BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia atau I n d on e sia S tock E xc h an g e (IDX)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan atau

Pengaruh Leverage dan Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Otomotif dan Komponen di Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk bisa memperoleh dividen atau untuk memperoleh capital gain.

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk penggalangan dana publik. Bagi investor, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat walaupun keadaan ekonomi memburuk. Pekembangan industri

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesian Stock Exchange (IDX)

BAB I PENDAHULUAN. laba tesebut di tahan untuk membiayai investasi di masa mendatang. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. sehingga keuntungan yang dihasilkan bisa maksimal. sebagian besar didanai dengan internal equity maka akan mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. investasi (return) dari investasi yang dilakukan. Return yang diperoleh berupa

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi dan pengetahuan dari tahun ke tahun mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya investor melakukan investasi adalah untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri industri

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang ini. Terlebih lagi dengan perekonomian di Indonesia saat ini yang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan secara financial. Tercapainya kesejahteraan financial dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. produksi barang atau jasa. Tujuan dari perusahaan yaitu untuk meningkatkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup pesat khususnya pada perusahaan go public. Hal ini ditandai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh aktivitas pasar modal yang menjadi peluang yang baik untuk masa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi nasional suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan investor terhadap perusahaan yang sudah go

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pembiayaan atau dana dengan cara penjualan saham. Pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. pemegang saham (investor), yaitu capital gain dan dividend. Kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang gencar dalam. melakukan pembangunan disemua sektor, salah satunya pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar modal adalah dengan harapan memperoleh capital gain dan dividen.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan besar bagi perekonomian suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan sebuah keputusan investasi. Karena hal ini mempunyai dampak

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi ekonomi dan politik dalam suatu negara. Informasi yang diperoleh dari

BAB 1 perusahaan sehingga menjadi faktor penentu dalam berinvestasi.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan-perusahaan. Apabila perusahaan-perusahaan ini dapat. mempengaruhi tingkat perekonomian di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tepat mengingat setiap keputusan keuangan yang diambil akan

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. dividen tersebut menjadi berkurang. Bagi kreditor, dividen dapat menjadi sinyal

BAB I PENDAHULUAN. karena bagi para investor dividen merupakan return (tingkat pengembalian) atas

BAB I PENDAHULUAN. ringan pada tahun Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS VARIABEL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berharga seperti saham, sertifikat saham, dan obligasi. 1 Bursa Efek Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari peran investor yang melakukan transaksi di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. lurus dengan risiko yang diperoleh. Return setiap jenis asset akan dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan,dapat melakukan menahan uang sebagai laba. yang tepat dan memaksimalisasi keuntungan untuk perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. harus lebih memperhatikan keputusan-keputusan yang di ambil seperti keputusan

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif

BAB I PENDAHULUAN. kas atau setara kas yang dimiliki oleh perusahaan yang diharapkan akan. kekayaan melalui distribusi hasil investasi.

BAB I PENDAHULUAN. bukan hanya dapat dilakukan pada sektor riil saja tapi bisa juga dilakukan pada

BAB I PENDAHULUAN. selisih antara harga beli dan harga jual saham, sedangkan yield merupakan cash. biasanya dalam bentuk deviden (Jones, 2002:124).

BAB I PENDAHULUAN. disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi dan jenis

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama.kebijakan dividen

BAB I PENDAHULUAN. dana yang produktif dari pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) kepada pihak

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan perseroan terbatas

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis, kemajuan ilmu

BAB 1 PENDAHULUAN. Indikator yang paling penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lazimnya didasarkan pada kinerja perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. laba ditahan (Levy dan Sarnat, 1990). Kebijakan dividen pada perusahaan-perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sumber:

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesian Stock Exchange (IDX) memiliki peranan penting sebagai sarana bagi masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan. kekayaan pemegang saham. Melihat bahwa kekayaan pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. negara tentunya memerlukan dana, salah satu altenatif yang dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah dengan mengetahui tingkat perkembangan pasar modal

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang memiliki banyak

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya agar dapat tetap bertahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu

BAB I PENDAHULUAN. penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu lembaga resmi yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang masuk dalam industri barang konsumsi yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. dan ekuitas (saham preferen dan saham biasa) yang ditetapkan perusahaan (Mardiyanto,

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan suatu aktivitas pengerahan dana jangka panjang dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendirian sebuah perusahaan bukanlah tanpa tujuan. Tujuan didirikannya

BAB I PENDAHULUAN. return sebesar-besarnya dengan risiko tertentu. Return. (tingkat pengembalian) tersebut dapat berupa capital gain ataupun dividen,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia mengalami krisis moneter yang sempat

