EVALUASI RENCANA PEMBANGUNAN JALAN LINGKAR DI KOTA BANDA ACEH

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI DAN UPAYA PENINGKATAN KINERJA BUNDARAN KALIBANTENG PASCA TERBANGUNNYA FLYOVER

PENENTUAN KLASIFIKASI FUNGSI JARINGAN JALAN PERKOTAAN STUDI KASUS KOTA BANDA ACEH. Adnal Shafir Jurusan Teknik Sipil, FTSP, Universitas Gunadarma

KAJIAN VOLUME SERTA KINERJA LALU LINTAS Jl.MT.HARYONO-JEMBATAN SOEKARNO HATTA Jl.M.PANJAITAN Jl.BOGOR ATAS Jl.VETERAN DAN Jl.GAJAYANA JURNAL SKRIPSI

EVALUASI KINERJA JALAN DI BANDA ACEH DAN PENERAPAN MANAJEMEN LALU LINTAS

SIMULASI ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS MENGGUNAKAN PTV VISTRO (STUDI KASUS : KOMPLEK RUKO BERJAYA BATAM)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tabel MATRIKS INDIKASI PROGRAM UTAMA KOTA BANDA ACEH TAHUN TAHUN PELAKSANAAN INDIKASI PROGRAM. Bab VI 7 VOLUME SUMBER DANA

MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN APARTEMEN DE PAPILIO TAMANSARI SURABAYA

ANALISIS KEBUTUHAN PENANGANAN JARINGAN JALAN DI WILAYAH KABUPATEN PRINGSEWU BERBASIS TINGKAT PELAYANAN. Andytia Pratiwi 1)

BAB III METODE PENELITIAN

PEMILIHAN RUTE PERJALANAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara detil metodologi analisis dampak lalulintas Kegiatan Pembangunan

ANALISA KEBUTUHAN PENGEMBANGAN JARINGANJALAN DI KOTA PALEMBANG

DAMPAK LALULINTAS MENERUS PADA JARINGAN JALAN DI KOTA METRO

PENGARUH PELEBARAN RUAS JALAN TERHADAP PENGURANGAN KEMACETAN DI JALAN TEUKU UMAR KOTA BANDAR LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. oleh Negara Negara yang telah maju maupun oleh Negara yang sedang

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

KAJIAN LALU LINTAS DI KAWASAN PINTU GERBANG UNIVERSITAS BRAWIJAYA JALAN VETERAN KOTA MALANG KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

TUGAS AKHIR KAJIAN MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN APARTEMEN WEST MARK TANJUNG DUREN - JAKARTA BARAT

I. PENDAHULUAN. Kata Kunci Jalan Ahmad Yani, frontage road, Jalan layang tol,kinerja, travel time.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EFEKTIVITAS JALUR SEPEDA MOTOR PADA JALAN PERKOTAAN MENGGUNAKAN MODEL SIMULASI-MIKRO

ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL BERLENGAN EMPAT (STUDI KASUS SIMPANG SURABAYA, BANDA ACEH)

III. METODOLOGI. Metodologi penelitian ini bertujuan untuk mempermudah. masalah dengan maksud dan tujuan yang telah ditetapkan secara sistematis.

KAJIAN DAMPAK SKENARIO PARKIR DI BADAN JALAN TERHADAP KINERJA JARINGAN JALAN KOTA BANDUNG

MANAJEMEN LALU LINTAS SATU ARAH KAWASAN TIMUR SEMARANG. Agus Darmawan, Angga Ajie Permana, Supriyono *), Eko Yulipriyono

BAB II TINJAUAN TEORI

MANAJEMEN REKAYASA LALU LINTAS AKIBAT PENGOPERASIAN BANDAR UDARA NOTOHADINEGORO JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. Jaringan jalan raya merupakan prasarana transportasi darat yang. memegang peranan penting dalam sektor perhubungan terutama guna

Evaluasi Kinerja Jalan Arteri Primer Jalan Raya Yogya Solo Daerah Istimewa Yogyakarta

Manajemen Lalu Lintas Akibat Pembangunan Surabaya Organ Transplant Center (SOTC) RSUD Dr. Soetomo Surabaya

