I. PENDAHULUAN. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL DRILLS BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DALAM PEMBELAJARAN IPS

1. PENDAHULUAN. dikarenakan sasaran dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

I. PENDAHULUAN. sepanjang hayat (long life education). Hal ini sesuai dengan prinsip

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan visi, misi dan strategi pembangunan pendidikan nasional. Visi

BAB I PENDAHULUAN. sekolah kejuruan (SMK). Hal ini sesuai dengan Undang Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah REZA FAUZI, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. cerdas, terbuka dan demokratis. Pendidikan memegang peran dalam. tertuang dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945.

I. PENDAHULUAN. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan tujuan, isi, dan bahan

VARIASI PENATAAN KELAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SD N 02 LEMAHBANG KECAMATAN JUMAPOLO

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam

I. PENDAHULUAN. Kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, masing- masing dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

I. PENDAHULUAN. Secara keseluruhan pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) diajarkan bukan hanya untuk mengetahui dan

BAB I PENDAHULUAN. Perwujudan warga negara Indonesia menjadi manusia yang berkualitas

tanya jawab, pemberian tugas, atau diskusi kelompok) dan kemudian siswa merespon/memberi tanggapan terhadap stimulus tersebut. Pembelajaran harus

BAB I PENDAHULUAN. diprioritaskan adalah sektor pendidikan. Menyadari betapa pentingnya. tentang pendidikan harus selalu ditingkatkan.

1. PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan suatu bangsa karena sasaran dari

BAB I PENDAHULUAN. ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar lahiriah seperti

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses memanusiakan manusia atau lazim

I. PENDAHULUAN. Sistem pendidikan nasional di era globalisasi seperti saat ini menghadapi

I. PENDAHULUAN. biasanya berlangsung pada tempat dan waktu tertentu. Proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Iva Sucianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Hal semacam itulah yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting dalam upaya peningkatan sumber daya

I. PENDAHULUAN. pendidikan sangatlah penting untuk memajukan kesejahteraan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sebuah institusi, sekolah mempunyai aturan-aturan yang berlaku.

I. PENDAHULUAN. Lahirnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum pembelajaran matematika yang dirumuskan dalam. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, adalah agar siswa

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Sejalan perkembangan dunia

I. PENDAHULUAN. yang diharapkan. Oleh karena itu, pemerintah senantiasa menaruh perhatian yang

BAB I PENDAHULUAN. berpartisipasi aktif, memberikan ruang gerak yang cukup bagi prakarsa,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia sedang mendapat perhatian dari pemerintah. Berbagai

I. PENDAHULUAN. dan dapat menyesuaikan secara aktif dalam kehidupannya. melalui pendidikan yang baik akan dihasilkan sumber daya manusia yang

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) dikemukakan bahwa kurikulum untuk jenis

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelumnya. UU nomor 20 tahun 2003 pasal 3 menjelaskan bahwa fungsi

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu elemen yang sangat penting dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. bidang, misalnya bidang ekonomi, industri, komunikasi, transportasi dan

BAB I. PENDAHULUAN. pembelajaran. Teknologi komputer dapat di gunakan sebagi alat untuk

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Menurut Muhaimin (2008: 333), kurikulum adalah seperangkat

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi perkembangan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah hal yang penting bagi setiap manusia, karena dengan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan, baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Visi pendidikan nasional Indonesia adalah mewujudkan sistem

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan jenjang sekolah yang

I. PENDAHULUAN. Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. pada suatu lingkungan belajar. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang

I. PENDAHULUAN. bertujuan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang terdidik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian yang terintegrasi dengan pembangunan. peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam sebuah negara.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pada bab 1 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. konsep dan memberi makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari. Pendidik tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sesuai dengan yang termuat dalam Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. proses terjadinya perubahan prilaku sebagai dari pengalaman. kreatif, sehingga mampu memacu semangat belajar para siswa.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan dan ilmu pengetahuan berperan penting dan meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan. masyarakat secara mandiri kelak di kemudian hari.

HUBUNGAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH DALAM PEMBELAJARAN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS XI SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

I. PENDAHULUAN. Pembahasan beberapa hal tersebut secara rinci disajikan sebagai berikut.

I. PENDAHULUAN. berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2008: 79).

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Dalam Undang-Undang tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

I. PENDAHULUAN. hakekatnya pendidikan adalah suatu tindakan yang ada unsur kesengajaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diberikan mulai

BAB I PENDAHULUAN. berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: Perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dan permasalahan dengan sikap terbuka serta pendekatanpendekatan

BAB I PENDAHULUAN. berlangsungnya proses pendidikan, mengembangkan kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam setiap jenjang pendidikan, Bahasa Indonesia juga sebagai mata

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi yang semakin maju ini. Pendidikan dalam. perkembangannya memperhatikan aspek afektif, kognitif, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa dan Negara (UUSPN No.20 tahun 2003).

