BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

PENDETEKSI KEBOCORAN GAS LPG DAN RF SEBAGAI MEDIA TRANSMISI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat

BAB 2 LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, dimana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PRASYARAT GELAR... ii. LEMBAR PERSETUJUAN... iii. PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv. SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT...

BAB II LANDASAN TEORI. ACS712 dengan menggunakan Arduino Nano serta cara kerjanya.

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu

BAB IV DATA DAN ANALISA

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. tertarik dalam menciptakan objek atau lingkungan yang interaktif.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

Sistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Prototipe Sistem Monitoring Dan Peringatan Dini Kondisi Tubuh Manusia Berdasarkan Suhu Dan Denyut Nadi Berbasis Mikrokontroler 328p

Gambar 2.1 Arduino Uno

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

III. METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

RANCANG BANGUN TELEMETRI TEMPERATUR DAN KELEMBABAN BERBASIS SENSOR SHT11 DAN ARDUINO UNO R3

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah membuat Data Logger Autoclave, prinsip kerja alat ini adalah pada

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM. menggunakan sensor gas MQ-2 yang ditampilkan pada LCD 16x2 diperlukan

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TELMETRI SUHU BERBASIS ARDUINO UNO

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II DASAR TEORI Sistem Destilasi Menggunakan Tenaga Surya

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5]

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Sensor TGS 2610 merupakan sensor yang umum digunakan untuk mendeteksi adanya

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB II DASAR TEORI. mendeteksi gejala perubahan suhu pada objek tertentu. Sensor suhu

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini terdiri dari

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi dengan mudah dan interaksi dengan masyarakat umum juga menjadi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Ethanol

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rangkaian terdiri dari blok mikrokontroler, blok

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

BAB II DASAR TEORI Diagram Alir

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Strain Gauge

BAB III PERANCANGAN. Sensor Ultrasonik. Microcontroller Arduino Uno. Buzzer LED LCD. Gambar 3.1 Blok Rangkaian

BAB II LANDASAN TEORI. dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi

Rancang Bangun PLC ( Programmable Logic Control ) Dengan Mempergunakan Mikrokontroler ATmega8

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dengan perkembangan terakhir, yaitu generasi AVR (Alf and Vegard s Risc

Sistem Tertanam. Pengantar Atmega328 dan Arduino Uno. Dennis Christie - Universitas Gunadarma

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Agung Danu Wijaya 1, Yutdam Mudin 2, Dedy Farhamsah 2

Wireless Gamepad Interface

PEMBUATAN PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI LEVEL AIR MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM. diharapkan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan analisis. Selain itu,

Transkripsi:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Modul Mikrokontroler Pada sistem ini menggunakan Arduino Uno R3. Arduino Uno R3 adalah modul mikrokontroler yang menggunakan ATmega328, modul ini dapat diaktifkan dan diprogram cukup dengan menghubungkan usb pada port arduino ke komputer. Arduino ini beroperasi pada tegangan external 6-20 volt, jika diberikan tegangan kurang dari 7 volt maka arduino ini akan menjadi tidak stabil dan jika lebih dari 12 volt maka regulator voltage pada arduino akan menjadi panas dan bisa merusak board, sehingga batas tegangan yang dipakai pada arduino ini adalah 7-12 volt. Arduino menggunakan ATmega238 yang memiliki memori sebesar 32KB, 0,5kb dari memori tersebut digunakan untuk bootloader dan juga memiliki memori 2 KB dari SRAM dan 1 KB dari EEPROM. Input dan output dari arduino memiliki 14 pin digital yang dapat digunakan dengan fungsi pinmode(), digitalwrite(), dan digitalread(). Setiap pin dapat memberikan atau menerima 40mA dan sudah memiliki internal resistor pull-up dari 20-50 kohm spesifikasi dari Arduino Uno : Mikrokontroler Operating Voltage ATmega328 5V 30

