RUANG LINGKUP ASPEK EVALUASI PENDIDIKAN SENI RUPA

dokumen-dokumen yang mirip
BAHAN BELAJAR MANDIRI 9 EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN SENI RUPA DI SEKOLAH DASAR. Oleh: Bandi Sobandi, S.Pd.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Dalam versi yang lain seni disebut. mempunyai unsur transendental atau spiritual.

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan

I. PENDAHULUAN. Dunia fotografi sangatlah luas, perkembangannya juga sangat pesat. Di

Fungsi Apresiasi dan Kritik dalam Pendidikan Seni Rupa

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran Bahasa Indonesia nilai KKM siswa masih dibawah rata-rata

PENYELENGGARAAN PAMERAN DI SEKOLAH

2 Berkarya Seni Rupa. Bab. Tiga Dimensi (3D) Peta Materi. Di unduh dari : Bukupaket.com. Jenis Karya. Berkarya Seni Rupa 3 D.

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Representasi Matematis. a) Pengertian Kemampuan Representasi Matematis

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kegiatan interaksi. Dalam kegiatan interaksi

BAB I PENDAHULUAN. manusia sepanjang hidupnya dan dapat terjadi kapan di mana saja, proses

BABII KEHIDUPAN SENI BUDAYA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan seni di sekolah umum SMA pada dasarnya diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. (2007:136) bahwa narasi berusaha menjawab: Apa yang telah terjadi? Setiap

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab V ini akan disajikan pembahasan pada produk final hasil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip pendidikan seni dan budaya meliputi pengembangan dimensi

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dapat diungkapkan secara lisan maupun tulisan. Penggunaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. Metode pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar

KEEFEKTIFAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN MENGGAMBAR BENTUK PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 2 GRUJUGAN BONDOWOSO

BAB II KAJIAN TEORI. ini memperlihatkan bahwa kata implementasi bermuara pada

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dihargai keberadaannya. Penenelitian tentang tattoo artist bernama Awang yang

I. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan, maupun lingkungan kehidupan masyarakat. Alam dapat dikatakan. terpisahkan antara manusia dengan lingkungan alam.

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang seacara harfiah berarti

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

Lampiran INSTRUMEN PENELITIAN PEDOMAN WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. mulia, keterampilan untuk hidup mandiri, mengikuti pendidikan lebih lanjut.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu bangsa dan negara hendaknya sejalan dengan

2015 ANALISIS DESAIN ALAT MUSIK KERAMIK DI DESA JATISURA KECAMATAN JATIWANGI KABUPATEN MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menulis merupakan salah satu keterampilan dari empat aspek kebahasaan.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode Teori membuat Komik. Dalam bukunya, Scott McCloud mengatakan bahwa komik adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu alat yang dapat membantu seorang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pembelajaran media sangat diperlukan karena dapat membantu

BAB I PENDAHULUAN. sorotan tajam dari berbagai pihak. Hal ini disebabkan karena pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI DAN SUBYEK POPULASI PENELITIAN. terdokumentasikan di sekretariat lomba, Kantor Bidang Pendidikan Dasar Dinas

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh bagaimana ia memperoleh pendidikan, perlakuan, dan. kepengasuhan pada awal-awal tahun kehidupannya (Santoso, 2002)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KRIYA BAMBU KARYA ALI SUBANA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sarana interaksi sosial karena memiliki peran sentral dalam

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

: Sejarah Peradaban Islam : Kerajaan Islam di Indonesia

pergelaran wayang golek. Dalam setiap pergelaran wayang golek, Gending Karatagan berfungsi sebagai tanda dimulainya pergelaran.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Nama Sekolah :... : Peristiwa Kelas/Semester : I / 2 Alokasi Waktu : 3 minggu

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

W, 2015 #INSTAMOMENT KARYA CIPTA FOTOGRAFI MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE ANDROID DENGAN APLIKASI INSTAGRAM

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan yang dimiliki anak. Dalam hal ini, guru sangat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kartika Dian Pratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizka Fauziah, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yuli Yuliani Disfana, 2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Brunner Dalam Romzah (2006:6) menekankan bahwa setiap individu pada waktu

