BAB I PENDAHULUAN. memiliki berbagai rubrik berita maupun iklan, yakni rubrik berita utama (coverstory),

dokumen-dokumen yang mirip
RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA HARIAN SOLO POS EDISI APRIL 2010 SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. dengan manusia lainnya, baik sebagai makhluk individu maupun mahluk sosial,

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS SKRIPSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring perkembangan zaman kehadiran surat kabar semakin dianggap penting

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu surat kabar yang beredar di masyarakat adalah Satelit Post. Surat

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya.sarana yang paling vital untuk menenuhi kebutuhan tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu

HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KOLOM SENO GUMIRA AJIDARMA PADA BUKU KENTUT KOSMOPOLITAN

BAB I PENDAHULUAN. sarana yang berfungsi untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. sederhana sehingga mudah dimengerti oleh pembacanya. lima, yaitu: kalimat berita, kalimat perintah, kalimat Tanya, kalimat seruan,

BAB I PENDAHULUAN. Iklan (Advertisement) merupakan fenomena pemakaian bahasa yang tidak

ANALISIS KLAUSA SUBORDINASI DALAM WACANA BERITA OTOMOTIF PADA TABLOID OTOMOTIF NOVEMBER 2016

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam kehidupannya mulai dari bangun tidur, melakukan aktivitas, menyampaikan pendapat dan informasi melalui bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Sarana yang paling utama untuk berkomunikasi adalah bahasa. disampaikan pada anggota masyarakat lain.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh

PEMAKAIAN GAYA BAHASA HIPERBOLA PADA IKLAN DALAM TABLOID NYATA DAN KAITANNYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hidup bermasyarakat merupakan salah satu sifat manusia. Manusia tidak

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan dan menerima informasi atau pesan.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ANALISIS FITUR KEBAHASAAN DALAM TEKS ULASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat terlepas

BAB I PENDAHULUAN. (sikap badan), atau tanda-tanda berupa tulisan. suatu tulisan yang menggunakan suatu kaidah-kaidah penulisan yang tepat

BAB I PENDAHULUAN. Konjungsi adalah kata yang berfungsi untuk menghubungkan kata dengan kata, frasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi baik secara lisan, tulisan, maupun isyarat yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang wujudnya berupa aneka simbol, isyarat, kode, dan bunyi (Finoza, 2008:2). Hal

BAB I PENDAHULUAN. bentuk dari bahasa tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam dua jenis yaitu bahasa

BAB I PENDAHULUAN. pesan kepada orang lain. Dengan bahasa itu, kita dapat menyampaikan dan menerima

PELESAPAN FUNGSI SINTAKTIK DALAM KALIMAT MAJEMUK BAHASA INDONESIA THE ELLIPIS OF THE SYNTACTIC IN THE INDONESIAN LANGUANGE COMPOUND SENTENCE

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sesuai dengan pendapat yang diutarakan oleh Keraf (2000:1) bahwa retorika adalah

I. PENDAHULUAN. atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar.

PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DALAM KUMPULAN CERPEN KOMPAS 2014 TART DI BULAN HUJAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS VII SMP

ANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA RUBRIK HUKUM DAN KRIMINAL DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI AGUSTUS-OKTOBER 2013

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. sintaksis,fungsi semantis dan fungsi pragmatis.fungsi sintaksis adalah hubungan

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan segala aktivitas hidup manusia. Seperti penelitian, penyuluhan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Surat kabar sebagai media informasi dan publikasi. Surat kabar sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. diterbitkan kurang begitu memperhatikan aspek gramatikal bahkan masih

menggunakan konjungsi pada karangan yang dibuatnya.

