BAB I PENDAHULUAN. sekitar 270 juta kasus kecelakaan kerja pertahun di seluruh dunia (Ferusgel,

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Keluhan low back pain (LBP) dapat terjadi pada setiap orang, dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. Low Back Pain (LBP) adalah suatu sindroma nyeri yang terjadi pada daerah

BAB I PENDAHULUAN. Low Back Pain (LBP) merupakan salah satu masalah pada. muskuloskeletal paling umum dan saat ini menjadi masalah paling luas

BAB I PENDAHULUAN. kesepuluh penyebab terjadinya kesakitan dan kematian. Faktor pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kerja yang meliputi pencegahan dan pengobatan terhadap

Putri AS, Saftarina F, Wintoko R Faculty of Medicine of Lampung University

BAB I PENDAHULUAN. Repository.unimus.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. tergantung dari jenis produksi, teknologi yang dipakai, bahan yang digunakan,

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang memberikan sumbangan terbesar dalam industri tekstil pada

BAB 1 : PENDAHULUAN. nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pada pasal 86, menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari sistem pelayanan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Manusia dituntut untuk berusaha atau bekerja dalam rangka memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, pada

BAB I PENDAHULUAN. dengan pekerjaan manual handling. Suatu hal yang sangat beralasan,

BAB I PENDAHULUAN. 1 UU Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja) (Kuswana,W.S, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. kelancaran operasional secara penuh. Sebagai suatu lingkungan kerja yang. Fasilitas pelayanan kesehatan khususnya Rumah Sakit telah

BAB I PENDAHULUAN. akibat nyeri punggung. Nyeri punggung bagian bawah merupakan penyebab

BAB I PENDAHULUAN. dengan program pengembangan dan pendayagunaan SDM tersebut, pemerintah juga memberikan jaminan kesejahteraan, kesehatan dan

I. PENDAHULUAN. dari berbagai sebab (kelainan tulang punggung/spine sejak lahir, trauma,

Repository.unimus.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. atau man made disease. Penyakit Akibat Kerja menurut OSHA. tahun 1992, dimana sekitar 62% pekerja menderita Musculoskeletal

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Labor Organization (ILO) dalam Nurhikmah

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan produktivitas kerja akan tercapai jika semua komponen dalam

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Data Badan Pusat Statistik (BPS) juga menyebutkan industri kreatif

BAB 1 PENDAHULUAN. mendukung satu sama lain dari tiap-tiap bagian yang ada di dalamnya. Sistem

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia perindustrian di era globalisasi dan Asean Free Trade

BAB I PENDAHULUAN. belum bisa dihindari secara keseluruhan. Dunia industri di Indonesia masih

BAB I PENDAHULUAN. mengenai sistem muskuloskeletal. Gangguan muskuloskeletal (musculoskeletal

BAB 1 PENDAHULUAN. (Azhar, 2011). Banyak ditemui keluhan dari para pekerja terkait masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu bidang

ANALISIS POSTUR KERJA PADA TENAGA KERJA DENGAN METODE REBA AREA WORKSHOP PT X JAKARTA TIMUR

Low back pain ( LBP) atau nyeri punggung bawah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. harus sesuai dengan kondisi tubuh serta tenaga yang dimiliki oleh masing-masing individu

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peranan tenaga kerja dalam pembangunan nasional sangat penting karena

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kecelakaan, penyakit dan keluhan-keluhan kesehatan yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut ILO (2013) Diperkirakan 2.34 juta orang meninggal setiap tahunnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja masih dominan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit akibat kerja merupakan suatu penyakit yang diderita pekerja dalam

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bawah sudah sangat umum di kalangan masyarakat, dari data populasi. pada waktu tertentu (Sambrook, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan agar pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya,baik

BAB I PENDAHULUAN. pekerja, serta pekerja dengan pekerjaannya (International Labour Organization, 1985).

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan tersebut. Risiko-risiko tersebut dapat menimbulkan berbagai penyakit. Penyakit akibat kerja (PAK) adalah penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Health Association) adalah beberapa kondisi atau gangguan abnormal

GAMBARAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PENJAHIT DI KOTA DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terutama kegiatan penanganan material secara manual (Manual Material

BAB 1 : PENDAHULUAN. pembangunan bangsa Indonesia dewasa ini lebih dikonsentrasikan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perindustrian di era globalisasi dan Asean Free Trade


BAB 1 PENDAHULUAN. ergonomi yang kurang tepat yaitu Musculoskeletal disorder (MSDs). Keluhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia hidup pasti bergerak, termasuk ketika sedang melakukan aktivitas kerja

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih dominan dialami oleh para pekerja. secara fisik yang berat. Salah satu akibat dari kerja secara manual, seperti

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

GAMBARAN KEJADIAN LOW BACK PAIN (LBP) PADA TENAGA ANGKUT SAMPAH DKP KOTA DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. Dunia industri di Indonesia masih didominan dengan penggunaan tenaga

Analisis Postur Kerja dengan Metode REBA untuk Mengurangi Resiko Cedera pada Operator Mesin Binding di PT. Solo Murni Boyolali

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Bekerja sebagai tenaga kesehatan merupakan suatu profesi yang

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN.

