2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.56/Menhut-II/2014 TENTANG MASYARAKAT MITRA POLISI KEHUTANAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Indonesia Tahun 2008, Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 32 Tah

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2017 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Peraturan Presiden Nomor 178 Tahun 2014 tentang Badan Keamanan Laut (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 380); 3. P

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 71/Menhut-II/2008 TENTANG PAKAIAN, ATRIBUT DAN KELENGKAPAN SERAGAM POLISI KEHUTANAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEHUTANAN. Polisi Kehutanan. Pakaian. Atribut. Kelengkapan Seragam.

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 60 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU BUPATI BERAU,

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2013 TENTANG

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN.

2018, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Penyelenggara Pemil

2017, No Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); 3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tenta

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM. 72 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 45 Tahun : 2016

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor P.93/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2016 TENTANG PANITIA TATA BATAS KAWASAN HUTAN

2017, No Nomor 177, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4925); 2. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2010 tentang Badan Nasio

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 2 - PDL I WANITA BERJILBAB

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.14/Menhut-II/2014 TENTANG

PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 7 Tahun 2000 Seri D PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik

2 yang dilimpahkan kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b,

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN Nomor : KM 6 Tahun 2004 TENTANG

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pe

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.21/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG

SPESIFIKASI TEKNIS PAKET PEKERJAAN : PENGADAAN PAKAIAN DINAS OPERASIONAL & ATRIBUT SATPOL.PP TAHUN ANGGARAN : 2014 NO JENIS BARANG SPESIFIKASI UMUM 1

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA

2 Serta Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2

NOMOR : 12 TAHUN 2010

2017, No Dilimpahkan kepada Direktur Jenderal Kekayaan Negara kepada Pejabat di Lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara untuk dan atas n

BATAN PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 174/KA/X/2010 TENTANG PAKAIAN SERAGAM SATUAN PENGAMANAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.24/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419); 2. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Repub

2016, No Indonesia Tahun 2006 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4658); 3. Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2007 ten

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PAKAIAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 35/Menhut-II/2012

2016, No Kehutanan tentang Penyuluh Kehutanan Swasta dan Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 199

BUPATI KEDIRI PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI KEDIRI NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Repu

WALIKOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

2017, No dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 8 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK. PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 8 TAHUN 2016

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG. PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL Dl LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

-2-3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

2 2. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik I

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PAKAIAN DINAS KEPALA DAERAH, WAKIL KEPALA DAERAH DAN KEPALA DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 31/Menhut-II/2009 TENTANG AKTA BURU DAN TATA CARA PERMOHONAN AKTA BURU DENGAN RAHMAT TUHAN

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

2016, No sebagaimana dimaksud dalam huruf a, sudah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan saat ini; e. bahwa berdasarkan pertimbangan s

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

- 1 - PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 7 TAHUN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : P.20/MenLHK-II/2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK. 10 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.1/Menhut-II/2015 TENTANG

2016, No dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan

Transkripsi:

No.1856, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-LHK. MMP. Alat Kelengkapan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.88/MENLHK/SETJEN/KUM.1/11/2016 TENTANG ALAT KELENGKAPAN MASYARAKAT MITRA POLISI KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 7 huruf d Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan, dalam rangka memfasilitasi pembentukan kelembagaan masyarakat telah dibentuk masyarakat mitra polisi kehutanan dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.56/Menhut-II/2014; b. bahwa dalam rangka keseragaman dan tertib administrasi operasional masyarakat mitra polisi kehutanan di lapangan, perlu diatur mengenai alat kelengkapan yang digunakan masyarakat mitra polisi kehutanan dalam membantu polisi kehutanan dalam pelaksanaan perlindungan hutan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Alat Kelengkapan Masyarakat Mitra Polisi Kehutanan;

2016, No.1856-2- Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419); 2. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4412); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 147, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4453), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009 Nomor 137, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5056); 4. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2015 tentang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 17); 5. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.56/Menhut- II/2014 tentang Masyarakat Mitra Polisi Kehutanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1229); 6. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.18/Menlhk-II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

