TENTANG LAPORAN AKTUARIS TAHUNAN PERUSAHAAN ASURANSI, PERUSAHAAN REASURANSI, PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH, DAN PERUSAHAAN REASURANSI SYARIAH

dokumen-dokumen yang mirip
SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2016 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN

c. Penjelasan mengenai deviasi atas realisasi Rencana Bisnis, seperti penyebab dan kendala yang dihadapi.

Bagian I Laporan Realisasi Rencana Bisnis dan Laporan Hasil Pengawasan Dewan Komisaris Untuk Perusahaan Asuransi atau Perusahaan Reasuransi

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.

AKTUARIS DALAM SEKTOR JASA KEUANGAN. Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank 1A Otoritas Jasa Keuangan

TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN TEKNIS BAGI PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26 /SEOJK.05/2017

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR XX/SEOJK.05/2016 TENTANG

LAMPIRAN V SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI

LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DAN

-0- LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI 0/19

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI

LAMPIRAN VIII SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DAN

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27 /SEOJK.05/2017

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DAN

- 2 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas.

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /SEOJK.05/2017

LAMPIRAN VII SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DAN

Perusahaan adalah perusahaan asuransi, perusahaan asuransi syariah, perusahaan reasuransi, dan perusahaan reasuransi syariah. 4. Perusahaan Asu

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 31/SEOJK.05/2015 TENTANG

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI

LAMPIRAN IX SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

- 2 - pengurus sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundangundangan mengenai perkoperasian;

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28 /SEOJK.05/2015 TENTANG PELAPORAN DATA RISIKO ASURANSI

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN CADANGAN TEKNIS BAGI PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DAN

LAMPIRAN VIII SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DAN

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10/SEOJK.05/2015 TENTANG

RENCANA KORPORASI PERUSAHAAN ASURANSI UMUM/PERUSAHAAN REASURANSI/PERUSAHAAN ASURANSI JIWA 1 Tahun...2 PT. XYZ. (alamat perusahaan) - 2 -

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 22 /SEOJK.05/2017

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014

LAMPIRAN VII SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.05/2017 TENTANG LAPORAN BERKALA PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17 /SEOJK.05/2017 TENTANG LAPORAN PELAKSANAAN PENEMPATAN REASURANSI/RETROSESI

LAMPIRAN VI SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI

LAMPIRAN V SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DAN

LAMPIRAN XI SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

LAMPIRAN X SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI

RENCANA BISNIS PERUSAHAAN ASURANSI UMUM/ PERUSAHAAN REASURANSI / PERUSAHAAN ASURANSI JIWA 1 Tahun... 2 PT. XYZ. (alamat perusahaan) - 2 -

Yth. Direksi atau yang setara pada Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi di tempat.

) program yang menjanjikan perlindungan terhadap 1 (satu) 4) program yang menjanjikan perlindungan terhadap 1 (satu)

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2013 TENTANG

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI

- 2 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas. Pasal 4 Huruf a Angka 1

LAMPIRAN IX SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DAN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.05/2016 TENTANG

PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN ASURANSI KERUGIAN DAN PERUSAHAAN REASURANSI

- 3 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN NON-BANK

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.05/2017 TENTANG

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.05/2015 TENTANG PRODUK ASURANSI DAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI

RENCANA BISNIS PERUSAHAAN ASURANSI UMUM / PERUSAHAAN REASURANSI / PERUSAHAAN ASURANSI JIWA YANG MEMILIKI UNIT SYARIAH 1 Tahun... 2 PT.

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 426 /KMK.06/2003

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG INVESTASI SURAT BERHARGA NEGARA BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN NON-BANK

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 124 /PMK.010/2008 TENTANG PENYELENGGARAAN LINI USAHA ASURANSI KREDIT DAN SURETYSHIP

B. LAPORAN PERHITUNGAN SOLVABILITAS DANA PERUSAHAAN TRIWULAN I Per 31 MARET 2015

LAMPIRAN VI SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

PT. Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA I. NERACA DANA PERUSAHAAN Per Triwulan IV Tahun 2015 / Per 31 Desember 2015

PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK

PT. Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA I. NERACA DANA PERUSAHAAN Per Triwulan III Tahun 2015 / Per 30 September 2015

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1/POJK.05/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN NON-BANK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 TENTANG

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14 /POJK.05/2015 TENTANG RETENSI SENDIRI DAN DUKUNGAN REASURANSI DALAM NEGERI

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

Yth. 1. Direksi Perusahaan Asuransi; dan 2. Direksi Perusahaan Asuransi Syariah, di tempat.