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Bursa Efek Indonesia atau I n d on e sia S tock E xc h an g e (IDX) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri. Instrumeninstrumen keuangan yang diperjualbelikan di BEI seperti saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, dan berbagai produk turunan (derivatif) seperti opsi (put atau call). Di dalam Undang-Undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, pengertian BEI atau pasar modal dijelaskan lebih spesifik sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan Perdagangan Efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek. BEI memberikan peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal memberikan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar modal menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana. Perkembangan ekonomi yang meningkat menuntut manajemen perusahaan untuk dapat bekerja lebih efektif dan efisien agar dapat mempertahankan stabilitas perusahaan dan menjaga kelangsungan hidupnya dalam persaingan bisnis yang semakin ketat terutama bagi perusahaan yang go public di pasar modal. Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana yang efektif untuk 1

menarik dana dari masyarakat yang kemudian akan disalurkan ke sektor-sektor yang produktif. Tujuan utama investor menanamkan modalnya ke perusahaan yang go public adalah untuk mendapatkan pengembalian investasi/keuntungan (return). Return tersebut bisa berupa pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain) ataupun dividen (balas jasa atas dana yang dihimpun oleh emiten dalam bentuk kepemilikan saham para pemegangnya). Pemegang saham lebih banyak tertarik dengan dividen yang bisa didapatkan sekarang daripada capital gain. Dividen yang dibayarkan tergantung kepada kebijakan masing-masing perusahaan, Kebijakan tersebut merupakan kebijakan dividen yang melibatkan dua pihak yang berkepentingan dan keduanya saling bertentangan, yaitu kepentingan para pemegang saham dengan dividennya dan kepentingan perusahaan dengan laba ditahannya. Indikator yang digunakan untuk mengukur kebijakan dividen adalah rasio pembayaran dividen (Dividend Payout Ratio/DPR) yang merupakan keputusan untuk menentukan berapa banyak dividen yang harus dibagikan kepada pemegang saham. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profit). Laba Inilah yang akan menjadi dasar pembagian dividen perusahaan, baik dividen tunai ataupun dividen saham. Indikator yang digunakan untuk mengukur profitabilitas yaitu Return On Assets (ROA) yang merupakan suatu ukuran menyeluruh dari prestasi perusahaan, sebab rasio ini menunjukkan laba atas seluruh dana yang diinvestasikan. Dalam dunia bisnis sekarang hampir tidak ada lagi perusahaan yang semata-mata dibiayai dari modal sendiri, tetapi merupakan sesuatu yang otomatis didukung dari modal utang. Sehingga leverage menggambarkan seberapa banyak aktiva perusahaan yang didanai oleh hutang. 2

Indikator leverage yang digunakan yaitu Debt to Equity Ratio (DER) yang merupakan rasio yang mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang, semakin tinggi rasio ini menggambarkan gejala yang kurang baik bagi perusahaan dan kemungkinan pembayaran dividen rendah. Pengelolaan perusahaan yang baik dapat meningkatkan profitabilitasnya sehingga dapat membiayai pertumbuhan perusahaan serta membayar kewajiban perusahaan/leveragenya dan dapat membagikan return berupa dividen kepada para pemegang saham. Bagi perusahaan membagi laba dalam bentuk dividen dapat mengurangi dana internalnya, sebaliknya jika perusahaan menahan labanya dalam bentuk laba ditahan akan memperkuat dana internal perusahaan yang dapat membiayai aktivitas perusahaan sehingga mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap pembiayaan secara eksternal serta dapat memperkecil risiko perusahaan. Beberapa peneliti telah menguji pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen, antara lain adalah Fira (2009) dan menyatakan dalam penelitiannya yaitu bahwa indikator profitabilitas yaitu ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR), tetapi menurut Difah (2011) menyatakan bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap DPR. Dalam kaitannya dengan Leverage beberapa peneliti terdahulu yaitu Ditya (2012) menyatakan leverage tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen sama dengan yang dinyatakan oleh Fira (2009) dalam penelitiannya kebijakan hutang dengan indikator DER tidak berpengaruh secara signifikan terhadap DPR. Dividen merupakan hal yang sangat perlu dibahas karena sangat berpengaruh terhadap investor agar tertarik membeli saham di perusahaan 3

tersebut. Namun demikian belum semua perusahaan yang terdaftar di BEI membagikan dividen. Tabel 1.1. Perusahaan Yang Membagikan Dividen Tahun Perusahaan yang Perusahaan yang Persentase (%) listing di BEI memberikan dividen 2009 414 168 40,57% 2010 425 194 45,64% 2011 436 227 52,06% 2012 458 20 4,37% 2013 479 29 6,05% Sumber dari idxstatistik 2009 2013 Dari tabel diatas dapat dilihat setiap tahunnya hanya beberapa saja yang memberikan dividen, pembagian dividen terbanyak adalah pada tahun 2011 dan yang terkecil pada tahun 2012. Berikut disajikan data ROA, DER, dan DPR perusahaan yang terdaftar di BEI untuk periode 2009 sampai dengan 2013. Tabel 1.2 Data Perusahaan Yang Membagikan Dividen KODE ROA DER DPR PERUSAHAAN 2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013 AALI 24,48 20,29 12,72 0,21 0,33 0,46 65,14 44,75 13,99 ADHI 2,99 2,71 4,20 5,17 5,67 5,28 30,00 20,00 30,00 AKRA 27,49 5,25 4,21 1,32 1,80 1,73 37,50 62,28 29,93 ANTM 12,68 15,19 1,87 0,41 0,54 0,71 45,02 15,01 22,50 ASII 13,73 12,48 10,42 1,02 1,02 1,02 45,07 45,03 13,34 ITMG 34,60 28,97 16,56 0,46 0,49 0,44 53,30 45,06 210,99 JSMR 6,15 6,20 4,36 1,32 1,53 1,61 40,04 40,00 40,00 MNCN 12,79 19,67 18,82 0,29 0,23 0,24 130,82 46,32 20,84 PGAS 19,75 23,42 20,49 0,80 0,66 0,60 55,00 57,06 48,31 PTBA 26,84 22,86 15,88 0,41 0,50 0,55 60,03 57,26 58,29 PTPP 3,46 3,62 3,39 3,86 4,16 5,26 30,00 30,01 30,00 SMGR 20,12 18,54 17,39 0,35 0,46 0,41 50,00 45,00 50,00 UNTR 12,70 11,44 8,37 0,69 0,56 0,61 51,83 53,57 13,50 UNVR 39,73 40,38 71,51 1,85 2,02 2,14 100,06 99,96 47,04 WIKA 4,70 4,62 4,96 2,75 2,89 2,90 29,38 29,76 29,97 RATA-RATA 17,48 15,71 14,34 1,39 1,52 1,60 54,88 46,07 43,91 Sumber : idx statistic 4