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Analisis Parkir Kendaraan Mobil Di Ruas Jalan Walikota Mustajab Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Kota Kupang merupakan bagian dari wilayah negara Indonesia, terletak di

PEMODELAN LALU LINTAS PADA SIMPANG BERSINYAL DI KOTA YOGYAKARTA (STUDI KASUS SIMPANG PINGIT

ANALISIS KINERJARUAS JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN JATI - PADANG

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :

EVALUASI PENGENDALIAN LALU LINTAS DENGAN LAMPU PENGATUR LALU LINTAS PADA SIMPANG BERSINYAL

ANALISIS INTENSITAS BANGUNAN KORIDOR JALAN RAYA CIMAHI BERDASARKAN KAPASITAS JALAN

MANAJEMEN LALU LINTAS DI PUSAT KOTA JAYAPURA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PENATAAN PARKIR

I. PENDAHULUAN. Pada dasarnya, pembangunan jalan diharapkan mampu untuk memenuhi

PENDIDIKAN MITIGASI BENCANA BERBASIS LINGKUNGAN MASYARAKAT TERHADAP TITIK EVAKUASI BENCANA TSUNAMI

REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

EVALUASI KINERJA JALAN DAN TARIKAN PERGERAKAN KENDARAAN PADA PASAR MODERN LAMBARO

Analisis Dampak Lalu Lintas Akibat Pembangunan Apartemen Puncak Kertajaya

KAJIAN PERGERAKAN BANGKITAN PERUMAHAN TERHADAP LALU LINTAS. Juanita 1*

BAB V ANALISIS DATA 5.1 UMUM

ANALISIS KINERJA JALAN KOTA METRO BERDASARKAN NILAI DERAJAT KEJENUHAN JALAN

KONSTRIBUSI MOBILITAS SISWA SMAN FAVORIT TERHADAP KINERJA RUAS JALAN DI KOTA BANDUNG

KINERJA SIMPANG TIDAK BERSINYAL PADA PERSIMPANGAN JALAN PAKUNEGARA - JALAN UDAN SAID - JALAN AHMAD YANI - JALAN PADAT KARYA GAYA BARU DI PANGKALAN BUN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tahap-tahap dalam melakukan sebuah penelitian yang hasil akhirnya berupa

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH PEMBANGUNAN JEMBATAN PAWAN V TERHADAP KINERJA JARINGAN JALAN KOTA KABUPATEN KETAPANG

HUBUNGAN TINGKAT KEMACETAN DAN TINGKAT PERTUMBUHAN JUMLAH WISATAWAN DI KOTA BANDUNG: PENDEKATAN SYSTEM DYNAMICS TESIS NURILLAH UTAMI NIM :

EVALUASI PENERAPAN BELOK KIRI LANGSUNG PADA SINMPANG BERSINYAL (STUDI KASUS SIMPANG TIGA SUPRIYADI)

PERENCANAAN DAN PEMODELAN TRANSPORTSI

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Perencanaan Jaringan Lintas Angkutan Barang Di Kabupaten Gunungkidul. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Gunungkidul.

I. PENDAHULUAN. Kabupaten Pringsewu dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 48 Tahun

KAJIAN PENGARUH KEBIJAKAN ON-STREET PARKING TERHADAP TINGKAT KEMACETAN DI KOTA MEDAN

BAB III METODOLOGI 3.1 PENDEKATAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

OPTIMASI MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS SIMPANG PADA JALUR UTAMA ANTAR KOTA KABUPATEN LUMAJANG MENGGUNAKAN PTV VISTRO

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari lima Kota Besar di Indonesia adalah Kota Medan dengan

KAJIAN PERSEBARAN LALU LINTAS AKIBAT PEMBONGKARAN JEMBATAN SOEKARNO HATTA JURNAL. Diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh gelar Sarjana Teknik

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN SIMPANG SURABAYA SETELAH BEROPERASINYA JEMBATAN SANTAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Namun pada kenyataannya yang terjadi saat ini perkembangan kota selalu lebih

