Andersen Karel Ropa, Naif Fuhaid, Nova Risdiyanto Ismail, (2012), PROTON, Vol. 4 No 2 / Hal 1-4

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PEMAKAIAN MEDAN ELEKTROMAGNET TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA MESIN BENSIN JENIS DAIHATSU HIJET

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PENGHEMAT BAHAN BAKAR BERBASIS ELEKTROMAGNETIK TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL ABSTRAK

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR DENGAN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN

PENGARUH PENGGUNAAN WATER COOLANT TERHADAP PERFORMANCE MESIN DIESEL. Gatot Soebiyakto 1)

VARIASI CAMPURAN BAHAN BAKAR DENGAN PERALATAN ELEKTROMAGNET TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA MOTOR BAKAR BENSIN 3 SILINDER

Faizur Al Muhajir, Toni Dwi Putra, Naif Fuhaid, (2014), PROTON, Vol. 6 No 1 / Hal 24-29

PENGARUH CELAH KATUP TERHADAP DAYA DAN EFISIENSI PADA MOTOR MATIC ABSTRAK

PENGARUH CAMPURAN BAHAN BAKAR DENGAN PERALATAN ELEKTROMAGNET TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA MOTOR BAKAR BENSIN 3 SILINDER

PENGARUH LETAK MAGNET TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA ELECTRONIC FUEL INJECTION PADA SEPEDA MOTOR ABSTRAK

PENGARUH FILTER UDARA PADA KARBURATOR TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR DENGAN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN

PENGARUH PEMASANGAN KAWAT KASA DI INTAKE MANIFOLD TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA MESIN BENSIN KONVENSIONAL TOYOTA KIJANG 4K

BAB I PENDAHULUAN. campuran beberapa gas yang dilepaskan ke atmospir yang berasal dari

PENGARUH MEDAN ELEKTROMAGNET TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA MOTOR BENSIN 4 TAK 1 SILINDER

VARIASI PENGGUNAAN IONIZER DAN JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP KANDUNGAN GAS BUANG KENDARAAN

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR PADA RADIATOR TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN KADAR EMISI GAS BUANG DAIHATSU HIJET Suriansyah Sabaruddin 1)

BAB IV HASIL DAN ANALISA. 4.1 Perhitungan konsumsi bahan bakar dengan bensin murni

PENGUJIAN PENGGUNAAN KATALISATOR BROQUET TERHADAP EMISI GAS BUANG MESIN SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH

KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN MEDAN MAGNET TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN

ANALISIS PENCAMPURAN BAHAN BAKAR PREMIUM - PERTAMAX TERHADAP KINERJA MESIN KONVENSIONAL

BAB I PENDAHULUAN I-1

UJI KERJA INJEKTOR TERHADAP PUTARAN DAN JENIS SEMPROTAN MENGGUNAKAN ALAT UJI INJEKTOR ABSTRAK

PENGARUH PEMASANGAN ALAT PENINGKAT KUALITAS BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR SPESIFIK MOTOR BENSIN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Ahmad Rifai, Toni Dwi Putra, Muhammad Agus Sahbana, (2013),PROTON, Vol. 5 No 1 / Hal 6-10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KINERJA GENSET TYPE EC 1500a MENGGUNAKAN BAHAN PREMIUM DAN LPG PENGARUHNYA TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu campuran komplek antara hidrokarbon-hidrokarbon sederhana

Julius Hidayat, Agus Suyatno,Suriansyah, (2012), PROTON, Vol. 4 No 2 / Hal 23-29

MAKALAH DASAR-DASAR mesin

BAB I PENDAHULUAN. penggunaannya, terlihat dari kebutuhan alat transportasi sebagai. penunjang perokonomian, hal ini dapat dilihat dengan semakin

Gambar 1. Motor Bensin 4 langkah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN LITERATUR

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan sepeda motor di Indonesia mencapai 1 juta unit per tahun, jumlah

