PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU

dokumen-dokumen yang mirip
DIKLAT CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU

PEDOMAN. ToT PENILAI KINERJA GURU Tim Inti Provinsi dan Tim Inti Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PEDOMAN PENGUATAN KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 5 PEDOMAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 03/V/PB/2010 NOMOR : 14 TAHUN 2010

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Mengingat : c. bahwa penyesuaian substansi peraturan sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN NOMOR 01/III/PB/2011 NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 66 /M.PAN/6/2005 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN DALAM PENILAIAN PRESTASI KERJA GURU

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 2 PEDOMAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA GURU (PK GURU)

Prof. dr Ali Ghufron Mukti., MSc., PhD NIP

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

MENYUSUN PORTOFOLIO PENGEMBANGAN DIRI Oleh : Waryono Widyaiswara

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L

Petunjuk Teknis Pelaksanaan In Service Learning 1 Tahun 2012

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 1

2016, No Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN NOMOR 4 TAHUN 2010

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

Peraturan...

PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

2 Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Peraturan

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAN RANCANGAN PENYESUAIAN ANGKA KREDIT GURU. Biro Kepegawaian Kemdikbud BIMBINGAN TEKNIS CALON TP JABFUNG GURU DAN ANGKA KREDITNYA

2015, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

2014, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemb

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 1

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu

KENAIKAN JABATAN/PANGKAT GURU. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Banyumas 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Peraturan...

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA

SERVICE DELIVERY. NO. KOMPONEN URAIAN 1. Persyaratan Pelayanan

PEDOMAN PENERIMA TANDA KEHORMATAN SATYALENCANA PENDIDIKAN BAGI PENGAWAS SEKOLAH TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI,

KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR*3 TAHUN 2011 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

17. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sesuai tanggung jawabnya bahwa guru adalah tenaga pendidik

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA

- 3 - Pasal Jabatan

Buku Pegangan Pembekalan Admin Program Guru Pembelajar

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2003 No

Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011; MEMUTUSKAN:

2016, No atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyesuaian Penetapan Angka Kredit Guru Pegawai Negeri Sip

PEDOMAN PENETAPAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PENGAWAS MADRASAH

Panduan PENILAIAN KINERJA GURU PAI TIM PENGEMBANG PKB-GPAI DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamb

- 5 - k. memfasilitasi

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

2 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

- 1 - MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

PROSEDUR PENGUSULAN DAN MEKANISME PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH

2 Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusya

2012, No

BAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang

2015, No Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 16/KEP/M.PAN/3/2001 tentang Jabatan Fungsional Perencana dan Angka K

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

2017, No Indonesia Nomor 5494); 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpu

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.59, 2008 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. SERTIFIKASI. Widyaiswara. Pedoman.

Transkripsi:

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 3 PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2016

KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan profesionalitas pendidik dan tenaga kependidikan, pemerintah telah menetapkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tertanggal 10 Nopember 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Peraturan dimaksud menyatakan bahwa setiap usulan penetapan angka kredit bagi guru harus dinilai secara obyektif oleh Tim Penilai Jabatan Fungsional Guru. Anggota tim penilai harus memenuhi berbagai persyaratan agar diperoleh hasil penilaian yang objektif. Berkaitan dengan hal tersebut, maka anggota tim penilai harus memiliki kompetensi yang dipersyaratkan dan dibuktikan dengan sertifikat kelulusan pendidikan dan pelatihan calon tim penilai dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Kegiatan diklat tim penilai dapat diselenggarakan oleh institusi yang berwenang, baik di tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten/kota. Agar penyelenggaraan tim penilai memiliki standar yang sama, maka disusun buku pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan calon tim penilai jabatan fungsional guru. Kepada berbagai pihak yang telah membantu penyusunan pedoman ini disampaikan penghargaan dan terima kasih. Jakarta, Maret 2016 Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Sumarna Surapranata, Ph.D. NIP.19590801 198503 1 002 i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iii DAFTAR LAMPIRAN... iv BAB I... 1 PENDAHULUAN... 1 A. Dasar Hukum... 5 B. Tujuan Pendidikan dan Pelatihan... 6 BAB II PELAKSANAAN PROGRAM... 8 A. Struktur Program Pendidikan dan Pelatihan... 8 B. Jadwal Pendidikan dan Pelatihan... 9 C. Metode dan Bahan Pendidikan dan Pelatihan... 15 D. Penyelenggaraan... 16 E. Peserta... 17 F. Narasumber... 18 G. Evaluasi... 18 BAB III PENUTUP... 21 ii

