2017, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tamb

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.388, 2010 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Tunjangan Operasi Pengamanan. Petugas. Pulau Kecil. Terluar.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2010 TENTANG TUNJANGAN OPERASI PENGAMANAN BAGI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2008, No hukum dan kejelasan kepada warga negara mengenai wilayah negara; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L

2017, No Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4169); 2. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Te

Mengingat -2- : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004, Tambahan Lembaran Negara Republ

2016, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 4. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang P

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4169); 2. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasi

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Tahun 2004 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4439); 4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementeria

No b. pemanfaatan bumi, air, dan udara serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat; c. desentralis

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 N

2017, No Perekonomian selaku Ketua Pengarah Tim Koordinasi Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove Nasional; c. bahwa berdasarkan pertimbanga

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tamba

2016, No Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4169); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian

2017, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PARIWISATA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG OPERASI PENCARIAN DAN PERTOLONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG PEMANFAATAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN I : PERATURAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TENTANG RENCANA AKSI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

2016, No untuk Mengikuti Pendidikan Akademi Militer di Luar Negeri; Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (

2016, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasion

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2010

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2018, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tamba

2016, No Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2012 tentang Veteran Republik Ind

2017, No Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu di Pulau-Pulau Kecil dan Kawasan Perbatasan; Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomo

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 4. Undang-Und

PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2014 TENTANG

2017, No Perbatasan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 79); 3. Peraturan Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan Nomor 5

-2- tentang Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun ; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8/PERMEN-KP/2017 TENTANG

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

2016, No Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan L

2016, No Indonesia Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG PEMANFAATAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2015, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tamba

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2017, No bapaahun 1982 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3225); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 121 Tahun 2015 tentang P

BERITA NEGARA. KEMENHAN. Kesehatan. Pertahanan Negara. Sistem Pencabutan. REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun (Lembaran Negara Republik Indo

2017, No Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi tentang Penetapan Rencana Strategis Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

2017, No Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 183, Tambahan Lemba

2016, No Indonesia Tahun 2000 Nomor 185, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4012); 3. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang

2018, No Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA KERJA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TAHUN 2011

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Arsip Nasional Republik Indonesia Tahun ; Mengingat : 1. Und

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 294, Tambahan Lembaran Ne

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG PEMANFAATAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG OPERASI PENCARIAN DAN PERTOLONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemba

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2013 TENTANG

TOPIK KHUSUS DIPLOMASI INTERNASIONAL

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40/PERMEN-KP/2016 TENTANG

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tamb

SENGKETA-SENGKETA PERBATASAN DI WILAYAH DARAT INDONESIA. Muthia Septarina. Abstrak

2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956); 4. Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan A

2017, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pe

BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/PRT/M/2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA,

-2- Pelaksanaan Pemeriksaan Setempat Perkara Perdata dan Tata Usaha Negara di Lingkungan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia; Mengin

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nom

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tenta

KEBIJAKAN PENGINTEGRASIAN KOMPONEN PERTAHANAN NEGARA

PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 115 TAHUN 2015 TENTANG SATUAN TUGAS PEMBERANTASAN PENANGKAPAN IKAN SECARA ILEGAL (ILLEGAL FISHING)

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tamba

RENCANA KERJA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TAHUN 2013

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Arsip Nasional Re

Transkripsi:

No.580, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHAN. Pengamanan Perbatasan. Pengerahan Tentara Nasional Indonesia. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGERAHAN TENTARA NASIONAL INDONESIA DALAM PENGAMANAN PERBATASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan Peraturan Presiden Nomor 179 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Peraturan Presiden Nomor 31 Tahun 2015 tentang Rencana Tara Ruang Kawasan Perbatasan Negara di Kalimantan dan Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2015 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Papua perlu dibuatkan peraturan mengenai Pengerahan Tentara Nasional Indonesia Dalam Pengamanan Perbatasan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pertahanan tentang Pengerahan Tentara Nasional Indonesia dalam Pengamanan Perbatasan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4169);

2017, No.580-2- 2. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4439); 3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 4. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 177, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4925); 5. Peraturan Presiden Nomor 179 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 382); 6. Peraturan Presiden Nomor 31 Tahun 2015 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 64); 7. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2015 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 65); 8. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2015 tentang Kebijakan Umum Pertahanan Negara 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 200); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERTAHANAN TENTANG PENGERAHAN TENTARA NASIONAL INDONESIA DALAM PENGAMANAN PERBATASAN.

