BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (research and development) atau R & D. Pemilihan penggunaan

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Gajah Mada

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menentukan cara yang digunakan untuk menjawab pertanyaan

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA MAN Poncowati

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel

III. METODE PENELITIAN. Lampung tahun ajaran 2011/2012 yang tersebar dalam sepuluh kelas yang berjumlah

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen semu (quasi experiment). Kelompok

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Swadhipa Tahun

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Gadingrejo yang terletak di Jalan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pelaksanaanya, penulis membuat dua kelompok yang pertama yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN)

METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23

III. METODE PENELITIAN. yang terdiri dari 7 kelas yaitu kelas VIIIA - VIIIG. Pengambilan sampel dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 2014 sampai dengan 7 Juli 2014

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Bangunan

III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Rumbia. Populasi dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN. Jalan Jhon Ario Katili Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara. Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 13 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development).

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan atau

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

A. Populasi dan Sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. tujuan yang diantaranya adalah menemukan, mengembangkan, dan menguji

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode, Bentuk, dan Rancangan Penelitian. Sugiyono (2013: 2) bahwa Metode penelitian adalah cara ilmiah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

III. METODE PENELITIAN. Shot Case Study (Sugiono 2010: 110) menjelaskan bahwa terdapat suatu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ngambur Pesisir Barat. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X MA Negeri 1 Bandar Lampung

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development) atau R & D. Pemilihan penggunaan metode R & D dalam penelitian ini didasarkan pada tujuan peneliti untuk mengembangkan sebuah model pembelajaran. A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengancara research and development. Desain yang digunakan adalah dengan menggunakan tahapan kegiatan penelitian dan pengembangan model pembelajaran dari Borg & Gall yang telah dimodifikasi oleh Sugiyono. Menurut Borg & Gall (003: 571) penelitian research and development memiliki 10 tahap antara lain sebagai berikut. 1. Identify instructional goals;. conduct instructional analysis; 3. analyze learners and context; 4. write performance objectives; 5. develop assessment instruments; 6. develop instructional strategy; 7. develop and select instructional materials; 8. design and conduct formative evaluation of instruction; 9. revise instruction; and 10. design and conduct summative evaluation. (terjemahan: 1. mengidentifikasikan tujuan pengajaran;. mengadakan analisis instruksional; 3. menagalisis siswa dan lingkungannya; 4. merumuskan tujuan kinerja; 5. mengembangkan instrumen penilaian; 6. mengembangkan strategi pengajaran; 7. mengembangkan dan memilih materi pengajaran; 8. mendesain dan mengadakan evaluasi formatif; 35

36 9. revisi pengajaran 10. mendesain dan mengadakan evaluasi sumatif) Menurut Sugiyono (010: 434) desain penelitian research and development dapat dilakukan dengan modifikasi tahapan penelitian berikut. Bagan 3.1 Tahapan Penelitian Research and Development 1. TAHAP STUDI PENDAHULUAN Studi Literatur Studi Lapangan Tentang Bentuk Pembelajaran Program yang Terjadi Deskripsi dan Analisis Temuan (Model Faktual). TAHAP STUDI PENGEMBANGAN Evaluasi dan Perbaikan Uji Coba Terbatas a. Temuan Draft Desain Model Pembelajaran b. Penyusunan Perangkat Model Pembelajaran Uji Coba Lebih Luas Evaluasi dan Penyempurnaan Model Hipotetik 3. TAHAP EVALUASI MODEL FINAL a. Tes Awal b. Implementasi Model c. Tes Akhir

