PENANAMAN PADI A.DEFINISI

dokumen-dokumen yang mirip
PELATIHAN TEKNIS BUDIDAYA PADI BAGI PENYULUH PERTANIAN DAN BABINSA POPULASI DAN TANAM BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

PETUNJUK LAPANGAN. Oleh : M Mundir BP3K Nglegok

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN TRANSPLANTER JAJAR LEGOWO 2:1

PENGGUNAAN INDO JARWO TRANSPLANTER SEBAGAI MESIN TANAM PADI DI LAHAN SAWAH

APLIKASI ALSINTAN MENDUKUNG UPSUS PAJALE DI NTB. Darwis,SP

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

PELATIHAN TEKNIS BUDIDAYA PADI BAGI PENYULUH PERTANIAN DAN BABINSA PERSIAPAN TANAM BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

Cara Menanam Cabe di Polybag

Alat Tanam Padi Tebar Langsung Tipe Drum

KEUNTUNGAN DAN KELEBIHAN SISTEM JARAK TANAM JAJAR LEGOWO PADI SAWAH

Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi)

MENGENAL BEBERAPA SISTEM PERSEMAIAN PADI SAWAH!!!

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

BUDI DAYA PADI SRI - ORGANIK

Mesin Penyiang Padi Sawah Bermotor Power Weeder JP-02 / 20

1 SET B. KELOMPOK TANI SEHAMPARAN

Bercocok Tanam Tomat dalam Pot/Polybag Oleh: Muhamad Ichsanudin (Produk Spesialis Terong dan Tomat PT EWINDO)

Pembuatan Pembibitan Tanaman

III. BAHAN DAN METODE

1 LAYANAN KONSULTASI PADI IRIGASI Kelompok tani sehamparan

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. Badan Litbang Pertanian telah melepas lebih dari 200 varietas padi sejak

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur

1 SET A. INDIVIDU PETANI

Oleh : Koiman, SP, MMA (PP Madya BKPPP Bantul)

1 LAYANAN KONSULTASI PADI TADAH HUJAN Kelompok tani sehamparan

Menanam Sayuran Dengan Teknik Vertikultur

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

Pertemuan ke-10. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENANAMAN TANAMAN JAGUNG/ System JARWO

III. MATERI DAN METODE

SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO 2 1 MENINGKATKAN HASIL GABAH. Oleh : Drh. Saiful Helmy

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

PELATIHAN TEKNIS BUDIDAYA JAGUNG BAGI PENYULUH PERTANIAN DAN BABINSA PENANAMAN JAGUNG BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

TEKNIK PENYEMAIAN CABAI DALAM KOKER DAUN PISANG Oleh : Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP Widyaiswara Muda Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi

1 LAYANAN KONSULTASI PADI - RAWA PASANG SURUT Individu petani

TINJAUAN PUSTAKA. Padi merupakan salah satu komoditas strategis baik secara ekonomi, sosial

Mesin Pemanen Jagung Tipe mower

Oleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09

Percobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah

1 LAYANAN KONSULTASI PADI - IRIGASI Individu petani

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu

BAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian,Perlakuan dan Analisis Data

1 LAYANAN KONSULTASI PADI - TADAH HUJAN Individu petani

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. pertumbuhan tanaman cabai merah telah dilakukan di kebun percobaan Fakultas. B.

TINJAUAN PUSTAKA. terdiri dari 3 golongan ecogeographic yaitu Indica, Japonica, dan Javanica.

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

PENGELOLAAN TERPADU PADI SAWAH (PTPS): INOVASI PENDUKUNG PRODUKTIVITAS PANGAN

III. METODE PENELITIAN

ALAT DAN MESIN PENANAM

BAB III METODE PENELITIAN

BUDIDAYA PADI RATUN. Marhaenis Budi Santoso

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Ciparay, pada ketinggian sekitar 625 m, di atas permukaan laut dengan jenis tanah

Menanan Jamur Merang di Dalam Kumbung

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto,

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di GreenHouse dan di Laboratoriums Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

TATA CARA PENELTIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas

Sumber : Manual Pembibitan Tanaman Hutan, BPTH Bali dan Nusa Tenggara.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Sawah di Jakarta

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAB III METODE PENELITIAN. PTT Padi Sawah. Penelitian ini dilakukan di Poktan Giri Mukti II, Desa

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

sosial yang menentukan keberhasilan pengelolaan usahatani.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

BAHAN DAN METODE. Faktor kedua adalah jumlah bibit per lubang yang terdiri atas 3 taraf yaitu : 1. 1 bibit (B 1 ) 2. 2 bibit (B 2 ) 3.

