DRA. SRI WIDATI, M.Pd. NIP JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA FIP UPI BANDUNG 2009

dokumen-dokumen yang mirip
INTERVENSI PADA ANAK DENGAN GANGGUAN MOTORIK. Oleh: Dra. Sri Widati, M.Pd.

I. KONSEP DASAR GERAK 1. PENGERTIAN GERAK MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang penyebabnya adalah virus. Salah satunya adalah flu, tetapi penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kelainan berupa kecacatan bentuk dan atau fungsi tubuh. Salah

SETYO WAHYU WIBOWO, dr. Mkes Seminar Tuna Daksa, tinjauan fisiologis dan pendekatan therapiaccupressure, KlinikUPI,Nov 2009

BAHASAN SEKITARNYA YANG MERUPAKAN DASAR ADANYA GERAK DARI GERAK SISTEM OTOT TULANG TUBUH FUNGSIONAL LOKAL / KESELURUHAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia setiap hari melakukan gerakan untuk melakukan suatu tujuan

Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN ALAT GERAK. Oleh: Dra. Hj. Sri Widati, M.Pd.

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN PENDIDIKAN LUAR BIASA

Oleh : RIGI RAMDANI J

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya aktifitas masyarakat diluar maupun didalam ruangan. melakukan atifitas atau pekerjaan sehari-hari.

Modul ke: Pedologi. Cedera Otak dan Penyakit Kronis. Fakultas Psikologi. Yenny, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.

Lingkungan belajar ATD terdiri dari. Lingkungan fisik berupa gedung, ruang kelas, dan peralatan atau benda-benda disekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. Masa tumbuh kembang anak merupakan masa yang penting. Banyak faktor

HAND OUT MATA KULIAH: BINA DIRI DAN BINA GERAK (BDBG) KODE MATA KULIAH : LB 464 JUMLAH SKS : 2 SKS SEMESTER : GENAP DOSEN : DRA.Hj. SRI WIDATI, M. Pd.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah. keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen dalam tubuh).

HAND OUT MATA KULIAH: BINA DIRI DAN BINA GERAK (BDBG) KODE MATA KULIAH: LB 464 JUMLAH SKS: 2 SKS SEMESTER: GENAP DOSEN:

ANAK DGN GANGG. FISIK & MOTORIK

Kelompok. Nama Anggota

KONSEP ANAK TUNADAKSA. Oleh Drs. Yuyus Suherman,M.Si

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena 65% penduduk Indonesia adalah usia kerja, 30% bekerja disektor

Latihan Aktif Dan Pasif / Range Of Motion (ROM) Pada Pasien. Stroke Non Hemoragik

LATIHAN FISIK SEBAGAI PENDUKUNG ASUHAN GIZI BAGI LANSIA DR.dr.BM.Wara Kushartanti

Rehabilitasi pada perdarahan otak

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tingkat derajad kesehatan masyarakat secara makro. Berbagai

BINA GERAK DISAMPAIKAN DALAM DIKLAT PENDIDIKAN LATIHAN PROFESI GURU 2009 OLEH: NIA SUTISNA

dan komplikasinya (Kuratif), upaya pengembalian fungsi tubuh

BAB I PENDAHULUAN. pegal yang terjadi di daerah pinggang bawah. Nyeri pinggang bawah bukanlah

BAB Latar Belakang Masalah Stroke

BAB Latar Belakang Masalah Stroke

DETEKSI DINI KETERLAMBATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ringan atau berat sehingga dalam proses penyembuhan pasien. buruk dari rawat inap atau long bed rest.

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan. merupakan bagian pinggang atau yang ada di dekat pinggang.

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALATIHAN SOAL

SKRIPSI. Disusun oleh: Renni Puji Hasttuti NIM. K Pembimbing: Prof. Dr. Sunardi, M.Sc Drs. Munawir Yusuf, M.Psi

BAB I PENDAHULUAN. fisik dengan menggunakan anggota tubuhnya. Biasanya anggota yang. badan, pergerakan tersebut bisa terjadi pada saat beraktivitas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) LATIHAN FISIK RENTANG GERAK / RANGE OF MOTION (ROM) AKTIF

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Osteoarthritis berasal dari bahasa Yunani yaitu osteo yang berarti tulang,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ulfah Saefatul Mustaqimah,2013

Kelompok 6 (adri, diah, yuyun, irfan, rama)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN METODE NEURO DEVELOPMENT TREATMENT PADA CEREBRAL PALSY SPASTIK ATETOID HEMIPLEGI DI YPAC SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, maka pada

1. Poliomyelitis Poliomyelitis adalah suatu penyakit virus yang dalam stadium beratnya menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa data yang tersedia menurut World Health Organization (2010),