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Konsep Dasar Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Individu tidak akan berkarya jika karya itu tidak bermanfaat bagi dirinya ataupun

BAB I. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Estetika sebagai..., Wahyu Akomadin, FIB UI,2009

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Skripsi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

PENGGUNAAN TANAH LIAT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENGENALAN BENTUK DASAR TIGA DIMENSI BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. Benda keramik sering kita jumpai dalam kehidupan kita sehari hari, seperti

M PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Setelah peneliti selesai melakukan penelitian dapat diperoleh simpulan sebagai berikut:

II. TINJAUAN PUSTAKA. memperkenalkan produk, karya atau gagasan kepada khalayak ramai.

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini di kenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. masa sekarang. Tidak hanya dijadikan sebagai perantara informasi dan komunikasi,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Video sebenarnya berasal dari bahasa Latin, video-visual yang artinya melihat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, hal ini berarti bahwa fungsi utama

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

BAB IV. PENUTUP. Universitas Indonesia. Estetika sebagai..., Wahyu Akomadin, FIB UI,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan materi agar pembelajaran berlangsung menyenangkan. Pada saat

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang membanggakan. Banyak unsur yang membuat foto tampak lebih

Transkripsi:

9.13 Kegiatan Belajar 2 RUANG LINGKUP ASPEK EVALUASI PENDIDIKAN SENI RUPA Kegiatan evaluasi dalam pendidikan dan pembelajaran seni berbeda dengan penilaian mata pelajaran eksakta. Terhadap seni khususnya seni rupa seolah proses penilaian mudah karena hanya dengan sekilas melihat, nilai segera didapat. Namun sebenarnya tidaklah sesederhana itu. Muharam dan Sundaryati (1991: 73) menegaskan bahwa dalam evaluasi pendidikan seni, penilaian ditinjau segi-segi psikologis, estetik, dan kependidikan. Dalam aspek psikologi, penilaian pendidikan seni dilakukan untuk melihal perkembangan mental dan emosional siswa. Pada segi estetik, penilaian dilakukan untuk melihat perkembangan siswa dalam kemampuan apresiasi dan kreativitas dalam proses pembejaran seni. Sedangkan dari segi pendidikan, proses penilaian diarahkan untuk melihat perkembangan sosiasliasi dan kedewasaan Dalam prakteknya, kegiatan evaluasi dilakukan guru untuk mengukur prilaku yang dapat diamati melalui proses pembelajaran. Oleh karena itu, berbagai teknik dan alat yang akan digunakan dalam proses evaluasi ini perlu diketahui dan pahami oleh guru. Ruang lingkup evaluasi pelaksanan pembelajaran seni dapat dikelompokan berdasarkan 1) perilaku yang dapat diamati, 2) waktu pelaksanaan evaluasi. Ruang lingkup perilaku yang dapat diamati terdiri atas: persepsi, pengetahuan, komprehensi, analisis, dan berkarya. Sedangkan penilaian berdasarkan waktu pelaksanaan terdiri dari evaluasi terhadap proses dan hasil pembelajaran (karya). A. Evaluasi Pembelajaran Seni Berdasarkan Perilaku yang Dapat Diamati Evaluasi pembelajaran seni berdasarkan perilaku yang dapat diamati menurut Muharam dan Sundayati (1991: 73-6) terdiri dari persepsi, pengetahuan, komprehensi, analisis, penilaian dan berkarya.