III. BAHAN DAN METODE

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI DI LAHAN RAWA LEBAK

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang

SISTEM TANAM PADI JAJAR LEGOWO

Cara Membuat Alat Untuk Membakar Sekam Padi (Cerobong)

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

PT. PERTANI (PERSERO) UPB SUKASARI

Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul. Abstrak

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

Gambar 1. Tata Letak Petak Percobaan

ALAT DAN MESIN PEMUPUKAN TANAMAN

III. METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. deskriptif analisis, dan metode kualitatif. Menurut Nazir dalam Iin, 2008, metode

Persyaratan Lahan. Lahan hendaknya merupakan bekas tanaman lain atau lahan yang diberakan. Lahan dapat bekas tanaman padi tetapi varietas yang

III. MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Efektivitas Aplikasi Beauveria bassiana sebagai Upaya

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Banyak jenis dari seed metering devices, namun secara garis besar dapat dibedakan menjadi : - horizontal feed / rotor metering devices - vertical

bahasa Perancis dinamakan Le Syst me de Riziculture Intensive disingkat RSI. Dalam bahasa Inggris populer dengan nama System of Rice Intensification

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Kabupaten Bantul, Daerah istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai

METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian yang dilakukan adalah sebagai. a. Pengambilan data tahanan penetrasi tanah

Transkripsi:

PENANAMAN PADI A.DEFINISI Penanaman padi adalah kegiatan peletakan tanaman atau benih tanaman dilahan untuk tujuan produksi. Dalam kontek ini diawali dari persemaian, penyiapan alat dan pelaksanaan penanaman B. TUJUAN Setelah berlatih peserta dapat: 1. Membuat persemaian 2. Menyiapkan alat tanam 3. Melakukan penanaman dengan baik dan benar C. MANFAAT Peserta dapat melakukan penanaman padi secara benar D. METODE Praktek E. ALAT DAN BAHAN Peralatan penanaman F.TEMPAT Lapangan/ usaha agribisnis

G. LANGKAH KEGIATAN No Tahapan Uraian kegiatan Alat dan bahan 1 Membuat persemaian - Persemaian kering 1. Siapkan alat dan bahan, tanah 70%, abu 10% dan pupuk kandang yang telah terfermentasi 20% - Tampah bambu/loyang plastic - Tanah - Abu dapur - Pupuk kandang 2. Campur semua media 3. Letakkan pada tampah bambu atau baki plastik yang telah di lubangi bawahnya. Kemudian tebar benih yang telah berkecambah dan rawatlah

4. Benih dapat ditanam antara umur 10-15 hari setelah tebar - Persemaian basah 1. Hamparkan plastik bekas sebagai pembatas akar. (plastik bekas dapat diganti dengan daun pisang, karung bekas beras/semen dsb.) 2. Letakkan lumpur cair 1-2 cm diatas pembatas akar 3. Taburkan benih diatas lumpur tipis

4. Siram dengan air lumpur untuk menutupi benih 5. Bibit mudah dicabut. Tanamlah benih dengan umur minimal 10 hari setelah tebar dan maksimal 21 hari setelah tebar 2 Menyiapkan alat tanam a. Garet 1. Siapkan alat garet yang terbuat dari kayu seperti gambar disamping - Garet - Tali - Pasak 2. Alat garet dapat diatur pada 2 sisinya sesuai jarak tanam yang akan diaplikasikan (tegel dan jarwo) 3. Pasang tali sebagai pedoman penarikan awal garet 4. Pasang garet dan tarik garet sesuai kebutuhan

b. Caplak roda 1. Siapkan alat caplak roda seperti disamping. Caplakroda disamping telah dimodifikasi bahannya bercampur dengan pipa paralon sehingga ringan dapam pemakaiannya 2. Pasang tali pada pinggir atau tengah petakan sebagai pedoman awal penggarisan - Caplak roda - Tali - Pasak 3. Pasang caplak roda dan tarik untuk mendapatkan garis yang diinginkan

c. Rice transplanter - Siapkan persemaian 1. Siapkan persemaian dengan menggunakan box seperti gambar disamping - Transplanter - Bensin - Box persemaian - Menghidupkan Mesin 1. Isi bensin pada batas maksimum 2. Periksa oli mesin apakah sudah terisi 3. Atur kran bahan bakar ke posisi ON 4. Periksa tuas kopling utama ke posisi OFF. Tuas kopling

penanam ke posisi OFF dan tuas hidrolik ke posisi DOWN (Gambar 2) sebelum mesin dihidupkan 5. Tarik kenop cuk pada batas maksimal 6. Tarik tuas trotel pada batas sekitar ½ dari batas maksimal 7. Putar tuas power pada posisi ON 8. Tarik starter dengan benar 9. Putar kenok cuk ke belakang - Penyetelan Jarak tanam, Kedalaman tanam dan Jumlah bibit 1. Operasikan tuas penyetel jarak tanam dalam baris sembari menyalakan mesin dengan system penanam pada kecepatan rendah 2. Atur tuas penyetelan jarak tanam ke posisi ujung 3. Tuas Kedalaman terdapat 4 posisi yang dapat dirubah sesuai dengan kekuatan tanah atas. Kedalaman standar 2,6 cm 4. Tuas penyetelan jumlah bibit diletakan pada posisi FEW (sedikit) untuk mendapatkan penanaman bibit 2 3 tanaman - Pengoperasian di lahan 1. Siapkan bibit di dalam tray dan rak yang tersedia 2. Atur tuas hidrolik pada posisi sesuai dengan kedalaman lahan, posisi fix merupakan posisi standar pelampung pada

