dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan salah satu program

HALAMAN PENGESAHAN. Artikel Ilmiah

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA)

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 9 TAHUN 2017 TENTANG

TESIS. Untuk memenuhi persyaratan Mencapai derajat Sarjana S2. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBAGIAN JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara

HUBUNGAN SIKAP PETUGAS DAN FASILITAS KESEHATAN DENGAN KEPUASAN IBU HAMIL PADA PELAYANAN ANC

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN ANTENATAL CARE BIDAN DENGAN KEPUASAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS SANGKRAH TAHUN 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village

Keyword: Public Satisfication Index, Public Services, Primary Health Care

panduan praktis Pelayanan Kebidanan & Neonatal

HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG SIKAP TENAGA KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN IBU PERIKSA HAMIL DI PUSKESMAS I GROGOL SUKOHARJO SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja tenaga kesehatan yang baik akan berdampak pada kualitas

Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 8 / No. 1 / Januari 2013

(GSI), safe motherhood, program Jaminan Persalinan (Jampersal) hingga program

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

BAB I PENDAHULUAN. (GSI), safe motherhood, program Jaminan Persalinan (Jampersal) hingga program

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERSEPSI IBU HAMIL TENTANG BPJS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BERGAS KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

ABSTRAK. Kata Kunci : Kepemimpinan, Kinerja, Motivasi

HUBUNGAN BEBERAPA FAKTOR DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK OLEH BIDAN DESA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JEPARA TAHUN 2016

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEPATUHAN PERIKSA KEHAMILAN DI PUSKESMAS 1 TOROH KABUPATEN GROBOGAN

Analisis Hubungan Karakteristik Pasien Dengan Kepuasan Pelayanan Rawat Jalan Semarang Eye Center (SEC) Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DROP OUT AKSEPTOR KB DI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

Dr. Hj. Y. Rini Kristiani, M. Kes. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen. Disampaikan pada. Kebumen, 19 September 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU FACTORS RELATED TO THE PERFORMANCE CADRE IN POSYANDU

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Hubungan Antara Persepsi Ibu Hamil Tentang Mutu Pelayanan Antenatal Dengan Kepuasan Ibu Hamil Di Puskesmas Krobokan Kota Semarang

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

HUBUNGAN KUALITAS KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PETUGAS DI PUSKESMAS TAMALANREA MAKASSAR

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI DASAR (PONED) DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS GAJAHAN KARYA TULIS ILMIAH

Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah

HUBUNGAN ANTENATAL CARE DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DI KLINIK BERSALIN LINDA SILALAHI KECAMATAN PANCUR BATU

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI BIDAN DESA DALAM PENCAPAIAN TARGET CAKUPAN KUNJUNGAN NIFAS DI KABUPATEN SEMARANG.

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 9 TAHUN 2012

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

HUBUNGAN ANTARA LAMA KERJA DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAYANAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH SURAKARTA

DESKRIPSI MUTU PELAYANAN DAN KEPUASAN PASIEN HIPERTENSI PESERTA PROLANIS BPJS DI PUSKESMAS PATARUMAN III KOTA BANJAR

Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Persepsi, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN IBU HAMIL TERHADAP PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS TALANG BAKUNG KOTA JAMBI TAHUN 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN TEMPAT BERSALIN PADA IBU HAMIL (Studi Kasus di Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang)

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sasaran Milenium Development Goals (MDGs) telah menunjukkan menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup (BAPPENAS, 2010).

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DI PUSKESMAS SIBELA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN ULANG PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD MARIA WALANDA MARAMIS Sherly Nayoan*

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Motivasi Bidan dalam Pelaksanaan Antenatal Care Terpadu. Motivation Midwives in Antenatal Care Integrated Implementation

Hubungan Persepsi Ibu Hamil Tentang Mutu Pelayanan Antenatal dengan Minat Kunjungan Ulang di Puskesmas Tlogosari Kulon Kota Semarang

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam rahim (uterus) mulai dari konsepsi saat bertemunya sel telur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Darmayanti Wulandatika. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap tahun sekitar 160 juta perempuan diseluruh dunia hamil.