DAFTAR TABEL Tabel 1. Topik/Materi Pendidikan dan Pelatihan, Alokasi Waktu, dan Metode Pelatihan... 8 Tabel 2. Jadwal Pendidikan dan Pelatihan... 10 iii

DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1. SILABUS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON TIM PENILAI ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL GURU... 22 iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga harus dilakukan secara profesional. Oleh sebab itu, guru sebagai salah satu pelaku pendidikan haruslah seorang yang profesional. Dengan demikian keberadaan guru di dalam proses pendidikan dapat bermakna bagi masyarakat dan bangsa. Kebermaknaan guru bagi masyarakat akan mendorong pada penghargaan yang lebih baik dari masyarakat kepada guru. Guru diharapkan mampu berpartisipasi dalam pembangunan nasional untuk mewujudkan insan Indonesia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki jiwa estetis, etis, berbudi pekerti luhur, dan berkepribadian. Tidaklah berlebihan kalau dikatakan bahwa masa depan masyarakat, bangsa dan negara sebagian besar ditentukan oleh guru. Oleh sebab itu, profesi guru perlu dikembangkan secara serius dan proporsional menurut jabatan fungsional guru. Agar tugas dan fungsi yang melekat pada jabatan fungsional guru dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku, maka mutlak diperlukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas dan kewajiban guru dalam melaksanakan pembelajaran/ pembimbingan, dan/atau tugas-tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Penilaian ini dilakukan untuk menjamin terjadinya proses pembelajaran yang berkualitas di semua jenjang pendidikan. 1

Selain itu juga dilakukan penilaian terhadap hasil pelaksanaan kegiatan pengembangan diri, pengembangan publikasi ilmiah, dan/atau karya inovatif, hasil penilaian kinerja guru dikonversikan menjadi angka kredit yang diperlukan untuk kenaikan jabatan fungsional guru sebagaimana ditetapkan dalam Permenneg PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009. Melalui penetapan angka kredit yang obyektif, transparan, dan akuntabel terhadap unsur-unsur tersebut akan dapat mencerminkan korelasi yang signifikan antara kenaikan pangkat/jabatan fungsional guru dengan peningkatan profesionalitasnya. Dengan kata lain semakin tinggi jabatan fungsional seorang guru, semakin meningkat profesionalitas guru yang bersangkutan. Untuk keperluan penilaian dan penetapan angka kredit yang obyektif, transparan, dan akuntabel tersebut, akan dilaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi calon tim penilai angka kredit baik di tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten/kota. Melalui pendidikan dan pelatihan calon tim penilai angka kredit diharapkan akan dihasilkan tim penilai yang memiliki kompetensi, keterampilan, dan sikap untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara jujur, obyektif, transparan, akuntabel, dan penuh dedikasi. Akhirnya, melalui proses penilaian dan penetapan angka kredit jabatan fungsional guru akan dihasilkan guru-guru yang profesional, bermartabat, dan sejahtera dalam menunjang peningkatan kualitas pendidikan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Guru adalah bagian terpadu dari sekolah. Sebuah organisasi, termasuk organisasi di sekolah perlu agar mampu menghadapi perubahan dan ketidakpastian yang merupakan ciri kehidupan 2

