Kolaborasi Trilogi Bahasa sebagai Modal Keberjayaan Masyarakat dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

dokumen-dokumen yang mirip
KATA SERAPAN BAHASA MELAYU DIALEK DESA RANTAU PANJANG KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU ARTIKEL E-JOURNAL

KEBANGGAAN TERHADAP BAHASA INDONESIA (LANGUAGE PRIDE) DI PURWAKARTA. Siti Chadijah ABSTRAK

Budaya Literasi Kunci Optimalisasi Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Berkualitas pada Era MEA

EKSISTENSI BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA PERSATUAN

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya. Analisis jenis kalimat, bentuk penanda dan fungsi tindak tutur

BAB II KAJIAN TEORI. penelitian dari laporan penelitian yang relevan. Menurut Triandis (melalui Suhardi, 1996: 22) sikap didefinisikan sebagai

MEMPERTAHANKAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI JATI DIRI BANGSA. M. Arifin PS. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNIB

PEMILIHAN BAHASA DALAM MASYARAKAT PEDESAAN DI KABUPATEN TEGAL DAN IMPLIKASINYA SEBAGAI ALTERATIF BAHAN AJAR MATA KULIAH SOSIOLINGUISTIK.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki jumlah penutur lebih dari satu juta jiwa (Bawa, 1981: 7). Bagi

49. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB-B)

BAB V PENUTUP. 1. Jenis makna konotatif yang terdapat dalam antologi cerkak majalah Djaka

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. sekaligus (Abdullah, 2006: 77). Globalisasi telah membawa Indonesia ke dalam

ANALISIS BENTUK-BENTUK KATA SERAPAN BAHASA MELAYU MASYARAKAT DESA PENUBA KECAMATAN SELAYAR KABUPATEN LINGGA ARTIKEL E-JOURNAL

KESETIAAN BERBAHASA INDONESIA DIPERTANYAKAN DI ERA GLOBALISASI. Marsudi, Siti Zahrok ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. bersifat produktif dan dinamis. Selain itu perkembangan bahasa juga dipengaruhi

I. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada

ANALISIS VARIASI PENGGUNAAN BAHASA CAPTION DI INSTAGRAM SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM CERAMAH AGAMA DI MASJID ROUDHOTUL MUTTAQIN KARANGPLOSO KABUPATEN MALANG SKRIPSI

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN

I. PENDAHULUAN. membuat negera kita aman, bahkan sampai saat ini ancaman dan gangguan

SEMANTIK DR 416. Dr. Yayat Sudaryat, M. Hum/1033 Hernawan, S.Pd., M.Pd./2226

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Keadaan tersebut mengakibatkan adanya kontak bahasa sehingga. pengaruh bahasa lain masuk ke dalam bahasa Indonesia.

ANALISIS CAMPUR KODE BAHASA PENYIAR PROGRAM SEMBANG SEKAMPUNG RADIO PANDAWA EDISI MARET-APRIL 2015 ARTIKEL E-JOURNAL

BAB I PENDAHULUAN. bahasa pengantar dalam komunikasi sehari-hari. nasional dan bahasa negara. Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional,

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai makna tertentu. Sebagai sistem lambang bunyi yang mempunyai makna,

DIMENSI EVALUATIF BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA PEMERSATU

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil dari penelitian berjudul Interferensi Morfologis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KONTRASTIF KOSAKATA BAHASA INDONESIA DAN BAHASA MALAYSIA PADA FILM ANIMASI BOBOIBOY

Ekonomi dan Bisnis Akuntansi

MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA

EKSISTENSI BAHASA INDONESIA PADA GENERASI MILLENNIAL. Nimas Permata Putri 1)

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tentang pemertahanan bahasa Bali di Universitas Airlangga, dan pemertahanan

ASEP HIDAYATULLAH, 2016 PENGARUH SIKAP BERBAHASA INDONESIA TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA AKADEMIK

2) Sanggupkah Pancasila menjawab berbagai tantangan di era globalisasi tersebut?

