PENGARUH PUPUK DAUN DAN NAUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT GAHARU Gyrinops verstegii (Gilg) Domke DI BAWAH CEKAMAN AIR.

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBERIAN PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT Gyrinops caudata (Gilg) Domke

PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON MERAH. (Anthocephalus macrophyllus (Roxb)Havil)

RIAP Gyrinops verstegii (Gilg) DOMKE PADA LAHAN DENGAN KEDALAMANMUKA AIR TANAH YANG BERBEDA

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON MERAH (Anthocephalus macrophyllus)

PENDAHULUAN. ternyata dari tahun ke tahun kemampuannya tidak sama. Rata-rata

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Green House dan Laboratorium penelitian

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Prosedur Penelitian Persiapan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

PERTUMBUHAN Grynops vesteegi (Giil) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK ORGANIK CAIR G-TONIK

III. BAHAN DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

PEMUPUKAN NPK PADA TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) LOKAL UMUR 3 TAHUN

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

Pengaruh Media Tumbuh Kompos Terhadap Pertumbuhan Bibit Jabon Merah (Anthocephalus Macropyllus)

BAB I PENDAHULUAN. Pemanasan global yang terjadi pada beberapa tahun terakhir ini menyebabkan

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK VERMIKOMPOS DAN INTERVAL PENYIRAMAN PADA TANAH SUBSOIL SKRIPSI

3. METODE DAN PELAKSANAAN

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat ± 32 meter di atas permukaan

METODOLOGI Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Bahan tanaman Bahan kimia Peralatan Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. Agustus Bertempat di green house Universitas Muhammadiyah Malang.

III. METODE PENELITIAN A.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK MAJEMUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT Gyrinops versteegii

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Hortikultura Fakultas Pertanian

TINJAUAN PUSTAKA. saat ini adalah pembibitan dua tahap. Yang dimaksud pembibitan dua tahap

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

Tata Cara penelitian

SERAPAN P DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) AKIBAT PEMBERIAN KOMBINASI BAHAN ORGANIK DAN SP 36 PADA TANAH ULTISOL LABUHAN BATU SELATAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH CEKAMAN AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN H A R Y A T I

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Green House, Lab.Tanah dan Lab.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

Metode Penelitian. commit to user 100% 13,33% 50% 26,67% 30% 46,67% 25% 60,00% 15% 66,67% 10% 73,33% 4% 80,00% 2% 86,67%

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara, Kecamatan Kota

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Tinggi Tanaman. Hasil penelitian menunjukan berbagai kadar lengas tanah pada stadia

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

APLIKASI CRYSTAL SOIL TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT SUKUN (Artocarpus communis Forst.)

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP KADAR N, P, DAN K TANAH, SERAPAN N, P, DAN K SERTA PERTUMBUHAN PADI DENGAN SISTEM SRI

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian UMY dan

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK UREA TERHADAP KETERSEDIAAN N TOTAL PADAPERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

PERTUMBUHAN TANAMAN DAN HASIL UMBI DAUN DEWA (Gynura procumbens Back.) PADA BERBAGAI INTENSITAS CAHAYA DAN PEMANGKASAN DAUN

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rekapitulasi hasil analisis sidik ragam pertumbuhan bibit saninten

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

TIGA PILAR UTAMA TUMBUHAN LINGKUNGAN TANAH

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Universitas Lampung, dari bulan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca, Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari

III. BAHAN DAN METODE. Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Pemberian Kotoran Kambing Terhadap Sifat Tanah. Tabel 4.1. Karakteristik Tanah Awal Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

STAF LAB. ILMU TANAMAN

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di Green House Laboratorium Pertanian

Pengaruh Komposisi Media Tanam dan Interval Penyiraman Terhadap Pertumbuhan Bibit Jambu Air Madu Deli Hijau (Syzigium samarengense)

Aplikasi Pupuk Daun Gandasil D Terhadap Pertumbuhan Bibit Jabon Merah (Anthocephalus macrophyllus Havil)

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian. Penah atau pensil, Buku pengamatan. C.