37 B. Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian ini antara lain. 1. Tes kemampuan menulis cerpen; Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Arikunto, 003: 530). Tes dalam penelitian ini berbentuk essay. Sebelum dilakukan tes menulis cerpen, lebih dahulu dilakukan pengukuran validitas dan reliabilitas instrumen tes. Pengukuran tersebut dilakukan dengan cara konsultasi soal tes kepada ahli. Setelah lembar tes dinyatakan valid dan reliabel maka lembar tersebut bisa digunakan sebagai alat evaluasi model.. pedoman penilaian kemampuan menulis cerpen; Untuk menilai hasil tes siswa, diperlukan pedoman penilaian. Pedoman penilaian dalam penelitian ini merujuk pada modifikasi dari Pusat Penilaian Pendidikan tahun 003 hlm. 39 (lampiran 4.7.)( Heryanto, 005 : 57). 3. pedoman observasi; dan Pedoman observasi dalam penelitian ini dibuat untuk mengetahui kondisi dilapangan ketika proses pembelajaran. Sebelum digunakan, pedoman observasi dikonsultasikan dan divalidasi oleh ahli. Pedoman observasi dapat dilihat pada Lampiran 4.8. 4. pedoman wawancara. Pedoman wawancara juga diukur validitas nya. Pengukuran dilakukan dengan cara konsultasi ahli yang bersangkutan dengan instrumen. Setelah dilakukan

38 konsultasi dan perbaikan, pedoman wawancara tersebut siap untuk dijadikan alat pengumpulan data penelitian.pedoman wawancara dapat dilihat pada Lampiran 4.9. C. Teknik Pengumpulan Data Dalam awal penelitian ini dilakukan pengumpulan data melalui penelusuran kajian teori yang terkait dengan model pembelajaran berbasis kompetensi kunci Mayer untuk meningkatkan kemampuan menulis cerpen. Selanjutnya dilakukan pengumpulan data dengan cara sebagai berikut. 1. Tes kemampuan menulis cerpen Tes dilakukan pada saat melakukan uji coba model pembelajaran, yaitu pada saat uji coba terbatas, uji coba lebih luas, dan tahap evaluasi.. Observasi. Observasi merupakan pengamatan terhadap kondisi ketika uji coba model pembelajaran yang akan dikembangkan. Seperti halnya tes, observasi juga dilakukan pada saat uji coba terbatas, uji coba yang lebih luas. 3. Wawancara Pengumpulan data dengan teknik wawancara ini dilakukan pada tahap akhir penelitian. Hasil wawancara ini digunakan sebagai pelengkap bahan pertimbangan untuk evaluasi dan penyempurnaan model. D. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian research and development menurut Sugiyono (010: 434) terdiri atas tiga tahap yaitu tahap studi pendahuluan, studi pengembangan, dan tahap

39 evaluasi. Dalam penelitian tentang pengembangan model pembelajaran menulis cerpen berbasis kompetensi kunci Mayer ini tahapan-tahapan diuraikan sebagai berikut. 1. Tahap Studi Pendahuluan Tahap studi pendahuluan merupakan tahap awal atau persiapan untuk pengembangan.tahap ini terdiri atas tiga langkah, yaitu studi literatur, studi lapangan tentang bentuk pembelajaran program yang terjadi, dan deskripsi dan analisis temuan (model faktual). Studi literatur merupakan kajian untuk mempelajari konsep-konsep atau teoriteori yang berkenaan dengan produk atau model yang akan dikembangkan. Studi lapangan dilaksanakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi. Data yang dikumpulkan meliputi pelaksanaan pembelajaran dan faktor-faktor pendukung seperti: sarana, media dan sumber-sumber belajar. Setelah studi literatur dan studi lapangan penelitian dilanjutkan dengan deskripsi dan analisis temuan (model faktual). Model yang dirancang pada langkah ini adalah model pembelajaran berbasis kompetensi kunci Mayer.. Tahap Studi Pengembangan Dalam tahap studi pengembangan terdapat tiga langkah penting, yaitu temuan draf desain model dan penyusunan perangkat model, uji coba terbatas dan uji coba lebih luas.langkah awal yang dilakukan yaitu menemukan desain model

