BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahfahaman dari judul yang dikemukakan, maka. diperlukan penjelasan tentang istilah berikut ini:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI ELITIAN. model pembelajaran Project Based Learning (PjBL), kreativitas dan penguasaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah penjelasan operasional tentang istilah-istilah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen

O 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

(Sumber: Fraenkel dan Wallen, 2007)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengembangan pendidikan (Educational Research and Development) yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk Quasi experimental design dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS...

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Project based learning (PjBL) merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah bertujuan mengetahui efektivitas

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Weak experiment yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

BAB III METODE PENELITIAN. penulis memberikan batasan tentang: tingkat penguasaan siswa dalam menguasai topik bahasan tentang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

O 1 X O 2. Gambar 3.1 One Group Pretest-Posttest Design

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menunjukkan dan membuktikan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa menggunakan metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. berbasis ICT teradap peningkatan Scientific dan ICT Literacy siswa. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment yang dilakukan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan mix methode dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperiment. Menurut Furqon (2010:19), metode ini dipandang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pra-eksperimen dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 22 Bandung yang beralamat di Jalan Rajamantri Kulon No. 7A, Bandung, pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA kelas X di SMA Negeri 22 Bandung, sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-7, hanya satu kelas sebagai kelompok eksperimen. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling, karena sekolah tidak memungkinkan mengambil acak setiap siswa dan dibuat kelompok baru sehingga pengambilan sampel diambil acak secara kelompok kelas yang sudah ada. C. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pre-experimental design. Metode penelitian ini tidak menggunakan kelas kontrol sebagai pembanding (Arikunto, 2013). D. Desain Penelitian

29 Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group pre-test and post-test design. Pada penelitian ini terdapat tes awal sebelum dilakukan pembelajaran berbasis proyek dan tes akhir setelah dilakukan pembelajaran berbasis proyek. Perbedaan (gain) antara pretest dan posttest diasumsikan merupakan efek dari diterapkannya pembelajaran berbasis proyek. V 1 X 1 V 2 Keterangan: V 1 V 2 X 1 : Pre-test : Post-test : Pembelajaran berbasis proyek E. Definisi Operasional 1. Kemampuan literasi sains Kemampuan literasi sains dalam penelitian ini diperoleh dari perhitungan skor pre-test dan post-test dalam bentuk multiple choice berdasarkan pada indikator kompetensi yang sudah ditentukan oleh PISA 2006, yaitu mengindentifikasi pertanyaan ilmiah, menjelaskan fenomena ilmiah, dan menggunakan bukti-bukti ilmiah, serta dari penilaian sikap siswa terhadap sains berdasarkan PISA 2006 dalam angket dengan menggunakan skala Likert-4. 2. Pembelajaran berbasis proyek Pembelajaran berbasis proyek dalam penelitian ini menggunakan sintaks dari The George Lucas Educational Foundation, 2005. Siswa diberi tugas proyek dengan melakukan eksperimen mengenai dampak pencemaran air terhadap kehidupan organisme air dan menghasilkan produk berupa

30 himbauan atau ajakan kepada masyarakat untuk menjaga lingkungan bisa berupa gambar, komik, atau karikatur yang dapat dipulikasikan dan laporan kegiatan proyek. Proyek dinilai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai produk. F. Teknik Pengambilan Data Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan empat instrumen. Instrumen pertama yaitu pre-test dan post-test untuk mengukur kemampuan literasi sains siswa berdasarkan pada indikator kompetensi PISA 2006, dimana pre-test dilakukan sebelum pembelajaran berbasis proyek dilakukan, sedangkan post-test dilakukan setelah pembelajaran berbasis proyek dilakukan. Kedua, terdapat kuesioner atau angket skala sikap siswa terhadap sains yang dilakukan sebelum dan setelah pembelajaran berbasis proyek dilaksanakan. Instrumen ketiga yaitu angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran berbasis proyek setelah pembelajaran berbasis proyek dilaksanakan, dan instrumen keempat yaitu lembar observasi keterlaksanaan sintaks pembelajaran berbasis proyek yang diambil selama pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek. G. Instrumen Penelitian 1. Tes Kemampuan Literasi Sains Kemampuan literasi sains siswa diukur dengan menggunakan alat ukur tes berupa tes multiple choice berdasarkan pada indikator kompetensi PISA 2006, yang meliputi identifikasi pertanyaan ilmiah, penjelasan