RENCANA KORPORASI PERUSAHAAN ASURANSI UMUM / PERUSAHAAN REASURANSI / PERUSAHAAN ASURANSI JIWA 1 Tahun 2

Ringkasan Laporan Keuangan PT ASURANSI JIWA CENTRAL ASIA RAYA SYARIAH Triwulan III Tahun 2017 Unit Usaha Syariah

PETUNJUK PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 71 /POJK.05/2016 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14 /POJK.05/2015 TENTANG RETENSI SENDIRI DAN DUKUNGAN REASURANSI DALAM NEGERI

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14 /SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

Yth. 1. Konsultan Aktuaria; 2. Akuntan Publik; dan 3. Penilai, di tempat.

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 43 /SEOJK.03/2017

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/2018 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN BAGI PERUSAHAAN ASURANSI BERBENTUK BADAN HUKUM USAHA BERSAMA

B. LAPORAN PERHITUNGAN SOLVABILITAS DANA PERUSAHAAN TRIWULAN III 2013 Per 30 September 2013

B. LAPORAN PERHITUNGAN SOLVABILITAS DANA PERUSAHAAN TRIWULAN II Per 30 JUNI 2014

LAMPIRAN VIII SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

Transkripsi:

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 29 /SEOJK.05/2017 TENTANG LAPORAN AKTUARIS TAHUNAN PERUSAHAAN ASURANSI, PERUSAHAAN REASURANSI, PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH, DAN PERUSAHAAN REASURANSI SYARIAH

- 1 - Laporan Aktuaris Tahunan [Nama Perusahaan] [Periode Laporan] I. PERNYATAAN AKTUARIS PERUSAHAAN DAN DIREKSI I.1 Pernyataan Aktuaris Perusahaan Pada bagian ini paling sedikit memuat: I.1.1 Informasi Aktuaris Perusahaan antara lain: - Nama Perusahaan; - Nama Aktuaris Perusahaan; - Alamat Rumah dan Nomor Telepon; - Alamat Kantor dan Nomor Telepon; - Tanggal Pengangkatan; - Tempat dan Tanggal Lahir; - Kualifikasi Profesi; dan - Pengalaman Kerja (sesuai dengan bidang tugas pekerjaannya). I.1.2 Uraian atas prosedur yang telah dijalankan dan kesesuaian dengan standar praktik yang sehat. I.1.3 Tanggung jawab Aktuaris Perusahaan atas laporan aktuaris tahunan. Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa: 1. Seluruh informasi yang disampaikan telah dibuat berdasarkan pendapat profesional secara profesi aktuaris (professional judgement) dan telah menerapkan tes yang memadai; 2. Saya bertanggung jawab penuh atas laporan aktuaris tahunan ini secara keseluruhan; dan 3. Laporan ini disusun berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan dan prinsip aktuaria yang berlaku umum. Tempat, tanggal pembuatan Ttd. Nama No. Register Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) No. Izin Aktuaris Publik

- 2 - I.2 Pernyataan Direksi Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa: 1. Prosedur penentuan Liabilitas telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 2. Informasi yang diberikan kepada Aktuaris Perusahaan dalam laporan aktuaris tahunan (nama Perusahaan) tahun sudah akurat dan lengkap; dan 3. Telah memahami isi dari laporan aktuaris tahunan ini dan akan melaksanakan rekomendasi yang diuraikan dalam laporan aktuaris ini. Tempat, tanggal pembuatan Jabatan *) Ttd. Nama *) Direksi yang berwenang sesuai dengan mekanisme internal Perusahaan II. IKHTISAR EKSEKUTIF Pada bagian ini memuat tujuan penyusunan laporan, ruang lingkup laporan, ikhtisar perubahan yang terjadi sejak laporan terakhir, kesimpulan utama (key finding) dari laporan termasuk perkiraan kemampuan Perusahaan untuk memenuhi kewajiban di masa depan dan rekomendasi yang diberikan Aktuaris Perusahaan kepada Direksi. III. PENDAHULUAN Pada bagian ini memuat: 1. latar belakang dan tujuan laporan; 2. ruang lingkup laporan; 3. dasar hukum laporan; dan 4. materialitas (materiality), ketergantungan (reliance), dan keterbatasan (limitation) dalam penyusunan laporan. IV. TINDAK LANJUT REKOMENDASI PERIODE SEBELUMNYA Pada bagian ini, Aktuaris Perusahaan harus menjelaskan rekomendasi yang sudah dilaksanakan dan rekomendasi yang belum dilaksanakan termasuk adanya keterbatasan yang terjadi dan target waktu penyelesaian.