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha untuk membimbing dan mengembangkan kepribadian serta kemampuan dasar anak didik dalam bentuk pendidikan formal ataupun informal. Lembaga pendidikan formal dan informal adalah salah satu tempat bagi peserta didik untuk menjadi manusia yang berkualitas yang memiliki bekal ilmu pengetahuan, keterampilan dan keahlian. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam rangka pembaharuan sistem pendidikan nasional telah ditetapkan visi, misi dan strategi pembangunan pendidikan nasional. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007, visi pendidikan nasional adalah terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Terjadinya pembaharuan dalam

2 dunia pendidikan merupakan respon terhadap perkembangan tuntutan global sebagai suatu upaya untuk mengadaptasikan sistem pendidikan yang mampu mengembangkan sumber daya manusia untuk memenuhi tuntutan zaman yang sedang berkembang. Melalui reformasi pendidikan, pendidikan harus berwawasan masa depan yang memberikan jaminan bagi perwujudan hak-hak azasi manusia untuk mengembangkan seluruh potensi dan prestasinya secara optimal guna kesejahteraan hidup di masa depan. Berdasarkan pernyataan tersebut maka diperlukan seorang pendidik yang memberikan keteladanan, membangun kemauan, mengembangkan potensi dan kreativitas peserta didik. Hal tersebut dituangkan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Maka dari itu diperlukan kerjasama di antara unsur-unsur tersebut agar proses pembelajaran tersebut interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat dan minat serta perkembangan fisik peserta didik. Secara umum pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru saat ini masih kurang maksimal. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran di sekolah peserta didik masih terlihat pasif meskipun guru sudah menggunakan pembelajaran berbasisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dimana, sebagian guru sudah menggunakan media LCD (Liquid Crystal Display) dan program PowerPoint Presentataion disetiap proses pembelajarannya. Pembelajaran yang sudah berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

3 tidak membuat anak aktif selama proses belajar hal ini dikarenakan selama pembelajaran guru hanya menjelaskan materi-materi yang tertera di LCD saja tanpa menggunakan variasi model-model atau metode-metode pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa. Meskipun sebagaian guru sudah menggunakan pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) namun tetap saja ada siswa yang hasil belajarnya masih belum mencapai KKM (Kriteria ketuntasan Minimal). Berikut ini dapat dilihat pada nilai kemampuan awal siswa sebelum melakukan penelitian dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 1. Hasil Belajar Kemampuan Awal Siswa Kelas VIII H Sebelum Dilakukan Penelitian NO NILAI NAMA AWAL URUT INDUK KKM Ket 1 8911 Alwan Setiawan 54 75 BL 2 8912 Anggun Setio Nugroho 68 75 BL 3 8913 Anisa Nur Azizah 75 75 L 4 8914 Arrum Amalia 76 75 L 5 8915 Aryandi Agung S 65 75 BL 6 8916 Beni Mulya Raharjo 60 75 BL 7 8917 Bustomi Herianto 65 75 BL 8 8918 Dhega Agung W 56 75 BL 9 8919 Diki Dwi Radhika 64 75 BL 10 8920 Dimas Adi Nugroho 56 75 BL 11 8921 Edi Haris Satriyo 56 75 BL 12 8922 Dimas Bagas A 69 75 BL 13 8923 Fanni Rafakh Fadilah 66 75 BL 14 8924 Fatihaatul Fuadah 73 75 BL 15 8925 Firgin Efiyanti N 77 75 L 16 8926 Firman Hidayat 76 75 L 17 8927 Gista Aulia Rohmi 66 75 BL 18 8928 Irdo Fadilah 76 75 L 19 8929 Lusia Sinta Dewi 57 75 BL 20 8930 M. Abdul Aziz 70 75 BL