31 fenomena secara ilmiah, dan menggunakan bukti-bukti ilmiah. Kisi-kisi instrumen literasi sains disajikan pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Aspek Kompetensi Literasi Sains Indikator Umum Identifikasi permasalahan/pe rtanyaan ilmiah Menjelaskan fenomena secara ilmiah Menggunakan bukti ilmiah Indikator Khusus Jumlah Soal 1. Mengenali permasalahan/pertanyaan yang dapat diselidiki secara ilmiah 2 2. Mengidentifikasi kata-kata kunci untuk memperoleh informasi ilmiah 2 3. Mengenal ciri khas kunci penyelidikan ilmiah 2 1. Mengaplikasikan pengetahuan sains dalam situasi yang diberikan 2 2. Mendeskripsikan atau menafsirkan fenomena secara ilmiah dan memprediksi perubahan 2 3. Mengidentifikasi deskripsi, eksplanasi, dan prediksi yang tepat 2 1. Menafsirkan bukti ilmiah dan menarik kesimpulan 2 2. Mengidentifikasi asumsi, bukti, dan alasan dibalik kesimpulan 2 3. Merefleksikan implikasi sosial dari perkembangan sains dan teknologi 2 Jumlah Soal 18 (Sumber: OECD, 2006) Berikut adalah rincian analisis pokok uji pada tiap butir soal multiple choice untuk pencapaian literasi sains siswa: a. Uji Validitas

32 Suatu skala dikatakan mempunyai kesahihan atau validitas, apabila skala tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur (Nasution, 2003). Suatu soal memiliki validitas yang tinggi jika skor pada soal memiliki kesejajaran dengan skor total (Arikunto, 2010). Dalam penelitian ini untuk mengetahui validitas soal dilakukan dengan menggunakan program ANATES. Nilai validitas yang telah diketahui selanjutnya diinterpretasikan mengenai besarnya koefisien korelasi menggunakan kriteria validitas pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Kriteria Indeks Validitas Butir Soal Indeks Validitas Keterangan 0.80-1.00 Sangat Tinggi 0.60-0.80 Tinggi 0.40-0.60 Cukup 0.20-0.40 Rendah 0.00-0.20 Sangat Rendah (Arikunto, 2010) Berikut disajikan data rekapitulasi validitas butir soal hasil uji instrumen soal kemampuan literasi sains pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Rekapitulasi Validitas Butir Soal Hasil Uji Coba Instrumen Kriteria No.Soal Jumlah Soal % Sangat Tinggi - 0 0 Tinggi 8, 9, 2 11 Cukup 6, 11, 12, 16, 17 5 28 Rendah 1, 4, 5, 7, 10, 13, 18 7 39 Sangat Rendah 2, 3, 14, 15 4 22 Jumlah 18 100 b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat keajegan atau ketetapan hasil pengukuran soal, artinya jika kepada siswa-siswa diberikan tes yang serupa pada waktu yang berbeda, maka setiap siswa akan tetap

33 berada dalam urutan yang sama dalam kelompok (Arikunto, 2010). Dalam penelitian ini untuk mengetahui reliabilitas soal dilakukan dengan menggunakan program ANATES. Selanjutnya, dilakukan interpretasi nilai reliabilitas berdasarkan kriteria reliabilitas pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Klasifikasi Nilai Reliabilitas Indeks Validitas Keterangan 0.80-1.00 Sangat Tinggi 0.60-0.80 Tinggi 0.40-0.60 Cukup 0.20-0.40 Rendah 0.00-0.20 Sangat Rendah (Arikunto, 2010) Hasil perhitungan reliabilitas instrumen yang diuji cobakan dengan menggunakan ANATES menunjukkan nilai 0,64. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen tersebut termasuk ke dalam kategori tinggi. c. Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang memiliki kemampuan yang tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan yang rendah (Arikunto, 2010). Dalam penelitian ini untuk mengetahui daya pembeda soal dilakukan melalui bantuan program ANATES. Selanjutnya, besarnya nilai tingkat daya pembeda diinterpretasi berdasarkan kriteria daya pembeda pada Tabel 3.5. Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda Daya Pembeda Keterangan 0.00-0.20 Jelek 0.21-0.40 Cukup 0.41-0.70 Baik 0.71-1.00 Baik Sekali Negatif Tidak Baik (Sebaiknya dibuang)

