKS. IbM PENINGKATAN PENDAPATAN IBU-IBU PKK MELALUI PEMBUATAN KERAJINAN MANIK-MANIK. Oleh Herlina Jasa Putri Harahap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hiasan pada suatu benda akan menambah nilai keindahan benda tersebut.

PENGARUH JENIS BENANG RAJUT TERHADAP HASIL JADI TATTING PADA KERAH REBAH

Transkripsi:

Jurnal Penelitian Busana dan Desain (JPBD) Vol 1, No 1, September 2017 e-issn:. https://journal.unesa.ac.id/index.php/jbd PEMBUATAN HIASAN TAS DENGAN TEKNIK BORDIR APLIKASI SERUNI TIGA DIMENSI DARI KAIN CHIFFON, ORGANDI DAN SATIN Yuda Mariana SMK Singgahan Tuban ymariana2008@gmail.com Received: xxxx, Accepted: xxxxx, Published: xxxxx Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) mengetahui perbedaan produk bordir aplikasi seruni tiga dimensi antara kain chiffon, organdi dan satin sebagai hiasan pada tas, ditinjau dari tingkat kestabilan, ketebalan dan keindahan, dan 2) mengetahui produk bordir aplikasi seruni tiga dimensi yang terbaik antara kain chiffon, organdi dan satin. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Metode pengumpulan data yang digunakan observasi dengan observer sebanyak 30 orang. Teknik analisis data menggunakan anava tunggal. Hasil penelitian menunjukkan 1) ada perbedaan produk bordir yang signifikan aplikasi seruni tiga dimensi antara kain chiffon, organdi dan satin ditinjau dari aspek kestabilan, ketebalan dan keindahan, dengan taraf signifikansi sebesar P<0,05, dan 2) hasil jadi bordir aplikasi seruni tiga dimensi yang dibuat dari kain satin lebih baik dari pada kain organdi dan chiffon jika dilihat dari tingkat kestabilan, ketebalan dan keindahan. Abstract: The study aims to: 1) know the difference of embroidery products of three dimensions seruni application between chiffon, organdy and satin as decoration on the bags, in terms of the level of stability, thickness and beauty, and 2) determine the best embroidery products between chiffon, organdy and satin. This is an experimental study. Data collected by observation with 30 observers. Data were analyzed by Anova. The results state: 1) there is a significant difference of three-dimensional seruni applications embroidery products between chiffon, organdy and satin viewed from the aspect of stability, thickness and beauty, with a significance level of P <0.05, and 2) three-dimensional seruni applications embroidery products made from satin is better than organdy and chiffon particularly viewed from the aspect of stability, thickness and beauty. Copyright @ 2017 Jurnal Penelitian Busana dan Desain Pendahuluan Bordir aplikasi seruni tiga dimensi dapat diterapkan pada berbagai jenis kain. Tetapi untuk mendapatkan bordir aplikasi seruni tiga dimensi yang bagus, sebaiknya diterapkan pada kain yang mengandung sintetis seperti pada kain chiffon, organdi, satin, tule. Hal ini dikarenakan finishing bordir aplikasi seruni tiga dimensi membutuhkan solder pada bagian tepi motif. Jika kain tersebut tidak mengandung sintetis maka kain tersebut tidak dapat disolder sehingga perlu menggunting bagian tepi motif. Tetapi hasil akhir bordir aplikasi seruni tiga dimensi tidak sebagus yang disolder karena pada bagian tepi motif masih tersisa kain 51