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dalam penggunaannya di tengah adanya bahasa baru dalam masyarakat

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

SITUASI KEBAHASAAN DALAM BAHASA INDONESIA A. Aspek Sosiolinguistik Bahasa adalah sesuatu yang hidup. Sebagai sesuatu yang hidup, ia tentu mengalami

Bulan Oktober ini adalah bulan

BAB I PENDAHULUAN. identitas bangsa. Bahasa sebagai alat komunikasi yang paling efektif, mutlak. dalam dunia pergaulan dengan bangsa lain.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan masyarakat dapat mempengaruhi perubahan bahasa. Era

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PROGRAM PENYEBARAN DAN PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH Dl PERSADA NUSANTARA

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF OLEH USTAD MUHAMMAD NUR MAULANA DALAM ISLAM ITU INDAH PROGRAM TRANS TV SKRIPSI

PENGUASAAN KOSAKATA BAKU BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI LHOKNGA KABUPATEN ACEH BESAR. Oleh Ismawirna*

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA SWASTA TAMAN SISWA BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. tinggal di daerah tertentu, misalnya bahasa Bugis, Gorontalo, Jawa, Kaili (Pateda

BAB I PENDAHULUAN. ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi: Kami poetra dan poetri

PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA PADA ANAK USIA 5 TAHUN BERDASARKAN STATUS SOSIAL SKRIPSI

ANALISIS MORFEM BAHASA MELAYU SUB-DIALEK SEKANAK DESA TINJUL KECAMATAN SINGKEP BARAT KABUPATEN LINGGA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM SURAT KABAR BATAM POS RUBRIK OPINI EDISI 11 JANUARI-11 MARET 2013 ARTIKEL E-JOURNAL

PENGEMBANGAN DWIBAHASAWAN YANG SEIMBANG UNTUK MEMPERTAHANKAN BAHASA-BAHASA DAERAH DI INDONESIA *

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

KONSERVASI DAN REVITALISASI BAHASA SEBAGAI SALAH SATU UPAYA INTERNASIONALISASI BAHASA INDONESIA. Yusida Gloriani

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Menakar Arah Kebijakan Pemerintah RI Dalam Melindungi Hak Asasi WNI di Luar Negeri

INTERERENSI FONOLOGIS DAN MORFOLOGIS BAHASA JAWA KE DALAM BAHASA INDONESIA PADA PROSES PEMBELAJARAN DI SD SE-KECAMATAN KRAMAT, KABUPATEN TEGAL

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara kepulauan terbesar di dunia dengan

Suci Lawati Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. para pendiri bangsa ini ketika merumuskan ide tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia,

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)

SEJARAH, KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

Maukuf, S,Pd. M.Pd. Pertemuan ke:

UPAYA PEMERTAHANAN BAHASA

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

BAB II SEJARAH, KEDUDUKAN, DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

BAB V PENUTUP. Kelas Siswa Kelas XI SMA N 1 Sleman, implikasi penelitian ini bagi pembelajaran

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA MADING DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA JURNAL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

PERUBAHAN FONEM DALAM TUTURAN BAHASA MUNA OLEH MASYARAKAT DESA WAKORAMBU KECAMATAN BATALAIWORU KABUPATEN MUNA

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan di negara kita. Hal ini

A. Pengertian dan Kategori Nasionalisme

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di dunia. Bahasa terdiri atas bahasa lisan dan tulisan. Sebagai bagian dari

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

KEMAHIRAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN SISWA KELAS XI IPS SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 KARIMUN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menggunakan bahasa asing sebagai bahasa pengantar dalam

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini globalisasi berkembang begitu pesat, globalisasi mempengaruhi

RAGAM UMPATAN BAHASA BIMA (ANALISIS STRUKTUR DAN MAKNA) SKRIPSI. OLEH: Khairil Akbar

HUBUNGAN PENGUASAAN RELASI MAKNA DENGAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KALIMAT KELAS IX SMP NEGERI 3 BARUSJAHE

- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA DAN

BAB I PENDAHULUAN. penting karena usia TK merupakan usia emas (golden age) yang. masa yang menuntut pengembangan anak secara optimal.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KEBAHASAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Materi 1 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

MATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR PERANAN BUDAYA LOKAL MENDUKUNG KETAHANAN BUDAYA NASIONAL

BAB V PENUTUP. 1. Bentuk register medis anak dalam rubrik Konsultasi Ahli di Tabloid

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROUND TABLE DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

SEMINAR KESUSASTERAAN MELAYU ANTAR BANGSA ( INDONESIA, BRUNEI DARUSSALAM, THAILAND DAN MALAYSIA ) 21 MEI 2001 DI LABORATORIUM PARIWISATA USU O L E H