GAMBARAN POSISI KERJA DAN KELUHAN GANGGUAN MUSCULOSKELETAL PADA PETANI PADI DI DESA KIAWA 1 BARAT KECAMATAN KAWANGKOAN UTARA

BAB I PENDAHULUAN. berdiri yang di lakukan secara terus menerus atau dalam jangka waktu yang lama

BAB I PENDAHULUAN. negara. Industri sepenuhnya terintegrasi ke dalam rantai pasokan secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. manual yang memerlukan tuntutan dan tekanan secara fisik yang berat. Aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. dan medis, berfungsi memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini begitu banyak pekerjaan yang dilakukan dengan. menjadi lebih dominan yang dialami oleh pekerja. Di sisi lain, ternyata

BAB I PENDAHULUAN. tempat kerja perlu terjamin pula keselamatannya. Dalam Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi sekarang ini aktivitas penduduk semakin meningkat, dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghasilkan suatu produksi. Tidak sedikit proses produksi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan pada sistem otot rangka/musculoskeletal disorders (MSDs)

BAB I PENDAHULUAN. kerja untuk mencapai tujuannya melalui kombinasi sumber daya yang dimiliki. Salah

TUGAS AKHIR ANALISIS POSTUR KERJA PENYEBAB CUMULATIVE TRAUMA DISORDERS

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghasilkan barang dan jasa yang bermutu tinggi. Namun, menurut Notoadmodjo

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. manual (Manual Material Handling/MMH). Kelebihan MMH bila

BAB I PENDAHULUAN. kematian termasuk 37% back pain, 15% hearing loss, 13% chronic obstructive

PENGEMBANGAN PRODUK BERBASIS ANTHROPOMETRI

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluhan muskuloskeletal adalah kerusakan pada bagian-bagian otot

BAB I PENDAHULUAN. Dunia globalisasi menuntut masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

BAB 1 : PENDAHULUAN. mencukupi kehidupan dan/atau untuk aktualisasi diri. Namun dalam

BAB I PENDAHULUAN. PT. Sinar Sosro merupakan salah satu perusahaan industri yang

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan pemerintah dalam pengembangan usaha mikro, kecil dan

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. X merupakan gabungan antara perusahaan swasta nasional dan

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai. Menurut American Hospital Association, 1974 dalam

BAB I PENDAHULUAN. industri pengolahan air minum dalam kemasan (AMDK) dengan merk dagang. keselamatan dan kesehatan akan aman dari gangguan.

BAB I PENDAHULUAN. dan produktifitas tenaga kerja serta perbaikan mutu produk dalam suatu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan kesehatan kerja dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan dan penerapan guna mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Berdasarkan data International Labour Organization (ILO) dalam Septiawan (2012) yang diterbitkan dalam peringatan hari keselamatan dan kesehatan kerja sedunia pada 28 April 2010 tercatat setiap tahunnya lebih dari 2 juta orang meninggal akibat kecelakaan dan penyakit akibat kerja, sekitar 160 juta orang menderita penyakit akibat kerja dan terjadi sekitar 270 juta kasus kecelakaan kerja pertahun di seluruh dunia (Ferusgel, 2015). Setiap melakukan pekerjaan memiliki risiko kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja. Penyakit Akibat Kerja (PAK) adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses, maupun lingkungan kerja. Pada tahun 2003 WHO memperkirakan prevalensi penyakit akibat kerja, salah satunya gangguan otot rangka mencapai hampir 60%. Penerapan ergonomi yang tidak sesuai di tempat kerja tidak dapat dilepaskan dari kondisi kerja yang mengharuskan setiap pekerja untuk melakukannya misalnya, dapat dilihat dari sikap ketika bekerja yang meliputi posisi tubuh, beban kerja, serta kegiatan yang berulang-ulang dalam bekerja. Bagian tubuh yang paling sering mengalami gangguan otot rangka yaitu bagian pinggang. Gangguan otot rangka dapat menimbulkan nyeri dan terbatasnya gerakan, sebagai akibat aktivitas fisik atau posisi kerja (Depkes RI, 2007). 1