52 Jurnal Penelitian Busana dan Desain Vol. 1, No. 1, September 2017 yang dapat membuat benang bordir terlepas. Bordir Bordir yaitu teknik menghias kain dengan jarum dan benang dan merupakan salah satu kerajinan ragam hias (untuk aksesoris berbagai busana) dengan memberikan motif tertentu yang menitik beratkan pada keindahan dan komposisi warna benang pada medium berbagai kain atau bahan yang dipakai dengan alat bantu seperangkat mesin jahit atau menggunakan mesin bordir high speed dan bahkan ada juga yang menggunakan mesin bordir komputer. Macam-macam Bordir Dilihat dari tekniknya, teknik bordir ada dua yaitu : a. Teknik dasar bordir Teknik dasar bordir ada empat yaitu setik lurus, setik esek, setik pasir, dan setik loncat. b. Teknik variasi bordir Teknik variasi bordir ada beberapa macam, antara lain: Bordir pecah kopi, bordir Richelieu, bordir Inggris, bordir Kerancang, bordir inkrustasi, dan bordir Aplikasi. Bordir aplikasi ada dua yaitu bordir aplikasi dua dimensi dan bordir aplikasi tiga dimensi Bordir aplikasi tiga dimensi a. Pengertian bordir aplikasi tiga dimensi Bordir aplikasi tiga dimensi adalah pembuatan bordir dengan hiasan lekapan kain atau perca lain yang bersusun diatas bahan dasar sehingga membentuk relief atau timbul atau menonjol. (Anneke, 2006:4). Bordir aplikasi tiga dimensi bias dilihat bukan hanya dari arah depan saja melainkan dari arah samping. Oleh karena itu bordir ini membutuhkan tempat untuk penempatannya sehingga disebut bordir aplikasi tiga dimensi. b. Macam-macam bordir aplikasi tiga dimensi Ada berbagai macam bordir aplikasi tiga dimensi antara lain: 1) Bordir aplikasi teratai tiga dimensi adalah pembuatan bordir dengan hiasan lekapan kain yang bersusun diatas bahan dasar dengan motif bunga teratai yang timbul atau relief. (Anneke, 2006:15). Gambar 2.12 Bordir aplikasi teratai tiga dimensi

52 Jurnal Penelitian Busana dan Desain Vol. 1, No. 1, September 2017 2) Bordir aplikasi mawar tiga dimensi adalah pembuatan bordir dengan hiasan lekapan kain yang digulung dan disusun di atas bahan dasar sehingga membentuk mawar yang timbul atau relief. (Anneke, 2006:22). Gambar 2.13 Bordir aplikasi mawar tiga dimensi 3) Bordir aplikasi seruni tiga dimensi adalah pembuatan bordir yang memodifikasi dari teknik pembuatan bordir aplikasi teratai tiga dimensi tetapi pada bagian tengah motif tidak diisi sehingga membentuk seperti bunga seruni. Gambar 2.14 Bordir aplikasi seruni tiga dimensi Teknik bordir aplikasi seruni tiga dimensi Cara pembuatan bordir aplikasi seruni tiga dimensi sama dengan pembuatan bordir aplikasi teratai tiga dimensi tetapi pada bagian tengah motif tidak diisi. Langkah-langkah membuat bordir aplikasi seruni tiga dimensi: a. Menyiapkan alat, bahan dan motif. b. Memasang kain pada pemidangan. c. Membuat motif hiasan seruni dengan empat ukuran, motif besar, sedang, kecil dan sangat kecil. d. Membordir kain dengan menggunakan setik loncat sesuai dengan motif, beri jarak berbentuk lingkaran pada terngah motif. e. Menggunting atau solder hasil bordir motif bunga tersebut. f. Meletakkan bordir yang sudah disolder dengan motif besar berada di bawah dan motif kecil berada diatas dengan bentuk menyilang. g. Membordir pada bagian tengah yang sudah diberi jarak lingkaran pada tengah motif dengan