- 3 - V. KUALITAS DATA Pada bagian ini, Aktuaris Perusahaan harus menjelaskan mengenai kelengkapan data, keandalan data, prosedur yang telah dilakukan untuk meyakini kelengkapan dan keandalan data termasuk metode yang dilakukan dan kelemahan atas data tersebut. VI. GAMBARAN BISNIS PERUSAHAAN Pada bagian ini, Aktuaris Perusahaan harus memberikan uraian mengenai informasi umum Perusahaan yang terdiri dari struktur dan operasional Perusahaan meliputi: 1. Lini usaha atau produk yang dipasarkan Aktuaris Perusahaan harus menguraikan komposisi produk yang dipasarkan pada saat ini dan komposisi produk yang akan dipasarkan sesuai rencana Perusahaan ke depan. Selain itu, Aktuaris Perusahaan harus memberikan uraian atas penghentian pemasaran produk atau rencana untuk menghentikan pemasaran produk, disertai dengan alasan penghentian dan uraian mengenai pengelolaan portofolio untuk produk yang sudah tidak dipasarkan lagi tersebut. 2. Target pasar Aktuaris Perusahaan harus menguraikan target pasar untuk setiap lini usaha atau produk yang dipasarkan pada saat ini dan rencana Perusahaan ke depan. 3. Saluran distribusi yang digunakan Aktuaris Perusahaan harus menguraikan saluran distribusi untuk setiap lini usaha atau produk yang dipasarkan pada saat ini dan rencana Perusahaan ke depan. VII. TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN DAN KECUKUPAN PERMODALAN Pada bagian ini paling sedikit memuat: 1. Analisis kesehatan keuangan dan kecukupan permodalan Dalam laporan aktuaris tahunan harus memuat tingkat kesehatan keuangan dan modal sendiri Perusahaan paling singkat selama 5 (lima) tahun terakhir dalam bentuk tabel atau grafik. Aktuaris Perusahaan harus memberikan uraian mengenai kejadian yang mengakibatkan kenaikan atau penurunan tingkat kesehatan keuangan dan modal sendiri Perusahaan serta kebijakan Perusahaan

- 4 - atas struktur modal. Selain itu, perlu diuraikan pula pendorong utama yang menyebabkan pergerakan tingkat kesehatan keuangan dan modal sendiri Perusahaan apabila terdapat pergerakan yang signifikan. 2. Proyeksi kesehatan keuangan dan kecukupan modal Dalam laporan aktuaris tahunan harus memuat proyeksi tingkat kesehatan keuangan dan modal sendiri Perusahaan paling singkat 5 (lima) tahun ke depan dalam bentuk tabel atau grafik. Dalam bagian ini juga harus memuat analisis deviasi antara proyeksi solvabilitas tahun lalu dengan realisasi tahun ini untuk memberikan gambaran apakah terdapat deviasi yang besar atau tidak dan sekaligus menjadi kontrol bagi Aktuaris Perusahaan dalam melakukan proyeksi sehingga proyeksi yang dibuat bisa handal (reliable). Aktuaris Perusahaan harus melakukan stress test untuk mengetahui dampak dari berbagai kejadian dan skenario terhadap posisi tingkat kesehatan keuangan dan modal sendiri Perusahaan untuk menunjukkan kejadian yang dapat mengancam kecukupan tingkat kesehatan keuangan dan pemenuhan modal minimum. 3. Asumsi yang digunakan Aktuaris Perusahaan harus memberikan penjelasan atas asumsi yang digunakan dalam proyeksi kesehatan keuangan, dan permodalan, dan penjelasan atas kewajaran asumsi yang digunakan tersebut. Apabila terdapat perubahan atas asumsi yang digunakan maka Aktuaris Perusahaan harus menjelaskan alasan dan dampak dari perubahan tersebut. 4. Analisis akses Perusahaan terhadap kebutuhan modal Aktuaris Perusahaan harus memberikan penjelasan mengenai kemampuan Perusahaan untuk mendapatkan penambahan modal dari pemegang saham atau dari sumber lain. 5. Analisis atas risiko Perusahaan terkait pembentukan aset bukan investasi Aktuaris Perusahaan harus memberikan penjelasan mengenai risiko yang dihadapi Perusahaan dalam melakukan pembentukan aset bukan investasi yang terjadi khususnya jika Perusahaan membentuk biaya akuisisi yang ditangguhkan atau melaksanakan program reasuransi dukungan modal.