RESPON TANAMAN SAMBILOTO (Andrographis paniculata, NESS) AKIBAT NAUNGAN DAN SELANG PENYIRAMAN AIR

STUDI MORFO-ANATOMI DAN PERTUMBUHAN KEDELAI (Glycine max (L) Merr.) PADA KONDISI CEKAMAN INTENSITAS CAHAYA RENDAH. Oleh

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Ketinggian tempat

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat

BAB III BAHAN DAN METODE. Untuk menguji hipotesis penelitian, digunakan data berbagai variabel yang

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN NU-CLEAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN STRAWBERRY

PENGARUH PEMBERIAN KADAR AIR BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI HIJAUAN TANAMAN Indigofera zollingeriana RINGKASAN

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian Percobaan I: Pengaruh Tingkat Berbuah Sebelumnya dan Letak Strangulasi Terhadap Pembungaan Jeruk Pamelo Cikoneng

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar

STAF LAB. ILMU TANAMAN

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Metode Penelitian

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PRE NURSERY AKIBAT PEMBERIAN PUPUK MELALUI DAUN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

2 METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan. Rancangan Penelitian

JUPE, Volume 1 ISSN Desember PENGARUH PARANET PADA SUHU DAN KELEMBABAN TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SELEDRI (Apium graveolens L.

Vol 2 No. 1 Januari - Maret 2013 ISSN :

PENGARUH PENAMBAHAN GAMBUT DAN SEKAM PADI PADA MEDIA TANAM ALLUVIAL TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT MAHONI

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian

Jurnal Belantara [JBL] Vol. 1, No. 1, Maret 2018 (30-34) E-ISSN

HASIL. E0N1P2: tanpa endofit + kompos + penyiraman dua minggu sekali E0N2P1: tanpa endofit + NPK + penyiraman

HASIL DAN PEMBAHASAN. Bio-slurry dan tahap aplikasi Bio-slurry pada tanaman Caisim. Pada tahap

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

Akhmad Fauzi Anwar (A ) di bimbing oleh: Prof. Dr Ir. H. M. H. Bintoro, M.Agr

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh konsentrasi dan lama perendaman kolkhisin terhadap tinggi tanaman,

Handiward Tonoro, Fabiola B. Saroinsong, Josephus. I. Kalangi dan Marthen. T. Lasut.

SKRIPSI. PENGARUH PEMBERIAN ABU SERBUK GERGAJI DAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KAKAO (Theobroma Cacao L.)

Transkripsi:

PENGARUH PUPUK DAUN DAN NAUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT GAHARU Gyrinops verstegii (Gilg) Domke DI BAWAH CEKAMAN AIR. Anggreine H. Mentang 1), J. A. Rombang 2), M. T. Lasut 2), A. Thomas 2). THE INFLUENCE OF LEAF FERTILIZERS AND SHADE ON THE GROWTH OF Gyrinops verstegii (Gilg) Domke UNDER WATER STRESS ABSTRAK This research aims to know the influence of leaf fertilizers and shade on the growth of Gyrinops verstegii (Gilg) Domke under water stress. This research was conducted in the green house of Faculty of Agriculture, University of Sam Ratulangi Manado, from June to August 2013. Spit plot design is used in this research. Shade as main plot consists of two levels, namely: 1 layer of paranet N1 (light intensity ± 40%) and 2 layers of paranet N2 (light intensity ± 16%). Doses of fertilizer as sub-plot consists of 3 levels: P0 as a control (no fertilizer), P1 0.012 g/plant and P2 0.024 g/plant. The fertilizer was given every week for 2 months. The effects of both shading and fertilizer treatments were not significant on plant height and stem diameter under water stress. Keywords: Gyrinops verstegii, water stress. ABSTRACT Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk daun dan naungan terhadap pertumbuhan bibit gaharu Gyrinops verstegii (Gilg) Domke di bawah cekaman air. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Silvikultur Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi Manado, pada bulan Juni sampai Agustus 2013. Penelitian ini menggunakan rancangan slit plot Naungan sebagai petak utama terdiri atas 2 tingkatan yaitu : 1 Lapisan paranet N1 (intensitas cahaya ± 40%) dan 2 Lapisan paranet N2 (intensitas cahaya ± 16%). Dosis pupuk/pemberian pupuk sebagai anak petak terdiri atas 3 tingkatan yaitu: Perlakuan P0 kontrol (tanpa pupuk), P1 0,012 g/tanaman, P2 0,024 g/tanaman. Pupuk diberikan setiap minggu selama 2 bulan. Pengaruh naungan dan pupuk tidak signifikan terhadap tinggi tanaman dan diameter batang di bawah tekanan kekurangan air Kata kunci: Grynops verstegii, cekaman air. 1