54 Jurnal Penelitian Busana dan Desain Vol. 1, No. 1, September 2017 setik loncat, gunakan warna benang yang berbeda dengan warna bunga. Kain Chiffon, Organdi, dan Satin Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2006:332), kain merupakan barang hasil tenunan dari bahan kapas yang berupa lembaran tipis biasanya untuk pakaian dan sebagainya. Menurut Widagdo (2002:69), kain merupakan bahan yang dibuat dari serat alam maupun serat buatan dengan cara ditenun, dikait, dikempa atau dilapisi yang sebelumnya harus dipintal menjadi benang. Jadi pengertian kain adalah bahan hasil tenunan, kaitan dan kempa atau dilapisi yang dibuat dari serat alam maupun serat buatan yang sebelumnya harus dipintal menjadi benang sehingga menjadi lembaran tipis, setelah benang dipintal dan kain ditenun diperlukan penyempurnaan untuk memperbaiki kualitas dan memperindah bentuk, yang biasanya digunakan untuk pakaian, aksesoris, lenan rumah tangga dan sebagainya. a. Kain Chiffon Chiffon merupakan bahan dengan tampilan yang elegan dan karakter bahan tipis, sangat ringan namun kuat dengan finishing halus. Chiffon terbuat dari bahan polyester, silk atau rayon, benang yang digunakan pada saat ditenun dari benang halus sehinga chiffon terlihat ringan dan umumnya transparan. Karakter yang sangat licin dan tipis membuatnya lebih sulit digunting dan di jahit sehingga dibutuhkan ketrampilan yang ekstra dalam mengolahnya. (Canting, April 2004:43). b. Kain Organdi Kain organdi ringan, kaku namun mengembang dengan warna yang lembut karena karakter yang transparan, tipis, dan mengkilat dengan finishing halus dan rata. Konstruksinya benangpun terlihat jelas dengan hasil akhir yang kaku. Efek kaku bisa sementara atau permanen, yang permanen biasanya disebut dengan organdi swiss. c. Kain Satin Kain satin termasuk tenunan dengan silang satin sehingga hasil jadi kain rapat. Kain satin mengandung sintetis sehingga membuat warna satin tetap mengkilap, tidak luntur dan pudar. Tetapi sifat sintetis ini bisa berefek kain menjadi rusak dan sulit dijahit jika sobek. Konstruksi satin yaitu aplikasi long floats pada satin dibuat untuk menambah kualitas efek kilau yang lebih baik, namun sebaliknya ketika menginginkan efek kilau yang lebih lembut aplikasi benang lungsing perlu ditambahkan dan long floats dikurangi. Kestabilan, Ketebalan dan Keindahan a. Kestabilan Dalam penelitian ini kestabilan yang dimaksud adalah kelopak pada bordir aplikasi seruni tiga dimensi tetap lurus sesuai dengan pola atau tidak berubah. b. Ketebalan Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan ketebalan adalah dari ketiga bordir aplikasi seruni tiga dimensi terdapat perbedaan ketebalan, ketebalan antara bordir aplikasi seruni tiga dimensi dari kain chiffon dengan ketebalan bordir aplikasi seruni

Yuda Mariana, Pembuatan Hiasan Tas 55 dari kain organdi dan dengan ketebalan kain satin. c. Keindahan Dalam penelitian ini keindahan yang maksud yaitu berhubungan dengan bentuk. Pada ketiga bordir tersebut terdapat perbedaan bentuk antara kain chiffon, organdi dan satin. Sehingga dari ketiga bordir tersebut ada sebagian pengamat yang menyukai bordir dari kain chiffon, ada yang menyukai bordir dari kain organdi, dan ada yang suka dari kain satin. Metode Penelitian jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Teknik pengumpulan data menggunakan dengan observer sebanyak 30 orang. Metode Analisis data menggunakan analisa varian tunggal dengan rumus sebagai berikut: Hasil Penelitian 1. Aspek Kestabilan Kestabilan dari hasil jadi bordir aplikasi seruni tiga dimensi dari Mean Kestabilan Hasil Jadi Bordir Aplikasi Seruni Tiga Dimensi kain chiffon, organdi dan satin pada tas secara keseluruhan dijabarkan pada diagram batang dibawah: Mean Kestabilan 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 2,05 2.217 2,817 Kain Chiffon Kain Organdi Kain Satin Jenis Kain Diagram Batang 4. 2 Aspek Kestabilan Hasil Jadi Bordir Aplikasi Seruni Tiga Dimensi Dari Kain Chiffon, Organdi dan Satin Pada Tas 2. Aspek Ketebalan Mean Ketebalan Hasil Jadi Bordir Aplikasi Seruni Tiga Dimensi M ean Keteb alan 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 2.70 2.267 2,05 Kain Chiffon Kain Organdi Kain Satin Jenis Kain