40 pembelajaran yang dikembangkan dan menyusun perangkatnya. Yang dimaksud dengan perangkat di sini adalah hal-hal yang berkaitan pelaksanaan uji coba model yang akan dikembangkan, yaitu RPP, media, sumber belajar dsb. Kemudian penelitian dilanjutkan dengan uji coba terbatas dan uji coba lebih luas dengan desain uji coba sebagai berikut. a. Uji coba terbatas 1) Desain uji coba: Tabel 3.1 The One-Shot Case Study Design X Treatment O Observation (Dependent Variable) Fraenkel & Wallen (007: 71) ) Populasi: Siswa Kelas X-5 dan X-6 MAN Temanggung 3) Sampel: Pengambilan sampel dengan purposive sampling, yaitu mengambil satu kelas siswa sebagai subyek penelitian dari kelas yang ditentukan oleh guru Bahasa dan Sastra Indonesia. Menanyakan kepada guru kelas mana yang ditunjuk untuk dijadikan subjek penelitian. b. Uji coba lebih luas 1) Desain uji coba: Tabel 3. The One-Shot Case Study Design X O Treatment Observation (Dependent Variable) Fraenkel & Wallen (007: 71)

41 ) Populasi: Siswa Kelas X SMA N 1 Temanggung, SMA Islam Sudirman Tembarak, dan siswa kelas X SMA PGRI Temanggung 3) Sampel: Pengambilan sampel dengan purposive sampling, yaitu mengambil satu kelas siswa sebagai subyek penelitian dari kelas yang ditentukan oleh guru Bahasa dan Sastra Indonesia masing-masing sekolah. Menanyakan kepada guru kelas mana yang ditunjuk untuk dijadikan subjek penelitian. Setelah pelaksanaan uji coba terbatas dilakukan analisis data dan evaluasi model pembelajaran, demikian pula pada uji coba lebih luas. Teknik analisis data yang dilakukan pada masing-masing uji coba adalah sebagai berikut. Sebelum dilakukan pengujian statistik terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis, yakni uji normalitas dan uji homogenitas variansi. Uji normalitas berfungsi untuk menguji normal dan tidaknya sebaran data penelitian. Sedangkan uji homogenitas variansi dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil mempunyai varians yang sama dan tidak menunjukkan perbedaan signifikan satu dengan lainnya. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan rumus uji t. Penggunaan rumus uji t dilakukan untuk mengetahui keefektifan penggunaan model pembelajaran berbasis kemampuan generik untuk meningkatkan kemampuan menulis cerpen.

4 a. Uji persyaratan analisis 1) Uji normalitas sebaran Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang tersaring dari masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak.rumus yang digunakan menurut Arikunto (006: 90) adalah rumus Chi kuadrat sebagai berikut. x = f 0 f h fh Keterangan : x : Chi kuadrat f 0 : frekuensi observasi sampel f h : frekuensi yang diharapkan Apabila diperoleh dari perhitungan ternyata harga x sama atau lebih besar dari harga titik x yang tertera dalam tabel sesuai dengan taraf signifikansi yang telah ditetapkan, maka kesimpulannya adalah ada perbedaan yang meyakinkan antara f 0 dengan f h. Akan tetapi bila perhitungannya lebih kecil maka kesimpulannya tidak ada perbedaan yang meyakinkan antara f 0 dengan f h. ) Uji Homogenitas Uji homogenitas ini ditujukan untuk mengetahui seragam tidaknya variansi sampel yang diambil dari populasi yang sama. Rumus yang digunakan yaitu uji F menurut Sugiyono (1993: 160) sebagai berikut. F = S 1 S

43 Keterangan : F S 1 S 1 : koefisien F tes : varians kelompok I (terbesar) : varians kelompok II (terkecil) Jika diperoleh signifikansi hitung lebih kecil dari signifikansi tabel pada taraf signifikansi 0,05 berarti varians dari kedua kelompok itu dalam populasinya masingmasing adalah tidak berbeda secara signifikan. Jika signifikansi hitung lebih besar dari signifikansi tabel berarti varians dari dua kelompok tersebut berbeda secara signifikan. b. Uji statistik Untuk membuktikan signifikansi perbedaan antara nilai posttest 1 dengan posttest perlu diuji secara statistik dengan uji t berkorelasi (related).rumus yang digunakan ditunjukkan menurut Sugiyono (010: 4) sebagai berikut. t = s 1 + s n 1 n x 1 x r s 1 n 1 s n Keterangan: x 1 x : Rata-rata sampel 1 (pretest) : Rata-rata sampel (posttest) s 1 : simpangan baku sampel 1 s 1 : simpangan baku sampel s 1 : varians sampel 1

