MAKALAH DC CHOPPER. Disusun oleh : Brian Ivan Baskara Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Elektronika Daya II

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI PEMANGKAS (CHOPPER)

Pengkonversi DC-DC (Pemotong) Mengubah masukan DC tidak teratur ke keluaran DC terkendali dengan level tegangan yang diinginkan.

Materi 3: ELEKTRONIKA DAYA (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

NAMA :M. FAISAL FARUQI NIM : TUGAS:ELEKTRONIKA DAYA -BUCK CONVERTER

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini, alat yang berhubungan dengan elektronika daya sangat diperlukan

BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA

Elektronika Daya ALMTDRS 2014

RANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI

DISAIN SWITCHING POWER SUPPLIES

Rancang Bangun AC - DC Half Wave Rectifier 3 Fasa dengan THD minimum dan Faktor Daya Mendekati Satu menggunakan Kontrol Switching PI Fuzzy

Rancang Bangun Charger Baterai dengan Buckboost Konverter

BAB III RANCANGAN SMPS JENIS PUSH PULL. Pada bab ini dijelaskan tentang perancangan power supply switching push pull

A. KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN

Rancang Bangun Modul DC DC Converter Dengan Pengendali PI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

BAB IV PENYEARAH TERKENDALI (KONVERTER)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konverter elektronika daya merupakan suatu alat yang mengkonversikan

PENGANTAR ELEKTRONIKA DAYA

MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA

MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA LABORATORIUM KONVERSI ENERGI LISTRIK

Perancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1 Fasa 125 Watt

BAB II PENYEARAH DAYA

DAFTAR GAMBAR. Magnet Eksternal µt Gambar Grafik Respon Daya Output Buck Converter dengan Gangguan Medan

Nama Praktikan :... NIM :... Program Studi :... Kelas :... Dosen Pengampu :...

Rancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah

PERCOBAAN 5 REGULATOR TEGANGAN MODE SWITCHING. 1. Tujuan. 2. Pengetahuan Pendukung dan Bacaan Lanjut. Konverter Buck

PENDIDIKAN PROFESI GURU PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

PERBAIKAN FAKTOR KERJA PADA PENYEARAH SCR PWM (PULSEWIDTH MODULATION) TIGA FASA MENGGUNAKAN METODE PEMADAMAN AKTIF

RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM

Desain dan Implementasi Soft Switching Boost Konverter Dengan Simple Auxillary Resonant Switch (SARC)

Desain Penyearah 1 Fase Dengan Power Factor Mendekati Unity Dan Memiliki Thd Minimum Menggunakan Kontrol Pid-Fuzzy Pada Boost Converter

BAB I PENDAHULUAN. Membuat pedoman praktikum untuk mata kuliah Elektronika Daya (EE741).

semiconductor devices

ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 149

BAB IV SISTEM KONVERSI ENERGI LISTRIK AC KE DC PADA STO SLIPI

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

Desain dan Implementasi Tapped Inductor Buck Converter dengan Metode Kontrol PI pada Rumah Mandiri

SISTEM KONVERTER DC. Desain Rangkaian Elektronika Daya. Mochamad Ashari. Profesor, Ir., M.Eng., PhD. Edisi I : cetakan I tahun 2012

Desain Konverter DC/DC Zero Voltage Switching dengan Perbaikan Faktor Daya sebagai Charger Baterai untuk Kendaraan Listrik

BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA

Desain dan Implementasi Self Tuning LQR Adaptif untuk Pengaturan Tegangan Generator Sinkron 3 Fasa

Saklar Energi Pemulih Magnetik untuk Soft Starting Motor Induksi Tipe Sangkar Tupai

RANCANG BANGUN MODUL BOOST CHOPPER VOLT DC 200 WATT BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 16 ABSTRAK

UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN DOUBLE SWITCH SEBAGAI PENYEARAH DAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA

PRAKTIKUM KONVERTER DC-DC CHOPPER

BAB V II PENGATUR TEGANGAN BOLAK-BALIK (AC REGULATOR)

Pengendalian Kecepatan Motor DC Magnet Permanen Dengan Menggunakan Sensor Kecepatan Rotari

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN SISTEM

ANALISIS STEP-UP CHOPPER SEBAGAI TRANSFORMASI R SEBAGAI INTERFACE PHOTOVOLTAIC DAN BEBAN

BAHAN PERKULIAHAN. Disusun Oleh : Istanto W. Djatmiko

Simulasi dan Analisis Konverter Kaskade Buck- Boost Dua Arah sebagai Pencatu Tegangan Inverter Motor Induksi pada Mobil Listrik

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS

Desain Inverter Tiga Fasa dengan Minimum Total Harmonic Distortion Menggunakan Metode SPWM