PENDAHULUAN Latar Belakang Gyrinops verstegii adalah pohon penghasil gaharu yang tak kalah kualitasnya dibandingkan dengan jenisjenis lainnya yang ada di Indonesia. Gaharu merupakan salah satu produk hasil hutan dalam bentuk gumpalan, cacahan, serpihan atau bubuk. Kata Gaharu berasal dari bahasa Melayu yang artinya harum. Gandasil_D digunakan dengan pemberian pupuk lewat daun dengan cara penyemprotan dan mempunyai beberapa kelebihannya yaitu lebih cepat diserap oleh tanaman, kandungan unsur haranya lengkap, tidak merusak struktur tanah, tanaman akan lebih cepat menumbuhkan tunas serta berperan dalam pertumbuhan vegetatif. Kecepatan fotosintesis dipengaruhi oleh faktor tanaman dan lingkungan. Faktorfaktor tanaman meliputi tahap pertumbuhan tanaman, perilaku stomata, umur daun, posisi pohon, posisi tajuk, perbedaan genotipe, jenis daun (daun lebar/daun jarum). Air merupakan sumber kehidupan tanpa air tidak ada makhluk yang dapat hidup. Disamping itu juga merupakan pelarut dari garam-garam, gas-gas dan material-material yang bergerak kedalam tumbuh-tumbuhan, melalui dinding sel dan jaringan esensial untuk menjamin adanya turgiditas, pertumbuhan sel, stabilitas bentuk daun, proses membuka dan menutupnya stomata, kelangsungan gerak struktur tumbuh-tumbuhan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Pupuk Daun dan Naungan terhadap Pertumbuhan Bibit Pohon Gaharu Gyrinops verstegii (Gilg) Domke di Bawah Cekaman Air. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai peranan dari pupuk daun dan tingkat naungan pada tanaman penghasil Gaharu dalam kondisi kekurangan air. METODOLOGI PENELITIAN Tempatdan Waktu Penelitian ini dilakukan di lab Silvikultur Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi Manado dan dilaksanakan selama 2 bulan yakni Juni sampai dengan Agustus 2013. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis menulis, kamera, pisau, gunting, mistar, jangka sorong (kaliper), sprayer, label, timbangan analik, tanah, pasir, pupuk kandang, polibag 22 x 25, pupuk organik, laptop, pupuk daun gandasil_d, air dan bibit gaharu Gyrinops verstegii. 2

Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah metode Petak Terpisah (Split plot). Naungan sebagai petak utama terdiri atas 2 tingkatan yaitu : 1 Lapisan paranet N1 (intensitas cahaya ± 40%) dan 2 Lapisan paranet N2 (intensitas cahaya ± 16%). Dosis pupuk/pemberian pupuk sebagai anak petak terdiri atas 3 tingkatan yaitu: Perlakuan P0 kontrol (tanpa pupuk), Perlakuan P1 dengan dosis 0,012 g/tanaman, Perlakuan P2 dengan dosis 0,024 g/tanaman dalam 7 minggu pemberian pupuk. Dengan demikian jumlah keseluruhan adalah 18 satuan percobaan (bibit pohon gaharu Gyrinops verstegii). Prosedur kerja 1. Penyiapan media Dalam penelitian ini menggunakan media tanam yaitu tanah, pasir, danpupuk kandang (kotoran ayam). Sebelum media dicampur terlebih dahulu dikeringkan, setelah itu barulah media dicampur dengan perbandingan 1:1:1 (berdasarkan volume) secara merata kemudian di masukan ke dalam polybag berukuran 22x25 cm. 2. Penyiapan bibit Bibit yang digunakan berumur 4 bulan. 3. Pemindahan bibit Bibit pada awalnya berada pada polybag berukuran 10x15 cm, dipindahkan ke polybag yang berukuran 22 x 25 cm yang sudah yang sudah di isi dengan media tanam yang telah di campur. 4. Pemberian label Setiap tanaman yang di amati diberikan label sesuai dengan perlakuan dan ulangan. 5. Penempatan bibit Bibit di tempatkan dilokasi yang sudah disediakan dalam rumah kaca. Penempatan bibit diacak dengan cara diundi berdasarkan label yang telah diberikan. Jarak antara tanaman di dalam setiap satuan percobaan adalah 50x20 cm, jarak antar tanaman sangat diperlukan agar tiap tanaman tidak terpengaruh oleh penyemprotan pupuk dari tanaman lain. 6. Pengambilan data awal Pengambilan data awal dilakukan 1 hari sebelum pemberian pupuk daun Gandasil_D. Pengambilan data selanjutnya dilakukan seminggu sekali selama 2 bulan dengan 7 kali perlakuan dan pengamatan. 7. Pemupukan 3