ESTIMASI KEBUTUHAN ANGKUTAN UMUM KOTA BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah sebuah provinsi sekaligus ibu kota 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PEMILIHAN RUTE DALAM KAJIAN KEBUTUHAN PERGERAKAN PADA RENCANA PEMBANGUNAN RUAS JALAN SEMITAU NANGA BADAU KABUPATEN KAPUAS HULU

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. ABSTRAKSI... v. DAFTAR ISI...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH PEMBANGUNAN PALANGKARAYA MALL (PALMA) TERHADAP KINERJA LALU LINTAS DI BUNDARAN BESAR PALANGKARAYA

BAB IV METODOLOGI. Mulai. Studi Literatur. Pengumpulan Data

ANALISIS WAKTU TEMPUH PERJALANAN KENDARAAN RINGAN KOTA SAMARINDA ( Studi Kasus JL. S. Parman- Ahmad Yani I- Ahmad Yani II- DI. Panjaitan- PM.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Studi Amdal Lalu Lintas Pada Ruas Jalan dan Persimpangan (Studi Kasus Pembangunan Perumahan Baturaja Permai)

KAJIAN PERKEMBANGAN KAWASAN PINGGIRAN KOTA (URBAN FRINGE) BANDA ACEH (Studi Kasus : Kecamatan Banda Raya, Lueng Bata Dan Ulee Kareng)

Analisis Volume, Kecepatan, dan Kepadatan Lalu Lintas dengan Metode Greenshields dan Greenberg

ANALISIS KINERJA PARKIR SEPANJANG JALAN WALIKOTA MUSTAJAB SURABAYA

PENGARUH PUSAT HIBURAN HERMES PLACE POLONIA TERHADAP KINERJA RUAS JALAN W. MONGONSIDI

Kajian Kinerja Bagian Jalinan (Studi Kasus : Jl. Niaga 1 Jl. Yos Sudarso, Kota Tarakan)

Studi Kemacetan Lalu Lintas Di Pusat Kota Ratahan ABSTRAK

Dampak Pembangunan SMPN 3 Blitar Terhadap Kinerja Lalu Lintas Sekitarnya

ANALISIS KINERJA JALAN DAN KECEPATAN PERJALANAN KENDARAAN PADA JALAN POCUT BAREN KOTA BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. Jaringan jalan sebagai bagian dari sektor transportasi memiliki peran untuk

KAJIAN AWAL KEBUTUHAN JEMBATAN PENGHUBUNG ANTARA BAGIAN HULU DAN HILIR KOTA PALEMBANG

JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman Online di:

ANALISIS KINERJA JARINGAN JALAN SEBELUM DAN SESUDAH PEMBANGUNAN JALAN MARGONDA CINERE, DEPOK

KENAPA TRANSPORTASI PERLU DIRENCANAKAN?

RENCANA JALAN TOL TENGAH DI JL. AHMAD YANI SURABAYA BUKAN MERUPAKAN SOLUSI UNTUK PENGURANGAN KEMACETAN LALU-LINTAS

Alternatif Pemecahan Masalah Transportasi Perkotaan

Transkripsi:

EVALUASI RENCANA PEMBANGUNAN JALAN LINGKAR DI KOTA BANDA ACEH Yustina Niken R. Hendra Jurusan Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan Jln. Ciumbuleuit 94, Bandung 40141 yustinanikenrh@unpar.ac.id Abstract The population of the City of Banda Aceh in the disaster prone areas, after the tsunami disaster, are likely to increase. The development of the area and the level of population mobility in the city, especially in areas prone to tsunami, created a variety of transportation problems in the city center and its surrounding areas. Therefore, in response to these conditions, the Government plans solutions to overcome the transportation problems. One of the solutions is to construct a ring road for the City of Banda Aceh. In this study, the implementation of two different development scenarios for the ring road construction was evaluated. For the Do Something in scenario 1, the construction of the ring road will be in 2031, while for the Do Something scenario 2, the ring road will be built in 2026. The average reduction of the V/C ratio given by the Do Something scenario 1 is 9.0%, which is less than that given by the Do Something scenario 2 (9.6%). It is concluded that the Do Something scenario 2 gives better results than the Do Something scenario 1. Keywords: engineering, traffic, geometric, scenario Abstrak Jumlah penduduk Kota Banda Aceh di daerah rawan bencana, pascabencana tsunami, cenderung bertambah. Pengembangan wilayah dan tingkat mobilitas penduduk di dalam kota, terutama di daerah rawan bencana tsunami, menyebabkan berbagai permasalahan transportasi yang berfokus di pusat kota dan sekitarnya. Oleh karena itu, menanggapi kondisi ini, pemerintah merencanakan solusi untuk mengatasi permasalahan transportasi tersebut. Salah satu solusi yang bisa diberikan adalah melakukan pembangunan jalan lingkar di Kota Banda Aceh. Dalam studi ini dilakukan penerapan dua skenario pembangunan jalan lingkar. Pada skenario Do Something 1 pembangunan jalan lingkar dilakukan pada tahun 2031 sedangkan dalam skenario Do Something 2 jalan lingkar dibangun pada tahun 2026. Besar rata-rata penurunan V/C ratio terhadap kondisi do nothing untuk penerapan skenario Do Something 1 adalah 9,0% sedangkan untuk penerapan skenario Do Something 2 adalah 9,6%. Penerapan skenario Do Something 2 memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan dengan penerapan skenario Do Something 1. Kata-kata kunci: rekayasa, lalulintas, geometrik, skenario PENDAHULUAN Kota Banda Aceh merupakan ibukota Provinsi Aceh dengan luas wilayah 61,36 km 2 dan total penduduk 250.303 jiwa (BPS Kota Banda Aceh, 2016). Jumlah penduduk Kota Banda Aceh di daerah rawan pascabencana tsunami mengalami pertambahan. Perkembangan daerah pemukiman di daerah-daerah rawan tsunami juga mengalami peningkatan pesat. Daerah rawan bencana tsunami, antara lain, adalah Kecamatan Meuraxa, Kecamatan Kutaraja, dan Kecamatan Syiah Kuala, dan daerah-daerah ini memiliki aksesibilitas yang baik menuju pusat kota Banda Aceh, sehingga penduduk semakin tertarik untuk menghuni Jurnal HPJI Vol. 3 No. 1 Januari 2017: 37-46 37

kawasan tersebut. Selain itu bencana tsunami tahun 2004 menyebabkan harga tanah atau sewa rumah di kawasan tersebut relatif lebih murah dibandingkan dengan harga di kawasan lain. Pengembangan wilayah dan tingkat mobilitas penduduk di dalam kota, terutama di daerah rawan bencana tsunami, menyebabkan berbagai permasalahan transportasi yang berfokus di pusat kota dan sekitarnya. Permasalahan transportasi yang timbul di antaranya muncul titik-titik kritis kemacetan baru di pusat kota. Menanggapi kondisi seperti ini pemerintah merencanakan solusi untuk mengatasi permasalahan transportasi tersebut. Salah satu solusi yang bisa diberikan adalah pembangunan jalan baru yang dapat mengurangi arus lalulintas menerus di pusat kota (Bappeda Provinsi Aceh, 2010; Bappeda Kota Banda Aceh, 2011). Solusi ini sesuai dengan target Renstra DJBM 2015-2019, yaitu melakukan pembangunan jalan lingkar di Kota Banda Aceh. Dengan adanya jalan lingkar tersebut diharapkan lalulintas menerus dari luar Kota Banda Aceh yang menuju ke pusat Kota Banda Aceh dan sebaliknya dapat dikurangi. Beberapa angkutan berat yang sebelumnya melintas melalui jaringan jalan kota diharapkan dapat mengambil rute alternatif, melalui jalan lingkar tersebut, sehingga tingkat kemacetan di dalam kota bisa berkurang. Rencana trase jalan lingkar ditunjukkan pada Gambar 1. Gambar 1 Trase Jalan Lingkar Kota Banda Aceh Pada studi ini dikaji kondisi jaringan jalan eksisting di Kota Banda Aceh. Dari kajian terhadap kondisi eksisting didapat kinerja jaringan jalan eksisting yang ditunjukkan oleh V/C ratio ruas-ruas jalan dan titik-titik kritis kemacetan. Selanjutnya dilakukan pemodelan dengan skenario do nothing dan do something untuk tahun-tahun 2016, 2017, 2018, 2019, 2020, 2021, 2026, dan 2031. Faktor pertumbuhan pergerakan lalulintas yang digunakan adalah sebesar 7% (Dinas Pendapatan dan Kekayaan Provinsi Aceh, 2015). Skenario do nothing berarti tidak dilakukan penanganan berupa penambahan kapasitas ruas, sedangkan skenario do something berarti dilakukan penanganan berupa penambahan kapasitas pada ruas jalan nasional dan pembangunan jalan lingkar. Skenario do something 38 Jurnal HPJI Vol. 3 No. 1 Januari 2017: 37-46