-3-2016, No.1856 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 713); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TENTANG ALAT KELENGKAPAN MASYARAKAT MITRA POLISI KEHUTANAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Perlindungan Hutan adalah usaha untuk mencegah dan membatasi kerusakan hutan, kawasan hutan dan hasil hutan yang disebabkan perbuatan manusia, ternak, kebakaran, dayadaya alam, hama dan penyakit serta mempertahankan dan menjaga hak-hak negara, masyarakat dan perorangan atas hutan, kawasan hutan, hasil hutan, investasi serta perangkat yang berhubungan dengan pengelolaan hutan. 2. Polisi Kehutanan yang selanjutnya disingkat Polhut adalah pejabat tertentu dalam lingkungan instansi kehutanan pusat dan daerah yang sesuai dengan sifat pekerjaannya, menyelenggarakan dan/atau melaksanakan usaha perlindungan hutan yang oleh kuasa undang-undang diberikan wewenang kepolisian khusus di bidang kehutanan dan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. 3. Masyarakat Mitra Polisi Kehutanan yang selanjutnya disingkat MMP adalah kelompok masyarakat sekitar hutan yang membantu Polhut dalam pelaksanaan perlindungan hutan di bawah koordinasi, pembinaan dan pengawasan instansi pembina. 4. Instansi Pembina adalah instansi kehutanan pusat dan/atau daerah yang membidangi perlindungan hutan. 5. Instansi Kehutanan Pusat adalah Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem terdiri dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam/Taman Nasional, Balai Konservasi Sumber Daya Alam/Taman Nasional.

2016, No.1856-4- 6. Instansi Kehutanan Daerah adalah satuan kerja perangkat daerah provinsi yang membidangi urusan kehutanan dan satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota yang membidangi taman hutan raya. 7. Alat Kelengkapan adalah perlengkapan, kartu tanda anggota dan perlengkapan perorangan anggota MMP. 8. Kartu Tanda Anggota yang selanjutnya disingkat KTA adalah alat sebagai bukti identitas keanggotaan MMP yang ditandatangani dan diterbitkan oleh instansi pembina. BAB II ALAT KELENGKAPAN Bagian Kesatu Umum Pasal 2 Alat kelengkapan MMP terdiri dari: a. perlengkapan; b. KTA; dan c. peralatan perorangan. Bagian Kedua Pelengkapan Masyarakat Mitra Polhut Pasal 3 Perlengkapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a, terdiri atas: a. alat komunikasi; b. pakaian; dan c. atribut. Pasal 4 (1)Alat komunikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a berupa handy talkie. (2)Handy talkie sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan barang inventaris milik negara yang dipinjam pakaikan kepada anggota MMP untuk digunakan berkomunikasi dengan sesama anggota MMP maupun instansi pembina pada saat bertugas.

-5-2016, No.1856 Pasal 5 (1)Pakaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b, terdiri dari kaos lengan panjang, baju rompi dan celana lapangan. (2)Pakaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dikenakan pada saat keikutsertaan dalam kegiatan perlindungan hutan. (3)Pakaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus menggambarkan/menunjukkan identitas organisasi MMP dan identitas Instansi Pembina. (4)Bentuk, warna dan model pakaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 6 (1)Atribut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c, terdiri dari logo Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, logo Polhut, nama kelompok MMP, label MMP dan nama anggota. (2)Tata letak, ukuran, warna, bentuk huruf atribut sebagaimana dimaksud pada ayat (1 tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Bagian Ketiga Kartu Tanda Anggota Pasal 7 (1)KTA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b, berfungsi sebagai kartu identitas yang wajib dimiliki oleh setiap anggota MMP dan dibawa pada setiap keikutsertaan dalam kegiatan perlindungan hutan. (2)Bentuk, ukuran, warna dan bentuk huruf KTA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Bagian Keempat Peralatan Perorangan Pasal 8 (1)Peralatan perorangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c berfungsi sebagai alat penunjang dalam melaksanakan