Gangguan Neuromuskular

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat non progresif yang terjadi pada proses tumbuh kembang. CP

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Cerebral palsy (CP). CP merupakan gangguan kontrol terhadap fungsi motorik

BAB I PENDAHULUAN. nyeri tak tertahankan, mempengaruhi tangan, punggung, leher, lengan, bahkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Siklus I)

Definisi Bell s palsy

PENINGKATKAN FLEKSIBILITAS ALAT GERAK BAWAH MENGGUNAKAN METODE STRETCHING PADA ANAK TUNADAKSA KELAS III DI SLB RELABHAKTI 1 GAMPING SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang abnormal, gerakan tak terkendali, dan kegoyangan saat. dengan sifat dari gangguan gerakan yaitu spastic, athetoid,

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

Fungsi dari Perlengkapan Ambulance ( Stretcher ) Stretcher a. Folding Stretcer ( Tandu Lipat ) b. Scoop Stretcher

ORTOPEDI DALAM PENDIDIKAN ANAK TUNADAKSA

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALatihan Soal 3.1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di zaman globalisasi sekarang ini, ilmu pengetahuan dan teknologi

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALatihan Soal 3.2

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi sekarang ini aktivitas penduduk semakin meningkat, dalam

BAB I PENDAHULUAN. duduk terlalu lama dengan sikap yang salah, hal ini dapat menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas sehari- hari, beradaptasi dan berkontribusi di lingkungan masyarakat

AKTIVITAS FISIK DAN SENAM USILA Dr.dr.BM.Wara Kushartanti FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN. melakukan segala aktifitas dalam kehidupan sehari-hari nya. Sehat adalah

BAB I PENDAHULUAN. Dengan bertambahnya jumlah penduduk dan semakin tingginya. tuntut untuk memperbaiki kualitas kehidupan manusia, karena banyak

BAHAN KULIAH PERKEMBANGAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KE 5 PPS-PLB. Dr.Mumpuniarti, M Pd

BAB 1 PENDAHULUAN. munculnya masalah tersebut, seseorang akan mengkompensasinya dengan

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar

BAB I PENDAHULUAN. jaman. Termasuk ilmu tentang kesehatan yang di dalamnya mencakup. manusia. Selama manusia hidup tidak pernah berhenti menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam bermobilisasi adalah kaki. Untuk melindungi bagian tubuh yang penting ini

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Sindroma miofasial adalah kumpulan gejala dan tanda dari satu atau

UKDW BAB Latar Belakang

1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d.

BAB I PENDAHULUAN. telapak kaki. Bentuk kaki datar pada masa bayi dan anak-anak dengan usia

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan. sehingga dengan demikian walaupun etiologi LBP dapat bervariasi dari yang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia globalisasi menuntut masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

Lampiran 1. PLAN OF ACTION (Oktober 2016 Juni 2017) Nama : Dita Erline Kurnia NIM :

BAB I PENDAHULUAN. punggung antara lain aktifitas sehari-hari seperti, berolahraga, bekerja, dan

Standar Kompetensi 1 Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendeteksi secara dini disfungsi tumbuh kembang anak. satunya adalah cerebral palsy. Cerebral palsy menggambarkan

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RPP NEUROLOGI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan. Posisi duduk adalah posisi istirahat didukung oleh bokong atau paha di

Oleh: Hermanto SP, M.Pd. Hp / Telp Rumah (0274) atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB 1 PENDAHULUAN. penyembuhan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara

BAB I PENDAHULUAN. Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang. masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA Oleh DEDEH SUHARTINI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nurfitri Amelia Rahman, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini tertuang dalam Al Qur an di Surah At-Tin ayat 4 Sesungguhnya

Transkripsi:

DRA. SRI WIDATI, M.Pd. NIP. 131 663 900 JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA FIP UPI BANDUNG 2009

A. ANAK DENGAN GANGGUAN MOTORIK Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak yang terdiri dari otot, tulang, syaraf, serta pembuluh darah dan kelainan pola gerak akibat kelainan dari komponen tersebut yang dapat terjadi secara bawaan dan akibat sakit atau trauma ruda paksa. (Ahmad Toha Muslim, 1997)

Contohnya: 1. Kelainan alat gerak akibat penyakit Polio, otot menjadi layuh dan kecil. Akibatnya, jalan menjadi timpang, atau jalannya diseret karena tidak dapat melangkah untuk mengangkat kakinya. Mengalami kesulitan untuk duduk, berdiri, berjalan, dan menggunakan tangannya. 2. Kelainan alat gerak akibat penyakit otot (Muscle Dystrophy), ototnya tidak dapat berkembang, kelumpuhan pada sekelompok otot yang sifatnya progresif. Akibatnya gerakannya menjadi lambat, aktivitasnya semakin mundur, dan akhirnya tidak dapat berjalan. Tulang punggungnya dapat membengkok ke samping kiri atau ke kanan, dan atau membungkuk.