yang diusulkan pada studi ini terdiri atas 2 skenario. Dari pemodelan dengan skenarioskenario tersebut diperoleh kinerja ruas-ruas jalan, yang setelah dibandingkan akan didapat skenario yang memberikan dampak optimal. Wilayah studi meliputi jaringan jalan Kota Banda Aceh dan sekitarnya seperti ditunjukkan pada Gambar 2. Jaringan jalan yang ditinjau adalah jalan nasional, jalan provinsi, dan jalan kota yang ada di Kota Banda Aceh dan sekitarnya. Gambar 2 Wilayah Studi METODE PENELITIAN Pelaksanaan kajian ini terdiri atas beberapa tahap, yaitu perumusan masalah, studi literatur, persiapan data, pembuatan model dan simulasi menggunakan VISUM 15, kalibrasi dan validasi, pembuatan alternatif atau skenario, running model kondisi skenario dengan VISUM 15, analisis data, pembahasan, serta penarikan kesimpulan. Perumusan masalah merupakan tahap awal kajian ini, sementara studi literatur dilakukan untuk mendapatkan dasar teoritis dan perkembangan analisis terkini. Literatur yang digunakan adalah pustaka-pustaka yang berkaitan dengan teori pemodelan, manajemen lalulintas perkotaan, dan kebijakan-kebijakan pengembangan wilayah di Kota Banda Aceh dan sekitarnya. Tahap persiapan data terdiri atas pengumpulan data sekunder dan data primer. Pengumpulan data sekunder dilakukan untuk mendapatkan data pendukung yang meliputi peta jaringan jalan yang ditinjau, pengembangan kawasan Kota Banda Aceh, dan data bangkitan tarikan Kota Banda Aceh serta Kabupaten Aceh Besar (Balitbanghub, 2011). Evaluasi Rencana Pembangunan Jalan Lingkar di Kota Banda Aceh (Yustina Niken R. Hendra) 39

Sedangkan data primer yang dikumpulkan meliputi geometrik jalan, kecepatan lalulintas, dan volume lalulintas ruas-ruas jalan Kota Banda Aceh. Selanjutnya dilakukan pembuatan model kondisi eksisting tahun 2016 menggunakan VISUM 15. Pada tahap ini pemodelan dilakukan berdasarkan data sekunder bangkitan dan tarikan yang telah didapatkan. Untuk mendapatkan model kondisi eksisting yang dapat mendekati kondisi lapangan perlu dilakukan kalibrasi dan validasi (Khisty dan Kent, 2005). Tahap kalibrasi dan validasi dilakukan pada parameter volume lalulintas di titik-titik yang dilewati screenline. Setelah didapatkan kondisi model eksisting yang mendekati kondisi lapangan, dilakukan pemodelan kondisi skenario do nothing dan do something. Selanjutnya dilakukan analisis data hasil pemodelan. Hasil pemodelan tiap-tiap skenario tersebut akan dibandingkan sehingga dapat diperoleh skenario yang memberikan dampak optimal. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Kalibrasi dan Validasi Kalibrasi dan validasi dilakukan pada parameter volume lalulintas di titik-titik yang dilewati screenline, seperti ditunjukkan pada Gambar 3. Pemodelan kondisi eksisting pertama dilakukan dengan menggunakan data sekunder bangkitan dan tarikan. Selanjutnya dilakukan koreksi antara volume lalulintas kondisi model eksisting dengan hasil survei traffic counting pada ruas jalan yang dilewati screenline. Faktor koreksi tersebut digunakan untuk mengkalibrasi data sekunder matriks asal dan tujuan peregerakan (matriks OD) yang telah diperoleh. Faktor koreksi yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 1. Selanjutnya, dilakukan pemodelan kondisi eksisiting tahun 2016 menggunakan matriks OD yang telah dikoreksi. Gambar 3 Posisi Screenline 40 Jurnal HPJI Vol. 3 No. 1 Januari 2017: 37-46