I. PENDAHULUAN. Motor bensin dan diesel merupakan sumber utama polusi udara di perkotaan. Gas

ANALISIS PERBANDINGAN KADAR GAS BUANG PADA MOTOR BENSIN SISTEM PENGAPIAN ELEKTRONIK (CDI) DAN PENGAPIAN KONVENSIONAL

I. PENDAHULUAN. aktifitas yang diluar kemampuan manusia. Umumnya mesin merupakan suatu alat

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN

PENGARUH PENAMBAHAN ZAT ADITIF PADA BAHAN BAKAR TERHADAP EMISI GAS BUANG MESIN SEPEDA MOTOR

BAB I PENDAHULUAN. Pemakaian bahan bakar minyak sebagai salah satu sumber energi. mengalami peningkatan yang signifikan sejalan dengan pertumbuhan

PEMANASAN BAHAN BAKAR BENSIN DENGAN KOMPONEN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN 4 LANGKAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PENGGUNAAN RADIATOR PADA SISTEM PENDINGIN MOTOR DIESEL STASIONER SATU SILINDER TERHADAP LAJU KENAIKAN SUHU AIR PENDINGIN

Edi Sarwono, Toni Dwi Putra, Agus Suyatno (2013), PROTON, Vol. 5 No. 1/Hal

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

PENGARUH PENGGUNAAN ELEKTROLISER TERHADAP DAYA DAN PENGHEMATAN KONSUMSI BAHAN BAKAR BENSIN PADA MESIN SEPEDA MOTOR

Oleh: Nuryanto K BAB I PENDAHULUAN

PEMANASAN BAHAN BAKAR BENSIN DENGAN KOMPONEN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN 4 LANGKAH. Toni Dwi Putra 1) & Budyi Suswanto 2)

PENGARUH PEMASANGAN ALAT PENGHEMAT BAHAN BAKAR MAGNETIS TERHADAP EFISIENSI DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR SPESIFIK MOTOR BENSIN

PENGHEMATAN BAHAN BAKAR SERTA PENINGKATAN KUALITAS EMISI PADA KENDARAAN BERMOTOR MELALUI PEMANFAATAN AIR DAN ELEKTROLIT KOH DENGAN MENGGUNAKAN METODE

PENGARUH PENGGUNAAN X- POWER TERHADAP PERFORMA PADA MESIN MOTOR 4 LANGKAH ABSTRAK

Pengaruh variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas lingkungan yang baik merupakan hal penting dalam menunjang kehidupan manusia di dunia.

Kata kunci : Pencemaran udara, jenis bahan bakar, dan emisi gas buang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi otomotif saat ini semakin pesat, hal ini didasari atas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

ANALISA KINERJA MESIN OTTO BERBAHAN BAKAR PREMIUM DENGAN PENAMBAHAN ADITIF OKSIGENAT DAN ADITIF PASARAN

ANALISA PENGARUH CAMPURAN PREMIUM DENGAN KAPUR BARUS (NAPTHALEN) TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA MESIN SUPRA X 125 CC

Denny Haryadhi N Motor Bakar / Tugas 2. Karakteristik Motor 2 Langkah dan 4 Langkah, Motor Wankle, serta Siklus Otto dan Diesel

Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Kejuruan (JIPTEK)

USAHA PENGHEMATAN BAHAN BAKAR DENGAN SISTEM PENGAPIAN CDI. Ireng Sigit A ) Abstrak

KAJIAN EKSPERIMENTAL TENTANG PENGARUH INJEKSI UAP AIR PADA SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN 2 LANGKAH 110 CC

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis Penggunaan Venturi..., Muhammad Iqbal Ilhamdani, FT UI, Universitas Indonesia

ANALISA PENGARUH PEMANASAN AWAL BAHAN BAKAR SOLAR TERHADAP PERFORMA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA MESIN MOTOR DIESEL SATU SILINDER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. TEORI DASAR. kelompokaan menjadi dua jenis pembakaran yaitu pembakaran dalam (Internal

Pemanfaatan Elektrolisis Sebagai Alternatif Suplemen Bahan Bakar Motor Diesel Untuk Mengurangi Polusi Udara

Analisis penggunaan alat magnetisasi bahan bakar secara elektromagnetik terhadap unjuk kerja mesin empat langkah satu silinder

PENGARUH JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR INJEKSI ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan akan bahan bakar minyak disebabkan oleh terjadinya peningkatan

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini mobil telah menjadi lebih penting, mobil telah menjadi faktor

Fahmi Wirawan NRP Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. H. Djoko Sungkono K, M. Eng. Sc

