ABSTRACT. THE RECOGNITION AND INCOME MEASUREMENT BASED ON PSAK No.23 IN PT.MAIKO BARU SEMARANG. By: Ella Indryani B

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENDAPATAN ATAS PENJUALAN ANGSURAN BERDASARKAN PSAK NO. 23 PADA PT. MAHAKAM BERLIAN SAMJAYA SAMARINDA

BAB II LANDASAN TEORI. lagi bahwa akuntansi disebut sebagai bahasa dari keputusan-keputusan. Hal ini

ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 23 TAHUN 2010 TENTANG PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN PADA PT DHEZIGN ONLINE SOLUTION

Analisis Perlakuan Akuntansi Pendapatan Jasa Dalam Rangka Penyajian Laporan Keuangan Pada CV Citra Nusa Bakti Palembang

DISCLOSURE PENERAPAN LAPORAN KEUANGAN MENURUT PSAK No. 23 PADA CV. MUNAWIR FURNITURE. Oleh : Uswatun hasanah B

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

PENDAPATAN. Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Asset (aktiva) 1. Definisi dan klasifikasi asset 2. Pengakuan dan pengukuran asset 3. Penyajian (pelaporan)

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN PADA PT. BANK MALUKU AMBON ABSTRACT

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi

PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN MENURUT SAK ETAP PADA GILANG RAMADHAN STUDIO BAND (GRSB) BANDAR LAMPUNG

ABSTRACT. Keywords: sale and leaseback, early recognition, measurement, presentation.

ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 23 TENTANG PENDAPATAN PADA PT. PEGADAIAN CABANG MEGAMAS MANADO

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

EVALUASI PENGAKUAN PENDAPATAN KONTRAK KONSTRUKSI BERDASARKAN METODE PERSENTASE PENYELESAIAN

2.1.2 Pengertian Laporan Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) Standar Akuntansi Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Perlakuan Akuntansi Pendapatan Jasa Outsourcing pada PT CDP Berdasarkan SAK ETAP

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. produk/jasa yang dihasilkannya. Untuk menyampaikan produk yang ada ke tangan

ANALISIS PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN MENURUT PSAK NO.23 PADA USAHA PETERNAK AYAM PETELUR BAYU FARM DI KABUPATEN SEMARANG

BAB II LANDASAN TEORI. capaian dan biaya mempresentasi upaya. Konsep upaya dan hasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN METODE PENGAKUAN PENDAPATAN TERHADAP KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN PADA BD MOTOR

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. II.1. Pengertian dan Manfaat Laporan Arus Kas

LAPORAN LABA-RUGI. Income Statement

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 28

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat

Keywords: financial reporting purposes, the measurement of the elements of financial statements.

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN PADA PT.PEGADAIAN (PERSERO) CABANG MEGAMAS. Oleh Ricky Michael Datulangie Agus Toni Poputra

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian dari pelaporan keuangan. Pernyataan Standar Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI

Saharia Samsu, Analisis Pengakuan dan ANALISIS PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN BERDASARKAN PSAK NO. 23 PADA PT.

ANALISIS PENERAPAN ACCRUAL BASIS DAN CASH BASIS DALAM PENDAPATAN PADA BANK SYARIAH TUGAS AKHIR

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan. keputusan. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK (2007: 1-2):

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI. I B R A H I M STIE-YPUP Makassar

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PENDAPATAN DAN BEBAN DALAM KAITANNYA DENGAN MATCHING PRINCIPLE PADA PG WATOETOELIS-SIDOARJO

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRACT. Key words: Method of recording and accrual-based accounting on a cash basis, revenues, expenses, accounts payable,and accounts receivable

I. PENDAHULUAN. perusahaan dengan para external stakeholder. Menurut PSAK 1 (2009) tujuan dari

BAB II LANDASAN TEORI. adalah suatu kegiatan jasa (Service Activity)yang berfungsi untuk. memilih di antara beberapa alternatif.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. dari waktu- kewaktu supaya diketahui kemajuan atau kemundurannya serta perlu