Nama Ruas Jalan Tabel 1 Faktor Koreksi Volume 2016 Hasil Model (smp/jam) Volume 2016 Hasil TC Screenline (smp/jam) Jalan Raya Medan Banda Aceh 310 339 Jalan Soekarno Hatta 999 776 Jalan Blang Bintang lama 60 302 Jalan Banda Aceh Meulaboh 47 1089 Jalan Tgk Iskandar 131 129 Jalan Lampeuneurut 253 355 Total 1762 2990 Faktor Koreksi 1,697 Kondisi Do Nothing Hasil pemodelan kondisi do nothing tahun-tahun 2016, 2017, 2018, dan 2019 menunjukkan sebagian besar jaringan jalan di Kota Banda Aceh dan sekitarnya masih memiliki V/C ratio lebih kecil dari 0,85 dan belum memiliki potensi terjadi kemacetan, seperti ditunjukkan pada Gambar 4. Pada tahun 2019 terdapat ruas jalan yang memiliki V/C ratio mendekati 0,85, yaitu Jalan St. Alaidin Mahmudsyah, yang merupakan ruas jalan nasional. Hasil pemodelan kondisi do nothing tahun 2020 menunjukkan bahwa terdapat ruas jalan yang memiliki V/C ratio lebih besar dari 0,85 dan memiliki potensi terjadi kemacetan, yaitu pada ruas Jalan Alaidin Mahmudysah, seperti ditunjukkan pada Gambar 5. Selain itu terdapat ruas jalan yang memiliki V/C ratio mendekati 0,85, yaitu Jalan Hasan Dek, yang merupakan jalan provinsi, dan Jalan Kueng Raya Lamteuba, yang merupakan ruas jalan kota. Gambar 4 Kondisi Model Do Nothing Tahun 2016-2019 Hasil pemodelan kondisi do nothing tahun 2021 juga menunjukkan adanya beberapa ruas jalan yang memiliki V/C ratio lebih besar dari 0,85 dan memiliki potensi terjadi kemacetan. Ruas-ruas jalan tersebut adalah Jalan Alaidin Mahmudysah, Jalan Hasan Dek, dan Jalan Kueng Raya Lamteuba. Evaluasi Rencana Pembangunan Jalan Lingkar di Kota Banda Aceh (Yustina Niken R. Hendra) 41

Gambar 5 Kondisi Model Do Nothing Tahun 2020 Gambar 6 Kondisi Model Do Nothing Tahun 2021 Untuk kondisi do nothing tahun 2026 hasil pemodelan menunjukkan bahwa sebagian besar ruas jalan nasional memiliki V/C ratio lebih besar dari 0,85 dan memiliki potensi terjadinya kemacetan. Jalan-jalan tersebut adalah Jalan Cikditiro, Jalan Tgk. Nyak Arief, Jalan St. Alaidin Mahmudsyah, Jalan Raya Lambaro, Jalan Teuku Muhammad Hasan, Jalan Tgk Imam Lueng Bata, dan Jalan T. Umar. Potensi kemacetan juga terjadi pada beberapa ruas jalan provinsi dan jalan kota, yaitu Jalan Hasan Dek, Jalan Diponegoro, Jalan Ahmad Yani, Jalan Kueng Raya Lamteuba, Jalan Tentara Pelajar, Jalan Pocut Baren, dan Jalan Cemara. Gambar 7 Kondisi Model Do Nothing Tahun 2026 42 Jurnal HPJI Vol. 3 No. 1 Januari 2017: 37-46