2016, No.1856-6- keikutsertaan kegiatan perlindungan hutan. (2)Peralatan perorangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri antara lain: a. buku catatan/buku saku; b. senter; c. golok; d. sepatu boots; e. sepatu PDL; f. kopel rim; g. velpes; h. topi; dan/atau i. jas hujan. BAB III TATA CARA PENERBITAN DAN JANGKA WAKTU KARTU TANDA ANGGOTA Pasal 9 (1)Anggota MMP yang telah terdaftar di kelompoknya wajib memiliki KTA. (2)KTA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh pimpinan instansi pembina MPP setelah adanya permohonan penerbitan KTA dari ketua kelompok MMP. (3)Permohonan penerbitan KTA sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan dengan melampirkan: a. rekomendasi dari ketua kelompok MMP; dan b. pas foto ukuran 2 x 3 cm (dua kali tiga centimeter) sebanyak 2 (dua) lembar dan berlatar belakang biru tanpa tutup kepala. Pasal 10 (1)Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Instansi Pembina melakukan penelaahan terhadap permohonan penerbitan KTA. (2)Berdasarkan hasil penelahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pimpinan instansi pembina menerbitkan KTA. Pasal 11 (1)KTA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang.

-7-2016, No.1856 (2)Perpanjangan KTA sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diajukan paling lambat 1 (satu) bulan sebelum habis masa berlaku. (3)Perpanjangan KTA sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diberikan oleh instansi pembina berdasarkan rekomendasi ketua MMP setelah melakukan evaluasi terhadap perilaku dan kinerja anggotanya. Pasal 12 (1)Keanggotaan MMP berakhir apabila: a. mengundurkan diri; b. meninggal dunia; atau c. diberhentikan. (2)Apabila keanggotaan MMP berakhir sebagaimana dimaksud pada ayat (1), alat kelengkapan yang berstatus Barang Inventaris Milik Negara (BMN) dan KTA diserahkan kembali kepada dan/atau diambil oleh instansi pembina. BAB IV PENGADAAN DAN PEMBIAYAAN Pasal 13 (1)Pengadaan alat kelengkapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, dilakukan oleh Instansi Pembina. (2)Pengadaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), paling sedikit 2 (dua) tahun sekali. Pasal 14 (1)Biaya pengadaan alat kelengkapan MPP bersumber pada: a. anggaran pendapatan dan belanja negara; b. anggaran pendapatan dan belanja daerah; dan/atau c. sumber lain yang tidak mengikat. (2)Instansi Pembina harus mengalokasikan pembiayaan alat kelengkapan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).

2016, No.1856-8- BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 15 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 22 November 2016 MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, ttd SITI NURBAYA Diundangkan di Jakarta pada tanggal 6 Desember 2016 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd WIDODO EKATJAHJANA

-9-2016, No.1856 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.88/MENLHK/SETJEN/KUM.1/11/2016 TENTANG ALAT KELENGKAPAN MASYARAKAT MITRA POLISI KEHUTANAN PAKAIAN MASYARAKAT MITRA POLHUT Kaos Lengan Panjang MMP Keterangan gambar: 1. Bentuk: a. Tanpa leher (krag) dan berbentuk bulat. b. Lengan panjang. c. Logo Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada dada sebelah kanan, logo Polisi Kehutanan pada dada sebelah kiri, ukuran garis tengah 6,5 cm. d. Dibawah logo Polisi Kehutanan terdapat tulisan Nama Kelompok, warna tulisankuning dengan ukuran 2,5 cm x 11 cm. e. Pada bagian belakang punggung terdapat tulisan MMP, warna tulisan kuning dengan model jenis huruf STENCIL, ukuran panjang 25 cm, tinggi 10 cm serta tulisan MASYARAKAT MITRA POLHUT dibawah tulisan MMP dengan ukuran panjang 25 cm, tinggi 3 cm. f. Pada bagian pundak, siku lengan, ujung lengan menggunakan pelapis dengan warna cokelat muda. g. Bentuk, warna dan ukuran sesuai gambar terlampir. 2. Cara penggunaan: a. Digunakan pada saat keikutsertaan dalam kegiatan perlindungan hutan. b. Dikenakan satu setel dengan celana lapangan dan dilapisi dengan rompi.