BAB I PENDAHULUAN. penulis) maupun sebagai komunikan (mitra-bicara, penyimak, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

FUNGSI KETERANGAN DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT DALAM KOMPAS MINGGU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Bahasa Indonesia di sekolah merupakan salah satu aspek

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan keterampilan berbahasa yang diantaranya dimulai dari. mendengarkan/menyimak, berbicara, membaca dan menulis, keempat

BAB I PENDAHULUAN. komunikator kepada komunikan. Pesan tersebut dapat berupa pikiran, ide,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Fungsi bahasa pada umumnya adalah sebagai alat komunikasi. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa tersendiri yang dipakai dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. atau kejadian yang sedang terjadi. Penyajian berita dapat dilakukan melalui

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN LEVEL KEMAHIRAN MENULIS BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN MAHASISWA JURUSAN ASEAN STUDIES WALAILAK UNIVERSITY THAILAND

BAB I PENDAHULUAN. alat untuk menyampaikan gagasan, pikiran, maksud, serta tujuan kepada orang lain.

ANALISIS TEKS INFORMASI LALU LINTAS DI WILAYAH SURAKARTA

PEMAKAIAN KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM BUKU TEKS SEKOLAH DASAR. oleh. Nunung Sitaresmi. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS STRUKTUR KALIMAT PADA SURAT PEMBACA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi, baik komunikasi antar individu yang satu dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Bahasa dapat digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan orang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan medium utama berupa bunyi ujaran (unsur bahasa yang hanya

KESALAHAN PENULISAN KONJUNGTOR DALAM NOVEL GARIS WAKTU: SEBUAH PERJALANAN MENGHAPUS LUKA KARYA FIERSA BESARI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan wahyu Allah swt yang diwahyukan kepada Nabi

BAB I PENDAHULUAN. Peran media cetak dalam memberitakan suatu peristiwa khususnya sepak bola

BAB I PENDAHULUAN. Manusia mempergunakan bahasa sebagai alat komunikasi sosial. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang dihasilkan dari alat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu pendukung pemilik kebudayaan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berhubungan dengan bahasa.

BAB VI TATARAN LINGUISTIK SINTAKSIS

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan pesan baik itu berupa ide, gagasan, maupun informasi.

BAB I PENDAHULUAN. segala bentuk gagasan, ide, tujuan, maupun hasil pemikiran seseorang kepada orang

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan prosedur ilmiah. Karya ilmiah merupakan suatu tulisan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anita Dahlan, 2015

BAB IV SIMPULAN. Frasa 1 + dan + Frasa 2. Contoh: Veel kleiner dan die van Janneke

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah lambang bunyi yang arbitrer, digunakan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi

BAB I PENDAHULUAN. ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi verbal atau alat untuk berinteraksi yang

BAB I PENDAHULUAN. kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan. dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan

PELESAPAN UNSUR KALIMAT MAJEMUK PADA RUBRIK PENDIDIKAN DAN HUMONIORA SURAT KABAR SOLOPOS

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Surat kabar atau tabloid adalah lembaran-lembaran kertas yang tertuliskan berita (Alwi, 2007: 1109). Berita sendiri dapat diartikan sebagai laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi atau media online internet atau dapat pula dikatakan sebagai segala laporan mengenai peristiwa, kejadian, gagsan, fakta yang menarik perhatian dan penting untuk disampaikan atau dimuat dalam media massa agar diketahui atau menjadi kesadaran umum. Menurut Moeliono (1993: 108) lingkup berita dapat menyangkut berita internasional, nasional, maupun berita daerah. Tabloid Otomotif merupakan salah satu jenis media cetak yang memuat berita otomotif serta iklan berbagai jenis motor, mobil, serta asosorisnya. Tabloid tersebut memiliki berbagai rubrik berita maupun iklan, yakni rubrik berita utama (coverstory), otobisnis, otoinfo, komentar, modifikasi, ototips, fill about, konsultasi, otoproduk, otostop, dan otobursa. berbagai rubrik dalam pemberitaanya. Setiap rubrik memiliki berita yang berbeda-beda. Pada tabloid Otomotif ini mengulas tuntas perkembangan otomotif di Indonesia dan perkembangan modifikasi motor dan mobil lengkap, dan pada tabloid Otomotif juga ada beberapa tips cara merawat motor dan mobil. Penulisan pada berita atau rublik menggunakan bahasa tulis yang lengkap unsur-unsurnya. Ini berbeda dengan dengan bahasa percakapan. Bahasa percakapan cenderung menggunakan kalimat-kalimat pendek dan tidak lengkap unsur-unsurnya. 1