31 Input Voltage (disarankan) 7-12V Input Voltage (batas) 6-20V Digital I / O 14 pin (6 pin memberikan output PWM) Analog Input DC Current per I / O DC Current for 3.3V Flash Memory 32 KB (ATmega328) 6 pin 40 ma 50 ma 0,5 KB (digunakan oleh bootloader) SRAM EEPROM Clock Speed 2 KB (ATmega328) 1 KB (ATmega328) 16 MHz 4.1.1.1. ATmega328 ATmega328 adalah mikrokontroler buatan atmel yang memiliki arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computer) yang memiliki proses eksekusi data lebih cepat daripada arsitektur CISC (Completed Instruction Set Computer). Spesifikasi ATmega328 : Hampir 130 macam instruksi dapat dieksekusi dalam 1 siklus clock. 32 x 8-bit register serba guna. Kecepatan mencapai 16MIPS dengan clock 16Mhz Memiliki 32 KB Flash memory

32 Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanent, karena EEPROM dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan. Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin, dan 6 pin diantaranya PWM (Pulse Width Modulation) output. Master / Slave SPI Serial interface. 4.1.2. Sensor Gas Sensor MQ6 adalah sensor gas analog, yang dapat mendeteksi gas LPG (Liquid Petroleum Gas) yang kandungan didalamnya meliputi butana dan propana. Sensor gas MQ6 ini juga dapat mendeteksi kadar zat alkohol dan asap rokok, namun sensitifitas yang dihasilkan sangat kecil. Modul sensor ini juga dilengkapi dengan potensiometer untuk mengatur sensitifitasnya. Sensor gas MQ6 biasanya digunakan dalam perlengkapan untuk mendeteksi kebocoran gas dalam rumah tangga dan industri. Struktur dari sensor MQ6 disusun oleh mikro AL2O3 tabung keramik, Tin Dioksida (Sn02) lapisan sensitif, elektroda pengukuran dan pemanas. Lapisan paling luar terbuat oleh plastik dan stainless steel. Pemanas yang menyebabkan sebuah kondisi sensor untuk bekerja, yang membuat sensor tersebut menjadi komponen yang sensitif. Dan dapat digunakan pada standard ruang dapur dengan luas 3x3 m atau lebih. Spesifikasi MQ6 :

33 Power yang dibutuhkan : 5V Interface : Analog Pin : 1-Output 2-GND 3-VCC Sensitifitas tinggi untuk LPG, iso-butana, propana Sensitifitas kecil untuk alcohol, smoke Respon cepat Stabil dan tahan lama Rangkaian sederhana Size: 40x20mm Kondisi Standar Bekerja Tegangan Sirkuit(Vc) : 5V ± 0.1 AC atau DC Tegangan Pemanasan(Vh) : 5V ± 0.1 AC atau DC Resistansi Load(PL) : 20kΩ Konsumsi Pemanasan(Ph) : kurang dari 750mw Kondisi Lingkungan Suhu Penggunaan : -10 hingga 50 Suhu Penyimpanan : -20 hingga 70 Kelembapan Terkait : Kurang dari 95% Rh Konsentrasi Oksigen : 21%(Kondisi Standar) konsentrasi oksigen dapat mempengaruhi sensitivitas Karakteristik Sensitivitas Resistansi Pengindraan(Rs) : 10KΩ- 60KΩ (1000ppm LPG )

34 Kondisi Standar Deteksi : Temp: 20 ±2 Vc:5V±0.1 Humidity: 65%±5% Vh: 5V±0.1 Jangkauan Deteksi : 200-10000ppm LPG, iso-butane,propane,lng Gambar 4.0 Rangkaian Sensor MQ6 http://www.electrodragon.com/w/index.php?title=mq_series Untuk mengkalibrasi sensor MQ6 juga digunakan sensor gas jadi yang telah dibeli dengan merk jikimi VTD-2005, sensor gas jikimi memiliki tipe Single circuit, Immediate Alarm, Combustible Catalytic. Dan memiliki spesifikasi dibawah ini : Deteksi Gas : Natural Gas, LP Propane, Butane Range pengukuran : 0~100%LEL Alarm Setting : 20%LEL Waktu Respon : dibawah waktu 20 detik dari pendeteksian Temperatur : -20 to 40 RH95% Konsumsi Daya : 1.5W, Normal Tegangan : AC220V, 60Hz