Pemupukan dilakukan setiap minggu sekali dengan interval waktu yang sama menggunakan pupuk daun Gandasil_D. Pemberian pupuk daun dilakukan pada pagi hari antara jam 07:00-09:00. Pupuk disemprotkan pada permukaan daun bagian atas dan permukaan daun bagian bawah. 8. Penyiraman Penyiraman tanaman dilakukan hanya untuk menjaga agar tanaman tidak mati tapi kadar air tanah tetap berada di bawah kondisi kapasitas lapang. Variabel pengamatan a. Tinggi (cm). Pengukuran tinggi bibit dilakukan setelah proses adaptasi bibit di lab Silvikultur. Pengukuran dilakukan setiap minggu selama 2 bulan. Tinggi diukur mulai dari permukaan tanah hingga sampai pada daun terakhir (kuncup). b. Diameter (mm). Pengukuran diameter bibit dilakukan dengan menggunakan kaliper, diukur pada pangkal batang sekitar 3 cm dari permukaan tanah yang sudah ditandai. Pengukuran dilakukan setiap minggu selama dua bulan. Analisis data Data hasil penelitian ini dianalisa dengan menggunakan Analisis petak terpisah. HASIL DAN PEMBAHASAN Perlakuan Naungan. Hasil pengamatan terhadap bibit gaharu Grynops verstegii dalam anlisis sidik ragam menunjukan bahwa pertumbuhan tinggi tanaman dan diameter batang dari pengamatan minggu ke-2 sampai minggu ke-8 di dapati tidak berbeda nyata, namun dalam pertumbuhan tinggi tanaman dan diameter batang memiliki kecenderungan bahwa pada setiap minggunya tanaman memiliki peningkatan pertumbuhan walaupun tidak berbeda nyata dalam analisis sidik ragam. 4

Tabel 1.Rata-rata Pertambahan Tinggi Tanaman Perlakuan Naungan. Rata-rata Pertambahan Tinggi Tanaman (cm) Paranet Pupuk 7 14 21 28 35 42 49 P0 0.6 1.7 2.4 3.0 3.8 5.1 6.1 N1 P1 1.5 2.7 3.0 3.2 3.9 4.2 4.2 P2 0.5 0.7 0.7 0.9 1.4 1.5 1.6 Rata-rata 0.9 1.7 2.0 2.3 3.0 3.6 3.9 P0 1.4 2.9 4.0 5.5 6.4 6.8 7.5 N2 P1 0.7 1.9 2.8 3.8 4.3 5.0 5.2 P2 1.0 1.8 2.5 2.7 3.0 3.1 3.4 Rata-rata 1.0 2.2 3.1 4.0 4.6 5.0 5.4 Tabel 1, menunjukan bawah rata-rata pertambahan tinggi tanaman perlakuan naungan, dimana setiap minggunya tanaman mengalami peningkatan pertambahan tinggi. Pada N1 dan N2 perbandingan rata-rata pertambahan tinggi tanaman yang peningkatannya lebih tinggi adalah pada paranet N2. Cahaya matahari itu diperlukan oleh semua tanaman bagi pertumbuhannya namun ada perbedaan intensitas cahaya yang diperlukan oleh masing-masing jenis tanaman. Perbedaan ini menyebabkan ada jenis tanaman yang tumbuh di lokasi terbuka dan di tempat yang ternaungi (Wawo dkk, 2012). Semai gaharu yang ditanam di lapangan umumnya tidak tahan terhadap cahaya matahari langsung sehingga dibutuhkan tanaman penaung lainnya. Tanaman gaharu mempunyai sifat genetik tidak tahan cahaya matahari langsung (semi toleran), dengan intensitas cahaya 50-60%. Pada Tabel 2, rata- tata pertambahan diameter batang pada penggunaan paranet N1 dan paranet N2 pertambahan yang lebih tinggi adalah pada paranet N2 di bandingkan dengan paranet N1. 5