4 21 8931 M Yashlan Iskandar 65 75 BL 22 8932 M Zulfikri Ma ruf 67 75 BL 23 8933 Masrur Afandi 74 75 BL 24 8934 Nurul Isnani Nisya 65 75 BL 25 8935 Rifal Fadliansyah 76 75 L 26 8936 Robi Antoro 75 75 L 27 8937 Rudi Beta Nanda 76 75 L 28 8938 Sri Endang Palopi 75 75 L 29 8939 Wahyu aji Ramadhan 74 75 BL 30 8940 Winda Arum Safitri 56 75 BL 31 8941 Wisnu Sampurno 74 75 BL 32 8942 Zwesty Detha Kemala 55 75 BL RATA-RATA 67,41 Sumber: Guru Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas VIII H SMP Negeri I Kalirejo Lampung Tengah Berdasarkan data yang diperoleh di atas dapat dianalisis bahwa dari 32 siswa yang dinyatakan Lulus hanya sebanyak 9 siswa dan sebanyak 23 siswa dinyatakan Belum Lulus atau nilai yang diperoleh belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini terjadi karena selama proses pembelajaran siswa hanya fokus kepada tulisan dan animasi-animasi yang ada pada presentasi program PowerPoint yang ada pada layar LCD tanpa memperhatikan dan mencermati penjelasan dari guru. Tentunya hal ini akan menghambat proses penguasaan materi siswa terhadap pelajaran sehingga menyebabkan hasil belajar siswa belum mencapai KKM. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan modelmodel atau metode-metode dalam pembelajaran sangat dianjurkan agar melengkapi keefektifan pembelajaan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Maka dari itu perlu adanya sebuah kreativitas guru untuk menginovasikan pembelajaran sesuai dengan persiapan siswa. Secara metodologis, kemampuan guru mengajar ditentukan oleh strategi dalam proses

5 belajar mengajar, dengan kata lain seorang guru harus memiliki kemampuan menggunakan dan mengembangkan model-model pembelajaran, sehingga secara variatif dapat menciptakan cara mengajar yang efektif dan efisien. Suasana belajar sangat penting dan akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajaran. Suasana belajar yang baik, apabila terjadi komunikasi dua arah antara guru dan siswa, serta adanya semangat atau kegembiraan dalam menerima pelajaran. Maka dari itu guru sebagai transfer of knowledge harus mampu membuat suasana belajar di dalam kelas menjadi menarik, salah satunya yaitu dengan menerapkan model-model pembelajaran yang yang mampu menarik perhatian siswa sehingga selama proses pembelajaran siswa tidak akan merasa bosan atau jenuh. Tentunya dalam hal ini, penerapan model pembelajaran dalam proses pembelajaran di kelas akan meningkatkan hasil belajar. Maka dari itu penerapan model-model pembelajaran tentunya sangat diperlukan untuk memperoleh hasil belajar yang diharapkan. Berbagai jenis model-model pembelajaran dibentuk untuk dapat meningkatkan minat, memotivasi siswa untuk belajar dan maningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Rusman (2012:192) mengatakan bahwa Terdapat beberapa model yang dapat digunakan dalam pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) diantaranya yaitu model Drills, model Tutorial, model Simulasi, model Games Instruction. Selanjutnya Rusman juga mengatakan bahwa: Penerapan model Drills juga dapat meningkatkan hasil belajar karena model Drills merupakan salah satu model pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret melalui penyediaan latihan-latihan soal yang bertujuan untuk menguji performance dan kemampuan sisiwa melalui kecepatan penyelesaian soal-soal latihan yang

6 diberikan oleh program TIK. ( Rusman, 2012:193) Bedasarkan penyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan model Drills maka akan ditanamkan sifat kebiasaan dalam bentuk latihan soal. Dengan latihan yang terus menerus, maka siswa akan mengenal dan mengingat dan akan tertanam kebiasaan. Selain dapat menanamkan kebiasaan pada siswa model Drills ini juga dapat menambah kecepatan, ketepatan, kesempurnaan dalam melakukan sesuatu karena kesalahan-kesalahan atau kesulitan-kesulitan yang dihadapi dapat diatasi karena sifat yang mengulang tadi maka siswa akan ingat apa saja kesalahan-kesalahan yang dihadapi sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penerapan model Drills berbasis TIK didukung dengan menggunakan program aplikasi presentasi yaitu Microsoft Office PowerPoint. Menurut Rusman (2011:301) program PowerPoint merupakan salah satu software yang mampu menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam pembuatan, mudah dalam penggunaan, dan relatih mudah karena tidak membutuhkan bahan baku selain alat untuk menyimpan data. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa penggunaan Microsoft Office PowerPoint sebagai aplikasi presentasi lebih cocok digunakan terlebih aplikasi ini sudah merupakan aplikasi yang sering digunakan. Mencermati uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui proses Penerapan Model Drills Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Terhadap Hasil Belajar Dalam Pembelajaran IPS Siswa SMP Negeri I Kalirejo Lampung Tengah Tahun Ajaran 2013/2014