PENGARUH PENAMBAHAN UAP AIR KERING PADA LANGKAH HISAP TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSIN

PENGARUH PENGGUNAAN CAMPURAN TOP ONE OCTANE BOOSTER DENGAN PREMIUM TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA MOTOR BENSIN 4 TAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

EMISI GAS CARBON MONOOKSIDA (CO) DAN HIDROCARBON (HC) PADA REKAYASA JUMLAH BLADE TURBO VENTILATOR SEPEDA MOTOR SUPRA X 125 TAHUN 2006

MODIFIKASI MESIN MOTOR BENSIN 4 TAK TIPE 5K 1486 cc MENJADI BAHAN BAKAR LPG. Oleh : Hari Budianto

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM)

FINONDANG JANUARIZKA L SIKLUS OTTO

PENAMBAHAN REAKTOR PLASMA DBD (DIELECTRIC-BARRIER DISCHARGE)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Spark Ignition Engine

Jurnal Teknik Mesin UMY

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR PERTALITE TERHADAP TORSI

Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Premium, Pertamax, Pertamax Plus Dan Spiritus Terhadap Unjuk Kerja Engine Genset 4 Langkah

PENGARUH JUMLAH SEL PADA HYDROGEN GENERATOR TERHADAP PENGHEMATAN BAHAN BAKAR

Jurnal FEMA, Volume 2, Nomor 1, Januari 2014

BAB II DASAR TEORI. dipakai saat ini. Sedangkan mesin kalor adalah mesin yang menggunakan

CONTOH SOAL UJIAN SARINGAN MASUK (USM) IPA TERPADU Institut Teknologi Del (IT Del) Contoh Soal USM IT Del 1

UJI PERFORMANSI MESIN OTTO SATU SILINDER DENGAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS

SOLUSI PENGHEMATAN BENSIN DENGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI SEDERHANA GEN TANDON SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISIR PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL Oleh: Benny Chandra

Transkripsi:

PENGARUH MEDAN MAGNET TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA KINERJA MOTOR BAKAR BENSIN JENIS DAIHATSU HIJET 1000 Andersen Karel Ropa 1), Naif Fuhaid 2), Nova Risdiyanto Ismail 3) ABSTRAK Pemerintah menghadapi permasalahan akan semakin besarnya kebutuhan bahan bakar untuk kendaraan. Sehingga sekarang banyak orang berlomba menciptakan alat untuk menghemat bahan bakar, mulai alat berupa cairan, tablet hingga pengaturan bakar yang masuk ke kalburator. Berbagai cara telah dilakukan untuk menciptakan alat mana yang dapat menghemat bahan bakar yang paling sempurna.akan tetapi sekarang ini orang masih terus melakukan percobaan. Salah satunya adalah memberikan perlakuan terhadap bahan bakar sebelum memasuki ruang bakar atau sebelum mengalami proses pembakaran. Metode penelitian dilakukan secara eksperimen, yaitu menguji dengan dan tanpa medan magnet (elektromagnet) pada saluran masuk bahan bakar dengan memberikan variasi pada putaran mesin. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah penggunaan elektromagnet dan variabel terikatnya adalah konsumsi bahan bakar dan putaran mesin. Adapun hasil penelitian adalah konsumsi bahan bakar yang dihasilkan menggunakan medan magnet lebih rendah dibandingkan tanpa menggunakan medan magnet pada setiap variasi putaran mesin. Daya dan Efisiensi yang dihasilkan menggunakan medan magnet lebih tinggi dibandingkan tanpa menggunakan medan magnet pada setiap variasi putaran mesin. Kata Kunci: medan magnet, konsumsi bahan baker, daya dan efisiensi. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Penggunaan BBM secara berlebihan tidak saja memicu krisis ekonomi global maupun setiap negara, melainkan yang lebih memprihatinkan adalah memicu krisis lingkungan global. Krisis lingkungan global yang ditandai dengan fenomena pencemaran udara, tanah dan air. Krisis tersebut, akibat dari eksploitasi sumber daya energi sampai dengan pemanfaatannya untuk berbagai kebutuhan hidup manusia di berbagai sektor seperti tenaga listrik, transportasi, industri dan domestik. Dewasa ini pertumbuhan ekonomi negara ini tidak menentu.dan pertumbuhan dunia otomotif di negara ini semakin besar. Akan tetapi pertumbuhan dunia otomotif tidak di imbangi dengan kesadaran masyarakat akan aturan pemerintah tentang umur kendaraan yang boleh beroperasi dan tidak sehingga jumlah kendaran semakin banyak. Dengan demikian berarti semakin banyak pula kebutuan bahan bakar yang diperlukan oleh kendaraan-kendaran tersebut apalagi bila kendaraan kendaraan yang memiliki ukuran ruang bakar (cc) besar akan semakin banyak kebutuhan bahan bakarnya. Sehingga sekarang ini pemerintah menghadapi permasalahan akan semakin besarnya kebutuhan bahan bakar untuk kendaraan. Sehingga sekarang banyak orang berlomba menciptakan alat untuk menghemat bahan bakar, mulai alat berupa cairan, tablet hingga pengaturan bakar yang masuk ke kalburator Berbagai cara telah dilakukan untuk menciptakan alat mana yang dapat menghemat bahan bakar yang paling sempurna.akan tetapi sekarang ini orang masih terus melakukan percobaan. Salah satunya adalah memberikan perlakuan terhadap bahan bakar sebelum memasuki ruang bakar atau sebelum mengalami proses pembakaran. Metode yang dapat digunakan adalah 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Universitas Widyagama Malang 2), 3) Staf Dosen Jurusan Teknik Mesin Universitas Widyagama Malang aplikasi medan magnet (elektromagnet) karena peralatan ini menggunakan kumparan yang cukup sederhana. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah Untuk Mengetahui pemakaian penghemat bahan bakar berbasis elektromagnet terhadap konsumsi bahan bakar pada kinerja motor bakar bensin jenis daihatsu Hijet 1000. TINJAUAN PUSTAKA Proses pembakaran Pembakaran adalah reaksi kimia antara bahan bakar dengan oksigen diiringi kenaikan panas dan nyala. Pada pembakaran dalam silinder motor, pembentukan panas itulah yang dibutuhkan. Hasil-hasil reaksi kimia dibuang sebagai asap, dan tenaga panas itu selanjutnya akan diubah menjadi tenaga mekanis Gambar 1. Proses pembakaran Bahan bakar motor terutama terdiri dari hidrokarbon, yakni ikatan ikatan majemuk atom hidrogen dan karbon.dikatakan ikatan majemuk karena ia dapat dipisahkan atau diuraikan secara kimia ke dalam dua atau lebih zat yang lebih sederhana Unsur unsur yang perlu dalam pembakaran Nilai untuk bahan bakar cair tergantung pada susunan hidrokarbon, berikut ini tabel nilai 1