modern. Salah satu karakter utama organisasi pembelajar adalah senantiasa mencermati perubahan internal dan eksternal yang diikuti dengan upaya penyesuaian diri dalam rangka mempertahankan eksistensinya. Syarat mutlak terciptanya organisasi pembelajar adalah terwujudnya masyarakat pembelajar di tubuh organisasi tersebut. Hal ini mudah dipahami, mengingat kinerja suatu organisasi adalah merupakan produk kinerja kolektif semua unsur di dalamnya. Dalam konteks sekolah, guru secara individu maupun secara bersama-sama dengan masyarakat seprofesinya harus menjadi bagian dari organisasi pembelajar melalui keterlibatannya secara sadar dan sukarela serta terus menerus dalam berbagai kegiatan belajar guna mengembangkan profesionalismenya. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 jo Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikana mengembangkan keprofesiannya secara berkelanjutan atau program pengembangan profesi bagi guru pembelajar. Pelaksanaan PPGP diharapkan dapat meningkatkan kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan masa depan yang berkaitan dengan profesinya sebagai guru. Kegiatan PPGP atas dasar profil kinerja guru sebagai perwujudan hasil didukung dengan hasil evaluasi diri. Apabila hasil penilaian kinerja guru masih berada di bawah standar 3

kompetensi yang dipersyaratkan dalam penilaian kinerja guru, maka guru diwajibkan untuk mengikuti program. Sementara itu, guru yang hasil penilaian kinerjanya telah mencapai standar kompetensi yang dipersyaratkan dalam penilaian kinerja guru, kegiatan PPGP diarahkan kepada pengembangan kompetensi serta dalam rangka pengembangan kariernya. Pelaksanaan kegiatan PPGPP PAN Nomor Tahun tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, diharapkan dapat menciptakan guru profesional, mampu menumbuhkembangkan minat dan bakat peserta didik sesuai dengan bidangnya dalam menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Guru sebagai pembelajar abad 21 harus mampu mengikuti perkembangan ilmu dalam bidangnya dan dapat memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sesuai dengan standar kompetensi yang harus dimiliki peserta didik. Guru sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil wajib menyusun Sasaran Kerja Pegawai. Ketentuan pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 diatur dalam Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Nomor 1 Tahun 2013 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011. Dalam ketentuan pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tersebut, parameter mengenai Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan Perilaku Kerja khusus untuk guru perlu disesuaikan agar relevan pada hakikat tugas guru baik utama maupun penunjang yang relevan. Hal ini telah diatur dalam 4

Permenneg PAN dan RB Nomor 16 tahun 2006 tentang jabatan fungsional guru dan angka kreditnya. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya seorang guru harus merencanakan, melaksanakan, menilai, mengevaluasi, mendidik, membimbing, dan melaksanakan tugas tambahan, serta melakukan pengembangan keprofesian dan penunjangnya. Kaitan pelaksanaan PPGP menjadi bagian dari tugas guru yang menjadi salah satu komponen dalam SKP. Perlunya seorang guru merancang dan melaksanakan pengembangan keprofesian berkelanjutan sebagai bagian dari pengembangan karir dan kepangkatannya. A. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil, sebagaimana telah diubah menjadi Nomor 40 Tahun 2010. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, sebagaimana telah diubah dengan Nomor 32 Tahun 2013 dan diubah kembali dengan Nomor 13 Tahun 2015. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru 6. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil. 5

7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. 8. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara No. 03/V/PB/2010, No. 14 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. 9. Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. B. Tujuan Pendidikan dan Pelatihan Pada akhir pendidikan dan pelatihan peserta diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami berbagai peraturan kebijakan baru berkaitan dengan peningkatan mutu dan profesionalitas guru. 2. Memahami tentang (1) mekanisme dan prosedur penilaian dan penetapan angka kredit, dan (2) pengangkatan, pembebasan sementara, pengangkatan kembali, dan pemberhentian dalam dan dari Jabatan. 3. Memahami tentang (1) unsur dan sub-unsur kegiatan guru dalam pengumpulan angka kredit, (2) jenjang jabatan dan pangkat guru, (3) rincian kompetensi dan unsur yang dinilai, (4) persyaratan tim penilai jabatan fungsional guru. 4. Terampil melaksanakan penilaian kinerja guru dan konversinya ke angka kredit untuk unsur pendidikan, pelaksanaan pembelajaran/pembimbingan dan tugas tambahan. 5. Terampil dalam menyusun Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) dan melakukan penilaian prestasi kerja. 6