34 (Arikunto, 2010) Data rekapitulasi daya pembeda hasil uji instrumen soal kemampuan literasi sains disajikan pada Tabel 3.6. Tabel 3.6 Rekapitulasi Daya Pembeda Hasil Uji Coba Instrumen Kriteria No.Soal Jumlah Soal Jelek 2, 3, 4, 5, 10, 15 6 Cukup 6, 7, 8, 12, 14, 18 6 Baik 1, 9, 11, 13, 16, 17 6 Baik Sekali - 0 Soal dibuang - 0 Jumlah 18 d. Uji Tingkat Kesukaran Uji tingkat kesukaran dilakukan untuk mengetahui sukar atau mudahnya suatu butir soal. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau terlalu sukar (Arikunto, 2010). Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk berusaha memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu sukar dapat membuat siswa putus asa dalam mengerjakannya. Dalam penelitian ini untuk mengetahui tingkat kesukaran soal dilakukan melalui bantuan program ANATES. Selanjutnya, diinterpretasi mengenai besarnya nilai tingkat kesukaran soal menggunakan kriteria tingkat kesukaran pada Tabel 3.7. Tabel 3.7 Kriteria Tingkat Kesukaran Rentang Klasifikasi 0.00-0.30 Sukar 0.31-0.70 Sedang 0.71-1.00 Mudah (Arikunto, 2010)

35 No Berikut ini merupakan data rekapitulasi tingkat kesukaran hasil uji coba instrumen disajikan pada Tabel 3.8. Tabel 3.8 Rekapitulasi Tingkat Kesukaran Hasil Uji Coba Instrumen Kriteria No.Soal Jumlah Soal Sukar 2 1 6 Sedang 5, 13, 14, 17 4 22 Mudah 1, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 15, 16, 18 13 72 Jumlah 18 100 Rekapitulasi hasil analisis butir soal yang meliputi validitas, reliabilitas, daya pembeda, taraf kesukaran, kualitas pengecoh, dan kesimpulan hasil seleksi item soal disajikan pada Tabel 3.9. Tabel 3.9 Rekapitulasi hasil analisis butir soal multiple choice literasi sains Daya Pembeda Taraf Kesukaran Kualitas Pengecoh Validitas Reliabilitas Kesim. D Int P Int A B C D Vi Int r Int 1 0,50 BK 73,33 MD SBR BR BR 0,315 RD REVISI 2 0,13 JL 26,67 SK BK SB BK 0,043 SR REVISI 3 0,13 JL 73,33 MD BK BR SBR 0,054 SR REVISI 4 0,13 JL 93,33 MD BR BK BK 0,270 RD REVISI 5 0,13 JL 56,67 SD SB SB BK 0,228 RD REVISI 6 0,25 CK 93,33 MD BR BK BK 0,501 CK TERIMA 7 0,25 CK 86,67 MD BK BK BR 0,311 RD REVISI 8 0,38 CK 90,00 MD SB BR BR 0,601 TG TERIMA 9 0,50 BK 86,67 MD BK BK BK 0,693 TG TERIMA 10 0,13 JL 96,67 MD BR SBR BR 0,308 RD REVISI 11 0,63 BK 76,67 MD SB BR KR 0,574 CK TERIMA 12 0,38 CK 90,00 MD BR SB BR 0,505 CK TERIMA 13 0,50 BK 60,00 SD BK BR KR 0,353 RD REVISI 14 0,25 CK 66,67 SD BR BR SB 0,133 SR REVISI 15 0,13 JL 86,67 MD SBR BK BR 0,184 SR REVISI 16 0,50 BK 76,67 MD SB SB SB 0,438 CK TERIMA 17 0,50 BK 70,00 SD SB KR KR 0,488 CK TERIMA 18 0,38 CK 80,00 MD SB SB SB 0,361 RD REVISI Keterangan: Int=(Interpretasi); Daya Pembeda (JL=Jelek; CK=Cukup; BK=Baik); Taraf Kesukaran (MD=Mudah; SD=Sedang; SK=Sukar); Kualitas Pengecoh (SBR=Sangat Buruk; BR=Buruk; KR=Kurang; BK=Baik; SB=Sangat Baik); Validitas (SR=Sangat Rendah; RD=Rendah; CK=Cukup; TG=Tinggi). Nilai batas signifikasi koefisien korelasi adalah 0,349. 0,6 4 % Ting gi