Tabel 2.Rata-rata Pertambahan Diameter Batang Perlakuan Naungan. Paranet N1 Perlakuan Rata-rata Pertambahan Diameter Tanaman (cm) 7 14 21 28 35 42 49 P0 0.02 0.02 0.05 0.08 0.09 0.11 0.12 P1 0.04 0.04 0.05 0.05 0.09 0.10 0.11 P2 0.02 0.05 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 Rata-rata 0.03 0.04 0.05 0.06 0.09 0.10 0.11 N2 P0 0.06 0.07 0.10 0.11 0.15 0.18 0.19 P1 0.03 0.03 0.04 0.05 0.06 0.08 0.10 P2 0.03 0.06 0.06 0.07 0.09 0.10 0.11 Rata-rata 0.04 0.05 0.07 0.08 0.10 0.12 0.13 Pengaruh cekaman air terhadap pertumbuhan tanaman tergantung pada tingkat cekaman yang dialami dan jenis atau kultivar yang ditanam. Pengaruh awal dari tanaman yang mendapat cekaman air adalah terjadinya hambatan terhadap pembukaan stomata daun yang kemudian berpengaruh besar terhadap proses fisiologis dan metabolisme dalam tanaman. Cekaman air mempengaruhi semua aspek pertumbuhan tanaman, termasuk proses fisiologis dan biokimia tanaman serta menyebabkan terjadinya modifikasi anatomi dan morfologi tanaman (Dian, 2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman di bawah naungan adalah faktor cahaya, suhu, CO 2, air dan zat hara. Faktor cahaya, suhu, CO 2, air dan zat hara mempengaruhi laju fotosintesis tanaman dan berpengaruh pada kepadatan kanopi, ukuran dan bentuk daun serta sudut letak daun. Apabila lingkungan subur, air tersedia dan suhu yang sesuai, maka radiasi merupakan faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman dan terdapat hubungan yang erat antara radiasi dengan fotosintesis bersih. Pemberian naungan pada tanaman akan berdampak terhadap proses metabolisme dalam tubuh tanaman dan akhirnya akan berdampak terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman, terutama karena kurangnya intensitas cahaya yang diterima tanaman tersebut (Jamson, 2013). 6

Perlakuan Pupuk. Perlakuan pupuk pada pertambahan tinggi tanaman menunjukan bahwa, perlakuan P0, P1 dan P2 rata-rata pertambahan yang peningkatannya lebih tinggi adalah pada P0 (tanpa pupuk). Kemungkinan unsur hara yang terkandung dalam tanah sudah bisa mencukupi kebutuhan tanaman sehingga, bila di berikan pemupukkan dengan dosis yang lebih maka akan menghambat pertumbuhan bukan untuk meningkatkan. Tabel 3.Rata-rata Pertambahan Tinggi Tanaman Perlakuan Pupuk. Perlakuan P0 P1 P2 Paranet Rata-rata Pertambahan Tinggi Tanaman (cm) 7 14 21 28 35 42 49 N1 0.6 1.7 2.4 3.0 3.8 5.1 6.0 N2 1.4 2.9 4.0 5.5 6.4 6.8 7.5 Rata-rata 1.0 2.3 3.2 4.3 5.1 6.0 6.8 N1 1.5 2.7 3.0 3.2 3.9 4.2 4.2 N2 0.7 1.9 2.8 3.8 4.3 5.0 5.2 Rata-rata 1.1 2.3 2.9 3.5 4.1 4.6 4.7 N1 0.5 0.7 0.7 0.9 1.4 1.5 1.6 N2 1.0 1.8 2.5 2.7 3.0 3.1 3.4 Rata-rata 0.7 1.3 1.6 1.8 2.2 2.3 2.5 Pada Tabel 4, menunjukan rata-rata pertambahan diameter batang setiap minggunya pada perlakuan pupuk. Ratarata pertambahan yang peningkatan yang lebih tinggi terjadi pada perlakuan P0 (tanpa pupuk). Hal ini mungkin disebabkan dosis yang diberikan telah berlebihan. Kelebihan unsur hara pada tanaman dapat menggangu proses-proses fisiologi akibat ketidakseimbangan kation-anion dalam selsel daun. Pemupukan adalah tindakan menambah unsur hara yang diperlukan oleh tanaman. Tindakan ini mempengaruhi hubungan tanah dengan tumbuh-tumbuhan. Pemupukan pada umumnya bertujuan untuk memelihara atau memperbaiki kesuburan tanah, dimana secara langsung atau tidak akan dapat juga menyumbangkan bahan makanan kepada tanaman yang tumbuh di daerah tersebut. 7