6. Terampil dalam menilai pada unsur utama pendidikan dan unsur penunjang serta memberikan angka kreditnya ; 7. Terampil dalam menilai angka kredit kegiatan pada unsur pengembangan keprofesian berkelanjutan yakni (1) pengembangan diri, (2) publikasi ilmiah, dan (3) karya inovatif. 7

BAB II PELAKSANAAN PROGRAM A. Struktur Program Pendidikan dan Pelatihan Pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan bertujuan untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan. Berdasar pada tujuan tersebut, disusun topik/materi pelatihan, alokasi waktu, dan metode pendidikan dan pelatihan sebagaimana Tabel 1 berikut. Tabel 1. Topik/Materi Pendidikan dan Pelatihan, Alokasi Waktu, dan Metode Pelatihan Mata Pendidikan dan pelatihan Skenario Pembelajaran Jumlah Jam Pelajaran Acara Pembukaan dan Penutupan Kebijakan Pembinaan Guru Ceramah 2 Program Pokok Penilaian Kinerja Guru dan Cara Penyusunan SKP dan Cara Penilaian bagi Guru Penilaian Unsur Pendidikan dan Penunjang Prosedur Pengajuan dan Penilaian Prestasi Kerja Pengembangan Diri dan Cara Ceramah, tanya jawab, dan latihan/simulasi penilaian Ceramah, tanya jawab, dan latihan/simulasi penilaian Prosedur Pengajuan dan Penilaian Prestasi Kerja Ceramah, tanya jawab, dan latihan/simulasi penilaian Ceramah, tanya jawab, dan latihan/simulasi penilaian 8 3 2 2 4 8

Mata Pendidikan dan pelatihan Publikasi Ilmiah dan Cara Karya Inovatif dan Cara Praktek Penilaian DUPAK dan Bukti Fisik Program Penunjang Penyesuaian Jabatan dan PAK Etika Tim Penilai Skenario Pembelajaran Ceramah, tanya jawab, dan latihan/simulasi penilaian Ceramah, tanya jawab, dan latihan/simulasi penilaian Ceramah, tanya jawab, dan latihan/simulasi penilaian Ceramah dan tanya jawab Ceramah dan tanya jawab Jumlah Jam Pelajaran 7 6 8 2 2 Total jumlah jam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan 50 Keterangan : Satu jam pendidikan dan pelatihan adalah 60 menit Catatan: Struktur program di atas adalah jumlah jam pendidikan dan pelatihan minimal yang wajib dilaksanakan. B. Jadwal Pendidikan dan Pelatihan Jangka waktu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan adalah 50 jam @ 60 menit dengan contoh rancangan jadwal pendidikan dan pelatihan sebagaimana Tabel 2 berikut. 9

Tabel 2. Jadwal Pendidikan dan Pelatihan WAKTU KEGIATAN NARASUMBER HARI PERTAMA 10.45 12.45 Pendaftaran Panitia 12.45 13.45 Check In Panitia 13.45. - 14.45 Tes Awal Panitia 14.45 15.45 Tes Awal Panitia 15.45 16.00 Istirahat/Coffee Break 16.00 17.00 Pembukaan Dirjen GTK 17.00 18.00 Kebijakan Pembinaan Guru 18.00 19.30 Ishoma 19.30 20.30 Kebijakan Pembinaan Guru HARI KEDUA 07.30 08.30 PK Guru dan Cara 08.30 09.30 PK Guru dan Cara 09.30 10.30 PK Guru dan Cara 10.30 10.45 Istirahat/Coffee Break 10.45 11.45 PK Guru dan Cara 11.45-12.45 PK Guru dan Cara 10