Sedangkan hasil pemodelan kondisi do nothing tahun 2031 menunjukkan mayoritas ruas jalan nasional, provinsi, dan perkotaan memiliki V/C ratio lebih dari 0,85 dan memiliki potensi kemacetan, yaitu Jalan Cikditiro, Jalan Laksamana Malahayati, Jalan Moh. Daud Beurueuh, Jalan Tgk. Nyak Arief, Jalan Sultan Iskandar Muda, Jalan St. Alaidin Mahmudsyah, Jalan Raya Lambaro, Jalan Soekarno Hatta, Jalan Banda Aceh Meulaboh, Jalan Teuku Muhammad Hasan, Jalan Raya Medan Banda Aceh, Jalan Tgk Imam Lueng Bata, Jalan T. Umar, Jalan Prof. Ibrahim Hasan, Jalan Hasan Dek, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan T. Iskandar, Jalan Mohammad Jam, Jalan Diponegoro, Jalan Ahmad Yani, Jalan Kueng Raya Lamteuba, Jalan Tentara Pelajar, Jalan Sri Ratu, Jalan Pocut Baren, Jalan Cemara, dan Jalan Chik Mohammad Thayeub Peureulak. Gambar 9 Kondisi Model Do Nothing Tahun 2021 Kondisi Skenario Do Something 1 Pada Skenario Do Something 1 dilakukan skenario penanganan ruas jalan berupa penanganan ruas jalan nasional, pembangunan jalan layang, dan pembangunan jalan lingkar. Pembangunan jalan lingkar pada skenario ini dilakukan pada tahun 2031. Rencana dan tahun penerapan untuk Skenario Do Something 1 ini seperti ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2 Skenario Do Something 1 Nama Ruas Ket. 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2026 2031 Pelebaran Jalan Jalan Cut Nyak Dien 6/2D Jalan Alaidin Mahmudsyah 6/2D Jalan Imum Lueng Bata 6/2D Jalan Raya Medan Banda Aceh 6/2D Jalan Sultan Iskandar Muda 6/2D Jalan Laksamana Malahayati 6/2D Jalan Cikditiro 6/2D Pembangunan Jalan Baru Jalan Lingkar 6/2D Jalan Layang T. Nyak Arief 6/2D Jalan Layang M. Daud B. 6/2D Jalan Layang T. Umar 6/2D Jalan Layang Alaidin 6/2D Mahmudsyah Evaluasi Rencana Pembangunan Jalan Lingkar di Kota Banda Aceh (Yustina Niken R. Hendra) 43

Kondisi Skenario Do Something 2 Pada Skenario Do Something 2 dilakukan skenario penanganan ruas jalan nasional berupa pelebaran jalan di beberapa ruas jalan, pembangunan jalan layang, dan pembangunan jalan lingkar. Pada skenario ini pembangunan jalan lingkar dilakukan pada tahun 2026. Rencana dan tahun penerapan yang dilakukan untuk Skenario Do Something 2 dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Skenario Do Something 2 Nama Ruas Ket. 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2026 2031 Pelebaran Jalan Jalan Cut Nyak Dien 6/2D Jalan Alaidin Mahmudsyah 6/2D Jalan Imum Lueng Bata 6/2D Jalan Raya Medan Banda Aceh 6/2D Jalan Sultan Iskandar Muda 6/2D Jalan Laksamana Malahayati 6/2D Jalan Cikditiro 6/2D Pembangunan Jalan Baru Jalan Lingkar 6/2D Jalan Layang T. Nyak Arief 6/2D Jalan Layang M. Daud B. 6/2D Jalan Layang T. Umar 6/2D Jalan Layang Alaidin 6/2D Mahmudsyah Perbandingan Hasil Simulasi Kondisi Skenario Do Something 1 dan 2 Perbandingan hasil simulasi kondisi Skenario Do Something 1 dan Do Something 2 ditunjukkan pada Tabel 4. Pada penerapan kondisi Skenario Do Something 1 didapat penurunan tingkat V/C ratio pada tiap tahun penerapan dan kondisi kinerja jaringan jalan yang baik, atau tidak ada ruas jalan yang memiliki nilai V/C ratio lebih besar dari 0,85. Pada penerapan kondisi Skenario Do Something 2 juga didapatkan penurunan tingkat V/C ratio pada tiap tahun penerapan dan kondisi kinerja jaringan jalan yang baik, atau tidak ada ruas jalan yang memiliki nilai V/C ratio lebih besar dari 0,85. Pembangunan jalan lingkar pada skenario Do Something 1 dilakukan tahun 2031, sedangkan untuk mengatasi permasalahan pada kinerja ruas jalan di tahun 2020 dilakukan pelebaran pada beberapa ruas jalan nasional. Kemacetan yang muncul pada tahun 2026 diatasi dengan membangun jalan layang pada ruas jalan nasional yang menjadi back bone jaringan jalan Kota Banda Aceh. Pada Skenario Do Something 2 pembangunan jalan lingkar dilakukan pada tahun 2026. Hasil penerapan skenario-skenario tersebut menunjukkan bahwa penanganan rekayasa lalulintas dan geometrik jalan pada tahun penerapan 2020 untuk Skenario Do Something 1 dan Do Something 2 belum sanggup untuk memecahkan permasalahan kemacetan pada masing-masing tahun penerapan selanjutnya. Karena itu diperlukan penanganan lain yang harus diterapkan pada tahun 2026. Pada Skenario Do Something 1 44 Jurnal HPJI Vol. 3 No. 1 Januari 2017: 37-46