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Para pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi kemampuan

ANALYSIS OF INSTALLMENT PURCHASE ACCOUNTING WITHIN PROCUREMENT FIXED ASSET IN CV. RAJAWALI PERKASA BY: YULIANA ABSTRACT

KEMAMPUAN INFORMASI ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN. (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur. Go Publik di Bursa Efek Indonesia)

PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows. Presented by: Dwi Martani

2. Dikuasai Oleh Suatu Unit Usaha

BAB II LAPORAN ARUS KAS

PENERAPAN METODE PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN TERHADAP KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN PG.WATOETOELIS SIDOARJO

BAB II LANDASAN TEORI

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dengan adanya perkembangan ekonomi yang sangat pesat, maka peranan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV PEMBAHASAN. jasa atas penjualan tunai, penjualan kredit, dan penjualan kontrak. Ketiga pendapatan

MAKALAH TEORI AKUNTANSI PENDAPATAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor peternakan merupakan salah satu strategi dalam memacu

BAGIAN XIII LAPORAN ARUS KAS

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. keuangan dari beberapa ahli, antara lain sebagaiberikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. merupakan bagian proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap

Laporan Keuangan: Neraca

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menggunakan arus kas

Analisis Perlakuan Akuntansi Pendapatan Jasa Konstruksi Dalam Rangka Penyajian Laporan Keuangan Pada PT. Martimbang Utama Palembang

Citra Mudjitianing Asih, Syafi i, Arief Rachman Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

KEMAMPUAN ARUS KAS DAN LABA DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan konstruksi adalah perusahaan yang bergerak dibidang pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. investasi pada suatu perusahaan. Menurut (Ang, 1997 dalam Adiliawan, 2010)

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang mempunyai unsur kegiatan di

Swita A. Kaunang, Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan. ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. CIPTA DAYA NUSANTARA MANADO

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Rumah Sakit Pemerintah merupakan unit kerja dari Instansi Pemerintah yang

BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PENDAPATAN : PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu organisasi yang menjalankan kegiatan bisnis dan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan menjembatani hubungan antara pemilik modal dalam hal ini disebut

ABSTRACT. Keywords: accounting information system sales, sales effectiveness.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

ABSTRACT THE RECOGNITION AND INCOME MEASUREMENT BASED ON PSAK No.23 IN PT.MAIKO BARU SEMARANG By: Ella Indryani B12.2010.01515 Revenue can be considered as a company product, which means that income is something generated by the potential of existing services within the company. Because of the importance of the role of income in the company's activities, it is necessary to correct policies regarding to the application of the recognition and measurement of the company's revenue in order to provide information on the recognition and measurement of generated revenue so that it can be accounted for in the presentation in the financial statements and can be understood by each entity and its shareholders. The aim of this study is to determine to some extent to which PT.Maiko Baru Semarang applies the recognition and measurement of income according to PSAK 23. The method used in this study is descriptive method. The results show that the recognition and measurement of revenue at PT Maiko Baru Semarang have been referred to the Statement of Financial Accounting Standards number 23 (PSAK No.23) in which the company's revenue recognition using the accrual method revenue is recognized at the time of the sales of goods by the company. The recognition of the company's revenue has been referred to in PSAK No. 23 which is seen from the value of sales of goods which is recorded as revenue which can be certainly estimated and likely to be realized. The source of income earned by PT.Maiko Baru Semarang is derived from the sales of goods and non-operating interest income derived from the Bank annually. The measurement of income uses the historical baseline measurement to obtain fair values of the consideration received or to be received in cash and cash equivalents. Furthermore, the measurement of the company's revenue has been reliably measured, as evidenced by the recording method using the method of the computer system owned by the company. Keywords: Revenue, Recognition, Measurement, and PSAK 23