SOSIOLINGUISTIK SEBAGAI LANDASAN DASAR PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR

Transkripsi:

Kolaborasi Trilogi Bahasa sebagai Modal Keberjayaan Masyarakat dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Rozali Jauhari Alfanani, S.Pd dan Wirman Hardi Gunawan, S.Pd Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Mataram zalipasca15@gmail.com / 081 917 047 831 Abstrak Keberadaan bahasa dalam kehidupan manusia menjadi sesuatu yang tidak bisa dipungkiri. Bahasa mampu menjadi alat perjuangan, mampu digunakan sebagai sarana penyampaian ide, dan masih banyak lagi signifikansi bahasa lainnya. Dalam hal ini, bahasa dengan segala fungsi dan perannya telah mampu menjadi salah satu pilar penting kehidupan manusia. Hal tersebut telah dimiliki oleh semua bahasa yang menjadi alat tutur masyarakat, baik itu berupa bahasa daerahnya, bahasa nasionalnya, maupun bahasa yang berasal dari luar daerah atau negeranya yang sering disebut sebagai bahasa asing. Namun demikian, sejauh ini permasalahan yang sering menjadi titik perdebatan di tengah masyarakat ialah ketimpangan yang terjadi akibat keberadaan bahasa daerah, bahasa nasional (dalam hal ini bahasa Indonesia), dan bahasa asing (terutama bahasa Inggris). Keberadaan yang dimaksud ialah terjadinya suatu kompetisi yang saling berseberangan antara bahasa daerah sebagai bahasa pertama rata-rata manusia Indonesia, kemudian bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan persatuan bangsa, dan hadirnya bahasa asing sebagai bagian dari kehidupan global masyarakat dunia. Oleh sebab itu, diperlukan langkah-langkah konkret dari berbagai pihak agar trilogi bahasa yang ada tidak menjadi sesuatu yang terus berkompetisi untuk mendapatkan kehormatannya, namun lebih pada bagaimana menghasilkan suatu kolaborasi yang apik sehingga dicapailah cita-cita keberjayaan dalam era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), khususnya sebagai bagian penting dalam optimalisasi pembelajaran yang bermuara pada bahasa Indonesia. Kata kunci: bahasa daerah, bahasa Indonesia, bahasa asing, trilogi bahasa, MEA A. Pendahuluan 1. Bahasa Daerah Bahasa daerah merupakan satu bagian penting dalam sejarah peradaban bangsa Indonesia. Keberadaannya telah lama diakui sebagai pilar penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara pada masyarakat Indonesia. Bahasa daerah yang ada di Indonesia pun telah tercatat berjumlah lebih dari 700 bahasa dari Sabang sampai Merauke. Hal ini tentu menjadi kekayaan bangsa yang harus dibanggakan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Akan tetapi, memang pada akhir-akhir ini telah ditemukan bahwa bahasa daerah tidak lagi menjadi sesuatu yang menarik bagi masyarakat. Mereka cenderung tidak peduli dengan kebertahanan dan keberadaan bahasa daerah dan seolah menganggap bahwa zaman sekarang bukan lagi zamannya mengedepankan bahasa daerah sebagai bagian penting kehidupan lokal masyarakat. Oleh karena pandangan seperti itulah bahasa daerah menjadi terpinggirkan dan cenderung berada dalam ancaman kepunahan. Dengan demikian, sebagai masyarakat yang tentu harus tetap bangga dengan adanya ratusan bahasa daerah dalam pangkuan Ibu Pertiwi ini, maka upaya pelestarian dan pemerthanan bahasa daerah menjadi sesuatu yang harga mati apabila tidak ingin kelak anak-cucu bangsa Indonesia hanya mengenal bahasa daerahnya melalui nama dan cerita sejarah saja tanpa memiliki dan menggunakannya. 63