35 Visual Alarm : Yellow lamp&buzzer Alarm Signal : Normal:DC2V, Alarm:DC10V Audible Alarm : 75dB at 1m Dimensions(mm) : 70(W) 120(H) 38(D) Weight : 224g 4.1.3. Modem RF 433Mhz Modem RF yang digunakan disini adalah 2 buah modul yang terbagi antara modul Transmitter dan Receiver, yang dapat mengirim dan menerima data secara nirkabel yang beroperasi pada frekuensi 433Mhz. Modul ini bekerja dengan UART TTL. Modem RF ini biasanya digunakan untuk remote control. Kekuatan transmisi tergantung dengan tegangan masukan, yaitu dengan tegangan masukan yang tinggi maka kekuatan transmisi dan receiver juga akan lebih baik serta lebih jauh. Modem RF ini dapat diatur baud ratenya, dengan rentang yang diterima dengan sepasang perangkat ini. Cara kerjanya adalah mengirim byte dari pemancar sehingga mengirim data ke penerima. Seperti seolah-olah memiliki koneksi serial kabel, namun tanpa kabel. Spesifikasi : - Frekuensi: 433Mhz. - Berat : 5g - Modulasi: ASK - Penerima data Output: Tinggi -0.5Vcc, Low - 0.7V - Transmitter input Voltage: 3-12V (tegangan tinggi = daya transmisi lebih)

36 Gambar 4.1 Skema Modem RF 433Mhz http://www.seeedstudio.com/wiki/433mhz_rf_link_kit Konfigurasi pin : Transmitter : Data : terhubung dengan mikrokontroler, untuk memberikan data out. GND : sebagai grounding dari modul transmitter. VCC : untuk menerima tegangan input sebesar 5v, berguna untuk memberikan power kepada modul transmitter. Receiver : Data : terhubung dengan mikrokontroler, untuk membaca data yang diterima dari receiver. GND : sebagai grounding dari modul receiver. VCC : untuk menerima tegangan input sebesar 5v, berguna untuk memberikan power kepada modul receiver.

37 4.2. Daftar Komponen dan Modul Daftar komponen dan modul yang digunakan pada sistem ini dapat dilihat pada tabel 4.0 Tabel 4.0 Daftar komponen dan modul Nama komponen / modul Modul Mikrokontroler Tipe Jumlah 3 pcs Modul Sensor gas Arduino Uno R3 2 pcs Modem RF (Transmitter) Sensor MQ6 2 pcs Transmitter RF 433Mhz

38 Modem RF (Receiver) 1 pcs Receiver RF 433Mhz Buzzer 2 pcs Buzzer Kabel USB 1 pcs USB 4 pin Header Male 2 pcs 1x40 Header Female 1 pcs 1x40

39 Kabel Jumper 2 pcs Kabel jumper 3 pin female PCB PCB Baterai 2 pcs Baterai 9v Jack Baterai 2 pcs Jack Baterai

40 4.3. Implementasi 4.3.1. Prosedur Pemasangan Gambar 4.2. Topologi Sistem Dapat dilihat pada sistem diatas, 2 perangkat modul arduino yang terhubung dengan sensor gas MQ6 dan modem RF Transmitter. Dan pada kedua arduino tersebut masing-masing memiliki ID untuk mendeteksi alamat pada modul arduino. Pada gambar sebelah kanan terlihat modul arduino yang terhubung dengan modem RF Receiver. Modem RF Receiver akan menerima sinyal dengan frekuensi 433Mhz, dan sinyal tersebut akan diterjemahkan menjadi data yang dapat dibaca oleh arduino dan setelah itu dihubungkan dengan PC dan dibaca oleh Gas Leak Monitor melalui USB serial.

41 Gambar 4.3. Pemasangan Port pada Arduino Penjelasan dan pemasangan port pada arduino : Power Input : Digunakan untuk menghubungkan adapter dari baterai atau listrik, untuk memberikan tegangan input kepada board arduino. Input USB : Digunakan untuk menghubungkan usb serial 4 pin dari arduino ke komputer, berfungsi untuk membaca data serial dari arduino dan sekaligus sebagai input power untuk arduino. 5v : Digunakan untuk memberikan tegangan input pada modul sensor gas dan modul modem RF transmitter / receiver. Ground : Sebagai grounding pada untuk modul sensor gas dan modem RF transmitter / receiver. Input A0 : Terhubung dengan sensor gas, dapat menerima data dari data out sensor MQ6.