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MASALAH Sebagai kegiatan internal suatu perusahaan, perusahaan mempunyai kegiatan dalam menyajikan laporan keuangan. laporan keuangan adalah suatu sumber informasi penggajian yang terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas dari kinerja perusahaan setiap periode sebagai dasar pengambilan keputusan perusahaan untuk diambil suatu tindakan untuk perbaikan kinerja perusahaan (PSAK nomor 1 (revisi 2009). Selain laporan keuangan, unsur terpenting dari aktivitas tersebut adalah mengetahui jumlah pendapatan sebagai informasi laba rugi pada setiap transaksi perusahaan. Terlebih apabila perusahaan tersebut adalah perusahaan dagang. Berbeda dengan perusahaan jasa yang menyediakan dan memperdagangkan produk yang tidak berwujud fisik, Perusahaan dagang membeli dan menjual produk yang berwujud fisik (Suwardjono, 1994).Oleh karena itu, karakteristik pada perusahaan dagang amat berbeda dengan jasa. Pada perusahaan dagang membeli barang atau produk dan menjual kembali produk tersebut tanpa mengolah produk tersebut. Melalui perbedaan tersebut terdapat perbedaan kegiatan dari masing-masing perusahaan dan transaksi penjualannya. Pada perusahaan dagang, proses penyusunan laporan keuangan juga merupakan informasi sebagai media komunikasi dan pertanggungjawaban antara perusahaan dan para pemiliknya atau pihak lain. Di Perusahaan dagang, yang menjadi sorotan utama adalah pada laporan laba rugi perusahaan.laporan laba rugi merupakan sumber informasi terpenting untuk mengetahui kinerja suatu Perusahaan dari tahun sebelumnya dan di tahun selanjutnya sebagai dasar pertimbangan perkembangan perusahaan di masa depannya (Harahap, 2006). TINJAUAN PUSTAKA PENGERTIAN PENDAPATAN Definisi pendapatan yang selama ini digunakan, umumnya berhubungan dengan pengukuran dan pengakuan pendapatan. Pendapatan dapat dianggap sebagai produk perusahaan, yang berarti bahwa pendapatan adalah sesuatu yang dihasilkan oleh potensi jasa yang ada didalam perusahaan. Dalam pengukuran pendapatan dapat diukur dengan jumlah rupiah aktiva baru yang diterima dari pihak lain. Aktiva tersebut merupakan aktiva penukar yang diterima perusahaan atas barang / jasa yang dihasilkan dan dijual oleh perusahaan kepada pihak lain. PENGAKUAN PENDAPATAN Secara umum ada dua kriteria dalam pendapatan yang dapat dijadikan pedoman dasar untuk mengakui pendapatan. Menurut FASB (2009) dalam SFAC No.5 kriteria tersebut adalah : 1. Telah direalisasi (realized), yaitu bila telah terjadi transaksi pertukaran anatara barang yang dihasilkan perusahaan dengan kas atau klaim untuk menerima kas. Atau, ada kepastian akan segera terealisasi (realizable), dimana barang hasil pertukaran dapat segera diubah (dikonversi) menjadi kas atau klaim untuk menerima kas. Syarat barang yang mudah dikonversi adalah :