Rata rata DPR pada lima belas perusahaan periode 2011 yang terdaftar di BEI adalah 54,87%. Pada tahun 2012 pembayaran dividen mengalami penurunan menjadi 46,07%, sedangkan pada tahun 2013 mengalami penurunan yang sangat tajam menjadi 15%. Dari tabel di atas dapat dilihat 15 perusahaan yang memberikan dividen secara 3 tahun berturut turut hanya 5 perusahaan saja yang sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa ROA berbanding lurus dengan DPR sedangkan perusahaan yang lainnya tidak berbanding lurus antara ROA dengan DPR. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa kenaikan ROA tidak selalu diikuti oleh kenaikan DPR dan sebaliknya. Hal ini terjadi pada perusahaan AKRA, ANTM, ITMG, JSMR, MNCN, PTBA, SMGR, UNTR, UNVR, WIKA. Dan perubahaan DER tidak selalu diikuti dengan kenaikan DPR sebagai contoh hanya 3 perusahaan saja yang DER nya diikuti dengan kenaikan DPR sedangkan sisanya 12 perusahaan DER nya tidak diikuti dengan kenaikan DPR dan sebaliknya. Hal ini terjadi pada perusahaan AALI, ADHI, ANTM, ASII, ITMG, JSMR, MNCN, PGAS, PTBA, SMGR, UNTR, UNVR. Berdasarkan latar belakang tersebut maka dengan itu penulis tertarik untuk mengambil judul Pengaruh Return On Asset (ROA) dan Debt Equity Ratio (DER) Terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) (Studi Empiris Pada perusahaan Yang Terdafftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian, maka permasalahan dapat diidentifikasi oleh penulis. Hal ini digunakan untuk menyederhanakan permasalahan dan memperjelas arah penelitian sesuai dengan judul yang telah 5

dikemukakan terlebih dahulu. Adapun rumusan masalah yang telah penulis identifikasi adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana perkembangan Return On Asset (ROA), Debt Equity Ratio (DER) dan Dividen Payout Ratio (DPR) 2. Bagaimana pengaruh Retun On Asset (ROA) dan Debt Equity Ratio (DER) secara parsial terhadap Dividen Payout Ratio (DPR). 3. Bagaimana pengaruh Return On Asset (ROA) dan Debt Equity Ratio (DER) secara simultan terhadap Dividen Payout Ratio (DPR) 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Adapun maksud penelitian ini yaitu untuk menjawab rumusan masalah yang dipaparkan sebelumnya, yaitu untuk mengetahui pengaruh Return On Asset dan Debt Equity Ratio terhadap Dividen Payout Ratio perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui perkembangan Return On Asset (ROA), Debt Equity Ratio (DER) dan Dividen Payout Ratio (DPR). 2. Untuk mengetahui pengaruh Return On Asset (ROA) dan Debt Equity Ratio (DER) secara parsial terhadap Dividen Payout Ratio (DPR). 3. Untuk mengetahui pengaruh Retun On Asset (ROA) dan Debt Equity Ratio (DER) secara simultan terhadap Dividen Payou Ratio (DPR). 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Pengembangan Ilmu Bisa memperkaya khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan sumbangan pemikiran terhadap pengembangan ilmu strategi keuangan mengenai 6

pengaruh Return On Asset (ROA) dan Debt Equity Ratio (DER) terhadap Dividen Payout Ratio (DPR) perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.4.2 Kegunaan Operasional 1. Bagi penulis Sebagai bentuk penerapan ilmu yang telah diterima selama di bangku perkuliahan. 2. Bagi objek penelitian Memberikan masukan bagi perusahaan mengenai pengaruh Return On Asset (ROA) dan Debt Equity Ratio (DER) terhadap Dividen Payout Ratio (DPR) perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Bagi akademis Menjadi sumber referensi bagi mahasiswa/i STIE Ekuitas. 4. Bagi umum Dapat menjadi sumber pengetahuan bagi masyarakat luas. 7