- 5 - VIII. PENETAPAN HARGA PREMI ATAU KONTRIBUSI DAN PROFITABILITAS Pada bagian ini paling sedikit memuat: 1. Kebijakan penetapan harga premi atau kontribusi Aktuaris Perusahaan harus memberikan analisis atas kebijakan dan prosedur penetapan harga premi atau kontribusi (pricing policy) untuk tiap lini usaha atau produk yang dipasarkan, termasuk asumsi yang digunakan. 2. Tinjauan atas pricing policy Aktuaris Perusahaan harus memberikan tinjauan kembali atas kebijakan dan prosedur penetapan harga premi atau kontribusi (pricing policy) apabila terdapat perubahan kebijakan dan prosedur penetapan harga premi atau kontribusi, atau asumsi yang digunakan dalam penetapan harga premi atau kontribusi. 3. Analisis realisasi biaya dan profitabilitas Aktuaris Perusahaan harus memberikan analisis atas realisasi biaya dan profitabilitas untuk tiap lini usaha atau produk yang dipasarkan. Selain itu, Aktuaris Perusahaan harus menilai profitabilitas yang dihasilkan dari suatu produk dan pengaruhnya terhadap kondisi keuangan Perusahaan secara keseluruhan. 4. Analisis profitabilitas untuk pertanggungan baru dan lama Untuk perusahaan asuransi jiwa, Aktuaris Perusahaan harus memberikan analisis profitabilitas untuk pertanggungan baru dan lama. Aktuaris Perusahaan harus menunjukkan apakah pertanggungan baru yang diproduksi pada tahun berjalan menghasilkan profit ataukah mengakibatkan adanya kerugian. 5. Distribusi profit Aktuaris Perusahaan harus memberikan penjelasan mengenai besarnya keuntungan pemegang polis dan pemegang saham untuk produk asuransi jiwa yang mengandung unsur partisipasi. Apabila Perusahaan asuransi jiwa tidak mempunyai produk partisipasi, keseluruhan pembahasan difokuskan pada keuntungan bagi pemegang saham. 6. Distribusi Surplus Underwriting Aktuaris Perusahaan harus memberikan penjelasan mengenai penghitungan surplus underwriting, distribusi surplus underwriting bagi dana tabarru', peserta, dan Perusahaan, serta dampak pembagian surplus underwriting terhadap kesehatan keuangan dana

- 6 - tabarru' dan dana tanahud. 7. Analisis historis profitabilitas Aktuaris Perusahaan harus memberikan analisis historis profitabilitas selama paling singkat 5 (lima) tahun terakhir dan proyeksi 5 (lima) tahun ke depan. Untuk mendukung penggambaran analisis profitabilitas, dalam laporan aktuaris tahunan harus memuat tabel atau grafik tren profitabilitas selama 5 (lima) tahun terakhir. Dalam bagian ini juga harus memuat analisis deviasi antara proyeksi profitabilitas tahun lalu dengan realisasi tahun ini untuk memberikan gambaran apakah terdapat deviasi yang besar atau tidak dan sekaligus menjadi kontrol bagi Aktuaris Perusahaan dalam melakukan proyeksi sehingga proyeksi yang dibuat bisa handal (reliable). IX. LIABILITAS 1. Metode, asumsi, dan model perhitungan yang digunakan Aktuaris Perusahaan harus memberikan uraian tentang metode, asumsi, dan model perhitungan yang digunakan Perusahaan dalam membentuk Liabilitas, khususnya cadangan teknis untuk tiap lini usaha dan produk. Dalam hal terdapat perubahan metode dan asumsi pembentukan cadangan teknis atau penyisihan teknis, Aktuaris Perusahaan yang ditunjuk harus menjelaskan alasan dan dampak dari perubahan tersebut terhadap jumlah cadangan teknis atau penyisihan teknis yang dilaporkan dan tingkat solvabilitas Perusahaan. Aktuaris Perusahaan harus memberikan analisis sumber kenaikan atau penurunan cadangan teknis atau penyisihan teknis dengan cara membandingkan setiap asumsi yang digunakan dengan realisasinya. 2. Pendapat Aktuaris Perusahaan Aktuaris Perusahaan harus memberikan pendapat terhadap metode, asumsi, dan model perhitungan yang digunakan oleh Perusahaan. X. KESESUAIAN ASET TERHADAP LIABILITAS Aktuaris Perusahaan harus memberikan uraian mengenai: 1. Analisis atas metode valuasi aset yang dilakukan Perusahaan. 2. Analisis terkait diversifikasi aset termasuk risiko pasar, risiko kredit,