36 2. Angket Sikap Siswa terhadap Sains Sikap siswa terhadap sains merupakan salah satu aspek domain yang diukur dalam mengukur kemampuan literasi sains. Sikap siswa terhadap sains di sini diukur menggunakan instrumen berupa angket skala sikap dimana indikator yang digunakan berdasarkan pada PISA 2006 dan menggunakan skala Likert-4, yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju. Kisi-kisi angket sikap siswa terhadap sains disajikan pada Tabel 3.10. Tabel 3.10 Kisi-Kisi Angket Sikap Siswa terhadap Sains Indikator Umum Dukungan terhadap inkuiri ilmiah Keyakinan diri sebagai pembelajar sains Ketertarikan terhadap sains Tanggung jawab terhadap sumber daya dan lingkungan Indikator Khusus Mengakui pentingnya perbedaan perspektif dan argumentasi ilmiah 1,2 Mendukung penggunaan informasi faktual dan eksplanasi rasional 3,4 Menunjukkan pemahaman bahwa proses yang logis dan cermat 5,6 diperlukan dalam mengambil kesimpulan Keyakinan dalam menangani persoalan ilmiah secara efektif 7,8 Keyakinan dalam menangani kesulitan dalam menyelesaikan masalah No Soal 9,10 Keyakinan dalam menunjukkan kemampuan ilmiah yang tinggi 11,12 Menunjukkan keingintahuan tentang sains, isu-isu sains dan 13,14 mempraktikan sains Menunjukkan keinginan untuk memperoleh tambahan pengetahuan 15,16 dan keahlian ilmiah, menggunakan beragam sumber dan metode ilmiah Menunjukkan keinginan untuk mencari informasi dan memiliki 17,18 keterkaitan terus-menerus terhadap sains, termasuk mengambangkan karir yang berkaitan dengan sains Menunjukkan rasa bertanggung jawab personal untuk memelihara 19,20 lingkungan Menunjukkan perhatian terhadap konsekuensi aktivitas manusia 21,22 terhadap lingkungan Menunjukkan keinginan untuk mengambil bagian dalam aktivitas 23,24 pemeliharaan sumber daya alam (Sumber: OECD, 2007)

37 Tabel 3.11 berikut menyajikan rekapitulasi hasil analisis butir soal sikap siswa terhadap sains yang meliputi validitas, reliabilitas, daya pembeda, taraf kesukaran, dan kesimpulan hasil seleksi item soal. Tabel 3.11 Rekapitulasi hasil analisis butir soal sikap siswa terhadap sains No Validitas Reliabilitas Kesimpulan Vi Interpretasi r Interpretasi 1 0,213 Rendah Revisi 2 0,022 Sangat rendah Revisi 3 0,214 Rendah Revisi 4 0,510 Cukup Diterima 5 0,289 Rendah Revisi 6-0,040 Dibuang Diganti 7 0,375 Rendah Revisi 8 0,267 Rendah Revisi 9 0,328 Rendah Revisi 10 0,566 Cukup Diterima 11 0,295 Rendah Revisi 12 0,508 Cukup Diterima 0,679 Tinggi 13 0,041 Sangat Rendah Revisi 14 0,438 Cukup Diterima 15 0,610 Tinggi Diterima 16 0,340 Rendah Diterima 17 0,661 Tinggi Diterima 18 0,529 Cukup Diterima 19 0,329 Rendah Diterima 20 0,535 Cukup Diterima 21 0,420 Cukup Diterima 22 0,202 Rendah Revisi 23 0,487 Cukup Diterima 24-0,004 Dibuang Diganti 3. Angket Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran Berbasis Proyek Siswa diberikan angket untuk melihat tanggapan siswa mengenai model pembelajaran berbasis proyek yang telah diberikan. Dengan demikian, diharapkan dapat menginterpretasikan respon siswa mengenai