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KONTRASEPSI METODE OPERATIF PRIA ( MOP ) DI KLINIK PKBI KOTA SEMARANG TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang

PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

HUBUNGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE (ANC) OLEH BIDAN DENGAN KEPUASAN PASIEN BPJS PADA IBU HAMIL DI POLI KIA PUSKESMAS LIMPUNG BATANG

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

BAB 1 PENDAHULUAN. terdapat kemungkinan suatu keadaan yang dapat mengancam jiwa ibu dan

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEMANFAATAN DANA JAMINAN PERSALINAN PADA PUSKESMAS DI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2012

Factors that Affect the Service Quality Toward Patient Satisfaction In Clinical Disease In Sunan Kalijaga Demak Period Of May 2015 Oktober 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS LAPANGAN KELUARGA BERENCANA DI KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2015

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

Indrawati Bahar (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

TINGKAT PENGETAHUAN BIDAN DESA DI KABUPATEN JEMBER TERHADAP PROGRAM JAMPERSAL

HUBUNGAN KETEPATAN PELAKSANAAN TRIASE DENGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR. R. D.

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

SKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016

**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT

Correlation Between Mother s Knowledge and Education On Use Of Contraceptive In Yukum Jaya Village Central Lampung In 2013

mikm-detail-tesis-perpustakaan-print-abstrak-312.html MIKM UNDIP Universitas Diponegoro Program Pascasarjana

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN BIDAN PRAKTEK MANDIRI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI KOTA SEMARANG Maynisa Puspita Kusuma. W*), Ayun Sriatmi **), Putri Asmita Wigati **) *) Mahasiswa Peminatan AKK Kesehatan Masyarakat, FKM UNDIP Semarang **) Dosen Peminatan AKK Kesehatan Masyarakat, FKM UNDIP Semarang Email : mynisaa@gmail.com Abstract : BPJS Kesehatan have to maintain quality control and cost control. Therefore, the performance of primary health care provider has to be comply with medical procedure which in theoritical, it stated that individual performances were affected by individual job satisfications. There were any complaintsa about responsibility and right among private midwives who already made connection with family doctor. Therefore, the research about the satisfication of private midwives is important to determine factors related of the satisfication of private midwives in the era of national health insurance in Semarang. The method of this research was using Explanatory Research with Cross Sectional approach. The population in this research was 88 peoples with 62 peoples as sample research. The analysis of the data was using univariate and bivariate analysis with Rank Spearman Test. The results of the univariate analysis on job satisfaction percentage of dissatisfied 80.6% and statisfied is 19.4%. Responsibility the percentage of the low responsibility is 46.8% but the high responsibility is 53.2%. The percentage of assessment the substitutionof claim tariff which not timely 74.2% and 25.8% on-time ratings. The bad relationship between personal family doctor and private midwife 40.3% but good relationship 59.7%. Assessment of bad proceduresis 40.3%, 59.7% good procedure. Results showed that there were relationship between responsibility (p-value 0,000), the substitution of claim tariff by BPJS that usual based on ontime aspect (p-value 0,003), the relationship between individual with family doctor connection and among midwives(p-value 0,000), and the administration prosedure according to claim changing in BPJS(pvalue 0,041) with job satisfication of private midwives in the ere of national health insurance in Semarang so that efforts should be made to improve the satisfaction of private midwives according the rules. Keywords : Job Satisfication, Private Midwives in Semarang, Rank Spearman Test PENDAHULUAN Berdasarkan Undang- Undang Nomor 40 Tahun 2004 setiap orang berhak atas jaminan sosial untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup layak dan meningkatkan martabatnya menuju masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur. Untuk mencapai tujuan tersebut maka negara memberikan jaminan sosial yang menyeluruh dengan mengembangkan Sistem Jaminan Sosial Nasional bagi seluruh rakyat Indonesia. (1) Untuk mewujudkan tujuan Sistem Jaminan Sosial Nasional tersebut, dibentuklah 70