a. Memiliki harga per unit yang pasti dan barang tersebut tidak terpengaruh oleh perubahan bentuk dan ukuran barang, misalnya emas. b. Mudah dijual tanpa memerlukan biaya yang besar. 2. Pendapatan telah terbentuk,yaitu bila kegiatan menghasilkan barang dan jasa telah berjalan dan secara substansial dan telah selesai. Menurut kriteria pengakuan pendapatan yang terdapat dalam PSAK 23, suatu entitas dapat mengakui pendapatan jika memenuhi kriteria di bawah ini: 1. Entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan kepada pembeli. 2. Entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual. 3. Jumlah pendapatan dapat diukur secara handal. 4. Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut mengalir ke entitas dan, 5. Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan dengan transaksi penjualan tersebut dapat diukur secara handal. PENGUKURAN PENDAPATAN Sebagian besar perusahaan didirikan dengan tujuan untuk menghasilkan laba yang optimal sehingga kelangsungan hidup perusahaan dapat tercapai. Laba diperoleh sebagai kelebihan pendapatan atas beban. Untuk dapat menghasilkan laba, pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan harus lebih besar dibandingkan dengan beban yang telah dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Pendapatan dapat diukur dalam satuan produk/jasa dalam suatu transaksi. Nilai tukar tersebut menunjukan jumlah kas atau nilai diskonto tunai dari uang yang diterima atau akan diterima dari transaksi penjualan. Pengukuran pendapatan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah hasil penerimaan dana yang dapat diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima ataupun yang dapat diterima. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23 tentang pendapatan menyatakan bahwa pendapatan timbul dari peristiwa ekonomi berikut ini : 1. Penjualan barang 2. Penjualan jasa 3. Penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak-pihak lain yang menghasilkan bunga, royalti, dan deviden. Menurut Hendriksen (2000) adalah Pemberian nilai angka (numerical values) pada obyek atau kejadian yang berhubungan dengan perusahaan dan diperoleh sedimikian rupa sehingga dapat digabungkan seperti (total aktiva) atau pemilihan sebagiamana yang diinginkan untuk suatu periode waktu tertentu. Pengukuran pendapatan menurut Teori Akuntansi adalah Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. Di dalam jumlah pendapatan yang timbul dari suatu transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan dengan pembeli atau pemakai aktiva tersebut. Menurut FASB penggunaan pengukuran nilai wajar dalam laporan.fasb berpendapat bahwa informasi nilai wajar lebih relevan bagi penggunaan laporan keuangan dibanding biaya historis. Pengukuran nilai wajar menyediakan informasi yang

tentang nilai aktiva dan kewajiban perusahaan (posisi keuangan) serta menyediakan dasar lainnya untuk menilai prospek arus kas di masa depan. METODE PENELITIAN Jenis dan sumber data Jenis data 1. Data Kualitatif Data kualitatif merupakan data yang tidak diukur dan tidak dapat diukur dengan skala numerik. Contoh data kualitatif berupa data wawancara, observasi, dan data kualitatif juga dapat diperoleh berdasarkan foto, gambar dan hasil rekaman video. 2. Data Kuantitatif Data kuantitatif merupakan data yang dapat diukur dengan skala numerik atau (angka). Contoh data kuantitatif yang di peroleh peneliti berupa data laporan laba rugi perusahaan tahun 2011-2012. Sumber Data 1. Data primer Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti atauyang diambil secara langsung dari objek penelitian dan dilakukan melalui pengamatan, pencatatan atau penelitian dari objek penelitian. Data yang diperoleh berupa hasil wawancara dan observasi pada perusahaan PT. Maiko Baru Semarang. 2. Data sekunder Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui data yang telah diteliti dan dikumpulkan oleh pihak lain yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Data yang diperoleh penulis dari penelitian ini berupa data laporan laba rugi di PT.Maiko Baru Semarang. Teknik Pengumpulan data 1. Survei Pendahuluan Survei pendahuluan adalah kegiatan awal yang peneliti lakukan untuk meneliti penarapan pendapatan oleh perusahaan. Dalam hal ini penulis memilih PT. Maiko Baru Semarang sebagai objek penulis dalam memahami tentang penerapan,pengukuran,dan pengakuan pendapatan yang sesuai dengan PSAK No.23 2. Survei Lapangan Survei lapangan yaitu suatu metode pengumpulan data dimana peneliti mengadakan pengamatan secara langsung ke tempat objek yang diteliti dengan cara: 1) Teknik Dokumentasi Yaitu mengumpulkan data dan informasi melalui buku-buku, jurnal, internet dan dengan melakukan penelitian terhadap dokumen-dokumen dan laporan-laporan perusahaan yang berkaitan dengan penelitian seperti sejarah singkat perusahaan, laporan keuangan (laporan laba rugi) dan lain-lain. 2) Teknik wawancara