38 penerapan model pembelajaran berbasis proyek dalam submateri pencemaran air ini. Kisi-kisi angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran berbasis proyek disajikan pada Tabel 3.12. Tabel 3.12 Kisi-Kisi Angket Tanggapan Siswa terhadap Model Pembelajaran Berbasis Proyek No Indikator Pernyataan 1 2 3 Mengetahui respon siswa terhadap kemampuan literasi sains melalui model Project Based Learning Mengetahui respon siswa tentang pembelajaran pencemaran air melalui Project Based Learning Mengetahui respon siswa tentang aktivitas pembelajaran dengan model Pembelajaran dengan model Project Based Learning membuat saya dapat mengidentifikasi masalah secara ilmiah Pembelajaran dengan model Project Based Learning membuat saya dapat mendeskripsikan fenomena secara ilmiah Pembelajaran dengan model Project Based Learning membuat saya dapat mengaplikasikan pengetahuan sains dalam kehidupan nyata Pembelajaran dengan model Project Based Learning tidak membuat saya lebih tertarik akan kajian sains karena penyusunan proyek yang rumit Pembelajaran dengan model Project Based Learning membuat saya pesimis dalam menangani permasalahan lingkungan Pembelajaran dengan model Project Based Learning tidak mendorong saya untuk mengembangkan keterampilanketerampilan dalam sains Saya dapat memahami konsep pencemaran air dengan model Project Based Learning Dengan model Project Based Learning membuat saya lebih sukar untuk memahami materi pencemaran air Aktivitas dalam kelompok membuat saya aktif untuk saling bertanya dan menyampaikan pendapat atau gagasan Peran guru membantu saya ketika mendapat kesulitan dalam pengerjaan proyek, sehingga saya menjadi lebih aktif No soal Sifat Pernyataan 1 Positif 2 Positif 3 Positif 4 Negatif 5 Negatif 6 Negatif 7 Positif 8 Negatif 9 Positif 10 Positif

39 Project Based Learning Pembelajaran berbasis proyek tidak memberi kesempatan kepada saya untuk mengeksplor pengetahuan Pembelajaran berbasis proyek tidak membuat saya aktif selama kegiatan pembelajaran berlangsung 11 Negatif 12 Negatif Tabel 3.12 Kisi-Kisi Angket Tanggapan Siswa terhadap Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Lanjutan) No Indikator Pernyataan 4 Mengetahui respon siswa tentang pelaksanaan pembelajaran biologi dengan penerapan model Project Based Learning Jumlah Pernyataan Positif : 8 Jumlah Pernyataan Negatif : 8 Saya dapat menggali informasi dari proyek yang dikerjakan dengan mudah Waktu yang diberikan oleh guru efektif untuk mengerjakan proyek Pembelajaran berbasis proyek menyita waktu saya untuk belajar di kelas Saya tidak menyukai kegiatan pembelajaran biologi dengan model Project Based Learning karena menyulitkan No soal Sifat Pernyataan 13 Positif 14 Positif 15 Negatif 16 Negatif 4. Lembar Observasi Keterlaksanaan Sintaks Pembelajaran Berbasis Proyek Keterlaksanaan sintaks pembelajaran berbasis proyek diobservasi menggunakan lembar observasi checklist ya atau tidak. Jika ya diberi skor 1 (satu), jika tidak diberi skor 0 (nol). Tabel 3.13 berikut menyajikan kisi-kisi lembar observasi keterlaksanaan sintaks pembelajaran berbasis proyek. Tabel 3.13 Kisi-Kisi Observasi Keterlaksanaan Sintaks Pembelajaran Berbasis Proyek