3. Kelainan alat gerak akibat Spina Bifida (kelainan pada satu atau tiga ruas tulang belakang terbuka), fungsi jaringan syaraf terganggu dan menjadi lumpuh. Akibatnya, mengalami kesulitan dalam berjalan. 4. Kelainan alat gerak akibat Cerebral Palsy, otot mula-mula lembek selanjutnya berkembang menjadi tegang (spastik). Akibatnya, jalannya menggunting (Scissor gait), dan telapak kakinya jinjit. Tangan mengepal, akibatnya sulit melakukan aktivitas yang menggunakan tangan seperti makan-minum, menulis, menggambar dan sebagainya.

5. Kelainan alat gerak akibat tindakan operasi amputasi, fungsi kaki menjadi terhambat untuk melakukan mobilisasi jalan. 6. Kelainan alat gerak bawaan sejak lahir. Misalnya tidak punya tangan. Akibatnya: fungsi tangan menjadi terhambat untuk melakukan kegiatan hidup sehari-hari. Semua kelainan alat gerak tersebut menjadikan pola gerak anak salah, untuk itu guru dituntut dapat membetulkan pola gerak yang salah tersebut.

B. INTERVENSI PADA ANAK DENGAN GANGGUAN MOTORIK Untuk menangani anak dengan gangguan gerak adalah sesuai dengan jenis kelainannya. 1. Intervensi pada anak Poliomyelitis Poliomyelitis adalah suatu kelainan pada anggota gerak karena infeksi oleh virus Polio yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan akan menyerang sumsum tulang belakang pusat sel-sel motorik, sehingga anggota gerak yang disyarafinya akan layuh dan nyeri serta mengecil (atrophy).

Penanganannya berdasarkan stadiumnya, yaitu pada: a. Stadium pre paralysis dengan cara memberikan: bed rest, isolasi, dan vitamin-vitamin, serta gentle massage dengan gosokan ringan. b. Stadium paralysis dengan cara memberikan latihan gerak pasif atau aktif yang gentle, mencegah kontraktur, pemakaian splint (spalk), pengaturan posisi untuk mengurangi nyeri, dan massage. c. Stadium recovery (penyembuhan) dengan cara: mencegah kontraktur, mengulur otot yang memendek, latihan gerak dengan beban, latihan pola gerak normal, menggunakan brace dan kruk, latihan gerak aktif secara gentle.

2. Intervensi pada anak Muscle Dystrophy Muscle Dystrophy adalah suatu kondisi pada anak yang ditandai dengan pengecilan otot-otot yang progresif. Penanganannya dengan memberikan: latihan gerak pasif, mengulur otot yang memendek (stretching), back splint, kruk, dan walker. Kontra indikasinya adalah latihan penguatan otot dengan beban karena tidak akan meningkatkan kekuatan otot degeneratif, perlu energi yang besar, mudah lelah, dan mempercepat kemunduran kemampuan fungsional. Istirahat dalam posisi fleksi akan mempercepat kontraktur.

3. Intervensi pada anak Cerebral Palsy Cerebral Palsy adalah gangguan atau kelainan anggota gerak karena adanya kerusakan otak. Kadang kerusakannya mempengaruhi bagian lain dari otak sehingga menyebabkan kesulitan dalam penglihatan, pendengaran, komunikasi, dan belajar. Penanganannya dengan cara mengendurkan otot-otot yang kaku, menggerakkan berlawanan dengan arah spastiknya, mencegah salah bentuk, memantapkan gerakan yang tidak terkontrol, menguatkan otot yang lemas (floppy), latihan keseimbangan dalam berlutut, berdiri, dan berjalan, kontrol gerakan-gerakan agar tidak gemetar.

4. Intervensi pada anak Spina Bifida Spina Bifida adalah suatu kelainan bawaan dimana terjadi gangguan pertumbuhan vertebra sehingga arcus vertebra tidak menutup sempurna. Penanganannya dengan memberikan latihan-latihan gerak yang bersifat gentle, yaitu gerak pasif dan gerak assisted. Kontra indikasinya adalah latihan-latihan yang progresif.

5. Intervensi pada Plaat Foot Plaat Foot adalah suatu keadaan dimana arcus medialis plantarpedis akan hilang, sehingga telapak kaki rata dengan lantai. Penanganannya mengulur (Stretching) struktur dorsum pedis dilakukan selama 5 menit, mobilisasi aktif dengan mengaktifkan otot cuff dan tibialis posterior dengan tujuan untuk merangsang gerakan ke arah plantar fleksi dan inversi, dan pemakaian sepatu orthopaedi yang di bagian medial diberi support agar terbentuk arcus.