WAKTU KEGIATAN NARASUMBER 12.45 13.45 Ishoma 13.45. - 14.45 PK Guru dan Cara 14.45-15.45 PK Guru dan Cara 15.45 16.00 Istirahat/Coffee Break 16.00 17.00 PK Guru dan Cara 17.00 18.00 SKP Guru dan Cara 18.00 19.30 Istirahat/Makan Malam 19.30 20.30 SKP Guru dan Cara 20.30 21.30 HARI KETIGA 07.30 08.30 08.30 09.30 09.30 10.30 SKP Guru dan Cara Penilaian Unsur Pendidikan dan Penunjang Penilaian Unsur Pendidikan dan Penunjang Prosedur Pengajuan dan Penilaian Prestasi Kerja /Biro Kepegawaian /Biro Kepegawaian /Biro Kepegawaian 10.30 10.45 Istirahat/Coffee Break 10.45 11.45 Prosedur Pengajuan dan Penilaian Prestasi Kerja /Biro Kepegawaian 11

WAKTU KEGIATAN NARASUMBER 11.45-12.45 Penyesuaian Jabatan dan PAK /Biro Kepegawaian 12.45 14.15 Ishoma 14.15 15.15 15.15-16.15 Penyesuaian Jabatan dan PAK Pengembangan Diri dan Cara /Biro Kepegawaian 16.15 16.30 Ishoma 16.30 17.30 Pengembangan Diri dan Cara 17.30 18.30 Pengembangan Diri dan Cara 18.30 19.30 Istirahat/Coffee Break 19.30 20.30 20.30 21.30 HARI KEEMPAT 07.30 08.30 08.30 09.30 09.30 10.30 Pengembangan Diri dan Cara Publikasi Ilmiah dan Cara Publikasi Ilmiah dan Cara Publikasi Ilmiah dan Cara Publikasi Ilmiah dan Cara 10.30 10.45 Istirahat/Coffee Break 10.45 11.45 Publikasi Ilmiah dan Cara /Tim /Tim 12

WAKTU KEGIATAN NARASUMBER 11.45-12.45 12.45 14.15 Ishoma 14.15. - 15.15 15.15 16.15 Publikasi Ilmiah dan Cara Publikasi Ilmiah dan Cara Karya Inovatif dan Karya Seni Serta Cara 16.15 16.30 Istirahat/Coffee Break 16.30 17.30 17.30 18.30 Karya Inovatif dan Karya Seni Serta Cara Karya Inovatif dan Karya Seni Serta Cara 18.30 19.30 Ishoma 19.30 20.30 20.30 21.30 HARI KELIMA 07.30 08.30 08.30 09.30 09.30 10.30 Karya Inovatif dan Karya Seni serta Cara Karya Inovatif dan Karya Seni Serta Cara Karya Inovatif dan Karya Seni Serta Cara Praktek Penilaian DUPAK dan Bukti Fisik Praktek Penilaian DUPAK dan Bukti Fisik 13

WAKTU KEGIATAN NARASUMBER 10.30 10.45 Istirahat/Coffee Break 10.45 11.45 11.45-12.45 Praktik Penilaian DUPAK dan Bukti Fisik Praktik Penilaian DUPAK dan Bukti Fisik 12.45 13.45 Ishoma 13.45. - 14.45 14.45 15.45 Praktik Penilaian DUPAK dan Bukti Fisik Praktik Penilaian DUPAK dan Bukti Fisik 15.45 16.00 Istirahat/Coffee Break 16.00 17.00 17.00 18.00 18.00 19.00 Ishoma Praktik Penilaian DUPAK dan Bukti Fisik Praktik Penilaian DUPAK dan Bukti Fisik 19.00 20.00 Etika Tim Penilai 20.00 21.00 Etika Tim Penilai /Biro Kepegawaian /Biro Kepegawaian HARI KEENAM 07.30 08.30 Tes Akhir 08.30 09.30 Tes Akhir 09.30 09.45 Evaluasi Penyelenggaraan Panitia 09.45 10.30 Penutupan Panitia 14

