PERENCANAAN JALUR LINTASAN KERETA API DENGAN WESEL TIPE R54 PADA EMPLASEMEN STASIUN ANTARA PASURUAN - JEMBER ( KM KM ) TUGAS AKHIR

dokumen-dokumen yang mirip
KINERJA LALU LINTAS JALAN DIPONEGORO JALAN PASAR KEMBANG TERHADAP PEMBANGUNAN JEMBATAN FLY OVER PASAR KEMBANG SURABAYA

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : SEKAR PANDAN ARUM NPM

ANALISA KARAKTERISTIK TARIKAN LALU LINTAS AKIBAT ADANYA MALL GRAND CITY SURABAYA DARI ZONA SURABAYA SELATAN DENGAN METODE DETROIT TUGAS AKHIR

TUGAS AKHIR OLEH : SARTIKA SARI AGUSTIN NPM :

TUGAS AKHIR ANALISA PEMBESARAN MOMEN PADA KOLOM (SRPMK) TERHADAP PENGARUH DRIFT GEDUNG ASRAMA MAHASISWI UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

STUDI PENATAAN TERMINAL TAMBAK OSOWILANGUN SURABAYA DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

ANALISA UJI KUAT TEKAN AGREGAT HALUS PASIR BESI TULUNGAGUNG PADA CAMPURAN ASPAL DENGAN MENGGUNAKAN MARSHALL TEST TUGAS AKHIR

REKAYASA JALAN REL MODUL 6 WESEL DAN PERSILANGAN PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

STUDI KEBUTUHAN PENUMPANG DAN PENATAAN JARINGAN TRAYEK ANGKUTAN KOTA (MPU) JALUR TERMINAL KRIAN DI KABUPATEN SIDOARJO TUGAS AKHIR

ANALISA DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT ADANYA MAL CIPUTRA WORLD SURABAYA TUGAS AKHIR

BAB III LANDASAN TEORI

MODUL 12 WESEL 1. PENGANTAR

WESEL (SWITCH) Nursyamsu Hidayat, Ph.D.

KATA PENGANTAR. penyusunan tugas akhir ini dengan judul Evaluasi Kinerja Simpang Bersinyal

PERENCANAAN JALUR GANDA KERETA API DARI STASIUN PEKALONGAN KE STASIUN TEGAL

ANALISA SISTEM DRAINASE DENGAN MENGGUNAKAN POLDER (STUDI KASUS SALURAN PRIMER ASRI KEDUNGSUKO KECAMATAN SUKOMORO KABUPATEN NGANJUK) TUGAS AKHIR

TUGAS AKHIR ANALISA SENSITIVITAS RESIDUAL VALUE PADA INVESTASI HOUSING ESTATE

BAB III LANDASAN TEORI. A. Jenis jenis dan Bentuk Tata Letak Jalur di Stasiun

BAB III LANDASAN TEORI. A. Jenis jenis dan bentuk Tata Letak Jalur pada Stasiun

ANALISIS KELAYAKAN KONSTRUKSI BAGIAN ATAS JALAN REL DALAM KEGIATAN REVITALISASI JALUR KERETA API LUBUK ALUNG-KAYU TANAM (KM 39,699-KM 60,038)

TUGAS AKHIR. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S - 1) Dikerjakan Oleh :

TUGAS AKHIR. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh Gelar sarjana teknik (S-1) PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I. 1 Data Kecelakaan Kereta Api

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan

PERENCANAAN GEOMETRI JALAN REL KERETA API TRASE KOTA PINANG- MENGGALA STA STA PADA RUAS RANTAU PRAPAT DURI II PROVINSI RIAU

PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL LALU LINTAS DENGAN METODE AASHTO PADA RUAS

ANALISIS PENYEBAB TERJADINYAA KERETA API SERTA USAHA PREFENTIF YANG DAPAT DILAKUKAN

BAB III LANDASAN TEORI

TUGAS AKHIR. Diajukan oleh : MINANUR ROHMAN NPM :