9.14 1. Persepsi Persepsi dalam konteks pendidikan seni memiliki peranan khuisa dalamupaya penajaman rasa dalam melihat dan mengamati objek dan kejadian. Persepsi dalam pembelajaran seni tidak hanya mengenal seuatu melainkan dapat meihat dengan bebagai cara dan sudut pandang yang luas sehingga seseorang dapat memahami sesuatu melalui pengamatannya. Pengamatan visualnya berfungsi sebagai pengamat, penunjuk, penghubung, memilih, menegaskan, menerjemahkan, menganalisi dan mensintesis. Dengan kata lain persepsi muncul dari dalam diri seseorang dan berkahir dengan hasil persepsinya yang diungkapkan dengan berbagai cara, misalnya, gambar, kata-kata, dan sebagainya. 2. Pengetahuan Yang termasuk pengetahuan meliputi perilaku mengenang, mengingat, dan mengenal. Dalam pendidikan seni pengetahuan berwujud perilaku verbal karena aspek visual telah dimasukan ke dalam persepsi. Pengetahuan dapat mencakup pada: - Peristilahan (batasan-batasan, istilah); - Data (sejarah seperti tahun kejadian, nama seniman, karya seni, daerah budaya, tulisan,museum, koleksi dan sebagainya), - Kesepakatan (tanda-tanda, lambang-lambang, objek, tema, kejadian, dan sebagainya); - Gaya (periode, gerakan, aliran, ciri); - Kriteria (penilaian baku dan penilaian fungsi); - Pengelompokan (zaman, daerah, gaya); - Cara/teknik (jenis-jenis cara dan teknik) - Teori (filosofi, tata susunan, dan sebagainya). 3. Komprehensi Komprehensi adalah tanggapan seseorang terhadap karya seni yang dipahaminya. Yang termasuk kegiatan komprehsi di antaranya: kegiatan menerjemahkan dan menginterpretasikan karya seni secara literal, simbolik, atau

9.15 berbagai pesan lainnya. Untuk mampu melakukan komprehensi perlu memiliki pengetahuan yang memadai. 4. Analisis Analisis adalah pembahasan karya seni melaui unsure-unsur yang membangunnya, hubungan unsure dengan unsur lainnya, serta hubungan unsure dengan keseluruhan. Kegiatan pembahasan mengenai peran unsur-unsur dalam karya seni. Perilaku analisis umunya berkaitan dengan penilaian secara verbal. Perilaku komprehensi ditujukan untuk memahami arti atau nilai aspek-aspek karya seni, sedangkan analisis mengarahkan pembahawan mengenai nilai karya melalui aspek (struktur visual, karakter yang unik, wujud karya). Analisis menjadi dasr pertimbangan mengapa karya seni itu bernilai. Ada tiga tahapan dalam menganalisis, yaitu analisis bagian atau unsur, analisis hubungan bagian-bagian karya, dan analisis hubungan bagian terhadap keseluruhan 5. Penilaian Kemampuan menilai dalam pendidikan seni dimaksudkan sebagai kemamopuan unruk memberikan peninjuan yangmudah dipahami dan dimengerti mengenai kualitas estetis dan nilai sebuah karya seni atau sebuah tinjauan objektif sebuah karya seni. Untuk mampu menilai karya seni, siswa dan guru perlu memiliki pengetahuan bidang seni, kepekaan ersepsu, memiliki daya analisiss, dan dapat mengaplikasikan criteria estetis yang dapat diterima. Untuk menguasai penilai terhadap karya seni dapat dilakukan melalui latihan-latihan, cara belajar, dan kegiatan diskusi. 6. Apresiasi Apreasasi adalah sejenis penilaian yang mengandung kepekaan, merasakan kesenangan (suka), penghargaan, dan merasakan manfaat dari karya