7 B. Analisis Masalah 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diidentifikasikan masalahnya sebagai berikut: 1. Rendahnya hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS kelas VIII menggunakan pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) 2. Kurangnya penerapan guru dalam memvariasi model-model pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) 3. Perencanaan pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan program aplikasi presentasi Microsoft Office PowerPoint menggunakan Model pembelajaran Drills pada mata pelajaran IPS kelas VIII 4. Pelaksanaan pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan program aplikasi presentasi Microsoft Office PowerPoint menggunakan Model pembelajaran Drills pada mata pelajaran IPS kelas VIII 5. Evaluasi pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan program aplikasi presentasi Microsoft Office PowerPoint menggunakan Model pembelajaran Drills pada mata pelajaran IPS kelas VIII 2. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka peneliti membatasi dan memfokuskan penelitian ini sebagai berikut :

8 1. Perencanaan pembelajaran menggunakan Model Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan program aplikasi presentasi Microsoft Office PowerPoint pada mata pelajaran IPS kelas VIII semester genap tahun pelajaran 2013/2014 2. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan Model Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan program aplikasi presentasi Microsoft Office PowerPoint pada mata pelajaran IPS kelas VIII semester genap tahun pelajaran 2013/2014 3. Evaluasi pembelajaran menggunakan Model Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan program aplikasi presentasi Microsoft Office PowerPoint pada mata pelajaran IPS kelas VIII semester genap tahun pelajaran 2013/2014 4. Hasil belajar siswa kelas VIII H setelah menggunakan Model Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan program aplikasi presentasi Microsoft Office PowerPoint pada mata pelajaran IPS semester genap tahun pelajaran 2013/2014 3. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka rumusan masalahnya adalah: 1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran menggunakan model Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan program aplikasi presentasi Microsoft Office PowerPoint pada mata pelajaran IPS kelas VIII semester genap tahun pelajaran 2013/2014? 2. Bagaimanakah proses pelaksanaan pembelajaran menggunakan model Drills

9 berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan program aplikasi presentasi Microsoft Office PowerPoint pada mata pelajaran IPS kelas VIII semester genap tahun pelajaran 2013/2014? 3. Bagaimanakah bentuk evaluasi pembelajaran menggunakan model Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan program aplikasi presentasi Microsoft Office PowerPoint pada mata pelajaran IPS kelas VIII semester genap tahun pelajaran 2013/2014? 4. Bagaimanakah hasil belajar siswa kelas VIII H setelah diterapkan model Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan program aplikasi presentasi Microsoft Office PowerPoint pada mata pelajaran IPS semester genap tahun pelajaran 2013/2014? C. Tujuan, Kegunaan dan Ruang Lingkup Penelitian 1. Tujuan Penelitian Secara umum tujuan penelitian adalah untuk menemukan, mengembangkan dan membuktikan pengetahuan. Tujuan penelitian dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui bentuk perencanaan model Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan program aplikasi presentasi Microsoft Office PowerPoint pada mata pelajaran IPS kelas VIII 2. Mengetahui proses pelaksanaan model Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan program aplikasi presentasi Microsoft Office PowerPoint pada mata pelajaran IPS kelas VIII 3. Mengetahui bentuk evaluasi model Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan program aplikasi presentasi Microsoft Office PowerPoint pada mata pelajaran IPS kelas VIII

10 4. Mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII H setelah menerapkan model Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan program aplikasi presentasi Microsoft Office PowerPoint pada mata pelajaran IPS kelas VIII 2. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Secara teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya konsep-konsep tentang Model Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) khususnya penggunaannya terhadap hasil belajar siswa. 2. Secara praktis 1. Bagi Peneliti, dapat menjadi sarana untuk mengembangkan diri, pengalaman, dan dapat mengetahui proses pelaksanaan model Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) khususnya penggunaannya terhadap hasil belajar siswa. 2. Bagi Guru, dapat menjadi model pembelajaran alternatif yang dapat diterapkan terhadap hasil belajar siswa. 3. Bagi Siswa, dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan dan melatih kecakapan siswa dan menambah daya tarik siswa terhadap mata pelajaran Sejarah dengan model pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). 3. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:

11 1. Subjek Penelitian : Siswa kelas VIII SMP Negeri I Kalirejo Lampung Tengah 2. Objek Penelitian : Penerapan Model Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan program aplikasi presentasi Microsoft Office PowerPoint 3. Tempat penelitian : SMP Negeri I Kalirejo Lampung Tengah 4. Waktu Penelitian : Tahun Ajaran 2013/2014 5. Bidang Ilmu : Pendidikan Sejarah

12 REFERENSI Rusman, 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Ibid. 193 Alfabeta. Hal 192