penyelenggara yang berbentuk badan hukum disebut Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang selanjutnya disingkat BPJS. (2) Dalam penyelenggaraan Sistem Jaminan Kesehatan Nasional tersebut maka perlu adanya penyelenggara pelayanan kesehatan yang meliputi semua fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan harus menyelenggarakan pelayanan kesehatan komprehensif yaitu pelayanan kesehatan yang promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, pelayanan kesehatan darurat medis, dan pelayanan penunjang yang meliputi pemeriksaan laboratorium sederhana dan pelayanan kefarmasian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan serta pelayanan kebidanan dan neonatal. (3) Berdasarkan laporan tahunan Bidang Kesehatan Keluarga Tahun 2015 Dinas Kesehatan Kota Semarang, angka kematian ibu di Kota Semarang pada tahun 2015 yaitu 128,05/100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu tersebut mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2014 sebesar 125,25/100.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2013 sebesar 107,95/100.000 kelahiran hidup. Peringkat kematian ibu di Kota Semarang juga mengalami kenaikan yaitu dari peringkat 7 pada tahun 2014 menjadi peringkat 2 di tahun 2015 se Jawa Tengah. (4) Terkait dengan kondisi diatas, pelayanan kebidanan dan neonatal diberikan dalam pelayanan kesehatan BPJS karena merupakakan salah satu upaya untuk menjamin dan melindungi proses kehamilan, persalinan, pasca persalinan, penanganan pendarahan pasca keguguran dan pelayanan KB pasca salin serta komplikasi yang terkait dengan kehamilan, persalinan, nifas dan KB pasca salin. Cakupan pelayanan yang diberikan yaitu pelayanan pemeriksaan kehamilan atau antenatal care (ANC), persalinan, pemeriksaan bayi baru lahir, pemeriksaan pasca persalinan atau postnatal care (PNC), serta pelayanan KB. (5) Dalam pengawasannya, BPJS Kesehatan menyelenggarakan kendali mutu dan kendali biaya. Kendali mutu dan kendali biaya dilakukan melalui pemenuhan standar mutu fasilitas kesehatan, pemenuhan standar proses pelayanan kesehatan, serta pematauan terhadap iuran kesehatan peserta apakah sudah memenuhi aturan atau belum. (6) Oleh karena itu kinerja para penyedia pelayanan kesehatan tingkat pertama juga sangat dituntut untuk sesuai dengan prosedur medik. Menurut Muclas bahwa kinerja organisasi dipengaruhi oleh kinerja individu, sementara kinerja individu dipengaruhi oleh kepuasan kerja individu, sehingga kepuasan kerja bidan secara individu besar 71

pengaruhnya terhadap kinerja pada fasilitas tingkat pertama. Kinerja bidan akan tinggi apabila pada saat melakukan pekerjaannya bidan merasa nyaman. Rasa nyaman ini didapat apabila bidan memperoleh kepuasan kerja. (7) Dari studi pendahuluan oleh peneliti dengan tiga Bidan Praktek Mandiri yang sudah menjalin jejaring dengan dokter keluarga di Kota Semarang melalui wawancara mendalam tentang tugas atau kewajiban didapatkan hasil adanya keluhan mengenai pelayanan yang diberikan kepada pasien BPJS yang dinilai banyak namun dianggap satu rangkaian. Informasi lain yang didapatkan yaitu adanya kendala dalam penggantian klaim oleh Bidan Praktik Mandiri dikarenakan pasien yang tidak patuh terkait pembayaran BPJS. Selain dari masalah pasien, adanya keterlambatan penggantian klaim oleh BPJS yang tidak sesuai dengan Perpres Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan dimana disampaikan BPJS wajib membayar Fasilitas Kesehatan atas pelayanan yang diberikan kepada Peserta paling lambat 15 hari sejak dokumen klaim diterima lengkap. Informasi lainnya adalah Bidan Praktek Mandiri sering merasa kebingungan dengan prosedur penggantian klaim karena kurang pahamnya bidan mengenai pengajuan klaim. Selain masalah-masalah yang disebutkan diatas, berdasarkan data jumlah Bidan Praktik Mandiri yang sudah menjalin jejaring dengan dokter keluarga pada bulan April dibandingkan dengan bulan Juni mengalami penurunan yaitu pada bulan April sejumlah 94 Bidan Praktik Mandiri yang telah menjalin jejaring dengan dokter keluarga, sedangkan pada bulan Juli sejumlah 88 Bidan Praktik Mandiri yang telah menjalin jejaring dengan dokter keluarga. Seperti yang kita ketahui program Jaminan Kesehatan Nasional sudah berjalan kurang lebih dua tahun, menurunnya jumlah Bidan Praktek Mandiri yang menjalin kerjasama dengan BPJS sebagai penyedia pelayanan kesehatan merupakan hal yang dipertanyakan. Melihat kondisi kondisi diatas maka dirasa adanya keluhan Bidan Praktek Mandiri terkait kewajiban dan hak pada Bidan Praktek Mandiri, serta belum pernah diadakan penelitian mengenai kepuasan Bidan Praktek Mandiri yang telah menjalin jejaring dengan dokter keluarga. maka peneliti ingin meneliti lebih dalam mengenai faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kepuasan Bidan Praktek Mandiri era Jaminan Kesehatan. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian explanatory research melalui pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Sampel berjumlah 62 Bidan Praktek Mandiri. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 72