MODIFIKASI STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG GEDUNG TECHNO PARK UPN VETERAN JAWA TIMUR MENGGUNAKAN BALOK PRESTRESS TUGAS AKHIR

LAPORAN PERISTIWA KECELAKAAN KERETA API

BAB III LANDASAN TEORI A. Struktur Jalur Kereta Api

BAB III LANDASAN TEORI

TUGAS PERENCANAAN JALAN REL

BAB I PENDAHULUAN. kondisi jalan raya terjadi banyak kerusakan, polusi udara dan pemborosan bahan

BAB III LANDASAN TEORI. A. Kajian Pola Operasi Jalur Kereta Api Ganda

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

STUDI PERENCANAAN ANGKUTAN KERETA API KOMUTER JURUSAN SURABAYA-LAMONGAN VIA STASIUN GUBENG TUGAS AKHIR

TUGAS AKHIR. Diajukan Oleh : KEKEN PRAMISTA

PERBANDINGAN TEBAL PERKERASAN KAKU PADA RUAS JALAN BANGKALAN-KETAPANG (Sta Sta ) DITINJAU DARI VARIASI STABILISASI TANAH TUGAS AKHIR

ANALISA BAHAN TAMBAHAN SERAT POLYPROPYLENE ( FIBER PLASTIC BENESER ) PADA CAMPURAN ASPAL BETON TUGAS AKHIR

PERENCANAAN TYPE PONDASI TIANG PANCANG HOTEL RICH PALACE SURABAYA DENGAN ZONA GEMPA KUAT TUGAS AKHIR

Perencanaan Jalur Ganda Kereta Api Surabaya -Krian

KA Nomor Urut Kecelakaan:

ANALISA TRIP DISTRIBUTION DAN TRIP ASSIGNMENT PADA JALAN ARTERI RELOKASI PORONG SIDOARJO

DEPARTEMEN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

PEMETAAN KINERJA LALU LINTAS BUNDARAN WARU SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE MKJI TUGAS AKHIR

DATA INVESTIGASI KECELAKAAN PERKERETAAPIAN TAHUN

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN RAYA MOJOPAHIT JL. HASANUDIN JL. ERLANGGA SIDOARJO TUGAS AKHIR. Disusun Oleh:

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 52 TAHUN 2000 TENTANG JALUR KERETA API MENTERI PERHUBUNGAN,

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

LAPORAN PERISTIWA KECELAKAAN KERETA API

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MODIFIKASI STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG GEDUNG RUSUNAWA MAHASISWA UNAIR SURABAYA MENGGUNAKAN PELAT PRACETAK TUGAS AKHIR.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Rancangan Tata Letak Jalur Stasiun Lahat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Peran dan Karakteristik Moda Transportasi Kereta Api Nasional

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Rencana Jaringan Kereta Api di Pulau Sumatera Tahun 2030 (sumber: RIPNAS, Kemenhub, 2011)

BAB I PENDAHULUAN. murah, aman dan nyaman. Sebagian besar masalah transportasi yang dialami

PEMETAAN LOKASI RAWAN KECELAKAAN ( STUDI KASUS BUNDARAN WARU ) DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TUGAS AKHIR

PERENCANAAN JALUR GANDA KERETA API SURABAYA - KRIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISA KEPADATAN ARUS LALU LINTAS PADA RUAS JALAN RAYA MASTRIP STA KOTA SURABAYA DENGAN PENDEKATAN LINIER TUGAS AKHIR

STUDI PERENCANAAN TERMINAL LAMONGAN BERDASARKAN TRAVEL DEMAND DAN PENENTUAN LOKASI STRATEGIS DENGAN ADJACENT MATRIX TUGAS AKHIR

P E N J E L A S A N ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API

PENINJAUAN TINGKAT KEHANDALAN LINTAS KERETA API MEDAN - RANTAU PARAPAT

ANALISA KEPADATAN KENDARAAN DI JALAN RAYA KEDUNGTURI HINGGA JALAN RAYA KLETEK SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TUGAS AKHIR