2016, No.1856-10- 3. Warna: Warna dasar kaos adalah hijau lumut muda (sesuai warna kemeja Polhut). 4. Bahan Bahan dasar kaos dari katu Rompi MMP Keterangan gambar: 1. Bentuk: a. Leher menggunakan krag dan berbentuk huruf V. b. Tanpa lengan. c. Logo Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada dada sebelah kanan, logo Polisi Kehutanan pada dada sebelah kiri, ukuran garis tengah 4,5 cm. d. Dibawah logo Polisi Kehutanan terdapat tulisan Nama Kelompok dengan model: bentuk persegi panjang, ukuran panjang 14 cm (selebar tutup kantong pakaian) dan lebar 3 cm, warna dasar kuning (dibordir), tulisan nama kelompok MMP warna hitam (dibordir), pinggir tulisan nama kelompok dibordir warna hitam. e. Dibawah logo Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terdapat tulisan Nama Anggota dengan model: bentuk persegi panjang, ukuran panjang 14 cm (selebar tutup kantong pakaian) dan lebar 3 cm, warna dasar kuning (dibordir), tulisan nama anggota warna hitam (dibordir), pinggir tulisan nama anggota dibordir warna hitam. f. Pada bagian belakang punggung terdapat tulisan MMP, warna tulisan kuning dengan model jenis huruf STENCIL, ukuran panjang 25 cm, tinggi 10 cm serta tulisan MASYARAKAT MITRA POLHUT dibawah tulisan MMP dengan ukuran panjang 25 cm, tinggi 3 cm. g. Terdapat lidah pundak. h. Pada bagian depan dan belakang (keliling badan) terdapat garis kombinasi dari bahan scotlight warna silver, dengan ukuran 2 cm. i. Saku muka empat buah pakai tutup, masing-masing dua buah kancing. j. Dibawah rompi terdapat strip hitam yang berfungsi untuk merubah ukuran. k. Bentuk, warna dan ukuran sesuai gambar terlampir. 2. Cara penggunaan: a. Digunakan pada saat keikutsertaan dalam kegiatan perlindungan hutan b. Dikenakan satu setel dengan celana lapangan dan sebagai pelapis kaos lengan panjang. 3. Warna : Warna cokelat muda.

-11-2016, No.1856 4. Bahan Bahan Ripstock. Tampak Belakang Celana Lapangan MMP Tampak Depan Keterangan gambar: 1. Bentuk: a. Celana panjang, pada bagian bawah menggunakan tali karet. b. Saku depan, disamping model serong. c. Saku samping dua buah dengan penutup masing-masing berkancing dua. d. Saku belakang dua buah dengan penutup masing-masing berkancing dua. e. Tali ikat pinggang 5 buah. f. Tali kopel rim pada bagian depan 2 buah dan belakang 1 buah masing-masing menggunakan 1 buah kancing. g. Pada bagian depan menggunakan tali terbuat dari bahan celana. h. Bagian belakang celana, bahan lapis dengan jahitan melingkar. i. Bentuk, warna dan ukuran sesuai gambar terlampir. 2. Cara penggunaan a. Digunakan pada saat keikutsertaan dalam kegiatan perlindungan hutan. b. Dikenakan satu setel dengan kaos lengan panjang dan rompi. 3. Warna : Hijau lumut tua. 4. Bahan Bahan Ripstock.

2016, No.1856-12- Topi MMP Keterangan gambar: 1. Bentuk: a. Topi cup. b. Terdapat emblem polhut dibordir pada bagian depan. c. Dibawah emblem Polhut terdapat bordir tulisan MASYARAKAT MITRA POLHUT. d. Pada bagian kanan dan kiri terdapat bordir tulisan nama kelompok MMP. e. Bentuk, warna dan ukuran sesuai gambar terlampir. 2. Cara penggunaan a. Digunakan pada saat keikutsertaan dalam kegiatan perlindungan hutan. b. Dikenakan satu setel dengan kaos lengan panjang dan rompi. 3. Warna : Warna cokelat muda. 4. Bahan Bahan kulit.