Penulis melakukan tanya-jawab secara langsung kepada pihak-pihak yang berkompeten untuk memberikan keterangan sehubungan dengan masalah yang diangkat penulis. 3) Teknik Observasi Penulis menggunakan metode observasi yaitu untuk mengamati kinerja staff pembukuan dalam mengakui dan mengukur pendapatan yang diterima oleh PT.Maiko Baru Semarang. Dalam teknik Observasi ini, penulis lebih dimudahkan dengan cara wawancara secara langsung kepada pihak staf pembukuan dalam mengakui dan mengukur pendapatan yang diterima Perusahaan. METODE ANALISIS 1. Analisis deskriptif 1. Mempelajari Kebijakan Akuntansi Dengan adanya pemahaman mengenai kebijakan akuntansi, Perusahaan diharapkan dapat menerapkan transaksi penjualan sesuai dengan standar akuntansi yang diterapkan. 2. Wawancara Metode wawancara yang dilakukan penulis dengan mengkonfirmasi data yang diperoleh untuk mengetahui bagaimana perilaku perusahaan dalam menerapkan pengakuan dan pengukuran pendapatan 3. Menganalisis/Membandingkan Metode menganalisis dan membandingkan yang digunakan penulis yaitu dengan cara melihat laporan laba rugi perusahaan Semarang pada akun penjualan bruto, apakah pendapatan perusahaan sudah diakui dan diukur sesuai dengan PSAK No.23. 4. Melakukan Pembahasan Dengan data dan informasi yang diperoleh dapat menjadi sumber informasi untuk diteliti. Serta pembahasan dapat disimpulkan lebih lanjut pada kesimpulan dan saran. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel perbandingan antara penerapan pengakuan pendapatan PSAK No.23 dengan PT.Maiko Baru Semarang No. PSAK No.23 PT.Maiko Baru Semarang 1. Pendapatan diakui Pendapatan yang hanya jika diperoleh PT.Maiko kemungkinan besar Baru Semarang, berasal manfaat ekonomi dari transaksi penjualan sehubungan dengan barang dan manfaat transaksi tersebut akan ekonomi yang diperoleh mengalir kepada entitas perusahaan melalui atau sehubungan transaksi penjualan dengan transaksi yang tersebut akan diakui akan diperoleh sebagai pendapatan perusahaan. oleh perusahaan. Diferensiasi No.23, Bahwa manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi penjualan perusahaan tersebut akan mengalir kepada

2. Dalam pengungkapkan pendapatan, kebijakan akuntansi yang digunakan untuk pengakuan pendapatan juga termasuk metode yang digunakan untuk menentukan tingkat penyelesaian transaksi yang terjadi pada saat penjualan barang. 3. Pendapatan berasal dari satu transaksi penjualan, misalnya penjualan barang, penjualan jasa dan penggunaan asset entitas oleh pihak lain yang menghasilkan bunga, royalti dan deviden. Pengungkapan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk pengakuan pendapatan di PT.Maiko Baru menggunakan metode accrual basis. Sumber Pendapatan yang diperoleh PT.Maiko Baru berasal Dari penjualan barang dan kegiatan nonoperasional berasal dari pendapatan bunga Bank di setiap tahunnya. entitas atau sehubungan dengan transaksi yang akan diperoleh perusahaan No.23, Pengungkapan kebijakan akuntansi metode accrual basis yang digunakan, untuk menentukan tingkat penyelesaian transaksi yang terjadi pada saat penjualan barang. N0.23, Pendapatan berasal dari satu transaksi penjualan, misalnya penjualan barang