-3-2017, No.580 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Tentara Nasional Indonesia yang selanjutnya disingkat TNI adalah komponen utama yang siap digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas pertahanan negara. 2. Pengerahan TNI adalah suatu proses memobilisasi kekuatan TNI berupa personel, alut, dan alutsista disuatu wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3. Pengamanan Wilayah Perbatasan adalah segala usaha, pekerjaan, dan tindakan yang dilakukan secara terus menerus, untuk mengamankan, menjaga dari segala ancaman dan gangguan yang dapat mengganggu ataupun membahayakan wilayah perbatasan. 4. Perbatasan Negara adalah wilayah geografis yang berhadapan dengan negara tetangga, disatukan melalui hubungan sosio ekonomi dan sosio budaya dengan cakupan wilayah administrasi tertentu setelah ada kesepakatan antarnegara yang berbatasan. 5. Yurisdiksi adalah wilayah/daerah tempat berlakunya sebuah undang-undang yang berdasarkan hukum. 6. Wilayah Yurisdiksi adalah wilayah di luar wilayah negara yang terdiri atas zona ekonomi eksklusif, landas kontinen, dan zona tambahan sehingga negara memiliki hak-hak berdaulat dan kewenangan tertentu lainnya sebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan dan hukum internasional. 7. Pulau-Pulau Kecil Terluar yang selanjutnya disingkat PPKT adalah pulau-pulau kecil yang memiliki titik-titik dasar koordinat geografis yang menghubungkan garis pangkal laut kepulauan sesuai dengan hukum internasional dan nasional. 8. Daerah Prioritas Pertahanan adalah wilayah sepanjang perbatasan dengan kedalaman 4 (empat) kilometer yang

2017, No.580-4- pemanfaatannya untuk fungsi pertahanan dan pengelolaannya oleh Kementerian Pertahanan. 9. Jalur Inspeksi Patroli Perbatasan adalah jalur yang digunakan dalam rangka pengamanan kawasan Perbatasan Negara sepanjang daerah prioritas 10. Kementerian Pertahanan yang selanjutnya disebut Kemhan adalah unsur pelaksana fungsi pemerintah di bidang Pasal 2 Lingkup Peraturan Menteri ini meliputi: a. kebijakan Pengamanan Wilayah Perbatasan; b. kebijakan Pengerahan TNI dalam Pengamanan Wilayah Perbatasan; dan c. tataran kewenangan dan pengawasan. BAB II KEBIJAKAN PENGAMANAN WILAYAH PERBATASAN Pasal 3 (1) Rencana aksi tata ruang kawasan Perbatasan Negara di bidang pertahanan dilakukan melalui program pembangunan dan pemberdayaan wilayah Pertahanan di kawasan Perbatasan Negara. (2) Program pembangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan. Pasal 4 Pengamanan Wilayah Perbatasan meliputi: a. Pengamanan Wilayah Perbatasan darat; b. Pengamanan Wilayah Perbatasan laut; c. Pengamanan Wilayah udara; dan d. Pengamanan Wilayah PPKT.

-5-2017, No.580 Pasal 5 Pengamanan Wilayah Perbatasan darat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a meliputi: a. wilayah perbatasan darat di Kalimantan; b. wilayah perbatasan darat di Provinsi Papua; dan c. wilayah perbatasan darat di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pasal 6 (1) Pengamanan Wilayah Perbatasan darat di Kalimantan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a menjadi Daerah Prioritas Pertahanan kedalaman 4 (empat) kilometer dari batas negara Indonesia yang dikelola sepenuhnya oleh Kemhan. (2) Pengelolaan Daerah Prioritas Pertahanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kemhan dan TNI melakukan kegiatan sebagai berikut: a. membuat Jalur Inspeksi Patroli Perbatasan dengan jarak paling sedikit 50 (lima puluh) meter dari patok batas sebagai sabuk pengaman perbatasan; b. membangun pos pengamanan perbatasan mandiri dan gabungan serta fasilitas pendaratan udara berdasarkan skala prioritas; c. membuat jalur administrasi dari kampung terdekat ke pos pengamanan dan menuju Jalur Inspeksi Patroli Perbatasan; dan d. memanfaatkan sumber daya alam, sumber daya buatan dan teknologi untuk menciptakan ruang, alat, dan kondisi juang yang tangguh sebagai sarana Pasal 7 (1) Pengamanan Wilayah Perbatasan darat di Provinsi Papua sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b melalui pengembangan sarana dan prasarana (2) Pengembangan sarana dan prasarana pertahanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kemhan dan TNI melakukan kegiatan sebagai berikut:

2017, No.580-6- a. membangun pos pengamanan perbatasan berdasarkan skala prioritas; b. membuat jalur logistik; c. membuat jalur penghubung pos ke pos /dan pos ke tugu batas; dan d. memanfaatkan sumber daya alam, sumber daya buatan dan teknologi untuk menciptakan ruang, alat, dan kondisi juang yang tangguh sebagai sarana Pasal 8 (1) Pengamanan Wilayah Perbatasan darat di Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c melalui pengembangan sarana dan prasarana (2) Pengembangan sarana dan prasarana pertahanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kemhan dan TNl melakukan kegiatan sebagai berikut: a. membangun pos pengamanan perbatasan berdasarkan skala prioritas; b. membuat jalan penghubung; c. mengembangkan fasilitas landasan udara; dan d. memanfaatkan sumber daya alam, sumber daya buatan dan teknologi untuk menciptakan ruang, alat, dan kondisi juang yang tangguh sebagai sarana Pasal 9 (1) Pengamanan Wilayah Perbatasan laut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b merupakan Wilayah Yurisdiksi Indonesia, berbatasan langsung dengan 10 (sepuluh) negara yaitu: a. Australia; b. Filipina; c. India; d. Malaysia; e. Papua Nugini;