9.16 seni. Hal yang menimbulkan apresiasi adalah kepekaan persepsi dan kemampuan evaluasi. Dibandingkan kepekaan persepsi dan penialain apresiasi lebih cenderung kepada penghargaan (kagum akan nialai keindahan yang dimiliki karya seni, keinginan mendapat pengalaman estetis, merasakan kecerian dari objek, dan penghormatan akan peranannya di masyarakat., empati (berkaitan dengan pemahaman, simpati, dan turut merasakan apa yang dikerjakan oleh penciptanya) dan merasakan. (menyenangkan, puas, menghibur, suka, haru, bergairah, bahagia, bangga, bimbang, dan jenuh). 7. Berkarya Kegiatan berkarya merupakan aspek yang sering dilakukan dalam menilai pembelajaran seni disekolah. Berkarya merupakan kemampuan untuk menyusun, mengetur atau menggabungkan aspek-aspek artistik sehingga mewujudkan karya seni. Ada dua komponen yang harus dipertimbangan oleh guru dalam proses berkarya yaitu keterampilan dan kreativitas. Dalam skala luas, evaluasi meliputi keseluruhan komponen yang ada dalam sistem pembelajaran. Dalam arti yang lebih sempit, yang paling banyak dilaksanakan dalam pendidikan seni rupa, evaluasi mencakup perbuatan anakanak pada saat mereka melakukan kegiatan seni rupa dan kepada hasil karya sebagai hasil perbuatan siswa. Kedua kegiatan tersebut tentunya menuntut untuk dipenuhi oleh pada guru. B. Penilaian Proses and Hasil dalam Pendidikan Seni 1. Penilaian terhadap Proses Belajar Penilaian proses pada dasarnya dapat dilakukan langsung oleh guru dengan teknik observasi (pengamatan). Selain itu sejumlah informasi dapat dikumpulkan dalam rangka penilaian proses ialah: checklist, catatan anekdot (kejadian-kejadian yang tidak direncanakan), skala, jurnal, dan lain sebagainya.

9.17 Kegiatan-kegiatan dan tugas-tugas yang dapat digunakan untuk mendukung penilaian proses, meliputi: 1. Kegiatan pemilihan dan pengembangan tema (curah pendapat). 2. Kegiatan bereksplorasi dengan media ungkap, alat, unsur-unsur seni rupa (garis, tekstur, warna, bentuk, dan alain-lain). 3. Kegiatan menemukan langsung melalui eksperimen tentang kepekaan berbagai indera, kepekaan terhadap media. 4. Membuat jurnal dari gambar. 5. Membuat gambar, keramik, dan lain sebagainya secara ekspresif. 6. Diskusi tentang karya yang dihasilkan antar siswa. Proses penilaian untuk menilai proses memerlukan bantuan-bantuan format, seperti panduan untuk pengamatan, rekaman audio maupun video, dokumentasi karya seni serta jurnal scara berkala. Dalam teknik melakukan evaluasi pada tahap proses kegiatan ini tidak mungkin seorang guru bisa memantau secara penuh seluruh siswa di dalam kelas. Ada cara yang perlu dilakukan yaitu dengan membagi anggota kelas menjadi beberapa kelompok. Cara ini dapat dilakukan agar tiap pertemuan masing-masing kelompok mendapat giliran secara penuh dan mendapat perhatian guru. 2. Penilaian terhadap Produk (hasil) Belajar Penilaian karya merupakan penilaian yang dominan dalam proses pembelajarn di sekolah. Bentuk penilaian hasil belajar dapat dilakukan guru terhadap tugas-tugas yang dibuat siswa, laporan eksplorasi, jurnal, potofolio (kumpulan tugas-tugas), tes performance, kliping, karya-karya seni rupa yang dihasilkan, laporan tentang kegiatan berkunjung ke pameran, museum, tempattempat budaya dan lain sebagainya. Proses penilaian hasil belajar pendidikan seni rupa perlu dilaksanakan dengan menggunakan format-format penilaian yang dikembangkan berdasarkan kriteria-kriteria penilaian yang tepat dan benar agar dapat mengurangi faktor subjektivitas dalam penilaian.

9.18 Bila evaluasi proses harus dilakukan selama anak melakukan aktivitas tertentu, maka evaluasi hasil dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Sekedar gambaran bagaimana kita dapat melakukan penilaian hasil karya menggambar pada jenjang pendidikan dasar dapat disimak uraian berikut ini. Ditinjau dari bentuknya, gambar dibentuk oleh unsur-unsur visual dan unsur lainnya berupa unsur estetik. Bila unsur-unsur itu muncul dan menguasai bidang gambar, maka dapat dikatakan bahwa karya tersebut dikatakan berhasil. Sebaliknya bila unsur-unsur tersebut tidak tertata, maka akan muncul: a. Unsur-unsur tersebut terkumpul pada bagian satu sudut saja: mengendap pada bagian bawah kertas, terpusat ditengah bidang gambar, terkumpul di bagian kanan atau kiri bidang gambar atau disalah satu bagian sudutnya. Bahkan adakalanya sebagian anak menjajarkan unsur-unsur gambarnya berderet dari kiri ke kanan, seperti belajar menulis. b. Bentuk-bentuk yang terwujud tidak ada kaitan atau pertalian antara satu dengan yang lainnya. Jika dibuat perbandiungan dengan bahasa verbal, anak hanya dapat menyebutkan satu persatu bahasa yang tidak ada kaitannya sehingga tidak ada kesatuan ungkapan. c. Goresan-goresan nampak tidak mewakili spontanitas yang lincah yang ditandai dengan arah gores yang terbatas, misalnya ke kiri dan ke kanan saja Berbagai pedoman evaluasi proses dan produk tentang kemampuan dalam seni rupa kerajinan tangan yang disusun berdasarkan aspek-aspek penilaian dapat anda lihat pada beberapa contoh berikut ini. Untuk mengukur berbagai perilaku lain anda perlu menyusun format-format seperti yang telah dicontohkan:

9.19 FORMAT OBSERVASI Kemampuan yang diamati: keterampilan Mengolah Media Ungkap dan Alat Nama :.. Kelas :.. Tugas :.. Hari/Tanggal :.. No Keterangan 1. Keterampilan siswa mengolah warna sesuai karakteristik media yang digunakan 2. Keterampilan siswa mengolah bentuk objek dengan media yang digunakan 3. Keterampilan siswa mengungkap gagasan melalui teknik yang menunjang 4. Keterampilan siswa mengolah latar belakang karya dengan teknik yang menunjang 5. Keterampilan siswa mengolah karya secara ekspresif dengan dukungan teknik yang digunakan Keterangan: Skor A B C D E Keterangan Tanda tangan Guru/ A : Sangat baik Pengamat B : Baik C : Cukup D : Kurang E : Sangat kurang (Nama Jelas)

9.20 FORMAT OBSERVASI Kemampuan yang diamati: Kepekaan terhadap unsur-unsur Seni Rupa Nama :.. Kelas :.. Tugas :.. Hari/Tanggal :.. No Keterangan 1. Kemampuan siswa mengungkap perasaan senang melalui warna 2. Kemampuan siswa mengungkap perasaan sakit melalui garis 3. Kemampuan siswa mengungkap perasaan sedih melalui tekstur 4. Kemampuan siswa menangkap pesan perasaan dari gambar yang dilihat 5. Kemampuan siswa menangkap pesan perasaan dari bentuk 3 dimensi (patung, model yang dilihat) 6. Kemampuan siswa menilai ketepatan perasaan teman kelompoknya dalam warna atau garis bentuk Skor A B C D E Keterangan Keterangan Tanda tangan Guru A : Sangat Baik Pengamat B : Baik C : Cukup D : Kurang E : Sangat Kurang (Nama Jelas)

9.21 FORMAT EVALUASI DIRI Nama :.. Kelas :.. Tugas :.. Hari/Tanggal :.. 1. Hal-hal apa saja yang saya ketahui tentang karya ini? A. B. C. 2. Hsl-hal apa saja yang ingin saya ketahui lebih lanjut untuk dapat mencipta karya selain itu? 3. Hal-hal apa saja yang saya senangi dari karya seni? 4. Hal-hal apa saja yang saya tidak senangi dari karya ini? 5. Seandainya saya ditugaskan membuat karya seperti ini, hal-hal apa yang ingin saya tambahkan atau kurangi untuk menghasilkan karya yang lebih baik? 6. Nilai yang pantas atau cocok untuk karya saya adalah. (Sebutkan alasannya) 7. Harapan yang saya inginkan dari guru dalam proses belajar adalah. LATIHAN Untuk mengetahui pemahaman Anda terhadap materi yang telah dipelajari, silahkan Anda mengejakan latihan 1. Menurut pendapat Anda, apa yang dimaksud dengan evaluasi? 2. Uraikan ruang lingkup yang apat dievaluasi berdasarkan prilaku yang dapat diamati. 3. Bedakan penilaian proses dan penilaian hasil dalam pembelajaran seni rupa. 4. Sebutkan pula tugas atau kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru dalam penilaian proses dan penialain produk.