penanganan yang dilakukan pada tahun 2026 berupa pembangunan jalan layang di beberapa ruas jalan nasional, yaitu sebanyak 4 ruas jalan layang, untuk bisa memecahkan permasalahan kemacetan yang terjadi. Sedangkan pada Skenario Do Something 2, penanganan yang dilakukan pada tahun 2026 hanya dengan pembangunan jalan lingkar. Pembangunan jalan lingkar tersebut sanggup memecahkan permasalahan kemacetan yang terjadi. Selain itu, berdasarkan hasil perbandingan yang ditunjukkan pada Tabel 4, besar rata-rata penurunan V/C ratio terhadap kondisi do nothing untuk penerapan Skenario Do Something 1 adalah 9,0%, sedangkan untuk penerapan Skenario Do Something 2 adalah 9,6%. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan Skenario Do Something 2 memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan dengan penerapan Skenario Do Something 1. Tabel 4 Perbandingan Hasil Simulasi Skenario Do Something 1 dan 2 Tahun Penerapan Skenario Penurunan V/C Ratio terhadap Kondisi Do Nothing Do Something 1 Do Something 2 2020 8,2% 8,2% 2021 4,0% 4,0% 2026 1,6% 1,8% 2031 22,1% 24,2% Rata-rata Pernurunan V/C Ratio 9,0% 9,6% KESIMPULAN Besar rata-rata penurunan V/C ratio terhadap kondisi do nothing untuk penerapan Skenario Do Something 1 adalah 9,0% sedangkan untuk penerapan Skenario Do Something 2 adalah 9,6%. Hal ini berarti bahwa penerapan Skenario Do Something 2 memberi hasil yang lebih baik dibandingkan dengan penerapan Skenario Do Something 1. Skenario Do Something 2 adalah skenario yang terdiri atas penanganan ruas jalan nasional, pembangunan jalan layang, dan pembangunan jalan lingkar. Pembangunan jalan lingkar pada Skenario Do Something 2 ini direncanakan untuk dilakukan pada tahun 2026. DAFTAR PUSTAKA Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan. 2011. Penelitian Asal Tujuan Transportasi Nasional. Kementerian Perhubungan, Jakarta. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Aceh. 2010. Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Aceh. Banda Aceh. Badan Perencanaan Pembangunan Kota Banda Aceh. 2011. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh. Banda Aceh. Biro Pusat Statistik Kota Banda Aceh. 2016. Banda Aceh dalam Angka 2015. Banda Aceh. Evaluasi Rencana Pembangunan Jalan Lingkar di Kota Banda Aceh (Yustina Niken R. Hendra) 45

Dinas Pendapatan dan Kekayaan Provinsi Aceh. 2015. Statistik Kendaraan Aceh. Banda Aceh. Khisty, C.J. dan Kent L.B. 2005. Transportation Engineering, An Introduction/Third Edition. New York, NY: Pearson Education. 46 Jurnal HPJI Vol. 3 No. 1 Januari 2017: 37-46