2 Pekerjaan mengangkat dan mengangkut barang sering menyebabkan cidera pada punggung bawah. Karena pekerjaan tersebut membutuhkan aktivitas mengangkat dan mengangkut beban yang cukup berat dan berulang-ulang sehingga sangat membutuhkan peran yang besar dari otot-otot punggung dan tulang belakang. Penggunaan otot-otot punggung dan tulang belakang yang berlebihan dalam melakukan aktivitas mengangkat dan mengangkut barang memungkinkan pekerja pengangkut barang akan mengalami Low Back Pain (LBP) (Prastawa, 2009). Low Back Pain (LBP) adalah suatu sindroma nyeri yang terjadi pada daerah punggung bagian bawah dan merupakan work related musculoskeletal disorders. Penyebab timbulnya LBP adalah keregangan otot atau postur tubuh yang tidak tepat saat bekerja, misalnya bekerja dengan membungkuk dalam waktu yang relatif lama, mengangkat dan mengangkut beban dengan sikap yang tidak ergonomis, tulang belakang yang tidak normal, atau akibat penyakit tertentu seperti penyakit degeneratif (Santoso, 2011). Masalah nyeri punggung pada pekerja umumnya dimulai pada usia dewasa muda dengan puncak prevalensi pada kelompok usia 25-60 tahun (Khaizun, 2013). Faktor-faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami LBP yaitu usia, perokok, masa kerja 5-10 tahun, posisi kerja, kegemukan dan riwayat keluarga penderita musculoskeletal disorder (Rahmaniyah, 2007). Pekerja angkat angkut sampah adalah salah satu pekerjaan yang dapat menimbulkan LBP karena pekerja masih menggunakan manual handling untuk melakukan pekerjaannya sehingga dapat mengganggu kualitas hidup dan menurunkan level aktivitas pekerja.

3 Masalah kebersihan pada hakikatnya bukanlah masalah baru bagi kita. Pada kenyataannya setiap orang senang akan kebersihan, keindahan dan suasana rindang. DKP Kota Denpasar memiliki beberapa kegiatan operasional dalam menjaga kebersihan kota, yaitu kegiatan kebersihan jalan dan selokan, kegiatan penyuluhan kebersihan, dan kegiatan pengumpulan sampah serta pengangkutan sampah. Dari beberapa kegiatan tersebut, kegiatan pengangkutan sampah yang paling banyak memiliki shift kerja dengan pembagian shift kerja menjadi empat shift dengan jumlah tenaga pengangkutan sampah sebanyak 356 orang. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa tenaga angkut, mereka bekerja dengan posisi kerja yang tidak ergonomis dan tidak menggunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan dan masker namun mereka menggunakan sepatu boot. Tenaga pengangkutan sampah bekerja dari satu rumah ke rumah lainnya untuk mengambil sampah rumah tangga dengan cara membungkuk dan melemparkan sampah tersebut ke dalam truk dengan berulang-ulang dan terusmenerus. Posisi tubuh dalam bekerja sangat ditentukan oleh jenis pekerjaan yang dilakukan. Masing-masing posisi kerja mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap tubuh. Aktivitas yang berulang-ulang atau frekuensi angkut dengan manual handling tidak bisa dilepaskan dari keterkaitan terjadinya LBP pada suatu pekerjaan. Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2005) menyatakan bahwa aktifitas mengangkat dengan periode waktu yang lama akan menyebabkan rasa sakit dan menjadi sakit permanen terutama pada bagian anggota badan, lengan, bagian persendian dan jaringan otot. Farokah dan Yeyen (2011) dalam penelitiannya menyatakan bahwa posisi tubuh kuli angkut buah

4 menunjukkan posisi tubuh yang rawan terhadap timbulnya cedera otot tulang belakang seperti posisi membungkuk. Salah satu faktor yang kemungkinan menyebabkan LBP pada petugas angkut sampah tersebut adalah posisi saat mengangkut sampah yang tidak alamiah dan tidak ergonomis. Hal tersebut dapat menyebabkan kontraksi otot yang berlebihan akibatnya beban kerja bertumpu di daerah pinggang sehingga dapat menyebabkan otot pinggang mudah mengalami kelelahan dan terjadi nyeri. Untuk mengetahui karakteristik, prevalensi, serta distribusi pada tenaga angkut sampah, penulis ingin melakukan penelitian mengenai gambaran kejadian LBP pada tenaga angkut sampah DKP Kota Denpasar. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui gambaran kejadian LBP pada tenaga angkut sampah DKP Kota Denpasar, sehingga upaya pencegahan LBP pada pekerja akan lebih mudah untuk dilakukan. 1.3 Pertanyaan Penelitian Bagaimanakah gambaran kejadian Low Back Pain (LBP) pada tenaga angkut sampah DKP Kota Denpasar? 1.4 Tujuan Penelitian 1.4.1 Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kejadian LBP pada tenaga angkut sampah DKP Kota Denpasar. 1.4.2 Tujuan Khusus Tujuan khusus penelitian ini adalah : a. Mengetahui karakteristik tenaga angkut sampah DKP Kota Denpasar.

5 b. Mengetahui proporsi LBP pada tenaga angkut sampah DKP Kota Denpasar. c. Mengetahui distribusi kejadian LBP pada tenaga angkut sampah DKP Kota Denpasar berdasarkan karakteristik. 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi ilmiah terkait penyakit akibat kerja terutama kejadian LBP pada populasi tenaga angkut sampah. 1.5.2 Manfaat praktis a. Sebagai bahan masukan bagi tenaga angkut sampah serta pihak terkait di DKP Kota Denpasar agar lebih memperhatikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja. b. Sebagai masukan bagi DKP dalam penyusunan kebijakan atau program yang terkait dengan K3 pada pekerja pengangkut sampah. 1.6 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini sesuai dengan bidang ilmu Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang mengacu pada penyakit akibat kerja.