9.22 5. Cobalah isi salah satu format penilaian yang ada pada kegiatan belajar ini. RANGKUMAN Ruang lingkup evaluasi pelaksanan pembelajaran seni dapat dikelompokan berdasarkan: perilaku yang dapat diamati dan waktu pelaksanaannya. Ruang lingkup perilaku yang dapat diamati terdiri dari: persepsi, pengetahuan, komprehensi, analisis, dan berkarya. Sedangkan penilaian berdasarkan waktu pelaksanaan terdiri dari evaluasi terhadap proses dan hasil/produk. TES FORMATIF 2 Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memilih a, b, c, atau d pada jawaban yang paling benar 1. Kegiatan evaluasi dalam pendidikan seni mencakup tiga segi penilaian, yaitu... a. psikologis, estetik, pendidikan c. psikologis, estetik, analisis b. psikologis, estetik, apresiasi d. psikologis, analisis, komprehensi 2. Kemampuan siswa dalam melakukan apresiasi dan kreativitas merupakan hal yang dapat dilakukan penilaian pada segi... a. psikologis c. pendidikan b. estetika d. analisis 3. Kemampuan seorang anak yang dilakukan melalui pengamatan visual sehingga dapat menggambarkan kembali sesuatu (benda, peristiwa) dari hasil pengamatannya itu, misalnya dalam bentuk gambar disebut. a. pengetahuan c. komprehensi b. persepsi d. analisis

9.23 4. Burung Garuda merupakan lambang negara Republik Indonesia. Contoh pengetahuan ini termasuk... a. data c. kesepakatan b. gaya d. pengelompokan 5. Tahun kejadian, nama seniman, karya seni, daerah budaya, tulisan, museum, dan koleksi merupakan prilaku pada pengetahuan, yang tergolong a. data c. kesepakatan b. gaya d. pengelompokan 6. Kegiatan evaluasi yang dilakukan dengan maksud untuk mengkaji hubungan unsur-unsur seni sebagai dasar kenapa karya itu bernila dinamakan... a. pengetahuan c. analisis b. komprehensi d. penilaian 7. Seorang siswa menjelaskan karya seni di hadapan siswa yang lain dengan cara menafsirkanya secara tertulis pada papan tulis. Kegiatan yang dilakukan siswa tersebut merupakan prilaku yang dapat diamaati, yaitu a. pengetahuan c. analisis b. komprehensi d. penilaian 8. Di bawah ini merupakan keunggulan pelaksanaan evaluasi proses belajar dalam kegiatan berkarya, kecuali a. Guru dapat membantu mengatasi kesulitan siswa dalam proses pembelajaran secara langsung b. Guru dapat mengethui prilaku siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran c. Guru dapat mengetahui karya yang berbakat dari karya yang dikumpulkan siswa. d. Guru dapat menyaksikan kesungguhan siswa dalam membuat karya 9. Kegiatan-kegiatan dan tugas-tugas yang dapat digunakan untuk mendukung

9.24 penilaian proses adalah, kecuali: a. Kegiatan pemilihan dan pengembangan tema (curah pendapat) b. Kegiatan bereksplorasi dengan media ungkap, alat, unsur-unsur seni rupa. c. Menyusun laporan hasil proses berkarya d. Kegiatan menemukan langsung melalui eksperimen tentang kepekaan berbagai indera, kepekaan terhadap media. 10. Dalam mengevaluasi proses kegiatan siswa di kelas, alat yang dapat digunakan adalah... a. pengamatan c. memotret b. rekaman video d. laporan eksplorasi Untuk melihat kemampuan Anda, coba cocokan jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat pada akhir Bahan Belajar Mandiri ini. Kemudian hitunglah jawaban Anda yang benar dan gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap Materi Kegiatan Pembelajaran 2 ini. Rumus: Tingkat penguasaan= Jumlah Jawaban Anda yang benar x 100% 10 Arti tingkat penguasan yang Anda capai: 90-100% = baik sekali 80-89% = baik 70-79% = cukup < 70% = kurang

9.25 Catatan: Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran 3, tetapi bila tingkat penguasan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum Anda kuasai.