DESAIN PENYEARAH 1 FASE DENGAN POWER FACTOR MENDEKATI UNITY DAN MEMILIKI THD MINIMUM MENGGUNAKAN KONTROL PID-fuzzy PADA BOOST CONVERTER

Gambar 1. Intergrasi bidang Ilmu yang terkait dengan ELDA

DESAIN DAN ANALISIS PROPORSIONAL KONTROL BUCK-BOOST CONVERTER PADA SISTEM PHOTOVOLTAIK

Perancangan dan Implementasi Konverter Boost Rasio Tinggi dengan Transformator Hybrid untuk Aplikasi Photovoltaic

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA. Pada bab ini akan dibahas hasil pengujian dan analisa dari system buck chopper

PRAKTIKUM KENDALI ELEKTRONIS SISTEM TENAGA LISTRIK (TEE 309P)

Andriani Parastiwi. Kata-kata kunci : Buck converter, Boost converter, Photovoltaic, Fuzzy Logic

BAB I PENDAHULUAN. adalah lebih hemat energi. Untuk menghidupkan lampu LED tersebut dapat

BAB II LANDASAN TEORI

TUGAS DAN EVALUASI. 2. Tuliska macam macam thyristor dan jelaskan dengan gambar cara kerjanya!

NAMA : WAHYU MULDAYANI NIM : INSTRUMENTASI DAN OTOMASI. Struktur Thyristor THYRISTOR

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian

PERENCANAAN INVERTER PWM SATU FASA UNTUK PENGATURAN TEGANGAN OUTPUT PEMBANGKIT TENAGA ANGIN

Desain dan Simulasi Konverter Buck Sebagai Pengontrol Tegangan AC Satu Tingkat dengan Perbaikan Faktor Daya

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT

OPERASI DAN APLIKASI TRIAC

DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS

Elektronika daya. Dasar elektronika daya

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAKSIMUM POWER POINT TRACKER MELALUI DETEKSI ARUS

DESAIN MAXIMUM POWER POINT TRACKER PADA PHOTOVOLTAIC

KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA. Prakarya X

BAB III PERANCANGAN. pembuatan tugas akhir. Maka untuk memenuhi syarat tersebut, penulis mencoba

LAMPIRAN A RANGKAIAN CATU DAYA BEBAN TAK LINIER. Berikut adalah gambar rangkaian catu daya pada lampu hemat energi :

Adaptor. Rate This PRINSIP DASAR POWER SUPPLY UMUM

SIMBOL DAN STRUKTUR DIODA

TRAINER FEEDBACK THYRISTOR AND MOTOR CONTROL

PV-Grid Connected System Dengan Inverter Sebagai Sumber Arus. Pada Beban Resistif

INVERTER MODULASI LEBAR PULSA SINUSOIDA. BERBASIS dspic 30F4012

Materi 5: ELEKTRONIKA DAYA (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

MODUL KULIAH ELEKTRONIKA DAYA PENGANTAR ELEKTRONIKA DAYA

Desain. Oleh : Banar Arianto : NIM UNIVERS SEMARANG

Politeknik Negeri Bandung

STUDI KOMPARASI MPPT ANTARA SOLAR CONTROLLER MPPT M10-20A DENGAN MPPT TIPE INCREMENTAL CONDUCTANCE SEBAGAI CHARGER CONTROLLER LAPORAN TUGAS AKHIR

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor Induksi Rotor Belitan Menggunakan DC Chopper

REGULATOR AC 1 FASA. Gambar 1. Skema Regulator AC 1 fasa gelombang penuh dengan SCR

Pendahuluan. 1. Timer (IC NE 555)

Perancangan dan Realisasi Konverter DC-DC Tipe Boost Berbasis Mikrokontroler ATMEGA 8535

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik yang

Politeknik Gunakarya Indonesia

MODUL 1: DIODA DAYA PERCOBAAN 1 PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG SATU FASA. Dioda dilambangkan seperti pada gambar di bawah ini :

Materi 2: ELEKTRONIKA DAYA (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

Modul 3 Modul 4 Modul 5

KENDALI VARIABEL VOLTAGE VARIABEL FREKUENSI PADA MOTOR INDUKSI SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROL ATMEGA8535 LAPORAN TUGAS AKHIR OLEH : MATHIAS WINDY

Transkripsi:

MAKALAH DC CHOPPER Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Elektronika Daya II Disusun oleh : Brian Ivan Baskara 3.31.13.1.06 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang 2015