2 Kalimat yang digunakan dalam tabloid harus lengkap dan tepat. Unsur-unsur pada kalimatnya juga harus jelas agar pesan yang disampaikan sesuai dengan keinginan penulis karena penulis tidak dapat berhadapan langsung dengan pembaca. Penuangan informasi yang berupa ide tunggal dinyatakan dengan kalimat tunggal, sedangkan penuangan gagasan yang berupa rincian gagasan atau penjelas terdapat penyejajaran atau penderetan gagasan dalam kalimat majemuk setara, sedangkan penggabungan gagasan yang memungkinkan gagasan yang satu lebih rendah dari gagasan yang lain disajikan dalam kalimat majemuk bertingkat. Dalam ilmu kebahasaan, kalimat yang terdiri dari satu klausa disebut kalimat tunggal, sedangkan kalimat yang terdiri dua kluasa atau lebih disebut kalimat majemuk. Keraf (1980: 166) menyebutkan yang dimaksud dengan kalimat majemuk adalah kalimat tunggal yang bagian-bagiannya diperluas sedemikian rupa sehingga perluasan itu membentuk satu atau lebih pola kalimat yang baru disamping pola yang sudah ada. Demikian pula, Putrayasa (2009: 48) menyebutkan kalimat majemuk adalah penggabungan dua kalimat tunggal atau lebih, sehingga kalimat yang baru ini mengandung dua pola kalimat atau lebih. Dalam tabloid Otomotif penggunaan kalimat majemuk bertingkat tampak pada kalimat (1), (2), (3) berikut: (1) Mesin dinyalakan dengan tombol start yang bersumber dari balik tuas. (Otomotif, 1-11-2016: 3) (2) Berbagai jurus dikeluarkan agar buku tahunan ditutup sesuai dengan target yang diharapkan (Otomotif, 1-11-2016: 5) (3) Kalau dilihat fitur dan kenyamanannya, Hyundai Matrik jauh lebih baik dibanding dengan tipe sejenis produk Jepang dan kalau saya baca-baca malah banyak dipasarkan di Eropa dan Timur Tengah (Otomotif, 1-11- 2016: 5) Pada kalimat (1) terdapat dua gagasan yakni (1.a) mesin dinyalakan dan (1.b) tombol start yang bersumber dari balik tuas. Kalimat tersebut digabungkan dengan

3 menempatkan gagasan dalam klausa yang lebih rendah dari pada klausa yang lain yakni klausa (1.b) tombol start yang bersumber dari balik tuas sebagai keterangan alat pada klausa (1.a) mesin dinyalakan dengan tombol start yang bersumber dari balik tuas. Keterangan alat ditandai dengan konjungsi dengan. Dengan demikian, klausa (1.b) tombol start yang bersumber dari balik tuas berada di bawah klausa (1.a) mesin dinyalakan atau disebut klausa subordinatif. Klausa subordinatif adalah klausa yang memiliki kedudukan lebih rendah dari pada klausa yang lain. Kalimat (2) terdiri dari klausa (2.a) berbagai jurus dikeluarkan dan (2.b) agar buku tahunan ditutup sesuai dengan target yang diharapkan. Klausa (2.b) merupakan klausa subordinasi bagi klausa (2.a) atau kalimat (2), yang menduduki fungsi keterangan tujuan dengan penanda konjungsi agar. Klausa (2.a) terdiri dari berbagai jurus sebagai S dan dikeluarkan sebagai P. Klausa (2.b) terdiri dari buku tahunan sebagai S, ditutup sebagai P, dan sesuai dengan target yang diharapkan sebagai Ket. Jika dibandingkan dengan kalimat (1) dan (2), kalimat (3) lebih panjang. Kalimat (3) dibangun oleh klausa (3.a) Kalau dilihat fitur dan kenyamanannya, (3.b) Hyundai Matrik jauh lebih baik dibanding dengan tipe sejenis produk Jepang dan (3.c) kalau saya baca-baca malah banyak dipasarkan di Eropa dan Timur Tengah. Klausa (3.b) merupakan klausa induk atau klausa ordinat, sedangkan klausa (3.a) dan (3.c) merupakan klausa subordinat, yakni klausa yang menduduki keterangan syarat, dengan penanda konjungsi kalau. Selanjutnya bila diperhatikan, klausa (3.a) Kalau dilihat fitur dan kenyamanannya terdiri dua klausa setara, yakni (3.a1) kalau dilihat fitur dan (3.a2) dilihat kenyamanannya.