ANJLOK KA 1404 KKW DI KM 201+2/3 PETAK JALAN ANTARA STASIUN WALIKUKUN KEDUNGGALAR JAWA TENGAH

BAB III LANDASAN TEORI

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN REL ANTARA BANYUWANGI-SITUBONDO- PROBOLINGGO

ANALISA RESISTANCE, TRACTIVE EFFORT DAN GAYA SENTRIFUGAL PADA KERETA API TAKSAKA DI TIKUNGAN KARANGGANDUL

BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

REKAYASA JALAN REL. MODUL 8 ketentuan umum jalan rel PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

PEMETAAN TINGKAT KEPADATAN VOLUME KENDARAAN PADA RUAS JALAN JETIS KARAH DENGAN METODE LINEAR TUGAS AKHIR

BAB III LANDASAN TEORI. A. Tipikal Tata Letak dan Panjang Efektif Jalur Stasiun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Peran dan Karakteristik Angkutan Kereta Api Nasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran dan Karakteristik Angkutan Kereta Api Nasional

BAB III LANDASAN TEORI. A. Jenis Jenis dan Bentuk Tata Letak Jalur di Stasiun

TUGAS AKHIR MODIFIKASI STRUKTUR RANGKA GEDUNG PERKANTORAN PETROSIDA GRESIK DENGAN MENGGUNAKAN HEXAGONAL CASTELLATED BEAM NON- KOMPOSIT

STUDI EVALUASI RUANG TUNGGU KEBERANGKATAN DAN KEDATANGAN DOMESTIK BANDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

TUGAS AKHIR. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh Gelar sarjana teknik ( S-1 ) PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL. Oleh :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Peran Dan Karakteristik Moda Transportasi Kereta Api Nasional

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1998 TENTANG PRASARANA DAN SARANA KERETA API PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN AKHIR KNKT

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan.

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

D E P A R T E M E N P E R H U B U N G A N Komite Nasional Keselamatan Transportasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI. A. Jenis Jenis dan Bentuk Tata Letak Jalur di Stasiun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Peran dan Karakteristik Angkutan Kereta Api Nasional

ANALISA FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PENYELESAIAN PROYEK KONSTRUKSI MENGGUNAKAN METODE UJI KENDALL S W TUGAS AKHIR

ANALISA KEKERINGAN DAS AMPRONG MALANG DENGAN METODE SPI (STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX) TUGAS AKHIR

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE KOTA ROGOJAMPI KABUPATEN BANYUWANGI

MODIFIKASI GEDUNG FAKULTAS HUKUM UPN VETERAN JAWA TIMUR MENGGUNAKAN METODE FLAT SLAB TUGAS AKHIR

Hak Cipta milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

PERENCANAAN JALUR LINTASAN KERETA API DENGAN WESEL TIPE R54 PADA EMPLASEMEN STASIUN ANTARA PASURUAN - JEMBER ( KM 62+976 KM 197+285 ) TUGAS AKHIR Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana ( S-1 ) Program Studi Teknik Sipil DISUSUN OLEH : SURYO WAHYU PRANOTO 0853010038 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2013

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JALUR LINTASAN KERETA API DENGAN WESEL TIPE R54 PADA EMPLASEMEN STASIUN ANTARA PASURUAN - JEMBER ( KM 62+976 KM 197+285 ) Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Tugas Akhir Progam Studi Teknik Sipil FTSP UPN Veteran Jawa Timur Pembimbing Utama Tim Penguji Penguji I Ibnu Sholichin, ST.,MT. NPT. 3 7109 99 0167 1 Pembimbing Pendamping I Nyoman Dita Pahang Putra, ST.,MT. NPT. 3 7003 00 0175 1 Penguji II Nugroho Utomo, ST.,MT. NPT. 3 7501 04 0195 1 Masliyah, ST.,MT. Penguji III Ir. Hendrata Wibisana, MT. NIP. 19651208 199103 1 00 1 Mengetahui, Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Ir. NANIEK RATNI JULIARDI AR., M.Kes. NIP. 19590729 198603 2 00 1