42 Digital pin 7 : Untuk menghubungkan dengan modul modem RF transmitter / receiver, digunakan untuk mengirim dan menerima data pada masing-masing modem RF. Dengan menghubungkan data out pada setiap modem RF ke digital pin 7. 4.3.2. Prosedur Pengoperasian Dibawah ini adalah prosedur pengoperasian sistem : 1. Mengaktifkan modul transmitter dan modul receiver, modul transmitter dapat terhubung dengan baterai atau listrik. Modul receiver terhubung dengan komputer. 2. Menghubungkan modul receiver dengan komputer dengan kabel serial usb 4 pin, untuk membaca serial monitor yang akan diterima. Gambar 4.7 Gas Leak Monitor

43 3. Menginstall program Gas Leak Monitor pada komputer. Isi pada 1 folder dengan Gas Leak Monitor.exe, QtCore4.dll, QtGui4.dll. Dan jalankan file.exe untuk memulai mendeteksi kebocoran gas LPG. 4. Jika di salah satu ruangan terdeteksi gas, pada Gas Leak Monitor akan memberi informasi dengan menampilkan warning dengan warna merah pada ruangan tersebut. 4.4. Tahapan Pengujian 4.4.1. Mengkalibrasi Sensor Gas Pada tahap pengujian ini dilakukan untuk mencari nilai akurasi dan presisi pada sensor gas. Untuk mengecek keakuratannya, telah disiapkan sensor gas yang yang sudah jadi dengan merk Jikimi, di kalibrasi dengan sensor gas MQ6. Kedua pengujian tersebut dilakukan tes dengan memembocorkan gas dari korek api gas pada kotak ukuran 5 x 10 cm. Tabel 4.1 Hasil uji kalibrasi sensor gas Waktu Sensor Gas Sensor MQ 6 Tegangan Output Kondisi Jikimi (VTD-2005) MQ6 (Volt) 0s 0 221 1,079 volt Aman 1s 1 955 4,663 volt Bahaya 2s 1 980 4,785 volt Bahaya 3s 1 981 4,790 volt Bahaya

44 4s 1 982 4,794 volt Bahaya 5s 1 982 4,794 volt Bahaya Pada tabel diatas, didapatkan hasil dari sensor gas Jikimi dan sensor MQ6, pada waktu 0s, korek api gas belum dinyalakan. Dengan kondisi sensor gas Jikimi tidak nyala dan sensor MQ6 menunjukkan nilai 221 yang artinya keadaan masih aman. Pada waktu korek api gas sudah dinyalakan pada detik pertama, sensor gas Jikimi langsung aktif dengan alarm yang berbunyi, dan sensor MQ6 menunjukkan nilai 950. Pada kondisi ini terlihat korek api gas sudah nyala dan dapat dinyatakan ada kebocoran gas. Pada waktu 0s 5s sensor MQ6 menunjukan nilai stabil diantara 980, yaitu nilai yang dapat dikatakan gas sedang bocor dan belum berhenti. 4.4.2. Pengujian Jarak yang dapat dicapai oleh Modem RF 4.4.2.1. Pengujian pada ruang terbuka Tabel 4.2 Hasil uji jarak modem RF pada ruang terbuka Waktu Jarak Data yang diterima Kondisi 10s 0m 10x Good 10s 3m 10x Good

45 10s 6m 10x Good 10s 9m 10x Good 10s 12m 10x Good 10s 15m 10x Good 10s 18m 10x Good 10s 21m 8x Bad 10s 23m 5x Bad 10s 26m 0x Bad Pada tahap pengujian dilakukan untuk mengetahui jarak terjauh yang didapatkan oleh modem RF yang digunakan pada sensor gas. Pengujian awal ini dilakukan pada ruang terbuka yang tidak terhalang oleh apapun. Cara pengambilan data diatas, yaitu mengirim data setiap detik untuk satu data dan dikirim sebanyak sepuluh kali. Terlihat pada jarak 0 meter, data yang diterima utuh yaitu kesepuluh datanya diterima semua, pada kondisi ini dapat dikatakan sinyal yang didapat masih kuat dan baik. Pada jarak 21 meter terlihat hanya delapan data yang dapat diterima, kondisi ini sudah dapat dinyatakan sinyal kurang baik, karena tidak dapat menerima semua datanya. Dan pada titik paling ujung yaitu 26 meter, data sudah tidak dapat diterima sama sekali, yang artinya sudah diluar jangkauan dari modem RF.