4 Berdasarkan contoh data fenomena di atas, kalimat majemuk pada tabloid Otomotif ada dua macam, yaitu kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Jika hubungan klausa satu dengan klausa yang lainnya dalam satu kalimat itu bersifat koordinatif, maka kalimat majemuk itu disebut kalimat majemuk setara. Jika hubungan pola-pola kalimatnya tidak sederajat disebut kalimat majemuk bertingkat, maka kalimat tersebut bersifat subordinasi. Kedudukan kalimat yang tidak sederajat disebabkan oleh adanya anak kalimat dan induk kalimat. Bagian yang kedudukannya lebih tinggi disebut induk kalimat. Bagian yang kedudukannya lebih rendah disebut anak kalimat. Kalimat majemuk bertingkat banyak ditemukan dalam tabloid Otomotif. Setiap kalimat di tabloid Otomotif ini banyak menggunkan konjungsi dengan, karena, dan kalau. Pengunaan konjungsi dalam kalimat majemuk bertingkat memiliki peranan yang penting. Konjungsi tersebut dapat membuat kalimat majemuk bertingkat menjadi lebih efektif. Selain konjungsi, kalimat majemuk bertingkat pada tabloid Otomotif banyak terbentuk kalimat majemuk yang salah satu klausanya menjadi bagian dari klausa lain. Kalimat majemuk bertingkat terdiri dari dua klausa atau lebih. Klausa terdiri dari unsur-unsur fungsional yang disini disebut subjek, predikat, objek, pelengkap dan keterangan. Kelima unsur itu memang tidak selalu bersama-sama ada dalam satu klausa. Kadang-kadang satu klausa hanya terdiri dari S dan P, kadang-kadang terdiri dari S,P dan O, kadang-kadang terdiri dari S, P dan Pel, kadang-kadang terdiri dari S, P dan KET, kadang-kadang terdiri dari S,P,O dan KET, kadang-kadang terdiri dari S,P,PEL dan KET, kadang-kadang terdiri dari P saja. Unsur fungsional yang cenderung selalu ada dalam klausa adalah P, unsur-unsur yang lain mungkin ada,mungkin tidak (Ramlan, 2005:80).

5 Kalimat majemuk bertingkat menggunakan konjungsi yang berbeda. Setiap konjungsi yang digunakan mempengaruhi hubungan makna klausa dalam kalimat majemuk bertingkat. Oleh karen itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terutama pada klausa subordinatif pada klaimat majemuk bertingkat pada tabloid Otomotif tersebut. B. Rumusan Masalah Dengan memperhatiakn permasalahan yang ada, dalam penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana pola fungsi sintaksis dalam klausa subordinasi pada kalimat majemuk bertingkat dalam wacana berita otomotif tabloid Otomotif? 2. Bagaimana hubungan semantis antarklausa subordinasi pada kalimat majemuk bertingkat dalam wacana berita otomotif tabloid Otomotif? C. Tujuan Penelitian Yang sudah dijelaskan pada latar belakang, dalam Penelitian ini bertujuan untuk: 1. mendeskripsikan pola fungsi sintaksis klausa subordinasi dalam kalimat majemuk bertingkat dalam wacana berita tabloid Otomotif, 2. mendeskripsikan hubungan semantis antarklausa subordinasi pada kalimat majemuk bertingkat dalam wacana berita tabloid Otomotif. D. Manfaat Penelitian berikut: Hasil penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat untuk beberapa hal sebagai

6 1. untuk meningkatkan ilmu pengetahuan terutama di bidang sintaksis khusunya kalimat majemuk bertingkat, 2. memberikan sumbangan pemikiran kepada pembaca mengenai pemakaian kalimat majemuk bertingkat, 3. menjadi bahan referensi bagi pengembangan bahan ajar khususnya tentang kalimat.