saat penanaman 3. Buat tanda/tandai posisi awal dan akhir operasional mesin pada lahan sawah 4. Atur posisi tanda batas jarak tanaman (rulling mark) pada mesin untuk menandai jarak tanam antar baris tanaman 5. Setelah mesin dinyalakan, atur kecepatan putar engine pada putaran antara 3100 rpm - 3600 RPM. Kopling utama berada pada posisi netral, setelah siap tuas perlahan-lahan dipindahkan pada posisi maju. 6. Perlahan-lahan tarik tuas kopling utama, tuas maju dan penanam pada posisi ON 3 Melakukan penanaman system jajar legowo 7. Posisi operator harus pada posisi tegak lurus dan memperhatikan mascot tengah 8. Pada saat akan belok, tuas penanam ditarik pada posisi OFF 9. Perhatikan rulling mark pada saat belok dan memulai menanam pada baris selanjutnya 1. Setelah garis terbuat, lakukan penanaman sesuai dengan garis yang telah dibuat. 2. Sisipilah tanaman padi pada barisa sehingga populasi perhektarnya meningkat

H. EVALUASI 1. Bagaimana cara melakukan seleksi benih? 2. Bagaimana cara melakukan perlakuan benih yang baik? 3. Apa tujuan jajar legowo? I. HASIL... J. INFORMASI

Bibit yang baik adalah akarnya panjang dan lembaga masih menempel sehingga tidak stress ketika transplanting. Hasil penting dari persemaian adalah bibit yang sehat dan akarnya tidak terputus sehingga tidak stress ketika transplanting dan selanjutnya dapat tumbuh dengan baik. Oleh karena itu dalam pembuatan persemaian kunci keberhasilannya adalah media yang gembur dan adanya pembatas akar. Media yang gembur dapat menggunakan arang sekam, mix antara lumpur dengan arang sekam, penambahan pupuk kandang yang telah difermentasi sempurna, ataupun lumpur sawah yang selalu dijaga pengairannya sehingga tidak keras sewaktu cabut bibit. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam operasional transplanter : - Alat hidrolik otomatis yang mudah untuk dioperasikan Tidak perlu menyetel roda ke atas dan ke bawah karena sudah tersetel secara otomatis sesuai dengan kedalaman bibit padi oleh alat hidrolik. - Papan pelampung Papan pelampung di bawah dan bagian kiri-kanan mesin berfungsi untuk menyangga mesin agar tidak tenggelam dalam lapisan lumpur lahan. Gerak naik turunnya mesin di atas pelampung diatur secara hidrolik oleh mesin. - Alat dorong bibit Alat dorong bibit berupa lembaran karet hitam dengan beberapa tonjolan kecil berfungsi mencegah bibit yang diletakkan dalam tray tidak jatuh meluncur tak terkontrol ke arah pisau penanam Cara Tanam Legowo Cara tanam jajar legowo untuk padi sawah secara umum bisa dilakukan dengan berbagai tipe yaitu: legowo (2:1), (3:1), (4:1), (5:1), (6:1) atau tipe lainnya. Namun dari hasil penelitian, tipe terbaik untuk mendapatkan produksi gabah tertinggi dicapai oleh legowo 4:1, dan untuk mendapat bulir gabah berkualitas benih dicapai oleh legowo 2:1. Pengertian jajar legowo 4 : 1 adalah cara tanam yang memiliki 4 barisan kemudian diselingi oleh 1 barisan kosong dimana pada setiap baris pinggir mempunyai jarak tanam >2 kali jarak tanam pada barisan tengah. Dengan demikian, jarak tanam pada tipe legowo 4 : 1 adalah 20 cm (antar barisan dan pada barisan tengah) x 10 cm (barisan pinggir) x 40 cm (barisan kosong).

Pengertian jajar legowo 2 : 1 adalah cara tanam yang memiliki 2 barisan kemudian diselingi oleh 1 barisan kosong dimana pada setiap baris pinggir mempunyai jarak tanam 1/2 kali jarak tanam antar barisan. Dengan demikian, jarak tanam pada tipe legowo 2 : 1 adalah 20 cm (antar barisan) x 10 cm (barisan pinggir) x 40 cm (barisan kosong). Modifikasi jarak tanam pada cara tanam legowo bisa dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Secara umum, jarak tanam yang dipakai adalah 20 cm dan bisa dimodifikasi menjadi 22,5 cm atau 25 cm sesuai pertimbangan varietas padi yang akan ditanam atau tingkat kesuburan tanahnya. Tujuan cara tanam legowo adalah : 1. Memanfaatkan sinar matahari bagi tanaman yang berada pada bagian pinggir barisan. 2. Mengurangi kemungkinan serangan hama, terutama tikus. 3. Menekan serangan penyakit. 4. Mempermudah pelaksanaan pemupukan dan pengendalian hama / penyakit. 5. Menambah populasi tanaman.

Gambar 1. Legowo 4 : 1