KATA PENGANTAR Dengan segala puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul Perencanaan Jalur Lintasan Kereta Api Dengan Wesel Tipe R54 Pada Emplasemen Stasiun Antara Pasuruan Jember (Km 62+976 Km 197+285). Dengan selesainya Tugas Akhir ini penulis tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak dan ibu dosen serta seluruh staff terkait terutama kepada : 1. Ibu Ir. Naniek Ratni Jar., M.Kes, selaku Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 2. Bapak Ibnu Sholichin, ST., MT, selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur dan dosen pembimbing utama. 3. Bapak Nugroho Utomo, ST., MT, selaku dosen pembimbing kedua. 4. Para Dosen dan Staff yang telah memberikan arahan-arahan yang membangun. Dan sebagai akhir kata penulis diharapkan agar tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan para pembaca pada umumnya. Surabaya, 30 Oktober 2013 Penulis ii

DAFTAR ISI Abstrak... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel... i ii v vii BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah... 1 1.2. Perumusan Masalah... 3 1.3. Tujuan Penelitian... 3 1.4. Batasan Masalah... 3 1.5. Manfaat Penelitian... 4 1.6. Lokasi Penelitian... 5 BAB II Tinjauan Pustaka 2.1. Umum... 6 2.2. Jalan Rel... 6 2.3. Pembebanan Kereta Api... 7 2.3.1. Rangkaian Kereta Api... 7 2.3.2. Analisa Perhitungan Pembebanan Kereta Api... 13 2.4. Sambungan Rel... 16 2.4.1. Plat Sambungan Rel... 16 2.4.2. Suhu Pemasangan Rel... 18 2.4.3. Kekuatan Plat Sambungan... 19 iii

2.4.4. Kekuatan Geser Baut... 21 2.4.5. Analisa Terhadap Kuat Tarik Baut... 23 2.5. Perancangan Wesel... 25 2.6. Wesel... 26 2.7. Komponen Wesel... 30 2.8. Kecepatan Izin dan Sudut Simpang Wesel... 30 2.9. Desain Geometrid an Perancangan Wesel... 31 2.9.1. Perhitungan Panjang Jarum... 33 2.9.2. Perhitungan Wesel Lidah Pegas... 34 2.9.3. Perhitungan Jari-Jari Lengkung Luar... 35 2.10. Analisa Kebutuhan Double Track Terhadap Kapasitas Lintas 36 2.11. Kapasitas Lintas... 37 BAB III Metodologi Penelitian 3.1. Identifikasi Permasalahan... 39 3.2. Pengumpulan Data... 40 3.3. Analisa Data... 41 3.4. Kesimpulan dan Saran... 42 3.5. Alur Metodologi Penelitian... 43 BAB IV Perhitungan Dan Analisa Data 4.1. Pembebanan... 44 4.1.1. Beban Rangkaian Kereta Api... 50 4.1.2. Perhitungan Pembebanan Kereta Api... 55 4.2. Sambungan Rel... 60 4.2.1. Plat Sambungan Rel... 61 iv

4.2.2. Suhu Pemasangan Rel... 62 4.2.3. Perhitungan Sambungan Pada Rel... 63 4.2.4. Analisa Terhadap Kuat Plat Sambungan... 64 4.2.5. Analisa Terhadap Kekuatan Geser Baut... 66 4.2.6. Analisa Terhadap Kekuatan Tarik Baut... 68 4.3. Perancangan Wesel... 70 4.3.1. Perhitungan Panjang Jarum... 71 4.3.2. Perhitungan Wesel Lidah Pegas... 73 4.3.3. Perhitungan Jari-Jari Lengkung Luar... 75 4.4. Analisa Kebutuhan Double Track Terhadap Kapasita Lintas 78 4.4.1. Analisa Frekuensi Kereta Api Barang Tahun 2023 83 4.4.2. Analisa Frekuensi Kereta Api Penumpang Tahun 2023... 86 4.4.3. Jumlah Frekuensi KA Penumpang dan Barang Tahun 2023... 89 BAB V Kesimpulan Dan Saran 5.1. Kesimpulan... 92 5.2. Saran... 93 Daftar Pustaka... 94 LAMPIRAN v