4. Pendapatan diakui dengan dasar sebagai berikut : a. Bunga diakui menggunakan metode suku bunga efektif seperti yang dijelaskan di PSAK 55 (revisi 2006) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan pengukuran Pendapatan non operasional yang di peroleh dan diakui oleh PT.Maiko Baru Semarang sebagai pendapatan bunga di setiap periodenya. No.55, Yang menjelaskan bahwa bunga diakui sebagai pendapatan bunga yang menggunakan metode suku bunga efektif. Tabel perbandingan pengukuran pendapatan menurut PSAK No.23 dengan PT.Maiko Baru Semarang No. PSAK No.23 PT.Maiko Baru Semarang 1. Pendapatan tersebut Pendapatan PT.Maiko diukur dengan nilai Baru Semarang diukur wajar imbalan yang dengan nilai wajar diterima atau dapat imbalan, dimana diterima pegukuran tersebut diukur sama dengan nilai jual yang dilakukan perusahaan. Dengan kata lain, pada saat transaksi penjualan secara kredit, jumlah harga jual yang diberikan kepada pembeli, akan sama dengan jumlah awal pada saat penjualan, yaitu tidak adanya pembebanan bunga pada periode jangka waktu yang diberikan. Diferensiasi N0.23 Pendapatan tersebut diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima dengan tidak adanya pembebanan bunga pada setiap transaksi kredit yang diberikan perusahaan. 2. Jumlah pendapatan yang timbul dari transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antara entitas dan pembelian Pendapatan PT.Maiko Baru hanya ditentukan oleh PT.Maiko Baru Semarang dan sudah ditetapkan harganya dari transaksi awal penjualan Belum sesuai PSAK No.23, Karena di PT.Maiko Baru Semarang dalam penetapan

atau pengguna aset tersebut. oleh pihak PT. Maiko Baru Semarang, tidak melalui kontrak penjualan antara perusahaan dengan pihak customer / pembeli. harganya sudah ditentukan di awal pada saat transaksi penjualan oleh perusahaan. Kebijakan yang tertera di PSAK No.23 mengenai persetujuan antara entitas dan pembeli ini termasuk dalam kegiatan transaksi perjanjian untuk penjualan kontrak yang berbeda dengan aktivitas penjualan barang yang ada di PT.Maiko Baru Semarang. 3. Pada PSAK No.23 untuk kebijakan pendapatan terbentuk dalam akun kas. PT.Maiko Baru Semarang pada pencatatan pendapatannya, dibukukan dalam bentuk kas No.23, Pencatatan pendapatan dibukukan dalam bnetuk kas. 4. Jumlah pendapatan adalah jumlah kas atau setara kas yang diterima atau yang dapat diterima oleh suatu entitas. Jumlah kas atau setara kas yang diterima oleh PT.Maiko Baru Semarang sesuai dengan jumlah pendapatannya. No.23, Jumlah kas yang diperoleh melalui transaksi penjuualan dicatat sesuai dengan jumlah pendapatannya.

Kesimpulan Dari pembahasan tentang Penerapan pengukuran dan pengakuan pendapatan di PT.Maiko Baru Semarang, Penulis mengambil beberapa kesimpulan mengenai pembahasan di bab sebelumnya, beirkut uraian yang disimpulkan : 1. Pada pengakuan pendapatan PT.Maiko Baru Semarang sudah diungkapkan sesuai dengan PSAK No.23 yaitu bahwa pendapatan diakui saat penjualan dan dapat dijadikan saat pengakuan karena proses realisasi pendapatan telah terjadi. 2. Pendapatan PT.Maiko Baru bersumber dari penjualan barang perusahaan. 3. Perusahaan telah memahami baik tentang konsep pendapatan pada saat pengakuan dan pengukuran pendapatan, meskipun pemahaman yang didapat perusahaan secara praktis bukan secara teoritis tentang pemahaman kebijakan akuntansi di PSAK No. 23 4. Metode pengakuan pendapatan yang diterapkan oleh perusahaan adalah accrual basis, dimana pada konsep ini pendapatan diakui pada saat terjadinya transaksi penjualan. Dan langsung dicatat sebagai pendapatan ketika transaksi tersebut telah dilunasi pembeli.