Tabel 4. Rata-rata Pertambahan Diameter Batang Perlakuan Pupuk. Perlakuan P0 P1 P2 Paranet Rata-rata Pertambahan Tinggi Tanaman (cm) 7 14 2 28 35 42 49 N1 0.02 0.02 0.05 0.08 0.09 0.11 0.12 N2 0.06 0.07 0.1 0.11 0.15 0.18 0.19 Rata-rata 0.04 0.05 0.07 0.10 0.12 0.14 0.16 N1 0.04 0.04 0.05 0.05 0.09 0.1 0.11 N2 0.03 0.03 0.04 0.05 0.06 0.08 0.10 Rata-rata 0.04 0.04 0.05 0.05 0.08 0.09 0.11 N1 0.02 0.05 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 N2 0.03 0.06 0.06 0.07 0.09 0.1 0.11 Rata-rata 0.03 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.10 Rata-rata pertambahan diameter batang perlakuan P0, P1 dan P2 mengalami peningkatan setiap minggunya tapi dalam analisis sidik ragam tidak berbeda nyata. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh pemberian pupuk daun Gandasil_D dengan konsentrasi yang berbeda (P0, P1 dan P2) memberikan hasil yang tidak berbeda nyata baik pada pertambahan tinggi tanaman dan diameter. Pada Naungan (Paranet) menunjukan bahwa tidak berbeda nyata baik N1 (Paranet 1) dan N2 (paranet 2) kemungkinan disebabkan ketersediaan air pada tanaman kurang akibat cekaman air. Kekurangan air dapat menghambat laju fotosintesa, karena turgiditas sel penjaga stomata akan menurun. Hal ini menyebabkan stomata menutup. Penutupan stomata pada kebanyakan spesies akibat kekurangan air pada daun akan mengurangi laju penyerapan CO2 pada waktu yang sama dan pada akhirnya akan mengurangi laju fotosintesa. Disamping itu penutupan stomata merupakan faktor yang sangat penting dalam perlindungan mesophyta terhadap cekaman air yang berat. Kedalaman perakaran sangat berpengaruh terhadap jumlah air yang diserap. Pada umumnya tanaman dengan pengairan yang baik mempunyai sistem perakaran yang lebih panjang daripada tanaman yang tumbuh pada tempat yang kering. Rendahnya kadar air tanah akan menurunkan perpanjangan akar, kedalaman penetrasi dan diameter akar. Peningkatan pertumbuhan akar di bawah kondisi cekaman air ringan sampai sedang mungkin sangat penting dalam menyadap persediaan air baru bagi suatu tanaman. Kekurangan air akan mengganggu 8

aktifitas fisiologis maupun morfologis, sehingga mengakibatkan terhentinya pertumbuhan (Arman, 2013). KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Pengaruh pemberian pupuk daun Gandasil_D dengan konsentrasi yang berbedadan naungan dengan tingkat berbeda memberikan hasil yang tidak berbeda nyata baikpada pertambahan tinggi tanaman dan diameter batang akibat cekaman air pada tanaman. Kekurangan air bagi tanaman menyebabkan aktivitas proses fisiologis tanaman terhambat. Saran Untuk mendapatkan hasil yang akurat perlu penelitian dengan perlakuan kadar air tanah yang berbeda. Jamson H. 2013. Mekanisme adaptasi morfologi kedelai (Glycine max (L.) Merril) terhadap cekaman naungan. ///D:/Jurnal/Blog/AGRICULTURE %20FACULTY%20%20CEKAMA N%20NAUNGAN.htm Wawo, A. H danutami N. W, 2012.Tanggap Pertumbuhan Semai Dua Spesies Gaharu Terhadap Intensitas Cahaya dan Media Tanam. http://balittro.litbang.pertanian.go.id/ ind/images/publikasi/bul.vol.23.no.1/ spesies%20gaharu%20terhadap%20i ntensitas%20cahaya%20dan%20med ia%20tanam.pdf. DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2011. Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Tanaman. http://www.silvikultur.com/pengaru h_cahaya_terhadap_tanaman.html Arman, 2013. http://doc-bukanbasabasi. blogspot.co.id/2013/04pengaruhairterhadap-pertumbuhan.htm Dian, 2015. http://hidupgue1993. blogspot.co.id/2015/cekaman.htm. 9