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Chopper (pemangkas) merupakan suatu rangkaian yang digunakan untuk mengubah sumber masukan tegangan DC tetap menjadi sumber luaran tegangan DC yang dapat dikendalikan/diatur. Komponen semikonduktor daya yang digunakan dapat berupa SCR, transistor, dan MOSFET yang beroperasi sebagai sakelar dan pengatur. DC Choppers umumnya banyak digunakan pada aplikasi aplikasi industri, ini dikarenakan DC Choppers dapat mengubah sumber tegangan DC yang tetap menjadi tegangan DC yang variabel. Karena DC Choppers mengubah secara langsung dari tegangan DC ke DC dan biasa disebut DC DC Converter. Penggunaan chopper sangat luas mulai dari pengontrolan putaran motor, kereta troli, pengangkat sauh kapal, truk pengangkat barang, dll. Alat alat yang digunakan ini umumnya harus memiliki pengontolan akselarasi yang bagus, efisiensi yang tinggi dan respon yang cepat. 2. Tujuan 1. Mengetahui pengertian dari DC Chopper 2. Mengetahui prinsip kerja dari DC Chopper 3. Mengetahui jenis DC Chopper dan prinsip kerjanya 4. Mengetahui klasifikasi Chopper 5. Mengetahui manfaat DC Chopper sebagai saklar pengatur BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian DC Chopper Chopper DC pada dasarnya merupakan regulator mode pensaklaran yang berfungsi untuk mengubah tegangan DC yang tidak teregulasi menjadi tegangan keluaran DC yang teregulasi. Hasil tegangan keluaran chopper dapat

lebih besar ataupun lebih kecil dari tegangan DC sumbernya, hal ini tergantung dari jenis rangkaian mode pensaklaran yang digunakan. 2.2 Jenis dan Prinsip Kerja DC Chopper Ditinjau dari proses pengaturan, chopper dapat dibedakan dalam tiga jenis, yaitu : chopper penurun tegangan (step-down), chopper penaik tegangan (stepup), dan chopper penaik-penurun tegangan (step up-down). 2.2.1 Prinsip Kerja DC Chopper Step Down Prinsip kerja step down choppers dapat dijelaskan dengan gambar 1a. Jika saklar SW ditutup pada saat t1, maka tegangan Vs akan melalui beban. Jika sakalar kemudian dimatikan pada saat t2, tegangan yang melewati beban adalah nol. Betuk gelombang output dan arus beban ditunjukan pada gambar 1b. Penggunaan saklar pada chopper dapat implementasikan dengan menggunakan, Power BJT, Power MOSFET, GTO atau SCR. Tegangan output rata rata dapat dihitung dengan: Dan arus beban rata rata, Ia = Va/R = k Vs/R, dimana T adalah perioda, k = t1/t, dan f adalah frekuensi. Nilai RMS pada tegangan output adalah :

Daya pada input sama dengan daya output : Tahanan input efektif dapat diasumsikan dengan, 2.2.2 Prinsip Kerja DC Chopper Step Up Chopper ini biasa digunakan untuk menaikan tegangan DC rangkaian step up chopper dapat dilihat pada gambar 2a. Jika saklar SW ditutup pada saat t1, arus akan mengalir pada inductor dan akan menyimpan energy pada inductor tersebut. Jika saklar terbuka pada saat t2, energy yang tersimpan pada pada inductor dialirkan kebeban, betuk gelombang yang dihasilkan arus inductor dapat dilihat pada gambar 2b. Jika chopper di On kan, tegangan akan mengalir melalui induktor. dan akan member arus puncak ke puncak pada inductor tersebut

Jika kapasitor CL dihubungkan parallel melalui beban seperti gambar 2a, tegangan output akan mengalir melalui CL, dan tegangan V0 tidak akan sama dengan Vs. Prinsip ini dapat diterpakan untuk mentransfer energy dari satu tegangan sumber ke tegangan sumber yang lain seperti diperlihatkan pada gambar 3. Rangkaian ekivalen untuk berbagai macam jenis operasinya ditunjukan oleh gambar 3b, dan bentuk gelomabang ditunjukan pada gambar 3c. Untuk arus inductor pada operasi 1didapatkan dengan rumus: Jika I1 adalah aus awal pada mode 1. Selama mode 1, arus harus dinaikan dan kondisi seperlunya.

Arus pada mode 2 dapat dijelaskan dengan ; Jika I2 adalah aus awal pada mode 2. Untuk menstabilkan system, arus harus dikurangi pada kondisi seperti ini.