-13-2016, No.1856 Sepatu PDL MMP Keterangan gambar Sepatu MMP: 1. Bentuk: a. Bentuk tinggi/ lars dan pakai tali. b. Bentuk, warna dan ukuran sesuai gambar terlampir. 2. Cara penggunaan a. Digunakan pada saat keikutsertaan dalam kegiatan perlindungan hutan. b. Ujung celana lapangan dimasukan ke dalam sepatu. c. Dikenakan satu setel dengan kaos lengan panjang dan rompi. 3. Warna : Warna hitam. 4. Bahan Bahan kulit.

S 2016, No.1856-14- Kopel Rim MMP Keterangan gambar Kopelrim MMP: 1. Bentuk: a. Lebar menyesuaikan. b. Bentuk, warna sesuai gambar terlampir. 2. Cara penggunaan: a. Digunakan pada saat keikutsertaan dalam kegiatan perlindungan hutan. b. Ujung celana lapangan dimasukan ke dalam sepatu. c. Dikenakan satu setel dengan kaos lengan panjang dan rompi. 3. Warna : Warna kopelrim dan bagian pengait depan hitam. 4. Bahan Bahan kopelrim polyster dan bagian pengait depan plastik. Salinan seai dengan aslinya KEPALA BIRO HUKUM, MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, ttd KRISNA RYA SITI NURBAYA

-15-2016, No.1856 LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.88/MENLHK/SETJEN/KUM.1/11/2016 TENTANG ALAT KELENGKAPAN MASYARAKAT MITRA POLISI KEHUTANAN ATRIBUT MASYARAKAT MITRA POLHUT Logo Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Logo Polisi Kehutanan Ukuran Diameter: 7 x 7 cm Ukuran Diameter: 7 x 7 cm Nama Kelompok MMP Label MMP Nama Anggota MMP WANA LESTARI Ukuran : Panjang : 8 Cm Lebar : 2.5 Cm Ukuran : Panjang : 23 Cm Lebar : 7.5 Cm Font : Stencil PAIJO Ukuran : Panjang : 8 Cm Lebar : 2.5 Cm MMP

2016, No.1856-16- Tata Letak Atribut MMP Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO HUKUM, MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, ttd KRISNA RYA SITI NURBAYA

-17-2016, No.1856 LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.88/MENLHK/SETJEN/KUM.1/11/2016 TENTANG ALAT KELENGKAPAN MASYARAKAT MITRA POLISI KEHUTANAN KARTU TANDA ANGGOTA

2016, No.1856-18- Keterangan gambar: 1. Bahan, bentuk dan ukuran KTA terbuat dari kertas berbahan linen dengan berat 80 gram, berwarna kuning dan berbentuk segi empat dengan ukuran panjang 9 cm dan lebar 6 cm. 2. Tata letak KTA pada bagian muka sebagai berikut: a. bagian muka berlatar belakang logo Polhut, terletak di tengah-tengah KTA dan dicetak samar; b. bagian kiri atas terdapat logo Polhut; c. bagian kiri bawah terdapat pas foto ukuran 2x3 cm; d. sidik ibu jari kanan menindih sebagian foto; e. tulisan Kartu Tanda Anggota Masyarakat Mitra Polhut berada dibagian atas tengah; f. identitas pemegang antara lain: nomor registrasi, nama, tempat dan tanggal lahir, nama kelompok MMP; g. tulisan masa berlaku; h. tulisan tanggal dan tempat penerbitan, cap dan tanda tangan kepala Instansi Pembina di sebelah kanan bagian bawah. 3. Tata letak KTA pada bagian belakang berisi sinyalemen pemegang sebagai berikut: a. tinggi/berat badan, jenis rambut, bentuk mata, golongan darah, agama, alamat rumah, tanda tangan pemegang; b. penggunaan huruf pada KTA dicetak dengan warna hitam. Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO HUKUM, MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, ttd KRISNA RYA SITI NURBAYA