64 Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia 2015 2. Bahasa Indonesia Sejak diikrarkannya suatu paradigma yang dikenal dengan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 yang salah satu isinya adalah menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia, maka sejak itu pulalah bangsa Indonesia memiliki salah satu tolok ukur identitas suatu bangsa yang berdaulat, yakni bahasa. Bahasa merupakan sesuatu yang sangat penting bagi suatu bangsa. Bahasa, sebagai alat komunikasi yang efektif mutlak diperlukan bagi setiap bangsa. Tanpa bahasa, bangsa tidak akan mungkin dapat menggambarkan dan menunjukan dirinya secara utuh dalam dunia pergaulan dengan bangsa lain. Akibatnya, bangsa tersebut akan lenyap ditelan masa. Jadi, bahasa menunjukan identitas suatu bangsa. Bahasa, sebagai bagian dari kebudayaan dapat menunjukan tinggi-rendahnya kebudayaan bangsa. Bahasa akan menggambarkan sudah sampai seberapa jauh kemajuan yang telah dicapai oleh suatu bangsa. Dengan demikian, bahasa yang dengan fungsinya, baik sebagai bahasa persatuan, bahasa negara, bahasa resmi, atau bahasa ilmu pengetahuan memegang peranan penting bagi keberlangsungan hakikat kemajuan dari suatu bangsa itu sendiri. Secara formal sampai saat ini bahasa Indonesia mempunyai empat kedudukan, yaitu sebagai bahasa persatuan, bahasa nasional, bahasa negara, dan bahasa resmi. Dalam perkembangannya lebih lanjut, bahasa Indonesia berhasil mendudukan diri sebagai bahasa budaya dan bahasa ilmu. Keenam kedudukan ini memiliki fungsi yang berbeda, walaupun dalam praktiknya dapat saja muncul secara bersama-sama dalam satu peristiwa, atau hanya muncul satu atau dua fungsi. 3. Bahasa Asing (Inggris) Bahasa asing yang dimaksud di sini ialah bahasa Inggris, hal tersebut karena bahasa Inggris merupakan bahasa Internasional (bahasa yang diresmikan atau disahkan oleh PBB). Dengan demikian, keberadaan bahasa asing (Inggris) dalam setiap sisi komunikasi antarbangsa di dunia menjadi hal yang lumrah. Kelumrahan tersebut juga dirasakan langsung oleh bangsa Indonesia sebagai bagian dari tatanan kehidupan dunia. Indonesia menjadi salah satu negara yang mau tidak mau harus menguasai dan menggunakan bahasa Inggris dalam setiap komunikasi internasionalnya. Dalam hal ini, tuntutan untuk senantiasa mampu dan mau menguasai dan menggunakan bahasa Inggris dalam komunikasi mendatangkan berbagai permasalahan, khususnya dalam menghadapi momen persaingan ekonomi, politik, militer, sosial, pendidikan, dan sebagainya dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Hal tersebut seakan menyudutkan bangsa Indonesia yang rata-rata penduduknya masih jauh dari kata mau dan mampu untuk menguasai dan menggunakan bahasa Inggris, baik dalam tataran akademis, politik, dan sebagainya. Oleh sebab itulah, pada akhirnya bahasa Inggris dianggap sebagai hal yang dapat mengganggu sistem kehidupan berbahasa bangsa Indonesia, walaupun banyak juga yang berpendapat bahwa bahasa Inggris merupakan bagian penting yang harus dikuasai pada masa yang penuh persaingan global saat ini. B. Bahasa Daerah dengan Bahasa Indonesia Bahasa daerah dipercaya sejak lama sebagai bagian penting dari lahirnya bangsa Indonesia. Keberadaan bahasa daerah yang dulunya masih tersebar pada daerah masingmasing telah membuat para pemerhati dan pejuang bahasa untuk mencetuskan adanya satu bahasa yang nantinya akan mampu menjadi alat perjuangan dalam mencapai kata merdeka pada saat itu. Dengan segenap usaha melalui perundingan, politik bahasa, dan satu tujuan yang mulia maka lahirlah bahasa Indonesia sebagai wujud dari persatuan dan kesatuan bangsa dalam tataran bahasa daerah dari Sabang sampai Merauke.