-7-2017, No.580 f. Palau; g. Thailand; h. Timor Leste; i. Singapura; dan j. Vietnam. (2) Pengamanan Wilayah Perbatasan laut merupakan Wilayah Yurisdiksi Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) TNI melakukan: a. patroli Pengamanan laut secara mandiri dan terpadu dengan Kementerian/Lembaga terkait; b. patroli terkoordinasi di wilayah perbatasan laut dengan negara yang berbatasan langsung berdasarkan hukum nasional dan hukum internasional; c. kerja sama militer antar negara berbatasan laut melalui program pendidikan, latihan dan pembahasan isu perbatasan; dan d. penegakan hukum sesuai dengan hukum nasional dan hukum internasional. Pasal 10 (1) Pengamanan Wilayah udara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf c mengikuti wilayah udara Yurisdiksi nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional. (2) Pengamanan Wilayah udara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) TNI melakukan kegiatan sebagai berikut: a. memantau lalu lintas penerbangan terhadap pelanggaran wilayah kedaulatan; dan b. menegakkan hukum dan menindak berbagai kegiatan penerbangan illegal/tanpa izin (black flight) sesuai dengan hukum nasional dan hukum internasional. Pasal 11 (1) Pengamanan Wilayah PPKT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf d antara lain:

2017, No.580-8- a. Pulau Berhala; b. Pulau Rondo; c. Pulau Nipah; d. Pulau Sekatung; e. Pulau Batek; f. Pulau Dana; g. Pulau Marore; h. Pulau Miangas; i. Pulau Marampit; j. Pulau Fani; k. Pulau Fanildo; dan l. Pulau Bras. (2) Pengamanan Wilayah PPKT sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kemhan dan TNI melakukan kegiatan sebagai berikut: a. membangun pulau terluar strategis sebagai pangkalan militer; b. menempatkan personel Pengamanan; c. membangun pos Pengamanan dan sarana prasarana pendukung; dan d. memanfaatkan sumber daya alam, sumber daya buatan dan teknologi untuk menciptakan ruang, alat, dan kondisi juang yang tangguh sebagai sarana BAB III KEBIJAKAN PENGERAHAN TENTARA NASIONAL INDONESIA DALAM PENGAMANAN WILAYAH PERBATASAN Pasal 12 Pengerahan TNI dalam Pengamanan Wilayah Perbatasan negara untuk mewujudkan: a. tetap tegaknya kedaulatan negara; dan b. menjaga keutuhan wilayah negara dari segala bentuk ancaman.

-9-2017, No.580 Pasal 13 (1) Kebijakan Pengerahan TNI berdasarkan keputusan Presiden. (2) Pengerahan TNI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan pertimbangan strategis Pasal 14 (1) Pengerahan TNI dalam Pengamanan Wilayah Perbatasan dalam bentuk satuan tugas. (2) Pengerahan TNI dalam Pengamanan Wilayah Perbatasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sepanjang tahun. Pasal 15 (1) Penambahan, pergeseran pos perbatasan dan pengerahan TNI dalam Pengamanan Wilayah Perbatasan berdasarkan pertimbangan taktis dan strategis. (2) Penambahan, pergeseran pos perbatasan dan Pengerahan TNI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Panglima TNI. Pasal 16 Ketentuan lebih lanjut mengenai Pengerahan Tentara Nasional Indonesia dalam Pengamanan Wilayah Perbatasan diatur dengan Peraturan Panglima TNI BAB IV TATARAN KEWENANGAN DAN PENGAWASAN Pasal 17 Menteri Pertahanan berwenang: a. merumuskan kebijakan Pengerahan TNI dalam Pengamanan Wilayah Perbatasan; b. melaksanakan pengawasan terkait perencanaan, persiapan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi Pengamanan Wilayah Perbatasan; dan

2017, No.580-10- c. melaksanakan koordinasi dalam pengelolaan wilayah perbatasan dengan Kementerian/Lembaga terkait. Pasal 18 Panglima TNI berwenang: a. merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional Pengamanan Wilayah Perbatasan; b. menyusun aturan pelibatan TNI sebagai pedoman operasional prajurit dilapangan; dan c. merencanakan, menyiapkan, melaksanakan, dan mengevaluasi pelaksanaan penggunaan kekuatan pasukan Pengamanan Wilayah Perbatasan. BAB V PENDANAAN Pasal 19 Pendanaan Pengerahan TNI dalam Pengamanan Wilayah Perbatasan dibebankan pada Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 20 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

-11-2017, No.580 Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 31 Maret 2017 MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA, ttd RYAMIZARD RYACUDU Diundangkan di Jakarta pada tanggal 17 April 2017 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd WIDODO EKATJAHJANA