Tanggung jawab, penggantian tarif klaim oleh BPJS yang wajar dari segi ketepatan waktu, hubungan antar pribadi dengan dokter keluarga jejaring dan sesama bidan, prosedur administrasi terkait penggantian klaim BPJS dan kepuasan Bidan Praktek Mandiri. Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji korelasi Rank Spearman karena semua variabel berdistribusi tidak normal. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Variabel Penelitian Tabel 1 Distribusi Frekuensi Kepuasan Kerja kerja Bidan Praktek Mandiri Era Jaminan Kesehatan Kepuasan Kerja f % Kurang Puas 50 80.6 Puas 12 19.4 Jumlah 62 100.0 Tabel 1 menunjukkan ternyata responden yang mempersepsikan kurang puas lebih banyak daripada yang mempersepsikan puas. Tabel 2 Distribusi Tanggung Jawab Bidan Praktek Mandiri Era Jaminan Kesehatan Tanggung Jawab f % Rendah 29 46.8 Tinggi 33 53.2 Jumlah 62 100.0 Tabel 2 menunjukkan responden yang memiliki tanggung jawab tinggi memiliki persentase lebih tinggi dibandingkan dengan responden yang memiliki tanggung jawab rendah. Wajar dari Segi Ketepatan Waktu Penggantian Klaim f % Tidak Tepat 46 74.2 Waktu Tepat Waktu 16 25.8 Jumlah 62 100,0 Tabel 3 menunjukan, penilaian responden mengenai penggantian klaim yang tidak tepat waktu lebih banyak dibandingkan dengan penggantian klaim yang tepat waktu. Tabel 4 Distribusi Frekuensi Hubungan antar Pribadi dengan Dokter Keluarga Jejaring dan Sesama Bidan Hubungan Antar Pribadi f % Kurang Baik 25 40.3 Baik 37 59.7 Jumlah 62 100,00 Tabel 4 menunjukkan jumlah responden yang merasa adanya hubungan baik memiliki persentase lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah responden yang merasa adanya hubungan kurang baik. Tabel 5 Distribusi Prosedur Administrasi Terkait Penggantian Klaim BPJS Prosedur Administrasi f % Kurang Baik 25 40.3 Baik 37 59.7 Jumlah 62 100,0 Tabel 5 menunjukkan responden yang menilai prosedur administrasi terkait penggantian klaim BPJS baik lebih banyak daripada responden yang menilai prosedur penggantian klaim BPJS yang kurang baik. Tabel 3 Distribusi Penggantian Tarif Klaim oleh BPJS yang 73

2. Analisis Hubungan Variabel Bebas dengan Terikat a. Hubungan antara Tanggung Jawab dengan Kepuasan Kerja Bidan Praktek Mandiri Era Jaminan Kesehatan Hasil uji statistik dengan menunjukkan p value 0,000 maka ada hubungan bermakna tanggung jawab dengan kepuasan kerja Bidan Praktek Mandiri Era Jaminan Kesehatan Nasional di Kota Semarang. Kekuatan hubungannya sedang, dibuktikan dengan koefisien korelasinya 0,462. Kecenderungan jawaban pada ketidakpuasan variabel tanggung jawab yaitu mengenai aspek pelayanan ANC sebanyak 4 kali, pembuatan pelaporan pelayanan pasien BPJS untuk puskesmas menunggu untuk diminta terlebih dahulu oleh pihak puskesmas, pelayanan KF1 dan KF2 yang berbeda waktu, pelayanan KN3 yang dilakukan pada saat bayi kurang sehat saja, serta dalam pelayanan KF3 yang tidak dilakukan karena ibu sudah sehat. Penelitian ini mendukung hasil penelitian Affandi (2002) yang menyimpulkan bahwa iklim organisasi salah satunya adalah tanggung jawab, mempunyai pengaruh positif terhadap yang signifikan terhadap kepuasan kerja, komitmen kerja dan kinerja pegawai. (8) b. Hubungan antara Penggantian Klaim yang Wajar dari Segi Ketepatan Waktu dengan Kepuasan Kerja Pada analisis statistika menggunakan uji korelasi Rank Spearman diperoleh p value 0,003 sehingga dapat disimpulkan adanya hubungan bermakna penggantian klaim yang wajar dari segi ketepatan waktu dengan kepuasan kerja Bidan Praktek Mandiri Era Jaminan Kesehatan dengan kekuatan hubungan lemah, dibuktikan dengan koefisien korelasinya 0,377. Kecenderung pada ketidakpuasan variabel yaitu mengenai penggantian tarif klaim yang diberikan tidak rutin setiap bulannya dan aspek pengajuan klaim yang melebihi 15 hari dari pengajuan, pasien BPJS yang tidak sesuai dengan harga pasar, penggantian tarif klaim persalinan normal pasien BPJS yang tidak sesuai dengan harga pasar, penggantian tarif klaim PNC pasien BPJS yang tidak sesuai dengan harga pasar, penggantian tarif klaim KB pasien BPJS tidak sesuai dengan harga pasar. Hasil penelitian mengenai hubungan penggantian klaim yang wajar dari segi ketepatan waktu dengan kepuasan kerja ini konsisten dengan penelitian Putranto (2012) yang menganalisis pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja bahwa kompensasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap kepuasan kerja karyawan. (9) 74