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1. Lokasi Penelitian... 5 Gambar 2.1. Profil Rel... 11 Gambar 2.2. Distribusi Beban... 13 Gambar 2.3. Plat Sambungan Rel... 17 Gambar 2.4. Jarak Baut Pada Sambungan... 23 Gambar 2.5. Wesel Biasa... 26 Gambar 2.6. Wesel Dalam Lengkung... 27 Gambar 2.7. Wesel Tiga Jalan... 27 Gambar 2.8. Wesel Inggris... 28 Gambar 2.9. Wesel R25 yang berada di Stasiun Pasuruan... 28 Gambar 2.10. Wesel R33 yang berada di Stasiun Pasuruan... 29 Gambar 2.11. Wesel R42 yang berada di Stasiun Probolinggo... 29 Gambar 2.12. Skema Wesel... 31 Gambar 2.13. Panjang Jarum... 32 Gambar 2.14. Wesel Lidah Putar... 33 Gambar 2.15. Jari Jari Lengkung Luar... 34 Gambar 4.1. Profil Rel R.54... 52 Gambar 4.2. Distribusi Beban... 56 Gambar 4.3. Beban Lokomotif... 57 Gambar 4.4. Momen Akibat Beban Dinamis... 58 Gambar 4.5. Tegangan Pada Rel... 60 vi

Gambar 4.6. Plat Sambungan Rel... 62 Gambar 4.7. Gaya Pada Sambungan... 64 Gambar 4.8. Jarak Baut Pada Smabungan... 68 Gambar 4.9. Panjang Jarum... 71 Gambar 4.10. Wesel Lidah Pegas... 73 Gambar 4.11. Jari-jari Lengkung Luar... 75 vii

DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Profil Rel... 11 Tabel 2.2 Kelas Jalan Rel... 12 Tabel 2.3. Dimensi Plat Sambungan... 17 Tabel 2.4. Batas Suhu Pemasangan Rel Pada Bantalan Kayu... 18 Tabel 2.5. Batas Suhu Peamasangan Rel Pada Bantalan Beton... 18 Tabel 2.6. Kecepatan Izin Sudut Simpang Wesel... 31 Tabel 4.1. Rangkaian Kereta Api Bisnis Dan Eksekutif... 45 Tabel 4.2. Rangkaian Kereta Api Kelas Ekonomi... 47 Tabel 4.3. Rangkaian Kereta Api Barang... 48 Tabel 4.4. Profil Rel... 52 Tabel 4.5. Kelas Jalan Rel... 53 Tabel 4.6. Dimensi Plat Sambungan... 61 Tabel 4.7. Batas Suhu Pemasangan Rel Pada Bantalan Kayu... 62 Tabel 4.8. Batas Suhu Peamasangan Rel Pada Bantalan Beton... 63 Tabel 4.9. Kecepatan Izin Sudut Simpang Wesel... 77 Tabel 4.10. Kapasitas Lintas... 81 Tabel 4.11. Jumlah Angkutan Bijih Besi... 84 Tabel 4.12. Jumlah Angkutan Bijih Besi Tahun 2023... 85 Tabel 4.13 Jumlah Angkutan Penumpang... 86 Tabel 4.14 Jumlah Angkutan Penumpang Tahun 2023... 87 viii