40 Sintaks Start with the essential question Design a plan for the project Create a schedule Deskripsi Melalui pertanyaan pengarah dari guru, siswa menjawab pertanyaan pengarah dalam menemukan suatu permasalahan untuk melaksanakan proyek pencemaran air Siswa merumuskan masalah berdasarkan pertanyaan esensial yang sudah dijawab Siswa mengidentifikasi variabel terikat, variabel bebas, dan variabel terkendali berdasarkan rancangan percobaan yang akan dilaksanakan Siswa menentukan alat dan bahan rancangan percobaan yang akan dilaksanakan Siswa membuat jadwal pelaksanaan proyek dengan jelas Melalui bimbingan guru, siswa membuat rencana cadangan yang berhubungan dengan proyek dan permasalahan yang ada Siswa membuat penjelasan mengenai pemilihan rancangan proyek yang akan dilaksanakan Tabel 3.13 Kisi-Kisi Observasi Keterlaksanaan Sintaks Pembelajaran Berbasis Proyek (Lanjutan) Sintaks Monitor the student and the progress of the project Assess the outcome Evaluate experience the Deskripsi Guru melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan proyek yang dilakukan siswa Guru melakukan bimbingan di setiap tahapan proyek yang dilakukan siswa Guru melakukan penilaian terhadap ketercapaian kompetensi dasar yang sudah ditetapkan Guru melakukan umpan balik mengenai tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik Siswa mengkomunikasikan hasil mini risetnya dan menjelaskan upaya pencegahan pencemaran air Siswa memberikan kesan-kesan selama pelaksanaan proyek H. Analisis Data 1. Pengolahan Data Tes Multiple Choice Literasi Sains Pengolahan data pre-test dan post-test kompetensi dalam literasi sains (mengidentifikasi isu-isu ilmiah, menjelaskan fenomena secara ilmiah, dan

41 menggunakan bukti ilmiah) yang masih berupa skor mentah diubah menjadi nilai dengan menggunakan rumus berikut ini (Arikunto, 2010): 2. Pengolahan Data Angket Sikap Siswa Terhadap Sains Analisis angket sikap siswa terhadap sains menggunakan skala Likert- 4. Tabel 3.14 berikut menunjukkan skor yang diberikan pada tiap tipe jawaban, sesuai orientasi jawaban yang diharapkan. Tabel 3.14 Cara Pemberian Skor Sikap Siswa terhadap Sains Jawaban Responden Soal berorientasi jawaban positif Soal berorientasi jawaban negatif Sangat setuju 4 1 Setuju 3 2 Tidak setuju 2 3 Sangat tidak setuju 1 4 Selanjutnya angket sikap siswa terhadap sains ini dilakukan perhitungan persentase dengan rumus (Arikunto, 2010): Persentase yang didapat kemudian diinterpretasikan berdasarkan kategori yang tertera pada Tabel 3.15 berikut ini. Tabel 3.15 Kategori Persentase Sikap Siswa Terhadap Sains Persentase Kategori 86 100 % Sangat Baik 75 85 % Baik 60 74 % Cukup 55 59 % Kurang 54 Kurang Sekali

42 Selanjutnya dilakukan beberapa uji statistik untuk data tes multiple choice dan angket sikap siswa terhadap sains seperti berikut: a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak (Arikunto, 2010). Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS versi 20.0. b. Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan dengan melalui uji t jika data berdistribusi normal dan uji jika data berdistribusi tidak normal (Sudjana, 2001) secara manual. Taraf signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini α, 5. Terima H 0 jika t < t 1 - α dan tolak H 0 jika t mempunyai harga-harga lain. Jika data berdistrbusi tidak normal, kriteria penolakan H 0 ketika, artinya model pembelajaran berbasis proyek berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kemampuan literasi sains siswa. Sedangkan jika H 0 diterima, artinya model pembelajaran berbasis proyek tidak berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kemampuan literasi sains siswa. Selain beberapa perhitungan di atas, dilakukan pula perhitungan Normalizied gain, yaitu melihat peningkatan yang terjadi antara nilai pretest dengan nilai posttest (Hake, 1999):