Nama Simbol Berat Simbol Molekul Berat Molekul oksigen O 16 O2 32 hidrogen H 1 H2 2 karbon C 12 C 12 belerang S 32 S 32 Unsur-unsur utama bahan bakar Nama Hasil Pembakaran Panas Yang Timbul Kkal/Kg Hidrogen uap air (H 2O) 34400 Karbon Karbondioksida (CO 2) 8100 Karbon karbon monoksida (CO) 2440 Belerang dioksid belerang (SO 2) 2500 Reaksi kimia dari pembakaran elemen karbon dan hidrogen adalah : C + O2 = CO2 H2 + 0,5O2 = H2O Reaksi kimia pada pembakaran bensin yang yang merupakan campuran dari hidrokarbon dengan penambahan belerang danzat lemas (N) adalah: CH4 + 2O2 = CO2 + 2H2O Kadar belerang di dalam bahan bakar sangat tidak diharapkan, karena dapat membentuk gas hidrogen sulfat yang sangat beracun.kadar belerang di dalam bahan bakar pada saat ini sangat di batasi. Untuk mencari kebutuhan udara teiritis untuk sejumlah bahan bakar tertentu.dilakukan dengan perhitungan berat molekul dari dari komponen komponen yang mengalami reaksi kimia. CH4 + 2O2 =CO2 + 2H2O 16g + 64g = 44g + 36g Untuk setiap gram bahan bakar dibutuhkan oksigen sebanyak 4 g. Berhubung oksigen diambil dari udara. Sedangkan di dalam udara juga terdapat zat lemas (N) dan komponen lainnya yang lebih sedikit kadarnya,maka dengan diketahui perbandingan kadar oksigennya dan zat lemas, dapat dicari kebutuhan udara teoritis. Kebutuhan udara teoritis adalah 4 : 0,232 = 17,24g dengan demikian setiap gram bahan bakar membutuhkan secara teoritis 17,24 gr udara agar terjadi pembakaran yang sempurna Efesiensi Pembakaran Dan Elektro Magnet Efesiensi pembakaran Efisiensi siklus otto akan naik apabila kita menaikan rasio kompresi. Kenaikan rasio kompresi mesin otto dibatasi oleh peritiwa kenoking, yaitu suara berisik karena terjadi ledakan dari pembakaran spontan dari mesin otto. Karena knoking daya menjadi turun sehingga efisiensi pun menurun. Gambar 2. Grafik siklus termodinamika otto Elektromagnet Elektromagnet telah banyak digunakan dalam kendaraan bermotor selama beberapa tahun. Pada sistem start, pengisian dan pengapian mengalami perbaikan/penyempurnaan terus menerus membuat kendaraan kita lebih handal. Pada kenyataannya sulit untuk dipikirkan pada sebuah sistem otomotif tanpa menggunakan elektromagnet. Elektromagnet merupakan penggabungan listrik dan magnet. Sewaktu mengalirkan listrik pada sebuah kawat bisa menciptakan medan magnet. Listrik dan magnet benar-benar tidak terpisahkan kecuali dalam superkonduktor yang menunjukkan Efek Meissner (bahan superkonduktor dapat meniadakan medan magnet sampai pada batas tertentu). Ini bisa dibuktikan dengan cara meletakkan kompas di dekat kawat tersebut. Jarum penunjuk pada kompas akan bergerak karena kompas mendeteksi adanya medan magnet. Elektromagnetika sudah banyak dimanfaatkan dalam membuat mesin motor, kaset, video, speaker (alat pengeras suara), dan sebagainya. Elektromagnet yang ternyata memberikan alternatif yang cukup menjanjikan sebagai alat penghemat bahan bakar. Hampir semua produk penghemat BBM yang beredar di Indonesia adalah jenis magnet, mungkin karena harganya yang murah, pemasangannya yang mudah dan tidak membutuhkan perawatan. Oleh karena itu saya akan menitikberatkan bahasan saya pada jenis penghemat BBM. Ionisasi Magnet Penggunaan magnet ditujukan untuk menimbulkan ionisasi pada bahan bakar. Proses ionisasi diperlukan agar bahan bakar lebih mudah mengikat oksigen selama proses pembakaran dan mengurangi produk hidrokarbon yang tidak terbakar hasil proses pembakaran bahan bakar. Hal ini disebabkan ukuran struktur molekul bahan bakar akan berubah menjadi ikatan yang lebih kecil akibat magnetisasi. Ukuran molekul yang lebih kecil ini secara langsung akan berakibat pada semakin mudahnya proses pembakaran dalam ruang bakar. Dengan kata lain proses magnetisasi pada bahan bakar akan membuat pembakaran lebin sempurna. Gambar 4.proses ionisasi gaya magnet 2

Magnet pada saluran BBM Aplikasi magnet untuk penghematan BBM juga telah mendapatkan paten Amerika Serikat : 1. Electromagnetic device for the magnetic treatment of fuel, 2. Fuel activation apparatus using magnetic body 3. Fuel combustion and magnetizing apparatus used therefor, 4. Permanent magnetic power cell system for treating fuel lines 5. Fuel treating device Secara umum, percobaan itu tidak mencantumkan metoda perhitungannya, dan hanya mencantumkan hasil akhirnya saja. Alasan-alasannya: 1. Percobaan dilakukan pada satu kendaraan saja, sedangkan kondisi sebelum dan sesudah alat penghematan BBM berbeda, misalnya temperatur mesin, daya pelumasan oli dan temperatur lingkungan. 2. Adanya deviasi pada perhitungan konsumsi BBM, sedangkan percobaan dilakukan hanya beberapa kali dan dalam jarak atau waktu yang sangat pendek. 3. Konsumsi BBM tidak konstan dan tergantung dari sangat banyak faktor. Misalnya cara mengemudi, kemacetan, kualitas BBM, cuaca dan bahkan arah angin pun turut menentukan konsumsi BBM. Diagram Alir Penelitian Gambar 6. Diagram alir penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Hubungan antara putaran mesin Hubungan antara Putaran Mesin terhadap Konsumsi Bahan Bakar Grafik 7. Hubungan antara putaran mesin terhadap konsumsi bahan bakar Gambar 5. skema pemasangan elektromagnet METODE PENELITIAN Variabel Penelitian a. Variabel Bebas adalah penggunaan Elektromagnet dan daya. b. Variabel Terikat adalah konsumsi bahan bakar dan putaran mesin Pengambilan data : a. Siapkan kendaran yang akan diuji b. Siapkan medan magnet yang digunakan dalam penelitian c. Catat data yang dihasilkan dengan pengulangan 5 kali d. Analisis data dan Kesimpulan Grafik diatas menunjukan kenaikan jumlah bahan bakar pada setiap peningkatan putaran mesin, di uji mulai 1000-2500 rpm sebelum menggunakan magnet dan sesudah menggunakan magnet. Grafik ini juga menunjukan bahwa dengan menggunakan magnet konsumsi fuel akan lebih sedikit atau hemat di bandingkan sebelum menggunakan magnet. Hubungan antara Putaran Mesin terhadap Putaran Roda (output) Metode Analisa Data Setelah data-data diperoleh, dilakukan perhitungan, ditabelkan, dianalisa dan dilakukan pembahasan. Setelah dilakukan pembahasan kemudian dibuat kesimpulan. Grafik 8. Hubungan antara putaran mesin terhadap putaran roda (output) 3