44 s : varians sampel r : korelasi antara dua kelompok Hasil perhitungan data dengan rumus uji t tersebut dikonsultasikan dengan harga t dalam tabel pada taraf signifikansi 0,05. Apabila t hitung lebih besar daripada t tabel maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan dalam kemampuan menulis cerpen antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 3. Tahap Evaluasi Tahap evaluasi merupakan langkah akhir research and development. a. Desain uji coba: Tabel 3.3 The Matching-Only Pretest-posttest Control Group Design Treatment Group M O X O Control Group M O C O Fraenkel & Wallen (007: 71) b. Populasi: Siswa Kelas X MA Assalam Temanggung c. Sampel: Pengambilan sampel dengan purposive sampling, yaitu mengambil dua kelas siswa sebagai subyek penelitian dari kelas yang ditentukan oleh guru Bahasa dan Sastra Indonesia, satu kelas kontrol dan satu kelas eksperimen. Menanyakan kepada guru kelas mana yang ditunjuk untuk dijadikan subjek penelitian. Berikut ini adalah pengujian yang dilakukan setelah data diperoleh. Sebelum dilakukan pengujian statistik terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis, yakni uji normalitas dan uji homogenitas variansi. Uji normalitas

45 berfungsi untuk menguji normal dan tidaknya sebaran data penelitian. Sedangkan uji homogenitas variansi dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil mempunyai varians yang sama dan tidak menunjukkan perbedaan signifikan satu dengan lainnya. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan rumus uji t. Penggunaan rumus uji t dilakukan untuk mengetahui keefektifan penggunaan model pembelajaran berbasis kemampuan generik untuk meningkatkan kemampuan menulis cerpen. a. Uji persyaratan analisis 1) Uji normalitas sebaran Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang tersaring dari masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak.rumus yang digunakan menurut Arikunto (006: 90) adalah rumus Chi kuadrat sebagai berikut. x = f 0 f h fh Keterangan : x : Chi kuadrat f 0 : frekuensi observasi sampel f h : frekuensi yang diharapkan Apabila diperoleh dari perhitungan ternyata harga x sama atau lebih besar dari harga titik x yang tertera dalam tabel sesuai dengan taraf signifikansi yang telah ditetapkan, maka kesimpulannya adalah ada perbedaan yang meyakinkan antara

46 f 0 dengan f h. Akan tetapi bila perhitungannya lebih kecil maka kesimpulannya tidak ada perbedaan yang meyakinkan antara f 0 dengan f h. ) Uji Homogenitas Uji homogenitas ini ditujukan untuk mengetahui seragam tidaknya variansi sampel yang diambil dari populasi yang sama. Rumus yang digunakan yaitu uji F menurut Sugiyono (1993: 160) sebagai berikut. F = S 1 Keterangan : S F S 1 S 1 : koefisien F tes : varians kelompok I (terbesar) : varians kelompok II (terkecil) Jika diperoleh signifikansi hitung lebih kecil dari signifikansi tabel pada taraf signifikansi 0,05 berarti varians dari kedua kelompok itu dalam populasinya masingmasing adalah tidak berbeda secara signifikan. Jika signifikansi hitung lebih besar dari signifikansi tabel berarti varians dari dua kelompok tersebut berbeda secara signifikan. b. Uji statistik Untuk membuktikan signifikansi perbedaan antara nilai prostest kelompok eksperimen dengan posttest kelompok kontrol perlu diuji secara statistik dengan uji t berkorelasi (related).rumus yang digunakan ditunjukkan menurut Sugiyono (010: 4) sebagai berikut.

47 t = s 1 + s n 1 n x 1 x r s 1 n 1 s n Keterangan: x 1 x : Rata-rata sampel 1 (pretest) : Rata-rata sampel (posttest) s 1 : simpangan baku sampel 1 s 1 : simpangan baku sampel s 1 : varians sampel 1