56 Jurnal Penelitian Busana dan Desain Vol. 1, No. 1, September 2017 3. Aspek Keindahan Diagram Batang 4. 4 Aspek Ketebalan Hasil Jadi Bordir Aplikasi Seruni Tiga Dimensi Dari Kain Chiffon, Organdi dan Satin pada Tas Mean Keindahan Hasil Jadi Bordir Aplikasi Seruni Tiga Dimensi M ean Kein dah an 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 2,067 2,375 2,558 Kain Chiffon Kain Organdi Kain Satin Jen is Kain Diagram Batang 4. 6 Aspek Keindahan Hasil Jadi Bordir Aplikasi Seruni Tiga Dimensi Dari Kain Chiffon, Organdi dan Satin pada Tas Analisis Data Dari perhitungan anava klasifikasi tunggal diperoleh hasil tingkat kestabilan pada kain chiffon, organdi dan satin dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.4 Ringkasan Anava Tunggal Pada Aspek Kestabilan Sumber variasi JK db MK Fo P Kelompok (k) 6.788 2 3.394 8.86 < 0.05 Dalam (d) 33.292 87 0.383 Total (T) 40.08 89 - Fo = 3.394 : 0.383 = 8.86 Ft 5% = 3.07 1. Ketebalan Tabel 4.5 Ringkasan Anava Tunggal Pada Aspek Ketebalan Sumber variasi JK db MK Fo P Kelompok (k) 6.28 2 3.14 9.94 < 0.05 Dalam (d) 27.54 87 0.316 Total (T) 33.82 89 -

Yuda Mariana, Pembuatan Hiasan Tas 57 Fo = 3.14 : 0.316 = 9.94 Ft 5% = 3,07 2. Keindahan Tabel 4.6 Ringkasan Anava Tunggal Pada Aspek Keindahan Sumber variasi JK db MK Fo P Kelompok (k) 3.7 2 1.85 4.18 < 0.05 Dalam (d) 38.55 87 0.443 Total (T) 42.25 89 - Fo = 1.85 : 0.443 = 4.18 Ft 5% = 3,07 PENUTUP SIMPULAN 1. Ada perbedaan hasil jadi bordir aplikasi seruni tiga dimensi diantara kain chiffon, organdi dan satin sebagai hiasan tas ditinjau dari tingkat kestabilan, ketebalan dan keindahan 2. Hasil jadi bordir aplikasi seruni tiga dimensi yang dibuat dari kain satin lebih baik dari pada kain organdi dan chiffon jika ditinjau dari tingkat kestabilan, ketebalan dan keindahan. SARAN Untuk mendapatkan hasil yang paling baik dari bordir aplikasi seruni tiga dimensi, maka sebaiknya menggunakan kain satin dari pada kain organdi dan chiffon. DAFTAR PUSTAKA Anneke. (2005). Bordir Pecah Kopi Sebagai Hiasan Busana. Prosiding seminar Nasional dan Pagelaran Busana Pengantin Indonesia. Surabaya : Unesa University Press. Anneke. (2006). Modul variasi teknik Bordir. Surabaya : Unesa Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.. Fauwzy, layla. April 2005. Terawang Yang Menawan. Canting. Hal 63-65. Irina. Mei 2004. Chiffon Karekternya Melayang. Canting. Hal 64-65. Irina. November 2004. Satin. Canting. Hal 63-64. Poerwodarminto, WJS. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Poespo Goet. 2005. Pemilihan Bahan Tekstil. Yogyakarta :Kanisius. Suhersono Hery. 2006. Hiasan Bordir Motif Batik. Jakarta :

Yuda Mariana, Pembuatan Hiasan Tas 115 PT Gramedia Pustaka Utama. Sundarini. 2006. Kecenderungan Pilihan Terhadap Desain Tas Dari Kulit Jagung. Jurnal Desain dan Busana. Surabaya : UNESA.