Pada grafik diatas menunjukkan bahwa garis grafik dengan variasi putaran mesin terhadap putaran roda tanpa menggunakan magnet dan menggunakan magnet mengalami kenaikan, hal ini dapat dilihat pada setiap variasi putaran mesin 1000-2500 rpm. Putaran roda yang lebih tinggi adalah dengan menggunakan magnet dibandingkan tanpa menggunakan magnet. Hubungan Putaran Mesin terhadap Daya Grafik 9. Hubungan putaran mesin terhadap daya Pada grafik diatas dapat kita lihat hubungan antara putaran mesin terhadap daya efektif dan daya induksi, saat menggunakan magnet dan tidak menggunakan magnet. Ini dapat ditunjukkan bahwa pada saat putaran mesin 1000-2500 rpm variasi daya efektif maupun daya induksi cenderung mengalami kenaikkan dan lebih stabil saat menggunakan magnet di bandingkan dengan yang tidak menggunakan magnet, selain itu daya efektif dan daya indikasi dengan menggunakan magnet mempunyai daya yang lebih tinggi dibandingkan tanpa menggunakan magnet. Hubungan Putaran Mesin terhadap Efisiensi Dari hasil pengujian dan perhitungan dan dari tabel KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dari bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian yang diperoleh adalah : 1. Konsumsi bahan bakar yang dihasilkan menggunakan medan magnet lebih rendah dibandingkan tanpa menggunakan magnet pada setiap variasi putaran mesin. 2. Daya dan Efisiensi yang dihasilkan menggunakan medan magnet lebih tinggi dibandingkan tanpa menggunakan magnet pada setiap variasi putaran mesin. DAFTAR PUSTAKA Boentarto, 1996, Teknik Mesin Mobil, CV.Aneka Ilmu, Surakarta. Bpm Arends, H.Berenschot, 1992, Motor Bensin, Erlangga, Jakarta. Bruijn, Lade,1982, Motor Bakar, PT.Bhratara Karya Aksara, Jakarta. Hasahta,1986, Motor Bakar, PT Jambatan, Jakarta. Daryato, 2003, Motor Bensin Pada Mobil, CV Irama Widya Bandung. Spuller, Andar Simatupang, 1988, Dasar Otomotif, VEDC Malang. Motor Wiranto Aris Munandar, 1983, Penggerak Mula Motor Bakar Torak, ITB Bandung. http://www.motorplus-online.com/articles.asp?id=7840 http://www.astraworld.com/?act=tips&id=20070810173 80050 Grafik 10. Hubungan putaran mesin terhadap efisiensi Grafik diatas menunjukkan efisiensi thermal efektif dan efisiensi indikasi dengan menggunakan magnet dan tanpa magnet cenderung meningkat seiring dengan peningkatan putaran. Efisiensi thermal efektif dan efisiensi indikasi dengan menggunakan magnet lebih tinggi dibandingkan dengan dan tanpa menggunakan magnet. 4

1