PERENCANAAN JALUR LINTASAN KERETA API DENGAN WESEL TIPE R54 PADA EMPLASEMEN STASIUN ANTARA PASURUAN - JEMBER ( KM 62+976 KM 197+285 ) ABSTRAK Oleh SURYO WAHYU PRANOTO NPM : 0853010038 Saat ini pada lintas Pasuruan Jember kondisi existing wesel di emplasemen masih menggunakan wesel dengan tipe R25, R33, dan R42 dengan sudut 1:10, maka harus direncanakan untuk mengganti wesel tersebut menggunakan wesel dengan tipe rel R54 sudut 1:12 untuk meningkatkan mutu pelayanan transportasi kereta api. Setelah melakukan analisa data dan perhitungan terhadap perencanaan wesel tipe R54 maka diketahui bahwa rel tipe R54 mampu dan aman untuk digunakan, karena mampu menumpu beban operasional kereta api yang terberat yaitu lokomotif sebesar 7 ton, serta menggunakan plat sambungan tipe fish bold plate yang dapat menahan tegangan tarik sebesar 34937 kg, tegangan geser baut sebesar 773,67 kg, dan tegangan tarik baut sebesar 157,15 kg. Untuk perencanaan geometri wesel secara keseluruhan juga aman digunakan, karena salah satu persyaratan wesel yaitu jarak antar lidah ke rel lantak sepanjang 4,22m harus lebih pendek dari panjang lidah itu sendiri yaitu 15,92m. Kebutuhan lintas double track sangat diperlukan pada tahun 2023, karena pada 10 tahun mendatang kapasitas lintas Pasuruan Jember tidak dapat memenuhi kebutuhan frekuensi kereta api yang beroperasi dengan asumsi adalah 65 KA/hari, sedangkan kapasitas lintas yang disediakan hanya 51 KA/hari.. Kata Kunci : rel, wesel, frekuensi KA, kapasitas lintas, petak jalan, double track, geometri, dan fish bold plate, i

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Undang undang perkeretaapian Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 1992 bab II pasal 2 menerangkan bahwa asas dan tujuan perkeretaapian adalah salah satu moda transportasi nasional yang diselenggarakan berdasarkan asas manfaat, adil dan merata, keseimbangan, kepentingan umum, keterpaduan, dan percaya diri sendiri. Pada faktanya masyarakat dewasa ini lebih menyebut kereta api sebagai angkutan rakyat karena ditinjau dari segi harganya yang murah, sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat sampai dengan kelas menengah ke bawah. Maka demi terselenggaranya angkutan yang aman dan nyaman, perlu diadakan peningkatan fasilitas dan mutu pelayanan. Agar masyarakat merasa lebih nyaman untuk menggunakan transportasi kereta api, upaya pembaruan dan inovasi terus dilakukan karena sangat berkaitan dengan keselamatan penumpang kereta api. Sejarah kecelakaan kereta api di Indonesia sudah banyak tercatat, dalam kurun waktu tahun 2010 saja di Indonesia sudah terdapat 3 kecelakaan, yang satunya adalah kecelakaan pada tanggal 29 Juni 2010 kereta api Logawa 3 gerbong terguling dan anjlok dan terguling di Madiun, Wilangan, Nganjuk Kecamatan Saradan, Jawa Timur. Setidaknya 73 orang yang menjadi korban mengalami luka dibagian kepala dan kaki dan 6 orang tewas. Hal ini diduga karena kereta api terguling saat memasuki jalur belok atau disebut wesel akibat kecepatan tinggi (Suprapto, 2010) 1