C. Metode dan Bahan Pendidikan dan Pelatihan Metode pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dirancang dengan memakai cara: 1. pemberian informasi melalui ceramah, tanya jawab, dan diskusi; 2. pelatihan keterampilan penilaian dan penetapan angka kredit melalui simulasi; 3. penugasan melalui pemberian bahan ajar, handout, dan tugas mandiri. 4. pemberian tes awal dan tes akhir secara tertulis; dan 5. pendidikan dan pelatihan dilaksanakan dengan pendekatan andragogi. Bahan-bahan informasi tertulis yang dibagikan kepada para peserta antara lain: 1. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya; 2. Peraturan Bersama Mendiknas dan Kepala BKN dan Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun 2010 tentang Petunjuk dan Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya; 3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya; 4. Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guna Mendukung Pengembangan Profesi Guru Pembelajar (PPGP); 5. Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (PK Guru); 6. Pedoman Kegiatan Pengembangan Keprofesian 15

Berkelanjutan Guna Mendukung Pengembangan Profesi Guru Pembelajar (PPGP) dan Angka Kreditnya; 7. Pedoman Penilaian Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guna Mendukung Pengembangan Profesi Guru Pembelajar (PPGP); 8. Pedoman Penilaian Prestasi Kerja Guru/Kepala Sekolah; 9. Handout tayangan dari para narasumber; 10. Format-format yang digunakan dalam pelaksanaan penilaian dan pengusulan kenaikan pangkat guru (lampiran dalam Juknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya). D. Penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan calon tim penilai jabatan fungsional guru dapat diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi/ Kabupaten/ Kota, Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK), Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), Pusat Pengembangan dan Balai Pendidikan dan pelatihan Kementerian Agama, dan/atau instansi lain yang berwenang. Untuk menjaga Kualitas Tim Penilaian Jabatan Fungsional Guru, penyelenggara pelatihan selain Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus mendapatkan ijin dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan sertifikat kelulusan ditentukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Oleh karena itu, bagi instansi yang akan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan calon tim penilai jabatan fungsional guru harus menyampaikan permohonan ijin pelaksanaan, penugasan 16

narasumber, dan penggunaan materi kepada Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. E. Peserta Peserta terdiri dari guru, dosen, pejabat struktural yang membidangi kepegawaian dan/atau widyaiswara terkait dengan kriteria sebagai berikut. 1. Persyaratan peserta a. Pendidikan minimal S-1. b. Golongan dan ruang minimal IV/a. c. Unsur pejabat struktural yang membidangi kepegawaian minimal eselon IV. d. Usia maksimal 55 tahun. e. Memiliki sikap dan kepribadian yang baik dan sesuai sebagai penilai jabatan fungsional guru (berdasarkan surat rekomendasi pimpinannya). f. Sehat jasmani ditunjukkan dengan surat keterangan dokter. 2. Komposisi Peserta a. 60 % dari unsur guru. b. 20 % dari unsur dosen. c. 20 % struktural dan/atau widyaiswara. 3. Jumlah peserta dalam rombongan belajar. Jumlah peserta pendidikan dan pelatihan calon tim penilai angka kredit untuk setiap rombongan belajar diusahakan 80 orang. Peserta pendidikan dan pelatihan dari unsur guru diambil secara proporsional menurut jenjang dan jenis satuan pendidikan. 17

F. Narasumber Narasumber pendidikan dan pelatihan calon tim penilai angka kredit ditugaskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan hanya bertugas/bertanggung jawab pada penyampaian materi sesuai dengan mata pendidikan dan pelatihan yang ditugaskan. G. Evaluasi Evaluasi Pendidikan dan pelatihan dilakukan terhadap tiga unsur, yaitu narasumber, penyelenggaraan, dan peserta. 1. Evaluasi Narasumber Evaluasi keberhasilan narasumber diukur berdasarkan penilaian peserta menggunakan kuesioner untuk mengukur pencapaian indikator sebagai berikut. a. kesiapan dan performance narasumber diukur selama pendidikan dan pelatihan b. kejelasan, daya tarik, kesesuaian sajian dan penerapan prinsip interaktif dalam penyajian. 2. Evaluasi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Evaluasi keberhasilan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan calon tim penilai menggunakan kuesioner untuk mengukur: a. kesesuaian topik bahasan dengan tujuan pendidikan dan pelatihan; b. kesiapan dan kualitas pembicara, nara sumber, fasilitator pendidikan dan pelatihan; c. kesiapan dan kualitas sarana dan prasarana pelatihan (fasilitas ruang kelas, pengeras suara, perangkat penyajian, komputer, dll); d. kesesuaian pelaksanaan dengan jadwal pendidikan dan pelatihan (ketepatan waktu, efektifitas penggunaan waktu); 18