65 Namun demikian, pada era yang sekarang ini bahasa daerah mengalami kemuduran peminatan yang oleh sebagian pihak menganggap bahasa Indonesialah sebagai penyebabnya. Mereka berpandangan, dengan upaya yang sangat gencar untuk menggunakan bahasa Indonesia dalam sistem komunikasi sehari-hari masyarakat maka secara tidak langsung juga akan menggerus penggunaan dan penguasaan bahasa daerah masyarakat itu sendiri. Pandangan ini memang tidak sepenuhnya benar dan juga tidak bisa disalahkan. Hal tersebut karena telah banyak data dan fakta yang membuktikan bahwa masyarakat yang cenderung memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasinya akan mengalami penurunan kualitas pemahaman dan penguasaan bahasa daerahnya. Data dan fakta tersebutlah yang menjadi gambaran umum sehingga bahasa Indonesia dianggap memiliki andil besar dalam pelemahan bahasa daerah. Akan tetapi, perlulah kiranya dipandang sebagai suatu hal yang positif keberadaan bahasa Indonesia sebagai wujud persatuan dari bahasa daerah nusantara sebagai penopang bangsa. Hal ini dikarenakan bahasa daerah dan bahasa Indonesia merupakan bagian dari kekayaan intelektual bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat di dunia. Bahasa daerah akan terus menjadi penopang dari perkembangan bahasa Indonesia, tentunya melalui sumbangsih kosa kata dan istilah-istilah yang diserap secara luas dan umum ke dalam bahasa Indonesia. Begitupan bahasa Indonesia, akan tetap berada dalam koridornya sebagai alat komunikasi masyarakat Indonesia yang memiliki latar belakang bahasa dan budaya yang beragam yang apabila masing-masing menggunakan bahasa daerahnya maka akan menimbulkan kekacauan bahasa di tengah masyarakat. Hal ini artinya, antara bahasa daerah dan bahasa Indonesia tidak pantaslah disebut salah satunya merusak perkembangan yang satunya lagi, karena pada hakikatnya kedua unsur kebanggaan bangsa tersebut memiliki kolaborasi yang baik dalam mewujudkan perkembangan bangsa menuju yang lebih baik, khususnya dalam bidang kebahasaan. C. Bahasa Indonesia dengan Bahasa Asing Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional, bahasa negara, dan bahasa resmi bangsa Indonesia. Saat ini, bahasa Indonesia telah menjadi satu kehormatan bagi bangsa Indonesia, baik pada tataran nasional maupun internasional. Kehormatan pada tataran nasional ialah telah banyaknya digunakan dan mulai digaungkannya kembali penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi masyarakat. Sementara itu, kehormatan pada tataran internasional ialah telah lebih dari 80 negara yang mempelajari bahasa Indonesia, baik secara formal maupun informal. Hal ini tentu membuka peluang bahasa Indonesia sebagai bagian dari bahasa internasional pada masa-masa yang akan datang. Namun demikian, perlu pula diwaspadai secara maksimal mengenai bahasa Indonesia yang menjadi bagian dari persaingan global dengan bahasa asing. Hal tersebut dikarenakan bahasa asing juga akan terus mengembangkan diri sebagai wujud dari pemertahanan global dari segi kebahasaan. Akan tetapi, hal tersebut janganlah menjadi suatu momok yang menakutkan dalam pengembangan dan pemertahanan bahasa Indonesia di tengan persaingannya dengan bahasa asing lainnya, khususnya bahasa Inggris. Hal itu karena seperti yang telah diketahui bersama bahwa bahasa asing (Inggris) juga merupakan salah satu donatur bagi pengembangan kosa kata bahasa Indonesia. Terdapat beberapa kosa kata dan istilah asing (Inggris) yang diserap langsung oleh bahasa Indonesia, baik yang masih berbentuk aslinya maupun yang telah mendapatkan padanannya. Hal ini membuktikan bahwa keberadaan bahasa asing juga sangat penting bagi bahasa Indonesia berdasar pada realitas kebahasaan seperti yang disebutkan di atas. Oleh sebab itu, bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan kebanggaan masyarakat tentu harus terus digunakan dan dipertahankan, di samping itu bahasa asing juga perlu