- 7 - risiko likuiditas, risiko asuransi, dan risiko operasional. 3. Analisis atas profil aset dikaitkan dengan liabilitas Perusahaan, mencakup tingkat imbal hasil, durasi, dan likuiditas. XI. REASURANSI Aktuaris Perusahaan harus memberikan uraian mengenai: 1. Analisis atas dukungan reasuransi yang dimiliki Perusahaan dan kesesuaian dengan karakteristik lini usaha atau produk yang dipasarkan. 2. Analisis atas retensi sendiri yang ditetapkan oleh Perusahaan. 3. Kualitas reasuradur yang mendukung program reasuransi Perusahaan. XII. MANAJEMEN RISIKO Aktuaris Perusahaan harus memberikan uraian mengenai: 1. Deskripsi dan pendapat Aktuaris Perusahaan mengenai kerangka manajemen risiko yang ada di Perusahaan. 2. Analisis atas efektivitas pelaksanaan manajemen risiko yang ada di Perusahaan. XIII. PROYEKSI KEUANGAN Perkiraan kemampuan Perusahaan untuk memenuhi kewajiban di masa depan berupa proyeksi 5 (lima) tahun ke depan dari bisnis Perusahaan, pertumbuhan aset dan liabilitas, dan kesehatan keuangan Perusahaan. Dalam melakukan proyeksi, Aktuaris harus menggunakan skenario optimis, normal, dan pesimis. Asumsi dalam pessimistic assumptions paling sedikit meliputi: 1. terjadinya krisis finansial; 2. inflasi lebih tinggi dari yang diharapkan; 3. adanya kerugian katastropik; 4. penurunan tingkat hasil investasi; 5. penurunan jumlah pertanggungan baru; 6. kenaikan tingkat pemberhentian polis; dan 7. kenaikan tingkat klaim. Aktuaris Perusahaan harus melakukan analisis deviasi antara proyeksi profitabilitas tahun lalu dengan realisasi tahun ini untuk memberikan gambaran apakah terdapat deviasi yang besar atau tidak dan sekaligus

- 8 - menjadi kontrol bagi Aktuaris Perusahaan dalam melakukan proyeksi sehingga proyeksi yang dibuat bisa handal (reliable). XIV. AREA LAIN YANG PERLU MENDAPAT PERHATIAN Aktuaris Perusahaan harus memberikan uraian mengenai hal-hal lain yang menurut Aktuaris Perusahaan penting untuk diungkapkan terutama yang berpotensi secara negatif mempengaruhi Perusahaan. Aktuaris Perusahaan dapat memberikan uraian singkat apabila terdapat informasi dan/atau fakta material yang terjadi dan dianggap perlu untuk disampaikan, setelah tanggal pelaporan Aktuaris Perusahaan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 13 Juni 2017 KEPALA EKSEKUTIF PENGAWAS PERASURANSIAN, DANA PENSIUN, LEMBAGA PEMBIAYAAN, DAN LEMBAGA JASA KEUANGAN LAINNYA OTORITAS JASA KEUANGAN, ttd Salinan ini sesuai dengan aslinya Direktur Hukum 1 Departemen Hukum ttd Yuliana FIRDAUS DJAELANI