e. kesiapan, kelayakan dan kebersihan sarana akomodasi peserta, serta sarana pendukung yang lain; f. kesiapan, kualitas konsumsi; g. kelengkapan bahan pendidikan dan pelatihan (bahan ajar, hand-out, alat tes, dll); h. kualitas layanan panitia kepada peserta dan narasumber; i. pengelolaan administrasi pendidikan dan pelatihan. 3. Evaluasi Peserta Pendidikan dan pelatihan Peserta pendidikan dan pelatihan dilakukan evaluasi untuk menentukan kelulusan. Kriteria kelulusan peserta diukur berdasarkan indikator sebagai berikut. a. Penilaian akademik Pemahaman/penguasaan peserta terhadap materi pendidikan dan pelatihan (berdasar hasil penilaian oleh setiap narasumber selama pendidikan dan pelatihan dan hasil tes awal dan tes akhir). b. Penilaian sikap 1) keikutsertaan dan keaktifan peserta dalam (berdasar tingkat kehadiran dan partisipasi peserta selama pendidikan dan pelatihan). 2) tanggung jawab, kedisiplinan, sikap dan perilaku peserta (dari hasil penilaian tim yang ditugasi untuk itu). c. Penetapan Kelulusan Hasil kelulusan pendidikan dan pelatihan calon tim penilai jabatan fungsional guru dinyatakan dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Kelulusan Calon Tim Penilai Jabatan Fungsional Guru. Berdasarkan Surat Keputusan tersebut, diterbitkan 19

Sertifikat Kelulusan Pendidikan dan Pelatihan Calon Tim Penilai yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang atas nama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Sertifikat kelulusan menjadi dasar bagi Pemerintah/ Pemerintah Daerah untuk menerbitkan Surat Keputusan Pengangkatan Tim Penilai Jabatan Fungsional Guru. Masa jabatan Anggota Tim Penilai adalah 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya. Pegawai Negeri Sipil yang telah menjadi Anggota Tim Penilai dalam 2 (dua) masa jabatan berturut-turut, dapat diangkat kembali setelah melampaui tenggang waktu 1 (satu) masa jabatan. 20

BAB III PENUTUP Pedoman pendidikan dan pelatihan ini disusun sebagai acuan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan calon tim penilai jabatan fungsional guru. Hal-hal teknis yang belum diatur dalam pedoman ini diserahkan kepada masing-masing penyelenggara pendidikan dan pelatihan sesuai dengan kewenangannya tanpa mengurangi standar yang telah ditetapkan. 21

LAMPIRAN 1. SILABUS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON TIM PENILAI ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL GURU KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN ALOKASI WAKTU PENILAIAN KEGIATAN DIKLAT METODE MEDIA SUMBER 1 2 3 5 6 7 8 9 Memberikan acuan kepada semua pihak terkait dalam penyelengaraan Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Calon Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Guru 1 Peserta dapat mengetahui Kebijakan Kemendikbud. 2 Peserta dapat mengetahui dan menerapkan cara penghitungan Penilaian Kinerja Guru. 3 Peserta dapat memahami dan menyusun SKP. 4 Peserta dapat mengetahui subunsur pendidikan dan unsur penunjang angka kredit guru serta cara penilaiannya. 1. Kebijakan Pembinaan Guru 2. Penilaian Kinerja Guru dan Cara 3. Penyusunan SKP bagi Guru 4. Unsur utama Pendidikan dan Unsur Penunjang serta cara penilaiannya 2 jp Pengamatan Ceramah LCD White board 8 jp Pengamatan, pre test dan post test 3 jp Pengamatan, pre test dan post test 2 jp Pengamatan Pre test dan post test Ceramah, tanya jawab, dan latihan/simulasi penilaian Ceramah, tanya jawab, dan latihan/simulasi Ceramah, tanya jawab, dan latihan/simulasi LCD White board LCD White board LCD White board Program Kebijakan Direktorat Jenderal GTK Permendiknas No. 35 Tahun 2010 dan Buku 2 PP No. 43 Tahun 2011 tentang Penilaian Kinerja Pegawai Permenegpan dan RB No. 16 tahun 2009 22