2 Melihat banyaknya kecelakaan kereta api yang ada, seharusnya perlu diadakan peningkatan fasilitas dan prasarana perkeretaapian khusunya di Jawa Timur, yaitu stasiun antara Pasuruan Jember. Pada lintas tersebut dengan kondisi lapangan saat ini harus ada beberapa peningkatan fasilitas yang perlu dilakukan, yaitu dengan melakukan pergantian rel wesel. Dengan kondisi wesel di lapangan yang saat ini masih menggunakan R25, R33, dan R42 dengan sudut 1:10 maupun track lintas Pasuruan - Jember yang keausannya sudah mencapai fatigue (lelah), maka seharusnya dilakukan pergantian dengan rel wesel tipe R.54 dengan sudut 1:12, karena dengan dilakukan pergantian ini maka akan dapat meningkatkan kecepatan kereta api saat berbelok dan mempermudah perawatan wesel tersebut (PT.Daya Cipta Dianrancana, 2012). Kebutuhan jalur ganda atau double track pada lintas tersebut pada masa mendatang mungkin perlu untuk dikaji, hal ini dikarenakan kebutuhan kereta api barang sangat banyak yaitu kereta barang bijih besi dan keretaa barang batu bara dan dimungkinkan pada beberapa tahun mendatang kapasitas lintas pada saat ini tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan angkutan tersebut (PT.Daya Cipta Dianrancana, 2012). Dalam tugas akhir ini akan dijelaskan mengenai penggantian wesel lama menjadi wesel tipe R54 dengan sudut 1:12 lintas Pasuruan Jember serta perhitungan operasionalnya untuk menganalisa kebutuhan double track untuk 10 tahun mendatang.

3 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan kondisi lapangan, maka permasalahan yang timbul adalah sebagai berikut: 1. Apakah wesel dengan rel tipe R54 mampu menahan beban kereta api yang beroperasi pada lintas Pasuruan - Jember? 2. Apakah sambungan pada rel tipe R54 dapat menahan beban rangkaian kereta api yang beroperasi pada lintas Pasuruan - Jember? 3. Apakah perhitungan geometri wesel dengan tipe rel R54 dapat digunakan bila direncanakan dengan sudut 1:12? 4. Bagaimana kebutuhan fasilitas double track pada tahun 2023 terhadap kapasitas lintas dan frekuensi kereta api yang ada? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian tugas akhir ini sebagai berikut: 1. Mengetahui kekuatan dan keamanan wesel rel tipe R54 terhadap beban kereta api yang beroperasi pada lintas Pasuruan Jember. 2. Mengetahui kekuatan plat sambungan pada rel tipe R.54. 3. Mengetahui desain geometri wesel rel dengan tipe rel R54 apabila direncanakan dengan sudut 1:12. 4. Mengetahui kondisi petak jalan di stasiun antara Pasuruan Jember dalam 20 tahun kedepan memerlukan jalur double track.

4 1.4. Batasan Penelitian Agar penulisan Tugas Akhir ini tidak menyimpang dari tujuan awal penulisan, maka dilakukan batasan penelitian berikut ini yaitu: 1. Obyek penelitian adalah emplasemen stasiun antara Pasuruan Jember. 2. Penelitian adalah mengenai pergantian wesel rel dengan tipe R54 dengan sudut 1:12. 3. Di sertakan pula analisa perhitungan untuk kebutuhan double track pada tahun 2023 terhadap kapasitas lintas dan frekuensi kereta api yang ada. 4. Tidak membahas mengenai perhitungan struktur di bawah rel yaitu ballas, penambat, bantalan, dan subgrade. 1.5. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Sebagai referensi bagi pemerintah, terutama Ditjen Perkeretaapian agar dapat lebih memperhatikan mutu pelayanan angkutan kereta api. 2. Memberikan himbauan kepada masyarakat agar cenderung menggunakan jasa angkutan kereta api. 3. Hasil penelitian ini kiranya dapat menjadi input bagi penelitian selanjutnya.

5 1.6. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah dari Pasuruan sampai Jember. Di bawah ini adalah gambar lokasi dengan rute yang telah di beri tanda merah. Dari rute tersebut terdapat stasiun stasiun yaitu Pasuruan, Rejoso, Grati, Bayeman, Probolinggo, Leces, Malasan, Ranuyoso, Klakah, Randuagung, Jatiroto, Tanggul, Bangsalsari, Rambipuji, Mangli, Jember. U Skala: 1 : 1.350.000 Gambar 1.1. Lokasi penelitian Sumber: PT. Daya Cipta Dianrancanana, 2012