46 4.4.2.2. Pengujian pada ruang tertutup Tabel 4.3 Hasil uji jarak modem RF pada ruang tertutup Waktu Jarak Data yang diterima Kondisi 10s 0m 10x Good 10s 3m 10x Good 10s 6m 8x Bad 10s 9m 5x Bad 10s 12m 0x Bad Pada pengujian jarak modem RF yang kedua ini dilakukan pada kondisi ruang tertutup. Dengan kondisi penghalang seperti pintu berbahan kayu dan tembok beton. Pada jarak 3 meter sinyal yang didapat masih baik, yaitu dapat menerima semua datanya. Sampai pada jarak 6 meter sudah mulai terlihat, data yang diterima tidak utuh lagi yaitu hanya delapan data yang dapat diterima. Hingga pada jarak terujung yaitu 12 meter, data tidak dapat diterima sama sekali.

47 4.4.3. Mencari Delay sensor minimum Tabel 4.4 Delay sensor minimum No. Sensor 1 Sensor 2 (3, 15)*13ms (4, 16)*17ms 1 39ms 68ms 2 52ms 85ms 3 65ms 102ms 4 78ms 119ms 5 91ms 136ms 6 104ms 153ms 7 117ms 170ms 8 130ms 187ms 9 143ms 204ms 10 156ms 221ms 11 169ms 238ms 12 182ms 255ms 13 195ms 272ms

48 Pada tahap ini dilakukan untuk menentukan delay sensor yang dibutuhkan. Delay sensor yang digunakan harus seminimal mungkin, guna untuk mendapatkan hasil secara real time. Untuk tahap awal, dilakukan pencarian data dari kecepatan data yang dikeluarkan oleh sensor MQ6, sehingga didapatkan hasil yaitu 22 ms. Selanjutnya tinggal menentukan delay sensor yang diinginkan dan dipastikan harus diatas 22 ms. Delay sensor pertama, ditentukan dengan nilai interval antara angka 3 sampai 15 dan dikalikan dengan bilangan prima dengan angka 13. Sehingga didapatkan 13 data untuk dijadikan random delay. Delay sensor kedua, ditentukan dengan interval antara angka 4 sampai 16 dan dikalikan dengan bilangan prima angka 17. Digunakan bilangan prima, karena agar perkalian yang didapatkan dari kedua delay sensor tersebut tidak ada yang sama. Dapat dilihat dari data tersebut, pada saat sensor MQ6 mendeteksi terjadinya kebocoran gas LPG dengan range delay 39ms 272ms, maka sudah dapat diperhitungkan waktu dari sensor gas MQ6 mendeteksi sampai program Gas Leak Monitor memberikan warning adalah kurang dari 1 detik.

49 4.4.4. Keadaan Gas Minimum sampai Maksimum 1200 1000 800 600 Value 400 200 0 1 5 9 13 17 21 25 29 33 Gambar 4.8 Keadaan gas minimum sampai maksimum Pada grafik diatas, terlihat data yang didapatkan dari sensor MQ6 stabil diantara nilai 200 sampai detik ke 21. Pada kondisi ini dinyatakan sedang tidak terdapat gas yang bocor. Pada saat gas bocor, di detik ke 22 langsung meningkat nilainya secara signifikan dan didapatkan nilai stabil pada nilai 900. Sehingga pada nilai 900 dapat dinyatakan sedang terjadi kebocoran gas. 4.4.5. Evaluasi Sistem 4.5.1. Kelebihan Menurut hasil percobaan dan pengujian sistem ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu : Alat ini dapat mendeteksi gas dengan waktu respon kurang dari 1 detik dan mendekati real time. Sensor gas MQ6 yang digunakan memiliki tingkat keakuratan yang terlah dikalibrasi dengan sensor gas Jikimi.

50 Modul sensor gas dapat ditambahkan jumlahnya lebih banyak untuk penambahan ruangan dan tetap menggunakan satu receiver. Data yang didapat sensor gas stabil sesuai dengan kondisi sedang terdapat kebocoran gas / tidak terjadi kebocoran. 4.5.2. Kekurangan Menurut hasil percobaan dan pengujian sistem ini memiliki beberapa kekurangan, yaitu : Jarak yang dapat dicapai dari modem RF tidak dapat terlalu jauh. Jika sensor gas ditambahkan dengan jumlah yang besar, maka delay untuk menerima data akan semakin lama.