2.2.3 Prinsip Kerja DC Chopper Step Up/Down Gambar 3 merupakan rangkaian chopper penaik-penurun tegangan. Jika chopper di-on-kan, induktor (L) akan terhubung dengan tegangan sumber dan induktor akan menyimpan energi selama perioda Ton. Selanjutnya, jika chopper di-off-kan, induktor melepaskan energi ke dioda (D) dan ke beban. Jika energi yang disimpan saat Ton, Wi, sama dengan energi yang dilepaskan saat Toff, Wo, maka tegangan luaran pada beban (Eo) dapat ditentukan dengan persamaan berikut: Persamaan di atas dapat dinyatakan bahwa jika siklus kerja chopper ( ) lebih besar atau sama dengan 0,5 akan dihasilkan chopper penaik tegangan, dan jika siklus kerja chopper ( ) lebih kecil atau sama dengan 0,5 akan dihasilkan chopper penurun tegangan. Gambar 3

2.3 Klasifikasi Chopper Step down chopper hanya diperbolehkan mengalirkan arus dari sumber ke beban, hal ini disebut chopper tipe A. Berdasarkan arah arus dan tegangan, chopper dapat diklasifikasikan atas 5 jenis yaitu: a. Chopper Tipe A b. Chopper Tipe B c. Chopper Tipe C d. Chopper Tipe D e. Chopper Tipe E 2.3.1 Chopper Tipe A Arus beban akan mengalir masuk menuju beban. Kedua tegangan beban dan arus beban adalah positif, ditunjukan dengan ganbar 4a. Ini adalah kuadran pertama dari chopper dan biasa disebut juga sebagai operasi penyearah. 2.3.2 Chopper Tipe B Arus beban mengalir keluar dari beban. Tegangan beban positif, tetapi arus beban negative, gambar 4b. Tipe B juga disebut chopper kuadran pertama, namun pada kuadran kedua dan dikatakan seperti operasi pada inverter.

Gambar diatas menunjukan chopper tipe B dimana baterai (E) adalah bagian dari beban dan akan memungkinakan mengirim kembali emf dari motor DC. Jika saklar S1 di On kan, tegangan E akan mengatur inductor (L) dan tegangan beban VL akan menjadi nol. 2.3.3 Chopper Tipe C Arus beban pada tipe ini salah satunya positif atau negatif, hal ini ditunjukan oleh gambar 4c. Tegangan beban selalu positif. Hal Ini disebut juga chopper kuadran kedua. Chopper jenis ini adalah gabungan dari chopper tipe A dan chopper tipe B seperti yang terlihat pada gambar 6. S1 dan D2 dioperasikan seperti chopper tipe A, S2 dan D1 dioperasikan seperti chopper tipe B. 2.3.4 Chopper Tipe D Arus beban selau positif. Tegangan pada beban dapat berupa tegangan positif maupun negatif, seperti yang ditunjukan oleh gambar 4d. chopper tipe D ini dapat bekerja sebai penyearah (rectifier) atau sebagai inverter,ditunjukan pada gambar 7. Jika

saklar S1 dan S4 di On kan, VLdan il akan megalir tegangan positif. Jika S1 dan S4 di Off kan, arus pada beban il akan positif dan arus tersebut kan mengalir ke beban induktif. 2.3.5 Chopper Tipe E Arus pada beban salah satunya positif atau negatif, ini dapat dilihat pada gambar 4e. Tegangan pada bebab salah satunya berupa positf atau negative. Hal ini disebut juga dengan chopper kuadran keempat. Dua buah chopper tipe C digabungkan sehingga membentuk copper tipe E seperti pada gambar 8a. Polaritas pada tegangan beban dan arus beban ditunjukan oleh gambar 8b. untuk operasi empat kuadran, posisi dari baterai harus terbalik.

2.4 DC Chopper Sebagai Saklar Pengatur DC chopper dapat digunakan sebagai saklar pengatur untuk megubah tegangan DC, unregulated normal, digunakan untuk mengatur tegangan output. Pegaturan normal ini dilakukan dengan mengatur lebar pulsa pada fekuensi yang tetap dan biasanya digunakan komponen komponen switching seperti, BJT, MOSFET, atau 2GBT. Bagian bagian dari switching regulator dapat dilihat pada gambar 9a. Ada empat dasar switching regulator; a. Buck Regulator b. Boost Regulator c. Buck - Boost Regulator d. Cúk Regulator

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 1. Chopper (pemangkas) merupakan suatu rangkaian yang digunakan untuk mengubah sumber masukan tegangan DC tetap menjadi sumber luaran tegangan DC yang dapat dikendalikan/diatur. 2. Ditinjau dari proses pengaturan, chopper dapat dibedakan dalam tiga jenis, yaitu : chopper penurun tegangan (step-down), chopper penaik tegangan (step-up), dan chopper penaik-penurun tegangan (step up-down). 3. Berdasarkan arah arus dan tegangan, chopper dapat diklasifikasikan atas 5 jenis yaitu: a. Chopper Tipe A b. Chopper Tipe B c. Chopper Tipe C d. Chopper Tipe D e. Chopper Tipe E 4. DC chopper dapat digunakan sebagai saklar pengatur untuk megubah tegangan DC, unregulated normal, digunakan untuk mengatur tegangan output.