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN ALOKASI WAKTU PENILAIAN KEGIATAN DIKLAT METODE MEDIA SUMBER 1 2 3 5 6 7 8 9 5. Peserta dapat memahami prosedur pengajuan angka kredit jabatan fungsional guru. 5. Prosedur Pengajuan dan Penilaian Prestasi Kerja 2 jp Pengamatan Ceramah, tanya jawab, LCD White board Kertas Plano Permenneg PAN dan RB No. 16 tahun 2009 6. Peserta dapat memahani konsep pengembangan Diri dan cara penilaiannya. 6. Pengembangan Diri dan Cara 4 jp Pengamatan Pre test Post test Tugas mandiri Ceramah, tanya jawab, dan latihan/simulasi LCD White board Kertas Plano Permenneg PAN dan RB No. 16 tahun 2009 dan Buku 4 7. Peserta dapat memahami dan menyusun publikasi ilmiah serta cara penilaiannya. 7. Publikasi Ilmiah dan Cara 7 jp Pengamatan Pre test Post test Penilaian tugas kelompok Ceramah, tanya jawab, dan latihan/simulasi LCD White board Kertas Plano Permenneg PAN dan RB No. 16 tahun 2009, Peraturan Bersama Mendiknas dan Kepala BKN No. 03/V/PB/2010 dan No. 14 Tahun 2010, Petunjuk Teknis No. 35 Tahun 2010, Buku 4 dan Buku 5 23

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN ALOKASI WAKTU PENILAIAN KEGIATAN DIKLAT METODE MEDIA SUMBER 1 2 3 5 6 7 8 9 8. Peserta dapat memahami dan menyusun karya inovatif serta cara penilaiannya. 9. Peserta dapat memahami dan melakukan penilaian DUPAK dan bukti fisiknya. 10. Peserta dapat memahami cara penyesuaian jabatan dan PAK. 8. Karya Inovatif dan Cara 9. Praktik Penilaian DUPAK dan Bukti Fisik 10. Penyesuaian Jabatan dan PAK 6 jp Pengamatan Pre test dan post test Penilaian tugas kelompok 8 jp Pengamatan dan Penilaian tugas kelompok Ceramah, tanya jawab, dan latihan/simulasi Ceramah, tanya jawab, dan latihan/simulasi penilaian 2 jp Pengamatan Ceramah Tanya jawab dan simulasi LCD White board Kertas Plano LCD White board Kertas Plano LCD White board Kertas Plano Permenneg PAN dan RB No. 16 tahun 2009, Peraturan Bersama Mendiknas dan Kepala BKN No. 03/V/PB/2010 dan No. 14 Tahun 2010, Petunjuk Teknis No. 35 Tahun 2010, Buku 4 dan Buku 5 Permenneg PAN dan RB No. 16 tahun 2009, Peraturan Bersama Mendiknas dan Kepala BKN No. 03/V/PB/2010 dan No. 14 Tahun 2010, Petunjuk Teknis No. 35 Tahun 2010 Permenneg PAN dan RB No. 16 tahun 2009, Peraturan Bersama 24

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN ALOKASI WAKTU PENILAIAN KEGIATAN DIKLAT METODE MEDIA SUMBER 1 2 3 5 6 7 8 9 Mendiknas dan Kepala BKN No. 03/V/PB/2010 dan No. 14 Tahun 2010, Petunjuk Teknis No. 35 Tahun 2010 11. Peserta dapat memahami dan melaksanakan etika Tim Penilai. 11. Etika Tim Penilai 2 jp Pengamatan Ceramah Tanya jawab LCD White board Kertas Plano Etika dan kode etik Tim Penilai 25