c. Hubungan antara Hubungan Antar Pribadi dengan Kepuasan Kerja Pada analisis statistika menggunakan uji korelasi Rank Spearman didapatkan p value 0,000 maka ada hubungan bermakna hubungan antar pribadi dengan dokter keluarga jejaring dan sesama bidan dengan kepuasan kerja Bidan Praktek Mandiri Era Jaminan Kesehatan Nasional di Kota Semarang dengan kekuatan hubungan sedang, dibuktikan dengan nilai koefisien korelasinya 0,459. Kecenderungan ketidakpuasan nya yaitu mengenai dokter keluarga jejaring yang jarang menghubungi Bidan Praktek Mandiri, mengenai tidak adanya respon baik saat Bidan Praktek Mandiri menghubungi dokter keluarga jejaring, perbedaan persepsi Bidan Praktek Mandiri dengan dokter keluarga jejaring, dan dokter keluarga jejaring tidak memotivasi pekerjaan Bidan Praktek Mandiri. Hasil penelitian mengenai hubungan antara hubungan antar pribadi dengan dokter keluarga dan sesama bidan dengan kepuasan kerja ini mendukung pernyataan dari Gilmer mengenai faktorfaktor yang mempengaruhi kepuasan kerja diantaranya adalah aspek sosial dalam pekerjaan dan komunikasi.(10) d. Hubungan Antara Prosedur Administrasi Terkait Penggantian Klaim BPJS dengan Kepuasan Kepuasan Kerja Bidan Praktek Mandiri Era Jaminan Kesehatan Pada analisis statistika menggunakan uji korelasi Rank Spearman diperoleh p value 0,sehingga dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara prosedur administrasi terkait penggantian klaim BPJS dengan kepuasan kepuasan kerja Bidan Praktek Mandiri Era Jaminan Kesehatan Nasional di Kota Semarang dengan kekuatan hubungan lemah, dibuktikan dengan koefisien korelasinya 0,260. Kecenderungan ketidakpuasan variabel prosedur administrasi terkait penggantian klaim BPJS mengenai tidak adanya atau kurangnya sosialisasi mengenai peraturan kelengkapan berkas untuk penggantian klaim, tidak adanya teguran mengenai kelengkapan berkas penggantian klaim, tidak disediakannya berkas klaim oleh BPJS, dan sukar dilakukannya pengisian kelengkapan berkas klaim karena banyak yang harus dipenuhi. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Dian Mardiono (2014) mengatakan disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. (11) 75

KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan a. Sebagian besar Bidan Praktek Mandiri (56,5%) berusia antara 41-50 tahun. b. Responden yang mempersepsikan kurang puas (80,6%) lebih banyak daripada yang mempersepsikan puas (19,4%). c. Presentase responden yang memiliki tanggung jawab tinggi (53,2%) lebih tinggi daripada yang memiliki tanggung jawab rendah (46,8%). d. Responden yang menilai penggantian klaim tidak tepat waktu lebih tinggi presentasenya (74,2%) daripada yang menilai penggantian klaim tepat waktu (25,8%). e. Responden yang merasa adanya hubungan baik dengan dokter keluarga jejaring dan dengan sesama bidan (59,7%) lebih banyak daripada yang merasa adanya hubungan kurang baik dengan dokter keluarga jejaring dan dengan sesama bidan (40,3%). f. Presentase responden yang menilai prosedur administrasi terkait penggantian klaim BPJS baik (59,7%) lebih tinggi daripada responden yang menilai kurang baik (40,3%). g. Ada hubungan antara persepsi tanggung jawab dengan kepuasan kerja dimana kekuatan hubungan sedang. h. Ada hubungan antara penggantian klaim yang wajar dari segi ketepatan waktu dengan kepuasan kerja dengan hubungannya lemah. i. Ada hubungan antara hubungan antar pribadi dengan kepuasan kerja dimana kekuatan hubungan sedang. j. Ada hubungan antara prosedur administrasi terkait penggantian klaim BPJS dengan kepuasan kepuasan kerja yang memiliki hubungannya lemah 2. Saran a. Bagi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) 1) Mengoptimalkan acara gathering satu periode sekali yang diadakan untuk Bidan Praktek Mandiri sosialisasi kebijakan. 2) Meningkatkan kepercayaan Bidan Praktek Mandiri terhadap sistem pembayaran BPJS ] 3) Supervisi kualitas pelayanan yang diberikan Bidan Praktek Mandiri. 4) Sistem penggantian klaim pelayanan ANC dapat diajukan setiap kunjungannya tidak dengan sistem minimal 4 kali dan harus satu rangkaian. 5) Sosialisasi kepada Bidan Praktek Mandiri mengenai adanya kebijakan jaminan ketersediaan alat dan obat kontrasepsi oleh BKKBN. 6) Penggantian sistem dalam hal pelayanan Bidan Praktek Mandiri harus melakui dokter 76

keluarga jejaringnya, namun untuk penggantian klaim dan pemberkasannya Bidan Praktek Mandiri untuk langsung berhubungan dengan BPJS. 7) Pemberlakuan peraturan pengajuan klaim dari Bidan Praktk Mandiri untuk diajukan setiap bulan sekali dengan batasan waktu. b. Bagi Dinas Kesehatan Kota Semarang 1) Pembinaan seluruh kepala puskesmas di Kota Semarang terkait pelaporan pelayanan pasien BPJS dari Bidan Praktek Mandiri untuk Puskesmas. 2) Pelaporan pelayanan pasien BPJS dari Bidan Praktek Mandiri untuk Puskesmas sebaiknya dilakukan komputerisasi. 3) Rapat koordinasi dengan BPJS, Bidan Praktek Mandiri serta mendatangkan IBI membahas kebijakan era Jaminan Kesehatan Nasional terutama mengenai kebidanan dan neonatal. c. Bagi Bidan Praktek Mandiri 1) Peningkatan kualitas pelayanan oleh Bidan Praktek Mandiri pada setiap pelayanan yang dicover oleh BPJS 2) Tetap menjalin komunikasi yang aktif dan positif dengan dokter keluarga d. Bagi Peneliti 1) Dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui faktor motivasi yang berhubungan dengan kepuasan kerja Bidan Praktek Mandiri secara kualitatif. 2) Dilanjutkan dengan melakukan uji pengaruh. DAFTAR PUSTAKA 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. 3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional. 4. Laporan Tahunan Bidang Kesehatan Keluarga Tahun 2015 Dinas Kesehatan Kota Semarang. 5. Sosial BPJ. Panduan Praktis Pelayanan Kebidanan dan Neonatal. BPJS Kesehatan; 6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 938/Menkes/Sk/Vlll/2007 Tentang Standar Asuhan Kebidanan. 7. Muclas M. Perilaku Organisasi Edisi II. Yogyakarta: UGM; 1997. 8. Affandi. Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Kepuasan Kerja, Komitmen dan Kinerja Pegawai Lingkungan Pemerintah Kota Semarang. Universitas Diponegoro Semarang; 2002. 77

9. Putranto DI. Pengaruh Komunikasi Internal, Kompensasi Kerja, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. 71 Kimia Farma Plant Semarang. Diponegoro J Soc Polit. 2012;1 9. 10. As ad M. Psikologi Industri: Seri Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Liberty; 2003. 11. Dian Mardiono. Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. 2014; 78