66 Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia 2015 dipelajari sebagai bagian dari sistem komunikasi internasional. Dengan demikian, anggapan mengenai bahasa asing sebagai kompetitor dalam perkembangan bahasa Indonesia perlu diminimalisasi. Hal tersebut karena sesungguhnya antara bahasa Indonesia dengan bahasa asing merupakan dua hal yang saling berkolaborasi dalam fungsi dan perannya masingmasing. D. Kolaborasi Trilogi Bahasa sebagai Modal Keberjayaan Masyarakat dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Dalam kaitannya dengan pembelajaran, keberadaan bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa asing merupakan trilogi yang tidak lagi dipandang sebagai masing-masing hal yang saling berkompetisi. Trilogi bahasa tersebut harus dijadikan sebagai bagian dari kolaborasi yang utuh, sehingga nantinya akan menghasilkan sistem pembelajaran yang baik dan maksimal. Bahasa daerah harus tetap dipertahankan melalui berbagai upaya yang baik, khususnya dalam aspek pembelajaran. Bahasa daerah harus dipelajari agar terus mampu dilestarikan sampai masa-masa yang akan datang. Bahasa daerah juga harus dipandang sebagai hal yang positif dalam pengembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Kemudian, bahasa Indonesia harus terus digunakan dan dipertahankan dalam kaitannya sebagai bahasa pemersatu bangsa, bahasa kebanggaan, dan identitas intelektual bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia harus dijadikan sebagai modal dalam menghadapi arus globalisasi yang menuntut adanya kreativitas dan identitas kebangsaan yang hakiki. Selanjutnya, bahasa asing (Inggris) yang memang telah diakui sebagai bahasa internsaional janganlah dipandang sebagai momok yang menakutkan, baik itu untuk dipelajari, dikuasai, maupun digunakan. Hal tersebut karena bahasa Inggris merupakan salah satu penopang bahasa Indonesia dalam pengembangan kosa kata dan istilah-istilahnya. Kolaborasi yang baik antara bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa asing diyakini dapat memberikan dampak yang positif dalam sistem kehidupan kebahasaan manusia Indonesia ke depannya. MEA bukan ditakuti, tapi menjadi jalan kita sebagai bangsa yang besar untuk membuktikan pada dunia bahwa kita ada, kita mampu, dan kita berdaya, semua itu karena kita adalah INDONESIA dengan kolaborasi maksimal dalam sistem pembelajaran antara bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa asing. Daftar Referensi Alisjahbana, Sutan Takdir. 1957. Dari Perjuangan dan Pertumbuhan Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Rakyat. Burhan, Jazir. 1976. Politik Bahasa Nasional dan Pengajaran Bahasa Indonesia. Dalam Politik Bahasa Nasional I, Amran Halim, ed. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik: Kajian Teoretik. Jakarta: Rineka Cipta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1975. Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional 25-28 Februari. Jakarta: Depdikbud. Effendi, S. 1975. Lembaga Bahasa Nasional dan Pengembangan Bahasa. Dalam Politik Bahasa Nasional I, Amran Halim, ed. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Fitriany, Yunita. 2015. EYD dan Kaidah Bahasa Indonesia. Jakarta: Transmedia Pustaka. Gazalda, Sibi. 1963. Pengantar Kebudayaan sebagai Ilmu. Jakarta: Pustaka Setia.

67 Halim, Amran. 1979. Pembinaan Bahasa Nasional. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Junus, Umar. 1969. Sejarah Perkembangan ke Arah Bahasa Indonesia dan Bahasa Indonesia. Jakarta: Bhratara. Kridalaksana, Harimurti. 1978. Fungsi Bahasa dan Sikap Bahasa. Flores: Nusa Indah. Lembaga Bahasa Nasional. 1974. Politik Bahasa Nasional, Laporan Praseminar 29 31 Oktober 1974. Jakarta: Lembaga Bahasa Nasional. Mahsun. 2011. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya (edisi revisi 2011). Jakarta: Rajawali Pers. Muslich, Masnur. 2012. Bahasa Indonesia pada Era Globalisasi. Jakarta: Bumi Aksara. Muslich, Masnur dan Suparno. 1988. Bahasa Indonesia: Pembinaan dan Pengembangannya. Bandung: Jemmars. Nababan, P.W.J. 1984. Sosiolinguistik: Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia. Pateda, Mansoer. 1990. Sosiolinguistik. Bandung: Angkasa. Rusyana, Yus dan Samsuri. 1976. Pedoman Penulisan Tata Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Samsuri. 1978. Analisa Bahasa. Jakarta: Erlangga. Sumarsono. 2014. Pengantar Semantik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tarigan, Henry Guntur. 1986. Pengantar Pragmatik. Bandung: Angkasa. Veerhar, J.W.M. 1989. Identitas Manusia. Yogyakarta: Kanisius. Wareing, Shan dan Linda Thomas. 2007. Bahasa, Masyarakat, dan Kekuasaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.