43 di bawah ini: Kategorisasi perolehan skor N-gain dapat dilihat pada Tabel 3.16 Tabel 3.16 Kategori Gain Ternormalisasi (N-gain) Gain ternormalisasi (g) Kategori,7 Tinggi 0,30 < g < 0,70 Sedang 0,1 < g < 0,30 Rendah, Sangat Rendah (Hake, 1999) 3. Pengolahan Angket Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran Berbasis Proyek Angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran berbasis proyek menggunakan skala Likert-4. Tabel 3.17 menunjukkan skor yang diberikan pada tiap tipe jawaban, sesuai orientasi jawaban yang diharapkan. Tabel 3.17 Cara Pemberian Skor Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran Berbasis Proyek Jawaban Responden Soal berorientasi Soal berorientasi jawaban positif jawaban negatif Sangat setuju 4 1 Setuju 3 2 Tidak setuju 2 3 Sangat tidak setuju 1 4 Selanjutnya dilakukan perhitungan persentase dengan rumus (Arikunto, 2010): Persentase yang didapat kemudian diinterpretasikan berdasarkan kategori yang tertera pada Tabel 3.18 berikut ini.

44 Tabel 3.18 Kategori Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran Berbasis Proyek Persentase Kategori 86 100 % Sangat Baik 75 85 % Baik 60 74 % Cukup 55 59 % Kurang 54 % Kurang Sekali (Purwanto, 2009) 4. Keterlaksanaan Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Proyek Keterlaksanaan model pembelajaran berbasis proyek dikembangkan berdasarkan observasi yang dilakukan oleh observer. Setiap indikator pada masing-masing tahap pembelajaran yang terlaksana diberikan skor satu, dan jika tidak muncul diberikan skor nol. Kemudian dihitung persentasi skor yang diperoleh dengan rumus berikut: Selanjutnya menentukan kategori keterlaksanaan model pembelajaran bedasarkan Tabel 3.19. Tabel 3.19 Kategori Keterlaksanaan Sintaks Pembelajaran Berbasis Proyek I. Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan Rentang Indeks Kategori 85-100 Sangat Baik 70-85 Baik 55-70 Cukup 40-55 Kurang 0-40 Sangat Kurang (Rupilu, 2012) a. Melakukan studi literatur dan menggali informasi mengenai penelitian yang sejenis, yaitu pembelajaran berbasis proyek, dan literasi sains.

45 b. Penyusunan proposal penelitian, seminar proposal, dan revisi proposal penelitian. c. Penyusunan instrumen penelitian berupa tes literasi sains, sikap siswa terhadap sains, keterlaksanaan pembelajaran berbasis proyek, dan lembar tanggapan siswa terhadap pebelajaran. d. Penentuan lokasi penelitisn dan sampel penelitian yang dapat mendukung ketercapaian tujuan penelitian. e. Melakukan pertimbangan (judgement) instrumen kepada dosen pembimbing dan dosen ahli. f. Melakukan uji coba instrumen tes literasi sains dan sikap siswa terhadap sains kepada siswa kelas XI SMA Negeri 22 Bandung. g. Analisis butir soal instrumen, kemudian dilakukan revisi. 2. Tahap Penelitian a. Pelaksanaan pretest di kelas eksperimen. b. Pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek (project based-learning) di kelas eksperimen. c. Pelaksanaan post-test di kelas eksperimen. d. Pengumpulan data. 3. Tahap Pengolahan Data dan Penarikan Kesimpulan a. Penilaian tes literasi sains dan sikap siswa terhadap sains berdasarkan pedoman penilaian yang berlaku. b. Interpretasi keterlaksanaan pembelajaran dan respon siswa terhadap pembelajaran berbasis proyek. c. Pembahasan data hasil penelitian. d. Penarikan kesimpulan. J. Alur Penelitian

46 Studi Pendahuluan (kajian literatur mengenai literasi sains, pembelajaran berbasis proyek, pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup) Penyusunan dan Seminar Proposal Tahap I Persiapan Perbaikan Proposal Survey ke lokasi penelitian Penyusunan RPP dan instrumen penelitian Judgement instrumen Uji Instrumen Revisi Instrumen Tahap II Pelaksanaan KBM (pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek) Pengumpulan data Tahap III Pengolahan data Pengolahan dan Analisis Data Penarikan Kesimpulan Tahap IV Pelaporan Pembuatan Laporan Gambar 3.1. Bagan Alur Penelitian